Telp / WhatsApp : 0811-1816-800

Archive for Category: Kesehatan Umum

Showing 11–20 of 1371 results

  • Mungkin Sahabat Sehat sudah familiar dengan jenis vaksin MMR. Ya, MMR adalah vaksin yang rutin diberikan pada masa kecil. Selain diberikan untuk anak-anak, vaksin MMR (Mumps, Measles dan Rubella) juga disarankan bagi orang dewasa, termasuk yang akan kuliah di luar negeri misalnya ke Inggris Raya.   Pemberian vaksinasi MMR bagi orang dewasa dapat dibilang sangat […]

    Booster Vaksin MMR Sebelum Berangkat Kuliah Ke Luar Negeri

    Mungkin Sahabat Sehat sudah familiar dengan jenis vaksin MMR. Ya, MMR adalah vaksin yang rutin diberikan pada masa kecil. Selain diberikan untuk anak-anak, vaksin MMR (Mumps, Measles dan Rubella) juga disarankan bagi orang dewasa, termasuk yang akan kuliah di luar negeri misalnya ke Inggris Raya.

    Booster Vaksin MMR Sebelum Kembali Kuliah Ke Inggris

    Booster Vaksin MMR Sebelum Kembali Kuliah Ke Inggris

     

    Pemberian vaksinasi MMR bagi orang dewasa dapat dibilang sangat penting terutama bagi orang dewasa yang sangat beresiko tertular ketiga penyakit tersebut, yaitu Mumps (gondongan), Measles (campak) dan Rubella (campak jerman).

    Baca Juga: Ketahui Pentingnya Vaksinasi MMR Bagi Mahasiswa

    Mumps, Measles dan Rubella merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus. Ketiganya dapat menjadi masalah yang serius apabila tidak ditangani dengan baik, terutama pada anak-anak, ibu hamil, dan lansia.
    Ketiga penyakit ini termasuk kedalam penyakit akibat infeksi virus yang mudah sekali menyebar melalui udara. Seseorang dapat terpapar virus tersebut saat penderita bersin, mengeluarkan dahak atau terkena percikan air liurnya saat berbicara.

    Kasus MMR di Inggris

    Untuk kasus MMR di Inggris cukup terkendali karena pemerintah Inggris menggalakkan vaksinasi MMR pada masyarakat. Pada tahun 2020, dilaporkan adanya kasus terkonfirmasi campak hanya sebesar 79 kasus (dari total 798 kasus yang dilaporkan pada tahun 2019 silam), 3216 kasus gondongan dari total 5718 kasus, dan tidak ditemukan kasus rubella.

    Meski demikian, dengan masifnya kunjungan dari berbagai penjuru dunia, maka risiko penularan virus masih ada.

    Waktu Pemberian Vaksin MMR

    Orang dewasa yang belum pernah atau tidak diketahui adanya riwayat vaksinasi sebelumnya saat masa kanak-kanak, tetap dianjurkan untuk melakukan vaksinasi MMR setidaknya 1 dosis vaksin MMR.

    Sementara itu, seseorang yang beresiko tinggi terkena campak atau gondongan perlu mendapatkan 2 dosis vaksin MMR dengan jarak 4 minggu. Contoh kelompok berisiko tinggi termasuk orang yang bekerja dengan anak-anak (daycare, rumah sakit, dll), tinggal di asrama, dan sebagainya.

    Bagi wanita yang berencana hamil juga sangat dianjurkan untuk menjalani vaksinasi MMR, minimal 1 bulan sebelum program kehamilan, karena infeksi rubella pada ibu hamil beresiko mengakibatkan cacat pada janin dan bahkan keguguran.

    Layanan: Vaksin MMR di Klinik Kasih Palmerah

    Kontraindikasi Pemberian Vaksinasi MMR

    Ada beberapa kondisi khusus dimana vaksinasi MMR tidak dapat dilakukan atau tidak disarankan, yaitu pada kondisi seperti berikut ini:

    1. Memiliki riwayat alergi berat terhadap vaksinasi MMR pada saat kanak-kanak
    2. Memiliki riwayat alergi terhadap bahan vaksin seperti gelatin dan alergi terhadap antibiotik neomisin
    3. Sedang hamil
    4. Memiliki riwayat gangguan sistem imun seperti kanker, terapi atau pengobatan kanker dan pasien dengan HIV/AIDS
    5. Pasien sedang menjalani pengobatan tertentu yang mempengaruhi sistem imunnya seperti pengobatan sinar radiasi, kemoterapi dan imunoterapi serta pengobatan dengan kortikosteroid
    6. Pasien baru saja menerima vaksinasi lain dalam 4 minggu terakhir
    7. Pasien mengalami penyakit gangguan darah
    8. Pasien menjalani donor darah.

    Efek Samping Vaksinasi MMR

    Beberapa efek samping mungkin akan timbul setelah seseorang melakukan vaksinasi. Efek samping umumnya ringan dan bersifat hanya sementara. Berikut efek samping yang mungkin dialami:

    • Nyeri, merah dan bengkak ditempat suntikan.
    • Demam
    • Kelelahan
    • Pembengkakan kelenjar ludah
    • Nyeri pada sendi

    Namun, apabila setelah melakukan vaksinasi MMR mengalami gejala yang lebih berat seperti alergi, gatal dan kemerahan seluruh tubuh, lemas, sulit bernapas, jantung berdetak lebih cepat, pusing, maka disarankan untuk segera melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat

    Vaksin Studi Prosehat

    Prosehat menyediakan layanan vaksinasi MMR yang dapat dilakukan di klinik dan di rumah.  Jika Anda memerlukan paket vaksinasi untuk studi ke luar negeri, Prosehat juga punya banyak pilihannya.

    Untuk keterangan lebih lanjut, Sahabat Sehat bisa melihat informasi di website prosehat atau dengan menghubungi Asisten Kesehatan Maya dengan nomor WhatsApp 08111816800.

    Ditulis oleh: dr. Jesica Chintia
    Ditinjau oleh: dr. Nurul L

    Referensi

    1. Buffum Taylor, R. and Robinson, MD, J., 2020. Adult MMR Vaccine: Advantages, Side Effects, Guidelines.
    2. GOV.UK. Confirmed cases of measles, mumps and rubella in England and Wales: 1996 to 2021.
    3. Lynch, P. Measles, mumps and rubella in England in 2020 – data show impact of COVID-19.
    4. CDC. MMR or MMRV Vaccine: Discussing Options with Parents.
    5. Drugs.com. MMR Vaccine for Adults.
    Read More
  • Bagi Moms yang buah hatinya sudah menjalani PTM (Pembelajaran Tatap Muka), hari-hari Anda mungkin sudah disibukkan kembali dengan rutinitas menyiapkan bekal si kecil, antar jemput sekolah, atau membantunya menyelesaikan tugas di rumah.   Salah satu kekhawatiran utama orang tua ketika anak kembali bersekolah di masa pandemi adalah risiko penularan penyakit Covid-19. Tak heran jika pemerintah […]

    6 Tips agar Anak Tidak Mudah Tertular Flu di Sekolah

    Bagi Moms yang buah hatinya sudah menjalani PTM (Pembelajaran Tatap Muka), hari-hari Anda mungkin sudah disibukkan kembali dengan rutinitas menyiapkan bekal si kecil, antar jemput sekolah, atau membantunya menyelesaikan tugas di rumah.

    Tips agar Anak Tidak Mudah Tertular Flu di Sekolah

    Tips agar Anak Tidak Mudah Tertular Flu di Sekolah

     

    Salah satu kekhawatiran utama orang tua ketika anak kembali bersekolah di masa pandemi adalah risiko penularan penyakit Covid-19. Tak heran jika pemerintah pun mengeluarkan aturan baru.

    Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes RI, dr. Siti Nadia Tarmizi, mengimbau agar anak yang mengalami batuk dan pilek tidak boleh hadir ke sekolah. Dia menjelaskan bahwa imbauan ini guna mencegah risiko penularan Covid-19 di satuan pendidikan. Sebab, salah satu gejala Covid-19 adalah batuk dan pilek.

    “Kalau ada anak memiliki keluhan batuk pilek itu nggak boleh sekolah jadi harus istirahat di rumah. Sudah ada aturannya dan merujuk SKB 4 Menteri,” tegasnya dalam konferensi pers secara virtual (28/7/2022).

    Kenyataannya di lapangan tentu tak semudah itu ya, Moms. Ada saja anak-anak yang kondisi tubuhnya kurang fit tapi tetap masuk sekolah. Oleh karena itu, Moms yang ingin buah hatinya tidak mudah tertular flu di sekolah perlu memerhatikan beberapa tips berikut.

    1. Beri Pemahaman Pada Anak Tentang Penularan Penyakit

    Si Kecil mungkin belum mengetahui jika virus dan bakteri penyebab penyakit bisa menular dengan mudah. Itulah sebabnya Moms perlu memberikan pemahaman sederhana kepada Si Kecil tentang penularan penyakit, seperti penularan saat orang bersin, batuk, berbicara terlalu dekat, atau dengan menggunakan barang bersama-sama. Selain itu, perlu juga Moms beri tahu bagaimana cara mencegahnya, misalnya dengan menerapkan protokol kesehatan.

    Baca Juga: Guru dan Pengasuh Daycare Perlu Vaksin Flu Sebelum Sekolah Tatap Muka

    2. Rajin Mencuci Tangan

    Kebiasaan mencuci tangan memang perlu terus-menerus ditanamkan pada anak-anak dan dipraktekkan di rumah agar menjadi kebiasaan yang baik. Selain penularan melalui udara dan droplet, flu bisa menular melalui tangan yang menyentuh benda yang terpapar virus tersebut.

    Ajarilah Si Kecil kapan saja ia perlu mencuci tangan, misalnya sebelum dan setelah makan, setelah menggunakan toilet, dan sebagainya. Perlu juga ia ketahui langkah-langkah mencuci tangan yang tepat, yaitu dengan menggunakan air mengalir dan sabun, serta cara menggunakan hand sanitizer.

    3. Konsumsi Air Putih yang Cukup

    Kebutuhan cairan penting untuk dicukupi setiap harinya, terutama air putih. Dalam keadaan normal, biasanya anak membutuhkan cairan sebanyak 10-15 persen dari berat badannya. Hal ini tidak terlepas dari peranan air putih yang mampu mempertahankan suhu tubuh dan juga melancarkan sirkulasi darah pada anak. Tak hanya itu, saat anak mengalami flu dan batuk, mencukupi kebutuhan cairan tubuh melalui air putih juga akan membantu proses penyembuhan, sebab air mampu membantu tubuh melawan penyakit dan menjaga jalan napas tetap lembap dan kuat.

    Baca Juga: Vaksin Influenza Trivalen atau Quadrivalen? Kenali Perbedaannya!

    4. Batasi Penggunaan Barang Bersamaan

    Penggunaan barang bersamaan bisa meningkatkan risiko penularan penyakit. Anak-anak tidak hanya suka menggunakan mainan bersamaan, kadang mereka juga berbagi makanan dan minuman. Berbagi adalah kegiatan yang menyenangkan, namun untuk menghindari penularan penyakit, Moms perlu ingatkan kepada anak untuk tidak menggunakan wadah dan alat makan dan minum bersama-sama.

    5. Istirahat yang Cukup

    Tidur yang cukup membantu meningkatkan daya tahan tubuh Si Kecil, sehingga meminimalkan risiko tertular virus influenza. Umumnya, anak-anak membutuhkan waktu tidur sekitar 10-13 jam sehari, termasuk tidur siang dan tidur malam.

    6. Lengkapi Vaksin Rutin

    Anak-anak adalah kelompok yang rentan terserang penyakit karena kekebalan tubuhnya belum sepenuhnya terbentuk. Maka, peran vaksinasi menjadi besar dalam mencegah penularan dan menurunkan risiko terjadinya sakit berat serta komplikasi.

    Vaksinasi bagi anak TK hingga SD, yaitu kisaran usia 4-12 tahun, umumnya adalah vaksinasi booster atau vaksinasi penguat. Karena, vaksinasi primer (dasar/ utama) sudah dilakukan saat usia 0-24 bulan. Berikut jenis vaksinasi yang disarankan:

    • Usia 4 tahun: vaksin influenza setiap 1 tahun sekali.
    • Usia 6-7 tahun: vaksin DTP (difteri, tetanus, pertusis) 1 kali, influenza setiap 1 tahun sekali, MR/ MMR 1 kali, dan tifoid setiap 3 tahun sekali.
    • Usia 9-12 tahun: vaksin HPV primer 2 kali, Td/Tdap (tetanus difteri/ tetanus, difteri, pertusis) 1 kali, influenza setiap 1 tahun sekali.

    Influenza vs Common Cold

    Jika dilihat dari rekomendasi vaksinasi di atas, bisa dilihat bahwa vaksin influenza rutin dilakukan setiap satu tahun sekali. Hal ini dilakukan karena virus flu mudah bermutasi sehingga selalu dilakukan pemutakhiran vaksin. Penyakit influenza sering diremehkan karena dianggap hanya penyakit pilek. Tapi, sebenarnya penyakit ini berbeda dari penyakit pilek biasa yang disebut selesma atau common cold.

    Dari segi gejala, virus influenza umumnya menyebabkan demam, meriang, sakit kepala, dan rasa yang tidak nyaman di dada seperti sesak nafas atau nafas terasa berat. Jadi, walau angka kesembuhannya tinggi, jangan anggap remeh penyakit ini ya, Moms. Berikan perlindungan yang terbaik bagi keluarga.

    Untuk Moms yang membutuhkan layanan vaksin flu dan vaksin lainnya, layanan ini bisa dilakukan di Klinik Kasih Bekasi Satu, Grand Wisata dan Klinik Kasih Palmerah, Jakarta Barat. Untuk kenyamanan dan kemudahan Anda dan anak, layanan ini juga dapat dilakukan di rumah.

    Informasi layanan vaksin tersebut dapat diperoleh dengan menghubungi Asisten Kesehatan Maya di nomor WhatsApp 08111816800.

    Ditulis oleh: Redaksi ProSehat
    Ditinjau oleh: dr. Nurul L

    Referensi
    1. Detik. Anak Batuk Pilek Diimbau Tidak ke Sekolah, Begini Penjelasan Kemenkes. 2022
    2. ProSehat. Apa Saja Vaksin Yang Penting Sebelum Mulai Sekolah? 2022
    3. Kompas. 6 Cara Efektif Mencegah Flu di Tengah Pandemi Covid-19. 2021

     

    Read More
  • Apakah Sahabat Sehat pernah mendengar istilah paru-paru basah? Paru-paru basah merupakan sebuah sebutan lain dari pneumonia, yaitu infeksi akut saluran pernapasan bawah yang terjadi pada jaringan paru.   Paru-paru basah merupakan sebuah penyakit yang perlu diperhatikan karena dapat mengganggu sistem pernapasan sehingga fungsi tubuh yang lainnya dapat terganggu. Apabila tidak ditangani dengan baik, paru-paru basah […]

    Apa Penyebab Paru-Paru Basah atau Pneumonia?

    Apakah Sahabat Sehat pernah mendengar istilah paru-paru basah? Paru-paru basah merupakan sebuah sebutan lain dari pneumonia, yaitu infeksi akut saluran pernapasan bawah yang terjadi pada jaringan paru.

     

    Apa Penyebab Paru-Paru Basah?

    Apa Penyebab Paru-Paru Basah?


    Paru-paru basah merupakan sebuah penyakit yang perlu diperhatikan karena dapat mengganggu sistem pernapasan sehingga fungsi tubuh yang lainnya dapat terganggu. Apabila tidak ditangani dengan baik, paru-paru basah dapat menyebabkan banyak komplikasi hingga kematian.

    Didapatkan dari data World Health Organization (WHO) bahwa paru-paru basah merupakan penyebab kematian infeksi paling banyak pada anak-anak. Lalu apa saja yang menyebabkan paru-paru basah?

    Jenis kuman penyebab paru-paru basah

    Dalam kondisi normal, tubuh kita memiliki sistem pertahanan untuk mencegah terjadinya infeksi pada paru. Apabila sistem pertahanan tersebut dilewati dan sumber infeksi masuk ke paru, maka paru-paru basah dapat terjadi. Paru-paru basah dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, atau jamur.

    1. Bakteri

    Penyebab tersering terjadinya paru-paru basah atau pneumonia adalah bakteri. Beberapa nama bakteri tersebut adalah S. pneumoniae, Klebsiella pneumoniae, Haemophilus influenzae, dan Pseudomonas aeruginosa. Saat masuk ke paru, bakteri dapat memperbanyak jumlahnya dengan cara membelah diri. Bakteri yang menginfeksi jaringan paru-paru dapat mengeluarkan toksinnya yang merusak jaringan paru.

    2. Virus

    Infeksi virus dapat terjadi di paru dan menyebabkan paru-paru basah. Beberapa virus tersering yang menyebabkan paru-paru basah adalah respiratory syncytial virus, parainfluenza virus, dan adenoviruses. Salah satu virus baru yang juga menyebabkan paru-paru basah adalah Covid-19. Tidak seperti bakteri, virus juga bereplikasi namun memiliki karakteristik khusus yaitu self limiting atau penyakit yang membatasi dirinya.

    Baca Juga: Kenali Berbagai Jenis Imunisasi Pneumonia

    3. Jamur

    Infeksi yang disebabkan oleh jamur lebih jarang dijumpai dibandingkan dengan bakteri ataupun virus. Secara umum, infeksi jamur pada paru disebabkan karena sistem imun yang sedang rendah atau lemah. Beberapa contoh jamur yang menyebabkan paru-paru basah adalah Histoplasma, Blastomyces, dan Coccidioides.

    Infeksi gabungan

    Masing-masing penyebab paru-paru basah dapat ditularkan melalui droplet yang diproduksi saat seseorang batuk atau bersin. Apabila droplet tersebut masuk ke saluran pernapasan sobat, maka Sahabat Sehat dapat terinfeksi. Perlu diingat bahwa infeksi bakteri, virus, dan jamur dapat terjadi secara kombinasi dan dapat menyebabkan kondisi lebih buruk.

    Dalam tubuh kita terdapat sistem imun yang akan berusaha untuk melawan penyebab infeksi-infeksi tersebut. Namun saat imun tubuh melawan infeksi, akan dikeluarkan sel-sel imun dan respon-respon radang. Respon radang tersebut yang dapat melukai jaringan paru, sehingga kerusakan pada jaringan paru dapat terjadi saat menderita paru-paru basah.

    Hal tersebut yang kemudian menyebabkan tanda dan gejala yang bisa Sahabat Sehat alami. Beberapa tanda dan gejala dari paru-paru basah adalah demam, batuk, dan sesak. Proses pertukaran oksigen pada paru terganggu, maka fungsi organ lain dapat terganggu karena adanya penurunan asupan oksigen.

    Layanan: Paket Vaksinasi Pneumonia (PCV-13) + Flu 4 Strain ke Rumah

    Sahabat Sehat, penyakit paru-paru basah merupakan sebuah penyakit yang tidak boleh dianggap ringan. Orang yang menderita penyakit ini memerlukan penanganan yang tepat dan segera, terutama pada derajat berat. Apabila Anda merasa sedang mengalami beberapa tanda dan gejala dari paru-paru basah, segera berkonsultasi dengan dokter agar dapat diperiksa lebih lanjut.

    Gunakan layanan panggil dokter ke rumah atau home care dari Prosehat untuk kenyamanan dan kemudahan Sahabat Sehat. Anda juga bisa melakukan pemeriksaan medical check up berkala untuk mengetahui status kesehatan Anda dan deteksi dini penyakit, serta vaksinasi pencegah penyakit paru-paru basah.

    Informasi lebih lanjut, silahkan hubungi WhatsApp Asisten Kesehatan Maya  di nomor 08111816800.

    Ditulis oleh: dr. Jonathan Christopher
    Ditinjau oleh: dr. Nurul L

    Referensi

    1. WHO. Pneumonia. 
    2. Jain V, Vashisht R, Yilmaz G, Bhardwaj A. Pneumonia Pathology.
    3. CDC. Causes of Pneumonia.
    4. Sattar S, Sharma S. Bacterial Pneumonia.
    5. Gattinoni L, Gattarello S, Steinberg I, Busana M, Palermo P, Lazzari S et al. COVID-19 pneumonia: pathophysiology and management.
    Read More
  • Pap smear merupakan pemeriksaan yang rutin dilakukan perempuan, terutama bagi yang sudah menikah. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mendeteksi dini atau skrining kanker serviks yang disebabkan oleh human papillomavirus (HPV). Kanker serviks adalah penyebab kematian kedua terbanyak di Indonesia karena kanker setelah kanker payudara. Tidak seperti penyakit biasa yang memberikan gejala di awal sakit, orang yang […]

    Kapan Perempuan Harus Pap Smear?

    Pap smear merupakan pemeriksaan yang rutin dilakukan perempuan, terutama bagi yang sudah menikah. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mendeteksi dini atau skrining kanker serviks yang disebabkan oleh human papillomavirus (HPV).

    Kapan harus PapSmear?


    Kanker serviks adalah penyebab kematian kedua terbanyak di Indonesia karena kanker setelah kanker payudara. Tidak seperti penyakit biasa yang memberikan gejala di awal sakit, orang yang menderita kanker serviks baru akan menunjukkan gejalanya ketika sudah masuk ke stadium lanjut. 
    Jadi, untuk mewaspadainya, perempuan perlu rutin memeriksakan diri, yaitu dengan melakukan Pap smear. Kapan waktu yang tepat untuk Pap smear? Yuk simak penjelasannya.

    Frekuensi Pap Smear

    Pap smear atau yang disebut juga dengan Pap test adalah prosedur skrining terhadap kemungkinan kanker serviks. Keberadaan sel kanker atau pra-kanker pada serviks atau leher rahim wanita dapat diketahui melalui pemeriksaan ini.
    Skrining kanker serviks sudah mulai dapat dilakukan pada usia 21 tahun, bila sudah aktif secara seksual dengan frekuensi sebagai berikut:

    • Wanita berusia 21-29 tahun harus melakukan tes Pap smear setiap 3 tahun sekali. Jika tes Pap smear menunjukkan hasil abnormal, dapat dilakukan pemeriksaan HPV DNA.
    • Dimulai usia 30 tahun, semua wanita direkomendasikan untuk mendapatkan pemeriksaan Pap smear yang dikombinasi dengan pemeriksaan HPV DNA setiap 5 tahun sekali, pemeriksaan ini dapat dilakukan sampai usia 65 tahun.

    Baca Juga: Tahapan dan Cara Membaca Hasil Tes Pemeriksaan Pap Smear

    Indikasi Pemeriksaan Pap Smear

    Menurut Yayasan Kanker Indonesia, wanita yang telah aktif secara seksual wajib melakukan pemeriksaan Pap smear secara berkala. Tanda seorang wanita memerlukan pemeriksaan Pap smear antara lain:

    • Mengalami keputihan yang berwarna kekuningan dan kehijauan yang terasa gatal
    • Terjadi pendarahan seusai berhubungan seksual
    • Terjadi perdarahan diluar jadwal menstruasi
    • Terlambat menstruasi namun tidak ada tanda-tanda kehamilan
    • Nyeri ketika berhubungan seksual.

    Selain itu, pemeriksaan pap smear juga ditujukan kepada:

    • Wanita yang memiliki riwayat seksual pada saat remaja
    • Saat akan diperiksa mempunyai riwayat hubungan seksual dengan pasangan yang berbeda-beda
    • Memiliki riwayat menderita penyakit menular seksual sebelumnya
    • Keluarga mempunyai riwayat kanker leher rahim atau kanker serviks
    • Adanya infeksi human papillomavirus (HPV)
    • Wanita sebagai perokok aktif maupun pasif.
    • Riwayat infeksi kuman, jamur atau virus sebelumnya pada organ reproduksi
    • Sistem imun yang lemah, misalnya pada pasien dengan riwayat transplantasi organ, sedang menjalani pengobatan kanker atau kemoterapi dan penggunaan obat kortikosteroid jangka panjang
    • Pasien dengan riwayat HIV.

    Manfaat Pap Smear

    Berikut ini manfaat melakukan pemeriksaan pap smear secara berkala:

    • Melakukan tes pap smear meyakinkan seseorang terbebas dari kanker serviks bila hasilnya negatif
    • Test pap smear secara teratur membantu untuk mendeteksi secara dini apabila ditemukan keganasan, shingga dapat segera dilakukan penanganan
    • Test pap smear mampu mendeteksi kanker servik lebih awal sebelum memiliki gejala
    • Test pap smear mampu mendeteksi kanker serviks lebih awal sebelum kanker menyebar ke organ lain
    • Semakin cepat kanker serviks dideteksi maka akan semakin peluang untuk sembuh dan semakin tinggi harapan hidup.

    Waktu yang Tepat Untuk Melakukan Pap Smear

    Agar pap-smear menunjukkan hasil yang optimal, sebaiknya pap-smear dilakukan pada kondisi berikut ini:

    • Pasien sedang tidak dalam siklus menstruasi 
    • Tidak melakukan hubungan intim setidaknya selama 24 jam sebelum pemeriksaan pap-smear dilakukan
    • Tidak menggunakan pembersih kewanitaan, douche, obat yang dimasukkan kedalam vagina atau krim kontrasepsi yang dioleskan ke dalam vagina setidaknya dalam waktu 24 jam sebelum pemeriksaan pap-smear dilakukan
    • Tidak sedang dalam pengobatan untuk mengatasi keputihan akibat infeksi vagina atau serviks.

    Baca Juga: Vaksinasi HPV Tanpa Pap Smear, Apakah Boleh?

    Sahabat Sehat, itulah rekomendasi pemeriksaan Pap smear. Jadwalkan pemeriksaan Anda segera dan sempurnakan pemeriksaan dengan vaksinasi HPV sebagai perlindungan terbaik dari kanker serviks. Dapatkan harga terbaik pemeriksaan Pap smear dan vaksin HPV di Prosehat. Layanan ini bisa dilakukan di klinik mitra Prosehat ataupun di rumah agar Sahabat Sehat lebih nyaman dan leluasa. Jangan lupa untuk ajak juga keluarga dan kerabat perempuan Anda!

    Jika Sahabat Sehat membutuhkan layanan konsultasi dokter, layanan vaksinasi, pemeriksaan laboratorium, multivitamin, dan produk kesehatan lainnya, segera manfaatkan layanan Prosehat yang turut menyediakan layanan Chat Dokter 24 Jam. 

    Informasi lebih lanjut, silahkan hubungi WhatsApp Asisten Kesehatan Maya 08111816800.

    Ditulis oleh: dr. Jesica Chintia D
    Ditinjau oleh: dr. Nurul L

    Referensi

    1. dinkes.pakpakbharatkab.go.id. PEMERIKSAAN PAP SMEAR PENTING BAGI WANITA. 2016  
    2. Mayoclinic. Pap smear – tests procedures. 2022 
    3. Canadian Cancer Society. Benefits and limitations of screening for cervical cancer. 2021 
    4. Acog.org. Cervical Cancer Screening. 2021
    Read More
  • Apakah Sahabat Sehat cukup rutin secara berkala mengecek kadar kolesterol dalam tubuh? Atau justru sebaliknya, Anda sangat menghindari cek kesehatan karena takut hasilnya justru membuat khawatir dan stres?   Perlu diketahui, memiliki kadar kolesterol jahat yang tinggi dalam darah dapat meningkatkan kemungkinan serangan jantung dan stroke. Oleh sebab itu, mengontrol kadar kolesterol tetap normal adalah […]

    5 Tips Menurunkan Kolesterol Secara Alami

    Apakah Sahabat Sehat cukup rutin secara berkala mengecek kadar kolesterol dalam tubuh? Atau justru sebaliknya, Anda sangat menghindari cek kesehatan karena takut hasilnya justru membuat khawatir dan stres?

    Tips Menurunkan Kolesterol Secara Alami

    Tips Menurunkan Kolesterol Secara Alami

     

    Perlu diketahui, memiliki kadar kolesterol jahat yang tinggi dalam darah dapat meningkatkan kemungkinan serangan jantung dan stroke. Oleh sebab itu, mengontrol kadar kolesterol tetap normal adalah salah satu upaya penting untuk menjaga kesehatan.

    Jika Anda telah didiagnosis memiliki kolesterol tinggi, dokter mungkin akan meresepkan obat yang biasa digunakan untuk menurunkan kolesterol. Di samping itu, dokter mungkin juga menyarankan perubahan gaya hidup, termasuk pola makan dan olahraga.

    Namun adakah cara alami lainnya untuk menurukan kolesterol tinggi? Ya, Sahabat Sehat bisa menerapkan beberapa hal berikut:

    1. Perbanyak konsumsi buah

    Alpukat
    Selama ini banyak beredar anggapan, alpukat mengandung banyak lemak dan tidak baik untuk kesehatan. Kandungan lemak dalam alpukat memang cukup tinggi, yakni sekitar 16 persen. Tapi, kandungan lemak dalam alpukat adalah lemak yang menyehatkan, sebab 63% penyusunnya merupakan asam lemak tak jenuh, terutama jenis asam lemak tak jenuh tunggal. Lemak tak jenuh dalam alpukat berfungsi sebagai antioksidan untuk menjaga pembuluh darah dari kerusakan arteri oleh penumpukan kolesterol jahat (LDL – low density lipoprotein).

    Tomat
    Menurut riset dari jurnal Maturitas, tomat yang sudah dimasak hampir sama khasiatnya dengan obat kimia penurun kolesterol seperti statin. Mengonsumsi tomat dalam jangka panjang juga tidak memberikan efek samping seperti lemas, sakit otot, dan bahkan kerusakan saraf yang mungkin terjadi jika mengonsumsi obat-obatan.

    Rahasia khasiat tomat terdapat pada senyawa likopen, pemberi warna merah pada tomat matang. Likopen merupakan antioksidan penting yang berfungsi untuk mengurangi risiko serangan jantung dan stroke. Selain likopen, di dalam tomat juga terkandung vitamin B dan kalium yang mampu menurunkan kolesterol serta tekanan darah tinggi.

    Jeruk Nipis
    Buah yang satu ini memang jarang sekali dikonsumsi secara langsung. Tapi tahukah Sahabat Sehat, kandungan senyawa flavonoid dalam jeruk nipis berkhasiat untuk menurunkan tingkat produksi kolesterol LDL. Dengan kata lain, jeruk nipis juga akan mengurangi risiko terjadinya serangan jantung. Selain jeruk nipis, flavonoid sebenarnya juga banyak ditemui pada kedelai, tomat, teh, delima, brokoli, serta bawang merah dan bawang bombay.

    Anda bisa menikmati jeruk nipis dengan mengirisnya tipis-tipis dan menyeduhnya dalam gelas berisi air panas selama 30 menit. Untuk mendapatkan khasiat terbaik, sebaiknya seduhan jeruk nipis diminum sehari dua kali, pagi dan malam.

    Semangka
    Buah yang segar dikonsumsi ini, apalagi saat cuaca panas, ternyata juga mengandung likopen, sama halnya dengan tomat yang bisa menurunkan kadar kolesterol jahat dalam darah.

    Apel
    Kandungan zat beta-glucan yang terdapat di dalam apel berperan untuk mengontrol produksi kolesterol dalam darah. Selain itu, apel juga berfungsi sebagai sumber serat larut yang juga berkhasiat untuk menurunkan kolesterol, serta mencegah arteri mengeras. Dengan kata lain, apel juga bisa melindungi tubuh terhadap risiko serangan jantung dan stroke. Selain bisa dikonsumsi secara langsung, apel juga bisa dibuat cuka. Secara rutin mengonsumsi cuka apel, akan menurunkan kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kolesterol baik (HDL).

    Baca Juga: Benarkah Daging Kambing Penyebab Kolesterol Tinggi?

    2. Rutin berolahraga

    Penderita kolesterol tinggi disarankan untuk berolahraga selama minimal 30 menit sehari sebanyak lima kali per minggu, dan lebih aktif bergerak. Olahraga dan aktivitas fisik dapat meningkatkan kadar kolesterol baik dan menurunkan kadar kolesterol jahat dalam darah. Pilih jenis olahraga yang Anda suka agar Anda mau melakukannya dengan rutin, seperti jalan kaki, lari, atau aerobik di rumah. Selain itu, cari aktivitas yang bisa membuat tubuh lebih aktif bergerak seperti jalan kaki di jam istirahat, naik turun tangga, bersepeda ke tempat kerja, atau mengerjakan pekerjaan rumah secara mandiri.

    3. Atur porsi makan

    Cara menurunkan kolesterol tinggi secara alami yang perlu dilakukan lainnya yakni dengan menghindari makan berlebihan. Makan berlebihan dapat meningkatkan berat badan sehingga berisiko meningkatkan kadar kolesterol tubuh.

    Perhatikan porsi dan kualitas makanan. Jaga agar kalori yang masuk ke tubuh tidak melebihi kebutuhan harian Anda. Orang dewasa dengan aktivitas sedang dan kondisi tubuh sehat rata-rata membutuhkan 1.800 sampai 2.200 kalori per hari. Makan terlalu banyak tak hanya memengaruhi kolesterol tapi juga berisiko mengalami obesitas dan penyakit kronis lainnya.

    Baca Juga: Teh Hijau Bisa Turunkan Kolesterol? Masa Sih?

    4. Batasi asupan makanan digoreng dan junk food

    Penderita kolesterol tinggi wajib menghindari asupan tinggi lemak trans yang bisa meningkatkan kadar kolesterol total, kolesterol jahat (LDL), dan trigliserida. Lemak trans dalam jumlah kecil, secara alami ditemukan dalam daging sapi, daging kambing, susu, dan produk susu seperti keju.

    Selain itu, lemak trans juga terkandung dalam lemak tak jenuh yang telah dimodifikasi dengan proses yang disebut hidrogenasi. Pemrosesan tersebut membuat bahan makanan memiliki tekstur yang lebih renyah dan cita rasa lebih gurih. Beberapa makanan kaya lemak trans yaitu gorengan, keripik, kerupuk, dan makanan cepat saji (junk food).

    5. Tidur yang cukup

    Studi membuktikan, terlalu banyak atau kurang tidur sama-sama dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat dalam darah. Kurang tidur rentan meningkatkan kadar kolesterol jahat karena orang kurang tidur cenderung ngemil (snacking) atau makan lebih banyak, kurang bergerak, dan lebih stres. Maka, pastikan Anda tidur yang cukup sebagai cara menurunkan kolesterol tinggi secara alami.

    medical check up hemat, medical check up murah, medical check up ke rumah

    Jika gejala kolesterol tinggi masih menetap setelah menerapkan cara menurunkan kolesterol tinggi secara alami seperti di atas, konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat.

    Selain itu, bila Sahabat Sehat membutuhkan produk-produk kesehatan terkait menurunkan kolesterol atau ingin mengecek kadar kolesterol, layanan tersebut dapat dilakukan dengan menghubungi WhatsApp Asisten Kesehatan Maya dengan nomor 08111816800.

    Ditulis oleh: Redaksi ProSehat
    Ditinjau oleh: dr. Nurul L

    Referensi
    1. Kemkes. Menurunkan Kolesterol Tinggi Secara Alami dengan 5 Buah-buahan Berikut. 2018
    2. Mayo Clinic. Top 5 Lifestyle Changes to Improve Your Cholesterol. 2021
    3. Kompas. 10 Cara Menurunkan Kolesterol Tinggi secara Alami. 2020

     

    Read More
  • Vaksinasi adalah salah satu kebutuhan dasar seseorang untuk melindungi dirinya dan keluarga dari penyakit menular berbahaya. Selain itu, vaksin juga menghentikan penyebaran penyakit menular di masyarakat melalui herd immunity.   Ada berbagai macam jenis vaksin yang diperlukan oleh anak, dewasa, dan lanjut usia (lansia). Sebagian besar diberikan saat kanak-kanak dan sebagian lagi diberikan saat dewasa. […]

    Sekarang Vaksinasi Bisa di Rumah, Lebih Fleksibel dan Nyaman

    Vaksinasi adalah salah satu kebutuhan dasar seseorang untuk melindungi dirinya dan keluarga dari penyakit menular berbahaya. Selain itu, vaksin juga menghentikan penyebaran penyakit menular di masyarakat melalui herd immunity.

    Sekarang Vaksinasi Bisa di Rumah, Lebih Fleksibel dan Nyaman

    Sekarang Vaksinasi Bisa di Rumah, Lebih Fleksibel dan Nyaman

     

    Ada berbagai macam jenis vaksin yang diperlukan oleh anak, dewasa, dan lanjut usia (lansia). Sebagian besar diberikan saat kanak-kanak dan sebagian lagi diberikan saat dewasa. Pada kondisi tertentu, vaksinasi juga diperlukan, seperti travelling, bekerja di tempat risiko tinggi, pendidikan di luar negeri, dan sebagainya. Sayangnya, sebagian orang tidak memiliki banyak waktu luang untuk ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendapatkan vaksin.

    Baca Juga: Pentingnya Vaksinasi Flu Selama Pandemi Corona

    Bagi Anda dan keluarga yang ingin divaksinasi dengan jadwal yang lebih fleksibel, Prosehat melayani vaksinasi di rumah dengan proses yang mudah dan cepat. Anda tidak perlu repot keluar rumah dan menghadapi macetnya jalanan serta antrian panjang di fasilitas kesehatan. Layanan ini sudah tersedia untuk wilayah Jakarta dan Bekasi.

    Berikut adalah daftar harga vaksinasi anak dan dewasa untuk layanan ke rumah dari Prosehat. Terdapat juga berbagai jenis paket vaksinasi combo yang bisa dilihat langsung di website Prosehat.com.

    Vaksinasi Anak

    Hepatitis B Rp. 390.000
    Polio IPV Rp. 750.000
    BCG Rp. 590.000
    Combo DPT, HiB, Hepatitis B Rp. 470.000
    Combo HiB, DTP, Polio Rp. 1.140.000
    PCV-13 Rp. 1.350.000
    Rotavirus Rp. 680.000
    Influenza Rp. 490.000
    MMR Rp. 790.000
    Japanese encephalitis (JE) Rp. 680.000
    Varisela Rp. 1.050.000
    Hepatitis A Rp. 630.000
    Tifoid Rp. 540.000
    HPV 4 strain (1 kali suntik) Rp. 1.250.000

     

    Vaksinasi Dewasa

    Influenza Rp. 450.000
    Tdap Rp. 620.000
    Varisela Rp. 1.050.000
    HPV 4 strain (1 kali suntik) Rp. 1.250.000
    MMR Rp. 790.000
    Pneumonia PPV-23 Rp. 1.180.000
    PCV-13 Rp. 1.350.000
    Meningitis Rp. 490.000
    Hepatitis A Rp. 740.000
    Hepatitis B Rp. 420.000
    Tifoid Rp. 540.000
    Yellow fever Rp. 750.000
    Japanese encephalitis (JE) Rp. 680.000
    Rabies Rp. 550.000

    Manfaatkan layanan vaksinasi dari Prosehat karena:

    • Produknya dijamin asli dan berkualitas
    • Jadwal imunisasinya fleksibel
    • Pembayaran mudah
    • Ditangani langsung oleh tenaga medis profesional
    • Bisa vaksin di rumah atau di klinik.

    Informasi lebih lanjut, silahkan hubungi WhatsApp Asisten Kesehatan Maya 08111816800

    Ditulis oleh: dr. Nurul L

    Read More
  • Kanker serviks adalah kanker yang tumbuh di leher rahim. Serviks merupakan organ kewanitaan yang lokasinya di sepertiga bawah rahim, berbentuk silindris dan menonjol serta berhubungan dengan vagina. Kanker serviks berkembang secara perlahan-lahan dan menunjukkan gejalanya apabila sudah memasuki stadium lanjut. Seperti kanker pada umumnya, kanker serviks memiliki tingkat keparahan yang berbeda-beda sesuai dengan perkembangannya. Maka […]

    Kenali Gejala Kanker Serviks Sesuai Stadiumnya

    Kanker serviks adalah kanker yang tumbuh di leher rahim. Serviks merupakan organ kewanitaan yang lokasinya di sepertiga bawah rahim, berbentuk silindris dan menonjol serta berhubungan dengan vagina. Kanker serviks berkembang secara perlahan-lahan dan menunjukkan gejalanya apabila sudah memasuki stadium lanjut.

    Kenali Gejala Kanker Serviks Sesuai Stadiumnya

    Kenali Gejala Kanker Serviks Sesuai Stadiumnya

    Seperti kanker pada umumnya, kanker serviks memiliki tingkat keparahan yang berbeda-beda sesuai dengan perkembangannya. Maka dari itu, gejalanya pun berbeda-beda. Yuk, simak pengelompokan tingkat keparahan kanker serviks dan gejala yang menyertainya.

    Stadium dan Gejala Kanker Serviks

    Stadium 0
    Pada stadium 0, sel pra kanker sudah muncul di area dinding rahim, namun belum sampai masuk ke dalam leher rahim. Kanker stadium 0 disebut juga dengan carcinoma in situ.

    Pada umumnya, pasien tidak merasakan gejala apapun pada stadium ini. Biasanya seseorang dengan stadium ini terdeteksi saat ia menjalani pemeriksaan Pap smear. Bila terdeteksi sedini mungkin, hal ini memungkinkan pengobatan segera dilakukan sebelum sel berkembang menjadi sel kanker.

    Stadium 1
    Pada kanker serviks stadium 1, di permukaan serviks sudah ditemukan sel kanker dan masuk semakin dalam ke jaringan. Namun, sel kanker belum menyebar ke kelenjar getah bening dan organ tubuh lainnya. Stadium 1 memiliki dua tingkatan, yaitu:

    • Stadium 1A

    Pada tahap ini sel kanker masih sangat sedikit sehingga belum ada gejala fisik. Sel kanker belum menyebar jauh dari area sel kanker pertama kali muncul.

    • Stadium 1A.1

    Jumlah sel kanker masih sangat sedikit dan pertumbuhannya masih kurang dari 3 mm dari permukaan serviks.

    • Stadium 1A.2

    Ukuran sel kanker sedikit lebih besar yaitu sekitar 3-5 mm ke dalam jaringan serviks.

    • Stadium 1B

    Kanker stadium 1B belum menyebar ke jaringan lain yang berada di dekat maupun jauh dari lokasi awal timbulnya kanker. Ada tiga tingkatan Stadium 1B:

    • Stadium 1B 1

    Sel kanker tumbuh sekitar 5 mm ke dalam jaringan serviks, namun ukurannya kurang dari 2 cm.

    • Stadium 1B 2

    Ukuran sel kanker kurang lebih mencapai 2-4 cm.

    • Stadium 1B 3

    Ukuran sel kanker berkembang hingga 4 cm. Lokasi kanker masih pada area serviks.

    Orang dengan kanker serviks stadium 1 biasanya tidak menunjukkan gejala atau gejalanya tidak begitu tampak. Gejala yang mungkin dikeluhkan juga biasanya tidak khas, diantaranya:

    • Perdarahan vagina

    Perdarahan ini menyerupai perdarahan menstruasi namun dengan durasi yang lama atau jumlah darah yang lebih banyak dari biasanya. Sebagian orang juga mengeluhkan timbulnya bercak darah atau flek diantara periode menstruasi.

    • Keputihan

    Pada pasien kanker serviks, keputihan berwarna merah muda atau coklat, berdarah, dan berbau busuk. Kadang-kadang keputihan disertai dengan potongan jaringan seperti gumpalan darah.

    • Nyeri panggul

    Sebagian orang merasakan nyeri pada area panggul tanpa alasan jelas. Selain nyeri panggul, sebagian lainnya mengalami sakit pada punggung bawah, serta nyeri pada bagian bawah perut.

    • Nyeri saat berhubungan intim

    Selain perdarahan dari vagina, sebagian penderita kanker serviks juga mengalami nyeri pada bagian bawah perut saat berhubungan seksual.

    Stadium 2

    Kanker serviks stadium 2 diartikan sel kanker sudah menyebar ke jaringan serviks dan rahim namun belum terdapat penyebaran ke dinding panggul atau vagina bagian bawah. Pada stadium ini terdapat dua tingkatan:

    • Stadium 2A

    Sel kanker menyebar dari jaringan serviks dan rahim namun belum ke jaringan sebelah serviks (parametrium).

    Stadium 2A 1: Ukuran kanker kurang dari 4 cm.

    Stadium 2A 2: Ukuran kanker sudah melebihi dari 4 cm.

    • Stadium 2B

    Sel kanker menyebar ke seluruh jaringan serviks, rahim dan parametrium.

    Gejala pada stadium 2, sama dengan gejala awal yang terjadi pada stadium 1.


    Baca Juga: Vaksin Kanker Serviks, Apa dan Bagaimana Aturan Pemberiannya?

     

    Stadium 3
    Kanker serviks stadium 3 ditandai dengan menyebarnya sel kanker ke bagian bawah vagina atau dinding panggul. Sel kanker bisa menyumbat saluran kemih yang dilewati oleh urin yang bergerak menuju kandung kemih sehingga pada stadium ini pasien akan merasakan kesulitan berkemih. Ada tiga tingkatan pada stadium ini:

    • Stadium 3A

    Sel kanker sudah menyebar ke bagian bawah vagina, namun belum sampai ke dinding panggul dan kelenjar getah bening.

    • Stadium 3B

    Sel kanker menyebar ke dinding panggul dan menyebabkan sumbatan di salah satu saluran kemih. Pada stadium ini pasien biasanya ginjal pasien mengalami pembengkakan (hidronefrosis). Akibatnya, pasien sulit berkemih dan terjadi nyeri hebat di pinggang.

    • Stadium 3C

    Pada stadium 3C, kanker sudah menyebar ke kelenjar getah bening di panggul dan pembuluh darah besar (para aorta).

    Baca Juga: Perbedaan Vaksin HPV Bivalent dan Quadrivalent, Pilih yang Mana?

    Stadium 4
    Pada kanker serviks stadium 4, kanker sudah menyebar ke organ tubuh lain seperti tulang dan paru-paru.

    • Stadium 4A

    Kanker sudah menyebar ke kandung kemih dan rektum sampai ke area luar panggul.

    • Stadium 4B

    Tahapan paling parah kanker stadium 4 ditandai dengan penyebaran sel kanker ke organ yang sangat jauh seperti kelenjar getah bening di area jauh dari rahim, paru-paru dan tulang.

    Gejala kanker serviks stadium 4 mirip dengan gejala pada stadium awal namun dengan intensitas dan keparahan yang lebih tinggi. Berikut gejala yang timbul pada stadium lanjut kanker serviks:

    • Nyeri pada kaki
    • Berat badan berkurang secara drastis
    • Kelelahan
    • Nyeri pada punggung bawah
    • Keluarnya urin dan tinja dari vagina
    • Keluarnya darah bercampur dengan urin
    • Kesulitan buang air kecil
    • Tulang rapuh hingga mudah patah (apabila penyebaran kanker mencapai tulang). 

    Sahabat Sehat, gejala kanker serviks sangat beragam. Sayangnya, kanker serviks stadium awal jarang menunjukkan gejala yang khas. Oleh karena itu, penting sekali untuk melakukan skrining kanker serviks secara berkala melalui pemeriksaan Pap smear. Jangan lupa juga untuk melakukan vaksinasi HPV dan hindari faktor risiko yang masih dapat dicegah.

    Jika Sahabat Sehat membutuhkan layanan vaksin HPV, produk multivitamin, dan produk kesehatan lainnya, segera manfaatkan layanan Prosehat dengan menghubungi WhatsApp Asisten Kesehatan Maya 08111816800.

    Ditulis oleh: dr. Jesica Chintia
    Ditinjau oleh: dr. Nurul L

    Referensi

    1. Kemkes.go.id. Kanker. 2021. 
    2. Cancer.org. Cervical Cancer Symptoms. 2022
    3. Medanta.org. 6 Signs and Symptoms of Cervical Cancer in Women. 2021
    4. Cancercenter.com. What are the Symptoms and Signs of Cervical Cancer? 2022

     

    Read More
  • Mengenal Gula Darah Sewaktu (GDS) versus Gula Darah Puasa (GDP)

    Sesuai dengan namanya, pemeriksaan gula darah bertujuan untuk mengetahui kadar gula didalam darah. Terdapat berbagai jenis pemeriksaan untuk mengetahui kadar gula didalam darah, yang bertujuan bukan hanya untuk mengetahui apakah seseorang terkena diabetes atau tidak namun juga dapat mengevaluasi dan mengontrol kadar gula darah penderita diabetes dengan baik.

     

    Mengenal Gula Darah Sewaktu dan Gula Darah Puasa

    Mengenal Gula Darah Sewaktu dan Gula Darah Puasa

     

    Pemeriksaan gula darah dapat dilakukan di laboratorium klinik atau rumah sakit, bahkan dapat dilakukan di rumah dengan menggunakan alat yang disebut dengan glucometer yang cukup mudah digunakan.1 Pemeriksaan gula darah dapat dilakukan baik saat berpuasa (Gula Darah Puasa) maupun tanpa berpuasa (Gula Darah Sewaktu). Sahabat Sehat, apa perbedaan antara kedua pemeriksaan tersebut ? Mari simak penjelasan berikut.

    Apa Itu Gula Darah?

    Tubuh membutuhkan gula sebagai bahan bakar untuk proses metabolisme tubuh. Gula dapat diperoleh dari sumber makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Tidak semua asupan gula yang masuk kedalam tubuh akan dibakar menjadi energi sebab sebagian lainnya akan disimpan untuk cadangan energi.
    Setelah Sahabat Sehat makan, idealnya gula darah akan naik dan turun kembali setelahnya. Gula darah yang tinggi didalam darah disebabkan karena faktor resistensi terhadap insulin atau asupan makanan yang tinggi gula. Berikut ini berbagai faktor yang menyebabkan tingginya gula darah dalam tubuh:

    • Mengonsumsi makanan dalam porsi besar
    • Mengonsumsi makanan dan minuman dengan kadar gula tinggi ( makanan dan minuman manis)
    • Mengonsumsi makanan karbohidrat simpleks, seperti roti, kue dan makanan ringan manis. 

    Jika kadar gula dalam darah meningkat, pankreas akan melepaskan hormon insulin ke dalam darah yang dapat menurunkan gula darah dengan cara memasukkan gula kedalam sel untuk dibakar menjadi energi dan sisanya disimpan sebagai cadangan. Pada penderita kencing manis (diabetes mellitus), terjadi resistensi terhadap insulin, sehingga menyebabkan kadar gula  darah tetap tinggi.

    medical check up hemat, medical check up murah, medical check up ke rumah

    Pemeriksaan Gula Darah Puasa

    Idealnya kadar gula darah akan naik pada beberapa jam setelah makan dan kemudian akan menurun secara perlahan setelahnya. Tingginya angka gula darah saat puasa menunjukkan bahwa tubuh mengalami resistensi terhadap insulin, atau disebut dengan penyakit Diabetes Melitus. Pada penderita diabetes melitus yang sudah terkontrol dengan mengkonsumsi obat penurun gula darah, maka kadar gula darah puasa dapat stabil.
    Kadar glukosa darah puasa (tanpa makan selama 8 jam) pada orang dewasa idealnya <100 mg/dL. Apabila hasil pemeriksaan gula darah puasa menunjukan 110-125 mg/dL maka disebut prediabetes atau gula darah terganggu. Sementara jika hasil pemeriksaan gula darah puasa mencapai diatas 126 mg/dL maka disebut dengan diabetes.

    Baca Juga: Menjaga Pola Hidup Sehat untuk Penderita Diabetes

    Pemeriksaan Gula Darah Sewaktu

    Pemeriksaan gula darah ini dapat dilakukan kapan saja, tidak terbatas waktu serta tidak perlu puasa dan tanpa memperhatikan kapan terakhir makan. Pemeriksaan ini dilakukan dengan tujuan memantau kadar gula darah penderita diabetes, atau menilai kadar gula darah pada kondisi tertentu (misal jika Sahabat Sehat tiba-tiba pingsan atau lemas). Kadar gula darah sewaktu idealnya mencapai <200 mg/dL.

    Faktor yang Mempengaruhi Kadar Gula Darah

    Sahabat Sehat, berikut adalah berbagai kondisi yang dapat mempengaruhi kadar gula darah setiap harinya:

    • Jenis makanan yang dikonsumsi
    • Aktivitas fisik yang dilakukan
    • Obat-obatan medis yang sedang dikonsumsi
    • Kondisi medis tertentu, misalnya menderita suatu penyakit kronis
    • Usia, kini penderita diabetes melitus tidak terbatas pada usia lanjut saja.
    • Stress
    • Dehidrasi atau kekurangan cairan
    • Menstruasi
    • Mengkonsumsi alkohol.

    Baca Juga: Kenali Berbagai Bahaya Diabetes Pada Pria

    Nah Sahabat Sehat, itulah mengenai perbedaan pemeriksaan gula darah puasa dan gula darah. Untuk melakukan pemeriksaan gula darah, Sahabat Sehat dapat menggunakan alat pemeriksa gula darah mandiri yang dapat dilakukan di rumah. Jika Sahabat Sehat memerlukan alat pemeriksa gula darah, segera manfaatkan layanan pesan-antar Prosehat.

    Informasi lebih lanjut hubungi Asisten Kesehatan Maya 0811-1816-800.

    Ditulis oleh: dr. Jesica Chintia Dewi
    Ditinjau oleh: dr. Monica C

    Referensi

    1. Medline Plus. Blood Glucose Test. 2021 
    2. Medical News Today. Fasting blood sugar: Normal levels and testing. 2019 
    3. Mayo Clinic. Diabetes. 2020
    4. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Yuk, mengenal apa itu penyakit Diabetes Melitus (DM). 2021 
    5. Singlecare. What should my blood sugar level be? 2021  
    Read More
  • Berenang merupakan salah satu kegiatan yang banyak digemari anak-anak hingga dewasa. Tak heran wahana air menjadi favorit mengisi akhir pekan atau liburan keluarga. Apalagi jika cuaca sedang panas, sepertinya jernih dan sejuknya air kolam renang menggoda siapapun untuk menceburkan diri. Namun meski sebagian besar kolam renang umum telah dibersihkan dengan kaporit untuk membunuh kuman-kuman yang […]

    8 Penyakit yang Bisa Ditularkan Saat Berenang di Kolam Renang

    Berenang merupakan salah satu kegiatan yang banyak digemari anak-anak hingga dewasa. Tak heran wahana air menjadi favorit mengisi akhir pekan atau liburan keluarga. Apalagi jika cuaca sedang panas, sepertinya jernih dan sejuknya air kolam renang menggoda siapapun untuk menceburkan diri. Namun meski sebagian besar kolam renang umum telah dibersihkan dengan kaporit untuk membunuh kuman-kuman yang tersebar di air kolam, bukan berarti terjamin aman sepenuhnya.

    8 Penyakit yang Bisa Ditularkan Saat Berenang di Kolam Renang

    8 Penyakit yang Bisa Ditularkan Saat Berenang di Kolam Renang

    Sahabat Sehat perlu tahu ada sejumlah penyakit yang bisa ditularkan dari kolam renang loh, apa saja?

    Diare

    Diare dapat disebabkan oleh berbagai bakteri yang bisa ditemukan di air kolam renang umum. Beberapa kuman yang menyebabkan diare antara lain Rotavirus, Shigella, Cryptosporidium, Norovirus, E. coli, dan Giardia intestinalis. Bakteri ini ditemukan dalam kotoran manusia, sehingga bisa menyebar saat anak tak sengaja menelan air kolam yang terkontaminasi.

    Tak dapat dipungkiri jika kotoran manusia mengandung jutaan kuman, sehingga residu feses tersebut dapat mencemari air kolam renang. Terlebih lagi jika ada pengunjung yang memang sedang diare saat berenang.

    Sebagian besar infeksi diare di kolam renang umumnya disebabkan oleh cryptosporidium. Kaporit memang dapat membunuh bakteri hanya dalam beberapa detik saja, namun cryptosporidium bisa hidup di air kolam renang hingga berhari-hari. Hal ini karena bakteri ini lebih tahan banting terhadap efek kaporit daripada kuman lainnya.

    vaksin ke rumah, layanan ke rumah, vaksinasi di rumah aja

    Muntaber

    Muntaber (gastroenteritis) disebabkan oleh kelompok kuman yang sama dengan diare. Cara penularannya pun sama dengan diare, yaitu dengan menelan air kolam yang terkontaminasi.

    Muntaber bisa menyebabkan usus meradang, yang kemudian menimbulkan serangkaian gejala masalah pencernaan. Bedanya dengan diare yakni pada muntaber disertai gejala sakit perut atau perut kram, mual, muntah, dan demam. Gejala ini terjadi secara bertahap sejak satu hingga dua hari setelah berenang. Untuk gejalanya sendiri bisa berlangsung hingga lima hingga sepuluh hari.

    Baca Juga: 

    Infeksi Telinga

    Kemasukan air saat berenang sering terjadi pada siapa pun, termasuk anak-anak. Ketika telinga kemasukan air saat berenang dapat berpotensi menyebabkan infeksi telinga yang disebut dengan swimmer’s ear atau otitis eksterna.

    Swimmer’s ear adalah risiko penyakit di kolam renang yang terjadi akibat kelembapan dari sisa air dan bakteri Pseudomonas aeruginosa yang terperangkap dalam telinga sehabis berenang. Hingga akhirnya kuman berkembang biak dan meluas dalam telinga.

    Ketika anak mengalami swimmer’s ear, telinganya bisa bengkak dan kemerahan, serta terasa panas juga nyeri, bahkan bisa keluar nanah. Pada kasus ekstrim, infeksi ini bisa mengakibatkan demam dan rasa nyeri yang menyebar pada wajah, kepala, dan leher, hingga penurunan pendengaran.

    Hepatitis A

    Penyakit selanjutnya yang bisa ditularkan melalui kolam renang umum adalah hepatitis A. Dari banyak tipe hepatitis, hanya ada satu yang berpotensi mencemari air kolam renang, yaitu hepatitis A. Kondisi ini merupakan peradangan hati yang disebabkan oleh virus hepatitis A.

    Hepatitis A dapat menular pada anak melalui makanan, minuman, atau air yang terkontaminasi. Anak bisa tertular hepatitis A dari menelan air kolam renang yang terkontaminasi oleh feses pengunjung yang sakit hepatitis A saat ia berenang di kolam renang umum.

    Infeksi hepatitis A bisa menimbulkan gejala demam, lemas, mual muntah, warna kencing menjadi gelap, warna feses menjadi pucat, dan mata tampak kuning. Pada sebagian orang lainnya hepatitis A tidak menunjukkan gejala sehingga ia tidak akan tahu bahwa dirinya berpotensi menularkan virus tersebut kepada orang lain.

    Baca Juga: Cara Mencegah Hepatitis A Bagi Kamu yang Suka Kulineran

    Leptospirosis

    Penyakit kuning terjadi akibat infeksi bakteri Leptospira. Biasanya penyakit ini ditularkan lewat urin tikus dan hewan lainnya yang tidak sengaja masuk ke dalam kolam renang. Bakteri penyakit tersebut harus diwaspadai dan biasanya terjadi pada air yang menggenang, bersih, dan tawar. Maka, jika Anda akan berenang, pilihlah kolam renang yang tidak hanya airnya bersih tapi juga lingkungannya bersih.

    Orang yang terinfeksi penyakit tersebut akan merasakan demam, kulit menjadi kuning, menggigil, ruam pada kulit hingga pendarahan.

    Infeksi Cacing

    Infeksi cacing bisa terjadi jika anak tak sengaja menelan air kolam renang umum. Cacing akan masuk ke dalam tubuh dan penderita nantinya akan merasakan gatal pada bagian kulit, muntah, dan demam. Penyakit tersebut tidak boleh diabaikan dan harus cepat ditangani. Sebab, jika tak diobati akan membahayakan kesehatan karena dikhawatirkan cacing akan cepat berkembang biak di dalam tubuh.

    Baca Juga: Kenali Perbedaan DHF, Chikungunya, Leptospirosis

    Ruam Kulit

    Kolam renang air hangat merupakan sarana yang bagus untuk melepas stres. Namun pada air kolam yang dipanasi terus-menerus atau pada sumber air panas alami, ruam pada kulit mungkin terjadi. Kuman bisa lebih aktif ketika terpapar air dengan suhu panas. Pada kolam yang kurang bersih, hal ini bisa lebih berbahaya dan menimbulkan masalah pada kulit. Oleh karena itu, disarankan untuk tidak berendam atau berenang terlalu lama pada kolam air panas.

    Masalah Pernapasan

    Bagi seseorang yang memiliki masalah pernapasan dan alergi, penggunaan klorin untuk air kolam renang bisa mencetuskan alergi dan asma. Jika ini terjadi, hentikan kegiatan berenang dan segera bilas. Konsultasikan ke dokter untuk perawatan lebih lanjut.

    Nah Sahabat Sehat, itulah beberapa penyakit yang bisa menular di kolam renang. Pastikan Anda memilih kolam renang yang airnya jernih dan lingkungannya bersih agar mengurangi risiko terinfeksi penyakit. Selain itu, selalu ingatkan anak agar tidak menelan air kolam renang.

    Baca Juga: Penyakit Menular Melalui Makanan, Waspada Kulineran Selama Liburan

    Sahabat Sehat juga bisa mencegah beberapa penyakit di atas seperti Hepatitis A dan diare dengan melakukan vaksinasi. Vaksinasi diare (Rotavirus) biasanya dilakukan pada anak mulai usia 2 bulan hingga 5 tahun. Sedangkan vaksin Hepatitis A diberikan pada usia 12 bulan dan bisa diperbarui saat dewasa.

    Jika Sahabat Sehat membutuhkan layanan konsultasi dokterlayanan vaksinasiimunisasi anaklayanan medical check uplayanan fisioterapipemeriksaan laboratoriummultivitamin, dan produk kesehatan lainnya, segera manfaatkan layanan Prosehat yang turut menyediakan layanan Chat Dokter 24 Jam.

    Informasi lebih lanjut, silahkan hubungi WA Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik http://www.prosehat.com/wa.

    Ditulis oleh: Redaksi Prosehat
    Ditinjau oleh: dr. Nurul L

     

    Referensi

    1. merdeka.com. 2021. Sejumlah Penyakit yang Mengintai dari dalam Kolam Renang
    2. Kompas.com. 2016. Penularan Penyakit dari Kolam Renang yang Kotor
    3. popmama. 2022. 7 Penyakit yang Bisa Menular pada Anak di Kolam Renang Umum
    Read More
  • Setelah beberapa minggu libur panjang, mungkin rasanya berat untuk kembali beraktivitas seperti biasa. Orang tua kembali dengan pekerjaannya, sedangkan anak-anak memulai tahun ajaran baru. Tapi, harus tetap semangat ya, Sahabat Sehat! Dengan terus meningkatnya kasus Covid-19 di Indonesia dan tetap adanya risiko penularan jenis penyakit lainnya yang tidak kalah serius, ada baiknya jika anak-anak sudah […]

    Apa Saja Vaksin Yang Penting Sebelum Mulai Sekolah?

    Setelah beberapa minggu libur panjang, mungkin rasanya berat untuk kembali beraktivitas seperti biasa. Orang tua kembali dengan pekerjaannya, sedangkan anak-anak memulai tahun ajaran baru. Tapi, harus tetap semangat ya, Sahabat Sehat!

    Apa Saja Vaksin Yang Penting Sebelum Mulai Sekolah

    Apa Saja Vaksin Sebelum Mulai Sekolah Yang Penting?

    Dengan terus meningkatnya kasus Covid-19 di Indonesia dan tetap adanya risiko penularan jenis penyakit lainnya yang tidak kalah serius, ada baiknya jika anak-anak sudah melengkapi vaksin sebelum mulai sekolah, sesuai dengan kebutuhan usianya. Maka, ketika ia kembali bertemu rutin dengan banyak orang di sekolah, tubuhnya sudah memiliki kekebalan yang optimal.

    Apa saja vaksin yang disarankan? Mari simak ulasannya.

    Keutamaan vaksinasi

    Vaksinasi adalah proses pemberian vaksin berisikan virus atau bakteri yang dilemahkan dalam rangka menimbulkan atau meningkatkan kekebalan tubuh seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit. Sehingga, ketika ia suatu hari terpapar dengan kuman tersebut, tubuhnya sudah mengenali dan siap melawan serta melindungi.

    Kegiatan vaksinasi dinilai sangat besar manfaat dan efektivitasnya sehingga ditetapkan sebagai salah satu program kesehatan nasional. Sayangnya, belum semua jenis vaksin digratiskan oleh pemerintah sehingga orang tua harus aktif mencari layanan vaksinasi secara mandiri.

    imunisasi anak di rumah, imunisasi anak hemat, imunisasi anak murah, imunisasi si kecil

    Vaksin untuk anak TK dan SD

    Anak-anak adalah kelompok yang rentan terserang penyakit karena kekebalan tubuhnya belum sepenuhnya terbentuk. Maka, peran vaksinasi menjadi besar baginya dalam mencegah penularan dan menurunkan risiko terjadinya sakit berat serta komplikasi.

    Vaksinasi bagi anak TK hingga SD, yaitu kisaran usia 4-12 tahun, umumnya adalah vaksinasi booster atau vaksinasi penguat. Karena, vaksinasi primer (dasar/ utama) sudah dilakukan saat usia 0-24 bulan. Berikut jenis vaksinasi yang disarankan:

    • Usia 4 tahun: vaksin influenza setiap 1 tahun sekali.
    • Usia 6-7 tahun: vaksin DTP (difteri, tetanus, pertusis) 1 kali, influenza setiap 1 tahun sekali, MR/ MMR 1 kali, dan tifoid setiap 3 tahun sekali.
    • Usia 9-12 tahun: vaksin HPV primer 2 kali, Td/Tdap (tetanus difter/ tetanus, difteri, pertusis) 1 kali, influenza setiap 1 tahun sekali, 

     

    Baca Juga: 10 Tips Persiapan Hari Pertama Sekolah Anak

    Vaksin untuk anak SMP dan SMA

    Pada usia remaja, jenis vaksin sebelum mulai sekolah yang diperlukan tidak lagi sebanyak saat usia dini. Namun, jika anak belum melengkapi vaksinasi sesuai jadwalnya, ia memiliki kesempatan untuk melakukan catch up immunization atau imunisasi kejar.

    Untuk usia 13-18 tahun, jenis vaksinasi yang direkomendasikan adalah:

    • Td/Tdap jika belum dilengkapi saat SD, 1 kali.
    • Influenza setiap 1 tahun sekali.
    • Tifoid setiap 3 tahun sekali.
    • HPV 2-3 kali jika belum dilakukan saat SD.

    Baca Juga: Apa Saja Dampak Negatif Pada Anak yang Tidak di Imunisasi?

    Influenza vs Common Cold

    Jika dilihat dari rekomendasi vaksinasi di atas, bisa dilihat bahwa vaksin influenza rutin dilakukan setiap satu tahun sekali. Hal ini dilakukan karena virus flu mudah bermutasi sehingga selalu dilakukan pemutakhiran vaksin. Penyakit influenza sering diremehkan karena dianggap hanya penyakit pilek. Tapi, sebenarnya penyakit ini berbeda dari penyakit pilek biasa yang disebut selesma atau common cold. Pada selesma, gejala pilek dan sakit tenggorokan lebih menonjol.

    Dari segi gejala, virus influenza umumnya menyebabkan demam, meriang, sakit kepala, dan rasa yang tidak nyaman di dada seperti sesak nafas atau nafas terasa berat. Jika penderita memiliki penyakit komorbid seperti penyakit jantung dan asma, infeksi virus influenza bisa menyebabkan penyakit tersebut kambuh atau memberat. Komplikasi lainnya termasuk pneumonia atau paru-paru basah.

    Jadi, walau angka kesembuhannya tinggi, jangan anggap remeh penyakit ini ya, Sahabat Sehat. Berikan perlindungan yang terbaik bagi tubuh.

    Baca Juga: 5 Cara Melindungi Anak Dari Bullying Teman di Sekolahnya

    Vaksinasi di Prosehat

    Layanan vaksinasi adalah salah satu layanan unggulan dari Prosehat. Turut mendukung program vaksinasi, Prosehat berharap semakin banyak masyarakat Indonesia yang terpenuhi kebutuhan vaksinasinya dan tercipta herd immunity.

    Bagi Sahabat Sehat yang ingin melakukan vaksin sebelum mulai sekolah, Anda bisa memesan layanan ini melalui Chat Asisten Kesehatan Maya atau melalui website Prosehat. Layanan ini bisa dilakukan di Klinik Prosehat di Grand Wisata Bekasi dan Palmerah Jakarta Barat, atau di rumah untuk kenyamanan dan kemudahan Anda dan anak-anak. Layanan vaksinasi Prosehat juga tersedia di berbagai kota di Indonesia.

    Jika Sahabat Sehat membutuhkan layanan konsultasi dokterlayanan vaksinasiimunisasi anaklayanan medical check uplayanan fisioterapipemeriksaan laboratoriummultivitamin, dan produk kesehatan lainnya, segera manfaatkan layanan Prosehat yang turut menyediakan layanan Chat Dokter 24 Jam.

    Informasi lebih lanjut, silahkan hubungi WA Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik http://www.prosehat.com/wa.

    Ditulis oleh: dr. Nurul Larasati

     

    Referensi

    1. CDC. Cold Versus Flu. 2021.
    2. IDAI. Jadwal Imunisasi Anak Umur 0-18 Tahun. 2020.
    Read More
Chat Asisten Maya
di Prosehat.com