Penyakit menular melalui makanan bukanlah hal baru. Mungkin Sahabat Sehat juga sudah biasa diwanti-wanti saat kecil oleh orang tua harus cuci tangan sebelum makan agar tidak sakit. Ya, itu karena makanan bisa terkontaminasi kuman dari tangan yang kotor.
Jaman sekarang, wisata kuliner adalah kegiatan yang sangat digemari. Ini menjadi salah satu agenda keluarga saat menghabiskan waktu akhir pekan maupun liburan.
Bagaimana rencana Sahabat Sehat berlibur panjang kali ini? Mungkin Anda sekeluarga sudah merencanakan untuk jalan-jalan ke luar kota atau ke luar negeri, mengunjungi tempat wisata, bertemu sanak saudara, dan sebagainya. Selain harus tetap memerhatikan protokol kesehatan, Anda juga harus tetap mewaspadai santapan makanan atau jajanan yang akan dikonsumsi.
Tahukah Anda bahwa makanan yang tidak ditangani sesuai prosedur yang benar, berisiko terkontaminasi kuman, bakteri, ataupun virus hingga menyebabkan penyakit yang menyebar melalui makanan (food borne disease). Risiko kontaminasi makanan bisa terjadi pada tahap penyiapan bahan, proses pengolahan, penyajian, pengemasan, penyimpanan, hingga pengantaran.
Bahaya Demam Tifoid dari Makanan
Salah satu penyakit yang bisa ditularkan dari makanan yang terkontaminasi adalah demam tifoid atau yang lebih dikenal dengan tifus/ tipes. Demam tifoid merupakan infeksi saluran pencernaan yang disebabkan serangan bakteri Salmonella typhi. Setelah terinfeksi, penderita dapat terserang diare atau sulit buang air besar dan sakit perut. Bakteri kemudian akan masuk ke aliran darah sehingga terjadi demam.
Demam tifoid bersifat endemis di seluruh dunia, bisa terjadi setiap tahun, dan tidak dipengaruhi oleh musim. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, terdapat 26 juta kasus demam tifoid di dunia setiap tahun. Penyakit ini menyebabkan 215.000 kematian setiap tahun.
Orang yang terinfeksi tifoid memiliki gejala demam yang bisa mencapai 39-40 derajat celcius, terutama pada malam hari. Gejala lainnya, antara lain, nyeri otot, sakit kepala, kelelahan, berkeringat, batuk kering, dan kehilangan nafsu makan.
Selain itu, gejala paling umum saat seseorang terkena tifoid yaitu sakit perut. Pada anak-anak, tifoid akan menyebabkan diare, sedangkan orang dewasa cenderung mengalami konstipasi atau gangguan pencernaan yang membuat seseorang buang air besar kurang dari tiga kali dalam seminggu.
Baca Juga: Perlukah Vaksin Tifoid Sebelum Bepergian?
Virus Hepatitis A Menyebar Lewat Makanan Minuman
Hepatitis A adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang menginfeksi sel-sel hati dan menyebabkan peradangan. Virus ini dengan mudah ditularkan melalui oral, terutama lewat makanan dan minuman yang terkontaminasi. Risiko ini meningkat pada makanan atau jajanan pinggir jalan yang umum ditemukan di jalanan-jalanan tanah air.
Tanda dan gejala penyakit ini adalah demam, malaise (lemah lesu), anoreksia (tidak nafsu makan), gangguan perut serta mata tampak berwarna kuning (ikterus). Masa inkubasi (jarak antara virus masuk ke tubuh dan gejala timbul) berkisar antara 15 sampai 50 hari, rata-rata 28-30 hari.
Baca Juga: Cara Mencegah Hepatitis A Bagi Kamu yang Suka Kulineran
Pentingnya Vaksin Tifoid dan Vaksin Hepatitis A
Selain pentingnya menjaga kebersihan seperti mencuci tangan dengan bersih, konsumsi makanan yang matang, selektif memilih jajanan, tentu ada langkah pencegahan yang dapat Moms lakukan bersama keluarga, yaitu vaksinasi.
Vaksinasi tifoid dapat dilakukan setiap tiga tahun sekali, gunanya untuk meningkatkan kekebalan tubuh dari bakteri Salmonella typhi. Vaksin tersebut sudah bisa diberikan dalam satu dosis sejak anak berusia dua tahun hingga orang dewasa.
Sedangkan vaksin hepatitis A dapat dilakukan pada:
– Anak usia 12-24 bulan. Bila terlewat, ia bisa dapatkan pada usia 2-18 tahun.
– Orang yang bepergian atau bekerja di negara endemi hepatitis A.
– Orang dengan pekerjaan risiko tinggi terinfeksi virus hepatitis A.
– Pekerja restoran atau penjual makanan.
Bagi Anda yang membutuhkan layanan vaksin Tifoid dan Vaksin Hepatitis A kini tak perlu repot mencarinya, karena ProSehat sudah menyiapkan kebutuhan ini. Vaksin dapat dilakukan di Klinik maupun tenaga medis yang akan mendatangi rumah Anda.
Jika Sahabat Sehat membutuhkan layanan konsultasi dokter, layanan vaksinasi, imunisasi anak, layanan medical check up, layanan fisioterapi, pemeriksaan laboratorium, multivitamin, dan produk kesehatan lainnya, segera manfaatkan layanan Prosehat yang turut menyediakan layanan Chat Dokter 24 Jam.
Informasi lebih lanjut, silahkan hubungi WA Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik http://www.prosehat.com/wa.
Ditulis oleh: Redaksi Prosehat
Ditinjau oleh: dr. Nurul L
Referensi
- kompas.id.2021. Waspadai Penularan Demam Tifoid lewat Kontaminasi Makanan
2. detikhealth.2018. Jajan Sembarangan Saat Mudik? Waspadai Risiko Hepatitis A
3. sehatnegeriku.kemkes.go.id.2015. Mengenal Hepatitis A.