Tifoid merupakan sebuah penyakit yang pasti sudah pernah Sahabat Sehat dengar. Penyakit tifoid atau sering kali disebut “tipes” disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella typhi. Penyakit ini paling sering dijumpai pada negara Asia Tenggara, terutama Pakistan, India, dan Bangladesh. Sebanyak 21 juta kasus dengan 200.000 kematian akibat tifoid terjadi di seluruh dunia setiap tahunnya. Tingkat penyakit ini masih tinggi pada negara-negara yang memiliki tingkat sanitasi rendah.
Penularan bakteri tifoid ini terjadi secara fecal – oral, yaitu kotoran dari seseorang yang terinfeksi dapat menularkan ke orang lain apabila masuk melalui mulut contohnya dari makanan yang tidak bersih. Selain itu, akses air bersih juga penting karena apabila air yang terkontaminasi diminum, infeksi tifoid juga dapat terjadi.
Apa Gejala Tifoid ?
Infeksi dari bakteri tifoid yang masuk dari mulut mengikuti jalur saluran cerna tubuh. Tubuh memiliki sistem pertahanan berupa asam lambung dan sistem imun untuk melawan bakteri ini, namun tidak selalu dapat menghindari infeksi.4 Saat sampai di usus, bakteri tifoid menginfeksi usus dan menyebabkan radang sehingga timbul tanda dan gejala yaitu:
- Demam
- Nyeri perut
- Diare atau konstipasi
- Nyeri kepala
- Lemas
- Tidak nafsu makan
Pengobatan untuk penyakit tifoid adalah dengan pemberian antibiotik dan obat lain untuk meringankan tanda dan gejala. Perlu diingat bahwa pemberian antibiotik harus dengan anjuran dan instruksi dokter. Penggunaan antibiotik yang tidak tepat dapat menyebabkan resistensi bakteri tifoid terhadap antibiotik yang membuat antibiotik-antibiotik tersebut tidak berguna. Tifoid juga dapat menyebabkan kematian apabila tidak ditangani dengan benar.
Baca Juga: Penyebab Tifus
Vaksinasi Tifoid
Vaksin untuk tifoid sudah tersedia bagi anak maupun dewasa. Saat ini terdapat beberapa tipe vaksin tifoid yaitu:
- Typhoid conjugate vaccine (TCV) untuk usia 6 bulan hingga 45 tahun dalam bentuk injeksi
- Unconjugated polysaccharide vaccine (Vi-PS) untuk usia diatas 2 tahun dalam bentuk injeksi
- Oral live attenuated Ty21a vaccine untuk usia diatas 6 tahun dalam bentuk kapsul
Dari semua vaksin tersebut, World Health Organization (WHO) menyarankan untuk mendapatkan vaksin tifoid karena memiliki peningkatan sifat imunologis, rentang usia yang besar dan memberikan efek proteksi yang lebih panjang.5 Centers for Disease Control and Prevention (CDC) juga merekomendasikan untuk melakukan vaksinasi tifoid bagi Sahabat Sehat yang ingin bepergian ke daerah seperti Pakistan, India, dan Bangladesh.
Penyakit tifoid merupakan sebuah penyakit yang sering ditemukan, namun perlu pengobatan untuk mencegah agar tidak menyebabkan infeksi yang berat. Vaksinasi merupakan salah satu cara untuk mencegah terinfeksi oleh bakteri tifoid. Namun perlu diingat bahwa vaksinasi tidak dapat 100% menghindari infeksi tifoid. Sahabat Sehat juga tetap perlu menjaga kebersihan diri dan makanan yang dikonsumsi.
Baca Juga: Cegah Tipes Dengan Vaksin Tifoid
Nah Sahabat Sehat, itulah mengenai pentingnya vaksin tifoid sebelum bepergian. Jika Sahabat Sehat membutuhkan layanan konsultasi dokter, layanan vaksinasi, imunisasi anak, layanan medical check up, layanan fisioterapi, pemeriksaan laboratorium, multivitamin, dan produk kesehatan lainnya, segera manfaatkan layanan Prosehat yang turut menyediakan layanan Chat Dokter 24 Jam.
Informasi lebih lanjut, silahkan hubungi WA Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik http://www.prosehat.com/wa.
Ditulis oleh: dr. Jonathan Christopher
Ditinjau oleh: dr. Monica C
Referensi
- Sandhya A, Marathe D. Typhoid fever & vaccine development: a partially answered question [Internet]. PubMed Central (PMC). 2021.
- National Health Service. Typhoid fever [Internet]. UK : National Health Service. 2021.
- Centers for Disease Control and Prevention. Vaccination [Internet]. USA : Centers for Disease Control and Prevention. 2021.
- Bhandari J, Thada P, DeVos E. Typhoid Fever [Internet]. Ncbi.nlm.nih.gov. 2021.
- World Health Organization. Typhoid [Internet]. USA : World Health Organization. 2021 .