Berbeda! Ini 5 Perbedaan Campak dan Cacar Air pada Anak
Sama-sama menimbulkan ruam. Namun ada perbedaan signifikan antara campak dengan cacar air. Penyebab dan cara mengobatinya juga berbeda.
Ruam kemerahan pada anak sering kali membuat orang tua kebingungan. Penyebab ruam kemerahan pada anak, yakni campak maupun cacar air. Kedua penyakit ini sekilas mirip namun ternyata memiliki perbedaan yang cukup signifikan sehingga tatalaksana yang diberikan pun berbeda. Sahabat Sehat, mari kenali lebih lanjut mengenai perbedaan antara cacar air dan campak yang kerap dialami Si Kecil.
Cacar Air
Cacar air dapat mengakibatkan Si Kecil merasa tidak nyaman dan rewel. Cacar air merupakan salah satu penyakit menular yang disebabkan oleh virus varicella-zoster.1 Cacar air dapat menyerang semua kelompok usia termasuk bayi yang baru lahir. Hampir 90% kasus cacar air diderita anak berusia dibawah 10 tahun, dan terbanyak pada rentang usia 5-9 tahun.
Di Amerika serikat, sebelum diperkenalkan vaksinasi cacar air telah terjadi epidemi akibat cacar air pada setiap musim dingin dan musim semi hingga mencapai sekitar 4 juta kasus. Setelah adanya vaksinasi varisela pada tahun 2000, maka angka kejadian cacar air menurun sebanyak 71%-84%.
Penularan Cacar Air
Penularan cacar air melalui kontak langsung dari lesi kulit atau ruam kemerahan yang berisi cairan, maupun melalui cairan dari saluran napas (bersin, lendir hidung) yang terjadi 24 sampai 48 jam sebelum timbulnya ruam sampai timbulnya keropeng, pada umumnya 5-7 hari setelah timbulnya ruam.
Gejala Cacar Air
Biasanya gejala yang timbul pada anak bersifat sangat ringan. Berikut ini gejala yang mungkin timbul apabila Si Kecil menderita cacar air, yakni:
- Tidak enak badan yang berlangsung selama 1-2 hari sebelum timbulnya ruam kemerahan pada kulit Si Kecil.
- Ruam kemerahan berisi cairan, terasa gatal dan biasanya terjadi pada kulit badan, wajah, ketiak, lengan atas dan paha serta didalam mulut
- Demam
- Menurunnya nafsu makan
- Nyeri pada sendi
- Batuk dan pilek seperti flu.
Pasien dengan sistem imun yang lemah seperti penderita leukemia, sedang dalam pengobatan yang menurunkan sistem imun seperti pengobatan kemoterapi anti kanker, bayi baru lahir yang dilahirkan oleh seorang ibu yang sedang terkena cacar air, dan bayi prematur, termasuk dalam kategori beresiko menderita cacar air.
Baca Juga: Komplikasi Akibat Campak Pada Anak dan Cara Mencegahnya
Pencegahan Cacar Air
Cacar air dapat dicegah dengan cara pemberian vaksinasi cacar air. Berdasarkan rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia, pemberian vaksin cacar air pada anak sebaiknya diberikan pada saat anak berusia 1 tahun keatas sebanyak 1 kali. Namun apabila vaksinasi varicella diberikan saat anak berusia diatas 13 tahun, maka pemberiannya dilakukan sebanyak 2 kali dengan jarak 4-8 minggu.
Campak
Campak disebut juga dengan measles, merupakan salah satu penyakit menular yang biasanya menyerang anak. Ditandai dengan ruam kemerahan namun tidak berisi cairan seperti ruam kemerahan yang terjadi pada cacar air. Si kecil yang belum mendapatkan imunisasi campak lebih berisiko untuk tertular penyakit ini.
Baca Juga: Cegah Komplikasi Sakit Campak Pada Anak dengan Vaksinasi
Gejala Campak Pada Anak
Gejala awal penyakit ini biasanya terjadi 1-2 minggu setelah tertular virus. Gejala yang timbul seperti:
- Mata merah, bengkak dan sensitif terhadap cahaya
- Tanda menyerupai pilek (sakit tenggorokan, batuk kering dan pilek)
- Bercak putih keabu-abuan di mulut dan tenggorokan
- Demam tinggi
- Lemas
- Tidak nafsu makan
- Diare dan muntah-muntah
- Ruam kemerahan yang timbul paling lambat 4 hari setelah gejala pertama muncul serta menetap selama 7 hari. Awalnya ruam kemerahan muncul dari belakang telinga, kemudian menyebar ke kepala dan leher hingga akhirnya menyebar keseluruh tubuh.
Komplikasi Campak
Campak dapat menyebabkan komplikasi yang cukup serius seperti diare, radang paru pneumonia, radang otak (ensefalitis), kebutaan, gizi buruk dan bahkan kematian.
Pencegahan Campak
Penyakit campak dapat dicegah dengan cara melakukan vaksinasi MR (Measles dan Rubella), yang diberikan pada anak usia 9 bulan, 18 bulan dan kelas 1 SD atau usia 6 tahun. Maupun diberikan vaksin gabungan MMR (Mumps, Measles, dan Rubella) yang merupakan vaksin gabungan untuk mencegah campak, gondongan dan campak jerman yang diberikan sebanyak 2 kali pada anak berusia 12 bulan dan 5 tahun.
Baca Juga: Yuk, Cari Tahu Perbedaan Campak dan Rubella
Nah Sahabat Sehat, itulah mengenai perbedaan cacar air dan campak yang kerap dialami Kecil. Jika Sahabat Sehat membutuhkan layanan konsultasi dokter, layanan vaksinasi, imunisasi anak, layanan medical check up, layanan fisioterapi, pemeriksaan laboratorium, multivitamin, dan produk kesehatan lainnya, segera manfaatkan layanan Prosehat yang turut menyediakan layanan Chat Dokter 24 Jam.
Informasi lebih lanjut, silahkan hubungi WA Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik http://www.prosehat.com/wa.
Ditulis oleh: dr. Jesica Chintia
Ditinjau oleh: dr. Monica C
Referensi
- Theresia T, Hadinegoro S. Terapi Asiklovir pada Anak dengan Varisela Tanpa Penyulit. Sari Pediatri, 11(6), p.440.
- Hopkins Medicine. Chickenpox in Children.
- Healthy Children. Varicella (Chickenpox).
- Centers for Disease Control and Prevention. Chickenpox for HCPs.
- Ikatan Dokter Anak Indonesia. Daftar Pertanyaan Seputar Imunisasi Campak/Measles dan Rubella (MR).
- RSUD Kota Bogor. Campak atau Measles.