Penyakit jantung dapat dialami oleh semua kalangan, tidak memandang usia, jenis kelamin dan ras. Penyakit jantung merupakan salah satu penyakit yang paling sering menyebabkan kematian di Indonesia, bahkan di dunia.
Menurut badan kesehatan dunia atau WHO (World Health Organization), jumlah kematian karena penyakit jantung sebanyak 17,7 juta orang di dunia pada tahun 2019. WHO bahkan memprediksi pada 2030 mendatang orang yang meninggal akibat gangguan jantung bisa menyentuh angka 50 juta per tahunnya.
Salah satu penyakit jantung yang biasa terjadi pada usia muda adalah gangguan irama jantung atau aritmia. Gangguan aritmia kerap tidak terdeteksi dengan baik sejak dini. Padahal hal ini dapat berakibat fatal dan dapat berakhir dengan kematian mendadak. Sahabat Sehat, apa saja gangguan irama jantung yang kerap dialami usia muda? Mari simak penjelasan berikut.
Apa Itu Gangguan Irama Jantung?
Permasalahan irama jantung dapat terjadi detak jantung yang terlampau cepat atau disebut takikardia adalah kondisi ketika jantung memompa darah terlampau cepat yaitu lebih dari 100x/menit.
Sementara jika detak jantung sangat lambat, disebut bradikardi merupakan kondisi ketika jantung memompa darah kurang dari 60x/menit atau detak jantung dengan irama yang tidak beraturan.
Irama jantung dengan detak yang lambat akan mengganggu aliran darah ke otak sehingga penderitanya sewaktu-waktu dapat pingsan. Sebaliknya, apabila detak jantung terlampau cepat dalam jangka waktu yang lama maka fungsi pompa jantung akan melemah.
Baca Juga: Penting Nggak Check Up Rutin Untuk Jantung?
Kenali Berbagai Jenis Aritmia
Ada beberapa jenis gangguan irama jantung yang paling sering dialami, yaitu:
- Atrial Fibrilasi. Merupakan gangguan irama jantung dimana jantung berdetak lebih cepat dan tidak teratur.
- AV Blok. Kondisi ini merupakan kondisi dimana jantung berdetak lebih lambat karena adanya blok atau hambatan aliran listrik jantung.
- Supraventrikular Takikardia (SVT). SVT merupakan kondisi dimana jantung berdetak lebih cepat.
- Ventrikel Ekstra Sistol (VES). VES merupakan kondisi dimana ada denyutan tambahan lain diluar denyut jantung normal.
- Ventrikel Fibrilasi. Merupakan kondisi dimana jantung hanya bergetar saja dan tidak memompa darah secara maksimal.
Apa Gejala Aritmia?
Sahabat Sehat, walau seringkali gangguan irama jantung tidak menujukkan gejala, pasien dapat mengeluhkan gejala seperti di bawah ini:
- Dada terasa berdebar
- Denyut nadi tidak beraturan
- Pusing
- Sesak nafas
- Dada terasa tidak nyaman
- Kelemahan atau kelelahan
- Pingsan.
Apa Penyebab Aritmia?
Aritmia terjadi karena sumber listrik yang mengatur detak jantung tidak bekerja dengan baik. Berikut adalah berbagai kondisi yang menyebabkan aritmia:
- Penyakit jantung koroner
- Hipertensi atau tekanan darah tinggi
- Gangguan otot jantung (kardiomiopati)
- Gangguan katup jantung
- Gangguan elektrolit dalam darah seperti natrium dan kalium
- Kerusakan jantung akibat serangan jantung
- Penyembuhan pasca operasi jantung
- Kondisi penyakit lainnya (hipertiroid, diabetes)
- Efek samping obat
- Stress
- Kurang tidur
- Konsumsi alkohol dan kafein
- Penggunaan obat-obatan terlarang.
Bagaimana Penanganan Aritmia?
Jika Sahabat Sehat mengalami gejala diatas, dianjurkan melakukan konsultasi ke dokter agar dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Pada umumnya aritmia dapat diatasi dengan berbagai cara, seperti:
1. Pemberian obat-obatan
Dokter akan meresepkan berbagai obat-obatan antiaritmia yang dikonsumsi secara rutin.
2. Perubahan gaya hidup
Perubahan gaya hidup dapat dilakukan untuk mengurangi faktor resiko terjadinya gangguan irama jantung, seperti:
- Hindari merokok
- Hindari penggunaan alkohol secara berlebihan
- Hindari mengkonsumsi kafein (beberapa orang yang sensitif terhadap kafein seperti coklat, teh dan kopi akan memperberat resiko terjadinya aritmia).
- Hindari penggunaan obat yang bersifat stimulan, seperti penggunaan obat flu dan alergi sembarangan, selalu konsultasikan dengan dokter sebelum mengkonsumsi obat.6
3. Manuver vagal
Manuver vagal dilakukan dengan cara merelaksasi saraf vagus yang dapat membantu mengontrol detak jantung.
4. Prosedur medis
Selain dengan melakukan prosedur diatas, untuk mengatasi aritmia juga dapat dilakukan prosedur berikut :
- Ablasi. Prosedur ini bertujuan untuk menghancurkan sebagian kecil jaringan jantung yang menyebabkan gangguan irama jantung.
- Alat Pacu Jantung.Alat ini bermanfaat untuk mengembalikan irama jantung yang melambat hingga menjadi normal. Alat pacu jantung dipasang dibawah kulit, biasanya di bawah tulang selangka.
- ICD. ICD atau disebut juga Implantable Cardioverter Defibrillator adalah alat yang berukuran kecil dan dipasang di dada, yang digunakan pada penderita yang beresiko mengalami henti jantung mendadak. Alat ini akan mendeteksi tanda henti jantung dan otomatis mengalirkan listrik untuk mengatasi saat jantung berhenti mendadak.
Baca Juga: Mengenal Tes Treadmil Jantung untuk Deteksi Dini Penyakit Jantung
Nah Sahabat Sehat, itulah mengenai aritmia atau gangguan irama jantung yang kerap dialami pada usia muda. Untuk mendeteksi adanya gangguan jantung, Sahabat Sehat dianjurkan melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala.
Jika Sahabat Sehat memerlukan pemeriksaan Medical Check Up, segera manfaatkan layanan Prosehat. Informasi lebih lanjut, silakan hubungi Asisten Kesehatan Maya di nomor WhatsApp 08111816800.
Ditulis oleh: dr. Jesica Chintia
Ditinjau oleh: dr. Monica C
Referensi
- Info Datin: Situasi Kesehatan Jantung.
- CNN Indonesia: Angka Kematian Akibat Jantung Masih Lebih Tinggi dari Covid.
- Muhammad H. Gangguan Irama Jantung.
- RSUP Dr.Sardjito. Jangan Anggap Remeh Gangguan Irama Jantung.
- Mayo Clinic. Heart arrhythmia – Symptoms and causes.
- Beckerman J. Arrhythmia: Types, Symptoms, Causes, Diagnosis & Treatments.