Telp / WhatsApp : 0811-1816-800

Tips Atasi Lansia Pemarah dan Keras Kepala

Seiring bertambahnya usia, proses penuaan, perubahan fisik dan mental tidak dapat dihindari. Bahkan, perubahan ini seringkali membuat lansia mudah marah dan emosional. Hal kecil bisa menjadi masalah besar bagi lansia. Pada usia ini, lansia sedang menghadapi masalah kesehatan baru, tekanan emosional akibat kehilangan teman atau pasangan, hingga merasa rentan akan masa depan mereka sendiri.

Tips Atasi Lansia Pemarah dan Keras Kepala

Tips Atasi Lansia Pemarah dan Keras Kepala

 

Bagi Sahabat Sehat yang memiliki orang tua memasuki usia senja, tentu merawat lansia tidak mudah bukan? Untuk memahami para lansia ini, mari simak penjelasan berikut:

Penyebab Lansia Mudah Marah

Secara medis, terdapat beberapa penyakit yang dapat menyebabkan lansia mudah marah tanpa sebab, yakni:

  • Penyakit Demensia Alzheimer

Pada beberapa lansia, penyakit demensia alzheimer cukup sulit untuk dideteksi. Pada tahap lanjut, penyakit ini dapat mempengaruhi suasana hati sehingga dapat membuat lansia menjadi mudah marah secara tiba-tiba. 

  • Depresi dan Gangguan Kecemasan

Salah satu gejala depresi dan gangguan kecemasan yang paling umum dialami oleh lansia biasanya ditandai dengan gejala fisik seperti berat badan menurun, pendiam, murung, dan mudah tersinggung hingga menjadi amarah yang meledak-ledak. 

  • Perubahan Suasana & Kondisi Lingkungan

Salah satu pemicu lansia mudah marah yakni disebabkan oleh ketidakmampuan diri untuk menerima perubahan. Usia yang tidak lagi muda dapat merubah segalanya, mulai dari cara berpikir, kemampuan sosialisasi, ekonomi, fisik, dan lain sebagainya.

Baca Juga: 10 Jenis Medical Check Up Rutin yang Perlu Dilakukan Lansia

 

Tips Mengatasi Lansia Pemarah dan Keras Kepala

Tidak semua orang dapat menghadapi keadaan lansia yang pemarah dan keras kepala. Sahabat Sehat dapat melakukan beberapa tips berikut yang dinilai efektif dalam mengatasi lansia pemarah dan keras kepala, di antaranya:

1. Menjadi pendengar yang baik
Lansia cenderung senang berbicara dan mengomentari apa saja. Agar tidak terjadi masalah, sebaiknya Sahabat Sehat meluangkan waktu untuk mendengarkan hal yang diceritakan lansia. Tunjukan antusiasme Sahabat Sehat ketika mendengarkan cerita lansia. 

2. Bertutur kata sopan dan santun
Meski saat marah lansia cenderung menggunakan kata-kata kasar dan terkadang menyakiti hati, sebaiknya Sahabat Sehat tidak membalas ucapannya dengan perkataan tidak sopan dan santun sebab dapat memicu konflik baru.

 

Baca Juga: Pentingnya Memberi Vaksin Flu untuk Orang Tua atau Lansia

 

3. Tetap menjawab pertanyaan meskipun pertanyaan yang sama
Jika mengalami penurunan kemampuan mengingat, hal ini menyebabkan lansia kerap kali mengajukan pertanyaan yang sama secara berulang meski telah dijawab dengan jelas sebelumnya. Sahabat Sehat dianjurkan tetap menjawab pertanyaan tersebut meski sudah dijawab sebelumnya, sehingga lansia merasa di perhatikan dan tidak menjadi mudah marah.

4. Lakukan berbagai aktivitas bersama
Salah satu masalah yang dialami lansia saat mulai pensiun atau tidak lagi memiliki kegiatan rutin adalah munculnya kondisi post power syndrome. Kondisi ini dapat menyebabkan kelumpuhan dan perubahan emosi karena tidak ada kegiatan yang dapat dilakukan. Untuk mengatasinya, ajak lansia beraktivitas bersama atau mencari hobi baru untuk menghabiskan waktu. Lakukan olahraga, misal senam, jalan santai, dan lainnya.

 

medical check up hemat, medical check up murah, medical check up ke rumah

Nah, Sahabat Sehat, itulah mengenai berbagai penyebab lansia mudah marah dan cara mengatasinya. Jika Sahabat Sehat membutuhkan layanan kesehatan untuk lansia, silakan menghubungi Asisten Kesehatan Maya 08111816800.

Ditulis oleh: Redaksi Prosehat
Ditinjau oleh: dr. Monica C

Referensi

  1. Aging Care. Dealing With an Elderly Parent’s Difficult Behavior [Internet]. 2020 
  2. My Caring Plan. How to deal with irrational elderly parents. 2021

Chat Asisten Maya
di Prosehat.com