Tanggal 29 Mei 2022 yang jatuh pada hari Minggu diperingati sebagai Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN). Setiap tahunnya pada tanggal 29 Mei, HLUN dirayakan untuk mengapresiasi peran penting para lanjut usia Indonesia dalam kiprahnya mempertahankan kemerdekaan, mengisi pembangunan dan memajukan bangsa.
Peringatan HLUN pada tahun 2022 kali ini memiliki suasana yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, dimana banyak kegiatan yang langsung menyentuh masyarakat, terutama kelompok lanjut usia.
Pasalnya, banyak lansia yang belum memahami pentingnya Medical Check Up (MCU), atau pemeriksaan kesehatan, hingga ragu untuk memeriksakan diri dan melakukan vaksinasi karena kurangnya sosialisasi. Padahal saat memasuki usia lanjut, seseorang akan lebih rentan terserang penyakit, termasuk penyakit yang berbahaya.
Dengan adanya peringatan HLUN, diharapkan masyarakat dan lansia lebih peduli akan kesehatan di masa senja dengan rutin melakukan MCU serta melengkapi vaksinasi untuk mencegah penyakit menular.
Berbagai Jenis Medical Check Up Lansia
Di usia lanjut, seseorang rawan mengalami gangguan kesehatan, mulai dari penyakit ringan hingga serius. Kondisi seperti ini dapat terjadi karena adanya penurunan fungsi organ-organ tubuh akibat proses penuaan.
Agar dapat mendeteksi dini penyakit dan menanganinya sedari awal, medical check up rutin akan memberikan banyak manfaat bagi lansia. Berikut beberapa jenis medical check up lansia yang umum disarankan, diantaranya:
Tes tekanan darah
Setidaknya ada satu dari tiga lansia yang mengalami tekanan darah tinggi (hipertensi). Penyakit ini dikenal sebagai “silent killer” karena gejalanya kerap tak terdeteksi. Padahal, kondisi ini dapat memicu risiko serangan jantung yang bisa berujung pada kematian. Seseorang dikatakan memiliki tekanan darah tinggi jika hasil pemeriksaan mulai dari 140/90 mmHg atau lebih tinggi.
Oleh sebab itu, pemeriksaan tekanan darah perlu dilakukan minimal setahun sekali jika lansia tidak memiliki riwayat hipertensi. Bagi lansia yang memiliki riwayat hipertensi, pemeriksaan tekanan darah dapat dilakukan lebih sering tergantung dari beratnya penyakit.
Dapatkan: Layanan Medical Check Up dari ProSehat
Tes kadar kolesterol
Serupa dengan tekanan darah, tingginya kadar kolesterol dalam darah juga dapat memicu terjadinya serangan jantung dan stroke (penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah otak).
Lansia sehat tanpa risiko penyakit jantung tidak perlu memeriksakan kadar kolesterolnya terlalu sering, cukup lima tahun sekali. Namun bagi lansia dengan kadar kolesterol > 200 mg/dL, disarankan pemeriksaan dilakukan setiap 3 bulan dan selanjutnya disesuaikan dengan hasil pengobatan dan saran dokter.
Jenis pemeriksaan yang disarankan adalah kadar kolesterol total, HDL, LDL, dan trigliserida.
Tes mata
Perubahan penglihatan terjadi seiring bertambahnya usia. Saat lansia mencapai usia 60-an dan lebih, ia perlu menyadari tanda-tanda peringatan masalah kesehatan mata akibat usia yang dapat menyebabkan kehilangan penglihatan.
Penyakit mata yang umum mengenai lansia diantaranya katarak dan glaukoma. Oleh sebab itu, pemeriksaan mata perlu rutin dilakukan, terutama jika lansia memiliki riwayat diabetes dan darah tinggi yang dapat memengaruhi pembuluh darah di mata dan tekanan bola mata. Tes mata umumnya meliputi:
- Tes ketajaman mata
- Pemeriksaan retina
- Slit-lamp
Tes periodontal
Lansia rentan mengalami masalah gigi dan mulut. Problema di area ini dapat menyebabkan nafsu makan berkurang sehingga ia kekurangan nutrisi dan cairan. Masalah gigi dan mulut yang umum ditemui pada lansia antara lain gigi bolong, gusi bengkak, infeksi mulut, dan sebagainya.
Melihat adanya risiko bahaya kesehatan pada gigi dan mulut, lansia dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan periodontal secara berkala untuk memantau kondisi gigi dan mulut, yaitu setiap enam bulan sekali jika tanpa masalah.
Tes pendengaran
Penurunan fungsi hingga kehilangan kemampuan mendengar merupakan hal yang umum terjadi pada lansia. Ini bisa terjadi karena adanya infeksi atau kondisi medis lainnya. untuk mencegah bertambah parahnya masalah pendengaran yang terjadi, lansia dianjurkan untuk melakukan tes pendengaran setiap 2-3 tahun sekali.
Baca Juga: 5 Masalah Kesehatan yang Menyebabkan Lansia Susah Makan
Tes kepadatan tulang
Diketahui, ada sekitar 75 juta orang yang menderita osteoporosis. Osteoporosis adalah penyakit pengeroposan tulang. Penyakit ini umum dialami oleh lansia, terutama wanita. Oleh sebab itu, tes kepadatan tulang masuk ke dalam jenis MCU yang harus dilakukan secara berkala oleh lansia. Lansia yang menderita osteoporosis akan rentan mengalami jatuh dan patah tulang.
Tes vitamin D
Vitamin D memiliki peran penting bagi tubuh, mulai dari membantu penyerapan kalsium, hingga mencegah penyakit diabetes, jantung, hingga kanker. Namun, seiring bertambahnya usia, vitamin D dalam tubuh juga akan semakin menurun.
Untuk itu, tes kadar vitamin D pada lansia sangat perlu dilakukan untuk memantau kadar vitamin tersebut dalam tubuh. apabila dokter menemui kadar vitamin dalam tubuh lansia berkurang, dokter akan segera melakukan upaya penanganan seperti memberikan suplemen vitamin D dan sebagainya.
Tes diabetes
Tes diabetes merupakan salah satu tes yang juga sangat penting bagi lansia. Ini karena diabetes termasuk salah satu penyakit yang paling sering menyerang lansia. Penyakit ini terjadi akibat kadar gula darah yang tinggi atau berlebih. Tes diabetes dilakukan guna memantau kadar gula darah (glukosa) dalam tubuh.
Mammogram
Mammogram adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mendeteksi kanker payudara pada wanita, termasuk lansia. Wanita usia 45-54 tahun dianjurkan untuk melakukan mammogram atau pemeriksaan payudara setiap 1-2 tahun sekali. Hal ini dilakukan untuk mencegah sekaligus mendeteksi kanker payudara, terutama jika memiliki riwayat keluarga yang mengidap penyakit ini.
Pap smear
Wanita yang berusia diatas 65 tahun perlu melakukan pap smear untuk mendeteksi kanker serviks. Di Indonesia, pap smear dilakukan secara gratis di pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) maupun rumah sakit.
Sahabat Sehat, itulah beberapa jenis medical check up yang disarankan bagi lansia. Sebagaimana pepatah menyebutkan, “Lebih baik mencegah daripada mengobati”. Maka, ayo jalani pemeriksaan kesehatan rutin agar dapat mencegah maupun mengobati dini penyakit.
Jika Sahabat Sehat membutuhkan layanan konsultasi dokter, layanan vaksinasi, imunisasi anak, layanan medical check up, layanan fisioterapi, pemeriksaan laboratorium, multivitamin, dan produk kesehatan lainnya, segera manfaatkan layanan ProSehat yang turut menyediakan layanan Chat Dokter 24 Jam.
Informasi lebih lanjut, silahkan hubungi WA Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik http://www.prosehat.com/wa.
Ditulis oleh: Redaksi Prosehat
Ditinjau oleh: dr. Nurul L
Referensi
- Cancer.org. 2022. Cancer Screening Guidelines | Detecting Cancer Early.
- Healthline. 2022. The Health Tests That Seniors Need.
- American Academy of Ophthalmology. 2022. Get an Eye Disease Screening at 40.
- Osteoporosis.foundation. 2022. Facts & Statistics | International Osteoporosis Foundation.
- Kemensos.go.id. 2022. Hari Lanjut Usia Nasional Tahun 2022 | Kementerian Sosial Republik Indonesia.