Telp / WhatsApp : 0811-1816-800

Apa yang Bisa Dilakukan Jika Si Kecil Menderita Cacar Air?

Cacar air merupakan penyakit kulit menular yang disebabkan oleh infeksi virus varicella zoster. Meski bukan penyakit yang berbahaya, penyakit ini sangat mudah menular pada anak kecil, terutama anak-anak usia dibawah 12 tahun. Kondisi ini dapat menyebabkan anak tidak nyaman dan rewel karena rasa gatal dan demam yang menyerangnya.

 

Apa yang Bisa Dilakukan Jika Si Kecil Menderita Cacar Air?

Apa yang Bisa Dilakukan Jika Si Kecil Menderita Cacar Air?

 

Virus penyebab cacar air sangat mudah menular melalui percikan dahak atau ludah, serta kontak langsung dengan penderita. Cacar air memiliki gejala yang sangat khas sehingga mudah untuk dikenali, yakni berupa ruam merah gatal berisi cairan atau seperti lepuhan. Kondisi ini juga dapat menyebabkan anak mengalami nyeri otot dan demam.

Sahabat Sehat, apa yang dapat kita lakukan jika Si Kecil menderita cacar air? Mari simak penjelasan berikut.

Tips Mengatasi Cacar Air Pada Si Kecil

Sahabat Sehat, berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi dan mencegah cacar air yang dialami Si Kecil agar tidak menjadi lebih parah, yakni:

  • Jangan Menggaruk Ruam

Munculnya ruam atau lepuhan di permukaan kulit merupakan gejala paling khas dari cacar air. Untuk mencegah gejalanya semakin berat, pastikan Si Kecil untuk tidak menggaruk ruam tersebut. Menggaruk ruam atau lepuhan cacar air hanya akan menyebabkan infeksi kulit dan membuat luka jadi berbekas setelah sembuh. 

Gunting kuku Si Kecil, oleskan lotion yang mengandung calamine, kenakan pakaian yang nyaman dan longgar, gunakan krim pelembab, gel pendingin, atau obat antihistamin yang dikenal dengan chlorpheniramine yang dapat membantu mengurangi rasa gatal dan menenangkan kulit. 

Baca Juga: Berbeda! Ini 5 Perbedaan Campak dan Cacar Air pada Anak

  • Berikan Obat Pereda Nyeri dan Demam

Selain menyebabkan ruam di permukaan kulit, umumnya cacar air juga akan menimbulkan gejala lainnya seperti rasa nyeri diseluruh tubuh hingga demam tinggi. Sebagai penanganan awal, Sahabat Sehat dapat memberikan obat pereda nyeri dan demam yang dijual bebas. Apabila demam berlanjut hingga lebih dari 3 hari, konsultasikan dengan dokter.

  • Konsumsi Makanan Bergizi Seimbang

Gejala ruam atau lepuhan tidak hanya muncul pada permukaan kulit, kondisi ini juga dapat muncul di dalam kulit dan tenggorokan sehingga akan menimbulkan rasa panas dan tidak nyaman saat menelan makanan. Akibatnya, Si Kecil dapat kehilangan nafsu makan dan membuatnya menolak makan dan minum. 

Meski demikian, pastikan Si Kecil tetap mendapatkan asupan makanan sehat dan kaya nutrisi, serta cukupi kebutuhan cairannya dengan memberinya lebih banyak air putih agar terhindar dari dehidrasi dan mempercepat penyembuhan. 

  • Mencegah Penularan di Rumah

Cacar air mudah menular, maka pastikan Si Kecil agar beristirahat di rumah. Selain itu, batasi pula ruang geraknya di dalam rumah selain agar cepat pulih dan mencegah penularan terhadap orang lain. 

Biarkan Si Kecil tetap di rumah dan batasi bertemu orang lain hingga semua lepuhan cacar air di permukaan kulitnya mengering membentuk koreng dan tidak ada lagi lepuhan baru yang muncul.

  • Memeriksakan Ke Dokter

Meski dapat sembuh tanpa pengobatan atau pertolongan medis. Namun pada beberapa kasus, Sahabat Sehat harus memeriksakan Si Kecil ke dokter. Berikut beberapa kasus cacar air yang memiliki risiko komplikasi sehingga perlu menghubungi dokter saat gejala pertama cacar air muncul, yakni:

  • Cacar air diderita ibu hamil
  • Bayi yang baru lahir
  • Anak-anak usia diatas 12 tahun
  • Memiliki daya tahan tubuh yang lemah
  • Penderita gangguan paru kronis 
  • Penderita penyakit yang sedang menjalani terapi steroid

Mencegah Cacar Air Dengan Vaksinasi

Selain itu, untuk mencegah penularan cacar air sebaiknya berikan imunisasi Varicella untuk memberi perlindungan tubuh terhadap cacar air. Pemberian imunisasi cacar air (setelah dosis kedua) efektif menurunkan risiko Si kecil terinfeksi cacar air hingga 94%. Vaksin cacar air dapat mulai diberikan saat Si Kecil berusia 12 bulan keatas. Diberikan dalam 2 dosis terpisah dengan jarak pemberian 6 minggu hingga 3 bulan.

Baca Juga: Anak Terkena Cacar Air Bolehkah Mandi? Ini Penjelasannya

Nah Sahabat Sehat, itulah mengenai berbagai informasi perihal cacar air serta hal-hal yang dapat Sahabat Sehat lakukan jika Si Kecil menderita cacar air. Waspadai apabila Si Kecil mengalami hal berikut :

  • Demam yang berlangsung lebih dari 3 hari 
  • Nanah yang mengalir dari lepuhan cacar air
  • Kesulitan bernapas, berjalan, atau bangun
  • Muntah
  • Kekakuan di leher
  • Sakit perut yang parah

Jika Si Kecil mengalami keluhan di atas, segera konsultasikan lebih lanjut dengan dokter. Jika Sahabat Sehat membutuhkan pemeriksaan laboratorium, produk imunisasi anak dan dewasa, pemeriksaan Covid-19, produk multivitamin, dan produk kesehatan lainnya, segera manfaatkan layanan Prosehat. Informasi lebih lanjut, silahkan hubungi WhatsApp Asisten Kesehatan Maya di nomor 08111816800.

Ditulis oleh: Redaksi Prosehat
Ditinjau oleh: dr. Monica C

Referensi

  1. Kidshealth.org. Chickenpox (for Parents). 2022
  2. American Academy of Dermatology Association. How to care for children with chickenpox. 2022
  3. Healthy Children. Varicella. 2022 
  4. Healthline. 7 Home Remedies for Chickenpox. 2022

 

Chat Asisten Maya
di Prosehat.com