Kenali Ciri-ciri Si Kecil Menderita Polio, Apa Saja?
Poliomeilitis atau yang dikenal sebagai polio, adalah salah satu jenis penyakit paling menular yang disebabkan virus polio. Mayoritas anak yang terinfeksi polio tidak menunjukan gejala, tetapi beberapa anak lainnya menderita gejala ringan. Ciri-ciri polio yang paling umum ditemukan adalah kerusakan sistem saraf yang menyebabkan kelumpuhan (lumpuh layu), dan pada kasus yang lebih parah dapat menyebabkan kesulitan bernapas hingga kematian. Sayangnya, masih banyak tanda lain yang belum diketahui orang tua.
Penularan virus polio paling sering terjadi melalui kontak antara feses dan oral. Anak-anak akan mudah terinfeksi saat mereka tidak mencuci tangan dengan benar atau karena mengkonsumsi makan dan minuman yang telah terkontaminasi virus penyebab polio. Lendiri pernapasan juga mampu menyebarkan virus polio, yakni saat anak-anak menghirup udara yang tercemar oleh percikan liur atau bersin penderita polio. Virus ini dapat dideteksi di tinja anak selama beberapa minggu.
Anak-anak cenderung berisiko tinggi terinfeksi polio saat mereka berada atau tinggal di daerah yang tinggi kasus polio. Biasanya virus ini banyak ditemukan di negara berkembang dengan angka kemiskinan tinggi dan akses yang kurang terhadap vaksin polio, seperti beberapa negara di Afrika dan Asia.
Apa Saja Gejala Polio Pada Anak?
Virus polio biasanya memiliki masa inkubasi sekitar 3 – 6 hari, dan kemungkinan terjadi kelumpuhan dalam waktu 7 – 21 hari. Sekitar 90% anak yang menderita polio tidak menunjukan gejala sama sekali atau yang disebut sebagai infeksi yang tidak terlihat. Namun pada beberapa anak, infeksi virus polio dapat menunjukan beberapa gejala tergantung tingkat keparahan. Gejala infeksi polio ini terbagi menjadi tiga kategori, yakni:
Poliomyelitis Abortif
Yaitu infeksi polio ringan dan tidak menyebabkan kelumpuhan. Gejala tidak berlangsung lama, yang ditandai dengan:
- Demam hingga 39,4 derajat Celcius
- Nafsu makan berkurang
- Mual atau muntah
- Sakit tenggorokan
- Tidak enak badan
- Sembelit
- Nyeri perut
Poliomyelitis Nonparalytic
Kondisi ini dikategorikan sebagai penyakit ringan dan tidak menyebabkan kelumpuhan. Gejala umumnya tidak berlangsung lama. Namun, gejalanya mungkin akan lebih buruk dari poliomielitis abortif. Kemudian setelah gejala mulai menghilang, anak mungkin akan mengalami:
- Nyeri otot di leher, batang tubuh, lengan, dan kaki
- Kekakuan di leher dan di sepanjang tulang belakang
- Peradangan selaput otak
Baca Juga: Efek Samping Vaksin Polio yang Perlu Kamu Ketahui
Poliomyelitis Paralytic
Merupakan suatu jenis infeksi polio yang memiliki gejala seperti polio non paralitik dan abortif. Namun infeksi polio jenis ini juga dapat menimbulkan keluhan lain, sebagai berikut :
- Kelemahan otot di seluruh tubuh
- Sembelit parah
- Kelumpuhan di kandung kemih
- Pengecilan otot
- Pernapasan melemah
- Batuk lemah
- Suara serak
- Kesulitan menelan
- Kelumpuhan otot yang mungkin permanen
- Ngiler
- Mudah kesal dan marah
Baca Juga: Mengenal Penyakit Polio dan Vaksin untuk Mencegahnya
Sindrom Pasca Polio
Yakni sekumpulan gejala yang dapat melumpuhkan dan mempengaruhi orang selama bertahun-tahun setelah terinfeksi polio. Gejala yang muncul, yakni:
- Kelelahan setelah aktivitas ringan
- Atrofi menyusut dari jaringan otot
- Nyeri sendi dan otot secara progresif
- Sleep apnea atau gangguan pernapasan lainnya saat tidur
- Perubahan suasana hati atau depresi
- Kesulitan menelan
- Sulit bernafas
- Sulit berkonsentrasi
- Penurunan toleransi terhadap suhu rendah dan cuaca dingin
Penyakit polio aktif umumnya berlangsung selama dua minggu, namun kerusakan saraf akibat infeksi virus ini dapat menyebabkan kelumpuhan permanen atau berlangsung seumur hidup. Meski demikian sebagian besar anak yang mengalami kelumpuhan akan mendapatkan kembali sebagian kekuatannya seiring waktu, bahkan pada beberapa anak dapat kembali normal.
Baca Juga: Pilih yang Mana? Ini Beda Imunisasi Polio Tetes dan Suntik
Pengobatan Polio Pada Anak
Perawatan yang dilakukan bertujuan untuk membantu kenyamanan dan proses pemulihan anak dari virus polio, antara lain:
- Obat pereda nyeri
- Istirahat yang cukup hingga demam turun
- Pola makan sehat
- Aktivitas fisik seminimal mungkin
- Penggunaan bantalan pemanas untuk nyeri otot
Pada kasus poliomyelitis paralytic, penderitanya dapat mengalami kelumpuhan permanen pada otot tertentu termasuk otot pernapasan dan otot kaki.
Baca Juga: Ketahui Pentingnya Imunisasi Polio Suntik Untuk Bayi
Pencegahan Poliomyelitis Pada Anak
Pemberian vaksin adalah cara yang paling efektif dalam mencegah infeksi polio. Vaksinasi polio yang diberikan berkali kali dapat melindung anak terinfeksi penyakit polio seumur hidup. Penularan virus polio dapat dicegah dengan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya mendapatkan vaksinasi polio pada anak.
Selain itu, pencegahan penularan ke orang lain melalui kontak langsung atau cipratan air liur. Untuk mencegahnya, gunakan masker bagi penderita yang tengah sakit maupun bagi orang yang sehat. Menjaga kebersihan lingkungan dan pembuangan air besar untuk mencegah kontak dengan feses penderita polio.
Baca Juga: Tujuan Imunisasi Polio yang Perlu Diketahui
Nah Sahabat Sehat, itulah berbagai ciri polio pada anak. Jika Sahabat Sehat membutuhkan layanan konsultasi dokter, layanan vaksinasi, imunisasi anak, layanan medical check up, layanan fisioterapi, pemeriksaan laboratorium, multivitamin, dan produk kesehatan lainnya, segera manfaatkan layanan Prosehat yang turut menyediakan layanan Chat Dokter 24 Jam.
Informasi lebih lanjut, silahkan hubungi WA Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik http://www.prosehat.com/wa.
Ditulis oleh : Redaksi Prosehat
Ditinjau oleh : dr. Monica C
Referensi
- Infeksi Emerging Kementerian Kesehatan. Poliomyelitis Penyakit Virus Polio.
- University of Rochester Medical Center. Poliomyelitis (Polio) in Children.
- Children’s Hospital of Philadelphia. Poliomyelitis (Polio) in Children.
- Childrens. Pediatric Polio.