Diare bisa menjadi berbahaya bagi anak. Terutama saat sudah ada tanda anak mengalami dehirasi, Orangtua harus tau jika anak mengalami dehidrasi. Diare merupakan gangguan pencernaan yang umum dialami oleh siapapun, termasuk anak-anak. Gejalanya berupa buang air besar dengan frekuensi yang lebih sering dan konsistensi feses yang lebih encer dari biasanya. Selama diare, tubuh akan lebih cepat kehilangan cairan dan elektrolit sekaligus hilangnya kemampuan usus dalam menyerap cairan dan elektrolit yang diberikan kepadanya.
Meski umumnya hanya terjadi sebentar, tetapi terkadang diare bisa menjadi lebih parah apabila dibiarkan tanpa perawatan yang tepat. Terlebih jika diare disertai dengan gejala muntah-muntah yang berlangsung cukup lama. Tentunya kondisi ini dapat menyebabkan tubuh kekurangan cairan, atau disebut juga dehidrasi.
Nah Sahabat Sehat, apa saja tanda dehidrasi yang dapat dialami Si Kecil akibat diare? Mari simak penjelasan berikut.
Baca Juga: 8 Asupan yang Tepat untuk Mengatasi Diare Si Kecil
Tanda Dehidrasi Pada Anak
Anak sangat rentan mengalami dehidrasi saat diare akibat kehilangan cairan dan elektrolit. Berikut beberapa tanda dan gejala umum dehidrasi pada anak yang perlu diwaspadai:
- Bibir kering
- Merasa haus
- Urin berwarna kuning pekat
- Sedikit atau tidak buang air kecil selama delapan jam atau lebih
- Kulit teraba dingin dan kering
- Mata tampak cekung
- Pada bayi, ubun-ubun teraba cekung
- Pusing
- Nafas dan denyut jantung cepat
Jika Si Kecil menunjukan gejala diatas, segera beri air yang cukup dan konsultasikan kondisi Si Kecil dengan dokter.
Kenali Tahapan Dehidrasi yang Dapat Dialami Si Kecil Saat Diare
Minum yang cukup adalah satu-satunya cara dalam mengatasi dehidrasi. Hal ini dikarenakan tubuh didominasi oleh air sehingga penanganan diare akan berfokus pada pencegahan terjadinya dehidrasi. Oleh sebab itu, Sahabat Sehat perlu mengetahui tahapan dehidrasi yang dapat dialami Si Kecil saat diare :
- Tanpa Dehidrasi
Pada kondisi diare tanpa dehidrasi, Si Kecil akan tampak seperti biasanya dan frekuensi buang air kecil tidak berkurang. Sahabat Sehat dapat tetap memberikan minum ataupun ASI.
Untuk mengatasi masalah diarenya, Sahabat Sehat dapat memberikan Si Kecil larutan rehidrasi oral atau oralit sebanyak 5 – 10 mililiter setiap diare terjadi.
- Dehidrasi Ringan – Sedang
Pada diare dehidrasi ringan, Si Kecil mungkin telah mengalami penurunan berat badan sekitar 5 – 6%. Sementara pada diare dehidrasi sedang, Si Kecil akan kehilangan berat badannya hingga 7 – 10%. Pada tahap ini, Si Kecil tampak kehausan dan frekuensi buang air kecilnya juga menjadi berkurang. Selain itu wajahnya juga akan mengalami beberapa perubahan, seperti bibir kering, mata menjadi cekung, serta elastisitas kulit yang menurun. Sahabat Sehat dapat memberikan larutan oralit, untuk mengganti cairan tubuh yang hilang.
- Dehidrasi Berat
Pada kondisi dehidrasi berat, Si Kecil mungkin telah kehilangan berat badan hingga lebih dari 10%. Meski awalnya Si Kecil mengalami gejala dehidrasi sedang namun pada tahapan dehidrasi berat Si Kecil mulai tampak lemas, tidak sepenuhnya sadar, napas cepat dan dalam, frekuensi denyut nadi meningkat, serta elastisitas kulit yang sangat menurun. Pada kondisi ini, Si Kecil perlu segera diperiksakan ke fasilitas kesehatan terdekat.
Baca Juga: Cegah Diare Anak Akibat Rotavirus dengan Vaksinasi
Panduan Pemberian Rehidrasi Oral Pada Anak
Umumnya dokter akan merekomendasikan pemberian rehidrasi oral sebagai solusi dalam mengganti cairan tubuh Si Kecil yang hilang. Bahkan jika Si Kecil muntah sekalipun, Sahabat Sehat tetap harus memberikan larutan oralit. Umumnya, bayi dapat dianggap terhidrasi saat tubuh kembali memproduksi urin secara normal, setidaknya urin tidak lagi berwarna gelap dan mengganti 6 popok basah dalam sehari.
Jumlah cairan rehidrasi yang diberikan harus disesuaikan pada tahapan dehidrasi. Berikut panduan untuk jumlah normal pemberian cairan untuk rehidrasi oral dalam kurun waktu 4 sampai 6 jam pertama perawatan untuk anak yang mengalami dehidrasi ringan:
- Berat badan hingga 5 kg : 200 – 400 ml
- Berat badan 5 – 10 kg : 400 – 600 ml
- Berat badan 10 -15 kg : 600 – 800 ml
- Berat badan 15 – 20 kg : 800 – 1000 ml
- Berat badan 20 – 25 kg : 1000 – 1500 ml
- Berat badan 25 – 30 : 1500 – 2000 ml
Bila Si Kecil mengalami diare akut, lembaga Food and Drug Administration (FDA) merekomendasikan untuk menghindari produk susu selama 24 hingga 48 jam karena sulit dicerna. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) juga menganjurkan agar Si Kecil tetap diberi makan sesuai jadwal seperti biasanya. Jika Si Kecil masih diberi ASI, maka Sahabat Sehat tetap dapat memberikan ASI sebab asupan nutrisi Si Kecil tetap harus terpenuhi.
Baca Juga: Imunisasi Rotavirus Mencegah Kematian Bayi Karena Diare
Tips Mencegah Dehidrasi Diare Pada Anak
Berikut beberapa tips mencegah dehidrasi pada anak yang sedang menderita diare, yaitu :
- Berikan Larutan Oralit
Sahabat Sehat dapat memberikan larutan oralit mengikuti panduan rehidrasi oral seperti sudah dijelaskan diatas.
- Berikan Tablet Zinc
Sahabat Sehat dapat memberikan Si Kecil tablet zinc selama 10 hari berturut-turut yang bermanfaat dalam memperbaiki lapisan usus yang rusak selama anak diare.
- Penuhi Asupan Gizi
Lanjutkan pemberian ASI dan jadwal makan seperti biasa. Penuhi kebutuhan ASI Si Kecil serta berikan makanan sesuai jadwal makan seperti biasanya.
Mencegah Diare Dengan Vaksin Rotavirus
Berdasarkan data, diare pada anak paling sering diakibatkan oleh infeksi virus jenis Rotavirus. Sahabat Sehat dapat memberikan imunisasi Rotavirus untuk anak sebagai salah satu cara mencegah anak mengalami diare. Diperkirakan 9 dari 10 orang anak yang telah mendapatkan vaksin, terlindungi dari penyakit Rotavirus.
Di Indonesia tersedia 2 jenis vaksin Rotavirus. Vaksin Rotateq diberikan sebanyak 3 dosis dengan pemberian dosis pertama pada bayi berusia 6-14 minggu, dosis kedua diberikan setelah 4-8 minggu kemudian, dan dosis ketiga diberikan maksimal pada bayi berusia 8 bulan.
Vaksin Rotavirus jenis Rotarix diberikan sebanyak 2 dosis dengan dosis pertama diberikan pada bayi berusia 10 minggu dan dosis kedua diberikan pada saat bayi berusia 14 minggu (maksimal diberikan pada saat bayi berusia 6 bulan).
Produk Terkait : Imunisasi Rotavirus ke rumah 1 kali suntik
Nah Sahabat Sehat, itulah mengenai tanda dehidrasi yang dapat dialami Si Kecil saat diare. Apabila muncul tanda-tanda dehidrasi, konsultasikan dengan dokter serta lakukan berbagai tips di atas.
Bagi Sahabat Sehat yang membutuhkan layanan konsultasi dokter, layanan vaksinasi, imunisasi anak, layanan medical check up, layanan fisioterapi, pemeriksaan laboratorium, multivitamin, dan produk kesehatan lainnya, segera manfaatkan layanan Prosehat yang turut menyediakan layanan Chat Dokter 24 Jam.
Informasi lebih lanjut, silahkan hubungi WA Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik http://www.prosehat.com/wa.
Ditulis oleh : Redaksi Prosehat
Ditinjau oleh : dr. Monica C
Referensi
- Caring for Kids. Dehydration and diarhea in children: Prevention and treatment.
- Vega R, Avva U. Pediatric Dehydration.
- Cleveland Clinic. Dehydration in Children: Signs, Treatments.
- Mayo Clinic. Dehydration – Symptoms and causes.