Mendapatkan pengalaman menimba ilmu di luar negeri adalah impian banyak orang, terutama di negara maju. Namun, meneliti masalah kesehatan di negara tujuan Anda sebelum pergi merupakan hal yang tak kalah penting.
Contohnya, menetap di negara berkembang, seperti di Asia, lebih aman jika sudah memiliki kekebalan tubuh terhadap penyakit-penyakit pencernaan dan hati seperti tifoid dan hepatitis. Hal ini dikarenakan kebanyakan negara-negara di Asia memiliki sanitasi air dan perilaku hidup bersih dan sehat yang belum baik.
Bagaimana dengan menetap di negara-negara maju, seperti di Amerika atau Eropa? Yuk simak ulasannya agar Anda bisa terlindungi sebelum keberangkatan dan bisa menikmati pendidikan tanpa khawatir penyakit menular.
Persiapan Vaksinasi Sebelum Keberangkatan
Apabila Sahabat Sehat berencana untuk belajar di luar negeri, sebaiknya ikuti langkah-langkah di bawah ini untuk memastikan Anda aman dan sehat selama perjalanan.
Perbanyak Informasi
Anda dapat mencari tahu penyakit apa yang banyak ditemui atau yang menjadi risiko di negara tersebut. Hal ini bisa didapat dari informasi di Internet, universitas atau sekolah yang dituju, atau bagian imigrasi.
Pastikan Anda sudah update semua vaksin rutin
Vaksin rutin bagi dewasa adalah vaksin dasar yang didapat saat anak-anak, yaitu Hepatitis B, Polio, MMR, Tdap (saat anak-anak bernama DPT). Kelima vaksin ini perlu untuk diupdate atau booster agar tingkat kekebalannya cukup untuk melindungi Anda. Selain ini ada juga vaksinasi yang disarankan seperti influenza, hepatitis A, PCV, dan lain-lain.
Bawa semua dokumen vaksinasi Anda
Semua catatan yang menjadi bukti Anda telah divaksinasi harus dibawa serta saat Anda pergi keluar negeri. Ini karena kemungkinan universitas dan imigrasi akan mempertanyakannya.
Kewajiban vaksinasi ini sebenarnya bukan hanya untuk melindungi diri, namun juga untuk mencegah terjadinya wabah di negara tujuan karena beragamnya orang berkumpul dari segala penjuru dunia.
Setiap vaksinasi harus dicatat dan distempel resmi yang disetujui pada formulir kuning yang berjudul “Sertifikat Vaksinasi Internasional”, sebagaimana yang disetujui oleh Organisasi Kesehatan Dunia. Formulir atau kartu yang tidak dicap dengan benar berisiko tidak diterima oleh otoritas kesehatan di banyak negara.
Baca Juga: Pentingnya Vaksin Tifoid Bagi yang Kuliah di Asia Tenggara
Rekomendasi Vaksinasi
Berikut adalah jenis-jenis vaksin yang diperlukan calon siswa yang akan kuliah di luar negeri, diantaranya:
- Vaksin Tdap (tetanus, difteri dan pertusis), polio dan meningokokus (meningitis), terutama bagi yang akan tinggal di asrama.
- Vaksin campak, gondongan, dan rubela (MMR)
- Vaksin hepatitis A dan B
- Vaksin PCV untuk menurunkan risiko infeksi pneumonia dan meningitis.
- Vaksin influenza, terutama dalam menghadapi musim flu akhir/ awal tahun.
- Vaksin HPV
- Vaksin Tifoid untuk melindungi terhadap kontaminasi makanan/ minuman dari kuman Salmonella typhi.
Sebagian besar universitas meminta calon mahasiswa untuk vaksinasi sebelum melanjutkan pendidikan di negara tersebut. Beberapa diantaranya juga menawarkan layanan vaksinasi di kampus untuk mahasiswa Internasional.
Baca Juga: Ingat! Biaya Vaksinasi Lebih Hemat Daripada Pengobatan
Harga Vaksinasi untuk Sekolah Di Luar Negeri
Selain jenis-jenis vaksin, Sahabat Sehat yang hendak pergi belajar di luar negeri juga perlu mempersiapkan dana untuk mendapatkan vaksin internasional. Pasalnya, setiap fasilitas kesehatan memiliki harga vaksinasi yang bervariasi. Apalagi jika melakukannya di luar negeri seperti yang ditawarkan oleh universitas.
Jadi, ada baiknya jika Sahabat Sehat melengkapi vaksinasi sebelum keberangkatan agar efek perlindungan dari vaksin juga sudah bekerja.
Optimalkan rencana pendidikan Anda bersama Prosehat dengan layanan vaksinasi study sebagai berikut:
Layanan Vaksinasi di Klinik* | |
Vaksinasi Meningitis dengan ICV/Kartu Kuning | Rp. 320.000 |
Paket Vaksinasi Meningitis + Flu 4 Strain dengan ICV/Kartu Kuning | Rp. 590.000 |
Vaksinasi Yellow Fever dengan ICV/Kartu Kuning | Rp. 700.000 |
Paket Vaksinasi Yellow Fever & Flu 4 Strain | Rp. 890.000 |
Paket Vaksinasi Tetanus, Difteri, Pertusis (Tdap) ke rumah | Rp. 710.000 |
Paket Vaksinasi Tetanus, Difteri, Pertusis (Tdap) + Flu 4 strain ke rumah | Rp. 900.000 |
Vaksinasi Hepatitis A dan B 1 kali suntik ke rumah | Rp. 890.000 |
Vaksinasi Tifoid ke rumah | Rp. 660.000 |
Vaksinasi Japanese Encephalitis ke rumah | Rp. 800.000 |
Vaksinasi HPV 4 strain 1 kali suntik ke rumah | Rp. 1.700.000 |
Vaksinasi HPV 4 strain 3 kali suntik ke rumah | Rp. 4.500.000 |
Vaksinasi PCV-13 ke rumah | Rp. 1.200.000 |
Vaksinasi PCV-13 + Flu 4 strain ke rumah | Rp. 1.400.000 |
*harga di Klinik Kasih (klinik mitra Prosehat), Palmerah, Jakarta Barat dan dapat berubah sewaktu-waktu. Cek website Prosehat untuk update harga terkini.
Nah Sahabat Sehat, itulah informasi mengenai vaksin wajib sebelum studi di luar negeri. Pemberian vaksin tetap menjadi syarat meski Sahabat Sehat sekolah di negara maju. Mencegah segala risiko gangguan kesehatan yang mungkin disebabkan oleh virus tertentu selama Pendidikan lebih baik daripada mengobati.
Baca Juga: Persiapkan Diri dengan Booster Vaksin Sebelum Kuliah di UK
Bekali diri dengan vaksinasi lengkap agar Sahabat Sehat terlindungi, aman, dan nyaman selama pendidikan. Hubungi Prosehat untuk layanan vaksinasi di rumah maupun di klinik mitra Prosehat dan dapatkan berbagai jenis vaksin dengan harga terbaik!
Jika Sahabat Sehat membutuhkan layanan vaksinasi, imunisasi anak, layanan medical check up, layanan fisioterapi, pemeriksaan laboratorium, multivitamin, dan produk kesehatan lainnya, segera manfaatkan layanan Prosehat.
Informasi lebih lanjut, silahkan hubungi WA Asisten Kesehatan Maya dengan nomor 08111816800 atau klik http://www.prosehat.com/wa.
Ditulis oleh: Redaksi Prosehat
Ditinjau oleh: dr. Nurul L
Referensi
- CDC. Studying Abroad.
- University of the South. Study Abroad Travel and Vaccinations.
- International Student Exchange Programs. Immunizations.
- The Times of India. Flying abroad for studies? Make sure you know your university’s vaccination requirements.