Diare masih menjadi salah satu penyakit yang menyebabkan kematian tertinggi pada balita. Seseorang dikatakan mengalami diare jika buang air besarnya memiliki konsistensi lembek atau cair dengan frekuensi tiga kali atau lebih dalam satu hari. Apabila menderita diare kurang dari 14 hari, penderita mengalami diare akut dan jika lebih dari 14 hari disebut dengan diare kronis atau persisten.
Selama terjadi diare, tubuh akan kehilangan cairan dan elektrolit dengan cepat. Pada saat bersamaan, usus kehilangan kemampuannya untuk menyerap elektrolit yang diberikan. JIka anak sedang diare, bolehkah anak diberikan susu? Yuk simak ulasannya, Moms.
Penyebab Diare Pada Anak
Pada diare yang bersifat akut, biasanya disebabkan oleh berbagai faktor, seperti:
- Virus
Infeksi virus menjadi salah satu penyebab tersering terjadinya diare pada anak. rotavirus merupakan virus penyebab diare. - Bakteri
Infeksi bakteri Salmonella, E. coli, Shigella, dan Clostridium spp. adalah beberapa jenis bakteri yang menyebabkan diare. - Keracunan makanan
Gangguan pencernaan yang disebabkan oleh keracunan makanan biasanya tidak hanya diare saja, tetapi disertai dengan muntah hebat. Diare biasanya muncul dalam beberapa jam setelah makan makanan yang terkontaminasi. Hal ini disebabkan oleh racun dari kuman yang tumbuh dalam makanan yang dibiarkan terlalu lama. Biasanya, gejala hilang dalam waktu kurang dari 24 jam.
- Infeksi parasit
Infeksi parasit giardia dapat menjadi salah satu penyebab diare pada anak. - Sindrom traveler
Diare yang disebabkan saat berkunjung ke daerah atau negara lain karena kontaminasi kuman dari makanan dan minuman yang dikonsumsi. - Penggunaan antibiotik
Beberapa antibiotik dapat memberikan efek samping diare ringan, hal ini bukan merupakan suatu reaksi alergi. - Penyakit serius
Penyakit serius pada pencernaan seperti colitis dapat menjadi penyebab terjadinya diare pada anak.
Baca Juga: Cegah Diare Anak Akibat Rotavirus dengan Vaksinasi
Sedangkan pada diare kronis, atau diare yang berlangsung lebih dari 14 hari, biasanya disebabkan karena:
- Alergi susu sapi
Alergi terhadap susu sapi dapat menyebabkan tinja yang encer dan berlendir pada bayi, dan bisa disertai dengan darah. Biasanya alergi susu sapi terjadi pada 2 bulan pertama kehidupan Si Kecil.
Oleh karena itu, disarankan bayi berusia kurang dari 6 bulan tetap mengkonsumsi ASI eksklusif dan menghindari susu formula sapi jika tidak diperlukan.
- Diare balita (Toddler’s Diarrhea)
Diare pada balita biasanya terjadi sebanyak 3-6 kali sehari dengan gejala dimulai saat usia anak 1 tahun, dan kemudian hilang saat usia anak 3-4 tahun setelah latihan menggunakan toilet (toilet training). Penyebabnya adalah waktu transit yang terlalu cepat dari perut ke anus. Apabila Si Kecil mengalami toddler’s diarrhea, kemungkinan akan berkembang menjadi gangguan pencernaan berupa iritasi usus besar (IBS) saat mereka dewasa kelak.
- Intoleransi laktosa
Laktosa adalah salah satu jenis gula yang dapat ditemukan di dalam susu. Banyak orang yang tidak dapat menyerap laktosa. Bakteri normal yang ada di dalam usus akan mengubah laktosa yang masuk ke dalam usus menjadi gas.
Pada bayi yang mengalami intoleransi laktosa akan mempunyai gejala banyak gas, kembung dan tinja encer. Diare yang disebabkan karena intoleransi laktosa biasanya terjadi pada anak usia 4-5 tahun dan biasanya bersifat genetik.
Cairan Mencegah Dehidrasi
Pada kasus ringan, dimana penyerapannya belum terlalu terganggu, berbagai cairan yang diberikan pada anak mencegah terjadinya dehidrasi. Kurang lebih, 10% anak yang diare mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan.
Bayi dan anak yang lebih kecil akan lebih mudah mengalami dehidrasi dibandingkan dengan anak yang lebih besar dan dewasa. Oleh karena itu, mencegah dan mengatasi dehidrasi merupakan hal yang sangat penting dalam menangani diare pada anak.
Cairan yang diutamakan saat diare adalah oralit atau oral rehydration salt. Selain itu juga diimbangi dengan asupan air putih seperti biasa. Anak juga bisa mendapatkan cairan dari kuah sup misalnya.
Baca Juga: Imunisasi Rotavirus Mencegah Kematian Bayi Karena Diare
Apakah Saat Si Kecil Diare Masih Diperbolehkan Minum Susu?
Yang perlu dihindari dari diare adalah terjadinya dehidrasi, maka pemberian cairan yang banyak dapat menjadi solusi untuk memastikan kebutuhan cairan Si Kecil terpenuhi.
Anak yang masih mengkonsumsi ASI (Air Susu Ibu) dapat diteruskan pemberian ASInya. Apabila penyebab diare disebabkan karena infeksi virus atau bakteri, tidak ada pantangan minum sehingga minum susu diperbolehkan.
Namun, bila penyebab diare disebabkan karena alergi susu sapi dan intoleransi laktosa, maka pemberian susu sapi haruslah dihindari.
Pemberian susu pada anak dengan alergi susu sapi dan intoleransi laktosa dapat menyebabkan diare semakin parah dan meningkatkan produksi gas dalam usus, sehingga akan menimbulkan sensasi begah, kembung dan semakin membuat si kecil tidak nyaman. Jika anak benar-benar ingin minum susu maka dapat diberikan susu rendah lemak, susu bebas laktosa atau susu kedelai.
Nah Moms, jadi anak masih boleh mengonsumsi susu walaupun ia sedang diare dengan catatan diarenya tidak disebabkan oleh alergi susu sapi maupun intoleransi laktosa. Selain susu, anak juga sebaiknya diberikan oralit dan air putih ya, Moms. Untuk memastikan penyebab diare si Kecil, Moms perlu berkonsultasi lebih dahulu dengan dokter sehingga si Kecil mendapatkan pengobatan yang terarah.
Tahukah Moms bahwa diare yang disebabkan oleh virus juga bisa dicegah melalui vaksinasi? Ya, diare jenis ini bisa dicegah dengan vaksin rotavirus. Vaksin ini akan membentuk kekebalan tubuh terhadap rotavirus sehingga menurunkan risiko penularan dan sakit berat atau komplikasi jika terinfeksi.
Baca Juga: Orang Tua Wajib Tahu, 9 Tanda Anak Dehidrasi Karena Diare
Yuk segera jadwalkan vaksinasi rotavirus buat si Kecil jika ia belum mendapatkannya. Prosehat memiliki layanan vaksinasi di klinik Prosehat di Bekasi dan Palmerah Jakarta Barat, juga layanan ke rumah untuk kenyamanan Moms dan si Kecil.
Jika Sahabat Sehat membutuhkan layanan konsultasi dokter, layanan vaksinasi, imunisasi anak, layanan medical check up, layanan fisioterapi, pemeriksaan laboratorium, multivitamin, dan produk kesehatan lainnya, segera manfaatkan layanan Prosehat yang turut menyediakan layanan Chat Dokter 24 Jam.
Informasi lebih lanjut, silahkan hubungi WA Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik http://www.prosehat.com/wa.
Ditulis oleh: dr. Jesica Chintia D
Ditinjau oleh: dr. Nurul L
Referensi
- Sehat Negeriku. 2017. Kenali Diare pada Anak dan Cara Pencegahannya.
- Idai.or.id. 2014. IDAI | Bagaimana Menangani Diare pada Anak.
- Pediatricweb.com. 2021.
- Afifa, F., 2021. Minum susu saat diare boleh ngga ya? ini penjelasan dari Dokter Anak! | theAsianparent Indonesia.
- E. Grayson Mathis, MD, C., 2021. Finding the Best Drink When Your Child Has Diarrhea.