Telp / WhatsApp : 0811-1816-800

Penyebab Pneumonia Pada Bayi Baru Lahir

Pneumonia merupakan infeksi pada saluran pernapasan dan paru yang dapat menjangkiti siapapun. Pneumonia dapat disebabkan oleh berbagai penyebab, misalnya bakteri, virus maupun jamur. Pneumonia merupakan salah satu penyakit infeksi penyebab kematian anak terbesar di dunia bila dibandingkan dengan penyakit infeksi lainnya.

Di Indonesia, lebih dari 19.000 orang balita meninggal dunia pada tahun 2018 silam atau dapat dikatakan setiap jam terdapat 2 orang anak yang meninggal dunia akibat penyakit infeksi pernapasan ini.

Penyebab Pneumonia Pada Bayi Baru Lahir

Penyebab Pneumonia Pada Bayi Baru Lahir

Diketahui berdasarkan Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2013 menunjukkan angka penderita pneumonia pada balita cukup tinggi yaitu 4,5 per 100 balita. Sementara berdasarkan data Badan Kesehatan Dunia atau WHO (World Health Organization) diketahui bahwa angka kematian anak berusia dibawah 5 tahun akibat pneumonia mencapai 15% pada tahun 2017, atau setara dengan 5,5 juta orang anak.

Apakah Pneumonia Dapat Menginfeksi Bayi Baru Lahir?

Pneumonia pada bayi baru lahir disebut juga dengan pneumonia neonatal. Kondisi ini mengakibatkan peradangan paru dan saluran pernapasan, sehingga beresiko menyebabkan sesak nafas yang dapat berujung pada syok dan kematian. Pneumonia pada bayi baru lahir dapat terjadi beberapa jam hingga 7 hari setelah bayi dilahirkan.

imunisasi anak di rumah, imunisasi anak hemat, imunisasi anak murah, imunisasi si kecil

Penyebab Pneumonia Pada Bayi Baru Lahir

Berbagai organisme penyebab pneumonia pada bayi yang baru dilahirkan kemungkinan besar didapatkan dari jalan lahir (kemaluan ibu) ketika proses persalinan. Berikut ada beberapa jenis organisme yang menyebabkan pneumonia pada bayi baru lahir, yaitu : Streptococcus grup A dan B, Staphylococcus aureus, Escherichia coli, Klebsiella, dan Proteus. Selain itu Pseudomonas, Citrobacter, Bacillus, Serratia dan virus (Rhinovirus, Adenovirus, Human Metapneumovirus, Enterovirus, Coronavirus dan Herpes simplex virus) serta jamur.

Risiko pneumonia meningkat pada beberapa kondisi berikut, yaitu:

  • Ibu hamil mengalami ketuban pecah dini
  • Infeksi rahim atau pada area kemaluan di masa kehamilan
  • Bayi baru lahir menjalani perawatan di ruang ICU
  • Ibu mengkonsumsi obat antibiotik selama masa kehamilan
  • Ibu merokok di masa kehamilan
  • Bayi lahir sungsang 
  • Ibu mengalami demam saat persalinan
  • Ibu menderita infeksi saluran kemih berulang.

Baca Juga: Kenali Berbagai Jenis Imunisasi Pneumonia

Apa Gejala Pneumonia Pada Bayi Baru Lahir?

Sahabat Sehat, berikut adalah berbagai gejala yang dialami bayi jika menderita pneumonia, yaitu: 

  • Sesak nafas dan kesulitan saat bernafas
  • Bayi terdengar seperti sedang merintih dan tidak kuat menangis.
  • Jari-jari serta bibir terlihat kebiruan
  • Wajah pucat
  • Jari dan tubuh teraba dingin 

Pneumonia pada bayi baru lahir tidak selalu disertai dengan demam, berbeda dengan anak yang lebih besar yang mungkin akan disertai dengan demam. Selain itu, pneumonia pada bayi baru lahir dapat disertai dengan keluhan lain misalnya kulit tampak kemerahan, gula darah turun, perut membuncit dan bayi jarang buang air kecil.

Baca Juga: Yuk, Kenali Bahaya Pneumonia dan Pencegahannya Lebih Lanjut

Bagaimana Cara Mencegah Pneumonia?

Untuk mencegah pneumonia pada bayi yang baru lahir, ibu hamil disarankan untuk kontrol rutin ke dokter selama kehamilan. Selain itu, usahakan untuk menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah terkena infeksi serta menjaga kebersihan tubuh terutama kemaluan. Hindari mengkonsumsi obat-obatan selama masa kehamilan tanpa saran dokter.

Selain itu untuk mencegah pneumonia pada anak, Sahabat Sehat dapat memberikan imunisasi seperti pneumococcus conjugated vaccine (PCV), dan haemophilus influenzae type B (Hib). Imunisasi PCV dapat diberikan pada umur 2,4 dan 6 bulan dengan booster pada umur 12 – 15 bulan. Sementara imunisasi HiB dapat diberikan pada saat anak berusia 2, 3, dan 4 bulan, serta 18 bulan.

Baca Juga: Imunisasi Anak di Rumah Bagi Warga Jakarta

Nah Sahabat Sehat, itulah mengenai penyakit pneumonia yang dapat menyerang Si Kecil. Salah satu cara untuk mencegah pneumonia adalah dengan mengikuti imunisasi baik PCV (pneumococcus conjugated vaccine) dan HiB (haemophilus influenzae type B).

Jika Sahabat Sehat membutuhkan layanan konsultasi dokter, layanan vaksinasi, imunisasi anak, layanan medical check uplayanan fisioterapipemeriksaan laboratorium, multivitamin, dan produk kesehatan lainnya, segera manfaatkan layanan Prosehat yang turut menyediakan layanan Chat Dokter 24 Jam

Informasi lebih lanjut, silahkan hubungi WA Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik http://www.prosehat.com/wa.

Ditulis oleh: dr. Jesica Chintia Dewi
Ditinjau oleh: dr. Monica C

 

Referensi

  1. UNICEF. Kenali 6 Fakta tentang Pneumonia pada Anak.
  2. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pneumonia Pada Anak bisa Dicegah dan Diobati.
  3. Ramdhani J. Hitung Napas Anak: Deteksi Awal Sesak Napas pada Anak dengan Pneumonia.
  4. M Cronan. Pneumonia (for Parents).
  5. ADA Health. Pediatric Pneumonia.

Chat Asisten Maya
di Prosehat.com