Telp / WhatsApp : 0811-1816-800

Archive for Category: Kesehatan Umum

Showing 241–250 of 1371 results

  • Pneumonia atau disebut juga paru-paru basah, merupakan kondisi peradangan paru-paru yang disebabkan oleh infeksi kuman maupun mikroorganisme lainnya. Kondisi ini dapat mengakibatkan peradangan pada kantong-kantong udara (alveoli) di salah satu atau kedua paru. Pada pasien yang mengalami pneumonia, alveoli dipenuhi oleh cairan, lendir atau nanah akibat infeksi sehingga menyebabkan pasien tersebut sulit untuk bernapas. Faktor […]

    Kenali Berbagai Jenis Imunisasi Pneumonia

    Pneumonia atau disebut juga paru-paru basah, merupakan kondisi peradangan paru-paru yang disebabkan oleh infeksi kuman maupun mikroorganisme lainnya. Kondisi ini dapat mengakibatkan peradangan pada kantong-kantong udara (alveoli) di salah satu atau kedua paru. Pada pasien yang mengalami pneumonia, alveoli dipenuhi oleh cairan, lendir atau nanah akibat infeksi sehingga menyebabkan pasien tersebut sulit untuk bernapas.

    Kenali Berbagai Jenis Imunisasi Pneumonia

    Kenali Berbagai Jenis Imunisasi Pneumonia

    Faktor Resiko Pneumonia

    Pneumonia dapat menimpa siapa saja, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Berikut adalah beberapa orang yang beresiko menderita pneumonia:

    • Perokok aktif
    • Memiliki riwayat stroke
    • Bayi berusia 0-2 tahun dan lansia berusia diatas 65 tahun
    • Penggunaan obat-obatan tertentu yang menyebabkan masalah pada sistem imun, seperti penggunaan steroid dan antibiotik dalam jangka panjang
    • Memiliki riwayat asma, gagal jantung, diabetes, HIV/AIDS, cystic fibrosis dan penyakit kronis lainnya
    • Sedang menjalani pengobatan anti kanker kemoterapi sehingga menekan sistem kekebalan tubuh.

    Pneumonia juga dapat disebabkan oleh infeksi virus SARS-COV-2 atau yang dikenal dengan Covid-19. 

    Dapatkan: Imunisasi Pneumonia dari ProSehat

    Gejala Pneumonia

    Gejala pneumonia bervariasi, mulai dari gejala ringan hingga berat. Sahabat Sehat, berikut adalah beberapa gejala yang dapat dialami apabila menderita pneumonia :

    • Batuk berdahak
    • Demam
    • Keringat dingin hingga menggigil
    • Sesak nafas hingga kesulitan bernafas
    • Nyeri dada yang semakin memberat bila bernafas dan batuk
    • Kelelahan dan lemas
    • Tidak nafsu makan
    • Mual dan muntah
    • Nyeri kepala berat

    Baca Juga: Yuk, Kenali Bahaya Pneumonia dan Pencegahannya Lebih Lanjut

    Penyebab Pneumonia

    Selain mengenali gejala pneumonia, Sahabat Sehat perlu mengetahui sumber penyebab pneumonia agar dapat dihindari. Berikut ini adalah berbagai penyebab pneumonia:

    • Infeksi Bakteri

    Infeksi bakteri pada saluran nafas dan paru-paru merupakan penyebab tersering pneumonia. Salah satu bakteri penyebab tersering pneumonia, yaitu Streptococcus pneumoniae. Bakteri lainnya antara lain Mycoplasma pneumoniae, Haemophilus influenzae, Legionella pneumophila.

    • Infeksi Virus

    Selain infeksi bakteri, infeksi virus turut dapat mengakibatkan pneumonia. Virus penyebab pneumonia, antara lain Influenza (Flu), respiratory syncytial virus (RSV), rhinoviruses (Common cold), Human Parainfluenza Virus, Human metapneumovirus infection (HMPV), Chickenpox (Varicella zoster virus), Adenovirus, dan SARS-CoV-2.

    • Infeksi Jamur

    Jamur penyebab pneumonia biasanya berasal dari tanah atau kotoran burung yang terhirup. Infeksi jamur pada tubuh biasanya dialami pada seseorang yang memiliki daya tahan tubuh yang lemah. Contoh jamur penyebab pneumonia, antara lain Pneumocystis jirovecii, Cryptococcus species, Histoplasmosis species.

    Imunisasi Pneumonia

    Pneumonia dapat dicegah dengan pemberian imunisasi pneumonia. Berikut ini beberapa jenis vaksin pneumonia :

    Pneumococcal Conjugate Vaccine 13 (PCV 13)

    Melindungi tubuh dari 13 jenis bakteri penyebab pneumonia. Vaksin ini diberikan untuk bayi, anak-anak dan juga dewasa yang memiliki resiko terkena infeksi pneumonia.

    Pneumococcal Polysaccharide Vaccine 23 (PPSV 23)

    Vaksin tipe ini melindungi tubuh dari 23 jenis bakteri penyebab pneumonia. Vaksin PPSV 23 diberikan untuk lansia, dewasa dan anak berusia lebih dari 2 tahun. Selain itu, vaksin ini dapat diberikan untuk Sahabat Sehat yang memiliki kebiasaan merokok.

    Setiap orang yang memiliki resiko tinggi menderita pneumonia, dianjurkan untuk mengikuti imunisasi pneumonia. Nah Sahabat Sehat, itulah berbagai penyebab pneumonia dan jenis imunisasi pneumonia. 

    Baca Juga: Pneumonia : Pembunuh Balita Utama di Dunia

    Jika Sahabat Sehat membutuhkan layanan vaksinasi, imunisasi anak, layanan medical check uplayanan fisioterapipemeriksaan laboratorium, multivitamin, dan produk kesehatan lainnya, segera manfaatkan layanan ProSehat.  

    Informasi lebih lanjut, silahkan hubungi WA Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik http://www.prosehat.com/wa.

    Ditulis oleh: dr. Jesica Chintia
    Ditinjau oleh: dr. Monica C

     

    Referensi

    1. UNICEF. Kenali 6 Fakta tentang Pneumonia pada Anak.
    2. Adiputra D. Rumah Sakit dengan Pelayanan Berkualitas – Siloam Hospitals.
    3. Normandin B, Castiello L. Everything You Need to Know About Pneumonia.
    4. Centers for Disease Control and Prevention. Pneumococcal Vaccination: What Everyone Should Know.
    5. Garcia D. Vaksinasi Pneumonia dan Jenisnya.
    6. Centers for Disease Control and Prevention. Prevent pneumonia.
    Read More
  • Kanker serviks merupakan jenis kanker pada wanita yang menyebabkan kematian kedua terbanyak setelah kanker payudara. Sayangnya, gejala kanker serviks tidak muncul pada awal-awal infeksi, melainkan gejala baru dirasakan setelah memasuki stadium lanjut dimana harapan hidup penderita sudah menurun jauh. Banyak sekali komplikasi yang ditimbulkan dari kanker serviks, mulai terhadap organ kewanitaan sampai organ lainnya. Sebelum mengetahui […]

    Waspadai Berbagai Risiko Komplikasi Akibat Kanker Serviks

    Kanker serviks merupakan jenis kanker pada wanita yang menyebabkan kematian kedua terbanyak setelah kanker payudara. Sayangnya, gejala kanker serviks tidak muncul pada awal-awal infeksi, melainkan gejala baru dirasakan setelah memasuki stadium lanjut dimana harapan hidup penderita sudah menurun jauh.

    Waspadai Berbagai Risiko Komplikasi Akibat Kanker Serviks

    Waspadai Berbagai Risiko Komplikasi Akibat Kanker Serviks

    Banyak sekali komplikasi yang ditimbulkan dari kanker serviks, mulai terhadap organ kewanitaan sampai organ lainnya. Sebelum mengetahui komplikasi yang timbul akibat kanker serviks, ada baiknya kita memahami dulu apa itu kanker serviks dan gejala yang dialaminya.

    Kanker Serviks

    Kanker serviks adalah kanker atau keganasan yang tumbuh pada sel-sel rahim. Kanker ini berkembang secara perlahan-lahan dan menunjukkan gejalanya apabila sudah memasuki stadium lanjut.

    Serviks merupakan organ kewanitaan di sepertiga bawah rahim (uterus), berbentuk silindris dan menonjol serta berhubungan dengan vagina.

    Hampir 95% kanker serviks pada wanita disebabkan oleh human papillomavirus. Ada dua golongan HPV, yaitu HPV resiko tinggi atau HPV onkogenik (yang menjadi penyebab kanker), seperti HPV tipe 16, 18, dan 31, 33, 45, 52, 58. Sedangkan HPV yang resiko rendah atau non-onkogenik yaitu tipe 6, 11, 32 dan sebagainya.

    Cegah Kanker Serviks Sejak Dini, Cek: Harga Vaksin HPV di ProSehat

    Gejala Kanker Serviks

    Pada stadium awal, sebagian besar pasien tidak mengalami gejala apapun sampai akhirnya berkembang ke tahap stadium lanjut yang baru menimbulkan gejala. Gejala yang mungkin timbul berupa :

    • Perdarahan vagina
    • Keputihan
    • Nyeri panggul
    • Nyeri saat berhubungan intim.

    Kanker serviks kemungkinan akan bermetastasis atau menyebar ke organ tubuh lainnya seperti panggul, kelenjar getah bening, dan paru-paru pada stadium lanjut. Gejala kanker serviks pada stadium lanjut dapat berupa:

    • Nyeri pada kaki
    • Berat badan berkurang secara drastis
    • Kelelahan
    • Nyeri pada punggung bawah
    • Keluarnya urin dan tinja dari vagina
    • Keluarnya darah bercampur dengan urin
    • Kesulitan untuk buang air kecil
    • Tulang rapuh hingga mudah patah (apabila penyebaran kanker mencapai tulang).

    Baca Juga: Ayo Imunisasi Demi Kesehatan Si Kecil

    Komplikasi

    Wajib untuk Diwaspadai, Inilah Beberapa risiko komplikasi akibat kanker serviks yang bisa terjadi adalah seperti berikut: 

    Menopause dini

    Menopause dini biasanya disebabkan akibat komplikasi dari pengobatan radioterapi yang dapat merusak ovarium, sehingga banyak wanita mengalami menopause dini.

    Penyempitan vagina

    Radioterapi seringkali dapat menyebabkan vagina menjadi lebih sempit. Hal ini dapat menyebabkan nyeri saat berhubungan seksual.

    Limfedema

    Yaitu pembengkakan tungkai akibat penyumbatan pada pembuluh darah getah bening oleh sel kanker.

    Dampak emosional

    Bagi penderita kanker serviks, banyak sekali yang mengalami dampak emosional seperti rasa sedih yang berlebihan akibat didiagnosis kanker serviks yang berujung pada depresi.

    Komplikasi lainnya:

    • Nyeri hebat akibat kanker yang menyebar ke tulang, otot dan saraf.
    • Kejang jika sel kanker bermetastasis ke otak.
    • Penumpukan urin di ginjal (hidronefrosis) yang dapat memicu gagal ginjal.
    • Perdarahan akibat kanker menyebar ke vagina dan kandung kemih dan rektum.

    Vaksin HPV Melindungi dari Kanker Serviks

    Kabar baiknya, kanker serviks dapat dicegah dengan vaksinasi HPV. Vaksin ini dapat diberikan pada wanita mulai dari usia 9 tahun dan memang lebih efektif jika wanita tersebut belum pernah melakukan hubungan seksual.

    Pada wanita yang sudah pernah berhubungan seksual juga tetap bisa mendapatkan vaksinasi HPV. Dokter akan menyarankan untuk pemeriksaan Pap smear terlebih dahulu sebagai salah satu cara memastikan tidak adanya perubahan sel di leher rahim yang dicurigai sebagai sel kanker.

    Untuk mendapatkan perlindungan yang efektif, Anda memerlukan 3 dosis vaksin HPV dengan interval waktu 2 bulan dan 4 bulan.

    Baca Juga: Mengapa Vaksinasi HPV Juga Diperlukan Untuk Si Gadis?

    Jika Sahabat Sehat membutuhkan layanan konsultasi dokter, layanan vaksinasi, imunisasi anak, layanan fisioterapipemeriksaan laboratorium, multivitamin, dan produk kesehatan lainnya, segera manfaatkan layanan Prosehat yang turut menyediakan layanan Chat Dokter 24 Jam. Segera jadwalkan vaksinasi HPV bersama ProSehat.

    Informasi lebih lanjut, silahkan hubungi WA Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik http://www.prosehat.com/wa.

    Ditulis oleh: dr. Jesica Chintia D
    Ditinjau oleh: dr. Nurul L

     

    Referensi

    1. Kanker.kemkes.go.id. 2021. PPKServiks.
    2. Kata Data. 2021. Ini Jenis Kanker yang Paling Banyak Diderita Penduduk Indonesia.
    3. Direktorat P2PTM. 2016. Kenali Gejala Kanker Serviks Sejak Dini – Direktorat P2PTM.
    4. Cancer.org. 2020. Cervical Cancer Symptoms | Signs of Cervical Cancer.
    5. Medanta.org. 2021. 6 Signs and Symptoms of Cervical Cancer in Women.
    6. Markman, MD, M., 2021. What are the Symptoms and Signs of Cervical Cancer?.
    7. HSE.ie. 2022. Cervical cancer – complications.
    Read More
  • Campak atau yang disebut dengan measles merupakan salah satu penyakit sangat menular yang biasanya menyerang anak-anak yang ditandai dengan ruam kemerahan namun tidak berisi cairan seperti ruam kemerahan yang terjadi pada cacar air. Campak merupakan infeksi menular saluran napas yang disebabkan oleh virus. Si kecil yang belum mendapatkan imunisasi campak lebih berisiko tertular penyakit ini. […]

    Kenali Perbedaan Imunisasi MR dan MMR

    Campak atau yang disebut dengan measles merupakan salah satu penyakit sangat menular yang biasanya menyerang anak-anak yang ditandai dengan ruam kemerahan namun tidak berisi cairan seperti ruam kemerahan yang terjadi pada cacar air. Campak merupakan infeksi menular saluran napas yang disebabkan oleh virus. Si kecil yang belum mendapatkan imunisasi campak lebih berisiko tertular penyakit ini.

    Kenali Perbedaan Imunisasi MR dan MMR

    Kenali Perbedaan Imunisasi MR dan MMR

    Risiko Penyakit Campak

    Sahabat Sehat, berikut adalah beberapa kelompok anak yang berisiko tinggi tertular campak yaitu:

    1. Anak yang belum divaksin campak.
    2. Ibu hamil yang tidak divaksinasi.

    Campak masih kerap terjadi di beberapa negara berkembang terutama pada beberapa negara bagian Afrika dan Asia. Sebagian besar (lebih dari 95%) kematian akibat komplikasi campak terjadi di negara-negara dengan pendapatan rendah dan infrastruktur kesehatan yang lemah.

    Dapatkan:  Layanan Vaksinasi Measles, Mumps dan Rubella (MMR) di ProSehat

    Bagaimana Penularan Campak?

    Campak merupakan salah satu penyakit paling menular di dunia. Campak menyebar melalui batuk dan bersin, kontak pribadi atau kontak langsung dengan sekresi atau cairan hidung dan tenggorokan dari pasien yang terinfeksi.

    Virus tetap aktif dan dapat ditemukan di udara atau permukaan benda hingga mencapai 2 jam. Virus dapat ditularkan oleh penderita campak sejak 4 hari sebelum munculnya ruam kemerahan pada kulit hingga 4 hari setelah ruam kemerahan mereda.

    Bagaimana Cara Mencegah Campak?

    Penyakit campak dapat dicegah dengan cara melakukan vaksinasi MR (Measles dan Rubella), yang diberikan pada saat anak berusia 9 bulan, 18 bulan dan kelas 1 SD atau usia 6 tahun.

    Selain itu juga dapat diberikan vaksin gabungan MMR (Measles, Mumps, dan Rubella) yakni vaksin gabungan untuk campak, gondongan dan campak jerman. Vaksin MMR dapat diberikan sebanyak 2 kali pada anak berusia 12 bulan dan 5 tahun.

    Baca Juga: Seberapa Pentingkah Imunisasi MR Dilakukan?

    Apa Perbedaan Vaksinasi MR dan MMR?

    Saat berusia kurang dari 1 tahun, terdapat berbagai jenis imunisasi dasar yang harus diberikan, salah satunya adalah vaksin measles (campak) dan rubella (campak jerman) atau vaksin MR.

    Perbedaan dari kedua vaksin tersebut hanyalah cakupan penyakit yang dicegah. Vaksin MR hanya bertujuan mencegah terjangkitnya penyakit campak dan rubella, sedangkan vaksin MMR dapat mengatasi kedua masalah kesehatan tersebut ditambah dengan mencegah penyakit gondongan.

    Komplikasi Gondongan, Campak, dan Rubella

    Pemberian vaksinasi MMR maupun vaksin MR sangat diperlukan karena dapat mencegah Si Kecil menderita campak, gondongan dan cacar jerman (rubella) serta komplikasi nya. Berikut adalah beberapa komplikasinya: 

    Campak

    Campak dapat menimbulkan komplikasi seperti infeksi telinga, radang paru dan radang otak

    Gondongan

    Gondongan dapat menyebabkan komplikasi seperti radang selaput otak, gangguan pendengaran permanen dan radang buah zakar yang dapat menimbulkan kemandulan bagi pria.

    Rubella

    Komplikasi penyakit rubella cukup serius karena dapat menyebabkan cacat lahir pada janin atau disebut dengan sindrom rubella kongenital.

    Baca Juga: Bahayakah Jika Anak Tidak Menerima Vaksinasi Campak?

    Nah Sahabat Sehat, itulah perbedaan imunisasi MR dan MMR. Jika Sahabat Sehat membutuhkan layanan vaksinasi, imunisasi anak, layanan fisioterapipemeriksaan laboratorium, multivitamin, dan produk kesehatan lainnya, segera manfaatkan layanan Prosehat. 

    Informasi lebih lanjut, silahkan hubungi WA Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik http://www.prosehat.com/wa.

    Ditulis oleh: dr. Jesica Chintia
    Ditinjau oleh: dr. Monica C

     

    Referensi

    1. Ikatan Dokter Anak Indonesia. Daftar Pertanyaan Seputar Imunisasi Campak/Measles dan Rubella (MR).
    2. Universitas Andalas. Pendahuluan.
    3. World Health Organization. Measles.
    4. RSUD Kota Bogor. Campak atau Measles.
    5. Centers for Disease Control and Prevention. MMR or MMRV Vaccine: Discussing Options with Parents.
    Read More
  • Ginjal merupakan salah satu organ vital yang berperan penting dalam menyaring limbah atau zat beracun dalam tubuh. Organ ini juga menghasilkan hormon yang mengatur tekanan darah, mengontrol produksi sel darah merah, dan berbagai fungsi lainnya. Maka, menjaga kesehatan ginjal harus dilakukan agar tubuh tetap dalam kondisi optimal. Simak tips apa saja yang perlu dilakukan untuk […]

    Ketahui 8 Tips Menjaga Kesehatan Ginjal Agar Berfungsi Maksimal

    Ginjal merupakan salah satu organ vital yang berperan penting dalam menyaring limbah atau zat beracun dalam tubuh. Organ ini juga menghasilkan hormon yang mengatur tekanan darah, mengontrol produksi sel darah merah, dan berbagai fungsi lainnya. Maka, menjaga kesehatan ginjal harus dilakukan agar tubuh tetap dalam kondisi optimal. Simak tips apa saja yang perlu dilakukan untuk menjaga kesehatan ginjal. 

    Ketahui 8 Tips Menjaga Kesehatan Ginjal Agar Berfungsi Maksimal

    Ketahui 8 Tips Menjaga Kesehatan Ginjal Agar Berfungsi Maksimal

    Pola Makan Sehat

    Menjalani pola makan sehat memberikan manfaat baik bagi tubuh, termasuk ginjal. Makanan sehat adalah makanan yang mengandung gizi seimbang. Salah satunya dengan mengonsumsi sayur dan buah-buahan. 

    Beberapa jenis sayur dan buah yang baik untuk kesehatan ginjal diantaranya:

    • Sayuran rendah kalium, seperti lobak, terong, jagung, timun, wortel, jamur shiitake, dan kol.
    • Buah rendah kalium, seperti apel, beri-berian, anggur, jeruk Bali, semangka, dan nanas. 

    Usahakan juga untuk mengurangi konsumsi makanan yang tinggi purin, seperti jeroan. Sebab, makanan yang mengandung purin dapat meningkatkan kadar asam urat yang dapat mengganggu fungsi ginjal. 

    Dapatkan: Paket Medical Check Up dari ProSehat

    Batasi Asupan Garam

    Mengonsumsi garam dan sodium secara berlebihan dapat memberatkan kerja ginjal. Salah satu penyakit yang dapat timbul adalah hipertensi atau tekanan darah tinggi.

    Sebagai alternatif, Anda dapat menggunakan rempah-rempah seperti bawang untuk menggantikan sodium. Kandungan quercetin pada bawang juga dapat menjaga kesehatan ginjal dengan membantu mengoptimalkan fungsi ginjal saat menyaring darah. 

    Tidak Mengonsumsi Protein Berlebihan

    Protein dibutuhkan oleh tubuh untuk pertumbuhan dan memelihara struktur tubuh, sebagai salah satu sumber energi, dan pembentuk zat-zat penting seperti enzim. Namun, mengonsumsi terlalu banyak protein juga tidak baik untuk ginjal. ini karena setiap bagian tubuh membutuhkan jumlah protein yang berbeda-beda, maka semakin banyak protein yang harus disaring oleh ginjal, semakin berat ginjal harus bekerja. Oleh sebab itu, konsumsilah protein dalam jumlah yang cukup. 

    Baca Juga: Tanda-Tanda Gangguan Ginjal

    Penuhi Kebutuhan Cairan

    Minum air putih terbukti mampu menjaga kesehatan ginjal karena melancarkan proses penyaringan darah saat membuang limbah beracun. Menurut National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Disease, ginjal yang sehat mampu menyaring sekitar 150 liter darah setiap hari. 

    Pada proses penyaringan ini, ginjal membuang limbah dalam darah seperti natrium, fosfor dan kalium. Air dalam tubuh berfungsi untuk menjaga pembuluh darah terbuka, sehingga darah dapat melewati ginjal dengan lancar. 

    Tak hanya itu, minum air putih yang cukup juga dapat menjaga keseimbangan air dan mineral dalam tubuh. Keseimbangan ini yang akan membuat otot, saraf, dan jaringan tubuh berfungsi normal. 

    Rutin Olahraga

    Melakukan olahraga secara teratur dapat membantu tubuh dalam mengendalikan tekanan darah, kadar kolesterol, dan glukosa. Ketiga komponen ini adalah hal yang harus dikendalikan untuk mencegah penyakit ginjal.

    Ada beberapa jenis aktivitas fisik yang bisa dilakukan, seperti jalan santai, menari, atau bersepeda.

    Jangan Sembarangan Minum Obat atau Vitamin

    Mengonsumsi obat dalam jangka panjang tanpa pengawasan dokter dapat merusak ginjal Anda. Ini karena ginjal berfungsi untuk memproses pembuangan sisa-sisa obat dari tubuh.

    Oleh sebab itu, jangan pernah sembarangan dalam mengonsumsi obat. 

    Baca Juga: Mitos Apa Fakta : Cuci Ginjal Alamiah dengan Menggunakan Seledri dan Buah Alpukat

    Batasi Konsumsi Alkohol

    Alkohol memiliki dampak yang cukup besar bagi kesehatan tubuh. Berbagai kerusakan pun dapat terjadi jika Anda tidak membatasi asupan alkohol yang masuk kedalam tubuh, salah satunya penurunan fungsi ginjal. 

    Alkohol memiliki efek diuretik yang menyebabkan peningkatan jumlah urin dan cairan tubuh, termasuk mengendalikan ion natrium, klorida, dan kalium. Apabila hal ini terjadi, maka tubuh akan mengalami ketidakseimbangan cairan elektrolit yang membuat tubuh dehidrasi. 

    Berhenti Merokok

    Kandungan dalam rokok terbukti dapat merusak tubuh. Oleh sebab itu, bagi para perokok sebaiknya segera hentikan kebiasaan buruk tersebut karena zat dalam rokok yang masuk kedalam tubuh dapat menghambat aliran darah dan merusak pembuluh darah, termasuk pembuluh darah di ginjal. 

    Lakukan Medical Check Up Berkala

    Selain menjalani pola hidup sehat, Sahabat Sehat juga perlu melakukan medical check up berkala. Yang disarankan adalah setiap satu tahun sekali meskipun tanpa adanya keluhan. Jika Anda memiliki penyakit ginjal atau keluhan terkait ginjal, dokter mungkin akan menyarankan pemeriksaan lebih sering sebagai cara pemantauan.

    Baca Juga: Apa Bedanya Gagal Ginjal Akut dan Kronis?

    Sahabat Sehat, menjaga kesehatan ginjal sangat penting untuk dilakukan. Mulailah dengan melakukan perubahan pola hidup menjadi lebih baik secara konsisten seperti tips di atas dan lakukan medical check up secara berkala. Dengan ginjal yang sehat, kesehatan tubuh pun terpelihara.

    Jika Sahabat Sehat membutuhkan layanan konsultasi dokter, layanan vaksinasi, imunisasi anak, layanan fisioterapipemeriksaan laboratorium, multivitamin, dan produk kesehatan lainnya, segera manfaatkan layanan Prosehat yang turut menyediakan layanan Chat Dokter 24 Jam

    Informasi lebih lanjut, silahkan hubungi WA Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik http://www.prosehat.com/wa.

    Ditulis oleh: Redaksi Prosehat
    Ditinjau oleh: dr. Nurul Larasati

     

    Referensi

    1. Work, Y. and Health, N., 2022. Your Kidneys & How They Work | NIDDK.
    2. National Kidney Foundation. 2022. Top 5 Ways to Stop A-Salting Your Kidneys.
    3. Healthdirect.gov.au. 2022. Chronic kidney disease.
    4. National Institute on Drug Abuse. 2022. Commonly Used Drugs Charts | National Institute on Drug Abuse.
    5. kidney.org. 2022. icelandic glacial hydraation.
    Read More
  • Apakah Sahabat Sehat pernah mengalami perdarahan dari vagina setelah berhubungan intim? Perdarahan seperti ini dapat menjadi sebuah kekhawatiran bagi wanita. Sebelum berpikir terlalu jauh, Sahabat perlu pahami bahwa ada banyak penyebab perdarahan vagina setelah berhubungan intim. Yuk, kenali penyebab serta bagaimana cara mengatasinya. Vaginal Dryness Sebagian besar dari kondisi vagina kering atau vaginal dryness disebabkan […]

    Perdarahan Setelah Hubungan Intim, Waspadai Gejala Kanker Serviks

    Apakah Sahabat Sehat pernah mengalami perdarahan dari vagina setelah berhubungan intim? Perdarahan seperti ini dapat menjadi sebuah kekhawatiran bagi wanita. Sebelum berpikir terlalu jauh, Sahabat perlu pahami bahwa ada banyak penyebab perdarahan vagina setelah berhubungan intim.

    Perdarahan Setelah Hubungan Intim, Waspadai Gejala Kanker Serviks

    Perdarahan Setelah Hubungan Intim, Waspadai Gejala Kanker Serviks

    Yuk, kenali penyebab serta bagaimana cara mengatasinya.

    Vaginal Dryness

    Sebagian besar dari kondisi vagina kering atau vaginal dryness disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon.

    Gangguan kadar estrogen akan menyebabkan pengeluaran cairan/ lendir vagina berkurang sehingga menyebabkan vagina kering. Sehingga, gesekan berulang saat berhubungan intim akan menyebabkan iritasi pada vagina yang menyebabkan rasa nyeri serta timbulnya perdarahan.

    Dapatkan: Layanan Vaksinasi HPV dari ProSehat

    Ketidakseimbangan hormon dapat terjadi pada:

    • Ibu menyusui
    • Wanita setelah melahirkan
    • Mengkonsumsi obat-obatan yang mengandung hormon, obat flu dan anti alergi
    • Sedang menjalani terapi dan pengobatan kanker 
    • Sindrom Sjögren
    • Menopause.

    Peradangan Serviks

    Peradangan serviks (leher rahim), atau servisitis, biasanya terjadi tanpa adanya gejala. Sering kali, kondisi ini didahului oleh infeksi menular seksual yang tidak diobati dengan baik, contohnya klamidia, gonorrhea, sifilis, infeksi bakteri dan parasit.

    Polip Serviks

    Polip di area serviks biasanya berukuran 1-2 sentimeter dan timbul pada perbatasan antara leher rahim dan vagina. Gesekan dengan polip ini yang biasanya akan menyebabkan perdarahan saat berhubungan intim.

    Perdarahan Normal Uterus

    Kondisi pre-menstruasi juga dapat menyebabkan terjadinya perdarahan dari vagina. Sebelum khawatir, pastikan apakah perdarahan setelah berhubungan intim disebabkan karena memasuki jadwal menstruasi atau tidak.

    Baca Juga: 5 Alasan Mengapa Vaksin HPV Sebelum Menikah Itu Penting

    Kanker Serviks

    Kemungkinan paling buruk dari terjadinya perdarahan setelah berhubungan intim adalah kanker serviks. Sebanyak 11% wanita yang didiagnosis kanker serviks memiliki gejala perdarahan setelah berhubungan intim. Hal ini merupakan salah satu gejala tersering yang dialami oleh seorang wanita dengan kanker serviks.

    Kanker serviks adalah pertumbuhan sel yang tidak normal pada area leher rahim yang disebabkan oleh human papillomavirus (HPV). Tipe HPV yang paling sering menyebabkan kanker serviks adalah HPV tipe 16 dan 18. Virus ini sangat mudah berpindah dan menyebar. Di Indonesia, kanker serviks adalah penyebab kematian terbanyak kedua yang disebabkan oleh kanker setelah kanker payudara.

    Seseorang akan berpotensi terkena kanker serviks apabila memiliki:

    • Riwayat berhubungan seksual sejak usia dini
    • Partner seksual lebih dari satu
    • Riwayat infeksi menular seksual (gonorrhea, klamidia, sifilis)
    • Sistem imun yang lemah (misalnya HIV/AIDS)
    • Riwayat melahirkan lebih dari 5 anak atau melahirkan dibawah usia 17 tahun
    • Riwayat mengonsumsi pil KB selama lebih dari 5 tahun.

    Cegah Kanker Serviks dengan Vaksin HPV

    Sayangnya, gejala kanker serviks biasanya muncul saat sudah memasuki stadium lanjut dimana sel kanker sudah menyebar ke organ tubuh lainnya. Sehingga, hal terbaik dan termudah yang dapat Sahabat Sehat lakukan adalah dengan rutin deteksi dini dan melakukan vaksinasi HPV untuk mencegah kanker serviks.

    Beberapa gejala kanker serviks yang biasa dikeluhkan berupa:

    1. Perdarahan vagina diluar masa menstruasi, biasanya setelah berhubungan intim atau setelah menopause
    2. Menstruasi lebih banyak dan lebih lama dari biasanya
    3. Keluarnya cairan dari vagina berbau tidak sedap (berbau busuk) yang biasanya bercampur darah
    4. Rasa nyeri setiap kali berhubungan intim
    5. Nyeri panggul
    6. Urin bercampur darah
    7. Sulit buang air kecil
    8. Penurunan berat badan secara drastis
    9. Perut membengkak
    10. Nafsu makan berkurang.

    Baca Juga: Apa Bedanya HPV Bivalen dan Tetravalen?

    Sahabat Sehat, jika Anda memiliki gejala seperti di atas atau khawatir akan kanker serviks, segera berkonsultasi dengan dokter. Lakukan juga vaksinasi HPV agar Anda terlindungi dari kanker serviks dan berbagai penyakit lainnya yang disebabkan oleh virus yang sama.

    Jika Sahabat Sehat membutuhkan layanan konsultasi dokter, layanan vaksinasi, imunisasi anak, layanan fisioterapipemeriksaan laboratorium, multivitamin, dan produk kesehatan lainnya, segera manfaatkan layanan Prosehat yang turut menyediakan layanan Chat Dokter 24 Jam. Dapatkan harga terbaik vaksinasi HPV di ProSehat.

    Informasi lebih lanjut, silahkan hubungi WA Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik http://www.prosehat.com/wa.

    Ditulis oleh: dr. Jesica Chintia D
    Ditinjau oleh: dr. Nurul L

     

    Referensi

    1. Marhol A. Vaginal Bleeding During and After Sex: Causes and Risk Factors. Flo.health – #1 mobile product for women’s health. 2021.
    2. Do You Bleed After Sex? When to See a Doctor. Cleveland Clinic. 2021.
    3. Rainford, MD M, Cornforth T. Why Am I Bleeding During or After Sex?. Verywell Health. 2021.
    4. Machalinski A, Pathak, MD N. What Causes Bleeding After Sex?. WebMD. 2020.
    5. Kay, M.D C, York Morri S. Bleeding After Sex: Causes, Risk Factors, and More. Healthline. 2020.
    6. Cervical cancer | Causes, Symptoms & Treatments. Cancer.org.au. 2021.
    7. Ciri-ciri, Penyebab, dan Pencegahan Kanker Serviks. Dikes.badungkab.go.id. 2016.
    Read More
  • Imunisasi BCG atau Bacillus Calmette-Guerin adalah salah satu jenis imunisasi wajib bagi bayi yang diberikan saat ia baru lahir atau sebelum berusia 1 bulan. Imunisasi ini diberikan agar bayi memiliki kekebalan tubuh terhadap kuman penyebab tuberkulosis yang masih banyak ditemui di Indonesia. Seperti bayi pada umumnya, si Kecil pasti menangis dan rewel selama beberapa saat […]

    Begini Tips Mengatasi Si Kecil Rewel Setelah Imunisasi BCG

    Imunisasi BCG atau Bacillus Calmette-Guerin adalah salah satu jenis imunisasi wajib bagi bayi yang diberikan saat ia baru lahir atau sebelum berusia 1 bulan. Imunisasi ini diberikan agar bayi memiliki kekebalan tubuh terhadap kuman penyebab tuberkulosis yang masih banyak ditemui di Indonesia.

    Begini Tips Mengatasi Si Kecil Rewel Setelah Imunisasi BCG

    Begini Tips Mengatasi Anak Rewel Setelah Imunisasi BCG

    Seperti bayi pada umumnya, si Kecil pasti menangis dan rewel selama beberapa saat setelah disuntik. Tapi Moms tak perlu khawatir, karena rewel dan menangis pasca imunisasi sangat wajar sebab ia merasa sakit dan tidak nyaman.

    Berbeda dengan imunisasi lainnya yang menyuntikkan vaksin ke dalam otot, penyuntikan imunisasi BCG disuntikkan ke bagian bawah kulit sehingga terasa sedikit lebih sakit dari biasanya. Ini karena bagian bawah kulit memiliki banyak saraf. Setelah penyuntikan, akan tampak pembengkakan kecil di lokasi bekas penyuntikannya.

    Dapatkan: Layanan Imunisasi BCG dari ProSehat

    Lalu bagaimana cara mengatasi anak rewel setelah imunisasi? Simak ulasannya di bawah ini.

    Mengapa Si Kecil Rewel Setelah Imunisasi BCG?

    Umumnya, bayi yang baru diberi imunisasi BCG akan menjadi lebih rewel dari biasanya. Hal ini bisa saja terjadi sebagai efek samping dari suntikan. Nah, sebelum memikirkan apa yang harus dilakukan untuk mengatasinya, Mama juga perlu tahu apa saja yang menjadi penyebab anak menjadi rewel atau sering menangis. Berikut beberapa kondisi umum yang menjadi penyebabnya, diantaranya:

    • Demam

    Salah satu efek samping yang paling umum setelah imunisasi adalah demam. Peningkatan suhu tubuh ini diakibatkan oleh masuknya vaksin ke dalam tubuh anak. Biasanya ia akan demam beberapa jam setelah diimunisasi. Demam bisa menjadi penanda bahwa tubuhnya beraksi terhadap vaksin dan sedang membentuk kekebalan tubuh.

    • Panik

    Panik merupakan faktor psikologi penyebab ketidaknyamanan. Selain panik karena rasa sakit saat disuntik, kepanikan dan kekhawatiran orang tua juga bisa menjadi penambah kepanikan anak. Sebab ikatan ibu dan anak sangat kuat.

    • Bekas luka suntikan

    Selain rasa sakit, bekas suntikan imunisasi juga dapat menimbulkan sensasi pegal dan nyeri di lokasi penyuntikan, terutama pada imunisasi BCG. Meski demikian, luka dan rasa nyeri pasca imunisasi BCG ini dapat hilang dengan sendirinya dalam kurun waktu 2 hingga 3 hari. 

    Baca Juga: Suntik BCG Berbekas di Kulit Bayi, Amankah?

    Tips Mengatasi Anak Rewel Setelah Imunisasi

    Meski dapat pulih dengan sendirinya, namun anak yang rewel dan menangis dapat membuat Moms khawatir dan tidak tega melihatnya. Untuk mengatasinya, Moms dapat melakukan beberapa tips dibawah ini

    • Pantau kondisi anak

    Ukur suhu tubuh anak menggunakan termometer. Apabila suhu tubuhnya lebih dari 37,5 derajat Celcius, berikan kompres air hangat di dahi dan pada bekas luka suntikannya. Pastikan pula si Kecil memakai pakaian yang nyaman, longar, dan mudah menyerap keringat. Sehingga ia dapat beristirahat dengan lebih nyaman dan tenang. Berikan obat penurun demam bila suhu tubuh mencapai 38 derajat Celcius atau lebih.

    • Ciptakan suasana yang tenang

    Suasana yang tenang dapat memberikan ketenangan pula bagi anak. Moms bisa menggendong si Kecil untuk bantu menenangkannya, mengatur suhu ruangan agar sejuk, pakaikan pakaian yang nyaman untuknya, dan temani ia hingga tertidur. Tidak hanya Moms akan membuatnya nyaman dan tenang, anak pun akan merasa aman sehingga bonding ibu dan anak juga tercipta. 

    • Beri minum yang cukup

    Beri susu (ASI atau formula) yang cukup. Usahakan Moms menyusui si Kecil sebelum dan setelah melakukan imunisasi. 

    Nah Sahabat Sehat, itulah tips mengatasi anak rewel setelah  imunisasi BCG. Bagi Sahabat Sehat yang membutuhkan produk imunisasi, pemeriksaan Covid-19, maupun produk multivitamin, segera manfaatkan layanan vaksinasi Prosehat. Layanan Prosehat mempunyai banyak keunggulan, yaitu:

    • Produk dijamin asli
    • Ditangani oleh dokter yang profesional dan berizin resmi
    • Tanya jawab dengan Asisten Kesehatan Maya
    • Proses pembayaran yang mudah dan dapat dicicil
    • Jadwal vaksinasi yang fleksibel
    • Dokter akan mengunjungi lokasi sesuai perjanjian

    Baca Juga: Apa Guna Vaksin BCG? Berikut Penjelasannya

    Jika Sahabat Sehat membutuhkan layanan konsultasi dokter, layanan vaksinasi, imunisasi anak, layanan fisioterapipemeriksaan laboratorium, multivitamin, dan produk kesehatan lainnya, segera manfaatkan layanan Prosehat yang turut menyediakan layanan Chat Dokter 24 Jam

    Informasi lebih lanjut, silahkan hubungi WA Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik http://www.prosehat.com/wa.

    Ditulis oleh : Redaksi Prosehat
    Ditinjau oleh : dr. Monica C

     

    Referensi

    1. The Chart. The ‘5 S’s’: Easing baby pain after vaccine shots. USA : The Chart.
    2. KidsHealth. How Can I Comfort My Baby During Shots? (for Parents) – Nemours KidsHealth.
    3. Healthline. Dissociative Identity Disorder: Symptoms and Treatment.
    Read More
  • Kembali pulih seperti sedia kala adalah harapan setiap orang yang sakit. Pada penyakit-penyakit tertentu, seperti stroke, pemulihan memerlukan terapi khusus untuk mengembalikan fungsi tubuh. Bagi sebagian orang yang mengalami stroke dapat lebih cepat kembali pulih seperti sedia kala. Namun, pada beberapa kasus tertentu, gejala stroke justru bertahan lebih lama. Oleh karena itu, menjalani terapi pasca […]

    Inilah Berbagai Jenis Terapi Pasca Stroke Agar Cepat Pulih

    Kembali pulih seperti sedia kala adalah harapan setiap orang yang sakit. Pada penyakit-penyakit tertentu, seperti stroke, pemulihan memerlukan terapi khusus untuk mengembalikan fungsi tubuh. Bagi sebagian orang yang mengalami stroke dapat lebih cepat kembali pulih seperti sedia kala. Namun, pada beberapa kasus tertentu, gejala stroke justru bertahan lebih lama. Oleh karena itu, menjalani terapi pasca stroke sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas hidup penderita stroke.

    Inilah Berbagai Jenis Terapi Pasca Stroke Agar Cepat Pulih

    Inilah Berbagai Jenis Terapi Pasca Stroke Agar Cepat Pulih

    Terapi pasca stroke merupakan salah satu dari berbagai perawatan yang harus dilakukan oleh penderita stroke agar cepat pulih. Latihan yang dilakukan selama terapi memiliki peran penting dalam memulihkan dan menjaga kondisi kesehatan fisik serta mental penderitanya. Selain itu, terapi pasca stroke juga bertujuan untuk mengembalikan kemandirian dalam menjalani aktivitas sehari-hari, serta memelihara fungsi otak yang masih dapat dipertahankan.

    Seperti apa terapinya? Mari simak penjelasannya.

    Pentingnya Menjalani Terapi Pasca Stroke

    Stroke terjadi saat pembuluh darah di otak pecah atau aliran darah yang menuju ke otak terhambat akibat adanya sumbatan. Setelah terkena stroke, penderita umumnya akan mengalami penurunan fungsi otak yang ditandai dengan gangguan mengingat, bergerak, dan berbicara. Hal ini tentunya akan menghambat penderita dalam menjalani rutinitasnya.

    Penderita stroke biasanya lebih banyak menghabiskan waktu di tempat tidur untuk jangka waktu yang lama pasca perawatan di rumah sakit. Hal ini menyebabkan munculnya gangguan kesehatan baru, seperti infeksi saluran kencing, cedera karena jatuh, pembentukan gumpalan darah, hingga pneumonia.  Menjalani terapi pasca stroke dapat mencegah dan memperbaiki kondisi tersebut.

    Tingkat keparahan stroke berbeda-beda pada setiap orang. Oleh sebab itu, kemungkinan masing-masing penderita stroke untuk kembali pulih seperti semula juga dapat berbeda-beda. Namun, dengan menjalani terapi, kondisi penderita stroke bisa jauh lebih baik dibanding penderita yang tidak menjalani terapi pasca stroke sama sekali. 

    Dapatkan: Layanan Fisioterapi ke Rumah dari ProSehat

    Jenis terapi pasca stroke yang umum dilakukan

    Terapi pasca stroke dapat dilakukan dalam 24-48 jam setelah kondisi penderita stabil dan akan didampingi oleh terapis khusus. Terapi dapat meliputi terapi fisik, wicara, okupasi, dan sebagainya. Dokter akan merekomendasikan terapi yang diperlukan dan aman bagi penderita. Berikut beberapa jenis terapi pasca stroke yang dapat dilakukan oleh penderita:

    • Terapi meningkatkan kemampuan fisik

    Terapi ini dilakukan untuk membantu meningkatkan kemampuan fisik yang melemah setelah mengalami serangan stroke. Untuk melatih kemampuan fisik atau kemampuan motorik pasien, terapis akan fokus pada kekuatan otot dan koordinasi tubuh yang tentunya telah disesuaikan dengan kondisi pasien.

    Misalnya, apabila penderita stroke mengalami kesulitan mengunyah makanan, maka latihan fisik akan fokus untuk melatih kemampuan mengunyah makanan. Namun, jika stroke menyebabkan sebagian tubuh mengalami kelumpuhan, latihan fisik akan fokus untuk meningkatkan kembali kemampuan dan variasi gerakan pada bagian tersebut. 

    Pada kondisi tertentu, pasien mungkin akan diminta untuk menggunakan alat bantu terlebih dahulu, seperti tongkat, kursi roda, atau walker. Selain itu, ankle brace atau penjepit pergelangan kaki juga dapat digunakan untuk membantu pergelangan kaki agar tetap stabil dan kuat untuk menopang massa tubuh saat sedang latihan berjalan kaki. 

    • Terapi fisik dengan bantuan teknologi

    Saat ini terapi fisik juga dapat dilakukan dengan bantuan teknologi. Terapi jenis ini memiliki banyak variasi, salah satunya dilakukan dengan menstimulasi otot yang lemah menggunakan kekuatan listrik. 

    Terapi ini bertujuan untuk membuat otot tersebut berkontraksi sehingga dapat membantu mengembalikan kekuatan otot. Selain itu, ada pula terapi yang menggunakan perangkat robotik yang dapat membantu bagian tubuh yang lumpuh untuk melakukan gerakan repetitif atau berulang. 

    • Terapi kognitif dan emosi

    Stroke tidak hanya memengaruhi kesehatan fisik, namun juga dapat memengaruhi seseorang dalam berbicara, memahami ucapan orang lain, dan sebagainya. Itulah mengapa stroke bisa melemahkan mental penderitanya.

    Hal ini dapat dipicu oleh rasa sedih, putus asa, dan beberapa faktor lainnya karena perubahan yang terjadi pada tubuhnya. oleh karena itu, selain menjalani terapi fisik, penderita stroke juga membutuhkan terapi kognitif dan emosi untuk membantu meningkatkan kualitas hidupnya. 

    Terapi ini bisa membantu meningkatkan kembali kemampuan kognitifnya, seperti mengingat, memproses informasi, mengambil keputusan serta kemampuan bersosialisasi yang menurun akibat stroke. Selain itu, menjalani terapi bicara juga dapat mengembalikan kemampuan bicara pasien yang melemah, serta meningkatkan kemampuannya dalam mendengar dan menulis saat menjalani terapi ini. 

    Tergantung keparahan pasiennya, dokter bisa juga merekomendasikan penggunaan antidepresan atau obat-obatan sejenis lainnya bila dinilai diperlukan. 

    • Terapi alternatif

    Pada kasus tertentu, penderita stroke mungkin merasa lebih nyaman untuk menjalani terapi alternatif, seperti akupuntur, pijat, mengonsumsi obat-obatan herbal, ataupun terapi oksigen. Meski demikian, terapi ini masih membutuhkan penelitian lebih lanjut untuk memastikan keamanan dan efektivitasnya.

    Untuk itu, sebelum melakukan terapi alternatif, pastikan bahwa dokter Anda mengetahui rencana terapi yang akan Anda lakukan. Selain itu, alangkah baiknya jika mengutamakan terapi yang direkomendasikan oleh dokter Anda. 

    Baca Juga: 4 Jenis Vitamin yang Bermanfaat untuk Kesehatan Jantung

    Faktor memengaruhi keberhasilan terapi pasca stroke

    Terapi pasca stroke akan memberikan dampak baik bagi pasien bila dilakukan dengan benar dan konsisten, serta dimulai sedini mungkin dengan arahan dari dokter. Selain tiga hal tersebut, hal lain yang memengaruhi keberhasilan terapi pasca stroke antara lain:

    • tingkat keparahan dari kerusakan pada otak
    • usia
    • intensitas dan frekuensi dari terapi yang dijalani
    • kondisi kesehatan lainnya
    • kondisi rumah dan lingkungan tempat tinggal pasien, dan
    • keluarga atau pendamping pasien yang memberikan dukungan serta kerjasama dalam membantu pasien menjalani terapi.

    Baca Juga:  Kolesterol Penyebab Stroke Dan Serangan Jantung

    Sahabat Sehat, dari penjelasan di atas bisa dipahami bahwa peran terapi pasca stroke sangat penting bagi penderita. Melalui terapi, diharapkan kualitas hidup bisa menjadi lebih baik. Tidak lupa, dukungan dari orang-orang terdekat juga memegang peranan penting dalam pemulihan. Pilihlah terapis profesional dan rutin berkonsultasi dengan dokter untuk hasil yang optimal.

    Jika Sahabat Sehat membutuhkan layanan konsultasi dokter, layanan vaksinasi, imunisasi anak, layanan fisioterapipemeriksaan laboratorium, multivitamin, dan produk kesehatan lainnya, segera manfaatkan layanan Prosehat yang turut menyediakan layanan Chat Dokter 24 Jam

    Informasi lebih lanjut, silahkan hubungi WA Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik http://www.prosehat.com/wa.

    Ditulis oleh: Redaksi Prosehat
    Ditinjau oleh: dr. Nurul Larasati

     

    Referensi

    1. Cleveland Clinic. 2022. Stroke Rehabilitation & Stroke Recovery.
    2. Uofmhealth.org. 2022. Emergency Stroke Therapy | Michigan Medicine
    3. Cdc.gov. 2022. Recovering From Stroke | cdc.gov.
    4. Ninds.nih.gov. 2022. Post-Stroke Rehabilitation Fact Sheet | National Institute of Neurological Disorders and Stroke.
    5. Healthline. 2022. Stroke Recovery: Rehabilitation, Recovery, and Complications.
    6. WebMD. 2022. Stroke: Overview & Symptoms.
    Read More
  • Pap smear merupakan pemeriksaan yang rutin dilakukan perempuan, terutama bagi yang sudah menikah. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mendeteksi dini atau skrining kanker serviks yang disebabkan oleh human papillomavirus (HPV). Kanker serviks adalah penyebab kematian kedua terbanyak di Indonesia karena kanker setelah kanker payudara. Tidak seperti penyakit biasa yang memberikan gejala di awal sakit, orang yang […]

    Kapan Waktu yang Tepat Bagi Perempuan untuk Pap Smear?

    Pap smear merupakan pemeriksaan yang rutin dilakukan perempuan, terutama bagi yang sudah menikah. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mendeteksi dini atau skrining kanker serviks yang disebabkan oleh human papillomavirus (HPV).

    Kapan Waktu yang Tepat Bagi Perempuan untuk Pap Smear?

    Kanker serviks adalah penyebab kematian kedua terbanyak di Indonesia karena kanker setelah kanker payudara. Tidak seperti penyakit biasa yang memberikan gejala di awal sakit, orang yang menderita kanker serviks baru akan menunjukkan gejalanya ketika sudah masuk ke stadium lanjut.

    Jadi, untuk mewaspadainya, perempuan perlu rutin memeriksakan diri, yaitu dengan melakukan Pap smear. Kapan waktu yang tepat untuk Pap smear? Yuk simak penjelasannya.

    Frekuensi Pap smear

    Pap smear atau yang disebut juga dengan Pap test adalah prosedur skrining terhadap kemungkinan kanker serviks. Keberadaan sel kanker atau pra-kanker pada serviks atau leher rahim wanita dapat diketahui melalui pemeriksaan ini.

    Skrining kanker serviks sudah mulai dapat dilakukan pada usia 21 tahun, bila sudah aktif secara seksual dengan frekuensi sebagai berikut:

    • Wanita berusia 21-29 tahun harus melakukan tes Pap smear setiap 3 tahun sekali. Jika tes Pap smear menunjukkan hasil abnormal, dapat dilakukan pemeriksaan HPV DNA.
    • Dimulai usia 30 tahun, semua wanita direkomendasikan untuk mendapatkan pemeriksaan Pap smear yang dikombinasi dengan pemeriksaan HPV DNA setiap 5 tahun sekali, pemeriksaan ini dapat dilakukan sampai usia 65 tahun.

    Dapatkan: Layanan Vaksinasi HPV dari ProSehat

    Indikasi Pemeriksaan Pap-smear

    Menurut Yayasan Kanker Indonesia, wanita yang telah aktif secara seksual wajib melakukan pemeriksaan Pap smear secara berkala. Tanda seorang wanita memerlukan pemeriksaan Pap smear antara lain:

    • Mengalami keputihan yang berwarna kekuningan dan kehijauan yang terasa gatal
    • Terjadi pendarahan seusai berhubungan seksual
    • Terjadi perdarahan diluar jadwal menstruasi
    • Terlambat menstruasi namun tidak ada tanda-tanda kehamilan
    • Nyeri ketika berhubungan seksual.

    Selain itu, pemeriksaan pap smear juga ditujukan kepada:

    • Wanita yang memiliki riwayat seksual pada saat remaja
    • Saat akan diperiksa mempunyai riwayat hubungan seksual dengan pasangan yang berbeda-beda
    • Memiliki riwayat menderita penyakit menular seksual sebelumnya
    • Keluarga mempunyai riwayat kanker leher rahim atau kanker serviks
    • Adanya infeksi human papillomavirus (HPV)
    • Wanita sebagai perokok aktif maupun pasif.
    • Riwayat infeksi kuman, jamur atau virus sebelumnya pada organ reproduksi
    • Sistem imun yang lemah, misalnya pada pasien dengan riwayat transplantasi organ, sedang menjalani pengobatan kanker atau kemoterapi dan penggunaan obat kortikosteroid jangka panjang
    • Pasien dengan riwayat HIV.

    Baca Juga: Apa Bedanya HPV Bivalen dan Tetravalen?

    Manfaat Pap Smear

    Berikut ini manfaat melakukan pemeriksaan pap smear secara berkala :

    • Melakukan tes pap smear meyakinkan seseorang terbebas dari kanker serviks bila hasilnya negatif
    • Test pap smear secara teratur membantu untuk mendeteksi secara dini apabila ditemukan keganasan, shingga dapat segera dilakukan penanganan
    • Test pap smear mampu mendeteksi kanker servik lebih awal sebelum memiliki gejala
    • Test pap smear mampu mendeteksi kanker serviks lebih awal sebelum kanker menyebar ke organ lain
    • Semakin cepat kanker serviks dideteksi maka akan semakin peluang untuk sembuh dan semakin tinggi harapan hidup.

    Waktu yang Tepat Untuk Melakukan Pap-Smear

    Agar pap-smear menunjukkan hasil yang optimal, sebaiknya pap-smear dilakukan pada kondisi berikut ini :

    • Pasien sedang tidak dalam siklus menstruasi 
    • Tidak melakukan hubungan intim setidaknya selama 24 jam sebelum pemeriksaan pap-smear dilakukan
    • Tidak menggunakan pembersih kewanitaan, douche, obat yang dimasukkan kedalam vagina atau krim kontrasepsi yang dioleskan ke dalam vagina setidaknya dalam waktu 24 jam sebelum pemeriksaan pap-smear dilakukan
    • Tidak sedang dalam pengobatan untuk mengatasi keputihan akibat infeksi vagina atau serviks.

    Baca Juga: Cegah Kanker Serviks dengan Vaksin HPV

    Sahabat Sehat, itulah rekomendasi pemeriksaan Pap smear. Jadwalkan pemeriksaan Anda segera dan sempurnakan pemeriksaan dengan vaksinasi HPV sebagai perlindungan terbaik dari kanker serviks. Dapatkan harga terbaik pemeriksaan Pap smear dan vaksin HPV di Prosehat. Layanan ini bisa dilakukan di klinik mitra Prosehat ataupun di rumah agar Sahabat Sehat lebih nyaman dan leluasa. Jangan lupa untuk ajak juga keluarga dan kerabat perempuan Anda!

    Jika Sahabat Sehat membutuhkan layanan vaksinasi, imunisasi anak, layanan fisioterapipemeriksaan laboratorium, multivitamin, dan produk kesehatan lainnya, segera manfaatkan layanan Prosehat. 

    Informasi lebih lanjut, silahkan hubungi WA Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik http://www.prosehat.com/wa.

    Ditulis oleh: dr. Jesica Chintia D
    Ditinjau oleh: dr. Nurul L

     

    Referensi

    1. Budiman Syahputra, SpOG. MKes, d., n.d. Manfaat dan Cara Kerja Pemeriksaan Pap Smear – Primaya Hospital.
    2. Kesehatan, D., 2016. PEMERIKSAAN PAP SMEAR PENTING BAGI WANITA | Dinas Kesehatan Kab. Pakpak Bharat.
    3. Mayoclinic.org. n.d. Pap smear – Mayo Clinic.
    4. Lee, S., 2021. Benefits and limitations of screening for cervical cancer
    5. Lisnan, SpOG, d., n.d. Pemeriksaan Pap Smear, Tahapan dan Cara Membaca Hasilnya.
    6. Fatmawati, Sp.OG, d., 2021. Deteksi Dini Kanker Serviks dengan Papsmear Rutin.
    7. Acog.org. 2021. Cervical Cancer Screening.
    Read More
  • Sahabat Sehat, salah satu imunisasi wajib untuk Si Kecil adalah imunisasi Bacillus Calmette-Guerin (BCG). Pemberian imunisasi BCG dinilai paling efektif ketika bayi baru lahir atau paling lambat sebelum berusia 3 bulan, yang bertujuan untuk mencegah penyakit tuberkulosis (TBC). Imunisasi akan merangsang sistem kekebalan tubuh untuk memproduksi sel penghasil antibodi sehingga melindungi tubuh dari infeksi bakteri […]

    Terlambat Imunisasi BCG? Ini yang Harus Dilakukan!

    Sahabat Sehat, salah satu imunisasi wajib untuk Si Kecil adalah imunisasi Bacillus Calmette-Guerin (BCG). Pemberian imunisasi BCG dinilai paling efektif ketika bayi baru lahir atau paling lambat sebelum berusia 3 bulan, yang bertujuan untuk mencegah penyakit tuberkulosis (TBC). Imunisasi akan merangsang sistem kekebalan tubuh untuk memproduksi sel penghasil antibodi sehingga melindungi tubuh dari infeksi bakteri TBC.

    Terlambat Imunisasi BCG Ini yang Harus Dilakukan!

    Terlambat Imunisasi BCG Ini yang Harus Dilakukan!

    Pentingnya Imunisasi BCG untuk Si Kecil

    Bakteri tuberkulosis dapat menyerang paru-paru, tulang, ginjal, hingga selaput otak (meningen). Imunisasi BCG penting diberikan untuk Si Kecil sebab bakteri tuberkulosis mudah menular melalui cipratan air liur (droplet), yang tersebar saat penderita TBC bersin atau batuk. Semua anak berusia 6 tahun atau lebih yang akan diberi imunisasi BCG harus melakukan pemeriksaan Tuberkulin lebih dulu untuk mengetahui hipersensitivitasnya terhadap tuberkuloprotein. 

    Dapatkan: Paket Imunisasi Bayi 2 Bulan ke Rumah dari ProSehat

    Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Imunisasi BCG

    Lokasi penyuntikan imunisasi BCG adalah pada bagian lengan atas. Meski termasuk dalam jenis imunisasi wajib, ada beberapa kondisi yang dapat menyebabkan pemberian imunisasi  BCG ditunda yaitu: 

    • Demam
    • Infeksi kulit
    • Gangguan pada kekebalan tubuh
    • Sedang mengalami efek samping dari obat-obatan, misalnya obat penekan sistem imun
    • Memiliki riwayat alergi atau reaksi anafilaktik terhadap komposisi imunisasi BCG
    • Riwayat menderita tuberkulosis atau tinggal serumah dengan penderita tuberkulosis yang tidak menjalani pengobatan. 

    Imunisasi BCG merupakan langkah penting dalam mencegah dan melindungi kesehatan Si Kecil dari penyakit tuberkulosis. 

    Bagaimana Jika Si kecil Terlambat Diberikan Imunisasi BCG? 

    Sahabat Sehat tidak perlu khawatir apabila Si Kecil telat mendapatkan imunisasi BCG sebab, Si Kecil tetap dapat menerima imunisasi dengan beberapa ketentuan.

    Jika Si Kecil berusia diatas 3 bulan, harus melakukan tes tuberkulin (Tes Mantoux) terlebih dahulu sebelum mendapatkan vaksin BCG. Jika muncul benjolan merah pada area penyuntikan, hal ini menunjukan bahwa kulit bereaksi terhadap antigen yang artinya Si Kecil sudah pernah terpapar kuman tuberkulosis sebelumnya.

    Tetapi jika hasil tes menunjukan negatif, maka Si Kecil dapat diberikan imunisasi BCG.

    Baca Juga: Apa Guna Vaksin BCG? Berikut Penjelasannya

    Tips Agar Si Kecil Tidak Terlambat Diberi Imunisasi

    Rutinitas sehari-hari sering kali membuat orang tua sibuk hingga terkadang lupa jadwal imunisasi Si Kecil. Berikut adalah beberapa tips sederhana yang dapat dilakukan agar Sahabat Sehat tidak melewatkan jadwal imunisasi Si Kecil :

    • Catat jadwal imunisasi

    Dengan mencatat jadwal imunisasi, Sahabat Sehat lebih mudah mengetahui imunisasi apa saja yang sudah Si Kecil dapatkan. Catat jadwal tersebut di kalender ponsel maupun di buku agenda harian 

    • Baca buku kesehatan ibu dan anak

    Pasti Sahabat Sehat memiliki buku kesehatan yang biasa didapatkan dari rumah sakit. Jika iya, jangan malas membaca buku tersebut sebab didalamnya berisi informasi penting mengenai imunisasi (jadwal imunisasi, cara pemberian, hingga penanganan efek samping pasca imunisasi), serta tips membuat makanan pendamping ASI. 

    • Koordinasi dengan fasilitas kesehatan yang dikunjungi

    Beberapa fasilitas kesehatan memberi kemudahan, seperti mengingatkan jadwal kunjungan imunisasi selanjutnya. Maka buatlah janji untuk kunjungan berikutnya agar nama Si kecil masuk ke dalam daftar kunjungan, dengan begitu pihak klinik atau fasilitas kesehatan akan mengirimkan  pesan singkat untuk mengingatkan Sahabat Sehat satu atau dua hari sebelum jadwal imunisasi. 

    Baca Juga: Suntik BCG Berbekas di Kulit Bayi, Amankah?

    Nah Sahabat Sehat, itulah mengenai pemberian imunisasi BCG. Meski Si kecil telat di imunisasi, sebaiknya tetap lengkapi jadwal imunisasi yang ada. Lebih baik terlambat daripada tidak mendapatkan imunisasi sama sekali. 

    Di masa pandemi, tidak jarang para orang tua menunda imunisasi sebab enggan membawa Si Kecil ke posyandu maupun rumah sakit. Jika Sahabat Sehat memerlukan imunisasi untuk Si Kecil, segera manfaatkan layanan imunisasi ke rumah dari Prosehat. Informasi lebih lanjut hubungi Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik http://www.prosehat.com/wa.

    Ditulis oleh: Redaksi Prosehat
    Ditinjau oleh: dr. Monica Cynthia Dewi

     

    Referensi

    1. BPOM. VAKSIN BCG [Internet]. Indonesia : BPOM. 2021.
    2. Idai.or.id. 2021. IDAI | Jadwal Imunisasi IDAI 2020.
    3. nhs.uk. 2021. BCG vaccine for tuberculosis (TB) overview.
    4. En.wikipedia.org. 2021. BCG vaccine – Wikipedia.
    5. GOV.UK. 2021. TB, BCG and your baby.
    6. nhs.uk. 2021. BCG vaccine for tuberculosis (TB) overview.
    Read More
  • Ditulis oleh : Redaksi Prosehat Ditinjau oleh : dr. Monica Sebelum beranjak ke kasur, cobalah beberapa gerakan yoga agar cepat tidur dan mengatasi insomnia. Kualitas tidur juga akan lebih baik. Dengan demikian, tubuh akan jauh lebih segar ketika bangun di pagi hari. Sulit tidur atau disebut juga insomnia merupakan gangguan tidur yang menyebabkan seseorang merasa […]

    5 Gerakan Yoga bagi Penderita Insomnia agar Cepat Tidur

    Ditulis oleh : Redaksi Prosehat
    Ditinjau oleh : dr. Monica

    Rekomendasi Gerakan Yoga Agar Cepat Tidur yang Terbukti Ampuh

    Sebelum beranjak ke kasur, cobalah beberapa gerakan yoga agar cepat tidur dan mengatasi insomnia. Kualitas tidur juga akan lebih baik. Dengan demikian, tubuh akan jauh lebih segar ketika bangun di pagi hari.

    Sulit tidur atau disebut juga insomnia merupakan gangguan tidur yang menyebabkan seseorang merasa kurang nyaman ketika menjalani aktivitas keesokan harinya. Kuantitas dan kualitas tidur yang buruk dapat menyebabkan gangguan fisik dan mental. 

    4 Gerakan Yoga yang Dapat Membuat Cepat Tidur

    Jika kondisi sulit tidur dibiarkan terus menerus dapat mempengaruhi kondisi kesehatan tubuh di masa depan. Banyak cara yang dapat Sahabat Sehat lakukan untuk mengatasi gangguan tidur, salah satunya adalah dengan melakukan yoga. Yoga diketahui dapat melatih sistem pernapasan dan peregangan tubuh sehingga membuat tubuh lebih rileks.

    Berikut ini beberapa gerakan yoga yang direkomendasikan untuk mengatasi insomnia:

    Posisi Functional Squat

    Melakukan Gerakan Yoga Functional Squat

    Posisikan tubuh berdiri tegak, melebarkan kedua kaki dengan memberinya jarak sejajar dengan pinggul, regangkan lengan hingga sejajar dengan bahu. Kemudian jongkoklah secara perlahan sambil mempertahankan posisi sebelumnya dan tahan beban berat tubuh di tumit. 

    Jika terlalu sulit melakukan posisi jongkok tanpa mengangkat tumit karena merasa ingin terjatuh, dapat melakukannya dengan berpegangan kepada sesuatu yang aman dan kokoh. Misalnya berpegangan dengan pinggir tempat tidur. 

    Fokuskan pikiran dan tubuh untuk relaksasi punggung bagian bawah setiap kali menghembuskan nafas. Jika terasa tidak nyaman atau nyeri pada lutut, pergelangan kaki, atau tulang kering, cobalah untuk memperlebar jarak antara kedua kaki.

    Posisi Warrior One

    Gerakan Yoga Warrior One

    Posisikan tubuh berdiri tegak, geser kaki kanan ke arah belakang dan tumpukan berat badan pada tumit. Posisikan jari mengarah keluar,  lalu tekuk lutut kaki kiri hingga membentuk sudut 90 derajat. Lutut tegak lurus diatas tumit kiri dan tahan posisi kaki kanan agar tetap dalam keadaan lurus.

    Jika merasa sulit untuk menyeimbangkan tubuh, Sahabat Sehat dapat berpegangan pada tempat tidur atau dinding. Jangan menumpukan tangan pada pinggul, lalu meluruskan tangan ke atas kepala. Renggangkan tubuh sisi kanan sambil menarik napas. Pertahankan posisi tersebut hingga beberapa detik dan hembuskan napas, ulangi gerakan pada sisi lainnya.

    Posisi Supine Bent-Knee Twist

    Supine Twist Knee

    Gerakan yoga agar cepat tidur berikutnya adalah posisi supine bent-knee twist. Baringkan tubuh dengan posisi kaki terlentang dengan lengan berada di samping tubuh. Angkat dan arah kan lutut kiri ke dada sambil menarik nafas. Hembuskan nafas secara perlahan sambil memindahkan lutut kiri secara lembut ke sisi kanan tubuh. Ambil nafas yang panjang dan dalam sebanyak dua kali. Ulangi hal yang sama pada sisi lainnya.

    Melatih Pola Pernapasan

    Melatih Pernapasan dalam Yoga

    Baringkan tubuh dan letakan sebuah bantal di atas kepala dan satu bantal lagi dibawah lutut. Pejamkan mata dan ambil nafas panjang secara perlahan melalui hidung. Tarik napas sambil merasakan rongga dada mengembang hingga ke bagian tulang rusuk paling bawah. Buang napas perlahan sambil menghitung mundur dari 20 hingga 1 dan rasakan sensasi rongga dada kembali ke ukuran semula. 

    Cobalah untuk mengencangkan otot perut untuk memastikan apakah masih tersisa udara yang dapat dikeluarkan. Beri jeda sejenak sebelum mulai menarik napas kembali, dan ulangi sebanyak 30-40 kali nafas sambil mencoba memperdalam pernapasan secara bertahap.

    Sahabat Sehat, itulah  4 gerakan yoga agar cepat tidur yang dapat dicoba untuk membantu mengatasi masalah insomnia yang sedang diderita. Untuk memaksimalkan gerakan-gerakan yoga yang sudah dilakukan, konsumsi suplemen dapat memaksimalkan kualitas tidur Sahabat Sehat.

    Daftar suplemen yang direkomendasikan untuk mengatasi masalah gangguan tidur

    Jika Sahabat Sehat memiliki keluhan selama di rumah, segera manfaatkan layanan Chat Dokter 24 Jam Prosehat. Informasi lebih lanjut hubungi Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik https://www.prosehat.com/wa.

    Referensi:

    1. Dana S. Sleep better with six minutes of bedtime yoga [Internet]. USA : CNN; [cited 2021 Sep 14].
    2. Wijaya H. 4 Gerakan Yoga Supaya Tidur Lebih Nyenyak [Internet]. Indonesia : Uzone. 2021 [updated 2021 Sep 17; cited 2021 Sep 14].
    Read More
Chat Asisten Maya
di Prosehat.com