Banyak Pantangan, Ini Cara Puasa Bagi Penderita Diabetes
Berpuasa memang memiliki manfaat bagi kesehatan. Namun puasa bagi penderita diabetes melitus harus dilakukan dengan benar. Karena ada risiko komplikasi jika sembarangan berpuasa.
Maka dari itu, penting sekali bagi penderita diabetes untuk melakukan persiapan sebelum puasa. Selain itu, sangat penting untuk tahu apa yang harus dilakukan sebelum, selama, dan setelah berpuasa. Juga tentunya perlu juga untuk tahu apa saja yang pantang dilakukan penderita diabetes selama berpuasa.
Persiapan Puasa Bagi Penderita Diabetes
Puasa bagi penderita diabetes sebaiknya didahului dengan berkonsultasi dengan dokter. Dokter akan melihat riwayat perjalanan penyakit Anda dan perkembangannya, termasuk kadar gula darah beberapa bulan terakhir, tekanan darah, dan profil lipid (kolesterol/ trigliserida). Setelah menerima informasi yang lengkap, dokter akan memberikan saran yang terbaik untuk Anda.
Anda juga perlu memahami apa saja risiko komplikasi bila berpuasa, terutama bila dilakukan dengan tidak berhati-hati. Contoh komplikasi yang mungkin terjadi antara lain gula darah rendah (hipoglikemi), gula darah tinggi (hiperglikemi), dan kekurangan cairan tubuh (dehidrasi).
Jangan sampai penderita diabetes mengalami komplikasi karena berpuasa. Beberapa hal yang mempengaruhi risiko komplikasi diantaranya:
- Tipe diabetes (Diabetes Melitus tipe 1 atau 2)
- Kestabilan gula darah Anda selama 3 bulan terakhir (lebih aman bila HbA1c pada level 7.5%)
- Jenis obat untuk mengontrol gula darah Anda, terutama bila menggunakan sulfonilurea dan insulin
- Memiliki komplikasi diabetes, seperti gangguan penglihatan, kerusakan saraf, penyakit jantung dan ginjal
Bila dokter merasa Anda belum pada kondisi optimal untuk berpuasa, maka dokter akan menyarankan agar Anda menunda hingga kondisi Anda membaik.
4 Hal yang Harus Diperhatikan Selama Berpuasa
Selain membicarakan risiko komplikasi dengan dokter, dapatkan informasi apa saja yang harus dilakukan dan diketahui agar aman berpuasa. Adapun informasi yang biasanya akan diberikan oleh dokter antara lain:
- Lakukan pemeriksaan gula darah lebih sering dari biasanya
- Panduan jika mengetahui gula darah terlalu rendah
- Panduan jika mengetahui gula darah terlalu tinggi
- Hal yang harus dilakukan jika merasa kondisi tidak sehat
- Penyesuaian obat diabetes, termasuk dosis, jenis obat, dan waktu minum obat
- Penyesuaian dosis dan waktu menerima insulin selama berpuasa
Dokter juga biasanya akan memberikan saran untuk tidak memaksakan diri lanjut berpuasa jika terjadi kondisi yang dapat berisiko membahayakan diri.
Tips Agar Penderita Diabetes Bisa Aman Berpuasa
Setiap Muslim yang akan berpuasa mengharapkan momen beribadah yang khusyuk. Setelah berkonsultasi dengan dokter, tiba saatnya Anda melakukan manajemen puasa secara mandiri. Ikuti tips berpuasa di bawah ini agar aman dan nyaman.
Pilih Makanan dan Minuman Sehat
Ada beberapa menu makanan yang bisa dikonsumsi saat sahur dan saat berbukan (iftar). Berikut ini beberapa rekomendasi makanan dan minuman yang bisa dikonsumsi penderita diabetes sebelum dan setelah berpuasa:
Sahur
Sahur adalah bagian penting dalam berpuasa dan tidak boleh Anda lewati. Pilihlah makanan yang memiliki indeks glikemik rendah. Artinya, makanan akan dicerna tubuh secara lambat sehingga kenaikan gula darah terjadi perlahan-lahan. Dengan demikian, gula darah juga akan lebih stabil selama berpuasa. Contoh makanan dengan indeks glikemik rendah adalah oat, beras basmati, beras hitam, biji-bijian, kacang-kacangan.
Bila hanya memungkinkan bagi Anda untuk mengonsumsi beras putih, diskusikan dengan Ahli Gizi atau dokter Anda mengenai porsinya karena beras putih termasuk makanan dengan indeks glikemik tinggi.
Yang tidak kalah penting adalah minum air putih yang cukup. Hindari minuman manis dan berkafein seperti teh, kopi, soda untuk mencegah risiko dehidrasi. Kafein memiliki efek diuretik yang menyebabkan sering buang air kecil.
Iftar
Sebagian orang membatalkan puasanya saat iftar dengan memakan kurma. Walau kurma memiliki kandungan nutrisi yang bagus, perlu diingat bahwa kurma mengandung karbohidrat yang tinggi. Dua buah kurma ukuran besar sama dengan sepotong roti berukuran sedang. Maka, batasi jumlah kurma yang Anda makan.
Segera pulihkan cairan tubuh dengan minum air putih yang cukup. Hindari minuman manis atau jus buah karena akan meningkatkan gula darah dengan drastis. Selain itu, hindari makanan yang digoreng demi kesehatan jantung Anda.
Tetap Aktif Bergerak
Orang dengan diabetes dapat tetap melakukan aktivitas ringan sehari-hari. Bila Anda sudah biasa berolahraga dan ingin melanjutkannya selama Ramadhan, pastikan Anda sudah mendiskusikannya dengan dokter karena olahraga dapat meningkatkan risiko hipoglikemia, terutama bila dilakukan di akhir waktu puasa.
Beberapa rekomendasi aktivitas yang baik dilakukan oleh penderita diabetes saat puasa antara lain:
- Berenang
- Berjalan kaki ringan di sore hari
- Berkebun dan menyiram tanaman
- dan kegiatan ringan lain seperti bebersih rumah dan memasak
Jika saat melakukan kegiatan-kegiatan tersebut tiba-tiba merasakan penurunan kondisi kesehatan, segera beristirahat. Batalkan puasa jika merasa dibutuhkan.
Pahami Kapan Harus Batalkan Puasa
Setiap orang dengan diabetes harus memahami sinyal tubuhnya dengan baik. Bila Anda merasa lemas dan kadar gula Anda rendah, segera batalkan puasa. Kadar gula darah < 70 mg/dL atau > 300 mg/dL memerlukan penanganan segera.
Demikianlah panduan cara puasa bagi penderita diabetes melitus. Tetap jaga kesehatan sehingga bisa menyambut bulan yang penuh berkah dengan segenap suka cita. Persiapkan diri sebaik-baiknya agar Anda dapat beribadah tanpa halangan. Lanjutkan pola hidup sehat walau Ramadhan telah usai untuk kebaikan diri.
Referensi:
- Castro R. Diabetes and fasting: can I fast during Ramadan?
- Diabetes Org. UK: Diabetes and Ramadan
- Al-Arouj M et al. Recommendations for Management of Diabetes During Ramadan
Ditulis oleh: dr. Nurul Larasati
Read More