Telp / WhatsApp : 0811-1816-800

Archive for Category: Berita Terkini

Showing 1–10 of 209 results

  • Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan menjadi kewaspadaan tersendiri jelang Idul Adha 1443 Hijriah. Perlu Sahabat Sehat ketahui, PMK atau Foot and Mouth Disease (FMD) disebabkan oleh virus. Namun ini berbeda dengan penyakit kaki mulut tangan atau hand, foot, and mouth disease (HFMD) yang umumnya menyerang anak-anak. Kebanyakan sering disebut dengan Flu Singapura. Tentunya […]

    Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) Pada Sapi, Menular Ke Manusia?

    Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan menjadi kewaspadaan tersendiri jelang Idul Adha 1443 Hijriah. Perlu Sahabat Sehat ketahui, PMK atau Foot and Mouth Disease (FMD) disebabkan oleh virus.

    Namun ini berbeda dengan penyakit kaki mulut tangan atau hand, foot, and mouth disease (HFMD) yang umumnya menyerang anak-anak. Kebanyakan sering disebut dengan Flu Singapura. Tentunya Flu Singapura dipicu jenis virus yang berbeda dari PMK.

    Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) Pada Sapi, Menular Ke Manusia?

    Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) Pada Sapi, Menular Ke Manusia?

    PMK Menular Ke Manusia?

    Lantas, apakah PMK berbahaya dan menular bagi manusia? Dalam konferensi pers Senin (9/5), Menteri Kesehatan, Budi Sadikin menyatakan penyakit ini tidak berbahaya. “Penyakit mulut dan kuku domainnya ada di hewan, sangat jarang virus mulut dan kuku di hewan yang berkuku dua melompat ke manusia. Jadi, tidak perlu khawatir dari sisi kesehatan manusianya,” tandasnya.

    Namun sempat beredar kabar di tengah masyarakat bahwa ada bagian tertentu yang tidak boleh dikonsumsi, seperti:

    – Jeroan

    – Mulut

    – Bibir

    – Lidah

    – Kaki

    Chat dokter gratis, chat dokter 24 jam, chat dokter via whatsapp

    Hal ini dibantah oleh Dosen Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Epidemiologi Institut Pertanian Bogor (IPB) Denny Widaya Lukman. Menurutnya informasi yang menyebut adanya bagian-bagian tertentu dari hewan terkena PMK yang tak boleh dikonsumsi tersebut adalah keliru. Denny menegaskan, bagian yang bisa dikonsumsi hewan ternak yang terkena PMK maupun hewan ternak yang sehat sama saja. Tak ada bagian tertentu yang dilarang dikonsumsi. “PMK tidak menular ke manusia. Jadi produknya ya aman untuk orang,” urainya.

    Surat Edaran Menteri Pertanian tentang pemotongan hewan di daerah wabah atau tertular PMK mengatur agar bagian-bagian sapi potong (kepala, kaki daerah kuku, jeroan, tulang dan buntut) di daerah wabah untuk direbus dalam air mendidih minimal 30 menit. Surat itu, menurut Denny, ditujukan agar virus tidak mencemari lingkungan. Bukan untuk mencegah PMK menular ke manusia. “Kenapa Pemerintah mengimbau merebus? Supaya virusnya tidak mencemari lingkungan yang akan menular ke hewan sehat,” tegasnya.

    Tips Memilih Hewan Kurban

    Di tengah wabah PMK, pastilah Sahabat Sehat memiliki kekhawatiran terkait PMK. Direktur Pusat Kajian Halal Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM), Ir. Nanung Danar Dono memberikan sejumlah tips memilih hewan kurban:

    1. Upayakan membeli hewan kurban di tempat pedagang besar. Mengapa? Pedagang besar tentu akan sangat menjaga kesehatan ternak-ternaknya agar tidak sampai tertular penyakit karena akan mengakibatkan kerugian yang cukup besar.

    2. Jika memungkinkan, beli hewan kurban pada pedagang yang mau memberikan jaminan atau garansi pada ternak yang diperjualbelikan.  Apabila ternak yang dibeli nantinya menunjukkan gejala sakit, pedagang bersedia untuk mengganti dengan ternak lain yang sehat.

    3. Belilah hewan kurban mendekati Hari Raya Idul Adha. Hal tersebut dilakukan untuk meminimalisir risiko hewan kurban tertular penyakit.

    4. Perhatikan kondisi fisik hewan kurban dari segala sisi, misalnya:

    – Minta kepada pedagang menjalankan hewan ternak yang hendak dibeli.

    – Pastikan kaki dan kuku hewan kurban tidak melepuh atau luka berisi cairan.

    – Memberi pakan calon hewan kurban untuk mengetahui nafsu makannya.

    Memiliki bulu yang tidak kusam, mata bersinar.

    5. Dilengkapi Surat Keterangan Kesehatan Hewan.

    Bagi Sahabat Sehat yang akan menyambut hari raya Idul Adha 1443 Hijriah, semoga ulasan di atas dapat memberikan informasi yang bermanfaat. Konsumsi daging merah seperti daging sapi dan kambing dengan bijak agar menyehatkan bagi tubuh. 

    Jika Sahabat Sehat membutuhkan layanan konsultasi dokter, layanan vaksinasi, imunisasi anak, layanan medical check uplayanan fisioterapipemeriksaan laboratorium, multivitamin, dan produk kesehatan lainnya, segera manfaatkan layanan Prosehat yang turut menyediakan layanan Chat Dokter 24 Jam

    Informasi lebih lanjut, silahkan hubungi WA Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik http://www.prosehat.com/wa.

    Ditulis oleh: Redaksi ProSehat
    Ditinjau oleh: dr. Nurul L

     

    Referensi

    1. detikhealth.2022. Penyakit PMK pada Sapi Bisa Menular ke Manusia? Menkes Ungkap Faktanya.
    2. Kompas.com.2022. Benarkah Tak Boleh Konsumsi Daging Sapi Terinfeksi PMK? Ini Kata Dosen IPB.
    3. Kontan.co.id.2022. Wabah PMK Merebak, Begini Tips Memilih Hewan Kurban yang Layak dari Pakar UGM.
    4. Kompas.com.2022. Ketahui, Ahli Ungkap Ciri-ciri Hewan Kurban yang Sehat.

    Read More
  • Kualitas udara Jakarta terburuk di dunia menjadi topik berita yang belakangan ini ramai dibicarakan. Tentu hal ini patut diwaspadai, apalagi bagi Sahabat Sehat yang sehari-hari banyak beraktivitas di luar ruangan. Kualitas udara Jakarta yang buruk menjadi ancaman kesehatan untuk kita semua. Kualitas udara Jakarta terburuk di dunia dapat dipantau melalui situs IQair.com. Pada hari Rabu, […]

    Kualitas Udara Jakarta Terburuk di Dunia, Benarkah?

    Kualitas udara Jakarta terburuk di dunia menjadi topik berita yang belakangan ini ramai dibicarakan. Tentu hal ini patut diwaspadai, apalagi bagi Sahabat Sehat yang sehari-hari banyak beraktivitas di luar ruangan.

    Kualitas Udara Jakarta Terburuk di Dunia, Benarkah

    Kualitas Udara Jakarta Terburuk di Dunia, Benarkah?

    Kualitas udara Jakarta yang buruk menjadi ancaman kesehatan untuk kita semua. Kualitas udara Jakarta terburuk di dunia dapat dipantau melalui situs IQair.com.

    Pada hari Rabu, 22 Juni 2022, pukul 10.00 WIB, data jaringan pemantau kualitas udara real time IQAir menunjukkan bahwa udara di Jakarta mengandung konsentrasi PM2.5, artinya 27 kali lebih tinggi dari nilai pedoman kualitas udara tahunan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

    Hal ini ditegaskan pula oleh catatan BMKG, yakni terjadi peningkatan konsentrasi partikel debu halus (PM2.5) dalam beberapa hari terakhir di Jakarta. “Tingginya konsentrasi PM2.5 dibandingkan hari-hari sebelumnya juga dapat terlihat saat kondisi udara di Jakarta secara kasat mata terlihat cukup pekat atau gelap,” ucap Urip Haryoko, Plt. Deputi Bidang Klimatologi BMKG, dalam siaran persnya (19/6).

    Chat dokter gratis, chat dokter 24 jam, chat dokter via whatsapp

    Penyebab Kualitas Udara Jakarta Terburuk

    Dalam siaran pers (19/6), Urip memaparkan ada 4 faktor penyebab peningkatan konsentrasi PM2.5 di wilayah Jakarta dan sekitarnya, antara lain:

    • Emisi

    Emisi berasal dari sumber lokal seperti transportasi, residensial, maupun regional dari kawasan industri dekat Jakarta. Emisi ini dalam kondisi tertentu yang dipengaruhi oleh parameter meteorologi dapat terakumulasi dan menyebabkan terjadinya peningkatan konsentrasi yang terukur pada alat monitoring pengukuran konsentrasi PM2.5.

    • Pergerakan Angin Mengarah Ke Jakarta

    Proses pergerakan polutan udara seperti PM2.5 dipengaruhi oleh pola angin yang bergerak dari satu lokasi ke lokasi yang lain. Adapun pola angin lapisan permukaan memperlihatkan pergerakan massa udara dari arah timur dan timur laut yang menuju Jakarta, sehingga membuat PM2.5 terakumulasi di DKI.

    Baca Juga: Waspadai Kesehatan Menurun karena Polusi Udara yang Meningkat

    • Tingginya Kelembapan Udara

    Peningkatan konsentrasi PM2.5 berbanding lurus dengan kadar uap air di udara, yang dinyatakan oleh parameter kelembapan udara relatif. Pada beberapa hari terakhir, tingginya kelembapan udara relatif menyebabkan peningkatan proses adsorpsi (perubahan wujud dari gas menjadi partikel).

    • Munculnya Lapisan Inversi

    Kelembapan udara yang tinggi dapat menyebabkan munculnya lapisan inversi yang dekat dengan permukaan. Lapisan inversi merupakan lapisan di udara yang ditandai dengan peningkatan suhu udara seiring dengan peningkatan ketinggian lapisan.

    Dampak dari keberadaan lapisan inversi menyebabkan PM2.5 yang ada di permukaan menjadi tertahan, tidak dapat bergerak ke lapisan udara lain, dan mengakibatkan akumulasi konsentrasinya terukur di alat monitoring.

    Menimbulkan Gangguan Pernafasan Bahkan Jantung

    Urip menjelaskan, PM2.5 merupakan salah satu polutan udara yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Dengan ukuran yang sangat kecil, tidak lebih dari 2,5 mikrometer, PM2.5 dapat dengan mudah masuk ke dalam sistem pernapasan dan menyebabkan gangguan. Bahkan, PM2.5 dapat menembus jaringan peredaran darah dan terbawa oleh darah ke seluruh tubuh. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya gangguan kardiovaskular seperti penyakit jantung koroner.

    Selain itu, perlu Sahabat Sehat ketahui, kualitas udara terburuk ini tidak hanya terjadi di Jakarta, namun pantauan dari situs IQair.com, sejumlah wilayah Indonesia juga memiliki catatan serupa, antara lain wilayah:

    – Cileungsir, Jawa Barat
    – Pasarkemis, Jawa Barat
    – Bekasi, Jawa Barat
    – Depok, Jawa Barat
    – Semarang, Jawa Tengah
    – Surabaya, Jawa Timur

    Baca Juga: Bisa Sebabkan Kematian, Ini Cara Mencegah Paru-Paru Basah Pada Anak

    Tips Menghadapi Kualitas Udara Buruk

    Untuk menjaga kesehatan dan mencegah paparan udara buruk, langkah yang dapat dilakukan antara lain:

    1. Batasi aktivitas di luar ruangan.
    2. Selalu kenakan masker yang berkualitas, terutama ketika beraktivitas di luar ruangan.
    3. Tutup jendela untuk menghindari udara luar yang kotor masuk ke rumah.
    4. Bila memungkinkan, gunakan alat pemurni udara (air purifier) dalam ruangan.

    Bagi Sahabat Sehat yang selama ini hobi berolahraga di luar ruangan, disarankan agar sementara waktu berolahraga di dalam ruangan atau indoor. Saat ini cukup banyak pilihan olahraga di dalam ruangan, mulai dari aktivitas rumahan maupun gym. Olahraga kardio seperti lompat tali hingga yoga dapat dilakukan di rumah sendiri. Sementara fitness dan olah tubuh lainnya juga bisa dilakukan di tempat gym.

    Baca Juga: Mengenal Tes Treadmil Jantung untuk Deteksi Dini Penyakit Jantung

    Sahabat Sehat, itulah kiat menghadapi kualitas udara buruk yang sedang terjadi saat ini di berbagai wilayah di Indonesia. Jika Sahabat Sehat membutuhkan layanan konsultasi dokter, layanan vaksinasi, imunisasi anak, layanan medical check uplayanan fisioterapipemeriksaan laboratorium, multivitamin, dan produk kesehatan lainnya, segera manfaatkan layanan Prosehat yang turut menyediakan layanan Chat Dokter 24 Jam

    Informasi lebih lanjut, silahkan hubungi WA Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik http://www.prosehat.com/wa.

    Ditulis oleh: Redaksi Prosehat
    Ditinjau oleh: dr. Nurul L

     

    Referensi

    1. IQair.com. 2022
    2. republika.co.id. 2022. Penyebab Kualitas Udara Jakarta Terburuk Dunia Menurut BMKG
    3. kompas.com. 2022. Jakarta Termasuk Kota dengan Kualitas Udara Terburuk di Dunia
    4. indosport.com. 2022. Kualitas Udara Jakarta Terburuk di Dunia, Ini Tips Olahraga Saat Polusi
    Read More
  • Libur Lebaran sudah usai. Sebentar lagi anak-anak pun akan kembali bersekolah. Sebagian besar sekolah di Indonesia sudah menerapkan pembelajaran tatap muka 100%. Artinya, kegiatan belajar mengajar akan dilakukan di sekolah tanpa terkecuali. Walaupun angka kasus Covid-19 hingga kini relatif rendah, orang tua tidak boleh lengah dan abai dalam mempersiapkan anak kembali sekolah. Apalagi sebagian besar […]

    Waspada Hepatitis Akut Misterius, Perkuat Imunitas Anak Sebelum Kembali Sekolah

    Libur Lebaran sudah usai. Sebentar lagi anak-anak pun akan kembali bersekolah. Sebagian besar sekolah di Indonesia sudah menerapkan pembelajaran tatap muka 100%. Artinya, kegiatan belajar mengajar akan dilakukan di sekolah tanpa terkecuali.

    Waspada Hepatitis Akut Misterius, Perkuat Imunitas Anak Sebelum Kembali Sekolah

    Waspada Hepatitis Akut Misterius, Perkuat Imunitas Anak Sebelum Kembali Sekolah

    Walaupun angka kasus Covid-19 hingga kini relatif rendah, orang tua tidak boleh lengah dan abai dalam mempersiapkan anak kembali sekolah. Apalagi sebagian besar masyarakat baru saja bertemu dan berinteraksi dengan banyak orang selama Idul Fitri.

    Tidak hanya risiko penularan Covid-19, tapi ada juga risiko penularan penyakit lainnya seperti flu, tifoid (tipes), dan juga penyakit baru yang ramai dibicarakan belakangan ini, yaitu hepatitis akut yang masih misterius penyebabnya. 

    Maka dari itu, orang tua perlu persiapkan kesehatan anak-anak dengan baik sebelum kembali ke sekolah. Simak apa saja yang orang tua perlu siapkan.

    Perkuat Daya Tahan Tubuh

    Untuk mempersiapkan anak kembali ke sekolah, tentunya sangat penting untuk memperkuat pertahanan tubuh dalam menghadapi kemungkinan paparan berbagai macam virus dan bakteri. 

    Menjaga sistem imunitas bisa diperoleh dengan berbagai cara, diantaranya:

    • Memberikan anak makanan yang sehat dan penuh nutrisi
    • Menjaga kebersihan makan dan minumannya
    • Cukupi waktu tidur malam anak minimal 9 jam
    • Mengajak anak untuk tetap aktif atau berolahraga
    • Menjaga kondisi mental anak, misalnya bermain bersama, bercanda, dan sebagainya
    • Mengonsumi suplemen vitamin dan daya tahan tubuh bila diperlukan.

    Sedangkan, untuk memperkuat daya tahan tubuh anak, orang tua dapat memberikannya vaksinasi yang ia butuhkan.

    Vaksinasi memerlukan waktu sekitar 2 minggu sebelum benar-benar efektif melindungi. Walau sekolah mulai dalam beberapa hari lagi, tidak ada salahnya jika orang tua menyegerakan vaksinasi saat anak dalam keadaan sehat. Sehingga, ia sudah terlindungi di minggu kedua sekolah.

    imunisasi anak di rumah, imunisasi anak hemat, imunisasi anak murah, imunisasi si kecil

    Vaksin yang disarankan antara lain:

    • Influenza

    Penyakit influenza/ flu paling mudah ditularkan di lingkungan sekolah saat siswa, guru, atau staff yang sakit berbicara, batuk, atau bersin.

    • Tifoid

    Tangan yang kotor serta makanan dan minuman yang terinfeksi bakteri Salmonella typhi akan menyebabkan penyakit tipes/ tifus/ tifoid yang menimbulkan gejala pencernaan.

    • Hepatitis A

    Virus hepatitis A ditularkan melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi. Kebersihan tangan yang buruk, misalnya tidak cuci tangan setelah BAB, juga menjadi jalur penularannya. Hepatitis A menimbulkan gejala yang mirip dengan penyakit hepatitis akut misterius, yaitu gejala pencernaan (mual, muntah, diare, demam) dan gejala lanjut (mata dan kulit menguning, warna air kencing pekat, warna BAB pucat, dll).

    Cek Kondisi Tubuh Sebelum Berangkat

    Sebelum berangkat ke sekolah, pastikan Moms selalu mengecek kondisi tubuh Si Kecil terlebih dahulu. Tujuannya, untuk memastikan bahwa Si Kecil benar-benar dalam kondisi sehat saat ke sekolah.

    Apabila tubuh anak terasa panas dan mengeluhkan gejala lainnya, sebaiknya tunda ke sekolah sampai ia benar-benar sehat dan bugar.

    Selain mengecek kesehatan Si Kecil, sebaiknya orang tua atau orang dewasa lainnya dalam keluarga juga melakukan tes Covid-19 untuk mengetahui status kesehatannya terhadap Covid-19 pasca Lebaran.

    Baca Juga: Hal Sepele yang Jadi Penyebab Hepatitis A Kambuh Lagi

    Bawa Bekal dari Rumah

    Selama pandemi Covid-19, pembelajaran tatap muka dilakukan dengan durasi yang lebih singkat dari biasanya. Sebab waktu di sekolah lebih dimaksimalkan untuk kegiatan belajar mengajar di kelas sehingga tidak ada pelajaran diluar kelas maupun waktu istirahat untuk bermain di luar kelas. Termasuk larangan untuk membuka kantin dan adanya pedagang di sekitar sekolah. 

    Oleh sebab itu, sebaiknya Moms bawakan Si Kecil bekal sendiri dari rumah, seperti air minum dan snack. Membawa bekal sendiri bisa menjadi cara yang efektif untuk meminimalisir kontak fisik dengan orang lain dan menghindari penyajian makanan/ minuman yang kurang bersih.

    Jangan Bertukar Alat Tulis dan Buku

    Seperti yang diketahui, penyebaran kuman bisa dari mana saja. Untuk itu, beri anak pemahaman agar tidak saling bertukar atau pinjam meminjam alat tulis dan buku selama di sekolah. 

    Baca Juga: Cara Mencegah Hepatitis A Bagi Kamu yang Suka Kulineran

    Mengingatkan Bahaya Covid-19 dan Hepatitis Akut Misterius

    Setelah lama menjalani pembelajaran jarak jauh (PJJ), anak pasti gembira bahwa ia sudah dapat kembali bersekolah seperti biasa dan bertemu dengan teman-teman dan guru.

    Namun, jangan sampai euphoria ini membuatnya lupa bahwa paparan virus corona dan hepatitis akut bisa mengintai dimana saja. 

    Oleh sebab itu, Moms harus lebih rutin mengingatkan pentingnya menerapkan protokol kesehatan sambil memberikan pemahaman akan bahayanya penyakit-penyakit ini dengan bahasa yang mudah dicerna.

    Selain protokol kesehatan, Kementerian Kesehatan mengimbau agar:

    1. Rutin cuci tangan dengan sabun
    2. Makan makanan yang sudah matang dan bersih
    3. Tidak bergantian alat makan dengan orang lain
    4. Menghindari kontak dengan orang lain
    5. Menjaga kebersihan rumah dan lingkungan.

    Baca Juga: Yang Perlu Sahabat Sehat Ketahui Tentang Vaksin Hepatitis B

    Nah, itulah beberapa tips yang orang tua bisa lakukan dalam mempersiapkan anak kembali sekolah tatap muka setelah libur Lebaran. Tetap waspada terhadap virus corona, flu, tifoid, dan hepatitis akut yang rentan terjadi. Berikan perlindungan terbaik bagi Si Kecil.

    Jika Sahabat Sehat membutuhkan layanan konsultasi dokter, layanan vaksinasi, imunisasi anak, layanan medical check uplayanan fisioterapipemeriksaan laboratorium, multivitamin, dan produk kesehatan lainnya, segera manfaatkan layanan Prosehat yang turut menyediakan layanan Chat Dokter 24 Jam

    Informasi lebih lanjut, silahkan hubungi WA Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik http://www.prosehat.com/wa.

    Ditulis oleh: Redaksi Prosehat
    Ditinjau oleh: dr. Nurul L

     

    Referensi

    1. Anisya, N., 2022. Persiapan Sekolah Tatap Muka, Berikut Tips dari WHO
    2. liputan6.com. 2022. Persiapan Sekolah Tatap Muka di Tengah Pandemi Covid-19
    3. merdeka.com. 2022. 6 Langkah Persiapan Pembelajaran Tatap Muka di Sekolah secara Aman | merdeka.com.
    4. pintek.id. 2022. persiapan anak kembali ke sekolah.
    Read More
  • Sebelum adanya kejadian yang menimpa penyanyi Justin Bieber pada pertengahan Juni, Sahabat Sehat mungkin hampir tidak pernah mendengar penyakit bernama Ramsay Hunt Syndrome. Penyakit yang termasuk langka ini menyerang saraf wajah yang terletak dekat telinga. Hanya sekitar 5 dari 100.000 orang yang terinfeksi virus varisela-zoster yang mengalami Ramsay Hunt Syndrome. Gangguan ini dinamakan setelah nama […]

    Ramsay Hunt Syndrome: Komplikasi dari Virus Penyebab Cacar Air

    Sebelum adanya kejadian yang menimpa penyanyi Justin Bieber pada pertengahan Juni, Sahabat Sehat mungkin hampir tidak pernah mendengar penyakit bernama Ramsay Hunt Syndrome.

    Penyakit yang termasuk langka ini menyerang saraf wajah yang terletak dekat telinga. Hanya sekitar 5 dari 100.000 orang yang terinfeksi virus varisela-zoster yang mengalami Ramsay Hunt Syndrome. Gangguan ini dinamakan setelah nama penemunya, yaitu James Ramsay Hunt, pada tahun 1907. Jadi, sebenarnya kondisi ini sudah lama ada di dunia.

    Ramsay Hunt Syndrome Komplikasi dari Virus Penyebab Cacar Air

    Ramsay Hunt Syndrome: Komplikasi dari Virus Penyebab Cacar Air

    Penyebab dari penyakit ini sama dengan penyebab cacar air dan juga herpes zoster, yaitu virus varisela-zoster. Virus ini bisa ditularkan melalui cairan tubuh (liur) yang tersentuh atau melalui droplet saat orang yang sakit berbicara, bersin, atau batuk.

    Setelah seseorang terinfeksi cacar air pertama kali, virus ini tidak menghilang dari tubuh, melainkan menetap atau “tidur” di serabut saraf. Jika suatu hari teraktivasi dan “bangun” serta menyerang saraf wajah, maka akan timbul Ramsay Hunt Syndrome.

    Dapatkan: Layanan Vaksinasi Varicella (Cacar Air) dari ProSehat

    Membedakan Ramsay Hunt Syndrome dari Bell’s Palsy

    Orang yang menderita Ramsay Hunt Syndrome akan mengalami kelemahan atau kelumpuhan wajah pada sisi dimana virus varisela-zoster menyerang. Gejala utama lainnya dari kondisi ini adalah munculnya ruam merah di luar, dalam, atau sekitar telinga yang menyebabkan rasa nyeri pada telinga. Kelumpuhan wajah akan berada pada sisi wajah dimana ruam merah muncul.

    Selain itu, gejala lainnya termasuk gangguan pendengaran seperti telinga berdenging, vertigo, hilang indra pengecap, nyeri telinga, mata kering, dan lain-lain.

    Lalu bagaimana membedakannya dengan Bell’s Palsy? Bell’s Palsy memiliki penyebab yang berbeda, bukan virus varisela-zoster. Gejala pada Bell’s Palsy sama-sama kelumpuhan wajah, tapi tidak diikuti dengan ruam kulit seperti Ramsay Hunt Syndrome dan dapat membaik dalam waktu yang relatif lebih cepat. Orang yang terkena Bell’s Palsy juga bisa merasakan adanya demam ringan dan leher kaku.

    Penyebab kelumpuhan wajah pada Bell’s Palsy adalah penurunan suplai darah (iskemia) dan penekanan (kompresi) pada saraf wajah. Namun penyebab pastinya masih belum bisa disimpulkan hingga saat ini.

    imunisasi anak di rumah, imunisasi anak hemat, imunisasi anak murah, imunisasi si kecil

    Penanganan Ramsay Hunt Syndrome

    Virus varisela-zoster umumnya bersifat self-limiting atau sembuh dengan sendirinya. Oleh karena itu, tujuan utama pengobatan adalah untuk mengurangi kemungkinan komplikasi lanjut seperti Ramsay Hunt Syndrome (kelumpuhan wajah) dan neuralgia post herpetik (nyeri saraf pasca herpes). Beberapa jenis obat yang biasa digunakan adalah antivirus dan steroid.

    Penanganan gejala nyeri dan mata kering akibat kelopak mata tidak bisa menutup penuh juga sangat penting untuk dilakukan. Orang dengan Ramsay Hunt Syndrome boleh diberikan pereda nyeri seperti parasetamol atau ibuprofen jika tidak ada kontraindikasi, serta tetes mata khusus yang diresepkan oleh dokter agar mata tidak kering yang bisa menyebabkan kerusakan kornea mata.

    Selalu konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumi obat-obatan.

    Baca Juga: Mengenal Ramsay Hunt Syndrome Yang Diderita Justin Bieber

    Mencegah Virus Varisela-Zoster

    Kabar baiknya, virus varisela-zoster ada vaksinnya. Dengan demikian, tubuh akan lebih siap jika terpapar virus tersebut. Vaksin ini boleh diberikan kepada orang yang belum pernah dan sudah pernah cacar air, termasuk kelompok lanjut usia.

    Justru, pada usia dewasa, mulai usia 50 tahun ke atas sangat dianjurkan untuk mendapatkan vaksin ini mengingat kekebalan tubuhnya sudah menurun sehingga lebih rentan sakit. Vaksin ini hanya memerlukan dua dosis saja untuk mendapatkan efek perlindungan yang lebih efektif.

    Selain vaksinasi, langkah pencegahan lainnya termasuk membiasakan mencuci tangan dengan benar sebelum menyentuh wajah, menggunakan masker jika sakit, dan menghindari orang yang sedang sakit cacar air atau cacar ular.

    Sahabat Sehat, itulah mengenai penyakit Ramsay Hunt Syndrome yang ternyata termasuk dari komplikasi akibat virus varisela-zoster. Walau kondisi ini langka, kita tetap harus waspada dan mengambil langkah pencegahan karena virus penyebabnya umum ditemukan di banyak tempat.

    Bagi Sahabat Sehat yang belum divaksin varisela-zoster, maka segeralah menjadwalkan vaksinasi Anda bersama Prosehat. Layanan vaksinasi di Prosehat bisa dilakukan di Klinik Prosehat di Palmerah Jakarta Barat dan Grand Wisata Bekasi, atau di rumah untuk kenyamanan dan kemudahan Anda. Layanan ini adalah salah satu layanan unggulan dari Prosehat, jadi Sahabat Sehat tidak perlu ragu akan keamanannya.

    Baca Juga: Mengenal 3 Jenis Baru Vaksin Wajib Untuk Anak-anak

    Jika Sahabat Sehat membutuhkan layanan konsultasi dokter, layanan vaksinasi, imunisasi anak, layanan medical check uplayanan fisioterapipemeriksaan laboratorium, multivitamin, dan produk kesehatan lainnya, segera manfaatkan layanan Prosehat yang turut menyediakan layanan Chat Dokter 24 Jam

    Informasi lebih lanjut, silahkan hubungi WA Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik http://www.prosehat.com/wa.

    Ditulis oleh: dr. Nurul L
    Ditinjau oleh: dr. Nurul L

     

    Referensi

    1. Crouch AE, et al. Ramsay Hunt Syndrome [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022.
    2. Kim D. Ramsay Hunt Syndrome [Internet]. NORD. 2011.
    Read More
  • Penyanyi tersohor asal Kanada, Justin Bieber, merilis video yang ia rekam sendiri dan memberitakan bahwa dirinya sedang menderita penyakit langka, yaitu Ramsay Hunt Syndrome. Ia menjelaskan bahwa sebagian wajahnya mengalami paralisis atau kelumpuhan sebagaimana ia tunjukkan dalam videonya saat mengedipkan mata, menggerakkan cuping hidung, dan tersenyum. Apa sebenarnya Ramsay Hunt Syndrome? Apakah sama dengan Bell’s […]

    Mengenal Ramsay Hunt Syndrome Yang Diderita Justin Bieber

    Penyanyi tersohor asal Kanada, Justin Bieber, merilis video yang ia rekam sendiri dan memberitakan bahwa dirinya sedang menderita penyakit langka, yaitu Ramsay Hunt Syndrome. Ia menjelaskan bahwa sebagian wajahnya mengalami paralisis atau kelumpuhan sebagaimana ia tunjukkan dalam videonya saat mengedipkan mata, menggerakkan cuping hidung, dan tersenyum.

    Apa sebenarnya Ramsay Hunt Syndrome? Apakah sama dengan Bell’s Palsy? Simak informasi berikut ini untuk memahami penyakit ini.

    Mengenal Ramsay Hunt Syndrome Yang Diderita Justin Bieber

    Mengenal Ramsay Hunt Syndrome Yang Diderita Justin Bieber

    Virus Penyebab Ramsay Hunt Syndrome

    Ramsay Hunt Syndrome, disebut juga sebagai herpes zoster otikus, adalah komplikasi dari infeksi virus varisela-zoster yang menyebabkan penyakit cacar air dan cacar ular. Setelah cacar air sembuh, virus menetap di saraf tubuh dan bertahun-tahun kemudian bisa aktif kembali. Seringkali, pada saat virus aktif kembali, ia muncul sebagai cacar ular atau herpes zoster.

    Pada sebagian kecil orang, virus ini dapat menyebabkan komplikasi langka, yaitu Ramsay Hunt Syndrome. Penyakit ini disebut langka karena hanya sekitar 5 dari setiap 100.000 orang yang terinfeksi mengalami ini.

    Dapatkan: Vaksinasi Varicella (Cacar Air) dari ProSehat

    Gejala Ramsay Hunt Syndrome Mirip Bell’s Palsy

    Selain terasa nyeri, Ramsay Hunt Syndrom bisa menyebabkan kelumpuhan wajah pada sisa yang diserang. Kelumpuhan wajah ini sekilas mirip dengan penyakit saraf lainnya, yaitu Bell’s Palsy.

    Ada dua gejala utama Ramsay Hunt Syndrome, yakni ruam merah yang menyakitkan dengan lepuh berisi cairan di luar, dalam, dan sekitar telinga, serta kelemahan atau kelumpuhan wajah pada sisi yang sama dengan telinga yang terkena.

    Gejala lainnya termasuk:

    • Nyeri telinga
    • Hilang pendengaran
    • Telinga berdenging
    • Sulit menutup salah satu mata
    • Vertigo
    • Perubahan indra pengecap
    • Mulut dan mata kering

    Pada Bell’s Palsy, tidak ada ruam merah dan menyebabkan rasa nyeri yang lebih ringan, walau sama-sama menyebabkan kelumpuhan wajah.

    imunisasi anak di rumah, imunisasi anak hemat, imunisasi anak murah, imunisasi si kecil

    Baca Juga: Mengapa Anak Perlu Imunisasi Rubella?

    Siapa Saja Yang Bisa Menderita Ramsay Hunt Syndrome?

    Ramsay Hunt Syndrome bisa terjadi pada siapa saja yang pernah menderita cacar air. Namun seringnya, penyakit ini menyerang orang lanjut usia, terutama yang berusia 60 tahun ke atas, dan jarang ditemukan pada anak-anak.

    Pada orang-orang imunokompromais atau dengan kekebalan tubuh yang rendah, penyakit ini juga lebih mudah menginfeksi. Kelompok yang termasuk memiliki kekebalan tubuh yang rendah antara lain ibu hamil, bayi dan anak-anak, orang dengan HIV/AIDS, dan sebagainya.

    Sahabat Sehat, itulah sekilas tentang Ramsay Hunt Syndrome yang diderita oleh Justin Bieber. Jika tidak banyak kerusakan pada saraf, maka kondisi ini bisa pulih dalam beberapa minggu. Semoga Justin Bieber cepat pulih dari penyakit ini dan Sahabat Sehat pun terlindungi dari infeksi virus varisela-zoster.

    Jika Sahabat Sehat belum pernah cacar air atau belum divaksinasi cacar air, saatnya Sahabat Sehat mendapatkan vaksin ini. Dengan demikian, tubuh akan lebih siap menghadapi virus ini jika terpapar.

    Baca Juga: Cacar Air dan Pencegahan yang Bisa Kamu Coba

    Sahabat Sehat bisa mendapatkan layanan vaksinasi varisela-zoster dan vaksin lainnya dari Prosehat. Layanan ini bisa dilakukan di klinik Prosehat di Palmerah Jakarta Barat dan Grand Wisata Bekasi, atau di rumah untuk kenyamanan dan kemudahan Sahabat Sehat.

    Jika Sahabat Sehat membutuhkan layanan konsultasi dokter, layanan vaksinasi, imunisasi anak, layanan medical check uplayanan fisioterapipemeriksaan laboratorium, multivitamin, dan produk kesehatan lainnya, segera manfaatkan layanan Prosehat yang turut menyediakan layanan Chat Dokter 24 Jam

    Informasi lebih lanjut, silahkan hubungi WA Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik http://www.prosehat.com/wa.

    Ditulis oleh: dr. Nurul L
    Ditinjau oleh: dr. Nurul L

     

    Referensi

    1. Mayo Clinic. Ramsay Hunt Syndrome.
    Read More
  • Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI baru-baru ini menyampaikan kenaikan kasus Covid-19 di tanah air. Hal ini baru diketahui setelah teridentifikasi satu kasus subvarian Omicron BA.4 dan tiga jenis Omicron lainnya yakni BA.5. Laporan ini diambil berdasarkan data kasus Covid-19 tiga pekan terakhir.  Sebelumnya, Juru bicara Satuan Tugas Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito menyebutkan bahwa data grafik kasus […]

    Waspada Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5, Berikut Fakta-Faktanya

    Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI baru-baru ini menyampaikan kenaikan kasus Covid-19 di tanah air. Hal ini baru diketahui setelah teridentifikasi satu kasus subvarian Omicron BA.4 dan tiga jenis Omicron lainnya yakni BA.5. Laporan ini diambil berdasarkan data kasus Covid-19 tiga pekan terakhir. 

    Sebelumnya, Juru bicara Satuan Tugas Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito menyebutkan bahwa data grafik kasus positif mingguan naik 31 persen pada 22 Mei 2022, dari 1.814 kasus menjadi 2.385 kasus. Tak hanya itu, kasus aktif juga meningkat sebesar 10 persen dari 2 Juni yakni 2.105 kasus menjadi 3.433 kasus.

    Waspada Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5, Berikut Fakta-Faktanya

    Waspada Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5, Berikut Fakta-Faktanya

    Menurut Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin, kenaikan kasus Covid-19 ini dipicu oleh ditemukannya subvarian Omicron baru. Selain itu, mobilitas yang sangat tinggi pada perayaan hari besar seperti Lebaran juga menjadi salah satu faktor penyebabnya. 

    Oleh sebab itu, Budi terus mewanti-wanti karena subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 ini dapat lolos dari imunitas pasca vaksinasi Covid-19. Berikut beberapa fakta terkait subvarian BA.4 dan BA.5 yang sudah terdeteksi di Indonesia.

    Omicron BA.4 dan BA.5 Terdeteksi di Indonesia

    Sub varian terbaru dari Omicron ini diyakini lebih efektif dalam menginfeksi orang, baik yang telah divaksin, belum divaksin, maupun yang sudah terinfeksi Covid-19 sebelumnya.

    Dari data Kemenkes RI, Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan DOkter Paru Indonesia (PDPI) dr Erlina Burhan, SpP(K) pada Minggu (12/5/2022) kemarin, menyebutkan sudah ada delapan kasus varian BA.4 dan BA. 5 di Indonesia. Delapan kasus ini terdiri dari dua kasus BA.4 (Bali dan DKI Jakarta) dan enam kasus BA.5 (Bali dan DKI Jakarta). 

    Menurut data tersebut, lima kasus merupakan kluster lokal dan tiga lainnya merupakan pelaku perjalanan luar negeri (PPLN). 

    Chat dokter gratis, chat dokter 24 jam, chat dokter via whatsapp

    Gejala yang Sering Dilaporkan

    Kasus yang terdeteksi di Bali dan Jakarta dilaporkan dengan gejala yang berbeda-beda. Menurut dr. Erlina Burhan, gejala yang timbul saat terinfeksi Omnicron BA.4 dan BA.5 mirip dengan Omicron BA.1. 

    Berikut gejala yang paling sering dilaporkan:

    • Batuk
    • Fatigue atau kelelahan

    Gejala lainnya yang turut dilaporkan saat terinfeksi Omicron BA.4 dan BA.5, antara lain:

    • Hidung tersumbat atau rinore
    • Demam
    • Mual atau muntah
    • Sesak nafas
    • Diare
    • Anosmia atau ageusia

    ‘Alumni’ Covid-19 Tetap Berisiko Terinfeksi BA.4 dan BA.5

    Selain sejumlah gejala yang disebutkan diatas, dr Erlina Burhan juga menyebutkan bahwa Omicron BA.4 dan BA.5 memiliki masa inkubasi yang lebih singkat dibandingkan Omicron BA.2, yakni sekitar 1-3 hari langsung muncul gejala. Meski demikian, masyarakat diimbau untuk tidak khawatir karena masa penyembuhannya juga relatif cepat. 

    Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman, menyoroti kemungkinan subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 ini menginfeksi orang-orang yang sudah pernah terkena Covid-19 sebelumnya. Menurutnya, potensi tersebut dipicu oleh mutasi L452 yang juga dimiliki oleh varian Corona yang merebak sebelumnya, yakni Delta. 

    Terlebih, kedua subvarian ini juga diyakini berpotensi menginfeksi orang-orang yang sudah menerima dosis lengkap vaksin Covid-19 sebanyak dua dosis. Ini karena saat  L452 bermutasi, subvariant Omicron BA.4 dan BA.5 akan mudah terikat di reseptor ACE2 yang banyak terdapat di seluruh tubuh dan organ manusia, terutama sel paru. Alhasil. Infeksi ini basa memasuki sel dan mudah menginfeksi, serta memicu munculnya gejala. 

    Baca Juga: Langkah-Langkah Pencegahan Risiko Penularan Covid-19 di Tempat Kerja

    Waspada Gelombang Covid-19 Dua Minggu Kedepan

    Berdasarkan prediksi Dicky, adanya kemampuan yang dimiliki BA.4 dan BA.5 yang sebagaimana sub variant Omicron lainnya dapat menyiasati deteksi antibodi dari infeksi maupun vaksinasi, maka pertumbuhan perkembangan kasus BA.4 dan BA.5 ini berkisar antara 12-13 persen. 

    Menurutnya, sub variant Omicron BA.4 dan BA.5 ini berpotensi menyebabkan gelombang baru COvid-19 di Indonesia dalam beberapa pekan hingga bulan kedepan apabila tidak diantisipasi dengan mitigasi yang memadai. Misalnya pencabutan PPKM, vaksinasi buruk, perilaku masyarakat yang tidak taat menggunakan masker, maka kemungkinan besar dalam dua minggu terjadi peningkatan jumlah kasus infeksi atau gelombang baru. 

    Kemenkes Akan Perketat Pakai Masker Jika Kasus Covid Terus Naik

    Kemenkes menyatakan akan memberlakukan kembali pengetatan aturan dalam pemakaian masker dan protokol kesehatan lainnya apabila kasus Covid-19 di tanah air kembali menunjukan tren kenaikan kasus secara signifikan. Kemenkes juga mengimbau masyarakat untuk tetap patuh dalam menjalankan protokol kesehatan agar lonjakan kasus akibat Delta dan Omicron tidak kembali terulang. 

    Selain itu, warga yang belum sama sekali menerima vaksin COvid-19 maupun yang belum menerima vaksin primer lengkap diminta untuk segera mengakses vaksinasi dosis lanjutan atau booster untuk mendapatkan imunitas tambahan.

    Sahabat Sehat, segera lengkapi vaksinasi Covid-19 untuk menurunkan risiko terinfeksi maupun komplikasi. Jaga kesehatan dan terus terapkan protokol kesehatan agar terhindar dari virus Corona.

    Jika Sahabat Sehat mengalami gejala mirip Corona, Anda dapat menggunakan layanan Chat Dokter 24 jam dari Prosehat untuk berkonsultasi. Prosehat juga melayani pemeriksaan laboratorium di rumah dan pengiriman obat-obatan sesuai resep dokter.

    Baca Juga: Walau Mirip, Ini Cara Membedakan Flu Biasa dengan Covid

    Jika Sahabat Sehat membutuhkan layanan konsultasi dokter, layanan vaksinasi, imunisasi anak, layanan medical check uplayanan fisioterapipemeriksaan laboratorium, multivitamin, dan produk kesehatan lainnya, segera manfaatkan layanan Prosehat yang turut menyediakan layanan Chat Dokter 24 Jam

    Informasi lebih lanjut, silahkan hubungi WA Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik http://www.prosehat.com/wa.

    Ditulis oleh: Redaksi Prosehat
    Ditinjau oleh: dr. Nurul L

     

    Referensi

    1. Ramadhanty, R. Sudah 8 Kasus BA.4 dan BA.5 di Bali-Jakarta, Ini Rincian dan Gejalanya.
    2. Ramadhanty, R. Subvarian BA.4 dan BA.5 Terdeteksi di DKI-Bali, Dokter Paru Sebut Lebih Menular.
    3. Media, K. Gejala Covid Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 yang Terdekteksi di Bali.
    4. Sehat Negeriku. Subvarian Baru Omicron BA.4 dan BA.5 Terdeteksi di Indonesia, Tingkat Kesakitan Rendah.
    5. Indonesia, C. Kemenkes Bakal Perketat Pakai Masker Apabila Covid RI Terus Naik.
    Read More
  • Ditulis oleh : dr. Jesica Chintia Dewi Ditinjau oleh : dr. Monica C Pendarahan otak atau perdarahan otak yang dialami Tukul Arwana mengejutkan masyarakat. Penyakit ini mengharuskan Tukul terbaring di ICU. Selain harus terbaring di ICU, Tukul Arwana juga harus menjalani serangkaian operasi untuk memulihkan keadaannya. Sebenarnya, apa yang dimaksud dengan perdarahan otak? Dan bagaimana […]

    Mengenal Pendarahan Otak Berdasarkan Penyebab dan Gejala

    Ditulis oleh : dr. Jesica Chintia Dewi
    Ditinjau oleh : dr. Monica C

    Operasi Pada Pasien dengan Kasus Pendarahan Otak

    Operasi Pada Pasien dengan Kasus Pendarahan Otak

    Pendarahan otak atau perdarahan otak yang dialami Tukul Arwana mengejutkan masyarakat. Penyakit ini mengharuskan Tukul terbaring di ICU. Selain harus terbaring di ICU, Tukul Arwana juga harus menjalani serangkaian operasi untuk memulihkan keadaannya.

    Sebenarnya, apa yang dimaksud dengan perdarahan otak? Dan bagaimana hal tersebut dapat terjadi? Mengapa perdarahan atau pendarahan otak bisa muncul dan terjadi secara tiba-tiba? 

    Mengenal Pendarahan Otak atau Perdarahan Otak

    Perdarahan otak dikenal juga dengan sebutan Intracerebral hemorrhage (ICH) adalah kondisi adanya perdarahan di dalam jaringan dan sistem ventrikel otak yang penyebab biasanya bukan diakibatkan oleh trauma pada kepala. Perdarahan otak merupakan 15% penyebab stroke, dengan angka kematian sebesar 62% dalam satu tahun pertama.1 Perdarahan otak diakibatkan pecahnya pembuluh darah arteri di dalam otak, sehingga terjadi perdarahan lokal di jaringan sekitarnya sehingga mengakibatkan matinya sel-sel otak.

    Berikut ini beberapa fakta mengenai perdarahan otak:

    Penyebab Perdarahan Otak

    Sahabat Sehat, berikut adalah berbagai hal yang dapat menjadi penyebab perdarahan pada otak yaitu :

    Trauma kepala

    Trauma atau cedera kepala merupakan salah satu penyebab tersering perdarahan otak pada usia kurang dari 50 tahun.

    Tekanan darah tinggi 

    Hipertensi, atau disebut juga sebagai tekanan darah tinggi merupakan kondisi kronis dan berlangsung lama. Pada penderita tekanan darah tinggi, pembuluh darah menjadi rapuh dan mudah pecah misalnya pada pembuluh darah otak.

    Aneurisma pembuluh darah

    Aneurisma atau disebut juga pembengkakan pembuluh darah dapat menyebabkan pembuluh darah melemah sehingga beresiko pecah dan mengakibatkan perdarahan didalam otak. Kondisi ini dapat menyebabkan stroke perdarahan.

    Kelainan pembuluh darah

    Kondisi ini dapat diakibatkan oleh faktor genetik, sehingga dinding pembuluh darah disekitar dan didalam otak menjadi lemah. Kelainan ini disebut dengan malformasi vena. Penderitanya tidak selalu merasakan gejala, namun apabila pembuluh darah pecah dapat mengakibatkan perdarahan otak.

    Amyloid angiopati

    Kondisi ini diakibatkan kelainan pada dinding pembuluh darah, termasuk pembuluh darah otak. Hal ini disebabkan karena faktor usia, dan tekanan darah tinggi.

    Gangguan pembekuan darah

    Gangguan pembekuan darah ditandai dengan turunnya jumlah trombosit yang menyebabkan perdarahan otak. Beberapa kondisi yang menyebabkan gangguan pembekuan darah, yaitu anemia sel sabit (sel darah merah berbentuk tidak normal seperti bulan sabit), hemofilia (kekurangan protein untuk pembekuan darah), hingga kondisi medis yang membutuhkan penanganan dengan obat pengencer darah dapat menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya perdarahan otak.

    Penyakit hati

    Gangguan pada hati dapat meningkatkan resiko perdarahan pada organ tubuh, termasuk pembuluh darah di dalam otak.

    Tumor otak (tumor intracranial)

    Tumor pada jaringan otak dapat mendesak pembuluh darah di sekitarnya dan mengakibatkan perdarahan pada otak akibat pecahnya pembuluh darah yang terdesak.

    Gejala Perdarahan Otak

    Sahabat Sehat, gejala perdarahan otak beragam tergantung luasnya perdarahan pada jaringan otak. Berikut ini berbagai gejala yang mungkin timbul akibat perdarahan pada otak :

    • Nyeri kepala hebat secara tiba-tiba
    • Kejang, meski tanpa ada riwayat kejang sebelumnya
    • Kelemahan pada salah satu sisi anggota tubuh
    • Mual hingga muntah hebat
    • Lemah
    • Perubahan daya penglihatan
    • Mati rasa
    • Hilangnya kemampuan berbicara dan menelan
    • Kesulitan menulis dan membaca
    • Kesulitan menggerakan tangan 
    • Hilangnya koordinasi dan keseimbangan
    • Gangguan indra perasa
    • Bila perdarahan otak cukup luas, dapat mengakibatkan penurunan kesadaran hingga koma. 3-5

    Pencegahan Perdarahan Otak

    Untuk mencegah terjadinya perdarahan otak, Sahabat Sehat dianjurkan melakukan berbagai hal berikut dirumah :

    • Mengontrol tekanan darah secara berkala 
    • Hindari merokok
    • Hindari penggunaan obat terlarang, misalnya kokain karena meningkatkan resiko terjadinya perdarahan otak.
    • Berhati-hati dalam berkendara untuk mencegah terjadinya cedera kepala, serta menggunakan helm dan sabuk pengaman.
    • Hindari penggunaan obat pengencer darah tanpa pengawasan dokter. 3-5

    Nah Sahabat Sehat, itulah fakta mengenai penyakit pendarahan otak atau perdarahan otak yang dialami selebriti Tukul Arwana. Untuk memantau kondisi tubuh Sahabat Sehat, dianjurkan melakukan pemeriksaan MCU (Medical Check Up) secara berkala. Jika Sahabat Sehat membutuhkan pemeriksaan MCU, segera manfaatkan layanan pemeriksaan dari Prosehat.

    Informasi lebih lanjut hubungi Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik https://www.prosehat.com/wa.

    Referensi

    1. Khairunnisa N. Faktor-Faktor yang Memprediksi Prognosis Pasien ICH Batang Otak Primer di RSUD Cileungsi Tahun 2020 [Internet]. Indonesia : Universitas Pembangunan Veteran Jakarta. 2021 [cited 27 September 2021].
    2. Moawad H. Brain hemorrhage: Causes, symptoms, and treatments [Internet]. USA : Medical News Today. 2019 [updated 2019 July 12; cited 2021 September 27].
    3. Wright S. Brain Hemorrhage: Causes, Symptoms, Treatments [Internet]. USA : WebMD. 2020 [updated 2020 Sep 14; cited 2021 September 27].
    4. Cleveland Clinic. Brain Bleed, Hemorrhage (Intracranial Hemorrhage): Causes, Symptoms, Treatment [Internet]. USA : Cleveland Clinic. 2021 [cited 27 September 2021].
    5. Pietrangelo A. Intracerebral Hemorrhage: Symptoms, Causes, and Diagnosis [Internet]. USA : Healthline. 2017 [updated 2017 May 17; cited 2021 September 27].
    Read More
  • Ditulis oleh : dr. Jesica Chintia Dewi Ditinjau oleh : dr. Monica Cynthia D Pertanyaan seperti efektivitas vaksin pfizer dan efek sampingnya biasa muncul. Terutama pada mereka yang masih ragu untuk divaksin. Oleh sebab itu, pada kesempatan kali ini akan dibahas secara mendalam fakta-fakta mengenai vaksin Pfizer, mulai dari efek samping, efektivitas, siapa yang boleh […]

    Fakta Vaksin Pfizer dan Efektivitasnya Melawan COVID-19

    Ditulis oleh : dr. Jesica Chintia Dewi
    Ditinjau oleh : dr. Monica Cynthia D

    Fakta Efektivitas Vaksin Pfizer

    Pertanyaan seperti efektivitas vaksin pfizer dan efek sampingnya biasa muncul. Terutama pada mereka yang masih ragu untuk divaksin. Oleh sebab itu, pada kesempatan kali ini akan dibahas secara mendalam fakta-fakta mengenai vaksin Pfizer, mulai dari efek samping, efektivitas, siapa yang boleh menerima, dan siapa yang tidak boleh menerima vaksin ini.

    Nah, berikut ini adalah beberapa fakta mengenai vaksin Pfizer yang dirangkum dari berbagai sumber:

    Distribusi Vaksin Pfizer di Indonesia

    Per tanggal 31 Agustus 2021, Indonesia telah berhasil mencapai lebih dari 100 juta penyuntikan vaksin Covid-19 yang merupakan jumlah total dari pemberian vaksin pertama,  kedua dan dosis ketiga. Total vaksinasi dosis pertama sebanyak 63.265.720 atau 30,49%, sedangkan dosis kedua adalah 36.050.866 atau 17,31% dan dosis ketiga atau vaksinasi booster untuk tenaga kesehatan telah mencapai 640.532 atau 43,61%.

    Pemerintah terus mengupayakan pendistribusian vaksinasi ke seluruh wilayah di Indonesia. Hingga kini vaksin Covid-19 yang telah masuk di Indonesia antara lain Sinovac, Moderna, Astrazeneca, Sinopharm, Pfizer dan Johnson and Johnson (Janssen). Kini masyarakat tengah ramai membicarakan vaksin Pfizer. Sahabat Sehat, bagaimana profil vaksin Pfizer ? Mari simak penjelasan berikut.

    Efektivitas Vaksin Pfizer

    Pada tanggal 14 juli 2021 lalu, BPOM menerbitkan izin penggunaan vaksin berbasis mRNA yang diproduksi Pfizer dan BioNTech untuk mencegah penyebaran Covid-19. Berdasarkan uji klinis fase 3, efektivitas vaksin Pfizer pada usia lebih dari 16 tahun menunjukkan angka keberhasilan mencapai 95,5%. Sementara pada remaja usia 12-15 tahun mencapai 100%.

    Vaksin Pfizer atau BNT162b2 merupakan vaksin yang digunakan mencegah infeksi virus SARS-COV-2 penyebab penyakit Covid-19. Vaksin Pfizer merupakan vaksin mRNA, yang memicu sistem kekebalan tubuh untuk membentuk spike protein sehingga membantu tubuh mengaktivasi sistem imun untuk melawan Covid-19. Vaksin Pfizer diberikan sebanyak 2 dosis dengan rentang waktu 21 hari dari dosis pertama.

    Siapa Yang Dapat Diberi Vaksin Pfizer?

    Semua orang di daerah pandemi Covid-19 yang berusia diatas 12 tahun dapat diberikan vaksin Covid-19 produksi Pfizer. 3,4 Vaksin Pfizer dapat diberikan pada ibu menyusui dan ibu hamil dengan usia kehamilan diatas 12 minggu dan paling lambat usia kehamilan 33 minggu dengan pengawasan Dokter.

    Siapa Yang Tidak Dapat Diberikan Vaksin Pfizer?

    Tidak semua orang bisa menerima vaksin Pfizer. Sahabat Sehat, berikut adalah beberapa kondisi yang tidak dapat menerima vaksin Pfizer:

    Alergi Berat

    Apabila pernah mengalami reaksi alergi anafilaksis atau reaksi alergi yang berat, sebaiknya tidak diberikan vaksin Covid-19 dengan jenis mRNA.

    Apabila pada dosis pertama diberikan vaksinasi Pfizer dan mengalami reaksi alergi sedang sampai berat, maka sebaiknya tidak diberikan dosis Pfizer dosis kedua.

    Membutuhkan Obat Epinefrin dan Gangguan Nafas

    Mempunyai riwayat alergi berat yang memerlukan penanganan dengan menggunakan obat epinefrin, sesak nafas hingga gagal nafas, sebaiknya tidak diberikan vaksin Covid-19 jenis mRNA.

    Di Bawah Umur

    Vaksin Pfizer tidak diberikan pada anak berusia dibawah 12 tahun. Namun bisa diberikan pada orang tua dengan memperhatikan kondisi kesehatannya.

    Efek Samping Vaksin Pfizer

    Sama seperti vaksin Covid-19 jenis lain, berikut adalah berbagai kemungkinan efek samping yang timbul pasca diberika vaksin Pfizer yaitu :

    • Nyeri pada lokasi suntikan
    • Kelelahan
    • Nyeri kepala
    • Nyeri otot
    • Menggigil
    • Nyeri sendi
    • Demam.4,5

    Persiapan Sebelum Vaksinasi Covid-19

    Bagi Sahabat Sehat yang akan mengikuti vaksinasi Covid-19, dianjurkan melakukan berbagai hal berikut agar kondisi prima saat hari vaksinasi :

    • Pastikan tubuh sehat, tanpa keluhan apapun dan suhu tubuh normal dibawah 37,50C.
    • Tunda vaksinasi apabila orang di rumah atau Sahabat Sehat sedang mengalami batuk, pilek, dan sesak nafas
    • Tidak menerima vaksin lain dalam waktu yang bersamaan
    • Tidur yang cukup di hari sebelum vaksinasi.
    • Beritahu petugas apabila memiliki alergi berat atau alergi terhadap vaksinasi pada dosis pertama.
    • Beritahu petugas apabila mempunyai penyakit tertentu seperti hipertensi, penyakit autoimun, diabetes, HIV/AIDS, kanker, kelainan darah, serta obat-obatan yang dikonsumsi.

    Nah Sahabat Sehat, itulah profil dan fakta efektivitas vaksin Pfizer yang tengah ramai diperbincangkan di masyarakat. Bagi Sahabat Sehat yang memerlukan pemeriksaan Covid-19, segera manfaatkan layanan pemeriksaan ke rumah dari Prosehat. Informasi lebih lanjut hubungi Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik http://www.prosehat.com/wa.

    Referensi

    1. Sehat Negeriku. Per 31 Agustus, Cakupan Vaksinasi Nasional COVID-19 Sentuh Angka 100 Juta Penyuntikan [Internet]. Indonesia : Sehat Negeriku. 2021 [updated 2021 Sep 01; cited 2021 Sep 14].
    2. Saptoyo R. Daftar Vaksin Covid-19 yang Digunakan di Indonesia dan Efikasinya [Internet]. Indonesia : Kompas. 2021 [updated 2021 Sep 12; cited 2021 Sep 14]
    3. Australia Government Department of Health. About the Comirnaty (Pfizer) COVID-19 vaccine [Internet]. Australia : Australia Government Department of Health; [cited 2021 Sep 14]. 
    4. Centers for Disease Control and Prevention. Information about the Pfizer-BioNTech COVID-19 Vaccine [Internet]. USA : Centers for Disease Control and Prevention. 2021 [updated 2021 Sep 09; cited 2021 Sep 14].
    5. World Health Organization. The Pfizer BioNTech (BNT162b2) COVID-19 vaccine: What you need to know [Internet]. USA : World Health Organization. 2021 [updated 2021 Sep 02; cited 2021 Sep 14].
    6. Faradiba N. 7 Hal yang Harus Dilakukan Sebelum Vaksin Covid-19 Halaman all – Kompas.com [Internet]. Indonesia : Kompas. 2021 [updated 2021 June 23; cited 2021 Sep 14].
    Read More
  • Ditulis oleh : dr. Monica C Sahabat Sehat, baru-baru ini beberapa sekolah telah memulai pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Namun berdasarkan catatan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) per 20 September 2021 dari 46.500 sekolah, terdapat 2,8 % atau sekitar 1.296 sekolah yang melaporkan terjadinya klaster Covid-19.  Klaster Covid-19 Pada Tiap Tingkat Sekolah […]

    Baru Mulai Sekolah Tatap Muka, Ribuan Siswa Terinfeksi Covid

    Ditulis oleh : dr. Monica C

    Protokol Mencuci Tangan saat Sekolah Tatap Muka untuk Mencegah Terjadinya Klaster Covid

    Protokol Mencuci Tangan saat Sekolah Tatap Muka untuk Mencegah Terjadinya Klaster Covid

    Sahabat Sehat, baru-baru ini beberapa sekolah telah memulai pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Namun berdasarkan catatan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) per 20 September 2021 dari 46.500 sekolah, terdapat 2,8 % atau sekitar 1.296 sekolah yang melaporkan terjadinya klaster Covid-19. 

    Klaster Covid-19 Pada Tiap Tingkat Sekolah

    Direktur Jenderal (Dirjen) PAUD dan Pendidikan Dasar Menengah Kemendikbud Ristek, Jumeri mengungkapkan bahwa klaster Covid-19 paling banyak terjadi pada tingkat sekolah dasar, yaitu mencapai 2,78 % dengan total guru dan tenaga kependidikan mencapai 3.174 orang terinfeksi Covid-19 dari total 581 klaster sekolah dasar. Sementara peserta didik yang positif Covid-19 mencapai 6.908 orang.

    Selanjutnya klaster Covid-19 di tingkat sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) berjumlah 251 sekolah atau 1,91%. Adapun jumlah guru dan siswa PAUD yang terkonfirmasi Covid-19 masing-masing sebanyak 956 pendidik dan 2.006 peserta didik.

    Disusul klaster Covid-19 pada jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang mencapai 244 sekolah atau 3,42 %. Jumlah guru dan siswa SMP yang terinfeksi Covid-19 selama PTM terbatas masing-masing mencapai 1.482 orang guru dan 2.201 orang siswa.

    Jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) ditemukan klaster penularan Covid-19 mencapai 109 sekolah atau 4,55 % dengan rincian 797 orang guru dan 1.934 orang siswa yang telah terkonfirmasi menderita Covid-19.

    Akankah Pembelajaran Tatap Muka Dihentikan?

    Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek), Nadiem Makarim mengungkapkan bahwa pihaknya tidak akan menghentikan PTM terbatas meski ditemukan 1.000 lebih sekolah yang menjadi klaster penularan Covid-19.

    Namun Nadiem memastikan bahwa Kemendikbud Ristek akan tetap memonitor kasus penyebaran dan penularan Covid-19 di sekolah yang telah menyelenggarakan pembelajaran tatap muka. Bagi sekolah yang menggelar PTM terbatas harus segera menutup kegiatan pembelajaran apabila ditemukan kasus Covid-19 di lingkungannya.

    Tips Si Kecil Tetap Sehat di Masa Pandemi Covid-19

    Agar Si Kecil tetap sehat di masa pandemi Covid-19, khususnya jika jika harus melakukan sekolah tatap muka, Sahabat Sehat sebaiknya memperhatikan berbagai hal berikut:

    Asupan Makanan

    Beri makanan bergizi seimbang, seperti buah, sayur, susu, maupun multivitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Hindari memberikan makanan yang dapat menurunkan daya tahan tubuhnya seperti gorengan, dan makanan tinggi lemak.

    Atur Waktu Istirahat

    Pastikan anak mendapatkan waktu istirahat yang cukup. Tujuannya agar daya tahan tubuh meningkat dan Si Kecil terhindar karena kebal dari infeksi berbagai penyakit.

    Penggunaan Masker

    Mulai ajarkan Si Kecil menggunakan masker agar terbiasa saat memulai pembelajaran tatap muka. Pastikan dia memahami bagaimana menggunakan masker yang baik dan benar. Namun pastikan juga agar si kecil merasa nyaman selama menggunakan masker. Oleh sebab itu, pilihlah masker yang sesuai dengan ukuran si kecil.

    Imunisasi

    Si kecil tetap perlu diberikan imunisasi sesuai jadwal untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan menghindari infeksi berbagai penyakit. Selain vaksin Covid-19, imunisasi seperti imunisasi flu sangat diperlukan saat sekolah tatap muka di masa pandemi.

    Terapkan Protokol Kesehatan dengan Ketat

    Terapkan protokol kesehatan sepulangnya Si Kecil dari sekolah, misalnya mengganti pakaian serta membersihkan tas dan peralatan lainnya yang digunakan selama di sekolah.

    Nah Sahabat Sehat, itulah mengenai angka kasus Covid-19 yang meningkat di klaster sekolah seiring dengan dimulainya pembelajaran tatap muka. Untuk meningkatkan daya tahan tubuh Si Kecil, Sahabat Sehat dapat memberikan multivitamin maupun pelayanan imunisasi ke rumah dari Prosehat.

    Informasi lebih lanjut hubungi Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik https://www.prosehat.com/wa.

    Referensi:

    1. Putra N. HEADLINE: 1.303 Sekolah Jadi Klaster Covid-19 Selama PTM Terbatas, Penanganannya? [Internet]. Indonesia : Liputan 6. 2021 [updated 2021 Sep 24; cited 2021 Sep 24].
    2. Sagita N. 1.296 Sekolah Catat Klaster Baru COVID-19, Siswa SD Paling Banyak Tertular [Internet]. Indonesia : Detik Health. 2021 [updated 2021 Sep 22; cited 2021 Sep 24].
    Read More
  • Ditulis oleh : Redaksi Prosehat Ditinjau oleh : dr. Monica Cynthia Dewi Saat ini anak kecil sudah boleh untuk naik kereta ataupun masuk dalam mall. Namun tentunya dengan berbagai syarat yang harus dipenuhi. Ya, meskipun Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) masih berlaku dari 21 September hingga 4 Oktober, namun terdapat beberapa perubahan aturan dan beberapa kelonggaran. […]

    5 Syarat Agar Anak Kecil Boleh Naik Kereta dan Masuk Mall

    Ditulis oleh : Redaksi Prosehat
    Ditinjau oleh : dr. Monica Cynthia Dewi

    Syarat Anak Boleh Masuk Mall ataupun Naik Kereta Api

    Saat ini anak kecil sudah boleh untuk naik kereta ataupun masuk dalam mall. Namun tentunya dengan berbagai syarat yang harus dipenuhi. Ya, meskipun Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) masih berlaku dari 21 September hingga 4 Oktober, namun terdapat beberapa perubahan aturan dan beberapa kelonggaran. Dengan demikian, tidak semua anak kecil boleh naik kereta ataupun masuk mall.

    Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan bahwa ada sejumlah perubahan dalam ketentuan perpanjangan PPKM 21 September hingga 4 Oktober ini. Kebijakan tersebut berkaitan dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) No.43 tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4, level 3, level 2 Coronavirus Disease 2019 di wilayah jawa-Bali.

    Syarat Agar Anak-Anak Boleh Naik Kereta dan Masuk Mall

    Jika pada aturan PPKM sebelum 21 September anak-anak tidak boleh naik kereta dan masuk mall, namun kini aturan tersebut sudah agak dilonggarkan. Anak kecil boleh masuk mall dan naik kereta asalkan memenuhi beberapa persyaratan berikut ini:

    Berusia di Atas 12 Tahun

    Hanya mereka yang berusia di atas 12 tahun boleh menggunakan transportasi umum seperti kereta api. Begitu juga untuk masuk mall, hanya anak-anak berusia 12 tahun ke atas yang boleh masuk ke pusat perbelanjaan modern seperti mall.

    Untuk anak-anak berusia di bawah 12 tahun masih boleh masuk ke dalam pusat perbelanjaan namun dengan syarat harus didampingi oleh orang tua dan wajib menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Kebijakan ini bersifat uji coba dan bisa berubah sewaktu-waktu berdasarkan evaluasi dari pemerintah.

    Harus Sudah Vaksin Covid-19

    Berusia 12 tahun atau lebih saja tidak cukup. Masyarakat umum, terutama anak-anak wajib sudah divaksin minimal dosis pertama agar boleh naik kereta maupun masuk ke dalam mall. Hal yang menarik adalah bahwa jika belum divaksin karena memiliki riwayat penyakit (komorbid) atau karena baru saja sembuh dari Covid maka masih boleh masuk mall dengan syarat menunjukkan surat keterangan dari rumah sakit.

    Tambahan: Jika hendak naik kereta untuk perjalanan jauh, anak kecil wajib menyertakan juga hasil PCR/Swab Antigen dengan hasil negatif.

    Wajib Menggunakan Aplikasi Peduli Lindungi

    Setelah mendapatkan vaksin, pengunjung mall juga perlu mengunduh aplikasi Peduli Lindungi. Melalui aplikasi Peduli Lindungi, Sahabat Sehat akan mendapatkan sertifikat vaksin yang dapat digunakan saat memasuki kawasan mall. 

    Nantinya Sahabat Sehat akan diminta untuk melakukan scan QR code yang telah disediakan pengelola mall di area pintu masuk. Jika telah memenuhi semua persyaratan maka pengunjung diperbolehkan masuk mall. Jangan lupa untuk check-out kembali menggunakan aplikasi Peduli Lindungi saat meninggalkan mall.

    Mematuhi Protokol Kesehatan

    Agar diperbolehkan menggunakan transportasi kereta api, anak-anakpun harus tetap mematuhi protokol kesehatan seperti menggunakan masker dengan baik dan benar, serta menghindari kerumunan. Selain itu juga wajib duduk pada tempat yang sudah disediakan dengan memperhatikan jarak antar penumpang.

    Begitu juga untuk masuk mall. Wajib mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak, serta menghindari kerumunan yang mungkin terjadi di dalam mall.

    Mengikuti Aturan Pihak Mall dan KAI

    Kapasitas pengunjung mall saat ini masih dibatasi maksimal 50% dengan jam operasional mall yang buka hingga pukul 21.00 waktu setempat. Makan ditempat untuk restoran yang berada di dalam bangunan mall masih diperbolehkan dengan durasi 60 menit dengan kapasitas maksimum 50%. Walaupun anak-anak, persyaratan ini wajib dipatuhi.

    Sementara itu, PT KAI memiliki aturan bahwa penumpang harus menunjukkan NIK. Untuk anak-anak yang tidak memiliki NIK akan dimintai menunjukkan sertifikat vasin beserta dengan kartu vaksin. Selama di dalam kereta, anak-anak wajib mengikuti arahan dari petugas.

    Syarat Menonton Bioskop di Dalam Maall

    Kabar terbaru, bioskop pada wilayah PPKM level 2 dan 3 juga telah mendapat izin untuk kembali beroperasi dengan kapasitas pengunjung maksimum 50% dan menggunakan aplikasi Peduli Lindungi dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

    Anak-anak boleh ikut menonton bioskop di dalam mall dengan syarat tetap menjaga jarak dan mematuhi protokol kesehatan secara ketat selama di dalam mall. Namun sebaiknya anak-anak tetap mendapat pengawasan orang tua selama di dalam bioskop.

    Sahabat Sehat, itulah mengenai informasi terkini perihal aturan PPKM periode 21 September hingga 4 Oktober 2021. Sejalan dengan pembaharuan kebijakan tersebut, Pemerintah terus menghimbau kepada masyarakat agar sekali lagi tidak terhanyut dengan euforia aturan baru PPKM terbaru.

    Jika Sahabat Sehat memerlukan pemeriksaan Covid-19 baik ke rumah maupun di Klinik Kasih, segera manfaatkan layanan Prosehat. Informasi lebih lanjut hubungi Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik http://www.prosehat.com/wa.

    Referensi:

    1. Fatimah S. Jangan Lupa, Ini Syarat Masuk mall Terbaru di Masa PPKM [Internet]. Indonesia :  Detik Finance. 2021 [updated 2021 Sep 14; cited 2021 Sep 22].
    2. Anwar M. PPKM Diperpanjang, Anak di Bawah 12 Tahun Boleh Masuk mall [Internet]. Indonesia : Kompas. 2021 [updated 2021 Sep 20; cited 2021 Sep 22].
    3. Muhammad A. Simak Aturan Masuk mall dan Pusat Perbelanjaan Terbaru di Masa PPKM Level 3 [Internet]. 2021 [updated 2021 Sep 21; cited 2021 Sep 22]. Indonesia : SINDOnews.com.
    4. CNN Indonesia. Syarat Anak-anak Boleh ke mall di Era Pelonggaran PPKM [Internet]. Indonesia : CNN Indonesia. 2021 [updated 2021 Sep 21; cited 2021 Sep 22].
    Read More
Chat Asisten Maya
di Prosehat.com