Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI baru-baru ini menyampaikan kenaikan kasus Covid-19 di tanah air. Hal ini baru diketahui setelah teridentifikasi satu kasus subvarian Omicron BA.4 dan tiga jenis Omicron lainnya yakni BA.5. Laporan ini diambil berdasarkan data kasus Covid-19 tiga pekan terakhir.
Sebelumnya, Juru bicara Satuan Tugas Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito menyebutkan bahwa data grafik kasus positif mingguan naik 31 persen pada 22 Mei 2022, dari 1.814 kasus menjadi 2.385 kasus. Tak hanya itu, kasus aktif juga meningkat sebesar 10 persen dari 2 Juni yakni 2.105 kasus menjadi 3.433 kasus.
Menurut Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin, kenaikan kasus Covid-19 ini dipicu oleh ditemukannya subvarian Omicron baru. Selain itu, mobilitas yang sangat tinggi pada perayaan hari besar seperti Lebaran juga menjadi salah satu faktor penyebabnya.
Oleh sebab itu, Budi terus mewanti-wanti karena subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 ini dapat lolos dari imunitas pasca vaksinasi Covid-19. Berikut beberapa fakta terkait subvarian BA.4 dan BA.5 yang sudah terdeteksi di Indonesia.
Omicron BA.4 dan BA.5 Terdeteksi di Indonesia
Sub varian terbaru dari Omicron ini diyakini lebih efektif dalam menginfeksi orang, baik yang telah divaksin, belum divaksin, maupun yang sudah terinfeksi Covid-19 sebelumnya.
Dari data Kemenkes RI, Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan DOkter Paru Indonesia (PDPI) dr Erlina Burhan, SpP(K) pada Minggu (12/5/2022) kemarin, menyebutkan sudah ada delapan kasus varian BA.4 dan BA. 5 di Indonesia. Delapan kasus ini terdiri dari dua kasus BA.4 (Bali dan DKI Jakarta) dan enam kasus BA.5 (Bali dan DKI Jakarta).
Menurut data tersebut, lima kasus merupakan kluster lokal dan tiga lainnya merupakan pelaku perjalanan luar negeri (PPLN).
Gejala yang Sering Dilaporkan
Kasus yang terdeteksi di Bali dan Jakarta dilaporkan dengan gejala yang berbeda-beda. Menurut dr. Erlina Burhan, gejala yang timbul saat terinfeksi Omnicron BA.4 dan BA.5 mirip dengan Omicron BA.1.
Berikut gejala yang paling sering dilaporkan:
- Batuk
- Fatigue atau kelelahan
Gejala lainnya yang turut dilaporkan saat terinfeksi Omicron BA.4 dan BA.5, antara lain:
- Hidung tersumbat atau rinore
- Demam
- Mual atau muntah
- Sesak nafas
- Diare
- Anosmia atau ageusia
‘Alumni’ Covid-19 Tetap Berisiko Terinfeksi BA.4 dan BA.5
Selain sejumlah gejala yang disebutkan diatas, dr Erlina Burhan juga menyebutkan bahwa Omicron BA.4 dan BA.5 memiliki masa inkubasi yang lebih singkat dibandingkan Omicron BA.2, yakni sekitar 1-3 hari langsung muncul gejala. Meski demikian, masyarakat diimbau untuk tidak khawatir karena masa penyembuhannya juga relatif cepat.
Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman, menyoroti kemungkinan subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 ini menginfeksi orang-orang yang sudah pernah terkena Covid-19 sebelumnya. Menurutnya, potensi tersebut dipicu oleh mutasi L452 yang juga dimiliki oleh varian Corona yang merebak sebelumnya, yakni Delta.
Terlebih, kedua subvarian ini juga diyakini berpotensi menginfeksi orang-orang yang sudah menerima dosis lengkap vaksin Covid-19 sebanyak dua dosis. Ini karena saat L452 bermutasi, subvariant Omicron BA.4 dan BA.5 akan mudah terikat di reseptor ACE2 yang banyak terdapat di seluruh tubuh dan organ manusia, terutama sel paru. Alhasil. Infeksi ini basa memasuki sel dan mudah menginfeksi, serta memicu munculnya gejala.
Baca Juga: Langkah-Langkah Pencegahan Risiko Penularan Covid-19 di Tempat Kerja
Waspada Gelombang Covid-19 Dua Minggu Kedepan
Berdasarkan prediksi Dicky, adanya kemampuan yang dimiliki BA.4 dan BA.5 yang sebagaimana sub variant Omicron lainnya dapat menyiasati deteksi antibodi dari infeksi maupun vaksinasi, maka pertumbuhan perkembangan kasus BA.4 dan BA.5 ini berkisar antara 12-13 persen.
Menurutnya, sub variant Omicron BA.4 dan BA.5 ini berpotensi menyebabkan gelombang baru COvid-19 di Indonesia dalam beberapa pekan hingga bulan kedepan apabila tidak diantisipasi dengan mitigasi yang memadai. Misalnya pencabutan PPKM, vaksinasi buruk, perilaku masyarakat yang tidak taat menggunakan masker, maka kemungkinan besar dalam dua minggu terjadi peningkatan jumlah kasus infeksi atau gelombang baru.
Kemenkes Akan Perketat Pakai Masker Jika Kasus Covid Terus Naik
Kemenkes menyatakan akan memberlakukan kembali pengetatan aturan dalam pemakaian masker dan protokol kesehatan lainnya apabila kasus Covid-19 di tanah air kembali menunjukan tren kenaikan kasus secara signifikan. Kemenkes juga mengimbau masyarakat untuk tetap patuh dalam menjalankan protokol kesehatan agar lonjakan kasus akibat Delta dan Omicron tidak kembali terulang.
Selain itu, warga yang belum sama sekali menerima vaksin COvid-19 maupun yang belum menerima vaksin primer lengkap diminta untuk segera mengakses vaksinasi dosis lanjutan atau booster untuk mendapatkan imunitas tambahan.
Sahabat Sehat, segera lengkapi vaksinasi Covid-19 untuk menurunkan risiko terinfeksi maupun komplikasi. Jaga kesehatan dan terus terapkan protokol kesehatan agar terhindar dari virus Corona.
Jika Sahabat Sehat mengalami gejala mirip Corona, Anda dapat menggunakan layanan Chat Dokter 24 jam dari Prosehat untuk berkonsultasi. Prosehat juga melayani pemeriksaan laboratorium di rumah dan pengiriman obat-obatan sesuai resep dokter.
Baca Juga: Walau Mirip, Ini Cara Membedakan Flu Biasa dengan Covid
Jika Sahabat Sehat membutuhkan layanan konsultasi dokter, layanan vaksinasi, imunisasi anak, layanan medical check up, layanan fisioterapi, pemeriksaan laboratorium, multivitamin, dan produk kesehatan lainnya, segera manfaatkan layanan Prosehat yang turut menyediakan layanan Chat Dokter 24 Jam.
Informasi lebih lanjut, silahkan hubungi WA Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik http://www.prosehat.com/wa.
Ditulis oleh: Redaksi Prosehat
Ditinjau oleh: dr. Nurul L
Referensi
- Ramadhanty, R. Sudah 8 Kasus BA.4 dan BA.5 di Bali-Jakarta, Ini Rincian dan Gejalanya.
- Ramadhanty, R. Subvarian BA.4 dan BA.5 Terdeteksi di DKI-Bali, Dokter Paru Sebut Lebih Menular.
- Media, K. Gejala Covid Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 yang Terdekteksi di Bali.
- Sehat Negeriku. Subvarian Baru Omicron BA.4 dan BA.5 Terdeteksi di Indonesia, Tingkat Kesakitan Rendah.
- Indonesia, C. Kemenkes Bakal Perketat Pakai Masker Apabila Covid RI Terus Naik.