Telp / WhatsApp : 0811-1816-800

Archive for Category: Layanan Vaksinasi Pra-Nikah

  • Menyambut hari spesial, Sahabat Sehat sebagai calon pengantin perlu berada dalam kondisi kesehatan yang prima. Tidak hanya pada saat hari pernikahan, kesehatan perlu dijaga juga setelah hari besar itu. Salah satu hal yang perlu dimasukkan ke dalam persiapan pernikahan adalah vaksinasi human papillomavirus (HPV). Vaksinasi ini memiliki manfaat besar bagi pasangan yang hendak menikah. Pasalnya, […]

    Mengapa Calon Pengantin Perlu Vaksin HPV? Ini Penjelasannya

    Menyambut hari spesial, Sahabat Sehat sebagai calon pengantin perlu berada dalam kondisi kesehatan yang prima. Tidak hanya pada saat hari pernikahan, kesehatan perlu dijaga juga setelah hari besar itu.

    Mengapa Calon Pengantin Perlu Vaksin HPV Ini Penjelasannya

    Mengapa Calon Pengantin Perlu Vaksin HPV Ini Penjelasannya

    Salah satu hal yang perlu dimasukkan ke dalam persiapan pernikahan adalah vaksinasi human papillomavirus (HPV). Vaksinasi ini memiliki manfaat besar bagi pasangan yang hendak menikah. Pasalnya, Vaksin HPV diketahui mampu melindungi perempuan dari penyakit kanker serviks dan laki-laki dari kanker penis serta infeksi menular seksual. Kanker serviks sendiri disebabkan oleh virus HPV yang ditularkan saat berhubungn seksual.

    Yuk simak kapan waktu terbaik untuk mendapatkan vaksinasinya.

    Jadwal Pemberian Vaksin HPV

    Pemberian vaksin HPV dilakukan sebagai langkah pencegahan kanker serviks. Vaksin ini sebenarnya sudah boleh diberikan mulai usia 9 tahun pada anak perempuan dan laki-laki sebagaimana direkomendasikan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). 

    Pada dasarnya, respon kekebalan tubuh akan lebih kuat apabila vaksin diberikan pada usia muda karena tingkat kekebalan tubuh yang masih tinggi. Sehingga, vaksin jadi lebih efektif.

    Menurut jadwal imunisasi terbaru Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), pemberian vaksin HPV direkomendasikan dilakukan sebanyak dua kali bagi anak berusia 9 hingga 14 tahun dengan jeda 6-15 bulan dari suntikan pertama. 

    Sedangkan pada anak usia 15 tahun ke atas, imunisasi HPV diberikan sebanyak tiga kali dengan jadwal dosis kedua 1 bulan setelah dosis pertama, dan dosis ketiga 6 bulan setelah dosis pertama.

    Apabila jadwal pemberian vaksin terlewat, Anda tidak perlu mengulang dari awal dan cukup dengan melengkapi dosis vaksin untuk kanker serviks yang terlewat sebelumnya.

    Dapatkan: Layanan Paket Vaksinasi Pranikah ke Rumah

    Jenis Vaksin HPV

    Ada banyak sekali jenis virus HPV, namun tipe 6, 11, 16, 18, 31, 33, 45, 52, dan 58 adalah jenis yang paling banyak menginfeksi laki-laki dan perempuan. Maka, vaksinasi HPV yang beredar saat ini pun mencakup keempat tipe tersebut. 

    Berikut beberapa jenis vaksin HPV yang tersedia, yakni:

    • Cervarix. Jenis vaksin ini umumnya dimanfaatkan untuk mencegah kanker serviks dan pra vaksin jenis ini juga mampu mencegah infeksi HPV-16 dan HPV-18 yang menjadi penyebab kanker. Vaksin HPV ini ditujukan hanya untuk wanita. 
    • Gardasil. Digunakan untuk mencegah kanker dan pra kanker serviks, vulva, vagina, dan anus. Selain untuk mencegah infeksi yang disebabkan HPV-16, HPV-18, jenis vaksin ini juga dapat menangkal infeksi HPV-6 dan HPV-11 sebagai penyebab kutil kelamin.
    • Gardasil 9. Cakupan vaksin ini lebih luas dari Gardasil sebelumnya, yakni dapat mencegah infeksi HPV-31, HPV-33, HPV-45, HPV-52, dan HPV-58 yang berkaitan erat sebagai penyebab kanker serviks. Untuk laki-laki, Gardasil 9 dapat diberikan pada usia 9 – 15 tahun. 

    Besarnya manfaat vaksinasi HPV dalam menekan angka kanker serviks juga telah mendorong pemerintah dalam menambah jumlah imunisasi wajib di Indonesia, dari 11 vaksin menjadi 14 vaksin, termasuk vaksin Human Papilloma Virus (HPV).

    Baca Juga: Waspadai Berbagai Risiko Komplikasi Akibat Kanker Serviks

    Layanan Vaksinasi HPV Ke Rumah Bersama ProSehat

    Layanan vaksinasi adalah salah satu layanan unggulan di Prosehat. Selain dapat dilakukan di klinik mitra Prosehat, Anda dapat mendapatkan layanan vaksinasi di rumah sehingga Sahabat Sehat tidak perlu khawatir dan repot jika harus keluar rumah.

    Mengapa perlu vaksinasi bersama Prosehat:

    • Produk dijamin asli
    • Ditangani oleh dokter yang profesional dan berizin resmi
    • Ada tanya jawab dengan Asisten Kesehatan Maya
    • Proses pembayaran yang mudah dan dapat dicicil
    • Jadwal vaksinasi yang fleksibel
    • Dokter akan mengunjungi lokasi sesuai perjanjian

    Sedangkan untuk daftar harganya adalah sebagai berikut:

    Vaksinasi Kanker Serviks HPV 4 Strain  Rp 1.700.000
    Paket Pemeriksaan 2in1 Vaksinasi HPV 4 Strain *1 kali suntik + Cek Pap Smear Rp 1.700.000
    Paket Pemeriksaan 2in1 Vaksinasi HPV 4 Strain *3 kali suntik + Cek Pap Smear Rp 4.800.000
    Paket Vaksinasi Kanker Serviks HPV 4 Strain Grup 2 Orang *3 kali suntik Rp 6.000.000
    Paket Vaksinasi Pranikah Standar  Rp 7.000.000
    Paket Vaksinasi Kanker Serviks HPV 4 Strain Grup 4 Orang *3 kali suntik Rp 11.040.000 

    Baca Juga: Kapan Waktu yang Tepat Bagi Perempuan untuk Pap Smear?

    Jika Sahabat Sehat membutuhkan layanan vaksinasi, imunisasi anak, layanan medical check uplayanan fisioterapipemeriksaan laboratorium, multivitamin, dan produk kesehatan lainnya, segera manfaatkan layanan Prosehat.  

    Informasi lebih lanjut, silahkan hubungi WA Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik http://www.prosehat.com/wa.

    Ditulis oleh: Redaksi Prosehat
    Ditinjau oleh: dr. Nurul L

     

    Referensi

    1. Puribunda.com. 2022. Ini Pentingnya Vaksin Kanker Serviks.
    2. suara.com. 2022. Ingin Nikah, Calon Pengantin Wajib Vaksin HPV.
    3. Cdc.gov. 2022. hpv vaccine.
    4. Idai.or.id. 2022. Sekilas tentang vaksin HPV.
    5. Kemkes.go.id. 2022. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
    6. ProSehat. 2022. Mencari vaksin HPV • ProSehat.
    Read More
  • Sahabat Sehat sebagai calon pengantin biasanya sangat disibukkan dengan persiapan pernikahan meskipun dibantu oleh jasa wedding organizer. Tapi, apakah Sahabat Sehat sudah memasukkan vaksinasi pra nikah ke dalam check list persiapan pernikahan? Hmmm… Memang perlu ya? Ya, vaksinasi pra nikah sangat penting dilakukan sebagai salah satu persiapan pranikah untuk mencegah terjadinya penyakit serius setelah menikah.  […]

    Inilah 6 Vaksinasi Pra Nikah Yang Sangat Dianjurkan

    Sahabat Sehat sebagai calon pengantin biasanya sangat disibukkan dengan persiapan pernikahan meskipun dibantu oleh jasa wedding organizer. Tapi, apakah Sahabat Sehat sudah memasukkan vaksinasi pra nikah ke dalam check list persiapan pernikahan? Hmmm… Memang perlu ya?

    Ya, vaksinasi pra nikah sangat penting dilakukan sebagai salah satu persiapan pranikah untuk mencegah terjadinya penyakit serius setelah menikah. 

    Inilah 6 Vaksinasi Pra Nikah Yang Sangat Dianjurkan

    Inilah 6 Vaksinasi Pra Nikah Yang Sangat Dianjurkan

    Vaksinasi pra nikah penting dilakukan untuk melindungi Anda dan pasangan. Terutama bagi wanita karena penyakit-penyakit menular ini dapat memberikan dampak negatif pada kandungan dan kehamilan.

    Yuk pahami pentingnya vaksinasi pra nikah dan jenis-jenis vaksin yang diperlukan.

    6 Jenis Vaksinasi Pra Nikah yang Direkomendasikan 

    Vaksin HPV (Human Papillomavirus)

    Virus HPV merupakan penyebab dari sejumlah penyakit kanker dan infeksi menular seksual. Kedua jenis penyakit ini dapat menginfeksi laki-laki dan perempuan dan menular melalui hubungan seksual. Pada perempuan, virus HPV paling sering menyebabkan kanker serviks. Sedangkan pada laki-laki banyak menyebabkan kanker anus dan penis.

    Paling idealnya, pemberian vaksin HPV dilakukan sebelum hubungan seksual pertama kali agar lebih efektif. Vaksinasi diberikan sebanyak tiga kali dengan jeda 0, 1, 6 bulan. Berbeda dengan jadwal vaksinasi HPV bagi anak-anak usia 9-14 tahun yang hanya membutuhkan 2 kali dosis dengan jeda 6-15 bulan dari suntikan pertama.

    Namun, jika jadwal pemberian vaksin terlewat, Anda tidak perlu mengulangnya dari awal. Cukup dengan melengkapi dosis yang terlewat.

    Dapatkan: Paket Vaksinasi Pranikah Lengkap ke Rumah

    Vaksin Hepatitis B

    Hepatitis B merupakan salah satu vaksin yang wajib diberikan pada anak usia 0 hingga 5 tahun. Meski sudah mendapatkan vaksin ini saat kecil, bagi Anda yang berencana akan menikah juga disarankan untuk melakukan booster vaksinasi hepatitis B sebagaimana direkomendasikan oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam (PAPDI).

    Hal ini karena penularan penyakit hepatitis B dapat terjadi melalui berbagai cara, seperti hubungan intim, pemakaian barang pribadi bersama, serta dapat ditularkan kepada bayi saat proses persalinan.

    Vaksin DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus) atau TT (Tetanus Toxoid)

    Vaksinasi TT diwajibkan bagi calon pengantin wanita. Namun, jika sebelumnya sudah menerima vaksin DPT, Anda tak perlu lg melakukannya. Sebab, vaksin DPT sudah mencakup pencegahan tiga jenis penyakit, yakni difteri, pertusis, dan tetanus. 

    Pemberian vaksin ini direkomendasikan secara berulang setiap 10 tahun sekali.

    Baca Juga: Kapan Waktu yang Tepat Bagi Perempuan untuk Pap Smear?

    Vaksin MMR (Measles, Mumps, Rubella)

    Vaksin pranikah selanjutnya yang direkomendasikan untuk calon pengantin adalah vaksin MMR. Vaksin ini dapat membantu mencegah Anda dari penyakit campak, gondongan, dan rubela. Hal ini sangat penting sebagai pelindung sebelum kehamilan.

    Jika salah satu penyakit tersebut dialami oleh wanita hamil, maka berisiko keguguran atau bayi lahir cacat. Pemberian vaksin ini tidak dianjurkan saat wanita hamil, karena dapat berbahaya bagi janinnya.

    Maka, waktu terbaik untuk vaksinasi MMR adalah sebelum menikah atau tiga bulan sebelum merencanakan kehamilan.

    Vaksin Cacar (Varisela)

    Cacar air merupakan penyakit sangat menular yang disebabkan oleh infeksi virus Varicella zoster (VZV). Saat seseorang terinfeksi penyakit ini, maka akan muncul ruam kulit khas yang membentuk lepuhan kecil dan gatal dan kemudian berkeropeng. Tanda ini biasanya dimulai di dada, punggung, wajah, dan kemudian menyebar keseluruh tubuh. 

    Jika penyakit ini terjadi pada wanita hamil, maka risiko janin lahir cacat akan meningkat. Sama seperti vaksin MMR, vaksin ini tidak boleh diberikan saat masa kehamilan.

    Vaksin influenza (Flu)

    Penyakit influenza adalah salah satu penyakit yang sering disepelekan karena biasanya orang salah membedakan dengan batuk pilek biasa (common cold). Virus influenza menyerang saluran pernapasan, yaitu hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Ibu hamil yang terinfeksi virus flu lebih berisiko membutuhkan perawatan inap di rumah sakit bahkan kematian.

    Disamping itu, virus flu adalah salah satu virus yang sering menyebabkan orang dewasa izin dari pekerjaan karena sakit. Sehingga, penyakit ini dapat mengganggu produktivitas seseorang. Oleh sebab itu, baik laki-laki maupun wanita, vaksin influenza menjadi penting untuk diberikan.

    Sahabat Sehat, mencegah suatu penyakit tentunya lebih mudah dibanding mengobati penyakit. Vaksinasi tidak menjamin 100% bahwa seseorang tidak akan terinfeksi penyakit. Namun dengan vaksinasi, tubuhnya sudah lebih dahulu mengenali berbagai macam kuman sehingga ia mampu melawannya jika terinfeksi tanpa harus sakit berat dan mengalami komplikasi yang berbahaya.

    Oleh sebab itu, bagi pasangan yang hendak menikah sangat dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan dan vaksinasi pranikah agar Anda memiliki pertahanan tubuh yang prima saat menikah dan hamil. 

    Baca Juga: Cek Fakta: Ini Dia Fungsi Vaksin HPV Pada Pria?

    Nah sahabat sehat, itulah enam jenis vaksin pranikah yang direkomendasikan untuk calon pengantin. Vaksinasi pranikah bisa Anda dapatkan di ProSehat, mulai dari harga Rp. 610.000. Vaksinasi dijamin asli serta ditangani oleh dokter profesional. Jadi tunggu apa lagi? Vaksinasi sekarang demi kesehatan Anda, pasangan, dan calon buah hati Anda.

    Jika Sahabat Sehat membutuhkan layanan konsultasi dokter, layanan vaksinasi, imunisasi anak, layanan medical check uplayanan fisioterapipemeriksaan laboratorium, multivitamin, dan produk kesehatan lainnya, segera manfaatkan layanan Prosehat yang turut menyediakan layanan Chat Dokter 24 Jam

    Informasi lebih lanjut, silahkan hubungi WA Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik http://www.prosehat.com/wa.

    Ditulis oleh: Redaksi Prosehat
    Ditinjau oleh: dr. Nurul L

     

    Referensi

    1. Peraturan.bpk.go.id. 2022. Permenkes No. 12 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Imunisasi [JDIH BPK RI]
    2. cdc.gov. 2022. adult combined schedule.
    3. Parents. 2022. What Vaccines Do You Need Before and During Pregnancy?.
    4. LWW. 2022. Recommended adult immunization schedule for ages 19 years… : JAAPA.
    5. ProSehat. 2022. Mencari vaksin pranikah • ProSehat.
    Read More
  • Kanker serviks merupakan jenis kanker keempat terbanyak di dunia yang dialami wanita. Pada tahun 2018, diestimasikan 570.000 wanita didiagnosa kanker serviks dan sekitar 311.000 wanita meninggal karena kanker tersebut. Hampir 99% kanker serviks dihubungkan dengan human papilloma virus (HPV), sebuah virus yang sangat mudah menular saat kontak seksual. Saat terinfeksi virus tersebut, wanita jarang mengalami […]

    Mengenal Pemeriksaan IVA Untuk Deteksi Kanker Serviks

    Kanker serviks merupakan jenis kanker keempat terbanyak di dunia yang dialami wanita. Pada tahun 2018, diestimasikan 570.000 wanita didiagnosa kanker serviks dan sekitar 311.000 wanita meninggal karena kanker tersebut.

    Hampir 99% kanker serviks dihubungkan dengan human papilloma virus (HPV), sebuah virus yang sangat mudah menular saat kontak seksual. Saat terinfeksi virus tersebut, wanita jarang mengalami keluhan dan dapat sembuh sendiri. Tetapi apabila terjadi infeksi berulang, maka dapat menyebabkan kanker serviks.

    Mengenal Pemeriksaan IVA Untuk Deteksi Kanker Serviks

    Mengenal Pemeriksaan IVA Untuk Deteksi Kanker Serviks

    Kabar baiknya adalah kanker serviks merupakan salah satu jenis kanker yang bisa disembuhkan apabila terdeteksi secara dini dan ditatalaksana dengan baik.

    Salah satu cara untuk mendeteksi dini kanker serviks adalah melalui pemeriksaan skrining berupa pemeriksaan Inspeksi Visual Asam asetat (IVA). Apa itu tes IVA dan bagaimana tes tersebut dilakukan? Mari simak informasi lengkapnya di bawah ini.

    Tes Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA)

    Tes IVA merupakan sebuah tes skrining untuk mendeteksi dini kanker serviks. Tes ini dilakukan dengan cara menggunakan asam asetat pada serviks. Setelah didiamkan sekitar 1 menit akan dilakukan pengamatan apakah terdapat perubahan warna di bagian serviks.

    Apabila terdapat perubahan warna menjadi putih pada bagian serviks, maka bagian tersebut dapat dicurigai sebagai kanker serviks. Untuk selanjutnya pasien akan dirujuk ke dokter spesialis obstetrik dan ginekologi untuk pemeriksaan tambahan seperti pap smear atau biopsi.

    Dapatkan: BIOMEDILAB Pemeriksaan Pap Smear

    Tes skrining tersebut mudah untuk dilakukan sehingga dapat dipraktekkan pada fasilitas kesehatan yang jauh dari pusat kota. Prosedur tes IVA tidak memakan waktu yang lama, hanya sekitar 5 menit saja. Selama tes mungkin akan terasa sedikit tidak nyaman, namun tidak menyebabkan nyeri yang berlebih.

    Tes IVA juga relatif murah karena tidak memerlukan banyak alat dan bahan. Karena sifat pemeriksaan ini adalah skrining, maka pemeriksaan IVA dapat dilakukan berkala tanpa harus ada keluhan. Anda dapat memeriksakan diri apabila memiliki riwayat kanker serviks pada keluarga atau sudah aktif melakukan hubungan seksual namun belum pernah mendapatkan vaksinasi HPV.

    Baca Juga: Kanker Serviks Bisakah Disembuhkan?

    Vaksinasi HPV untuk Mencegah Kanker Serviks

    Selain pemeriksaan IVA untuk mendeteksi dini kanker serviks, Anda juga dapat melakukan vaksinasi human papillomavirus (HPV) sebagai langkah pencegahan. Penggunaan vaksin HPV sudah disetujui oleh World Health Organization (WHO) dan vaksinnya sudah tersedia luas. Vaksin ini dapat diberikan kepada wanita sedini usia 10 tahun, baik sudah melakukan hubungan seksual ataupun belum.

    HPV memiliki beberapa tipe, contohnya tipe 16 dan 18 yang sering ditemukan dan menjadi 70% penyebab kanker serviks. Terdapat juga HPV tipe 6 dan 11 yang menjadi 90% penyebab kutil kelamin. Saat ini di Indonesia sudah terdapat 2 tipe vaksin yaitu vaksin bivalen dan tetravalen. Untuk vaksin bivalen mencakup HPV tipe 16 dan 18, sedangkan vaksin tetravalen mencakup HPV tipe 6, 11, 16, dan 18. Pemberian vaksin dibagi menjadi 3 dosis yaitu pada bulan 0, 1 atau 2, dan 6.

    Pemeriksaan IVA merupakan sebuah alat skrining yang sangat berguna untuk mendeteksi kanker serviks secara dini. Pemeriksaan tersebut juga terjangkau karena relatif murah, cepat dilakukan, dan tidak memerlukan peralatan yang canggih. Bila Anda ingin mengetahui lebih lanjut mengenai pemeriksaan IVA atau tentang HPV, konsultasi dengan dokter atau tenaga kesehatan terdekat.

    Baca Juga: Mengapa Perlu Melakukan Pemeriksaan Pap Smear?

    Nah Sahabat Sehat, itulah mengenai pemeriksaan IVA untuk deteksi dini kanker serviks dan pencegahannya melalui vaksinasi HPV. Jika Sahabat Sehat membutuhkan layanan konsultasi dokter, layanan vaksinasi, imunisasi anak, layanan medical check uplayanan fisioterapipemeriksaan laboratorium, multivitamin, dan produk kesehatan lainnya, segera manfaatkan layanan Prosehat yang turut menyediakan layanan Chat Dokter 24 Jam

    Informasi lebih lanjut, silahkan hubungi WA Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik http://www.prosehat.com/wa.

    Ditulis oleh: dr. Jonathan Christopher
    Ditinjau oleh: dr. Nurul Larasati

     

    Referensi

    1. Cervical cancer [Internet]. Who.int. 2022. 
    2. Training Manual on Cervical Cancer Screening using Visual Inspection with Acetic Acid [Internet]. Wbhealth.gov.in. 2022.
    3. Ardahan M, Temel A. Visual Inspection With Acetic Acid in Cervical Cancer Screening. Cancer Nursing. 2011;34(2):158-163.
    4. Poli U, Bidinger P, Gowrishankar S. Visual inspection with acetic acid (via) screening program: 7 years experience in early detection of cervical cancer and pre-cancers in rural South India. Indian Journal of Community Medicine. 2015;40(3):203.
    5. Sekilas tentang Vaksin HPV [Internet]. idai.or.id. 2022. 
    Read More
  • Apakah Sahabat Sehat pernah mengalami perdarahan dari vagina setelah berhubungan intim? Perdarahan seperti ini dapat menjadi sebuah kekhawatiran bagi wanita. Sebelum berpikir terlalu jauh, Sahabat perlu pahami bahwa ada banyak penyebab perdarahan vagina setelah berhubungan intim. Yuk, kenali penyebab serta bagaimana cara mengatasinya. Vaginal Dryness Sebagian besar dari kondisi vagina kering atau vaginal dryness disebabkan […]

    Perdarahan Setelah Hubungan Intim, Waspadai Gejala Kanker Serviks

    Apakah Sahabat Sehat pernah mengalami perdarahan dari vagina setelah berhubungan intim? Perdarahan seperti ini dapat menjadi sebuah kekhawatiran bagi wanita. Sebelum berpikir terlalu jauh, Sahabat perlu pahami bahwa ada banyak penyebab perdarahan vagina setelah berhubungan intim.

    Perdarahan Setelah Hubungan Intim, Waspadai Gejala Kanker Serviks

    Perdarahan Setelah Hubungan Intim, Waspadai Gejala Kanker Serviks

    Yuk, kenali penyebab serta bagaimana cara mengatasinya.

    Vaginal Dryness

    Sebagian besar dari kondisi vagina kering atau vaginal dryness disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon.

    Gangguan kadar estrogen akan menyebabkan pengeluaran cairan/ lendir vagina berkurang sehingga menyebabkan vagina kering. Sehingga, gesekan berulang saat berhubungan intim akan menyebabkan iritasi pada vagina yang menyebabkan rasa nyeri serta timbulnya perdarahan.

    Dapatkan: Layanan Vaksinasi HPV dari ProSehat

    Ketidakseimbangan hormon dapat terjadi pada:

    • Ibu menyusui
    • Wanita setelah melahirkan
    • Mengkonsumsi obat-obatan yang mengandung hormon, obat flu dan anti alergi
    • Sedang menjalani terapi dan pengobatan kanker 
    • Sindrom Sjögren
    • Menopause.

    Peradangan Serviks

    Peradangan serviks (leher rahim), atau servisitis, biasanya terjadi tanpa adanya gejala. Sering kali, kondisi ini didahului oleh infeksi menular seksual yang tidak diobati dengan baik, contohnya klamidia, gonorrhea, sifilis, infeksi bakteri dan parasit.

    Polip Serviks

    Polip di area serviks biasanya berukuran 1-2 sentimeter dan timbul pada perbatasan antara leher rahim dan vagina. Gesekan dengan polip ini yang biasanya akan menyebabkan perdarahan saat berhubungan intim.

    Perdarahan Normal Uterus

    Kondisi pre-menstruasi juga dapat menyebabkan terjadinya perdarahan dari vagina. Sebelum khawatir, pastikan apakah perdarahan setelah berhubungan intim disebabkan karena memasuki jadwal menstruasi atau tidak.

    Baca Juga: 5 Alasan Mengapa Vaksin HPV Sebelum Menikah Itu Penting

    Kanker Serviks

    Kemungkinan paling buruk dari terjadinya perdarahan setelah berhubungan intim adalah kanker serviks. Sebanyak 11% wanita yang didiagnosis kanker serviks memiliki gejala perdarahan setelah berhubungan intim. Hal ini merupakan salah satu gejala tersering yang dialami oleh seorang wanita dengan kanker serviks.

    Kanker serviks adalah pertumbuhan sel yang tidak normal pada area leher rahim yang disebabkan oleh human papillomavirus (HPV). Tipe HPV yang paling sering menyebabkan kanker serviks adalah HPV tipe 16 dan 18. Virus ini sangat mudah berpindah dan menyebar. Di Indonesia, kanker serviks adalah penyebab kematian terbanyak kedua yang disebabkan oleh kanker setelah kanker payudara.

    Seseorang akan berpotensi terkena kanker serviks apabila memiliki:

    • Riwayat berhubungan seksual sejak usia dini
    • Partner seksual lebih dari satu
    • Riwayat infeksi menular seksual (gonorrhea, klamidia, sifilis)
    • Sistem imun yang lemah (misalnya HIV/AIDS)
    • Riwayat melahirkan lebih dari 5 anak atau melahirkan dibawah usia 17 tahun
    • Riwayat mengonsumsi pil KB selama lebih dari 5 tahun.

    Cegah Kanker Serviks dengan Vaksin HPV

    Sayangnya, gejala kanker serviks biasanya muncul saat sudah memasuki stadium lanjut dimana sel kanker sudah menyebar ke organ tubuh lainnya. Sehingga, hal terbaik dan termudah yang dapat Sahabat Sehat lakukan adalah dengan rutin deteksi dini dan melakukan vaksinasi HPV untuk mencegah kanker serviks.

    Beberapa gejala kanker serviks yang biasa dikeluhkan berupa:

    1. Perdarahan vagina diluar masa menstruasi, biasanya setelah berhubungan intim atau setelah menopause
    2. Menstruasi lebih banyak dan lebih lama dari biasanya
    3. Keluarnya cairan dari vagina berbau tidak sedap (berbau busuk) yang biasanya bercampur darah
    4. Rasa nyeri setiap kali berhubungan intim
    5. Nyeri panggul
    6. Urin bercampur darah
    7. Sulit buang air kecil
    8. Penurunan berat badan secara drastis
    9. Perut membengkak
    10. Nafsu makan berkurang.

    Baca Juga: Apa Bedanya HPV Bivalen dan Tetravalen?

    Sahabat Sehat, jika Anda memiliki gejala seperti di atas atau khawatir akan kanker serviks, segera berkonsultasi dengan dokter. Lakukan juga vaksinasi HPV agar Anda terlindungi dari kanker serviks dan berbagai penyakit lainnya yang disebabkan oleh virus yang sama.

    Jika Sahabat Sehat membutuhkan layanan konsultasi dokter, layanan vaksinasi, imunisasi anak, layanan fisioterapipemeriksaan laboratorium, multivitamin, dan produk kesehatan lainnya, segera manfaatkan layanan Prosehat yang turut menyediakan layanan Chat Dokter 24 Jam. Dapatkan harga terbaik vaksinasi HPV di ProSehat.

    Informasi lebih lanjut, silahkan hubungi WA Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik http://www.prosehat.com/wa.

    Ditulis oleh: dr. Jesica Chintia D
    Ditinjau oleh: dr. Nurul L

     

    Referensi

    1. Marhol A. Vaginal Bleeding During and After Sex: Causes and Risk Factors. Flo.health – #1 mobile product for women’s health. 2021.
    2. Do You Bleed After Sex? When to See a Doctor. Cleveland Clinic. 2021.
    3. Rainford, MD M, Cornforth T. Why Am I Bleeding During or After Sex?. Verywell Health. 2021.
    4. Machalinski A, Pathak, MD N. What Causes Bleeding After Sex?. WebMD. 2020.
    5. Kay, M.D C, York Morri S. Bleeding After Sex: Causes, Risk Factors, and More. Healthline. 2020.
    6. Cervical cancer | Causes, Symptoms & Treatments. Cancer.org.au. 2021.
    7. Ciri-ciri, Penyebab, dan Pencegahan Kanker Serviks. Dikes.badungkab.go.id. 2016.
    Read More
  • Banyak yang bertanya bolehkah vaksin HPV setelah menikah. Selain itu, ada asumsi vaksin HPV hanya efektif jika diberi sebelum menikah. Mana yang benar dan harus dipercaya? Oleh sebab itu, pada kesempatan kali ini akan dibahas mengenai boleh tidaknya vaksin HPV dilakukan setelah menikah. Juga akan membahas apakah pemberian vaksin tersebut efektif mencegah penyakit-penyakit seperti kutil […]

    Bolehkah Vaksin HPV Setelah Menikah? Cek Apa Kata Dokter

    Menjawab Pertanyaan Bolehkah Vaksin HPV Setelah Menikah Saja

    Banyak yang bertanya bolehkah vaksin HPV setelah menikah. Selain itu, ada asumsi vaksin HPV hanya efektif jika diberi sebelum menikah. Mana yang benar dan harus dipercaya?

    Oleh sebab itu, pada kesempatan kali ini akan dibahas mengenai boleh tidaknya vaksin HPV dilakukan setelah menikah. Juga akan membahas apakah pemberian vaksin tersebut efektif mencegah penyakit-penyakit seperti kutil dan kanker serviks yang disebabkan oleh Human Papillomavirus (HPV).

    Apa Penyebab Kanker Serviks?

    Angka kejadian kanker serviks di Indonesia mencapai 15.000 hingga 21.000 kasus setiap tahunnya. Kanker serviks kini menjadi penyebab kematian nomor 1 bagi perempuan di Indonesia, sekaligus menempatkan Indonesia pada urutan kedua di dunia untuk negara dengan kasus kanker serviks terbanyak.

    Kanker serviks disebabkan oleh infeksi Human Papillomavirus (HPV) tipe 16 dan 18. Sedangkan Human Papillomavirus (HPV) tipe 6 dan 11 diketahui menjadi 90% penyebab kasus kutil kelamin. Human Papillomavirus ditularkan melalui kontak atau hubungan seksual dengan penderita.

    Virus HPV dapat menyerang laki-laki dan perempuan. Pada daerah kelamin, kanker akibat infeksi Human Papillomavirus dapat terjadi pada leher rahim, vulva atau bibir vagina, vagina dan penis. Sedangkan pada daerah non-kelamin, Human Papillomavirus dapat menyerang bagian mulut dan saluran napas atas.

    Jenis Vaksin HPV

    Penyebaran kasus kanker serviks sebenarnya dapat dicegah, salah satunya dengan melakukan vaksinasi kanker serviks. Bagi wanita yang sudah menikah, deteksi dini kanker serviks menjadi salah satu hal yang penting dilakukan.

    Vaksin HPV merupakan salah satu cara mencegah kanker serviks dan kutil kelamin. Vaksin HPV dapat mulai diberikan pada usia 12 tahun keatas, terutama bagi perempuan yang belum aktif secara seksual. Vaksinasi akan diberikan sebanyak 3 dosis tanpa skrining apapun jika seseorang belum aktif berhubungan seksual. Efektivitas vaksin HPV sangat baik bila diberikan pada perempuan yang belum aktif secara seksual.

    Di Indonesia, ada 2 jenis vaksin HPV yaitu vaksin bivalen dan tetravalen. Vaksin HPV bivalen mengandung 2 tipe HPV yaitu tipe 16 dan 18 yang dapat mencegah kanker leher rahim. Sementara vaksin HPV tetravalen mengandung 4 tipe HPV yaitu tipe 6, 11, 16 dan 18 yang dapat mencegah kanker leher rahim dan juga kutil kelamin.

    Efek Samping Vaksin HPV

    Sahabat Sehat, rata-rata efek samping pasca vaksinasi HPV bersifat ringan. Berikut adalah beberapa efek samping yang mungkin dialami setelah menjalani vaksinasi HPV :

    • Nyeri dan kemerahan di area suntikan
    • Pusing
    • Nyeri kepala
    • Mual dan muntah

    Efek samping bersifat sementara dan umumnya akan hilang kurang dari 1 hari. Oleh sebab itu, tidak perlu ragu untuk melakukan vaksinasi HPV.

    Kapan Jadwal Vaksinasi HPV ?

    Idealnya vaksinasi HPV diberikan pada saat seseorang belum aktif berhubungan seksual untuk memberi efek yang maksimal. Vaksinasi HPV diberikan sebanyak 3 kali dengan jadwal pemberian vaksinasi HPV dosis ke 2 berjarak 1 atau 2 bulan setelah penyuntikan pertama, tergantung dari jenis vaksin apa yang digunakan (bivalen atau tetravalent) dan dosis terakhir diberikan 6 bulan setelah penyuntikan dosis vaksin HPV pertama. Apabila pemberian vaksinasi ada yang terlewat, maka vaksinasi dapat terus dilanjutkan tanpa mengulangi dosisnya dari awal.

    Lalu apakah boleh melakukan suntik vaksin HPV setelah menikah saja? Apakah tetap efektif?

    Bolehkah Menerima Vaksin HPV Setelah Menikah?

    Jika Sahabat Sehat sudah aktif berhubungan seksual, resiko terpapar virus HPV menjadi lebih tinggi. Oleh sebab itu bagi Sahabat Sehat yang telah aktif melakukan hubungan seksual dianjurkan melakukan pemeriksaan pap smear terlebih dahulu. Pemeriksaan pap smear dapat dilakukan minimal satu tahun sekali untuk mendeteksi kanker serviks.

    Pemeriksaan Pap Smear dilakukan dengan mengambil sampel sel dari leher rahim atau serviks dengan diusap dengan kapas cotton bud lalu dibawa ke laboratorium untuk diperiksa lebih lanjut. Apabila didapatkan hasil mengarah pada infeksi HPV, maka vaksinasi tidak dapat diberikan.

    Memang vaksin HPV pada usia 26 tahun ke atas tetap efektif dalam mencegah virus HPV, namun pemberian sedini mungkin akan lebih baik dan lebih efektif. Terutama dalam mencegah sejak dini risiko-risiko seperti kanker serviks.

    Nah Sahabat Sehat, itulah jawaban dari pertanyaan boleh tidaknya vaksin HPV setelah menikah dan bagaimana tingkat efektivitasnya jika diberikan setelah menikah. Bagi Sahabat Sehat yang berminat melakukan vaksinasi HPV ataupun vaksinasi kesehatan lainnya, segera manfaatkan layanan vaksinasi ke rumah dari Prosehat.

    Vaksinasi Pranikah Lengkap ke Rumah

    Informasi lebih lanjut, silakan hubungi Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik http://www.prosehat.com/wa.

    Ditulis oleh : dr. Jesica Chintia Dewi
    Ditinjau oleh : dr. Monica Cynthia D

    Referensi:

    1. Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit Kelamin Indonesia. 6 Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Vaksin HPV [Internet]. Indonesia : Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit Kelamin Indonesia. 2017 [updated 2017 Dec 26; cited 2021 Aug 24].
    2. Ikatan Dokter Anak Indonesia. Sekilas tentang Vaksin HPV [Internet]. Indonesia : Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2017 [updated 2017 March 13; cited 2021 Aug 24].
    3. Centers for Disease Control and Prevention. HPV Vaccination: What Everyone Should Know [Internet]. USA : Centers for Disease Control and Prevention. 2020 [updated 2020 March 17; cited 2021 Aug 24].
    4. Planned Parenthood. What Is the HPV Vaccination [Internet]. USA : Planned Parenthood; [cited 2021 Aug 24].
    5. Centers for Disease Control and Prevention. Human Papillomavirus (HPV) Vaccine [Internet]. USA : Centers for Disease Control and Prevention. 2021 [updated 2021 July 23; cited 2021 Aug 24].
    6. Mayo Clinic. HPV vaccine: Get the facts [Internet]. USA : Mayo Clinic. 2020 [updated 2020 May 14; cited 2021 Aug 24].
    7. Centers for Disease Control and Prevention. HPV Vaccine Information For Young Women [Internet]. USA : Centers for Disease Control and Prevention. 2016 [updated 2016 Dec 28; cited 2021 Aug 24].
    8. Sulaiman M. Bagi yang Sudah Menikah, Lebih Baik Papsmear atau Vaksinasi HPV Dulu? [Internet]. Indonesia : DetikHealth. 2017 [updated 2017 Feb 09; cited 2021 Aug 24].
    Read More
  • Ditulis oleh : dr. Monica Cynthia Dewi Sebenarnya tes kesehatan sebelum menikah untuk pria adalah hal yang sangat penting. Banyak manfaat yang bisa Sahabat Sehat dapatkan. Selain untuk melihat apakah di dalam tubuh ada penyakit yang dapat menimbulkan gejolak rumah tangga, juga untuk mendeteksi segala kemungkinan penyakit yang dapat diturunkan pada anak kelak. Ya, dengan […]

    8 Tes Kesehatan yang Wajib Dilakukan Pria Sebelum Menikah

    Ditulis oleh : dr. Monica Cynthia Dewi

    Daftar Tes Kesehatan Sebelum Menikah untuk Pria yang Wajib Dilakukan

    Sebenarnya tes kesehatan sebelum menikah untuk pria adalah hal yang sangat penting. Banyak manfaat yang bisa Sahabat Sehat dapatkan. Selain untuk melihat apakah di dalam tubuh ada penyakit yang dapat menimbulkan gejolak rumah tangga, juga untuk mendeteksi segala kemungkinan penyakit yang dapat diturunkan pada anak kelak.

    Ya, dengan terlebih dahulu melakukan tes kesehatan sebelum menikah maka pasangan akan saling mengetahui kekurangan masing-masing sehingga akan lebih mantap dalam melanjutkan hubungan pernikahan. Nah, apa saja yang ditest dalam pemeriksaan kesehatan pria sebelum menikah? Dan apa saja manfaatnya? Mari kita simak bersama.

    Para Pria, Ayo Tes Kesehatan Dulu Sebelum Menikah

    Sebenarnya pemeriksaan kesehatan antara pria dan wanita tidak jauh berbeda. Adapun pemeriksaan kesehatan yang sebaiknya dilakukan seorang pria sebelum menikah antara lain adalah:

    Pemeriksaan kesehatan darah

    Pemeriksaan darah, seperti sel darah merah, sel darah putih, hematokrit, trombosit, hemoglobin, gula darah, G6PD, hingga laju endap darah penting untuk dilakukan sebelm menikah.

    Dengan melakukan pemeriksaan darah, Sahabat Sehat dapat mendeteksi berbagai penyakit yang mungkin diturunkan misalnya penyakit thalasemia, anemia sel sabit, hingga penyakit kekurangan enzim G6PD (glucose-6-phosphate dehydrogenase).

    Pemeriksaan golongan darah dan rhesus

    Mengapa dalam tes kesehatan sebelum menikah untuk pria dan wanita diperlukan test rhesus? Tujuannya adalah untuk mengetahui kecocokan antara rhesus dan golongan darah pada keturunan. Jika ibu memiliki Rhesus negatif dan ayah memiliki Rhesus positif maka berisiko menimbulkan ketidaksesuaian rhesus yang berakibat fatal dimana tubuh ibu akan menganggap bayi sebagai benda asing yang perlu disingkirkan.

    Maka dari itu, ketika ditemukan perbedaan rhesus pada calon suami istri, hal ini perlu didiskusikan bersama dengan dokter untuk menghindari hal-hal tidak diinginkan saat program kehamilan.

    Pemeriksaan penyakit menular

    Penyakit menular seperti Hepatitis B, Hepatitis C, Toxoplasma, Rubella, dan Herpes, HIV/AIDS, Sifilis, Gonore, dan Klamidia dapat dilakukan untuk mendeteksi dini serta mencegah penularan pada janin. Pemeriksaan ini dapat dilakukan baik pada pria maupun wanita.

    Selain mencegah penularan penyakit menular pada janin, tes kesehatan sebelum menikah untuk pria juga penting agar pihak wanita tidak tertular penyakit-penyakit di atas. Apalagi jika pihak wanita memiliki daya tahan tubuh yang tergolong lemah, dengan demikian, risiko kesehatan serius bisa dicegah.

    Pemeriksaan urin

    Pemeriksaan urin lengkap dapat dilakukan untuk mendeteksi penyakit sistemik atau metabolik, maupun infeksi pada saluran kemih. Pada akhirnya, pemeriksaan urin akan memperlihatkan kondisi kesehatan tubuh seorang pria.

    Beberapa penyakit yang bisa terdeteksi dari pemeriksaan urin adalah hepatitis B, diabetes, penyakit ginjal, dan infeksi saluran kemih. Pemeriksaan urin ini menjadi penting karena dapat mendeteksi adanya risiko penularan hepatitis B kepada pasangan kelak. Oleh sebab itu, sebelum menikah sangat disarankan untuk melakukan pemeriksaan urin terlebih dahulu.

    Analisa sperma

    Pemeriksaan berikut bertujuan untuk mengetahui kualitas sel sperma yang dihasilkan, serta mendeteksi kelainan pada sel sperma. Idealnya volume cairan ejakulasi sekitar 1.5-7,6 mL. Dengan total konsentrasi sperma adalah 15-259 juta per mL cairan ejakulasi. Total sel sperma yang dapat bergerak mencapai 40-81%, dengan 32-75% sel sperma diantaranya memiliki gerakan maju kedepan. Serta sejumlah 4-48% sel sperma memiliki bentuk yang normal.

    Dengan adanya analisa sperma ini, Sahabat Sehat dapat mengetahui apakah cukup subur untuk memiliki keturunan. Jika memang pria memiliki masalah kesuburan, semua pihak bisa mendiskusikan langkah apa yang harus dilakukan sehingga tidak menjadi prahara rumah tangga setelah menikah.

    Pada analisa sperma ini biasanya akan diiringi dengan pemeriksaan hormon, khususnya hormon tertosteron. Tujuannya untuk memeriksa dan mengetahui ada tidaknya kelainan produksi pada sel sperma.

    Pemeriksaan kromosom

    Pemeriksaan lainnya, seperti pemeriksaan kromosom dapat dilakukan untuk mengetahui adanya kelainan kromosom pada tubuh yang mungkin dapat diturunkan pada janin. Namun pemeriksaan ini dapat disesuaikan dengan kondisi tubuh setiap orang.

    Nah Sahabat Sehat, itulah 8 jenis tes kesehatan sebelum menikah untuk pria yang akan sangat bermanfaat dalam perjalanan membangun bahtera rumah tangga . Jika Sahabat Sehat membutuhkan pemeriksaan kesehatan pra-nikah, segera manfaatkan layanan pemeriksaan ke rumah dari Prosehat. Informasi lebih lengkap silakan hubungi Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik http://www.prosehat.com/wa.

    Referensi :

    1. Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat. 7 Jenis Tes dalam Cek Pra-Nikah yang akan Dijalani Calon Pengantin [Internet]. Indonesia : Kementerian Kesehatan. 2019 [updated 2019 Oct 21; cited 2021 Aug 19].
    2. Suburban Diagnostic. Premarital Screening [Internet]. USA : Suburban Diagnostic; [cited 2021 Aug 19].
    3. Freiburg Medical Laboratory. Premarital Genetic Screening [Internet]. UAE : Freiburg Medical Laboratory; [cited 2021 Aug 19].
    4. Hoffman M. Fertility Tests for Men [Internet]. USA : WebMD. 2019 [updated 2019 Aug 16; cited 2021 Aug 19].
    5. Chertoff J. What Is a Normal Sperm Count? [Internet]. USA : Healthline. 2018 [updated 2018 Aug 29; cited 2021 Aug 19].
    Read More
  • Bagi Sahabat Sehat yang berencana menikah, penting untuk melakukan pemeriksaan kesehatan serta menjalani imunisasi sebelum menikah.  Pemberian imunisasi sebelum menikah bertujuan untuk mencegah berbagai penyakit selama masa kehamilan serta sebagai bentuk pencegahan terhadap penyakit menular seksual. Hal ini diungkapkan oleh Dr. Dirga Sakti Rambe, M.Sc, Sp.PD, dalam tayangan yang disiarkan Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan […]

    Siap Nikah ! Berikut Imunisasi Wajib Bagi Calon Pengantin

    Bagi Sahabat Sehat yang berencana menikah, penting untuk melakukan pemeriksaan kesehatan serta menjalani imunisasi sebelum menikah. 

    Pemberian imunisasi sebelum menikah bertujuan untuk mencegah berbagai penyakit selama masa kehamilan serta sebagai bentuk pencegahan terhadap penyakit menular seksual. Hal ini diungkapkan oleh Dr. Dirga Sakti Rambe, M.Sc, Sp.PD, dalam tayangan yang disiarkan Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) pada Rabu 23 Desember 2020.

    Lantas, imunisasi apa saja yang wajib bagi para calon pengantin ? Sahabat Sehat, mari simak penjelasan berikut ini !

    Imunisasi Wajib bagi Para Calon Pengantin

    • Vaksin HPV (Human Papillomavirus)

    Vaksin HPV dapat diberikan kepada calon pengantin wanita maupun pria. Sebagian besar kasus kanker serviks berkaitan dengan infeksi human papillomavirus (HPV). Bagi calon pengantin wanita, disarankan menjalani imunisasi HPV untuk mengurangi resiko kanker serviks. Sementara bagi pria, vaksin HPV dapat mencegah kutil kelamin serta kanker pada daerah kemaluan dan anus.

    • Vaksin DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus) dan TT (Tetanus Toxoid)

    Pemerintah mewajibkan pemberian vaksin TT bagi calon pengantin wanita sebelum menikah yang bertujuan untuk memberi kekebalan alami bagi para calon ibu terhadap Tetanus. Infeksi tetanus saat hamil maupun proses persalinan, dapat membahayakan kondisi ibu dan bayi. Jika sebelumnya sudah pernah menerima vaksin DPT, maka tidak perlu diberikan vaksin TT. Disarankan untuk melakukan vaksinasi DPT ulang setiap 10 tahun sekali.

    Produk Terkait: Imunisasi DPT ke Rumah

    • MMR (Measles, Mumps, Rubella)

    Vaksin MMR bermanfaat untuk mencegah penyakit campak, gondongan, dan rubella. Apabila Ibu hamil menderita salah satu penyakit tersebut selama masa kehamilan, maka beresiko mengalami keguguran maupun cacat bawaan pada janin.

    Sebagai tambahan, penyakit gondongan dapat menimbulkan resiko kemandulan baik pada pria maupun wanita. 

    Produk Terkait: imunisasi booster ke rumah

    • Vaksin Varicella Zoster

    Vaksin Varicella Zoster berperan untuk melindungi Ibu dari cacar air dan herpes, terutama selama masa kehamilan. Hal ini dikarenakan penyakit cacar air yang terjadi saat hamil dapat membahayakan ibu dan janin. Namun vaksin Varicella Zoster tidak dapat diberikan bagi Ibu yang sedang hamil. Setelah menerima vaksin, Sahabat Sehat disarankan menunggu setidaknya satu bulan sebelum merencanakan kehamilan. 

    • Vaksin Hepatitis B

    Selanjutnya yang tak kalah penting adalah vaksin hepatitis B. Virus Hepatitis B dapat ditularkan melalui transfusi darah maupun hubungan seksual. Vaksin Hepatitis B diberikan sebanyak 3 kali yang berjarak 1 bulan antara pemberian pertama dan kedua, kemudian 6 bulan untuk pemberian selanjutnya. 

    Produk Terkait:

    Nah Sahabat Sehat, itulah mengenai imunisasi wajib bagi para calon pengantin. Bagi Sahabat Sehat yang ingin melakukan imunisasi bisa menggunakan layanan Prosehat. Layanan Prosehat mempunyai banyak keunggulan, yaitu:

    • Produk dijamin asli
    • Ditangani oleh dokter yang profesional dan berizin resmi
    • Tanya jawab dengan Asisten Kesehatan Maya
    • Proses pembayaran yang mudah dan dapat dicicil
    • Jadwal vaksinasi yang fleksibel
    • Dokter akan mengunjungi lokasi sesuai perjanjian

    Informasi lebih lanjut, silahkan hubungi Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik http://www.prosehat.com/wa.

    Referensi :

    1. Ayo Bandung. 3 Vaksin yang Dianjurkan Sebelum Menikah untuk Cegah PMS [internet]. Indonesia : Ayo Bandung; [cited 18 Mei 2021]. Available from : https://ayobandung.com/read/2020/09/03/125266/3-vaksin-yang-dianjurkan-sebelum-menikah-untuk-cegah-pms
    2. Tim Komunikasi Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional. Vaksin Bagi Persiapan Menikah dan Perjalanan [internet]. Indonesia : Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional; [cited 18 Mei 2021]. Available from : https://covid19.go.id/p/vaksin/vaksin-bagi-persiapan-menikah-dan-perjalanan 
    3. Natasha M. Siapa Sangka, Vaksin HPV Bisa Dipakai Pria untuk Cegah Kanker dan Kutil Kelamin [internet]. Indonesia : Detikhealth; [cited 18 Mei 2021]. Available from : https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-4652248/siapa-sangka-vaksin-hpv-bisa-dipakai-pria-untuk-cegah-kanker-dan-kutil-kelamin
    4. Triadanti. 6 Vaksin Penting ini Sangat Dianjurkan untuk Kamu Sebelum Menikah [internet]. Indonesia : IDN Times; [cited 18 Mei 2021]. Available from : https://www.idntimes.com/health/medical/danti/vaksin-penting-sebelum-menikah/6 
    Read More
  • Selain mempersiapkan biaya, tempat pernikahan, undangan, dan katering, rupanya ada juga yang perlu dipersiapkan bagi Sobat Sehat yang hendak menikah, yaitu check-up kesehatan pranikah. Hal ini sangat penting sangat dilakukan terutama untuk kesehatan mempelai pria dan wanita. Dengan melakukan check-up, setidaknya kedua mempelai sudah mengetahui kondisi kesehatan masing-masing, dan tidak akan saling menyalahkan ketika sudah […]

    Sobat Ingin Menikah? Yuk, Tes Check-Up Kesehatan Pranikah

    Selain mempersiapkan biaya, tempat pernikahan, undangan, dan katering, rupanya ada juga yang perlu dipersiapkan bagi Sobat Sehat yang hendak menikah, yaitu check-up kesehatan pranikah. Hal ini sangat penting sangat dilakukan terutama untuk kesehatan mempelai pria dan wanita. Dengan melakukan check-up, setidaknya kedua mempelai sudah mengetahui kondisi kesehatan masing-masing, dan tidak akan saling menyalahkan ketika sudah berumah tangga. Mereka pun bisa mengonsultasikan kondisi kesehatannya kepada dokter yang memeriksa.

    check-up kesehatan pranikah, pemeriksaan kesehatan pranikah

    Baca Juga: Sebelum Menikah, Pria Juga Butuh Ini!

    Pemeriksaan kesehatan pranikah ini juga untuk membatasi penyebaran penyakit darah genetik seperti anemia sel sabit dan thalassemia, serta penyakit menular seperti hepatitis B, hepatitis C, dan HIV/AIDS.  Selain membatasi penularan penyakit, manfaat lain yang bisa didapatkan dari check-up ini adalah sebagai berikut:

    • Membuat calon pengantin lebih memahami arti kehidupan berumah tangga yang sehat secara keseluruhan
    • Mengurangi beban asuransi kesehatan dan keharusan Palang Merah Indonesia untuk menyediakan darah
    • Mengurangi beban finansial pada keluarga dan lingkungan karena harus mengobati penyakit tertentu
    • Menghindari munculnya beban sosial dan psikologis pada anak jika menderita penyakit keturunan dari gen orang tuanya

    Lalu seperti apa pemeriksaan yang harus dijalankan bagi mereka yang hendak menikah? Yuk, tanpa berlama-lama, mari simak penjelasan di bawah ini.

    Jenis Check-Up

    Pemeriksaan golongan darah dan rhesus

    Pemeriksaan kesehatan pranikah yang pertama dilakukan adalah pemeriksaan golongan darah dan rhesus. Pemeriksaan ini untuk mengetahui kecocokan rhesus serta efeknya terhadap ibu dan bayi. Seorang wanita dengan rhesus negatif yang menikahi pria dengan rhesus positif kemungkinan akan memiliki bayi dengan rhesus positif. Pada proses kehamilan, kondisi ini dapat menyebabkan isoimunisasi rhesus yang memungkinkan darah bayi masuk dalam tubuh ibu. Kondisi ini diketahui dapat meningkatkan produksi antibodi dalam tubuh ibu karena darah rhesus positif bayi dianggap asing oleh sistem kekebalan tubuh ibu, dan rentan menyebabkan bayi terkena penyakit kuning dan anemia.

    Pemeriksaan Darah

    Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui adanya risiko anemia seorang wanita, yang bisa menjadi kondisi berbahaya saat hamil nanti. Selain itu, dengan memeriksakan darah, kedua pasangan juga jadi mengetahui ada tidaknya risiko terjadinya penyakit keturunan seperti thalassemia dan hemophilia kepada anak mereka kelak.

    Pemeriksaan Kadar Gula Darah

    Pemeriksaan ini dianjurkan supaya dapat mendeteksi secara dini risiko terjadinya diabetes mellitus pada seseorang. Terutama pada wanita, jika sudah terdeteksi memiliki risiko diabetes sejak awal maka diharapkan dapat lebih menyadari untuk mencegah terjadinya komplikasi diabetes yang dialami selama kehamilan nanti.

    Pemeriksaan Infeksi Menular Seksual atau IMS

    Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi antibodi yang bereaksi terhadap berbagai bakteri penyebab infeksi menular seksual, termasuk sifilis, treponema pallidum, serta status HIV seseorang.

    Pemeriksaan Hepatitis B Surface Antigen (HBsAg)

    Salah satu pemeriksaan check-up kesehatan ini dilakukan sebagai salah satu cara untuk mendeteksi penyakit Hepatitis B, sebagai salah satu masalah kesehatan yang masih banyak ditemukan di Indonesia.

    Produk Terkait: Vaksinasi Hepatitis B

    Pemeriksaan Urine

    Pemeriksaan urine ternyata juga penting dalam check-up pranikah karena dapat mengetahui kelainan metabolik, penyakit sistemik, atau gejala penyakit lain yang berkaitan dengan kelainan kondisi sistem metabolisme tubuh manusia.

    Pemeriksaan TORCH

    Pemeriksaan TORCH (toksoplasmosis, rubella, cytomegalovirus, dan herpes) dianjurkan dilakukan sebelum memulai program kehamilan atau sebelum menikah. Pemeriksaan dengan mengambil sampel darah ini diperlukan untuk mengamati adanya virus penyebab infeksi. TORCH mengintai kesehatan ibu dan bayi selama kehamilan karena bisa membuat organ-organ bayi tidak berkembang seperti seharusnya. Apabila calon pengantin tidak dilakukan pemeriksaan deteksi dini TORCH dan ternyata ada infeksi di dalam tubuhnya maka dapat berisiko mengalami keguguran dan masalah kesehatan pada anak yang dilahirkan seperti penyakit kuning, masalah pendengaran, dan kelahiran prematur.

    Baca Juga: Jangan Lewatkan 10 Tes Kesehatan Pranikah untuk Anda dan Pasangan

    Pemeriksaan Organ Reproduksi

    Pemeriksaan kesehatan pranikah terakhir yang perlu dilakukan adalah pemeriksaan organ reproduksi. Pengecekan ini diperlukan untuk memastikan kondisi kesehatan organ reproduksi. Pada wanita, pemeriksaan ini meliputi organ vital mulai dari vagina, leher rahim, saluran telur, dan indung telur.

    Kapan Waktu Terbaik untuk Melakukannya?

    Waktu untuk melakukan check-up pranikah bisa dilakukan kapan saja. Namun waktu terbaik untuk melakukannya adalah 6 bulan sebelum menikah sehingga bila ditemukan masalah kesehatan bisa segera dilakukan tindakan pengobatan pada calon mempelai agar risiko yang mungkin timbul dapat diminimalkan.

    Selain check-up kesehatan, persiapan apalagi yang harus dilakukan supaya tetap fit?

    Pemeriksaan kesehatan pranikah yang sudah menjadi suatu rekomendasi dari Kementerian Kesehatan ini merupakan salah satu cara untuk mengetahui seseorang yang akan menikah dalam kondisi fit atau tidak. Selain check-up, tentu saja Sobat juga mesti melakukan hal-hal berikut ini supaya tetap fit sebelum menikah sehingga ketika di pesta pernikahan yang sakral, Sobat tidak mengalami gangguan kesehatan, antara lain:

    Baca Juga: 7 Tahap Persiapan Pernikahan dalam Waktu Singkat

    • Istirahat cukup, yaitu 7-8 jam sehari
    • Pola makan dengan gizi seimbang serta minum air 2 liter per hari
    • Berolahraga rutin sebanyak 3 kali seminggu
    • Melakukan manajemen stres dengan tetap berpikir positif
    • Konsumsi suplemen dan multivitamin
    • Lakukan vaksinasi seperti HPV, MMR, dan hepatitis B

    Itulah pemeriksaan check-up kesehatan pranikah yang perlu Sobat lakukan sebelum menggelar resepsi pernikahan supaya Sobat terhindar dari berbagai kemungkinan terserang banyak penyakit setelah berumah tangga apalagi pada masa pandemi seperti sekarang ini. Untuk informasi lebih dalam mengenai check-up pranikah, silakan tonton video Youtube berikut ini, dan jangan lupa subscribe Youtube Prosehat.

    Apabila Sobat memerlukan informasi lebih lanjut mengenai pemeriksaan kesehatan sebelum menikah dan produk kesehatan yang berkaitan, silakan hubungi Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik http://www.prosehat.com/wa.

    Referensi

    1. Media K. 8 Jenis Pemeriksaan Kesehatan yang Perlu Dilakukan Sebelum Menikah Halaman all – Kompas.com [Internet]. KOMPAS.com. 2020 [cited 3 September 2020]. Available from: https://health.kompas.com/read/2020/01/22/173500768/8-jenis-pemeriksaan-kesehatan-yang-perlu-dilakukan-sebelum-menikah?page=all
    2. Tes Kesehatan Sebelum Menikah: Manfaat dan Biaya Tes Kesehatan Pranikah [Internet]. Ruangmom.com. 2020 [cited 3 September 2020]. Available from: https://www.ruangmom.com/tes-kesehatan-sebelum-menikah.html
    3. Aderianti S. Mau Nikah, 7 Tes Kesehatan Ini Wajib Dilakukan Sebelumnya [Internet]. CekAja. 2020 [cited 3 September 2020]. Available from: https://www.cekaja.com/info/mau-nikah-7-tes-kesehatan-ini-wajib-dilakukan-sebelumnya/
    Read More
Chat Asisten Maya
di Prosehat.com