Telp / WhatsApp : 0811-1816-800

Archive for Category: Minuman Sehat

Showing 1–10 of 14 results

  • Makanan lebaran yang lezat umumnya berlemak tinggi, seperti ketupat sayur, opor ayam, gulai dan rendang daging, olahan daging kambing, dan kue-kuean. Dan biasanya, sayur-sayuran agak sulit ditemui sebagai penyeimbang nutrisi. Di tengah meriahnya suasana Lebaran, Sahabat Sehat perlu memperhatikan kesehatan, terutama risiko kolesterol tinggi yang dapat berdampak pada kesehatan jantung, otak, dan organ dalam. Jangan […]

    Hati-hati Kolesterol Tinggi dan Mengganggu Lebaran Anda

    Makanan lebaran yang lezat umumnya berlemak tinggi, seperti ketupat sayur, opor ayam, gulai dan rendang daging, olahan daging kambing, dan kue-kuean. Dan biasanya, sayur-sayuran agak sulit ditemui sebagai penyeimbang nutrisi.

    Hati-hati Kolesterol Tinggi dan Mengganggu Lebaran Anda

    Hati-hati Kolesterol Tinggi dan Mengganggu Lebaran Anda

    Di tengah meriahnya suasana Lebaran, Sahabat Sehat perlu memperhatikan kesehatan, terutama risiko kolesterol tinggi yang dapat berdampak pada kesehatan jantung, otak, dan organ dalam. Jangan sampai Anda tumbang selesai Lebaran! Yuk, simak ulasannya.

    Siapa Berisiko Kolesterol Tinggi?

    Orang dengan kolesterol tinggi tidak harus berbadan besar atau dengan berat badan berlebih. Perawakan normal atau kurus pun bisa memiliki kolesterol tinggi bila ia menjalankan gaya hidup yang tidak sehat.

    Kolesterol tinggi biasa ditemui pada orang dengan faktor risiko seperti di bawah ini, antara lain:

    1. Riwayat keluarga dengan kolesterol tinggi
    2. Pola makan tinggi lemak jenuh (daging-dagingan, produk olahan susu) / lemak trans (sebagian besar kue-kuean, makanan beku olahan seperti nugget dan sosis, keripik, dll)
    3. Obesitas atau overweight
    4. Kurang aktivitas fisik/ sedentary lifestyle
    5. Merokok
    6. Konsumsi alkohol secara rutin
    7. Usia tua
    8. Wanita menopause
    9. Diabetes tipe 2

    Dapatkan: Layanan Medical Check Up dari ProSehat

    Pengaruh Makanan Berlemak Terhadap Jantung dan Otak

    Tubuh kita membutuhkan lemak untuk diubah menjadi energi dan berfungsi, tapi tubuh membutuhkan lemak yang sehat, yaitu lemak tidak jenuh (unsaturated fats).

    Terlalu banyak lemak jahat (lemak jenuh) dapat menyebabkan kolesterol menumpuk di arteri (pembuluh darah). Lemak jenuh meningkatkan kolesterol jahat (LDL), dan LDL yang tinggi meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.

    Periksa Kolesterol Sebelum Lebaran atau Setelah Lebaran?

    Baik Anda memiliki risiko terhadap kolesterol atau tidak, Anda tetap perlu melakukan pemeriksaan kesehatan. Bedanya, orang yang sudah menderita kolesterol tinggi disarankan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan lebih sering dibanding yang sehat. Salah satunya untuk melihat respon obat dalam menurunkan kolesterol dan dampaknya terhadap organ tubuh lain yang sakit.

    Dalam kondisi khusus seperti Lebaran, tidak ada salahnya Anda memeriksakan kolesterol sebelum dan sesudah Lebaran. Untuk memeriksa kadar kolesterol, Anda disarankan untuk berpuasa terlebih dahulu selama 10-12 jam. Bedanya, puasa untuk pemeriksaan kolesterol membolehkan Anda minum air putih (bila sedang tidak dalam kondisi berpuasa Ramadhan).

    Baca Juga: 7 Makanan Ini Memicu Kolesterol

    Jenis Kolesterol yang Diperiksa

    Ini adalah pemeriksaan yang diperlukan untuk mengetahui profil lemak/ kolesterol Anda, yaitu:

    Kolesterol Total

    Total dari kadar HDL, LDL, dan trigliserida. Normalnya kurang dari 200 mg/dL.

    HDL (high density lipoprotein)

    Dikenal sebagai kolesterol baik. Kadar kolesterol HDL yang normal dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke. Normalnya 60 mg/dL atau lebih.

    LDL (low density lipoprotein)

    Dikenal sebagai kolesterol jahat karena dapat menyumbat pembuluh darah. Normalnya kurang dari 100 mg/dL.

    Trigliserida

    Yaitu lemak yang disimpan. Trigliserida yang tinggi dapat menyebabkan serangan jantung dan stroke. Normalnya kurang dari 150 mg/dL.

    Baca Juga: Kolesterol Penyebab Stroke Dan Serangan Jantung

    Konsultasikan Hasil Dengan Dokter

    Setelah Anda menerima hasil pemeriksaan kolesterol, segera konsultasikan hasilnya dengan dokter. Dokter akan menganalisa hasil pemeriksaan dan mendiskusikan rencana terapi bersama Anda.

    Sahabat Sehat, walau makanan Lebaran sangat menggugah selera, sebaiknya Anda tetap berhati-hati dalam memilih jenis makanan dan porsinya. Terutama bagi Anda yang sudah memiliki penyakit kronis.

    Jika Sahabat Sehat membutuhkan layanan konsultasi dokter, layanan vaksinasi, imunisasi anak, layanan medical check uplayanan fisioterapipemeriksaan laboratorium, multivitamin, dan produk kesehatan lainnya, segera manfaatkan layanan Prosehat yang turut menyediakan layanan Chat Dokter 24 Jam

    Informasi lebih lanjut, silahkan hubungi WA Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik http://www.prosehat.com/wa.

    Ditulis oleh: dr. Gloria Teo
    Ditinjau oleh: dr. Nurul L

     

    Referensi

    1. National Center for Chronic Disease Prevention and Health Promotion. LDL and HDL Cholesterol: “Bad” and “Good” Cholesterol. Atlanta: CDC; 2020.
    2. Mayo Clinic. Top 5 lifestyle changes to improve your cholesterol. New York: Mayo Clinic; 2020.
    Read More
  • Ditulis oleh : dr. Jesica Chintia Dewi Ditinjau oleh : dr. Monica Cynthia D Minum susu bukan hanya penting bagi anak-anak dan remaja. Lansia juga dapat merasakan segudang manfaat kesehatan dari rajin minum susu. Manfaat yang didapat terutama dari sisi kesehatan. Apa saja yang menjadi manfaat rajin minum susu bagi lansia? Penyakit apa saja yang bisa dicegah […]

    Wajib Tahu, Ini 5 Manfaat Rajin Minum Susu Bagi Lansia

    Ditulis oleh : dr. Jesica Chintia Dewi
    Ditinjau oleh : dr. Monica Cynthia D

    Banyak Manfaat Didapatkan Dari Rajin Minum Susu Bagi Lansia

    Minum susu bukan hanya penting bagi anak-anak dan remaja. Lansia juga dapat merasakan segudang manfaat kesehatan dari rajin minum susu. Manfaat yang didapat terutama dari sisi kesehatan.

    Apa saja yang menjadi manfaat rajin minum susu bagi lansia? Penyakit apa saja yang bisa dicegah dengan rajin minum susu? Mari simak pembahasannya berikut ini.

    Proses Perubahan Biologis Pada Lansia

    Proses menua merupakan wajar bagi setiap manusia. Proses menua berlangsung secara alamiah, terus menerus dan berkesinambungan sehingga mempengaruhi fungsi dan kemampuan tubuh secara keseluruhan. Faktor yang mempercepat proses penuaan dibedakan menjadi faktor internal yang ada di dalam tubuh, maupun faktor eksternal seperti salah satunya adalah asupan makanan.1

    Sahabat Sehat, berikut adalah berbagai perubahan yang terjadi pada tubuh seorang lansia:

    Berkurangnya Massa Otot

    Tubuh mulai kehilangan massa otot, namun massa lemak bertambah. Selain itu, jumlah cairan tubuh berkurang sehingga kulit terlihat mengkerut dan kering. Tulang menjadi mudah rapuh dan rentan alami patah tulang.

    Menurunnya Kemampuan Perasa

    Menurunnya fungsi indra perasa berkaitan dengan rendahnya kadar zink dalam tubuh, sehingga dapat berpengaruh pula pada berkurangnya nafsu makan.

    Gangguan Penglihatan

    Usia lanjut kerap mengalami katarak, yang merupakan gangguan pada lensa mata akibat proses penuaan. Katarak pada usia lanjut sering dihubungkan dengan kekurangan vitamin A, C dan asam folat.

    Gangguan Mengunyah

    Gigi-geligi yang mulai tanggal menyebabkan gangguan fungsi mengunyah yang mengakibatkan kurangnya asupan makanan pada lanjut usia.

    Menurunnya Enzim Pencernaan

    Enzim yang berperan dalam sistem pencernaan mulai berkurang pada usia lanjut. Nafsu makan dan kemampuan penyerapan zat-zat gizi juga menurun terutama lemak dan kalsium. Menurunnya sekresi kelenjar ludah mengurangi kemampuan mengunyah dan menelan makanan.

    Menurunnya Gerakan Usus

    Penurunan gerakan usus menyebabkan gangguan pada saluran pencernaan, seperti perut kembung, nyeri perut, dan susah buang air besar. Hal ini menyebabkan menurunnya nafsu makan pada lansia.

    Akibat berbagai hal yang terjadi pada tubuh lansia, maka Sahabat Sehat perlu memperhatikan asupan nutrisi sehari-hari. Salah satu asupan makanan yang dapat Sahabat Sehat berikan untuk lansia adalah susu.

    Manfaat Minum Susu Bagi Lansia

    Susu merupakan salah satu sumber kalsium yang berperan dalam menjaga kesehatan tulang lansia, dan turut mengandung vitamin D yang berperan dalam meningkatkan penyerapan kalsium ke dalam tubuh. Kekurangan kalsium dan vitamin D dapat menyebabkan tulang menjadi rapuh dan rentan mengalami patah tulang. Berikut adalah berbagai manfaat susu bagi lansia:

    Mencegah Osteoporosis

    Lansia beresiko mengalami osteoporosis seiring dengan pertambahan usia. Kandungan vitamin D dalam susu juga membantu tulang menjadi lebih padat sehingga mencegah osteoporosis. Dalam satu gelas susu, mengandung hingga 306 mg kalsium yang dapat membantu memenuhi kebutuhan kalsium harian pada lansia.

    Menjaga Kesehatan Jantung

    Susu mengandung kalium yang dapat menjaga tekanan darah serta kerja otot jantung. Makanan dan minuman yang kaya akan kalium dapat mengurangi efek natrium didalam tubuh. Artinya, semakin banyak asupan kalium yang dikonsumsi, maka akan semakin banyak natrium yang keluar dari urin.

    Mencegah Osteoarthritis

    Osteoarthritis atau disebut juga dengan radang sendi, terjadi akibat kurangnya cairan pelumas sendi dan kondisi ini kerap dialami lansia. Kandungan kalsium, vitamin D serta protein dapat menurunkan resiko peradangan pada sendi.3-5

    Menjaga Massa Otot

    Protein merupakan salah satu nutrisi penting bagi lansia yang dibutuhkan untuk menjaga massa dan kekuatan otot, kesehatan tulang dan berbagai fungsi sistem gerak manusia lainnya. Susu merupakan salah satu sumber protein, yang dapat dikonsumsi lansia.2,3

    Menjaga Kesehatan Kulit

    Susu mengandung vitamin seperti riboflavin, vitamin B12 dan Vitamin A yang dapat membantu kesehatan dan kelembaban kulit, serta mengurangi kerutan halus.

    Sahabat Sehat, dalam memilih susu untuk lansia sebaiknya perhatikan kandungan gula  dan lemak pada susu terutama jika memiliki riwayat penyakit tertentu seperti diabetes dan kolesterol.

    Nah Sahabat Sehat, itulah mengenai berbagai manfaat minum susu bagi lansia. Jika Sahabat Sehat memerlukan produk susu lansia, segera manfaatkan layanan pesan-antar Prosehat. Informasi lebih lanjut, silakan hubungi Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik http://www.prosehat.com/wa.

    Referensi:

    1. Dinas Kesehatan Kulon Progo. Gizi untuk Lanjut Usia [Internet]. Indonesia : Dinas Kesehatan Kulon Progo; [cited 26 August 2021].
    2. JPNN. 5 Manfaat Minum Susu untuk Lansia [Internet]. Indonesia : JPNN. 2020 [updated 14 March 2020; cited 26 August 2021].
    3. Bae M. Top Benefits of drinking Milk in Old Age [Internet]. USA : Medium. 2019 [updated 29 May 2019; cited 26 August 2021].
    4. The Daily Beacon. Milk For Older People: What Are The Benefits? [Internet]. USA : The Daily Beacon. 2021 [updated 12 April 2021; cited 26 August 2021].
    Read More
  • Ditulis oleh : dr. Jesica Chintia Dewi Ditinjau oleh : dr. Monica Cynthia D Susu untuk ibu hamil harus memenuhi kebutuhan nutrisi baik pada masa kehamilan. Termasuk kandungan vitamin dan mineral di dalamnya. Selain komposisi, susu yang dipilih juga harus melalui proses pasteurisasi. Sebagai sumber nutrisi baik, ibu hamil disarankan mengkonsumsi 2-3 gelas susu per hari […]

    Komposisi Nutrisi yang Wajib Ada Pada Susu untuk Ibu Hamil

    Ditulis oleh : dr. Jesica Chintia Dewi
    Ditinjau oleh : dr. Monica Cynthia D

    Meminum Susu untuk Ibu Hamil

    Susu untuk ibu hamil harus memenuhi kebutuhan nutrisi baik pada masa kehamilan. Termasuk kandungan vitamin dan mineral di dalamnya. Selain komposisi, susu yang dipilih juga harus melalui proses pasteurisasi.

    Sebagai sumber nutrisi baik, ibu hamil disarankan mengkonsumsi 2-3 gelas susu per hari untuk memenuhi kebutuhan gizi ibu dan janin dalam kandungan. Asupan nutrisi pada masa kehamilan merupakan hal yang penting, sebab menyangkut kesehatan ibu dan janin dalam kandungan.

    Asupan nutrisi yang dikonsumsi ibu hamil berperan dalam proses pembentukan organ tubuh serta sistem saraf Si Kecil. Menurut American College of Obstetrician and Gynecologist (ACOG). Lantas kandungan apa saja yang perlu ada pada susu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ibu hamil?

    Kandungan yang Perlu Ada Pada Susu untuk Ibu Hamil

    Sahabat Sehat, sebelum memilih susu selama hamil sebaiknya pastikan terlebih dahulu komposisi susu yang akan dikonsumsi. Berikut ini kandungan nutrisi dalam susu yang dibutuhkan ibu hamil :

    Kalsium

    Penelitian menyebutkan kebutuhan kalsium untuk membentuk tulang janin, sekitar 50-330 mg protein. Untuk memenuhi kebutuhan kalsium harian, ibu hamil yang berusia diatas 18 tahun membutuhkan kalsium sebanyak 1.000 mg per hari. Ibu hamil dapat  mengkonsumsi susu sebanyak 3-4 gelas per hari untuk memenuhi kebutuhan protein harian.

    Kalsium turut bermanfaat untuk memperkuat tulang ibu hamil. Sumber kalsium lainnya adalah produk olahan susu sapi (misalnya yoghurt dan keju), susu almond, edamame, brokoli dan tahu.

    Asam Folat

    Asam folat berperan dalam pembentukan sel darah dan protein, memaksimalkan kerja enzim ibu hamil, serta membentuk sistem saraf janin. Konsumsi asam folat yang ada pada susu akan mencegah cacat tabung syaraf saat janin pertama kali terbentuk.

    Ibu hamil membutuhkan asam folat sekitar 400 mikrogram per hari. Kandungan asam folat penting untuk dikonsumsi setidaknya mulai dari satu bulan sebelum hamil dan selama masa kehamilan.

    Protein

    Protein dibutuhkan ibu hamil untuk pembentukan sel serta jaringan tubuh janin didalam kandungan, serta memproduksi sel darah merah bagi ibu dan janin. Kebutuhan protein yang dibutuhkan ibu hamil, yaitu sebanyak 40-70 gram per hari. Manfaat protein lainnya bagi ibu hamil, yaitu:

    • Mencegah kekurangan energi pada saat hamil hingga persalinan sebab proses persalinan membutuhkan energi yang cukup besar.
    • Mencegah bayi lahir dengan berat badan rendah.
    • Mengganti cairan tubuh yang hilang, sehingga membantu mencegah terjadinya dehidrasi pada ibu hamil saat masa kehamilan.
    • Membantu pembentukan sel, organ, hormon dan enzim serta membawa oksigen dalam darah pada janin didalam kandungan.

    Vitamin D

    Vitamin D berperan dalam mengatur kadar kalsium dalam tubuh, meningkatkan daya tahan tubuh, membantu melawan infeksi, mencegah diabetes dan kanker. Ibu hamil dianjurkan mengkonsumsi vitamin D dengan dosis harian 600 hingga 4.000 IU. Saat ini rata-rata susu ibu hamil telah mengandung vitamin D.

    Susu yang kaya akan vitamin D dan kalsium akan mencegah terjadinya risiko osteoporosis pada ibu hamil saat menyusui. Selain itu, risiko janin menderita rakitis juga akan menurun.

    Yodium

    Yodium berperan dalam perkembangan otak janin, sehingga ibu hamil yang kekurangan yodium dapat berdampak pada berkurangnya kecerdasan Si Kecil. Ibu hamil membutuhkan yodium sejumlah 220 mikrogram.

    Susu sapi adalah sumber yodium yang baik. Dalam tiap 200 ml susu sapi terkandung yodium sebesar 50-100 mcg. Oleh sebab itu, segelas susu sapi sebagai pilihan susu untuk ibu hamil akan mencukupi kebutuhan harian yodium ibu hamil.

    Omega 3

    Kini telah banyak tersedia susu ibu hamil yang mengandung omega 3. Kandungan omega 3 berperan dalam proses pembentukan otak, saraf, serta kesehatan jantung Si Kecil. Selain dari susu, sumber omega 3 lainnya yaitu brokoli, kembang kol, kacang merah serta ikan.

    Nah Sahabat Sehat, itulah berbagai komposisi zat dalam susu untuk ibu hamil yang dapat menjaga kesehatan ibu, dan janin dalam kandungan. Selain itu, tidak lelah mengingatkan agar Sahabat Sehat memilih susu yang telah melewati proses pasteurisasi untuk memastikan tidak ada kuman dalam susu.

    Jika Sahabat Sehat membutuhkan susu dan produk ibu hamil lainnya, segera manfaatkan layanan pesan-antar Prosehat. Informasi lebih lengkap silakan hubungi Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik http://www.prosehat.com/wa.

    Referensi

    • Nierenberg C. Pregnancy Diet & Nutrition: What to Eat, What Not to Eat [Internet]. USA : Live Science. 2021 [updated 2021 April 24; cited 2021 Aug 17].
    • Malachi R. Milk During Pregnancy: Which Type Is Best For You And Why? [Internet]. USA :MomJunction. 2021 [updated 2021 June 08; cited 2021 Aug 17].
    • Zeratsky K. Pregnancy and lactose intolerance: How do you get enough calcium? [Internet]. USA : Mayo Clinic. 2020 [updated 2020 June 09l cited 2021 Aug 17].
    • American College of Obstetricians and Gynaecologist. Nutrition During Pregnancy [Internet]. USA : American College of Obstetricians and Gynaecologist. 2021 [updated 20201 March; cited 2021 Aug 17].
    • Hatma T. Bisa Perkuat Rahim, Ini 6 Manfaat Susu Tinggi Protein untuk Ibu Hamil [Internet]. Indonesia : TheAsianparent; [cited 2021 Aug 17].
    • Ramadhini E. Waspadai kekurangan vitamin D untuk ibu hamil, ini pengaruhnya pada janin [Internet]. Indonesia : TheAsianparent; [cited 2021 Aug 17].
    Read More
  • Ditulis oleh : dr. Monica Cynthia Dewi Agar kualitasnya terjaga maka cara menyimpan ASI di kulkas harus benar. Kesalahan cara simpan dapat merusak manfaat dan rasa ASI. Sahabat Sehat tentu tidak ingin mengalami kejadian ASI yang sudah disimpan ternyata basi padahal sudah disimpan di kulkas. Bagi Sahabat Sehat yang tengah menjalani masa menyusui, sebagai salah […]

    Cara Menyimpan ASI di Kulkas Agar Kualitas Tetap Terjaga

    Ditulis oleh : dr. Monica Cynthia Dewi

    Cara Menyimpan ASI di Kulkas yang Benar dapat Menjaga Kualitas ASI

    Agar kualitasnya terjaga maka cara menyimpan ASI di kulkas harus benar. Kesalahan cara simpan dapat merusak manfaat dan rasa ASI. Sahabat Sehat tentu tidak ingin mengalami kejadian ASI yang sudah disimpan ternyata basi padahal sudah disimpan di kulkas.

    Bagi Sahabat Sehat yang tengah menjalani masa menyusui, sebagai salah satu cara untuk tetap dapat memenuhi kebutuhan ASI Si Kecil adalah dengan memompa ASI. Jika sewaktu-waktu Sahabat Sehat tidak dapat menyusui Si Kecil secara langsung, tentu dapat diberikan ASI perah agar Si Kecil tetap memperoleh asupan ASI. Nah Sahabat Sehat, bagaimana cara menyimpan ASI perah yang baik? Mari simak penjelasan berikut.

    Tempat Terbaik Penyimpanan ASI Perah

    Untuk menyimpan ASI perah, Sahabat Sehat dapat menggunakan kantong plastik maupun botol khusus ASI. Selanjutnya, Sahabat Sehat dapat menyimpan kantong dan botol berisi ASI perah dengan cara sebagai berikut :

    Gunakan Kulkas atau Lemari Pendingin

    Kualitas ASI perah akan sangat terjaga jika disimpan dalam lemari pendingin dengan suhu sekitar 40 derajat Fahrenheit (4 derajat Celcius). Penyimpanan dengan cara ini dapat membuat ASI perah bertahan hingga 4 hari.

    Simpan di Lemari Es Beku

    ASI perah bisa disimpan dalam lemari es beku dengan suhu minimal 0 derajat Fahrenheit (-18 derajat Celcius). Penyimpanan dengan cara ini dapat membuat ASI perah bertahan hingga 6 bulan.

    Di Ruangan dengan Suhu Dingin

    Jika memiliki ruangan khusus dengan suhu 25 derajat celcius atau rendah maka ASI dapat disimpan di ruangan tersebut. ASI perah disimpan dalam suhu ruangan dengan suhu minimal 77 derajat Fahrenheit (25 derajat Celcius), dapat bertahan hingga 4 jam.

    Pakai Box Pendingin

    Jika Sahabat Sehat sedang berpergian, simpan ASI perah dalam box pendingin yang berisi bongkahan es (ice pack). ASI perah bertahan hingga 24 jam jika disimpan dalam box pendingin.

    Urutan Cara Menyimpan ASI di Kulkas

    Prosedur Penyimpanan ASI di Kulkas

    Walaupun tempat menyimpan ASI perah terbaik adalah di dalam kulkas namun sebaiknya memperhatikan beberapa hal agar manfaat dan rasa ASI tidak berubah. Beberapa tips ketika menyimpan ASI di kulkas antara lain:

    Tulis Tanggal dan Jam Pompa ASI

    Pastikan tidak memasukkan ASI ke dalam kulkas. Tulis dahulu tanggal dan jam berapa ASI tersebut dipompa. Cara ini wajib dilakukan agar Sahabat Sehat mudah mengetahui sudah berapa lama ASI disimpan. Selain itu, cara ini juga memudahkan Sahabat Sehat dalam menentukan ASI mana yang sebaiknya didahulukan untuk dipakai dan menghindarkan Sahabat Sehat mengambil ASI yang kemungkinan sudah basi.

    Cek Kondisi Kulkas

    Sahabat Sehat harus memastikan kondisi kulkas dalam keadaan baik. Hindari menggunakan kulkas yang memiliki masalah seperti kurang dingin, kelistrikannya suka mati mendadak, atau memiliki masalah-masalah lainnya. Hal ini penting agar tidak mengalami kejadian ASI yang disimpan langsung basi atau berubah rasa karena kulkas mati semalaman.

    Jangan Mengisi Kantong ASI Terlalu Penuh

    Kantong berisi ASI yang ingin dibekukan sebaiknya tidak terlalu penuh. ASI dapat memuai ketika didinginkan sehingga ASI dapat meluber jika dibekukan. Sebaiknya Sahabat Sehat juga menghindari mencampur ASI perah yang lama dengan ASI yang baru saja diperah. Karena pencampuran tersebut dapat merusak rasa ASI dan dapat menyebabkan bayi tidak mau mengkonsumsinya.

    Pastikan Kantong ASI dan Botol ASI Tertutup Rapat

    Sebelum memasukkan ke dalam kulkas pastikan kantong ASI dan botolnya sudah tertutup rapat. Hal ini untuk menghindari kebocoran ataupun kontaminasi yang tidak diinginkan selama ASI di dalam kulkas.

    Gunakan Kantong ASI Berukuran Sesuai Kebutuhan Si Kecil

    Jika Si Kecil tidak menghabiskan ASI, ASI perah sebaiknya tidak didinginkan ataupun dibekukan lagi di dalam kulkas. Oleh sebab itu sebaiknya pilih kantong ASI yang tidak terlalu besar namun sesuai kebutuhan sekali minum Si Kecil. Dengan demikian tidak ada ASI yang harus terbuang sia-sia nantinya.

    Jangan Taruh di Pintu Kulkas

    Cara menyimpan ASI di kulkas selanjutnya adalah dengan menaruh ASI di area belakang penyimpanan. Alasannya adalah karena suhu di sana adalah yang paling stabil. Menyimpan di pintu akan sering berubah suhu, terutama jika kulkas sering dibuka tutup.

    Sediakan Es Batu

    Selain mengisi kulkas dengan kantong ASI, ada baiknya Sahabat Sehat membuat es batu di dalam kulkas. Fungsinya adalah untuk berjaga-jaga semisal kulkas rusak atau lampu padam. Dengan demikian, Sahabat Sehat bisa menggunakan es batu tersebut agar ASI perah tetap dalam kondisi dingin.

    Nah Sahabat Sehat, itulah beberapa cara menyimpan ASI di kulkas agar tetap awet dan rasanya tetap disukasi oleh Si Kecil. Selain memilih kantong dan botol wadah penyimpanan ASI perah, Sahabat Sehat juga perlu mempertimbangkan alat pompa ASI yang nyaman saat digunakan.

    Lihat Juga: Penyebab ASI Ada Darah

    Jika Sahabat Sehat membutuhkan alat pompa ASI dan kantong plastik penyimpanan ASI perah, segera manfaatkan layanan pesan-antar Prosehat. Informasi lebih lengkap silakan hubungi Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik http://www.prosehat.com/wa.

    Referensi :

    1. Centers for Disease Control and Prevention. Proper Storage and Preparation of Breast Milk [Internet]. USA : Centers for Disease Control and Prevention. 2021 [updated 2021 June 11; cited 2021 Aug 05].
    2. The Asian Parent. Cara Menyimpan ASI Perah, Tips Penting untuk Busui yang Bekerja [Internet]. Indonesia : The Asian Parent; [cited 2021 Aug 05].
    Read More
  • Ditulis oleh : dr. Monica Cynthia Dewi Sebagai seorang ibu, memilih susu formula yang tepat untuk bayinya. Karena pemberian susu formula akan mempengaruhi tumbuh kembangnya. Kesalahan dalam pemberian jenis susu dapat berakibat masalah seperti alergi maupun gejala keracunan. Bagi sebagian Sahabat Sehat yang mengalami kendala dalam memberikan ASI, susu formula menjadi salah satu solusi untuk […]

    Panduan Bagaimana Memilih Susu Formula untuk Si Kecil

    Ditulis oleh : dr. Monica Cynthia Dewi

    Memilih Susu Formula yang Tepat dan Disukai si Kecil

    Sebagai seorang ibu, memilih susu formula yang tepat untuk bayinya. Karena pemberian susu formula akan mempengaruhi tumbuh kembangnya. Kesalahan dalam pemberian jenis susu dapat berakibat masalah seperti alergi maupun gejala keracunan.

    Bagi sebagian Sahabat Sehat yang mengalami kendala dalam memberikan ASI, susu formula menjadi salah satu solusi untuk tetap memberikan asupan nutrisi Si Kecil. Kini tersedia berbagai jenis susu formula di pasaran. Lantas, bagaimana cara memilih susu formula untuk Si Kecil? Nah Sahabat Sehat, mari simak penjelasan berikut.

    Cek Bahan dari Susu Formula

    Ada beberapa jenis susu formula yang biasa tersedia di pasaran. Sahabat Sehat, berikut adalah beberapa jenis susu formula berdasarkan jenis komposisi yang terkandung di dalamnya :

    Susu Formula Berbahan Dasar Susu Sapi

    Rata-rata susu formula anak berbahan dasar susu sapi, dan mayoritas anak dapat menyerap susu sapi dengan baik. Meski demikian, sebagian kecil anak dapat mengalami reaksi alergi terhadap protein yang terkandung dalam susu sapi.

    Susu Formula Berbahan Dasar Soya

    Susu soya dapat Sahabat Sehat berikan sebagai solusi jika Si Kecil tidak mampu mencerna protein susu sapi (intoleransi laktosa). Susu soya mengandung protein yang berasal dari kacang kedelai.

    Susu Formula Terhidrolisa

    Susu formula jenis ini mengandung protein yang telah terhidrolisa menjadi ukuran yang lebih kecil dari pada susu sapi dan susu kedelai. Susu formula terhidrolisa dapat diberikan untuk bayi yang tidak dapat mencerna susu sapi atau susu soya.

    Berdasarkan jenis susu tersebut, Sahabat Sehat dapat menentukan susu formula mana yang cocok untuk si kecil. Jika si kecil mampu mencerna susu sapi tentunya susu formula berbahan susu sapi menjadi pilihan. Apabila memiliki masalah dengan susu sapi bisa menggunakan susu soy ataupun susu terhidrolisa (jika memiliki masalah dengan susu sapi maupun protein kacang).

    Sahabat Sehat dianjurkan juga membaca komposisi susu formula. Pastikan mengandung multivitamin dan mineral yang dibutuhkan Si Kecil. Pilih susu formula yang mengandung zat besi, docosahexaenoic acid (DHA) and arachidonic acid (ARA) yang merupakan asam lemak omega-3. DHA dan ARA diketahui turut ditemukan pada ASI, yang penting untuk perkembangan otak dan penglihatan Si Kecil. Komposisi zat gizi penting lainnya yang perlu Sahabat pastikan ada dalam susu formula Si Kecil yaitu lemak, protein, kalsium, serta vitamin D3.

    Kenali Tanda Alergi Susu Formula

    Sahabat Sehat perlu memperhatikan kondisi Si Kecil selama mengkonsumsi susu formula sebab sebagian anak memiliki alergi terhadap protein yang terkandung dalam susu sapi. Berikut adalah tanda Si Kecil mengalami alergi susu formula :

    • Batuk
    • Sulit bernafas
    • Muntah
    • Diare
    • Kulit kemerahan
    • Mata bengkak dan kemerahan
    • Tekanan darah menurun

    Pada kondisi lebih lanjut, reaksi alergi susu formula dapat menyebabkan penurunan kesadaran. Jika Si Kecil mengalami keluhan diatas, sebaiknya segera diperiksakan ke dokter terdekat.

    Cek Kondisi Susu

    Kondisi susu yang dibeli dan akan diberikan pada si kecil juga harus diperhatikan. Sahabat Sehat, sebelum memberikan susu formula untuk Si Kecil sebaiknya waspada dan mengecek beberapa hal berikut :

    • Pastikan susu formula belum kadaluarsa
    • Pastikan kemasan dalam kondisi baik dan masih tersegel
    • Cek keaslian susu formula
    • Sebisa mungkin hindari susu formula dari merk yang tidak dikenal
    • Cek ada tidaknya kode BPOM pada susu formula
    • Pastikan setelah diseduh susu formula tidak asam dan dalam kondisi baik

    Memilih Susu Formula Menurut Usia Anak

    Komposisi bahan dan kandungan vitamin serta mineral pada susu formula berbeda-beda. Ada susu formula yang ditujukan untuk anak usia 6 bulan, ada juga untuk anak 1 tahun, 3 tahun, ataupun di bawah 5 tahun.

    Silahkan cek susu formula tersebut diperuntukkan untuk bayi umur berapa tahun yang biasanya tertulis di kemasan susu formula.

    Rasa Susu Formula yang Disukai Anak

    Sahabat Sehat juga dapat menentukan susu formula seperti apa yang disukai anak. Terutama ketika si kecil mulai menolak minum susu karenaa tidak lagi menyukai rasanya. Ada beberapa pilihan rasa susu formula yang cukup populer seperti cokelat, strawberry, maupun susu formula dengan rasa yang menyerupai ASI.

    Namun pada beberapa anak, rasa tertentu pada susu formula menjadikannya lebih menyukai rasa tersebut hingga kemudian hari. Oleh sebab itu, pemberian susu formula dengan rasa tertentu sebaiknya dilakukan dengan bijak, khususnya hanya ketika anak mengalami masalah tidak mau lagi menyusu.

    Lihat Juga: Bayi Tidak Mau Menyusu

    Nah Sahabat Sehat, itulah mengenai berbagai tips dalam memilih susu formula untuk Si Kecil. Jika Sahabat Sehat memerlukan susu maupun multivitamin untuk Si Kecil, segera manfaatkan layanan pesan-antar Prosehat. Info lebih lengkap silakan hubungi Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik http://www.prosehat.com/wa.

    Referensi :

      1. Mayo Clinic. Infant formula: Your questions answered [Internet]. USA : Mayo Clinic. 2021 [updated 2021 March 02; cited 2021 July 30].
      2. Clark M, Gordon H. What Is a Milk Allergy? [Internet]. USA : KidsHealth Nemours. 2018 [updated 2018 Sep; cited 2021 July 30]
      3. Centers for Disease Control and Prevention. Choosing an Infant Formula [Internet]. USA : Centers for Disease Control and Prevention. 2021 [updated 2021 July 22; cited 2021 July 30] 
    Read More
  • Vaksinasi Covid-19 telah berjalan di Indonesia. Bahkan, saat ini pemerintah sedang gencar melakukan vaksinasi Covid-19 guna mencegah penyebaran virus Covid-19 dan menekan angka pertambahan kasus Covid-19. Bagi Sahabat Sehat yang telah divaksinasi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, salah satunya adalah tentang makanan boleh dan tidak boleh setelah vaksinasi. Baca Juga: Apa yang Perlu Sahabat […]

    Daftar Makanan Boleh dan Tidak Boleh Setelah Vaksinasi Apa Saja?

    Vaksinasi Covid-19 telah berjalan di Indonesia. Bahkan, saat ini pemerintah sedang gencar melakukan vaksinasi Covid-19 guna mencegah penyebaran virus Covid-19 dan menekan angka pertambahan kasus Covid-19.

    Bagi Sahabat Sehat yang telah divaksinasi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, salah satunya adalah tentang makanan boleh dan tidak boleh setelah vaksinasi.

    makanan boleh dan tidak boleh setelah vaksinasi

    Baca Juga: Apa yang Perlu Sahabat Lakukan Saat Sebelum, Selama, dan Sesudah Vaksinasi Covid-19?

    Asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh akan mempengaruhi tingkat efektivitas vaksin yang telah diberikan atau telah masuk ke dalam tubuh.

    Berikut beberapa makanan yang sebaiknya dihindari setelah vaksinasi, agar vaksin tetap bekerja secara efektif

    Minuman bersoda atau manis

    Apabila Sahabat Sehat telah melakukan vaksinasi, Sahabat Sehat disarankan tidak mengonsumsi minuman yang bersoda ataupun manis. Pasalnya, minuman jenis ini tidak memiliki satu pun manfaat bagi kesehatan.

    Bahkan, minuman bersoda dan manis berisiko menambah berat badan, penyakit diabetes, kerusakan pada gigi, pembentukan lemak, kolesterol tinggi, dan masih banyak lagi risiko kesehatan lainnya.

    Minuman beralkohol

    Sahabat Sehat sebaiknya menghindari atau tidak meminum minuman beralkohol setelah divaksinasi. Alkohol dikhawatirkan dapat mempengaruhi respons vaksin dalam membentuk pertahanan melawan virus.

    Sebuah studi pernah menemukan bahwa mengonsumsi alkohol akan berdampak negatif terhadap sistem kekebalan tubuh. Karena itu, setelah Sahabat Sehat melakukan vaksinasi lebih baik jangan dulu atau menghindari minuman beralkohol.

    Makanan cepat saji

    Makanan cepat saji sangat jelas bukan pilihan yang tepat apabila dikonsumsi sehabis vaksin. Makanan cepat saji dibuat melalui proses yang tinggi dengan tambahan lemak jenuh dan juga garam yang tinggi. Sehingga, tidak baik dikonsumsi jika Sahabat Sehat selesai melaksanakan vaksinasi.

    Baca Juga: Berikut 7 Kiat Sederhana Mengatasi Obesitas

    Minuman berenergi

    Minuman berenergi mengandung stimulan, seperti kafein yang bisa membebani kelenjar adrenal dan bersifat adiktif. Bahkan, bukan hanya mengandung stimulan seperti kafein, minuman berenergi biasanya mengandung gula dengan jumlah yang cukup tinggi.

    Makanan olahan

    Makanan olahan bisa didefinisikan sebagai makanan yang telah diubah dari bentuk aslinya atau dilakukan dengan proses pabrik. Makanan seperti ini biasanya dilakukan dengan proses tinggi, yang cenderung dibuat dengan bahan yang tidak sehat, seperti gula dan lemak jenuh.

    Sebagian Sahabat Sehat yang telah melakukan vaksinasi mungkin mengalami efek samping dari vaksin yang didapat. Efek samping tersebut bisa diakibatkan dari peradangan yang terjadi di dalam tubuh karena tubuh bereaksi terhadap protein dan bekerja melawan infeksi yang dirangsang oleh pemberian vaksin. Demam, nyeri lengan, nyeri tubuh, dan pegal merupakan beberapa gejala yang umum ditemukan setelah vaksinasi.

    Dengan demikian, Sahabat Sehat juga juga disarankan untuk mengonsumsi beberapa makanan untuk menambah kekebalan tubuh agar mendukung pemulihan yang cepat.

    Berikut makanan yang sebaiknya dikonsumsi setelah vaksinasi

    Mengonsumsi makanan yang mengandung air tinggi

    Asupan yang mengandung air tinggi sangat penting guna meringankan efek samping setelah vaksin. Jadi, apabila Sahabat Sehat merasa tidak enak badan setelah mendapatkan vaksin Covid-19, makanan yang cocok dikonsumsi adalah makanan yang berkuah atau makanan yang mengandung sayuran seperti kangkung, kacang-kacangan, kentang, dan juga brokoli.

    Jenis sayuran yang disebutkan tersebut diketahui mengandung banyak nutrisi yang membantu meningkatkan kekebalan tubuh.

    Mengonsumsi sup ayam

    Penelitian dalam jurnal Chest membuktikan bahwa sup ayam mengandung anti-inflamasi ringan. Meskipun tidak pasti elemen mana yang bisa membantu dan memiliki efek pengobatan yang bermanfaat, komponen yang ada di dalam sup ayam, seperti ayam, wortel, selederi, peterseli, garam, dan merica diketahui bisa membantu dalam melawan peradangan.

    Sup kaldu tulang

    Sup kaldu tulang mengandung asam amino yang disebut glisin dan arginin, yang memang diketahui memiliki efek anti-inflamasi yang kuat. Jadi, jika Sahabat Sehat tidak ingin makan apa pun, Sahabat Sehat cukup saja menyesap kuah dari kaldu tulang.

    Makanan vegetarian

    Jika Sahabat Sehat adalah orang yang tidak mengonsumsi daging atau biasa disebut vegetarian, Sahabat Sehat bisa mengonsumsi sup yang berisi makanan yang meningkatkan kekebalan tubuh, seperti kangkung, kacang-kacangan, kentang, dan brokoli.

    Produk Terkait: Jual Vegeblend

    Nah, Sahabat Sehat sudah tahu kan makanan apa saja yang bisa dikonsumsi setelah vaksin dan tidak boleh dikonsumsi setelah vaksin. Mulai sekarang, perhatikan ya, makanan apa saja yang sebaiknya dihindari setelah vaksin.

    Baca Juga: Efek Samping Vaksin Covid-19 dan Cara Mencegahnya

    Jangan sampai setelah Sahabat Sehat melakukan vaksin, bukan kekebalan tubuh yang didapat, tetapi mengakibatkan sakit. Jangan lupa juga, walaupun Sahabat Sehat telah divaksinasi, tetap patuhi protokol kesehatan, karena vaksinasi bukan berarti tidak akan terpapar Covid-19.

    Apabila Sahabat memerlukan informasi lebih lanjut seputar vaksinasi Covid-19, silakan konsultasikan secara online dengan dokter-dokter di Prosehat. Info lebih lengkap silakan hubungi Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik http://www.prosehat.com/wa.

     

    Referensi

    1. Republika Online. 2021. Ini Makanan yang Direkomendasikan Usai Vaksin Covid-19 Republika Online. [online] Available at: https://www.republika.co.id/berita/qpnnfb423/ini-makanan-yang-direkomendasikan-usai-vaksin-covid19-part1 [Accessed 20 March 2021].
    2. Media, K., 2021. Tidak Enak Badan Usai Dapat Vaksin Covid-19, Coba Konsumsi Makanan Ini Halaman all – Kompas.com. [online] KOMPAS.com. Available at: https://health.kompas.com/read/2021/03/05/180800868/tidak-enak-badan-usai-dapat-vaksin-covid-19-coba-konsumsi-makanan-ini?page=all [Accessed 20 March 2021].
    3. Kusumo, R., 2021. Catat! 5 Makanan yang ‘Diharamkan’ Setelah Vaksin Corona. [online] lifestyle. Available at: https://www.cnbcindonesia.com/lifestyle/20210314133427-33-229981/catat-5-makanan-yang-diharamkan-setelah-vaksin-corona [Accessed 20 March 2021].
    Read More
  • Indonesia kaya akan berbagai jenis tanaman obat atau herbal, salah satunya adalah daun kelor yang cukup populer dalam kehidupan sehari-hari sebab telah digunakan sebagai pengobatan tradisional selama ribuan tahun. Tanaman yang berasal dari India dan memiliki nama latin Moringa oleifera, diketahui mengandung asam amino, vitamin, mineral, dan bersifat sebagai antioksidan. Bubuknya sering disebut sebagai sumber […]

    Manfaat, Efek Samping, dan Cara Mengolah Daun Kelor

    Indonesia kaya akan berbagai jenis tanaman obat atau herbal, salah satunya adalah daun kelor yang cukup populer dalam kehidupan sehari-hari sebab telah digunakan sebagai pengobatan tradisional selama ribuan tahun.

    Tanaman yang berasal dari India dan memiliki nama latin Moringa oleifera, diketahui mengandung asam amino, vitamin, mineral, dan bersifat sebagai antioksidan. Bubuknya sering disebut sebagai sumber protein karena mengandung 9 asam amino esensial.

    manfaat dan efek samping daun kelor

    Baca Juga: Simplisia Nabati: Pengertian, Jenis, dan Pengolahan, Tumbuhan, dan Lain-lain

    Manfaat Daun Kelor

    Daun kelor memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan, yaitu :

    Melawan Diabetes

    Daun kelor dipercaya dapat memberi perlindungan alami dan kontrol gula darah, karena mengandung asam klorogenat dan senyawa isothiocyanate.

    Produk Terkait: Obat Diabetes

    Mendukung Kesehatan Otak

    Daun kelor diketahui mengandung  vitamin E dan vitamin C yang mampu melawan oksidasi, secara tidak langsung dapat meningkatkan fungsi otak. Daun kelor juga dapat mempengaruhi zat kimia dalam otak yang berkaitan dengan daya ingat, suasana hati, fungsi organ, respons terhadap rangsangan seperti stres dan rasa bahagia serta kesehatan mental.

    Melindungi Hati

    Daun kelor diketahui dapat melindungi hati berkat kandungan polifenol dan melindungi dari pengerasan hati (fibrosis).

    Mencegah Peradangan

    Apabila Sahabat mengalami kendala untuk mengatasi peradangan dengan obat-obatan non tradisional, daun kelor dapat menjadi salah satu solusinya. Daun kelor mempunyai kandungan campuran asam amino esensial, fitonutrien karotenoid, dan antioksidan yang dapat menurunkan peradangan.

    Membantu Melancarkan Pencernaan

    Bagi Sahabat Sehat yang sedang mengalami masalah pencernaan seperti gangguan lambung, sembelit, radang saluran cerna, daun kelor dipercaya dapat membantu menghambat pertumbuhan berbagai virus. Kandungan vitamin B, di dalam daun kelor juga dapat membantu memelihara kesehatan pencernaan.

    Memperkuat Tulang

    Daun kelor diketahui mengandung kalsium dan fosfor yang membantu menjaga kesehatan tulang, membantu mengatasi radang sendi.

    Baca Juga: 10 Hal yang Perlu Dilakukan untuk Cegah Osteoporosis

    Meningkatkan Kesehatan Mata

    Manfaat terakhir daun kelor, mampu meningkatkan kesehatan mata karena tingkat antioksidannya yang tinggi.

    Efek Samping

    Selain memberikan manfaat, berikut beberapa efek samping yang dapat dialami setelah konsumsi daun kelor:

    Reaksi Alergi

    Reaksi alergi dapat dialami Sahabat Sehat, bila memiliki riwayat alergi daun kelor. Seringkali hal ini dialami bila menggunakan daun kelor sebagai masker alami untuk kecantikan wajah.

    Diare

    Daun kelor diketahui memiliki efek sebagai pencahar, sehingga dapat menyebabkan dan bahkan memperburuk diare. Daun kelor sebaiknya dikonsumsi apabila Sahabat mengalami kesulitan buang air besar.

    Menurunkan Tekanan Darah

    Daun kelor tidak disarankan dikonsumsi pasien yang memiliki riwayat tekanan darah rendah, karena dikhawatirkan dapat memperburuk kondisi yang dialami. Sehingga daun kelor sebaiknya dikonsumsi bagi penderita hipertensi atau tekanan darah tinggi.

    Produk Terkait: Cek Lab

    Memperlambat Detak Jantung

    Efek samping daun kelor selanjutnya adalah dapat memperlambat detak jantung karena kandungan alkaloid dalam daun kelor. Tidak disarankan konsumsi daun kelor berlebihan bagi pasien yang memiliki riwayat gangguan jantung.

    Membahayakan Kandungan

    Efek samping ini sebenarnya berasal dari bagian tanaman kelor lainnya seperti bunga, kulit pohon, beserta akar tanaman yang kemungkinan tercampur saat proses pengolahan. Bagian tersebut dipercaya memiliki kandungan zat yang berpotensi menyebabkan keguguran, sehingga tidak disarankan bagi ibu hamil.

    Baca Juga: 10 Makanan yang Sebaiknya Dihindari Ibu Hamil

    Hipoglikemia

    Hipoglikemia adalah kondisi ketika kadar gula darah terlalu rendah. Kondisi ini dapat dialami setelah konsumsi daun kelor, ditandai dengan irama jantung tidak teratur, kelelahan, pucat, gelisah, berkeringat, kelaparan, mudah marah, serta kesemutan di sekitar mulut. Hal ini disebabkan karena daun kelor memiliki efek menurunkan kadar gula darah.

    Sahabat sebaiknya bijak saat mengkonsumsi daun kelor, terutama bagi pasien dengan riwayat penyakit kencing manis (diabetes melitus).

    Merusak Hati dan Ginjal

    Hati dan ginjal merupakan organ-organ tubuh sangat penting. Untuk menghindari kerusakan hati dan ginjal, sebaiknya hindari konsumsi daun kelor dalam jangka panjang dan rutin melakukan pemeriksaan medical check-up (MCU).

    Bagaimana Cara Mengolah Daun Kelor?

    Daun kelor dapat diolah dengan cara dimasak, diekstrak, atau dikonsumsi secara langsung misalnya diolah menjadi sayur bening, tumis, teh, dan jus.

    Daun kelor juga bisa diolah menjadi cokelat, kue, mi instan, dan bahkan kapsul suplemen sehingga praktis dikonsumsi untuk menjaga daya tahan tubuh terutama di masa pandemi.

    Baca Juga: Penggunaan Obat Tradisional untuk Daya Tahan Tubuh

    Itulah mengenai manfaat, efek samping, dan cara mengolah daun kelor yang perlu Sahabat ketahui. Apabila Sahabat ingin memperoleh manfaat daun kelor, dengan cara yang praktis, Sahabat bisa membeli produk herbal jadi dalam bentuk kapsul dan suplemen di Prosehat.

    Produk Terkait: Jual Borobudur Kelorin 60 Kapsul

    Info lebih lengkap silakan hubungi Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik http://www.prosehat.com/wa.

    Referensi:

    1. Manfaat Daun Kelor untuk Kesehatan dan Penyembuhan [Internet]. CNN Indonesia. 2021 [cited 15 March 2021]. Available from: https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20190826163137-255-424772/manfaat-daun-kelor-untuk-kesehatan-dan-penyembuhan
    2. Ardyanto F. 8 Efek Samping Daun Kelor Bagi Tubuh, Perhatikan Konsumsinya [Internet]. liputan6.com. 2021 [cited 15 March 2021]. Available from: https://hot.liputan6.com/read/4367838/8-efek-samping-daun-kelor-bagi-tubuh-perhatikan-konsumsinya
    3. Sendari A. 6 Cara Mengolah Daun Kelor untuk Dapatkan Khasiatnya [Internet]. liputan6.com. 2021 [cited 15 March 2021]. Available from: https://hot.liputan6.com/read/4318063/6-cara-mengolah-daun-kelor-untuk-dapatkan-khasiatnya
    4. Afrilian D. Manfaat Daun Kelor Sebagai Superfood Kaya Khasiat Sehat [Internet]. detikfood. 2021 [cited 15 March 2021]. Available from: https://food.detik.com/info-sehat/d-5489778/manfaat-daun-kelor-sebagai-superfood-kaya-khasiat-sehat

     

     

    Read More
  • Apakah obat tradisional bisa dimanfaatkan untuk daya tahan tubuh? Jawabannya tentu saja bisa karena obat tradisional juga mempunyai khasiat yang baik untuk memelihara daya tahan tubuh dari serangan berbagai macam penyakit, termasuk Covid-19. Akan tetapi, khasiat yang didapatkan kebanyakan dari data empiris, yaitu penggunaan turun-temurun di masyarakat. Ketika obat tradisional dinyatakan berkhasiat untuk daya tahan […]

    Penggunaan Obat Tradisional untuk Daya Tahan Tubuh

    Apakah obat tradisional bisa dimanfaatkan untuk daya tahan tubuh? Jawabannya tentu saja bisa karena obat tradisional juga mempunyai khasiat yang baik untuk memelihara daya tahan tubuh dari serangan berbagai macam penyakit, termasuk Covid-19. Akan tetapi, khasiat yang didapatkan kebanyakan dari data empiris, yaitu penggunaan turun-temurun di masyarakat. Ketika obat tradisional dinyatakan berkhasiat untuk daya tahan tubuh, sebenarnya obat harus melalui penelitian ilmiah.

    obat tradisional untuk daya tahan tubuh

    Baca Juga: Tanaman Obat Tradisional Alternatif Pencegah Corona

    Terdapat beberapa jenis penelitian ilmiah, yaitu:

    • Uji in-vitro atau penelitian pada laboratorium
    • Uji in-vivo atau uji ke hewan percobaan
    • Uji klinis pada manusia

    Akan tetapi, dalam praktiknya, obat tradisional masih mungkin dimanfaatkan untuk membantu memelihara daya tahan tubuh. Beberapa obat yang secara turun-temurun terbukti berkhasiat di masyarakat dapat dimanfaatkan asalkan mempunyai dasar data ilmiah yang mendukung pembuktian untuk daya tahan tubuh.

    Produk Terkait: Jamu-Herbal

    Lalu, Apakah Sistem Daya Tahan Tubuh Itu?

    Sebelum berlanjut ke pemanfaatan obat tradisional, kita terlebih dahulu membahas mengenai daya tahan tubuh. Sistem daya tahan tubuh adalah sistem kompleks yang terintegrasi dari sel, jaringan, organ, dan mediator terlarut yang terlibat dalam mempertahankan tubuh terhadap serangan asing yang mengancam integritasnya.

    Bagaimana Sistem Ini Bekerja?

    Cara kerja sistem ini adalah mengaktivasi dua sistem kekebalan dalam tubuh yang terdiri dari kekebalan alami (innate immune) dan kekebalan adaptif (adaptive immune). Sistem kekebalan alami melibatkan sel-sel pembunuh alami atau natural killer cell, yaitu neutrofil (leukosit) yang dikenal sebagai makrofag. Sementara sistem kekebalan adaptif melibatkan limfosit (sel T dan B) dengan menghasilkan antibodi sebagai respons imun. Apabila kondisi tubuh terlihat baik, kedua sistem kekebalan ini akan bekerja bersama-sama untuk mempertahankan daya tahan tubuh.

    Baca Juga: Sambiloto Sebagai Terapi Mengurangi Infeksi Covid-19

    Cara Memanfaatkan Obat Tradisional

    Ada dua cara untuk memanfaatkan obat tradisional, yaitu:

    • Menggunakan produk jadi
    • Meracik dan mengolah sendiri

    Menggunakan produk jadi

    Sahabat dapat mendapatkan obat tradisional dalam bentuk produk jadi dengan cara offline atau online. Toko offline meliputi apotek, toko obat, swalayan, atau minimarket resmi, sedangkan toko online seperti toko resmi (official store) atau website resmi. Ketika membeli produk, Sahabat perlu melakukan cek label dan cek “klik” yang merupakan kependekan dari cek kemasan, label, izin edar, dan kadaluwarsa.

    Cek label meliputi:

    • Indikasi, yaitu klaim khasiat yang disetujui pada umumnya, seperti membantu memperbaiki atau memelihara daya tahan tubuh
    • Aturan pakai, gunakan sesuai aturan pakai yang tercantum di label. Artinya, obat tidak boleh digunakan secara berlebihan
    • Peringatan/perhatian, yaitu merujuk pada jika terdapat peringatan atau perhatian terhadap produk tertentu
    • Kontraindikasi, berarti produk yang bersangkutan tidak boleh digunakan oleh penderita kondisi tertentu

    Untuk cek klik meliputi

    • Cek kemasan, untuk memastikan obat dalam kondisi yang dikemas dengan baik
    • Cek label, yaitu membaca keseluruhan informasi produk, seperti zat aktif dalam obat dan cara menyimpan
    • Cek izin edar, yaitu untuk memastikan apakah obat tersebut telah memiliki izin edar dari BPOM
    • Cek kedaluwarsa, yaitu untuk memastikan obat yang dibeli tidak melewati tanggal kedaluwarsa sehingga layak dikonsumsi

    Baca Juga: Bijak Berbelanja Obat Melalui Aplikasi Online

    Hal lain yang perlu diperhatikan adalah kondisi penyimpanan dan efek yang tidak diinginkan. Kondisi penyimpanan merujuk pada bagaimana cara menyimpan obat yang sesuai sedangkan efek yang tidak diinginkan adalah apabila obat yang dikonsumsi menimbulkan efek samping yang cukup parah. Apabila timbul efek yang tidak diinginkan, Sahabat harus segera menghentikan konsumsi obat dan segera hubungi dokter

    Meracik dan Mengolah Sendiri

    Cara kedua adalah meracik dan mengolah sendiri obat-obatan dari sumbernya langsung berupa simplisia nabati. Dengan cara ini, Sahabat mencari dan mengumpulkan sendiri bahan-bahan untuk obat-obatan yang ada, yang bisa didapatkan di sekitar rumah. Sahabat harus memperhatikan beberapa hal yang berkaitan dengan kebersihan bahan. Setelah itu, Sahabat bisa mulai mengolah bahan-bahan, dari mencuci hingga merebus untuk kemudian mengonsumsinya.

    Baca Juga: Simplisia Nabati: Pengertian, Jenis, Pengolahan, Tumbuhan, dan Lain-lain

    Apa yang Harus Diperhatikan Ketika Memanfaatkan Obat Tradisional?

    Yang perlu Sahabat perhatikan adalah sebagai berikut:

    • Reaksi alergi: ada beberapa orang atau individu yang mempunyai reaksi alergi yang cukup parah terhadap obat tradisional tertentu
    • Kelompok yang berisiko: obat-obatan tidak dianjurkan untuk kelompok berisiko, yaitu bayi, anak-anak, wanita hamil, orang lanjut usia serta yang mempunyai kondisi penyakit tertentu sehingga membutuhkan konsultasi dokter
    • Takaran dan kombinasi: hindarilah takaran dan kombinasi yang berlebihan
    • Konsultasi dengan dokter: konsultasilah dengan dokter terlebih dahulu jika Sahabat hendak mengonsumsi obat bersamaan dengan obat nontradisional
    • Penggunaan jangka panjang: peringatan/perhatian terhadap efek yang tidak diinginkan

    Baca Juga: Arti Lingkaran Berwarna Kemasan Obat

    Itulah beberapa hal seputar obat tradisional yang bisa digunakan untuk membantu memelihara daya tahan tubuh. Sahabat Sehat juga harus tetap memperhatikan aspek-aspek yang ada pada obat tradisional yang hendak dikonsumsi supaya tidak terjadi dampak yang tidak diinginkan. Untuk obat yang resmi dan terpercaya, Sahabat bisa membelinya di Prosehat. Informasi selengkapnya, silakan hubungi Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik http://www.prosehat.com/wa.

    Referensi

    1. Sugiarti, Herawaty, Riani. Buku Saku Obat Tradisional untuk Daya Tahan Tubuh. 1st ed. Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan; 2020.
    2. BPOM Ingatkan Pentingnya Cek KLIK [Internet]. KOMPAS.com. 2021 [cited 2 February 2021]. Available from: https://megapolitan.kompas.com/read/2018/02/25/10193531/bpom-ingatkan-pentingnya-cek-klik
    Read More
  • Profesi atlet adalah profesi yang membanggakan dan memiliki tanggung jawab besar. Apalagi jika menjadi atlet nasional yang berhasil mengharumkan nama bangsa di tingkat internasional. Meski demikian, menjadi atlet bukanlah perkara yang mudah. Selain melakukan latihan fisik tiap hari dan rutin, menjadi atlet pun juga harus memperhatikan beberapa asupan, dan asupan itu harus bernutrisi supaya dapat […]

    Jenis-jenis Asupan yang Dilarang Dikonsumsi Seorang Atlet

    Profesi atlet adalah profesi yang membanggakan dan memiliki tanggung jawab besar. Apalagi jika menjadi atlet nasional yang berhasil mengharumkan nama bangsa di tingkat internasional. Meski demikian, menjadi atlet bukanlah perkara yang mudah. Selain melakukan latihan fisik tiap hari dan rutin, menjadi atlet pun juga harus memperhatikan beberapa asupan, dan asupan itu harus bernutrisi supaya dapat menunjang performa sang atlet ketika bertanding. Ternyata mengenai asupan ini ada banyak sekali asupan yang harus dihindari seorang atlet. Beberapa asupan pun begitu populer di masyarakat. Apa saja asupan-asupan itu? Yuk, Sahabat, mari kita simak bersama-sama!

    asupan yang dilarang dikonsumsi seorang atlet

    Gorengan

    Semua orang Indonesia tentu sangat familiar dengan jenis makanan yang satu ini. Makanan ini mudah ditemukan di mana saja, dan sangat murah harganya. Rasanya sungguh nikmat ketika dimakan hangat-hangat atau dalam kondisi cuaca sedang dingin. Namun, ternyata gorengan merupakan salah satu jenis asupan yang dilarang dikonsumsi seorang atlet. Alasan gorengan dilarang dikonsumsi karena asupan tersebut mengandung lemak jenuh yang dapat meningkat dalam darah sehingga akan sulit dicerna oleh tubuh.

    Baca Juga: Alasan Orang Indonesia Gemar Konsumsi Gorengan Meski Tidak Menyehatkan

    Akibatnya, bisa membuat perut tidak nyaman, melilit, dan kram. Hal itu tentu saja akan berpengaruh pada performa sang atlet saat bertanding. Selain itu, gorengan mengandung kadar garam yang tinggi. Hal ini tentunya dapat meningkatkan risiko serangan jantung mendadak saat bertanding. Apalagi jika gorengan itu dilapisi tepung yang tentu saja hanya akan membuat tinggi kalori namun tidak ada gizi sama sekali. Akibatnya juga atlet jadi mudah cepat loyo selain berpotensi terserang berbagai penyakit

    Makanan Pedas

    Makanan dengan cita rasa pedas juga termasuk jenis makanan yang populer di Indonesia, dan hampir semua kuliner Indonesia selalu mempunyai rasa pedas. Sebab, bagi kebanyakan orang Indonesia makanan tidak memiliki rasa pedas, rasanya cukup hambar. Namun ternyata makanan ini termasuk yang dilarang dijadikan sebagai asupan atlet. Alasannya adalah makanan pedas akan membuat perut beriritasi sehingga akan menyulitkan performa pada beberapa olahraga yang membutuhkan kecepatan dan bersifat kompetitif seperti berlari sprint, sepak bola, basket, dan bulu tangkis. Selain itu, makanan pedas disebut akan melambatkan pencernaan dan menyebabkan diare, serta dapat menghilangkan cairan tubuh, yang tentu saja  sangat diperlukan atlet agar tidak mudah dehidrasi.

    Makanan dan Minuman dengan Pemanis Buatan

    Makanan dan minuman dengan pemanis buatan sangat banyak di pasaran, dan sangat digemari banyak orang. Akan tetapi makanan dan minuman jenis ini ternyata juga tidak boleh dikonsumsi oleh seorang atlet. Alasannya adalah pemanis buatan yang terkandung di dalamnya akan dapat memengaruhi tubuh dalam memproduksi insulin atau hormon penyimpanan lemak. Hal itu tentu saja akan mengakibatkan kondisi tubuh atlet menjadi tidak ideal, dan dapat memengaruhi penampilan selama bertanding.

    Makanan Berserat Tinggi

    Makanan berserat, terutama berserat tinggi, yang ternyata mempunyai manfaat yang baik untuk tubuh karena dapat melancarkan pencernaan disebut juga tidak boleh dikonsumsi atlet ketika ingin bertanding. Jika ingin mengonsumsi makanan berserat harus dijarak beberapa jam sebelum bertanding. Alasannya makanan-makanan tersebut dapat menganggu perut seperti perut menjadi kembung serta dapat menyebabkan dehidrasi karena serat yang tinggi memacu intensitas pencernaan. Hal ini tentu saja sangat mempengaruhi penampilan atlet.

    Baca Juga: Dampak Konsumsi Serat Berlebihan dan Cara Mengatasinya

    Makanan Berkarbohirat Simpleks

    Makanan berkarbohidrat simpleks seperti nasi putih, roti, dan kentang adalah makanan yang juga dilarang dikonsumsi oleh seorang atlet karena sifatnya yang cepat dicerna dan diserap tubuh. Sifatnya yang demikian dapat membuat atlet cepat kehilangan energi terutama untuk olahraga-olahraga yang mengedepankan ketahanan tubuh seperti lari maraton dan triathlon, di samping juga dapat memberikan energi dengan cepat. Beberapa gangguan kesehatan dapat dirasakan ketika kebanyakan mengonsumsi karbohidrat jenis ini seperti naiknya gula darah yang dapat menyebabkan diabetes mellitus tipe 2.  Karena itu, untuk performa dan stamina yang terbaik selama pertandingan, atlet disarankan mengonsumsi karbohidrat kompleks.

    Produk Terkait: Cek Kesehatan

    Minuman Beralkohol

    Sangat pantang bagi seorang atlet mengonsumsi minuman beralkohol bahkan sebelum bertanding. Hal ini dikarenakan alkohol memiliki dampak yang sangat buruk seperti memperlambat penyembuhan otot setelah berolahraga, mengurangi energi yang diproduksi oleh tubuh, dan merusak siklus tidur. Selain itu, alkohol akan mempengaruhi performa para atlet dengan merusak pola pikir mereka untuk mengembangkan strategi mencapai kemenangan yang digunakan saat bertanding. Itulah mengapa dalam beberapa kasus banyak atlet, terutama atlet sepak bola, didenda oleh klubnya masing-masing karena ketahuan mengonsumsi alkohol sehari sebelum bertanding.

    Baca Juga: Mau Olahraga? Eits, Sebelum Mulai Santap 6 Makanan Berikut!

    Sekian mengenai jenis asupan yang dilarang dikonsumsi para atlet. Pelarangan ini tentunya mempunyai maksud supaya performa mereka tetap oke selama bertanding dan tidak mengecewakan. Konsumsi makanan dan minuman yang telah disebutkan di atas sebenarnya boleh namun jangan sampai berlebihan. Semoga artikel ini dapat membantu Sahabat Sehat yang ingin menjadi atlet atau mencoba gaya hidup sehat.

    Produk Terkait: Jual Suplemen, Vitamin, dan Multivitamin

    Apabila Sahabat membutuhkan informasi lebih lanjut mengenai asupan tepat bagi atlet dan produk-produk kesehatan yang berkaitan silakan hubungi Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik http://www.prosehat.com/wa.

    Referensi:

    1. Media K. Pemain Indonesia Boleh Makan Sambal dan Gorengan, asalkan… Halaman all – Kompas.com [Internet]. KOMPAS.com. 2020 [cited 2 December 2020]. Available from: https://www.kompas.com/sports/read/2020/05/23/03400058/pemain-indonesia-boleh-makan-sambal-dan-gorengan-asalkan-?page=all
    2. Tarigan M. Sebelum Olahraga Lari, Sebaiknya Jauhi Makanan Serat dan Pedas [Internet]. Tempo. 2020 [cited 2 December 2020]. Available from: https://gaya.tempo.co/read/1231539/sebelum-olahraga-lari-sebaiknya-jauhi-makanan-serat-dan-pedas
    3. Tarigan M. Pelatih Timnas Larang Atlet Makan Gorengan, Ini Kata Dokter [Internet]. Tempo. 2020 [cited 2 December 2020]. Available from: https://gaya.tempo.co/read/1311656/pelatih-timnas-larang-atlet-makan-gorengan-ini-kata-dokter
    4. developer m. 12 Makanan yang Perlu Dihindari Atlet [Internet]. medcom.id. 2020 [cited 2 December 2020]. Available from: https://www.medcom.id/rona/kesehatan/gNQG23vk-12-makanan-yang-perlu-dihindari-atlet
    5. 5 Akibat Kebanyakan Makan Serat [Internet]. detikHealth. 2020 [cited 2 December 2020]. Available from: https://health.detik.com/hidup-sehat-detikhealth/d-1458832/5-akibat-kebanyakan-makan-serat
    6. Kustiani R. Memahami Karbohidrat Kompleks dan Karbohidrat Sederhana [Internet]. Tempo. 2020 [cited 2 December 2020]. Available from: https://cantik.tempo.co/read/893218/memahami-karbohidrat-kompleks-dan-karbohidrat-sederhana
    7. Dampak Buruk Alkohol bagi Atlet [Internet]. Pandit Football Indonesia. 2020 [cited 2 December 2020]. Available from: https://www.panditfootball.com/sains-bola/3904/RDK/140404/dampak-buruk-alkohol-bagi-atlet
    Read More
  • Makanan dan minuman fermentasi adalah salah satu jenis makanan yang sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Tempe, oncom, tapai, yogurt, dan belakangan yang terkenal, kimchi adalah sekian dari banyak jenis makanan fermentasi yang tersedia dan masuk ke dalam perut kita. Rasanya pun kebanyakan asam dan gurih, sehingga membuat kita tetap ingin dan ketagihan mengonsumsinya.1 Akan tetapi, apakah […]

    Makanan dan Minuman Fermentasi: Proses, Manfaat, Efek Samping

    Makanan dan minuman fermentasi adalah salah satu jenis makanan yang sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Tempe, oncom, tapai, yogurt, dan belakangan yang terkenal, kimchi adalah sekian dari banyak jenis makanan fermentasi yang tersedia dan masuk ke dalam perut kita. Rasanya pun kebanyakan asam dan gurih, sehingga membuat kita tetap ingin dan ketagihan mengonsumsinya.1 Akan tetapi, apakah Sobat mengetahui persis apa itu makanan fermentasi? Nah, tanpa berlama-lama, yuk kita simak bersama makanan dan minuman fermentasi, mulai dari proses, manfaat, dan efek sampingnya.

    makanan dan minuman fermentasi

    Baca Juga: 5 Makanan Korea Ini Ternyata Menyehatkan

    Prosesnya Seperti Apa?

    Makanan dan minuman fermentasi telah melalui proses pengawetan yang terjadi karena adanya campur tangan organisme tertentu yang membantu mengubah makanan hingga bisa terfermentasi. Tentu saja, organisme yang dimaksud adalah bakteri yang memang dalam sejarah kehidupan manusia dapat dimanfaatkan untuk membantu pengolahan makanan selain memiliki fungsi sebagai pelindung tubuh terhadap bakteri jahat.1 Bakteri yang baik ini disebut dengan probiotik.2 Selain bakteri, juga terdapat ragi. Jenis ragi yang biasa digunakan adalah Saccharomyces cereviasae.1

    Proses fermentasi sendiri adalah proses produksi energi dalam sel pada kondisi anaerobik atau tanpa udara, sehingga tidak ada oksigen bebas yang terlibat dalam proses tersebut. Ketika fermentasi berlangsung, terjadilah proses perubahan karbohidrat, seperti pati atau gula menjadi alkohol, asam atau gas. Gula sendiri diketahui merupakan salah satu bahan paling umum yang digunakan dalam proses ini. Gula ini kemudian akan dipecah menjadi dua bentuk, yaitu alkohol dan karbon dioksida oleh ragi, salah satu mikroorganisme penting dalam proses fermentasi.1

    Baca Juga: Virus dan Bakteri, Perbedaan dan Cara Mencegah Infeksinya

    Selanjutnya, karbon dioksida akan membentuk gelembung-gelembung di permukaan makanan dan minuman yang difermentasi. Sobat bisa melihatnya ketika menyaksikan langsung pembuatan adonan untuk roti, salah satu makanan yang difermentasi. Adonan ini akan mengembang saat sudah dicampur dengan ragi dan didiamkan beberapa saat. Adonan mengembang karena ragi sudah memecah gula menjadi karbon dioksida. Proses ini kemudian dinamakan dengan glikosis, yaitu jalur metabolisme yang mengubah glukosa menjadi asam piruvat yang digunakan untuk menghasilkan energi. Proses fermentasi yang bersifat anaerobik asam piruvat akan memecah gula menjadi karbon dioksida atau zat lainnya, tergantung dengan ragi yang digunakan.1

    Apakah Makanan dan Minuman Fermentasi Mempunyai Manfaat?

    Tentu saja ada manfaatnya. Berikut ini adalah beberapa manfaat yang didapat dari mengonsumsi kuliner dari hasil fermentasi:

    Meningkatkan Kesehatan Pencernaan

    Umum diketahui bahwa kuliner fermentasi mengandung probiotik atau bakteri dan ragi yang baik dan dapat membantu memulihkan keseimbangan bakteri baik di usus, serta dapat bermanfaat untuk berbagai masalah pencernaan. Probiotik juga disebut dapat mengurangi gejala tidak nyaman pada kasus irritable bowel syndrome, yakni kumpulan gejala akibat iritasi pada saluran pencernaan. Mengonsumsi susu yang sudah difermentasi, seperti yogurt, setiap hari dapat memperbaiki gejala yang mengarah pada IBS, misalnya kembung dan perubahan frekuensi BAB. Fermentasi juga dapat mengurangi tingkat keparahan diare, kembung, gas, dan sembelit. Apabila Sobat mengalami masalah pencernaan, yuk mulai tambahkan makanan yang difermentasi supaya membantu pencernaan menjadi lebih lancar.3

    Produk Terkait: Jual Heavenly Blush Classic Greek Yoghurt

    Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh

    Probiotik dalam kuliner yang difermentasi memiliki dampak signifikan pada tubuh karena dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mengurangi risiko infeksi. Mengonsumsi makanan dan minuman yang kaya akan probiotik juga dapat membantu Sobat untuk pulih lebih cepat saat saat sakit. Selain itu, fermentasi pada makanan dan minuman juga memperkaya vitamin C, zat besi, dan seng, yang bermanfaat untuk sistem kekebalan tubuh. Apalagi di masa pandemi Corona, makanan dan minuman fermentasi berperan penting untuk imunitas tubuh.3

    Memudahkan Pencernaan Makanan

    Fermentasi membantu memecah nutrisi dalam makanan dan minuman, serta membuatnya lebih mudah dicerna daripada yang tidak difermentasi. Contohnya, laktosa atau gula alami dalam susu dipecah selama fermentasi menjadi gula yang lebih sederhana, yakni glukosa dan galaktosa. Oleh karena itu, seseorang yang memiliki intoleransi laktosa pada umumnya tidak akan mengalami masalah apapun saat mengonsumsi yogurt dan kefir. Selain itu, fermentasi dapat membantu memecah dan menghancurkan antinutrien, seperti fitat dan lektin yang merupakan senyawa pada biji-bijian, kacang-kacangan, dan polong-polongan yang menganggu penyerapan nutrisi. Dengan demikian, mengonsumsi kacang-kacangan yang difermentasi, seperti tempe dapat meningkatkan penyerapan nutrisi yang bermanfaat, sehingga lebih bergizi untuk tubuh.3

    Menjaga Kesehatan Jantung

    Bagi Sobat Sehat yang sedang mengalami masalah jantung, ada baiknya mengonsumsi makanan dan minuman fermentasi karena ternyata bermanfaat untuk mengurangi tekanan darah dan membantu menurunkan kolestrol total dan kolestrol jahat yang berperan dalam terjadinya penyakit jantung. Makanan dan minuman fermentasi juga mampu menurunkan berat badan dan mengurangi lemak perut melalui peran Lactobacillus rhamnosus dan Lactobacillus gasseri.4

    Menyingkirkan Racun dalam Tubuh

    Manfaat lain dari makanan dan minuman fermentasi adalah menyingkirkan racun dalam tubuh. Racun dalam tubuh berasal dari bakteri jahat atau patogen yang menyebabkan beberapa penyakit dan sering tanpa disadari ada dalam makanan yang Sobat santap. Meskipun demikian, Sobat tidak sering sakit karena adanya bakteri baik yang melawan bakteri patogen tersebut. Bakteri baik yang ada dalam makanan dan minuman yang difermentasi ini membuat produk sampingan fermentasi asam yang menurunkn pH usus, kemudian mengurangi kemungkinan bakteri jahat dapat bertahan hidup. Bakteri baik juga bersaing untuk mendapatkan pasokan makanan dan menempati lapisan usus. Selain itu, bakteri baik ini dapat mengeluarkan protein antimikroba yang bisa membunuh bakteri jahat. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa fermentasi pada makanan dan minuman yang Sobat konsumsi dapat membantu proses detoksifikasi.3

    Apakah Ada Efek Sampingnya?

    Meskipun makanan dan minuman fermentasi mempunyai manfaat baik untuk kesehatan, tak dapat dipungkiri bahwa ternyata ada juga efek samping yang ditimbulkan. Apa saja efek sampingnya? Yuk, mari simak di bawah ini!

    Menderita Kembung

    Dengan tingginya kandungan probiotik dalam kuliner yang difermentasi, tidak semua orang bisa mengonsumsinya dengan aman. Reaksi yang paling umum terjadi adalah naiknya asam lambung dan membuat perut kembung. Kondisi ini terjadi karena probiotik menghasilkan gas secara berlebihan. Perut bisa terasa sakit akibat kembung dan meningkatnya asam lambung.4

    Baca Juga: Hati-hati 8 Jenis Makanan Ini Bisa Jadi Penyebab Perut Kembung

    Migrain dan Sakit Kepala

    Efek samping berikutnya adalah migrain dan sakit kepala. Hal ini karena kuliner fermentasi mengandung histamin dan tyramin yang ternyata dapat menyebabkan sakit kepala. Dalam histamin dan tyramine tersebut ada senyawa amina yang menstimulasi sistem saraf pusat. Senyawa inilah yang bisa menurunkan atau meningkatkan aliran darah yang menimbulkan sakit kepala.4

    Intoleransi Histamin

    Histamin yang terkandung dalam kuliner fermentasi kenyataannya tidak bisa dicerna tubuh setiap orang, sehingga akan diserap ke dalam aliran darah. Kondisi demikian akhirnya malah dapat menimbulkan gejala gatal, sakit kepala, migraine, pilek, mata merah, kelelahan, gatal-gatal, diare, mual, dan muntah. Bahkan dalam kondisi yang lebih parah, bisa menimbulkan asma, tekanan darah rendah, detak jantung tidak teratur, kolaps sirkulasi, perubahan psikologis mendadak (seperti kecemasan, agresivitas, pusing, dan penurunan konsentrasi), serta gangguan tidur.4

    Menyebabkan Keracunan

    Meskipun umumnya aman dikonsumsi, kenyatannta kuliner yang difermentasi tidak bisa terhindarkan dari bakteri yang mengandung racun. Pada tahun 2012 terdapat 89 kasus Salmonella yang disebabkan oleh tempe yang tidak dipasteurisasi. Pada tahun 2013-2014 terjadi wabah E.coli yang dikaitkan oleh kimchi yang terkontaminasi. Hal ini membuktikan bahwa probiotik dalam produk konsumsi fermentasi ternyata tidak selamanya mampu mensekresikan racun, sehingga makanan dan minuman yang terfermentasi menjadi tidak aman saat dikonsumsi.4

    Menyebabkan Infeksi

    Kenyataannya, kuliner fermentasi bisa menyebabkan infeksi, terutama pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Hal ini terjadi dalam sebuah peristiwa di London, Inggris. Seorang pasien diabetes berusia 65 tahun mengalami abses hati karena mengonsumsi makanan dan minuman fermentasi. Sehingga, sangat tidak disarankan mengonsumsi makanan dan minuman fermentasi terlalu banyak, terutama pada orang yang rentan. Infeksi serius lainnya adalah pneumonia, sepsis, dan endokarditis.4

    Melawan Antibiotik

    Bukannya mendukung antibiotik, bakteri probiotik dalam kuliner fermentasi ternyata malah melawan antibiotik. Hal ini karena bakteri probiotik bisa membawa gen yang dapat melawan antibotik. Gen tersebut dapat menular ke bakteri lain memlalui transfer gen horizontal di saluran pencernaan. Gen yang dibawa paling banyak untuk melawan eritoromisin dan tetrasiklin, yang umumnya digunakan untuk mengobati infeksi pernapasan dan beberapa penyakit menular seksual. Studi menjelaskan probiotik yang dapat menyebabkan resistensi antibiotik dijual bebas pada suplemen makanan, dimana hal ini berpotensi untuk menyebabkan resistensi terhadap beberapa jenis antibiotik yang biasa digunakan untuk mengobati infeksi bakteri serius. Bakteri probiotik Lactobacillus yang terdapat pada kefir pada sebuah penelitan mampu memberikan perlawanan terhadap sejumlah antibiotik, seperti ampisilin, penisilin, dan tetrakilin yang digunakan untuk mengobati infeksi kandung kemih, pneumonia, gonore, dan meningitis. Tak hanya itu, asam laktat juga bisa menimbulkan resistensi terhadap vankomisin, obat untuk infeksi MRSA (Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus).4

    Baca Juga: 7 Cara Menangani Flu dengan Cepat dan Mudah

    Nah, itulah hal-hal terkait makanan dan minuman fermentasi, mulai dari proses, manfaat, hingga efek samping yang dapat ditimbulkan. Oleh karena itu, supaya makanan dan minuman fermentasi benar-benar memberikan efek yang positif bagi tubuh Sobat, hendaklah dikonsumsi dengan wajar dan tidak berlebihan. Apabila Sobat memerlukan informasi lebih lanjut mengenai makanan dan minuman fermentasi, serta produk-produk kesehatan terkait lainnya, silahkan hubungi Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik http://www.prosehat.com/wa.

    Referensi

    1. Banyak Makanan yang Melalui Proses Fermentasi A. Banyak Makanan yang Melalui Proses Fermentasi, Ayo Ketahui Proses Fermentasi pada Makanan! [Internet]. Bobo. 2020 [cited 3 November 2020]. Available from: https://bobo.grid.id/read/082121146/banyak-makanan-yang-melalui-proses-fermentasi-ayo-ketahui-proses-fermentasi-pada-makanan?page=all
    2. Makanan Hasil Fermentasi Mengandung Bakteri Baik untuk Tubuh, lo! [Internet]. Bobo. 2020 [cited 3 November 2020]. Available from: https://bobo.grid.id/read/081651275/makanan-hasil-fermentasi-mengandung-bakteri-baik-untuk-tubuh-lo?page=all
    3. 5 Manfaat Makanan Fermentasi untuk Kesehatan [Internet]. KOMPAS.com. 2020 [cited 3 November 2020]. Available from: https://health.kompas.com/read/2020/11/02/090600768/5-manfaat-makanan-fermentasi-untuk-kesehatan?page=all
    4. Sari R. 6 Bahaya Terlalu Banyak Konsumsi Makanan Hasil Fermentasi [Internet]. IDN Times. 2020 [cited 3 November 2020]. Available from: https://www.idntimes.com/health/medical/rondiya-sari/6-bahaya-terlalu-banyak-konsumsi-makanan-hasil-fermentasi-c1c2-1/6
    Read More

Showing 1–10 of 14 results

Chat Asisten Maya
di Prosehat.com