Berpuasa memang memiliki manfaat bagi kesehatan. Namun puasa bagi penderita diabetes melitus harus dilakukan dengan benar.
Bulan Ramadhan adalah bulan yang dinantikan kedatangannya oleh umat Muslim seluruh dunia. Tidak hanya memberikan manfaat bagi kesehatan rohani, berpuasa di bulan Ramadhan juga memberikan manfaat baik bagi kesehatan jasmani. Namun, bagi orang yang memiliki penyakit diabetes, ibadah puasa harus dilakukan dengan benar agar terhindar dari komplikasi yang tidak diharapkan.
Maka dari itu, penting sekali bagi penderita diabetes untuk melakukan persiapan sebelum puasa.
Persiapan sebelum puasa
Berpuasa bagi penderita diabetes sebaiknya didahului dengan berkonsultasi dengan dokter. Dokter akan melihat riwayat perjalanan penyakit Anda dan perkembangannya, termasuk kadar gula darah beberapa bulan terakhir, tekanan darah, dan profil lipid (kolesterol/ trigliserida). Setelah menerima informasi yang lengkap, dokter akan memberikan saran yang terbaik untuk Anda.
Anda juga perlu memahami apa saja risiko komplikasi bila berpuasa, terutama bila dilakukan dengan tidak berhati-hati. Contoh komplikasi yang mungkin terjadi antara lain gula darah rendah (hipoglikemi) atau tinggi (hiperglikemi) dan kekurangan cairan tubuh (dehidrasi).
Beberapa hal yang mempengaruhi risiko komplikasi diantaranya
- Tipe diabetes (DM tipe 1 atau 2),
- Kestabilan gula darah Anda selama 3 bulan terakhir (lebih aman bila HbA1c pada level 7.5%),
- Jenis obat-obatan yang Anda gunakan untuk mengontrol gula darah Anda, terutama bila menggunakan golongan sulfonilurea dan insulin, dan
- Memiliki komplikasi diabetes, seperti gangguan penglihatan, kerusakan saraf, penyakit jantung dan ginjal.
Bila dokter merasa Anda belum pada kondisi optimal untuk berpuasa, maka ia akan menyarankan agar Anda menunda hingga kondisi Anda membaik.
Baca Juga: Berbagai Faktor Penyebab Diabetes yang Paling Banyak Ditemukan
Hal-hal yang harus diperhatikan bila berpuasa
Selain membicarakan risiko komplikasi dengan dokter, dapatkan informasi apa saja yang harus dilakukan dan diketahui agar aman berpuasa, antara lain
- Memeriksa kadar gula darah lebih sering dari biasanya,
- Hal yang harus dilakukan bila gula darah diketahui terlalu rendah atau tinggi, atau bila Anda merasa tidak sehat
- Penyesuaian obat diabetes, termasuk dosis, jenis, dan waktu minum, dan
- Penyesuaian dosis insulin.
Baca Juga: Indeks Massa Tubuh yang Sehat bagi Penderita Diabetes
Tips berpuasa aman dan nyama
Setiap Muslim yang akan berpuasa mengharapkan momen beribadah yang khusyuk. Setelah berkonsultasi dengan dokter, tiba saatnya Anda melakukan manajemen puasa secara mandiri. Ikuti tips berpuasa di bawah ini agar aman dan nyaman.
Pilih makanan dan minuman sehat selama Ramadhan
- Sahur
Sahur adalah bagian penting dalam berpuasa dan tidak boleh Anda lewati. Pilihlah makanan yang memiliki indeks glikemik rendah. Artinya, makanan akan dicerna tubuh secara lambat sehingga kenaikan gula darah terjadi perlahan-lahan. Dengan demikian, gula darah juga akan lebih stabil selama berpuasa. Contoh makanan dengan indeks glikemik rendah adalah oat, beras basmati, beras hitam, biji-bijian, kacang-kacangan.
Bila hanya memungkinkan bagi Anda untuk mengonsumsi beras putih, diskusikan dengan Ahli Gizi atau dokter Anda mengenai porsinya karena beras putih termasuk makanan dengan indeks glikemik tinggi.
Yang tidak kalah penting adalah minum air putih yang cukup. Hindari minuman manis dan berkafein seperti teh, kopi, soda untuk mencegah risiko dehidrasi. Kafein memiliki efek diuretik yang menyebabkan sering buang air kecil.
- Iftar
Sebagian orang membatalkan puasanya saat iftar dengan memakan kurma. Walau kurma memiliki kandungan nutrisi yang bagus, perlu diingat bahwa kurma mengandung karbohidrat yang tinggi. Dua buah kurma ukuran besar sama dengan sepotong roti berukuran sedang. Maka, batasi jumlah kurma yang Anda makan.
Segera pulihkan cairan tubuh dengan minum air putih yang cukup. Hindari minuman manis atau jus buah karena akan meningkatkan gula darah dengan drastis. Selain itu, hindari makanan yang digoreng demi kesehatan jantung Anda.
Baca Juga: Cara dan Manfaat Melakukan Pemantauan Gula Darah Mandiri
Tetap aktif bergerak
Orang dengan diabetes dapat tetap melakukan aktivitas ringan sehari-hari. Bila Anda sudah biasa berolahraga dan ingin melanjutkannya selama Ramadhan, pastikan Anda sudah mendiskusikannya dengan dokter karena olahraga dapat meningkatkan risiko hipoglikemia, terutama bila dilakukan di akhir waktu puasa.
Tahu kapan harus membatalkan puasa
Setiap orang dengan diabetes harus memahami sinyal tubuhnya dengan baik. Bila Anda merasa lemas dan kadar gula Anda rendah, segera batalkan puasa. Kadar gula darah < 70 mg/dL atau > 300 mg/dL memerlukan penanganan segera.
Mari sambut bulan yang penuh berkah dengan segenap suka cita. Persiapkan diri sebaik-baiknya agar Anda dapat beribadah tanpa halangan. Lanjutkan pola hidup sehat walau Ramadhan telah usai untuk kebaikan diri.
Baca Juga: Menjaga Pola Hidup Sehat untuk Penderita Diabetes
Jika Sahabat Sehat membutuhkan layanan konsultasi dokter, layanan vaksinasi, imunisasi anak, layanan medical check up, layanan fisioterapi, pemeriksaan laboratorium, multivitamin, dan produk kesehatan lainnya, segera manfaatkan layanan Prosehat yang turut menyediakan layanan Chat Dokter 24 Jam.
Informasi lebih lanjut, silahkan hubungi WA Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik http://www.prosehat.com/wa.
Ditulis oleh: dr. Nurul Larasati
Referensi
- Castro R. Diabetes and fasting: can I fast during Ramadan? [Internet]. 2021.
- Diabetes and Ramadan [Internet]. 2022.
- Al-Arouj M et al. Recommendations for Management of Diabetes During Ramadan. Diabetes Care 2005;28(9):2305–2311
12 April 2022