Vaksinasi tetanus untuk anak penting untuk diberikan, Jangan anggap sepele saat SiKecil terluka. kapan waktu yang tepat vaksinasi tetanus?
Jangan anggap sepele saat Si Kecil terluka. Pasalnya, anak-anak belum memiliki sistem kekebalan tubuh yang sempurna layaknya orang dewasa. Inilah sebabnya anak yang terluka sangat rentan terhadap serangan infeksi, terutama infeksi tetanus. Sahabat Sehat, apa itu tetanus ? Mari simak penjelasan berikut.
Apa Itu Tetanus ?
Tetanus adalah penyakit infeksi bakteri Clostridium tetani yang masuk kedalam tubuh manusia melalui luka terbuka. Racun akibat bakteri ini dapat mempengaruhi otot dan saraf tubuh, seperti kejang otot, spasmus, dan kekakuan otot-otot yang menyebabkan tulang belakang tampak melengkung. Bahkan pada kasus yang berat, tetanus dapat menyebabkan kematian. Penyakit ini tidak menular dan dapat dicegah dengan pemberian vaksin.
Bagaimana Cara Penularan Tetanus?
Tetanus berkaitan dengan luka yang diakibatkan tertusuk paku berkarat. Namun perlu diketahui bahwa bakteri penyebab tetanus tidak hanya terdapat pada logam berkarat, namun juga dapat ditemui di tanah dan kotoran.
Saat bakteri Clostridium tetani bersentuhan dengan luka atau lubang di kulit, bakteri tersebut akan mudah berkembang hingga dapat menyebabkan infeksi serius pada tubuh. Oleh sebab itu, semua anak dianjurkan menerima vaksinasi tetanus sebagai langkah pencegahan.
Baca Juga: Pentingnya Vaksin Tetanus Setelah Luka Akibat Benda Tajam
Kapan Waktu yang Tepat Vaksinasi Tetanus Untuk Si Kecil?
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), anak-anak direkomendasikan untuk mendapatkan 5 suntikan DTaP (atau disebut juga vaksin DPT). Suntikan DTaP adalah vaksin kombinasi yang mampu melindungi anak dari 3 penyakit, yakni difteri, tetanus, dan pertussis. Berikut ketentuannya pemberian vaksin untuk mencegah infeksi difteri, tetanus dan pertussis (DPT):
- 3 suntikan pertama di berikan pada usia 2, 4, dan 6 bulan.
- Suntikan keempat diberikan pada usia antara 15 dan 18 bulan.
- Suntikan kelima diberikan pada usia 4 hingga 6 tahun.
- Suntikan booster Tdap harus diberikan saat anak berusia 11 atau 12 tahun pada jadwal pemeriksaan rutin. Booster Tdap juga dapat melindungi anak dari infeksi tetanus, difteri, dan pertusis.
- Remaja dan dan wanita hamil juga perlu mendapatkan booster Tdap antara pekan ke 27 dan 36 setiap kehamilan untuk meningkatkan perlindungan bagi bayi mereka saat lahir.
Baca Juga: Fakta Seputar Tetanus Pada Anak
Anak yang Berisiko Terinfeksi Tetanus
Seorang anak lebih berisiko terkena tetanus apabila belum mendapatkan vaksin tetanus dan mengalami cedera kulit di bagian tubuh dimana bakteri penyebab tetanus mungkin akan lebih aktif. Bakteri tetanus akan masuk ke tubuh melalui luka di kulit, termasuk:
- Tusukan, luka, atau luka pada kulit
- Luka bakar
- Gigitan binatang
Gejala Tetanus pada Anak
Saat anak terpapar bakteri tetanus, mungkin membutuhkan 3 hingga 21 hari masa inkubasi untuk gejalanya muncul. Pada bayi, gejala mungkin akan muncul dalam rentan waktu 3 hingga 14 hari.
Gejala tetanus pada anak yang paling umum meliputi:
- Kekakuan rahang (lockjaw)
- Kekakuan otot perut dan punggung
- Kontraksi (pengencangan) otot-otot wajah
- Kejang
- Detak jantung cepat
- Demam
- Berkeringat
- Kejang otot yang menyakitkan di sekitar area luka. Saat kejang ini mulai mempengaruhi laring atau dada, anak mungkin akan kesulitan bernapas atau bahkan tidak dapat bernapas.
- Kesulitan menelan
Tetanus memiliki gejala yang mirip dengan gangguan kesehatan lainnya. Jika, tidak segera diobati tetanus mungkin akan mengancam jiwa. Untuk itu, pastikan untuk segera membawa anak Anda ke dokter jika mengalami gejala-gejala diatas.
Baca Juga: Hal yang Harus Dilakukan Sebelum Si Kecil Di Vaksin DPT
Pengobatan Tetanus pada Anak
Perawatan terhadap penyakit ini akan disesuaikan dengan gejala, usia, dan kondisi kesehatan anak secara umum. Selain itu, pengobatan yang diberikan juga tergantung pada seberapa cepat paparan terjadi atau tingkat keparahan infeksi. Pengobatan ini bertujuan untuk mengurangi adanya risiko tetanus setelah cedera atau terluka. Perawatan yang dapat dilakukan meliputi:
- Membersihkan luka kulit
- Memberikan serangkaian suntikan antitoksin tetanus
- Penggunaan obat antibiotic
Sedangkan pada kasus yang lebih parah, anak Anda mungkin perlu dirawat di rumah sakit. Perawatan yang diberikan rumah sakit mungkin termasuk:
- Penggunaan selang pernapasan yang dimasukan ke bagian depan tenggorokan (trakeostomi) jika anak memiliki masalah pernapasan.
- Obat untuk mengontrol kejang
Ingat, komunikasikan dengan dokter mengenai risiko, manfaat, dan kemungkinan efek samping dari penggunaan obat-obatan tersebut.
Kapan Harus Ke Dokter?
Apabila Anda tidak yakin apakah si Kecil telah mendapatkan vaksin tetanus atau belum melengkapi rangkaian vaksin tetanus, maka hubungi layanan kesehatan apabila anak Anda mengalami:
- Gejala yang tidak membaik, atau memburuk
- Timbul gejala baru
Baca Juga: Bagaimana Mengatasi Efek Samping Vaksin DPT atau Sering Disebut KIPI
Jika Sahabat Sehat membutuhkan layanan konsultasi dokter, layanan vaksinasi, imunisasi anak, layanan medical check up, layanan fisioterapi, pemeriksaan laboratorium, multivitamin, dan produk kesehatan lainnya, segera manfaatkan layanan Prosehat yang turut menyediakan layanan Chat Dokter 24 Jam.
Informasi lebih lanjut, silahkan hubungi WA Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik http://www.prosehat.com/wa.
Ditulis oleh: Redaksi Prosehat
Ditinjau oleh: dr. Monica C
Referensi
- Centers for Disease Control and Prevention. 2021. Tetanus and the Vaccine (Shot).
- Cdc.gov. 2021. Tetanus Vaccination | CDC.
- Kidshealth.org. 2021. Tetanus (for Parents) – Nemours KidsHealth.
- Pccvi.com. 2021. When Should My Child Get a Tetanus Shot?.
- Urmc.rochester.edu. 2021. Tetanus in Children – Health Encyclopedia – University of Rochester Medical Center.