Persiapan untuk kuliah dan menjelajah australia harus dilakukan dari jauh-jauh hari. Selain menyiapkan dokumen akademis, negara dan universitas yang dituju mewajibkan calon mahasiswa menunjukkan bukti vaksinasi rutin, termasuk negara Australia.
Melansir data dari Global Flow of Tertiary Level Students yang dikeluarkan oleh UNESCO Institute for Statistic 2021 Australia menjadi salah satu negara yang paling diminati oleh calon mahasiswa atau pelajar dari negara Indonesia.
Agar dapat menikmati pendidikan berkualitas tinggi dan leluasa menjelajah setiap bagian dari Australia, pastikan kamu sudah memiliki kekebalan tubuh yang bagus melalui vaksinasi. Tidak hanya vaksinasi terhadap Covid-19 yang sedang marak, tapi juga jenis lainnya yang tidak kalah penting.
Vaksinasi Covid-19
Saat ini vaksinasi Covid-19 sudah menjadi syarat wajib untuk masuk ke seluruh negara.
Berikut ini jenis vaksin Covid-19 yang disetujui oleh Therapeutic Goods Administration (TGA) Australia:
- Dua dosis dengan jarak pemberian minimal 14 hari:
- Astra Zeneca Vaxzevria
- Astra Zeneca Covishield
- Pfizer/Biontech Comirnaty
- Moderna Spikevax ot Takeda
- Sinovac Coronavac
- Bharat Biotech Covaxin
- Sinopharm BBIBP-CorV, untuk pasien dibawah usia 60 tahun
- Gamaleya Research Institute Sputnik V
- Novavax/Biocelect Nuvaxoid Atau 1 dosis dari vaksin: Johnson & Johnson / Janssen-Cilag COVID Vaccine
Pemberian vaksinasi COVID-19 ini paling lambat diberikan 7 hari sebelum melakukan perjalanan ke Australia.
Vaksinasi Japanese Encephalitis
Australia dikagetkan dengan kemunculan virus Japanese encephalitis yang baru muncul pada Maret 2022 lalu. Virus ini telah menginfeksi 17 warga dan menyebabkan 2 diantaranya meninggal dunia. Virus ini ditularkan oleh gigitan nyamuk Culex yang terinfeksi.
Walau virus ini tidak menular antar manusia, sehingga mungkin tidak akan membawa ancaman sebesar virus Corona, akan tetapi konsekuensi dari infeksi virus ini tidak dapat dianggap enteng.
Japanese encephalitis merupakan salah satu penyakit virus yang menyebabkan peradangan atau infeksi otak (ensefalitis) yang serius, ditemukan di seluruh dunia terutama di Asia, Pasifik bagian barat dan Australia bagian utara.
Tidak hanya dewasa, anak-anak juga dapat terinfeksi virus ini, terutama usia 0-14 tahun.
Baca Juga: Mengapa Kuliah di Australia Perlu Vaksinasi Japanese Encephalitis?
Vaksin Hepatitis A dan B
Vaksin hepatitis A dan B biasanya sudah dilengkapi saat usia anak-anak. Namun, ada baiknya Anda meng-update status kekebalan tubuh Anda terhadap virus hepatitis karena ada kemungkinan kadar antibodi sudah menurun.
Kedua jenis virus ini sama-sama menyebabkan peradangan hati. Bedanya, virus hepatitis B menyebabkan kerusakan hati yang berkelanjutan. Maka, penting sekali untuk memiliki perlindungan terhadap kedua penyakit menular ini.
Baca Juga: Vaksin, Menjadi Syarat Mutlak Sebelum Kuliah di Luar Negeri
Vaksin Rabies
Vaksinasi rabies direkomendasikan oleh Australia jika Anda berencana untuk melakukan aktivitas di luar ruangan yang meningkatkan risiko terkena gigitan kelelawar ataupun hewan lainnya yang terinfeksi.
Vaksin Flu
Virus influenza adalah jenis virus yang mudah ditemukan dimana-mana dan menjadi masalah kesehatan global karena galur virus influenza terus menerus bermutasi.
Selain melindungi terhadap virus influenza, vaksin flu juga melindungi dari penyakit meningitis atau peradangan selaput otak. Lakukan vaksinasi flu setiap setahun sekali untuk perlindungan optimal.
Baca Juga: Catat, Anjuran Vaksinasi Persiapaan Kuliah di Luar Negeri
Vaksin MMR (Measles, Mumps, Rubella)
Vaksin MMR melindungi diri dari campak, gondongan, dan cacar Jerman (rubella). Meskipun penyakit ini umumnya ditemui pada anak-anak, orang dewasa masih memiliki risiko tertular dan menularkan.
Bagi calon mahasiswa yang belum pernah atau tidak diketahui riwayat vaksinasi sebelumnya saat masa kanak-kanak, tetap dianjurkan untuk melakukan vaksinasi MMR setidaknya 1 dosis vaksin MMR. Sementara itu, seseorang yang beresiko terkena campak atau gondongan perlu mendapatkan 2 dosis vaksin MMR dengan jarak 4 minggu.
Sahabat Sehat, segera luangkan waktu untuk melakukan vaksinasi. Tidak hanya bermanfaat untuk melengkapi syarat kuliah dan menjelajah australia, Sahabat Sehat juga menjadi lebih leluasa bereksplorasi selama di Australia.
Baca Juga: Musim Flu di Australia, Perlukah Mahasiswa Vaksin Influenza?
Jika Sahabat Sehat membutuhkan layanan vaksinasi, imunisasi anak, layanan medical check up, layanan fisioterapi, pemeriksaan laboratorium, multivitamin, dan produk kesehatan lainnya, segera manfaatkan layanan Prosehat.
Informasi lebih lanjut, silahkan hubungi WA Asisten Kesehatan Maya dengan nomor 08111816800 atau klik http://www.prosehat.com/wa.
Ditulis oleh: dr. Jesica Chintia
Ditinjau oleh: dr. Nurul L
Referensi
- Pininta Kasih, A. 15 Negara Ini Jadi Favorit Siswa Indonesia Lanjutkan Kuliah.
- Australia Government Department of Health. Vaksin COVID-19.
- Australia Government Department of Health. Communicable diseases.
- Citra R, Dwinanda, R. Menyebar di Australia, Infeksi Virus Japanese Encephalitis tak Bisa Diremehkan.
- Kurniawan, R. Vaksin Japanese Encephalitis: Manfaat dan Komplikasi.
- Prasetyo. Japanese Encephalitis.
- Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Japanese encephalitis disease correlates with numbers of rice filed area.
- Yoanita. Seputar Imunisasi Japanese Encephalitis (JE) pada Anak.
- Australia Online Visa. Vaccines needed to travel to Australia.
- Buffum Taylor, R. and Robinson, MD, J. Adult MMR Vaccine: Advantages, Side Effects, Guidelines.
- CDC. Measles, Mumps, and Rubella (MMR) Vaccination.