Baru-baru ini kita dikagetkan dengan unggahan Kim Kardashian tentang curhatan yang sedih lantaran Saint sang buah hati mengidap pneumonia atau dikenal dengan infeksi paru-paru. Hal ini membuat sedih lantaran sang buah hati baru berumur 2 tahun harus dirawat selama 3 hari.
Pada unggahannya (@kimkardashian) kim menuliskan “Bayiku sangat kuat! Setelah menghabiskan tiga malam di rumah sakit dan melihat bayiku diinfus serta terhubung dengan tabung oksigen”. Hal ini tentu membuat kita bingung apa sebenarnya pneumonia itu? Pneumonia sendiri merupakan radang infeksi akut yang berada pada saluran pernafasan bawah yang disebabkan dari virus, bakteri atau jamur.
Produk Terkait: Imunisasi Pneumonia Anak ke Rumah
Pneumonia paling banyak menyerang bayi usia dibawah 2 tahun, penyakit ini dapat menyebabkan kematian bila tidak ditangani dengan cepat dan tepat. Bunda perlu mewaspadai jika buah hati mengalami demam, batuk, susah bernafas atau nafas lebih cepat dan sesak. Karena penyebarang penyakit satu ini ditularkan oleh bakteri melalui percikan ludah yang berasal dari batuk, bersin ataupun saat berbicara.
Pada negara berkembang seperti Afrika bagian sub-Sahara dan Asia Selatan, hampir 99% balita pneumonia meninggal dunia. Melihat dari tingginya kematian pada balita akibat Pneumonia, maka langkah pencegahannya yaitu dengan vaksinasi. Vaksinasi yang dilakukan sejak dini dapat mengurangi angka kematian balita, dua jenis vaksin yang diberikan yaitu vaksin pneumokokus dan vaksin Haemophilus influenza type B (Hib) yang lebih sering digunakan.
Baca Juga: Seperti Apa Imunisasi Anak di Masa Pandemi Covid-19?
Apa sih vaksin pneumokokus dan vaksin HiB itu?
Vaksin Pneumokokus sendiri merupakan vaksin yang berisi protein konjugasi bertujuan untuk mencegah penyakit akibat infeksi bakteri Streptococcus pneumoniae atau lebih sering disebut dengan kuman pneumokokus. Vaksin ini ditunjukkan untuk mereka yang memiliki risiko tinggi terserang kuman pneumokokus, yaitu anak-anak.
Sedangkan vaksin HiB adalah vaksin untuk memberikan perlindungan terhadap kuman Haemophillus influenza tipe b, salah satu penyebab tersering pneumonia pada anak. Vaksin Hib ini diberikan di usia 2, 4 dan 6 bulan yang lakukan ulang pada usia 18 bulan. Vaksin HiB dapat diberikan dalam bentuk vaksin kombinasi. Vaksin Hib sering dikombinasikan dengan DPT yang menjadi vaksin DPT-Hib. Vaksin ini bukan hanya mencegah infeksi pneumonia Haemophilus influenza type B melainkan juga penyakit meningitis, pneumonia serta epiglotitis (infeksi yang berada pada katup pita suara dan tabung suara) yang juga disebabkan oleh kuman Haemophilus influenza type B. Pemberian vaksin kombinasi juga sekaligus mencegah infeksi yang disebabkan oleh difteri, pertusis dan tetanus. Namun vaksin Hib juga dapat diberikan secara terpisah.
Baca Juga: Pentingnya Imunisasi Dasar Lengkap untuk Bayi
Pemberian vaksin DPT-Hib dapat diberikan pada usia 2, 4 dan 6 bulan. Untuk anak yang baru memulai vaksin di usia 1-5 tahun maka cukup diberikan sebanyak 1 kali.
Apakah ada efek samping yang timbul setelah vaksinasi?
Terdapat tanda radang (nyeri, kemerahan dan bengkak) pada tempat suntikan, demam mencapai 380 C hingga lebih, si kecil akan mudah rewel dan kehilangan nafsu makan, muntah ataupun diare.
Baca Juga: Jadwal Imunisasi Anak dan Bayi Terbaru dan Lengkap 2020
Jika ingin melindungi keluarga tercinta dari pneumonia, tak perlu bingung untuk melakukan vaksin, cukup dengan mengontak Prosehat yang menyediakan layanan vaksinasi anak di rumah. Layanan ini mempunyai banyak keunggulan:
- Produk dijamin asli
- Ditangani oleh dokter yang profesional dan berizin resmi
- Ada tanya jawab dengan Asisten Kesehatan Maya
- Proses pembayaran yang mudah dan dapat dicicil
- Jadwal vaksinasi yang fleksibel
- Dokter akan mengunjungi lokasi sesuai perjanjian
Untuk info lebih lengkap, silakan hubungi Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik http://www.prosehat.com/wa.
Sumber:
Putri, Ucha Merendar. “Cegah Pneumonia Pada Anak dengan Vaksinasi”. tanyadok.com
Mother & Baby. “Anak Kim Kardashian Terkena Pneumonia. motherandbaby.co.id
IDAI. “Sekilas Vaksin Pneumokokus”. idai.or.id
IDAI. “Melengkapi atau Mengejar Imunisasi (Bagian III)”. idai.or.id