Telp / WhatsApp : 0811-1816-800

Pentingnya Tetap Memberi Imunisasi Anak saat Masa Pandemi

Tingkat imunisasi anak secara nasional menurun semenjak Covid-19. Ini tentunya berisiko menyebabkan outbreak atau Kejadian Luar Biasa.

Pentingnya Tetap Memberi Imunisasi Anak saat Masa Pandemi

Pentingnya Tetap Memberi Imunisasi Anak saat Masa Pandemi

Pemberian imunisasi pada anak pada program imunisasi nasional maupun yang dilakukan oleh fasilitas kesehatan swasta diketahui menurun semenjak Covid-19. Kondisi ini amat mengkhawatirkan mengingat penurunan cakupan imunisasi pada beberapa penyakit dapat mengakibatkan outbreak atau Kejadian Luar Biasa (KLB).

Penurunan cakupan imunisasi ini diakibatkan karena adanya pandemi Covid-19, sehingga para orang tua takut untuk memberikan imunisasi untuk anak-anaknya. Para orangtua rata-rata khawatir anaknya tertular Covid-19 saat membawa anak ke fasilitas kesehatan.Sekretaris Satgas Imunisasi Ikatan Anak Indonesia, Prof. dr. Soedjatmiko, Sp.A (K) mengatakan para orang tua dianjurkan segera melengkapi imunisasi anaknya meski sedang pandemi Covid-19 sehingga Si Kecil menerima imunisasi dasar lengkap.

Menurut UNICEF, sejak Maret 2020, terjadi penurunan angka imunisasi anak di seluruh Indonesia. Pada Mei 2020 misalnya, vaksinasi Difteri, Pertusis dan Tetanus (DPT3) serta campak dan Rubella turun sebanyak 35% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Ikatan Dokter Anak Indonesia Menegaskan bahwa program imunisasi dasar anak, sangatlah penting untuk kesehatan anak dan menurunkan resiko terkena penyakit menular pada masa mendatang.

Badan Kesehatan Dunia atau yang disebut WHO (World Health Organization) mengatakan bahwa pemberian imunisasi anak diwajibkan guna melindungi Si Kecil dari sejumlah penyakit infeksi. Lewat imunisasi, Si Kecil mendapatkan kekebalan terhadap penyakit tertentu yang membahayakan kesehatan dan bahkan mengancam jiwa.

imunisasi anak di rumah, imunisasi anak hemat, imunisasi anak murah, imunisasi si kecil

Mengapa Tidak Boleh Menunda Imunisasi Anak?

IDAI meminta orangtua agar tidak menunda imunisasi anak demi kepentingan bersama. Ketika menunda imunisasi, resiko terjadinya wabah suatu penyakit menular akan bertambah. Sebab, imunisasi pada dasarnya bertujuan untuk mencegah munculnya wabah.

Kementerian Kesehatan dan IDAI telah menyusun jadwal imunisasi anak sesuai dengan usianya. Pemberian imunisasi sebaiknya mengikuti jadwal seharusnya untuk memastikan efektivitas vaksin tersebut. Pandemi Covid-19 dapat memicu terjadinya pandemi penyakit lain akibat turunnya angka imunisasi anak. Bila terjadi lebih dari satu pandemi dalam waktu yang bersamaan, tidak dapat dibayangkan dampak yang terasa oleh masyarakat.

Baca Juga: Terlambat Imunisasi BCG? Ini yang Harus Dilakukan!

Pentingnya Imunisasi Dasar

Setiap manusia yang lahir, pada dasarnya sudah memiliki sistem kekebalan tubuh alami sejak Si Kecil berada didalam kandungan untuk melindunginya dari serangan penyakit. Namun, sistem kekebalan tubuh Si Kecil masih belum sempurna dan optimal seperti sistem imun orang dewasa sehingga mereka gampang sakit. Jadi, pentingnya imunisasi adalah untuk meningkatkan daya tahan tubuh Si Kecil sejak baru dilahirkan.

Imunisasi adalah cara memperkuat sistem kekebalan tubuh si kecil sehingga kebal akan serangan penyakit yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur, parasit dan lainnya. Melalui imunisasi dasar, berarti orang tua membantu melindungi Si Kecil dari berbagai resiko penyakit dimasa yang akan datang. Imunisasi akan membantu daya tahan tubuh Si Kecil agar memproduksi antibodi khusus untuk melawan jenis penyakit tertentu.

Baca Juga: Yuk Moms, Cek Lagi Jadwal Imunisasi Balita Anda

Jenis Imunisasi yang Dapat Dilakukan Pada Anak

Berikut ini imunisasi wajib yang diberikan pada usia anak-anak menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.42 Tahun 2013 dan No.12 tahun 2017 tentang penyelenggaraan imunisasi, disebutkan bahwa ada 5 jenis imunisasi wajib yang harus diperoleh Si Kecil yaitu:

Imunisasi Hepatitis B

Imunisasi hepatitis B diberikan sebanyak 4 kali. Pemberian pertama segera setelah bayi lahir dan paling lambat 12 jam setelah bayi dilahirkan, kemudian dilanjutkan pada usia 2,3,dan 4 bulan.

Imunisasi Polio

Imunisasi polio diberikan dalam bentuk tetes mulut, namun ada juga yang berbentuk suntikan. Imunisasi polio diberikan sebanyak 4 kali, yaitu pada saat bayi baru lahir atau paling lambat usia 1 bulan, kemudian usia 2, 3 dan 4 bulan. Sedangkan vaksin suntik diberikan sebanyak 1 kali yaitu pada usia 4 bulan.

Imunisasi BCG

Imunisasi BCG atau imunisasi yang dilakukan untuk mencegah penyakit TBC, dilakukan  sebanyak 1 kali dan diberikan pada saat bayi berusia 2 atau 3 bulan. Imunisasi ini diberikan melalui suntikan pada kulit Si Kecil.

Imunisasi Campak

Imunisasi campak pada anak diberikan sebanyak 3 kali, yaitu saat anak berusia 9 bulan, 18 bulan dan 6 tahun. Namun, apabila Si Kecil sudah melakukan pemberian imunisasi MR/MMR pada usia 15 bulan, maka imunisasi campak pada usia 18 bulan tidak diperlukan lagi.

Imunisasi DPT-HB-Hib

Imunisasi ini dapat memberikan perlindungan terhadap penyakit difteri, pertussis, tetanus, hepatitis B, pneumonia dan meningitis. Imunisasi ini diberikan pada usia 2,3,4, dan 18 bulan.

Baca Juga: Pentingnya Imunisasi Dasar Lengkap untuk Bayi

Apabila Si Kecil Tidak di Imunisasi

Berikut ini resiko bila si kecil tidak diimunisasi:

Sistem kekebalan tubuh tidak kuat dalam menghadapi penyakit

Anak yang tidak menerima imunisasi lengkap dan tepat waktu akan lebih rentan mengalami berbagai penyakit yang seharusnya dapat dicegah dengan imunisasi seperti hepatitis, TBC, batuk rejan dan difteri.  

Resiko komplikasi akibat penyakit menular

Anak yang tidak diimunisasi memiliki resiko lebih tinggi untuk terkena komplikasi yang menyebabkan kecacatan pada bayi bahkan kematian. Hal ini disebabkan tubuh Si Kecil tidak mendapatkan kekuatan dari sistem pertahanan khusus yang dapat mendeteksi jenis penyakit berbahaya tertentu. Sehingga, kuman akan lebih mudah berkembang biak dan menginfeksi.

Membahayakan anak atau orang lain disekitarnya

Kasus-kasus penyakit menular di kalangan kelompok rentan dapat berkembang menjadi wabah di masyarakat. Untuk alasan inilah pemerintah masih memberikan imunisasi polio kepada anak untuk mencegah penyakit ini kembali mewabah.

Penurunan kualitas hidup

Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi memiliki resiko komplikasi yang mengakibatkan disabilitas atau cacat menetap. Contohnya, campak dapat menyebabkan komplikasi kebutaan. Atau polio dapat menyebabkan kelumpuhan dan cacat permanen.

Resiko penurunan harapan hidup

Vaksinasi yang tidak lengkap akan menyumbang kepada penurunan angka harapan hidup. Data menunjukkan bahwa anak yang tidak menerima imunisasi lengkap akan mudah tertular berbagai penyakit saat masih kanak-kanak, sehingga angka harapan hidupnya menurun.

Tips Mencegah Penularan Covid-19 Saat Imunisasi Anak

Berikut beberapa tips yang dapat dilakukan untuk menghindari penyebaran virus corona saat membawa si kecil vaksinasi ke fasilitas kesehatan:

  1. Buat janji temu dengan Dokter atau Fasilitas Kesehatan penyedia jasa imunisasi
  2. Seleksi tempat imunisasi yang memenuhi standar protokol kesehatan
  3. Terapkan protokol kesehatan seperti menggunakan masker, menjaga jarak aman dengan orang lain, mencuci tangan atau membawa hand sanitizer.

Baca Juga: Kenali Perbedaan Imunisasi MR dan MMR

Nah Sahabat Sehat, itulah mengenai pentingnya memberikan imunisasi untuk Si Kecil meski dalam masa pandemi Covid-19. Jika Sahabat Sehat membutuhkan layanan konsultasi dokter, layanan vaksinasi, imunisasi anak, layanan medical check uplayanan fisioterapipemeriksaan laboratorium, multivitamin, dan produk kesehatan lainnya, segera manfaatkan layanan Prosehat yang turut menyediakan layanan Chat Dokter 24 Jam

Informasi lebih lanjut, silahkan hubungi WA Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik http://www.prosehat.com/wa.

 

Ditulis oleh : dr. Jesica Chintia
Ditinjau oleh : dr. Monica C

 

Referensi

  1. Kementerian Kesehatan. Orang Tua Wajib Lengkapi Imunisasi Dasar Anak Meski Pandemi COVID-19.
  2. UNICEF. Imunisasi Rutin pada Anak Selama Pandemi COVID-19 di Indonesia: Persepsi Orang tua dan Pengasuh.
  3. Dahlan. Bolehkah Menunda Imunisasi Anak Saat Pandemi Covid-19?
  4. IDAI. Jadwal Imunisasi Anak Usia 0-18 Tahun.
  5. Ikatan Dokter Anak Indonesia. Imunisasi penting untuk mencegah penyakit berbahaya.
  6. UNICEF. 7 konsekuensi dan risiko jika anak tidak mendapatkan imunisasi rutin.
  7. Centers of Disease Control and Prevention. Not Vaccine Risk.

Chat Asisten Maya
di Prosehat.com