Telp / WhatsApp : 0811-1816-800

Wuhan Pneumonia, Wabah baru yang menyerang Cina

Pneumonia merupakan infeksi atau peradangan pada jaringan paru yang dapat disebabkan oleh bakteri, virus, jamur, parasit, pajanan bahan kimia atau kerusakan fisik paru. Sekitar 450 juta kasus pneumonia menyerang manusia setiap tahunnya dan merupakan penyebab kematian dan kesakitan terbayak di dunia. Angka kematian sekitar 1.4 juta pertahunnya secara global (7% penyebab kematian didunia). Angka kematian terbanyak pada usia anak-anak dan orang tua (> 75 tahun).

Baca Juga: Pneumonia: Pembunuh Utama Balita di Dunia

Pneumonia menular melalui udara melalui cairan dahak/batuk, saat berbicara/teriak orang yang sakit. Selain itu, bersentuhan langsung pada permukaan yang terdapat percikan cairan juga dapat menularkan penyebab penyakit ini. Beberapa orang lebih rentan terkena pneumonia karena daya tahan tubuhnya yang sedang menurun seperti pada pasien kanker, penyakit imun dan HIV. Nah, bagi Sahabat sehat yang sering travelling keluar negri, terutama derah Asia Timur harus mempersiapkan diri terhadap pencegahan penyakit ini. Hal ini karena beberapa waktu lalu muncul satu jenis pneumonia di daerah Wuhan, Cina dan sering disebut dengan Wuhan Pneumonia.

Wuhan Pneumonia diduga menular karena kontak yang terjadi di salah satu pasar ikan di Cina. Penderitanya rata-rata pedagang dan pembeli tetap di pasar ikan tersebut. Mereka mengalami demam yang tinggi, disertai dengan sesak dan kesulitan bernafas. Pada pemeriksaan rontgen ditemukan gambaran pneumonia pada paru-parunya. Awalnya sekitar 27 kasus ditemukan dan berkembang menjadi 59 dengan satu orang meninggal dunia. Saat ini, kasus Wuhan Pneumonia yang sudah terkonfirmasi sebanyak 24.631 kasus dengan 494 kematian.

Baca Juga: Kenali dan Cegah Hepatitis

WHO mengeluarkan pernyataan bahwa penyebab Wuhan Pneumonia adalah jenis baru dari coronavirus yang disebut dengan 2019-nCoV. Pasar ikan yang diduga menjadi tempat penularan penyakit ini telah ditutup untuk diperiksa dan dibersihkan. Beberapa negara melaporkan kasus-kasus suspek serupa dengan di Wuhan yaitu di Singapura, Seoul, Thailand dan Hongkong. Di Singapura dan Bangkok terdapat penerbangan langsung dari Wuhan. WHO mengonfirmasi ada satu kasus di Thailand, terdeteksi virus baru yang berasal dari outbreak Pneumonia di Tiongkok. Kasus tersebut merupakan traveler dari Wuhan, Tiongkok. Selain itu beberapa negara mendapatkan kasus wuhan pneumonia yaitu Jepang, Vietnam, AS, Nepal, Perancis, Sri Lanka, Kanada, Swedia, Belgia, Inggris, Filipina, Malaysia, Italia, Rusia, India, Arab Saudi, Jerman, dan Australia.

Coronavirus  adalah virus golongan Coronaviridae yang biasa menginfeksi hewan. Virus ini dapat menular ke manusia dan sebelumnya telah ditemukan virus serupa yang menjadi wabah antara lain Middle East respiratory syndrome-associated coronavirus (MERS-CoV), and Severe Acute Respiratory Syndrome-associated coronavirus (SARS-CoV).

Virus Corona adalah zoonosis (ditularkan antara hewan dan manusia). Penelitian menyebutkan bahwa SARS-CoV ditransmisikan dari kucing luwak (civet cats) ke manusia dan MERS-CoV dari unta ke manusia. Beberapa coronavirus yang dikenal beredar pada hewan seperti musang, kelelawar, tikus bambu, dan musang. Wuhan Novel Coronavirus ditemukan di kelelawar dan pertama kali terdeteksi di pasar ikan daerah Wuhan, China.

Produk Terkait: Layanan Vaksinasi Pneumonia untuk Dewasa ke Rumah

Coronavirus menyerang saluran pernapasan bagian bawah dan menyebabkan pneumonia. Gejala biasanya muncul dalam 2 hari hingga 14 hari setelah paparan. Gejala yang dirasakan antara lain demam tinggi, batuk, sesak napas, kelelahan, dan gambaran pneumonia pada rontgen dada. Pada kasus berat yang terjadi cepat dapat menyebabkan syok septik, sindrom gangguan pernapasan akut, gagal ginjak, perdarahan, yang menyebabkan kematian. Pada kasus Wuhan pneumonia, riwayat bepergian ke daerah endemis 14 hari sebelumnya, kontak dengan penderita, kontak dengan hewan penyebab menjadi salah satu kriteria penyakit ini

Baca Juga: Vaksinasi HiB Bantu Cegah Pneumonia pada Anak

Nah, supaya terhindar dari pneumonia kita bisa melakukan pencegahan dengan beberapa langkah antara lain:

  • Tutup mulut dan hidung bila bersin/batuk, lalu cuci tangan setelahnya dengan sabun dan air mengalir atau gunakan hand sanitizer untuk membersihkannya.
  • Gunakan masker saat berada di tempat umum
  • Sering mencuci tangan/ gunakan hand sanitizer bila sedang berada di tempat umum/keramaian.
  • Hindari konsumsi makanan mentah, dan jaga kebersihan saat menyiapkan makanan
  • Tingkatkan daya tahan tubuh dengan konsumsi makanan bergizi dan seimbang, aktivitas fisik, kelola stres dan berhenti merokok

Apabila Sobat menginginkan layanan vaksinasi Pneumonia bisa melalui Prosehat yang mempunyai layanan vaksinasi pneumonia ke rumah sehingga Sobat Sehat tetap bisa vaksinasi dengan aman tanpa perlu khawatir tertular Covid-19, dan tentunya Sobat mendukung program pemerintah untuk mencegah pneumonia.

Layanan vaksinasi ke rumah dari Prosehat ini mempunyai beberapa keunggulan, yaitu:

  • Produk dijamin asli
  • Ditangani oleh dokter yang profesional dan berizin resmi
  • Ada tanya jawab dengan Asisten Kesehatan Maya
  • Proses pembayaran yang mudah dan dapat dicicil
  • Jadwal vaksinasi yang fleksibel
  • Dokter akan mengunjungi lokasi sesuai perjanjian

Apabila Sobat memerlukan informasi lebih lanjut, silakan hubungi Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik http://www.prosehat.com/wa.

Referensi:

  1. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. Pers Release Perhimpunan Dokter Paru Indonesia dalam rangka WORLD PNEUMONIA DAY 2018. [Internet]. Available at: klikpdpi.com/index.php?mod=article&sel=8704
  2. Novel-Coronavirus China. 2020.[Internet]. Available at: who.int/csr/don/12-january-2020-novel-coronavirus-china/en/
  1. Centers for Disease Control and Prevention. Pneumoccal vaccination: what everyone should know. 2019. [Interen]. Available at: cdc.gov/vaccines/vpd/pneumo/public/index.html
  1. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. Press Releas “Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Outbreak Pneumonia Di Tiongkok.
  2. Kementerian Kesehatan RI. Pedoman Kesiapan Menghadapi Novel Coronavirus (2019- nCoV). 2019. Jakarta: Direktorat Jendral Pencegahan Penyakit.
  3. Wang Z, QIang W, Ke Hu. Handbook of 2019-nCoV Pneumonia Control and Prevention. Hubei Science Tehcnology Press. 2019.

Chat Asisten Maya
di Prosehat.com