Memiliki anak yang gemuk memang menggemaskan. Tapi jangan sampai gemuknya berlanjut hingga si kecil memasuki usia 5 tahun. Dikhawatirkan ia malah akan obesitas pada saat sudah besar!
Obesitas pada anak belum lama menjadi sorotan permasalahan gizi pada anak. Hal ini disebabkan karena komplikasi obesitas pada anak yang dapat ditimbulkan lebih kompleks dibandingkan dengan obesitas pada orang dewasa. Hal ini atas pertimbangan anak yang masih akan terus tumbuh dan berkembang, serta karena anak merupakan generasi penerus bangsa. Dan jika mereka obesitas, aktifitas mereka dalam membangun bangsa ini akan terganggu.
Tapi sebenarnya, apa itu obesitas pada anak?
Obesitas adalah akumulasi jaringan lemak di bawah kulit yang berlebihan dan menyebar di seluruh tubuh. Obesitas pada umumnya memiliki tanda dan gejala yang khas, yaitu wajah membulat, dagu rangkap (double chin), leher pendek, pipi membulat, dada mengembung dan payudara yang membesar dengan jaringan lemak. Pada anak laki-laki penis akan tampak kecil karena terkubur dalam jaringan lemak supra-pubik sementara pada anak perempuan indikasinya adalah menstruasi dini.
Hati-hati obesitas pada anak karena akan menyebabkan masalah kesehatan yang timbul ketika mereka dewasa, seperti berikut ini:
- Penyakit jantung
- Resistensi terhadap insulin sehingga rentan terhadap penyakit diabetes
- Penyakit muskuloskeletal (penyakit otot dan tulang) seperti osteoarhtritis
- Penyakit kanker
- Disabilitas
Berikut fakta-fakta yang terkait dengan resiko obesitas pada anak:
1. Fakta Genetik: Sebuah penelitian mengatakan bahwa jika ibu biologis mengalami obesitas, maka keturunannya memiliki peluang 75% mengalami obesitas.
2. Fakta Diet: Dalam hal ini ada 2 poin penting yang diperhatikan yaitu:
- Perubahan trend makanan cepat saji atau junkfood: Salah satu penyebab obesitas pada anak disebabkan oleh terlalu banyak makan makanan junkfood. Peran orang tua yang memiliki lebih sedikit waktu dan energi untuk menyiapkan makanan sehat juga turut menjadi andil dalam pengalihan makanan ke junkfood. Makanan junkfood biasanya tinggi kadar gula dan lemaknya. Makanan ini juga biasa ditawarkan dalam ukuran besar yang menggiurkan.
- Konsumsi minuman ringan tanpa diimbangi dengan aktivitas fisik: Selain itu, minuman ringan sudah lebih populer ketimbang susu dan air. Misalnya, setiap tahun, orang Meksiko membelanjakan lebih banyak uang untuk minuman ringan, daripada untuk gabungan sepuluh makanan pokok. Menurut buku Overcoming Childhood Obesity, menenggak minuman ringan 600 mililiter saja setiap hari dapat menaikkan berat badan sebanyak 11 kilogram dalam waktu setahun.
3. Fakta Kurangnya Olahraga: Asupan makanan tidak berbanding lurus dengan kegiatan fisik atau kegiatan olahraga si kecil. Menonton TV sambil makan, bermain games sambil disuapin makan, tentunya akan menyebabkan obesitas pada anak dengan mudah.
4. Fakta Faktor Psikologi: Beberapa anak memakan lebih banyak karena adanya gangguan emosi seperti stress atau sekedar bosan.
5. Fakta Faktor Sosio-ekonomi: Makanan yang tersedia dengan harga tidak terlalu mahal biasanya cepat saji seperti frozen meals, crackers dan cookies. Makanan tersebut biasanya tinggi lemak dan garam yang berperan dalam penambahan berat badan.
Bertindak sekarang!
Badan Kesehatan Dunia atau WHO, menghimbau agar keluarga terutama orang tua lebih pintar dan cermat dalam memilih makanan yang sehat bagi anak-anaknya. Hal ini disebabkan karena preferensi atau kecenderungan untuk menyukai makanan tertentu dibentuk sejak awal masa kanak-kanak dan saat tersebut orang tua memiliki peran yang penting. Memberikan anak-anak balita makanan yang tinggi kalori, tinggi lemak, tinggi gula dan tinggi kadar garam/natrium merupakan kontribusi utama obesitas di masa kanak-kanak. Para orang tua, terutama ibu harus paham mengenai nutrisi pada anak-anak dan harus membongkar kebiasaan lama yang mengatakan anak yang sehat adalah anak yang gemuk. Adanya mitos inilah yang juga menyebabkan orang tua cenderung memberikan asupan makanan berlebihan kepada anak-anaknya.
Sumber: TanyaDok.com
Daftar Pustaka
- Budiwarti, Y. Endang, SKM,MPH. Gizi pada Anak Obesitas. [internet] 2012. [cited May 29 2014]. Available from http://www.rscm.co.id/index.php?bhs=in&id=GIZ0000001
- Anonymous. Fakta Penyakit Jantung pada Anak. [internet] 2014. [cited May 29 2014]. Available from http://www.parenting.co.id/article/mode/fakta.penyakit.jantung.pada.anak/001/003/640
- Gabriella, J. Hartono, dr. Laporan Gizi di Awal Tahun 2014 : Kurus vs Obesitas. [internet] 2012. [cited May 29 2014]. Available from http://www.tanyadok.com/anak/laporan-gizi-di-awal-tahun-2014-kurus-vs-obesitas
- Agtadwimawanti, Nur Resti. Fakta Tentang Obesitas dan Kegemukan. [internet] 2012. [cited May 29 2014]. Available from http://intisari-online.com/read/fakta-tentang-obesitas-dan-kegemukan
- Mahadikawati, Ika. Obesitas pada Anak. [internet] 2012. [cited May 28 2014]. Available from http://mediasehat.com/konten7no107
- Anonymous, Mayo Clinic Staff. Childhood Obesity. [internet] 2014 [cited May 28 2014]. Available from http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/childhood-obesity/basics/causes/con-20027428
- Anonymous. Obesitas – Fakta, Penyebab dan Resikonya. [internet] 2014 [cited May 28 2014]. Available from Obesitas – Fakta, Penyebab dan Resikonya
- Facts and figures on childhood obesity. [homepage on the Internet]. 2014 [cited 2014 Jun 11]. Available from: WHO, Web site: Facts and figures on childhood obesity