Polio. Siapa sih di antara kita yang tidak asing dengan penyakit ini? Atau siapa sih di antara kita yang tidak mengenal penyakit ini? Penyakit polio merupakan salah satu penyakit yang ditakuti karena merupakan salah satu penyakit berbahaya dan apabila tidak segera ditangani maka dapat mengancam keselamatan jiwa seseorang. Apakah penyakit berbahaya yang satu ini masih sering ditemui di Indonesia? Jika iya, seberapa seringkah seseorang mengalami penyakit ini?
Polio merupakan salah satu penyakit yang sangat sering menyerang balita bahkan juga bisa menyerang kita yang sudah tidak muda lagi. Seperti layaknya penyakit campak ataupun cacar, penyakit polio sangat mudah menyerang mereka yang tidak memiliki daya tahan tubuh yang bagus. Data UNICEF menyatakan jika 20 tahun silam setidaknya 1.000 anak menjadi lumpuh karena penyakit ini. Dampak yang sangat mengerikan dari polio bukan? Lalu, apa yang bisa kita lakukan untuk mengatasi penyakit polio?
Dokter melakukan gerakan inovatif, lebih tepatnya Gerakan Pemberantasan Polio Global yang digalakkan sejak tahun 1988. Apakah gerakan ini berhasil? Kabar bahagianya, pada tahun 2004 hanya ditemukan 1.266 kasus polio di seluruh dunia berkat dilakukannya gerakan ini. Penurunan yang cukup drastis bukan? Lalu, bagaimana dengan kasus polio di Indonesia setelah dilakukannya gerakan ini? Apakah juga menurun layaknya di negara lain?
Angka Polio Indonesia
Apakah Gerakan Pemberantasan Polio Global juga memiliki pengaruh positif di Indonesia? Sayangnya kasus polio ini muncul kembali di Indonesia pada tahun 2005, di mana kasus ini terjadi pada anak berusia 20 bulan. Semenjak kasus ini terjadi, polio juga mulai bermunculan di berbagai daerah Indonesia lainnya – terlebih anak yang belum mendapatkan imunisasi polio. Hal ini membuat Indonesia menjadi negara di peringkat ke 16 yang kembali terserang virus polio bahkan dikhawatirkan dapat menjadi pengekspor virus polio ke negara tetangga, bahkan Asia Timur. Lalu, apa upaya pemerintah untuk mengatasi hal ini?
Yup, bukan rahasia lagi jika virus polio adalah virus ganas yang dapat menyebabkan kelumpuhan bagi penderitanya; baik cepat ataupun lambat. Hingga saat ini, belum ditemukan obat yang mampu mengatasi polio sehingga WHO (World Health Organization) menggalakkan program imunisasi polio dan hal ini juga dilakukan di Indonesia. Kabar baiknya, sejak tahun 2014 Indonesia sudah dinyatakan sebagai salah satu negara yang bebas polio seperti halnya beberapa negara di Asia Tenggara, Eropa, Pasifik Barat, juga Amerika Serikat. Sebemarnya bagaimana sih asal mula polio ini terjadi? Kapan kita tahu seseorang terjangkit virus mematikan yang satu ini?
Diagnosis Polio
Meskipun Indonesia sudah dinyatakan sebagai salah satu negara yang bebas polio, bukan berarti kita sudah 100 persen aman dari penyakit ini. Ketika seseorang terserang virus polio, cepat atau lambat virus ini akan menyerang sistem pusat dan dapat menyebabkan kelumpuhan sewaktu-waktu – terutama pada bagian kaki. Virus polio merupakan salah satu virus yang cepat menyebar dari satu orang ke orang lainnya terutama melalui makanan ataupun minuman yang sudah terkontaminasi dengan tinja virus tersebut (fekal-oral). Seramnya lagi, virus polio juga bisa menyebar dengan cepat melalui udara atau lebih tepatnya ketika sesorang bersin ataupun batuk. Lalu, siapa saja yang rentan terserang virus polio?
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, virus polio sangatlah rentan menyerang kita yang tidak memiliki daya imun yang bagus. Namun, bukan hanya itu saja, virus polio juga mudah menyerang mereka yang bepergian ke suatu tempat yang masih rawan virus polio seperti beberapa negara di Afrika; misalnya saja Nigeria, Afganistan, ataupun Pakistan. Seseorang yang juga sudah melakukan operasi amandel juga lebih mudah mengalami penyakit polio karena daya tahan tubuh yang lebih rendah daripada orang lainnya. Kapan kita bisa mengetahui seseorang terjangkit polio? Gejala apakah yang biasanya muncul dari penyakit polio ini?
Gejala Polio
Apa saja, ya kira-kira gejala dari penyakit polio? Sebelum kita membahas apa saja gejala polio, ada baiknya kita mengetahui apa saja jenis dari penyakit polio. Wah, memangnya polio terdiri dari berbagai jenis ya?
Penyakit polio sendiri terbagi menjadi tiga jenis, yaitu polio non-paralisis, polio paralisis, serta sindrom pasca-polio. Memangnya, apa sih perbedaan antara satu jenis polio dengan jenis polio lainnya? Nah, daripada semakin penasaran, yuk mending kita simak penjelasan yang satu ini!
1. Polio non-paralisis
Jenis penyakit polio yang pertama sering kali dikenal dengan poli non-paralisis. Jenis polio yang satu ini tidak berbahaya seperti jenis polio lainnya alias tidak menyebabkan kelumpuhan. Gejala polio non-paralisis antara lain adalah radang selaput otak (meningitis) yang biasanya ditandai dengan kaku kuduk dan penurunan kesadaran. Kemudian, gejala polio non-paralisis lainnya adalah merasa cepat lelah, sakit tenggorokan, demam, melemahnya otot serta rasa sakit pada bagian kaki, tangan, leher serta punggung.
2. Polio paralisis
Jenis polio berikutnya adalah jenis polio yang berbahaya karena dapat menyebabkan kelumpuhan sewaktu-waktu. Lalu bagaimana dengan gejala polio paralisis? Gejalanya sendiri sama dengan gejala polio non-paralisis dan biasanya berlangsung dalam rentang waktu satu pekan. Sedangkan kelumpuhan sendiri bisa terjadi sewaktu-waktu alias tanpa prediksi yang jelas, contohnya saja bisa terjad dalam hitungan jam setelah kita terinfeksi virus polio ataupun dalam hitungan hari.
3. Sindrom pasca-polio
Jenis polio terakhir biasa kita kenal dengan sindrom pasca-polio, terjadi pada seseorang yang mengalami polio sebelumnya dan muncul pada usia sudah dewasa – lebih tepatnya dalam rentang usia 30 hingga 40 tahun. Beberapa gejala yang menandakan kita mengalami sindrom pasca-polio adalah sebagai berikut:
- Sulit berkonsentrasi atau bahkan mudah lupa;
- Bagian persendian atau otot yang melemah atau sering terasa sakit;
- Mengalami depresi atau suasana hati yang mudah berubah;
- Kesulitan untuk tidur disertai dengan kesulitan bernafas;
- Tidak kuat terhadap suhu dingin.
Nah, itu tadi adalah sekilas informasi mengenai polio. Yup, polio adalah sebuah penyakit yang mudah untuk menular sehingga kita perlu rutin melakukan vaksin polio sehingga kita tidak terserang penyakit mematikan ini. Vaksin polio sendiri sudah bisa diberikan sejak balita, lebih tepatnya sejak anak lahir, usia 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan, dan yang terakhir adalah ketika anak berusia 18 bulan sesuai dengan rekomendasi pemerintah. Lalu, bagaimana dengan kita yang tidak mendapatkan vaksin polio ketika kecil?
Menariknya, kita yang sudah beranjak dewasa tetapi belum pernah mendapatkan vaksin polio sebelumnya juga bisa mendapatkan vaksin ini sebanyak tiga kali. Vaksin polio untuk orang dewasa bisa dilakukan sebanyak tiga kali, di mana rentang antara vaksin pertama dengan vaksin kedua adalah 1 hingga 2 bulan sedangkan dengan vaksin ke-tiga dengan rentang waktu antara 6 hingga 12 bulan. Tentu saja kita bisa mendapatkan vaksin ini pada pelayanan kesehatan terdekat sehingga tidak ada alasan lagi bagi kita untuk malas melakukan vaksin polio. Pastinya sekarang sudah tidak takut lagi dengan penyakit polio bukan?
Untuk sobat yang tidak ingin antri melakukan vaksinasi maka bisa membeli vaksin polio di prosehat. Layanan vaksinasi datang ke rumah, aman dan terjangkau. Ingat sehat ingat prosehat.
Referensi:
- https://www.tanyadok.com/anak/polio-tidak-hanya-menyerang-kaki-anda