Seperti kita ketahui, sejak 29 Juli 2022, Pemerintah sudah mulai melaksanakan vaksin booster kedua untuk para nakes (tenaga kesehatan). Alasan tersebut didasari pada angka kasus penyebaran Covid-19 di Indonesia yang masih mengalami peningkatan, dan para nakes dianggap sebagai kelompok yang memiliki resiko tinggi terpapar Covid-19.
Mengutip dari kemkes.go.id, vaksin booster yang saat ini diberikan berdasarkan pertimbangan para peneliti dalam dan luar negeri serta sudah dikonfirmasi oleh Badan POM dan ITAGI, meliputi:
- Untuk sasaran dengan vaksin primer Sinovac: diberikan separuh dosis Astra Zeneca (0,25 ml), separuh dosis Pfizer (0,15 ml), dosis penuh Moderna (0,5 ml), dosis penuh Sinopharm (0,5 ml), dosis penuh Sinovac (0,5 ml), atau dosis penuh Zifivax (0,5 ml).
- Untuk sasaran dengan vaksin primer Astra Zeneca: diberikan separuh dosis Moderna (0,25 ml), dosis penuh Astra Zeneca (0,5 ml), atau separuh dosis Pfizer (0,15 ml).
- Untuk sasaran dengan vaksin primer Pfizer: diberikan dosis penuh Pfizer (0,3 ml), separuh dosis Moderna (0,25 ml), atau dosis penuh Astra Zeneca (0,5 ml).
- Untuk sasaran dengan vaksin primer Moderna: diberikan separuh dosis Moderna (0,25 ml).
- Untuk sasaran dengan vaksin primer Janssen (J&J): diberikan separuh dosis Moderna (0,25 ml)
- Untuk sasaran dengan vaksin primer Sinopharm: diberikan dosis penuh Sinopharm (0,5 ml) atau dosis penuh Zifivax (0,5 ml).
Setelah nakes menerima vaksin booster kedua, bagaimana dengan masyarakat awam? Menurut Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Prof. Wiku Adisasmito, masyarakat diminta menunggu informasi resmi dari Pemerintah terkait booster kedua untuk masyarakat umum. “Pada prinsipnya, pemberian vaksin booster kedua atau dosis keempat akan diberikan berdasarkan prioritas terlebih dahulu, yaitu tenaga kesehatan, lansia dan penderita komorbid,” terangnya.
Baca Juga: Perbandingan Efek Samping dari 5 Vaksin Booster Covid-19
Namun, tak sedikit pula masyarakat kita yang bahkan belum menerima vaksin booster pertama. Hal yang sering ditanyakan adalah terkait efek samping vaksin booster, sebagian kecil mengaku takut dan khawatir akan dampaknya.
Bagaimana dengan Sahabat Sehat? Sudahkah menerima vaksin booster? Bagaimana dengan orang tua dan kerabat Anda? Yuk, simak persiapan sebelum vaksin booster berikut ini.
1. Siapkan Jadwal
Alokasikan waktu untuk vaksin, bukan hanya untuk menerima suntikan, tapi juga untuk pemulihan. Sebaiknya Anda mengosongkan jadwal setelah vaksin dan tidak melakukan kegiatan berat setidaknya 1-2 hari setelah vaksin. Hal ini bertujuan untuk memberikan waktu observasi efek samping 24-48 jam pertama sejak vaksinasi dan waktu pemulihan.
2. Lengkapi Persyaratan dan Alat Tulis
Beberapa fasilitas kesehatan atau penyedia vaksin booster mungkin akan memberikan beberapa syarat tambahan seperti harus melakukan pendaftaran secara online, membawa fotokopi KTP, dll. Sebaiknya Sahabat Sehat juga membawa alat tulis pribadi yang mungkin akan diperlukan untuk mengisi sejumlah data tertentu saat di lokasi.
3. Makan dan Minum yang Cukup
Sebelum berangkat ke tempat vaksin, pastikan Sahabat Sehat sudah makan dan minum air yang cukup. Kedua hal ini penting karena bisa mencegah Anda merasa lemas saat menerima vaksin booster atau setelahnya.
4. Rileks
Stres sangat berpengaruh pada kerja imun. Terlebih, stres yang berkepanjangan dapat meningkatkan produksi kortisol dan stres oksidatif pada tubuh, sekaligus menurunkan tingkat limfosit (sel darah putih) yang berfungsi mencegah infeksi. Tenangkan pikiran setidaknya satu hari sebelum vaksinasi, misalnya dengan berolahraga ringan, meditasi, menghindari berita hoax, dan sebagainya.
Baca Juga: Apakah Ibu Hamil Aman untuk Vaksin Booster?
5. Jangan Konsumsi Minuman Beralkohol
Mengonsumsi minuman beralkohol bisa melemahkan respon vaksin sehingga mengurangi perlindungan. Hindari minuman beralkohol 48 jam sebelum vaksinasi hingga 72 jam setelah vaksinasi.
6. Hindari Olahraga Berat Sebelum Vaksin
Olahraga memang baik untuk kesehatan. Namun, sebelum vaksin, sebaiknya Anda hanya melakukan olahraga ringan saja. Olahraga ringan akan membantu tubuh Anda tetap bugar dan rileks sebelum disuntik.
7. Tidur Cukup
Tidur yang cukup dan berkualitas akan membantu tubuh Anda tetap fit pada hari menerima vaksin. Idealnya tidurlah 6 sampai 8 jam pada malam sebelum vaksinasi.
8. Gunakan Pakaian yang Nyaman
Pilihlah pakaian berbahan nyaman dan menyerap keringat agar mempermudah aktivitas Sahabat Sehat saat vaksin booster. Gunakan pakaian yang memudahkan penyuntikan di bagian lengan.
9. Siapkan Obat Pereda Nyeri
Sahabat Sehat boleh menyiapkan obat pereda nyeri atau penurun demam sebagai langkah antisipasi. Tapi obat ini cukup diminum jika Sahabat Sehat merasakan efek samping seperti demam atau nyeri. Tidak disarankan untuk meminum obat ini sebelum vaksinasi karena dapat menurunkan efektivitas vaksin.
10. Konsultasi Ke Dokter
Untuk Sahabat Sehat yang memiliki orang tua dengan riwayat penyakit kronis, seperti penyakit autoimun, penyakit jantung, hipertensi, diabetes, dll, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum menerima vaksin booster.
Nah, Sahabat Sehat itulah berbagai tips persiapan sebelum menerima vaksin booster yang dapat Anda terapkan. Bagi Anda yang membutuhkan produk kesehatan seperti suplemen, obat pereda nyeri, atau layanan vaksinasi rutin, silakan hubungi WhatsApp Asisten Kesehatan Maya dengan nomor 0811-1816-800 untuk informasi lebih lanjut.
Ditulis oleh: Redaksi ProSehat
Ditinjau oleh: dr. Nurul L
Referensi
1. Kemkes. FAQ Jenis vaksin booster apa yang akan diberikan. 2022
2. Kompas. 7 Hal yang Harus Anda Siapkan Sebelum Vaksin Booster. 2022
3. Detik. 5 Hal yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Vaksin Booster COVID-19. 2022