Kenali Sleeping Beauty Syndrome yang Dialami Echa

Baru-baru ini ramai diberitakan peristiwa unik, tertidurnya seorang gadis di Kalimantan Selatan bernama Siti Raisa Miranda atau Echa selama berhari-hari. Kondisi ini sebenarnya bukanlah yang pertama kali dialami Echa. Pada 2017, saat berusia 13 tahun Ia pernah mengalami kondisi yang sama dan tertidur selama 13 hari.

sleeping beauty syndrome

Baca Juga: Hari Syndrom Down Sedunia, Mari Kenali Apa Itu Down Syndrome?

Di dunia medis kondisi yang dialami Echa disebut dengan sindrom putri tidur (sleeping beauty syndrome) atau Kleine-Levin Syndrome. Dilansir dari CNN Indonesia, kasus yang dialami Echa ini termasuk jarang. Penderita mengalami rasa kantuk yang berlebihan dan dapat dialami berulang kali.

Apa Penyebab Sleeping Beauty Syndrome?

Hingga kini belum diketahui secara pasti penyebab sleeping beauty syndrome. Namun ada beberapa faktor risiko yang dapat menimbulkan kondisi ini, misalnya cedera kepala (pada hipotalamus yang mengontrol tidur), penyakit autoimun dan faktor genetik.

Menurut Indian Journal Psychology of Medicine yang dikutip dari CNN Indonesia, Sleeping Beauty Syndrome kebanyakan dialami remaja pria. Namun tidak menutup kemungkinan dialami pula perempuan paruh baya.

Gejala Sleeping Beauty Syndrome

Kondisi ini ditandai dengan beberapa gejala berikut:

  • Rasa kantuk berlebihan saat siang hari meskipun sudah cukup tidur
  • Rasa lapar berlebihan
  • Gangguan kognitif
  • Halusinasi
  • Disorientasi
  • Mudah marah
  • Perilaku kekanak-kanakan
  • Nafsu makan meningkat
  • Dorongan seksual berlebihan

Kondisi ini dapat terjadi secara episodik, artinya penderita Sleeping Beauty Syndrome dapat mengalami keluhan tersebut selama beberapa waktu lalu kembali normal lagi.

Baca Juga: Sahabat Mengalami Gangguan Tidur Berjalan? Berikut Cara Mengatasinya!

Apa Risiko Sleeping Beauty Syndrome Bagi Tubuh?

Pakar hidrasi dari RS Cipto Mangunkusumo, dr. Pringgodigdo Nugroho, Sp.PD-KGH , seperti dilansir dari Detikcom mengungkap bahwa kondisi Sleeping Beauty Syndrome dapat menyebabkan resiko berkurangnya asupan cairan tubuh. Padahal, cairan tubuh akan tetap keluar melalui urin maupun proses penguapan dari permukaan kulit.

Selain itu, kondisi ini dapat meningkatkan risiko timbulnya gangguan tidur (sleep apnea); gangguan fungsi ginjal, jantung, saraf; depresi hingga gangguan hormon tiroid (hipotiroid).

Bagaimana Penanganan Sleeping Beauty Syndrome?

Pasien umumnya akan diberikan obat untuk mengurangi durasi tidur dan mencegah episode tidur berikutnya.

Baca Juga: 10 Cara Mengatasi Kurang Tidur Atau Kebiasaan Begadang

Sahabat Sehat, demikianlah mengenai sleeping beauty syndrome yang merupakan kejadian langka di dunia. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai sindrom ini atau kondisi medis lainnya, Sahabat Sehat dapat berkonsultasi secara online dengan dokter di Prosehat.

Produk Terkait: Chat Dokter 24 Jam

Info lebih lengkap silakan hubungi Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik http://www.prosehat.com/wa.

Referensi:

  1. Sleeping Beauty Syndrom Buat ‘Putri Tidur Kalsel’ Lelap Lagi [Internet]. gaya hidup. 2021 [cited 16 April 2021]. Available from: https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20210408134159-255-627476/sleeping-beauty-syndrom-buat-putri-tidur-kalsel-lelap-lagi
  2. Pramudiarja A. Fakta-fakta Hipersomnia yang Bikin Echa ‘Putri Tidur’ Terlelap 13 Hari [Internet]. detikHealth. 2021 [cited 16 April 2021]. Available from: https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5525672/fakta-fakta-hipersomnia-yang-bikin-echa-putri-tidur-terlelap-13-hari?_ga=2.225861786.182852879.1618207703-1782212719.1616591476
  3. Kisah Sleeping Beauty di Dunia Nyata, Echa Kembali Tidur Selama Seminggu, Sudah 13 Kali Kejadian – Tribun Kaltim [Internet]. Tribun Kaltim. 2021 [cited 16 April 2021]. Available from: https://kaltim.tribunnews.com/2021/04/10/kisah-sleeping-beauty-di-dunia-nyata-echa-kembali-tidur-selama-seminggu-sudah-13-kali-kejadian

 

Read More