Mengenal Gagal Jantung Kongestif dan Pencegahannya
Jantung merupakan salah satu organ penting dalam tubuh untuk mengalirkan darah dan oksigen ke seluruh bagian tubuh yang perlu didukung dengan kondisi jantung yang baik.
Baca Juga: Penyakit Jantung pada Remaja, Penyebab Hingga Pencegahan
Apabila kondisi jantung lemah, tidak dapat menyuplai darah dan oksigen yang cukup ke seluruh tubuh. Hal ini ditandai dengan munculnya keluhan mudah lelah, sesak napas, hingga dapat menyebabkan kematian.
Kondisi ini disebut gagal jantung kongestif, yaitu kondisi ketika bilik jantung masih berfungsi dengan baik namun dinding otot jantung tidak kuat menahan aliran darah.
Penyebab Gagal Jantung Kongestif
Gagal jantung kongestif dapat disebabkan oleh beberapa hal, yaitu:
Penyakit Jantung Koroner
Penyakit jantung koroner disebabkan karena tersumbatnya pembuluh darah arteri yang memasok darah dan oksigen ke jantung sehingga mengakibatkan penurunan aliran darah ke otot jantung.
Serangan Jantung
Hal ini terjadi ketika pembuluh darah utama jantung tersumbat, sehingga menghentikan aliran darah ke otot jantung. Serangan jantung merusak otot jantung, menimbulkan bekas luka pada jantung sehingga fungsi jantung menurun.
Kardiomiopati
Kardiomiopati atau kerusakan otot jantung, dapat disebabkan karena gangguan pada pembuluh darah arteri, infeksi dalam tubuh atau akibat penyalahgunaan alkohol dan obat-obatan.
Kondisi Lain
Tekanan darah tinggi, gangguan katup jantung, penyakit tiroid, penyakit ginjal, diabetes, atau cacat jantung bawaan dapat menyebabkan gagal jantung kongestif.
Selain kondisi-kondisi di atas, kondisi berikut juga dapat menyebabkan gagal jantung kongestif, yaitu:
- Kegemukan
- Merokok
- Kurang darah (anemia)
- Gangguan tiroid, termasuk hipertiroidisme dan hipotiroidisme
- Penyakit autoimun (misalnya lupus)
- Radang otot jantung (miokarditis)
- Gangguan irama jantung (aritmia, fibrilasi atrium)
- Kondisi ketika zat besi menumpuk di dalam di jaringan (hemochromatosis)
Gejala Gagal Jantung Kongestif
Berikut adalah beberapa gejala yang dapat dialami pada pasien gagal jantung kongestif:
Sesak Napas
Cairan yang menumpuk di paru-paru dapat menyebabkan sesak nafas, dan batuk ketika seseorang sedang beristirahat dan berbaring.
Bengkak
Gagal jantung kongestif dapat menimbulkan keluhan bengkak pada pergelangan kaki, tungkai, dan perut, bahkan peningkatan berat badan
Kelelahan dan Pusing
Penurunan jumlah darah yang mencapai organ tubuh dapat menyebabkan kelelahan, dan bila penurunan aliran darah ke otak maka dapat menyebabkan pusing.
Baca Juga: Cek Gejala Ini untuk Terhindar dari Penyakit Jantung Koroner
Detak Jantung Tidak Teratur
Jantung memompa darah lebih cepat, dan pelepasan hormon stres meningkat yang dapat menyebabkan denyut jantung tidak teratur.
Bagaimana Cara Mendeteksi Gagal Jantung Kongestif ?
Selain dengan pemeriksaan fisik, berikut beberapa pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk mendeteksi gagal jantung kongestif :
Tes Darah dan Urine
Tes darah dan tes urine berguna untuk memeriksa jumlah darah, fungsi hati, fungsi kelenjar tiroid, dan fungsi ginjal.
Produk Terkait: Cek Lab
Rontgen Dada
Rontgen dada dapat dilakukan untuk mengetahui kondisi jantung dan paru. Pada kondisi gagal ginjal kongestif, akan ditemukan pembesaran jantung dan paru-paru akibat penumpukan cairan.
Elektrokardiogram (EKG)
Pemeriksaan elektrokardiogram (EKG) dapat merekam aktivitas listrik dan ritme jantung, serta dapat memperkirakan kerusakan jantung akibat serangan jantung.
Ekokardiogram
Pemindaian ekokardiogram dilakukan untuk memeriksa kemampuan pompa jantung.
Selain dengan pemeriksaan diatas, dokter juga dapat melakukan beberapa pemeriksaan tambahan berikut:
Tes Stres Treadmill
Tes stres treadmill dapat dilakukan untuk mengetahui respon jantung, dilakukan dengan cara pasien berjalan atau berlari di treadmill dalam kurun waktu tertentu.
Tes Darah Peptida Natriuretik (BNP) tipe-B
Pelepasan BNP ke dalam darah terjadi jika jantung bekerja terlalu keras dalam jangka waktu yang lama, misalnya pada kondisi gagal jantung. Umumnya kadar BNP akan berkurang setelah mendapatkan pengobatan.
Angiogram
Pemeriksaan angiogram dilakukan dengan menyuntikkan pewarna ke dalam pembuluh darah utama jantung untuk membantu mendeteksi penyakit jantung koroner atau penyempitan pembuluh darah arteri, yang dapat menyebabkan gagal jantung.
Penanganan Gagal Jantung Kongestif
Penanganan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu menggunakan obat obatan dan pada beberapa kasus dapat menjalani prosedur operasi (misalnya pada kondisi : gangguan katup jantung).
Bagaimana Cara Mencegah Gagal Jantung Kongestif ?
Pencegahan lebih baik daripada mengobati, karena itu sebelum Sahabat menderita gagal jantung kongestif sebaiknya lakukan beberapa langkah pencegahan berikut:
- Hentikan kebiasaan merokok
- Terapkan pola makan yang sehat dan seimbang
- Berolahraga secara teratur minimal 30 menit sehari atau total minimal 150 menit dalam seminggu
- Beristirahat yang cukup
Baca Juga: 5 Olahraga Terbaik untuk Kesehatan Jantung
Demikian mengenai penyakit gagal jantung kongestif yang dapat Sahabat cegah dan atasi dengan pemberian obat maupun menjalani prosedur operasi.
Apabila Sahabat perlu info lebih lanjut mengenai penanganan jantung dan produk-produk kesehatan yang berkaitan, silahkan hubungi Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik http://www.prosehat.com/wa.
Referensi:
- Is It Congestive Heart Failure? [Internet]. Healthline. 2021 [cited 25 March 2021]. Available from: https://www.healthline.com/health/congestive-heart-failure
- Congestive heart failure: Causes, symptoms, and treatments [Internet]. Medicalnewstoday.com. 2021 [cited 25 March 2021]. Available from: https://www.medicalnewstoday.com/articles/156849#types
- Ba, Social Distancing Q. Congestive Heart Failure and Heart Disease [Internet]. WebMD. 2021 [cited 25 March 2021]. Available from: https://www.webmd.com/heart-disease/guide-heart-failure