Kenali dan Cara Mengatasi Reaksi Imunisasi Si Kecil
Imunisasi menjadi salah satu cara si kecil terhindar dari penyakit menular. Namun ada beberapa imunisasi yang memberikan beberapa reaksi imunisasi yang sering kali membuat Bunda takut, sehingga Bunda enggan membawa si kecil untuk imunisasi. Bunda khawatir, karena reaksi-reaksi tersebut merupakan reaksi kecil yang wajar terjadi.
Reaksi yang umum terjadi biasanya seperti demam, bercak merah hingga reaksi lokal ditempat suntikan. Karena itu, yuk kenali dan cara mengatasi reaksi imunisasi si kecil, berikut ini:
1. BCG (Tubercolosis)
Reaksi : Dalam 2-6 minggu setelah si kecil imunisasi BCG maka akan timbul bisul kecil yang membesar dan luka dapat terbuka (ulserasi) selama 2 hingga 4 bulan yang akan sembuh secara perlahan dan berganti kulit pada bisul tersebut.
Cara mengatasinya : Jika luka tersebut mengelurkan cairan, maka Bunda dapat mengkompresnya dengan cairan antiseptik. Segeralah membawa si kecil ke dokter bila cairan tersebut semakin banyak, luka semakin membesar atau semakin parah.
Produk Terkait:
2. Hepatitis B
Reaksi: Setelah imunisasi Hepatitis B, biaasnya timbul demam namun tidak tinggi, timbul kemerahan pada tempat penyuntikan, bengkak, rasa nyeri disekitar sendi dan rasa mual.
Cara Mengatasinya: Untuk mengatasi reaksi tersebut, dianjurkan untuk si kecil minum lebih banyak baik ASI ataupun air buah. Saat si kecil demam, gunakanlah pakaian yang tipis lalu bekas suntikan yang nyeri dapat dikompres dengan air dingin.
Produk Terkait:
Namun jika demam belum turun, berikan parasetamol 15 mg/kgbb setiap 3-4 jam bila diperlukan dan maksimal 6 kali pemberian dalam 24 jam. Saat si kecil demam boleh Bunda seka dengan air hangat. Apabila reaksi tersebut semakin berat maka bawalah si kecil ke dokter.
3. DPT (Difteri Pertusis Tetanus)
Reaksi : reaksi yang dapat terjadi setelah imunisasi DPT (Difteri Pertusis Tetanus) ini antara lain terjadi demam tinggi, si kecil menjadi sedikit rewel, timbul kemerahan pada tempat suntikan, nyeri serta pembengkakan. Reaksi ini tidak akan berlangsung lama Bunda, kurang lebih selama 2 hari.
Cara Mengatasinya : Cara mengatasinya yaitu beri si kecil minum lebih banyak dapat berupa ASI atau air buah. Sama seperti penanganan pada imunisasi Hepatitis B, beri pakaian yang lebih tipis jika si kecil demam, kompreslah bekas suntikan yang nyeri dengan air dingin, apabila demam dapat diberikan parasetamol 15 kg/kgbb setiap 3-4 jam dan maksimal 6 kali pemberian dalam 24 jam.
Produk Terkait: Imunisasi DPT ke Rumah
Si Kecil di perbolehkan mandi atau cukup diseka dengan air hangat dan bila reaksi si kecil lebih berat dibandingkan sebelumnya maka bawalah si kecil ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.
4. Polio
Reaksi: Pemberian imunisasi polio pada umumnya tidak memberikan dampak apapun. Namun sebagian kecil anak yang telah melakukan imunisasi akan merasa pusing, diare ringan dan nyeri otot.
Cara Mengatasinya: karena reaksi ini jarang terjadi maka Bunda tidak perlu khawatir dan tidak perlu melakukan tindakan apapun.
Produk Terkait: Imunisasi 3 Bulan Komplit ke Rumah
5. Campak dan MMR
Reaksi: Hal yang dapat terjadi pasca imunisasi campak dan MMR yaitu berupa rasa tidak nyaman disekitar bekas penyuntikan.
Terjadi beberapa gejala-gejala lain yang timbul 5-12 hari setelah penyuntikan seperti demam tidak tinggi atau erupsi kulit halus atau tipis yang berlangsung kurang dari 48 jam. Pembengkakan kelenjar getah bening pada belakang telingan yang dapat terjadi sekitar 3 minggu pasca imunisasi MMR.
Cara Mengatasinya: Berilah si kecil minum lebih banyak seperti ASI atau air buah, jika demam gunakan pakaian yang tipis, kompreslah area bekas suntikan yang nyeri dengan menggunakan air dingin, bila demam berikan parasetamol 15 mg/kgbb setiap 3-4 jam bila diperlukan, maksimum 6 kali dalam 24 jam. Untuk membersihkan si kecil cukup disekan menggunakan air hangat. Apabila reaksi tersebut berat maka bawalah si kecil ke dokter.
Produk Terkait: Vaksinasi Campak ke Rumah
6. DT (Diteri, Tetanus)
Reaksi : Reaksi pasca imunisasi DT (Difteri, Tetanus) biasanya timbul kemerahan, bengkak dan nyeri sekitar bekas suntikan.
Cara Mengatasinya: Kompreslah area bekas suntikan yang terasa nyeri dengan menggunakan air dingin. Bunda tenang saja karena imunisasi ini tidak memerlukan tindakan khusus.
Produk Terkait: imunisasi booster ke rumah
Bila si kecil mengalami demam setelah imunisasi dan tak kunjung turun setelah diberi obat, maka periksakan ke dokter. Selalu catat apa yang dialami si kecil untuk imunisasi ke dua dan selanjutnya.
Untuk mendapatkan kenyamanan imunisasi si kecil dan layanan imunisasi ke rumah silakan hubungi Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik http://www.prosehat.com/wa
Sumber:
Trisbiantara, Irene. “Apa Saja Efek Samping Setelah Imunisasi?”. tanyadok.com
IDAI. “Penjelasan Kepada Orang Tua Mengenai Imunisasi”. idai.or.id
Read More