Ditulis oleh : dr. Monica Cynthia Dewi
Setidaknya empat kali. Itulah jawaban dari berapa kali harus cek kehamilan ke dokter atau bidan. Pengecekan harus rutin dan terjadwal. Dengan demikian, kondisi kesehatan ibu dan janin bisa terjaga dengan baik.
Pemeriksaan kehamilan atau antenatal care (ANC) penting dilakukan ibu hamil untuk memantau kondisi kesehatan ibu dan janin. Mungkin banyak diantara Sahabat Sehat merasa bingung, sebaiknya berapa kali melakukan kunjungan pemeriksaan selama masa kehamilan ? Nah Sahabat Sehat, mari simak penjelasan berikut.
Jadwal Kunjungan ke Dokter untuk Cek Kehamilan
Pemeriksaan kehamilan dilakukan sejak masa awal kehamilan hingga proses persalinan untuk memantau kesehatan ibu dan janin. Selama masa kehamilan, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan seperti USG perut, pemeriksaan laboratorium untuk mendeteksi penyakit seperti HIV/Aids, Hepatitis B, Sifilis, dan lainnya.
Badan Kesehatan Dunia atau disebut juga World Health Organization (WHO) menganjurkan minimal 4 kali pemeriksaan kesehatan selama hamil. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia turut menganjurkan pemeriksaan selama hamil dilakukan minimal 4 kali selama masa kehamilan, yaitu:
- 1 kali pemeriksaan pada trimester pertama,
- 1 kali pemeriksaan pada trimester kedua, dan
- 2 kali pemeriksaan pada trimester ketiga kehamilan.
Kunjungan Kehamilan Pertama
Kunjungan pertama ke fasilitas kesehatan mulai dilakukan ketika usia kehamilan belum mencapai 16 minggu. Berikut ini hal-hal yang diperiksa pada pemeriksaan pertama:
Riwayat Kesehatan
Untuk mengetahui kondisi kesehatan, riwayat kehamilan sebelumnya dan keadaan mental atau psikososial.
Menentukan Usia Kehamilan
Untuk memperkirakan usia kehamilan dapat dilakukan pemeriksaan USG transvaginal maupun transabdominal, maupun dengan menanyakan HPHT (hari pertama haid terakhir).
Pemeriksaan Fisik
Akan dilakukan pemeriksaan seperti tekanan darah, berat badan dan pemeriksaan fisik lainnya.
Pemeriksaan Laboratorium
Beberapa pemeriksaan laboratorium yang dianjurkan yaitu pemeriksaan hemoglobin darah, pemeriksaan urin, golongan darah serta rhesus, serta pemeriksaan untuk mendeteksi TORCH (Toksoplasma, Rubella, CMV, Herpes), serta Hepatitis B.
Bila terdapat kelainan atau komplikasi dalam pemeriksaan fisik dan laboratorium maka akan dirujuk ke dokter spesialis kandungan.
Kunjungan Kehamilan Kedua
Kunjungan kehamilan yang kedua dilakukan saat usia kehamilan mencapai antara 4-6 bulan. Normalnya kunjungan kehamilan dilakukan sebelum usia kehamilan mencapai 26 minggu. Pemeriksaan yang akan dilakukan meliputi:
Riwayat Kesehatan
Sahabat Sehat akan ditanya mengenai keluhan selama kehamilan,serta pergerakan janin.
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan ini berupa pemeriksaan tekanan darah, berat badan, tinggi puncak rahim (fundus uteri), denyut janin dan pemeriksaan fisik menyeluruh serta pemeriksaan dalam bila pada kunjungan pertama tidak dilakukan.
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan yang akan dilakukan meliputi urinalisis, cek protein urin, kadar gula darah dan hemoglobin. Pemeriksaan lainnya untuk mendeteksi dini kelainan janin misalnya pemeriksaan alpha fetoprotein (AFP), Chorionic Villus Sample (CVS), dan amniocentesis.
Pemeriksaan Ultrasonografi (USG)
Pemeriksaan USG perut dilakukan untuk memeriksa kondisi janin, jumlah janin, pergerakan jantung janin, lokasi plasenta (ari-ari) dan jumlah air ketuban.
Kunjungan Kehamilan Ketiga
Kunjungan ketiga dilakukan saat usia kehamilan mencapai 32 minggu. Pemeriksaan yang dilakukan hampir sama dengan berbagai pemeriksaan yang dilakukan pada kunjungan kehamilan kedua yang terdiri dari:
- Pengecekan riwayat kesehatan
- Pemeriksaan fisik
- Pemeriksaan laboratorium
- Pemeriksaan Ultrasonografi (USG)
Kunjungan Kehamilan Keempat
Pemeriksaan kehamilan keempat merupakan pemeriksaan terakhir dan dilakukan pada usia kehamilan antara 32-36 minggu. Pada kunjungan kehamilan keempat, Sahabat Sehat dapat mendiskusikan pilihan cara bersalin yang aman dan sesuai dengan kondisi kehamilan.
Selama masa kehamilan, tetap jaga kesehatan. Salah satu langkah yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan adalah dengan mengkonsumsi vitamin. Namun pastikan hanya mengkonsumsi vitamin yang memang diperuntukkan untuk ibu hamil.
Nah Sahabat Sehat, itulah jawaban pertanyaan berapa kali harus cek kehamilan dan kapan sebaiknya kunjungan pemeriksaan kehamilan yang perlu diketahui setiap ibu hamil. Jika Sahabat Sehat memiliki keluhan selama dirumah, segera manfaatkan layanan Chat Dokter 24 Jam Prosehat. Informasi lebih lengkap silakan hubungi Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik https://www.prosehat.com/wa.
Referensi:
- Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pentingnya Pemeriksaan Kehamilan (ANC) di Fasilitas Kesehatan [Internet]. Indonesia : Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2018 [updated 2018 Aug 12; cited 2021 Sep 09].
- National Health Service. Your antenatal care [Internet]. UK : National Health Service. 2017 [updated 2017 Nov 06; cited 2021 Sep 09].
- TanyaDok. Perlukah Pemeriksaan Rutin Menjelang Persalinan [Internet]. Indonesia ; [cited 2021 Sep 09].