Telp / WhatsApp : 0811-1816-800

Archive for Category: Kesehatan Wanita

Showing 51–60 of 255 results

  • Sahabat Sehat, melahirkan secara normal pada waktu yang tepat adalah impian semua ibu hamil. Namun pada beberapa kondisi, ibu hamil mungkin terpaksa harus melahirkan lebih cepat dari jadwal kelahiran seharusnya. Kelahiran disaat usia kehamilan belum cukup dan pertumbuhan bayi dalam rahim belum sempurna dikenal dengan istilah kelahiran prematur. Kelahiran prematur adalah kelahiran bayi yang terjadi […]

    Faktor Penyebab Bayi Lahir Prematur dan Cara Mencegahnya

    Sahabat Sehat, melahirkan secara normal pada waktu yang tepat adalah impian semua ibu hamil. Namun pada beberapa kondisi, ibu hamil mungkin terpaksa harus melahirkan lebih cepat dari jadwal kelahiran seharusnya.

    Faktor Penyebab Bayi Lahir Prematur dan Cara Mencegahnya

    Faktor Penyebab Bayi Lahir Prematur dan Cara Mencegahnya

    Kelahiran disaat usia kehamilan belum cukup dan pertumbuhan bayi dalam rahim belum sempurna dikenal dengan istilah kelahiran prematur. Kelahiran prematur adalah kelahiran bayi yang terjadi sebelum usia kehamilan memasuki minggu ke-37 atau lebih awal dari hari perkiraan lahir.

    Hal ini terjadi saat rahim mengalami kontraksi yang mengakibatkan terbukanya leher rahim (serviks) sehingga memicu janin memasuki jalan lahir. Kondisi ini merupakan salah satu penyebab utama gangguan sistem saraf dan kematian pada bayi di seluruh dunia. Risiko kelahiran prematur dapat meningkat oleh karena berbagai kondisi. 

    Apa Penyebab Bayi Lahir Prematur?

    Mengutip WHO, diperkirakan ada sekitar 15 juta bayi yang terlahir secara prematur setiap tahunnya. Tak hanya itu saja, setidaknya terdapat 1 juta anak yang meninggal dunia akibat terjadi komplikasi pada bayi prematur. 

    Idealnya, bayi siap lahir pada usia 40 minggu karena pada usia itu semua organ bayi sudah matang atau sempurna sehingga siap untuk dilahirkan. Namun sayangnya, banyak wanita yang belum menyadari alasan mengapa bayi lahir sebelum waktunya. 

    Dapatkan: Paket Pemeriksaan Awal Kehamilan di Prodia

    Berikut beberapa faktor penyebab yang meningkatkan risiko penyebab bayi lahir prematur, antara lain:

    Infeksi

    Bayi lahir prematur umumnya disebabkan oleh adanya infeksi pada kelamin dan saluran kemih.5 infeksi pada kehamilan sangat berbahaya bagi janin yang sedang dalam masa tumbuh. Kondisi ini dapat menyebabkan ketuban pecah dini sehingga meningkatkan risiko persalinan prematur. Meski demikian, infeksi diluar ini juga dapat mengancam nyawa bayi. beberapa contoh infeksi yang dapat menjadi penyebab bayi lahir prematur, termasuk:

    • Infeksi Rubella
    • Toxoplasmosis
    • Herpes simpleks
    • Infeksi bakteri vagina
    • Infeksi selaput ketuban
    • Infeksi saluran kemih
    • Infeksi Streptokokus grup B (GBS)
    • Trikomoniasis
    • Klamidia

    Apabila kondisi ini tidak segera ditangani, risiko penyebab bayi lahir prematur semakin besar dan mungkin akan disertai sejumlah komplikasi seperti cacat fisik atau intelektual.

    Penyakit Tertentu

    Ibu hamil yang memiliki riwayat penyakit kronis, seperti penyakit jantung, diabetes, gangguan ginjal, dan tekanan darah tinggi, berisiko lebih besar mengalami persalinan prematur. Selain itu, beberapa kondisi selama kehamilan berikut ini juga dapat memicu terjadinya kelahiran bayi prematur, termasuk:

    • Solusio plasenta

    Kondisi saat plasenta lepas lepas dari dinding rahim sebelum bayi lahir sehingga terjadi perdarahan dan menghambat suplai oksigen dan nutrisi ke janin. 

    • Inkompetensi serviks

    Kondisi leher rahim yang lemah sehingga dapat terbuka sewaktu-waktu sebelum kehamilan cukup bulan.

    • Operasi pada rongga perut

    Melakukan operasi pada rongga perut saat mengandung, misalnya akibat radang usus buntu.

    Gaya Hidup Tidak Sehat

    Beberapa contoh gaya hidup tidak sehat yang dapat menyebabkan terjadinya kelahiran prematur adalah:

    • Merokok saat hamil,
    • Mengonsumsi alkohol atau obat-obatan terlarang saat hamil, dan

    Kelebihan berat badan atau kekurangan berat badan karena asupan nutrisi yang kurang tepat atau tidak seimbang, baik sebelum dan selama kehamilan.

    Penyebab Lainnya

    Ada beberapa kondisi yang membuat ibu hamil lebih rentan mengalami kelahiran prematur, diantaranya:

    • Hamil kembar
    • Preeklamsia
    • Pernah mengalami keguguran
    • Perdarahan vagina selama masa kehamilan
    • Hamil dengan jarak kurang dari 6 bulan dari kehamilan sebelumnya
    • Kehamilan melalui bayi tabung
    • Pernah mengalami persalinan prematur sebelumnya
    • Mengalami trauma, kekerasan, atau cedera saat hamil
    • Mengalami stres berat
    • Berusia kurang dari 17 atau lebih dari 35 tahun saat hamil
    • Cairan ketuban yang terlalu banyak

    Baca Juga: Asupan Persiapan Kehamilan

    Gejala Kelahiran Prematur

    Gejala yang muncul pada kelahiran bayi prematur mirip dengan gejala atau tanda saat hendak melahirkan, yakni:

    • Nyeri pinggang
    • Kontraksi setiap 10 menit
    • Kram di perut bagian bawah
    • Keluar cairan dan lendir yang semakin banyak dari vagina
    • Perdarahan vagina
    • Peningkatan tekanan pada bagian panggul dan vagina
    • Mual dan muntah

    Tips Mencegah Kelahiran Prematur

    Langkah paling utama dalam mencegah kelahiran bayi prematur adalah dengan selalu menjaga kesehatan ibu dan janin, dimulai sejak persiapan kehamilan hingga selama masa kehamilan. Upaya pencegahan ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti:

    • Periksa kehamilan secara rutin, terutama bila Anda memiliki risiko kelahiran prematur.
    • Konsumsi makanan sehat, bergizi lengkap dan seimbang sebelum dan selama kehamilan.
    • Hidari paparan asap rokok, bahan kimia, dan zat berbahaya lainnya.
    • Penuhi kebutuhan cairan tubuh dengan cukup minum air putih.
    • Konsumsi suplemen sesuai anjuran dokter. 
    • Pertimbangkan jarak kehamilan, karena dapat meningkatkan risiko bayi lahir prematur jika kurang dari 6 bulan.
    • Konsumsi obat-obatan secara teratur dan sesuai dengan anjuran dokter apabila menderita penyakit kronis.

    Baca Juga: 5 Manfaat Mendengarkan Musik pada Janin dan Ibu Hamil

    Sahabat Sehat, kesehatan ibu besar pengaruhnya terhadap kesejahteraan janin dan juga kehamilannya. Maka dari itu, penting sekali agar perempuan menjaga kesehatannya sepanjang waktu. 

    Jika Sahabat Sehat membutuhkan layanan konsultasi dokter, layanan vaksinasi, imunisasi anak, layanan medical check uplayanan fisioterapipemeriksaan laboratorium, multivitamin, dan produk kesehatan lainnya, segera manfaatkan layanan Prosehat yang turut menyediakan layanan Chat Dokter 24 Jam

    Informasi lebih lanjut, silahkan hubungi WA Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik http://www.prosehat.com/wa.

    Ditulis oleh: Redaksi Prosehat
    Ditinjau oleh: dr. Nurul Larasati

     

    Referensi

    1. Mayo Clinic. 2022. Premature birth – Symptoms and causes.
    2. Healthline. 2022. Premature Infant: Causes, Complications, and More.
    3. WebMD. 2022. Premature Labor.
    4. Cleveland Clinic. 2022. Premature Birth: Complications, Management & Causes.
    5. https://www.nichd.nih.gov/. 2022. What are the risk factors for preterm labor and birth?.
    6. Who.int. 2022. Preterm birth.
    Read More
  • Serviks atau leher rahim tentunya berbeda dengan rahim menurut anatominya. Berdasarkan gambar dibawah ini, rahim atau kandungan (uterus) berada di bagian, sedangkan serviks atau leher rahim berada tepat di bawah rahim. Selain anatominya, bagaimana dengan penyebab dan gejalanya? Yuk simak ulasannya. Kanker Serviks Kanker serviks adalah kanker atau keganasan yang tumbuh pada sel-sel rahim. Kanker […]

    Yuk, Kenali Perbedaan Kanker Serviks dan Kanker Rahim

    Serviks atau leher rahim tentunya berbeda dengan rahim menurut anatominya. Berdasarkan gambar dibawah ini, rahim atau kandungan (uterus) berada di bagian, sedangkan serviks atau leher rahim berada tepat di bawah rahim. Selain anatominya, bagaimana dengan penyebab dan gejalanya? Yuk simak ulasannya.

    Yuk, Kenali Perbedaan Kanker Serviks dan Kanker Rahim

    Yuk, Kenali Perbedaan Kanker Serviks dan Kanker Rahim

    Kanker Serviks

    Kanker serviks adalah kanker atau keganasan yang tumbuh pada sel-sel rahim. Kanker ini berkembang secara perlahan-lahan dan menunjukkan gejalanya apabila sudah memasuki stadium lanjut. Serviks merupakan organ kewanitaan sepertiga bawah rahim (uterus), berbentuk silindris dan menonjol serta berhubungan dengan vagina.

    Secara umum, kanker merupakan salah satu masalah kesehatan terbesar di Indonesia dan menjadi penyebab kematian tertinggi kedua setelah penyakit jantung dan pembuluh darah. Global Burden of Cancer Study (Globocan) dari World Health Organization (WHO) mencatat, total kasus kanker di Indonesia pada tahun 2020 mencapai 396.914 kasus dari total kematian 234.511 kasus. 

    Kanker serviks menempati urutan tertinggi kedua dengan jumlah 36.633 kasus atau 9,2% dari total kasus kanker di Indonesia. Hampir 95% kanker serviks pada wanita disebabkan oleh virus HPV (Human Papillomavirus). Infeksi virus HPV biasanya terjadi pada perempuan di usia reproduksi. 

    Ada dua golongan HPV, yaitu HPV risiko tinggi atau HPV onkogenik (yang menjadi penyebab kanker), seperti HPV tipe 16, 18, dan 31, 33, 45, 52, 58; dan HPV risiko rendah atau non-onkogenik yaitu tipe 6, 11, 32 dan lainnya.

    Dapatkan: Paket Vaksinasi Kanker Serviks HPV 4 Strain ke Rumah

    Gejala Awal Kanker Serviks

    Umumnya pasien kanker serviks tidak mengalami gejala apapun pada stadium awal sampai akhirnya berkembang ke tahap stadium lanjut.
    Gejala yang mungkin timbul berupa :

    • Perdarahan vagina
    • Keputihan
    • Nyeri panggul
    • Nyeri saat berhubungan seksual.

    Gejala Lanjut Kanker Serviks

    Kanker serviks kemungkinan akan bermetastasis atau menyebar ke organ lainnya seperti panggul sampai ke kelenjar getah bening yang ada pada seluruh tubuh.
    Gejala kanker serviks pada stadium lanjut dapat berupa :

    • Nyeri kaki
    • Berat badan menurun drastis
    • Kelelahan
    • Nyeri pada punggung bawah
    • Keluarnya urin dan tinja dari vagina
    • Keluarnya darah bercampur dengan urin
    • Kesulitan untuk buang air kecil
    • Tulang rapuh hingga mudah patah (apabila penyebaran kanker mencapai tulang). 

    Baca Juga: Kapan Waktu yang Tepat Bagi Perempuan untuk Pap Smear?

    Kanker Rahim

    Kanker rahim atau kanker uterus adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam rahim. Kanker rahim paling sering terjadi pada wanita yang telah memasuki masa-masa menopause atau berusia diatas 50 tahun. Kanker rahim terjadi ketika sel-sel rahim tumbuh tidak terkendali sehingga membentuk tumor atau benjolan yang bersifat ganas.

    Penyebab Kanker Rahim

    Setiap perempuan berpeluang terkena kanker. Diduga perubahan hormon esterogen menjadi pemicu utama terjadinya kanker rahim. Berikut ini faktor resiko yang menyebabkan tingginya kadar estrogen dalam tubuh:

    • Berat badan berlebih (overweight)
    • Sedang menjalani terapi hormon pengganti atau Hormon Replacement Therapy
    • Pernah menderita polycystic ovarian syndrome (PCOS)
    • Menopause diatas 55 tahun
    • Memiliki riwayat diabetes melitus
    • Mempunyai keluarga dengan riwayat kanker ovarium atau kanker uterus.

    Gejala Kanker Rahim

    Gejala kanker rahim mirip dengan gejala kanker serviks, diantaranya:

    • Perdarahan atau timbul bercak darah yang timbul setelah menopause
    • Perdarahan pervaginam yang berlebihan pada saat menstruasi
    • Perdarahan pervagina diluar periode menstruasi
    • Nyeri pada pinggang yang menjalar ke belakang
    • Nyeri saat berhubungan seksual
    • Munculnya darah saat buang air kecil.

    Untuk dapat membedakannya, konsultasikan dengan dokter agar diperiksa lebih lanjut dan mendalam. Baik Anda memiliki risiko kanker atau tidak, pencegahan adalah salah satu langkah penting untuk melindungi Anda. Sayangnya, belum ada vaksinasi yang melindungi spesifik dari kanker rahim, tapi Anda bisa terlindungi dari virus HPV.

    Baca Juga: Apakah Boleh Melakukan Vaksin HPV Setelah Melahirkan?

    Sahabat Sehat, jadwalkan vaksinasi HPV Anda, keluarga, dan kerabat perempuan Anda dengan Prosehat. Anda bisa melakukannya di klinik mitra Prosehat maupun di rumah untuk kenyamanan Anda dengan harga mulai dari 1.000.000-an.

    Jika Sahabat Sehat membutuhkan layanan konsultasi dokter, layanan vaksinasi, imunisasi anak, layanan medical check uplayanan fisioterapipemeriksaan laboratorium, multivitamin, dan produk kesehatan lainnya, segera manfaatkan layanan Prosehat yang turut menyediakan layanan Chat Dokter 24 Jam

    Informasi lebih lanjut, silahkan hubungi WA Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik http://www.prosehat.com/wa.

    Ditulis oleh: dr. Jesica Chintia
    Ditinjau oleh: dr. Nurul L

     

    Referensi

    1. Kanker.kemkes.go.id. 2021. PPKServiks.
    2. Kata Data. 2021. Ini Jenis Kanker yang Paling Banyak Diderita Penduduk Indonesia.
    3. Direktorat P2PTM. 2016. Kenali Gejala Kanker Serviks Sejak Dini – Direktorat P2PTM.
    4. Cancer.org. 2020. Cervical Cancer Symptoms | Signs of Cervical Cancer.
    5. Medanta.org. 2021. 6 Signs and Symptoms of Cervical Cancer in Women.
    6. Markman, MD, M., 2021. What are the Symptoms and Signs of Cervical Cancer?
    7. Cancer.org.au. 2021. Uterine cancer | Causes, Symptoms & Treatments.
    8. nhs.uk. 2021. Womb (uterus) cancer – Symptoms.
    Read More
  • Kanker serviks merupakan jenis kanker keempat terbanyak di dunia yang dialami wanita. Pada tahun 2018, diestimasikan 570.000 wanita didiagnosa kanker serviks dan sekitar 311.000 wanita meninggal karena kanker tersebut. Hampir 99% kanker serviks dihubungkan dengan human papilloma virus (HPV), sebuah virus yang sangat mudah menular saat kontak seksual. Saat terinfeksi virus tersebut, wanita jarang mengalami […]

    Mengenal Pemeriksaan IVA Untuk Deteksi Kanker Serviks

    Kanker serviks merupakan jenis kanker keempat terbanyak di dunia yang dialami wanita. Pada tahun 2018, diestimasikan 570.000 wanita didiagnosa kanker serviks dan sekitar 311.000 wanita meninggal karena kanker tersebut.

    Hampir 99% kanker serviks dihubungkan dengan human papilloma virus (HPV), sebuah virus yang sangat mudah menular saat kontak seksual. Saat terinfeksi virus tersebut, wanita jarang mengalami keluhan dan dapat sembuh sendiri. Tetapi apabila terjadi infeksi berulang, maka dapat menyebabkan kanker serviks.

    Mengenal Pemeriksaan IVA Untuk Deteksi Kanker Serviks

    Mengenal Pemeriksaan IVA Untuk Deteksi Kanker Serviks

    Kabar baiknya adalah kanker serviks merupakan salah satu jenis kanker yang bisa disembuhkan apabila terdeteksi secara dini dan ditatalaksana dengan baik.

    Salah satu cara untuk mendeteksi dini kanker serviks adalah melalui pemeriksaan skrining berupa pemeriksaan Inspeksi Visual Asam asetat (IVA). Apa itu tes IVA dan bagaimana tes tersebut dilakukan? Mari simak informasi lengkapnya di bawah ini.

    Tes Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA)

    Tes IVA merupakan sebuah tes skrining untuk mendeteksi dini kanker serviks. Tes ini dilakukan dengan cara menggunakan asam asetat pada serviks. Setelah didiamkan sekitar 1 menit akan dilakukan pengamatan apakah terdapat perubahan warna di bagian serviks.

    Apabila terdapat perubahan warna menjadi putih pada bagian serviks, maka bagian tersebut dapat dicurigai sebagai kanker serviks. Untuk selanjutnya pasien akan dirujuk ke dokter spesialis obstetrik dan ginekologi untuk pemeriksaan tambahan seperti pap smear atau biopsi.

    Dapatkan: BIOMEDILAB Pemeriksaan Pap Smear

    Tes skrining tersebut mudah untuk dilakukan sehingga dapat dipraktekkan pada fasilitas kesehatan yang jauh dari pusat kota. Prosedur tes IVA tidak memakan waktu yang lama, hanya sekitar 5 menit saja. Selama tes mungkin akan terasa sedikit tidak nyaman, namun tidak menyebabkan nyeri yang berlebih.

    Tes IVA juga relatif murah karena tidak memerlukan banyak alat dan bahan. Karena sifat pemeriksaan ini adalah skrining, maka pemeriksaan IVA dapat dilakukan berkala tanpa harus ada keluhan. Anda dapat memeriksakan diri apabila memiliki riwayat kanker serviks pada keluarga atau sudah aktif melakukan hubungan seksual namun belum pernah mendapatkan vaksinasi HPV.

    Baca Juga: Kanker Serviks Bisakah Disembuhkan?

    Vaksinasi HPV untuk Mencegah Kanker Serviks

    Selain pemeriksaan IVA untuk mendeteksi dini kanker serviks, Anda juga dapat melakukan vaksinasi human papillomavirus (HPV) sebagai langkah pencegahan. Penggunaan vaksin HPV sudah disetujui oleh World Health Organization (WHO) dan vaksinnya sudah tersedia luas. Vaksin ini dapat diberikan kepada wanita sedini usia 10 tahun, baik sudah melakukan hubungan seksual ataupun belum.

    HPV memiliki beberapa tipe, contohnya tipe 16 dan 18 yang sering ditemukan dan menjadi 70% penyebab kanker serviks. Terdapat juga HPV tipe 6 dan 11 yang menjadi 90% penyebab kutil kelamin. Saat ini di Indonesia sudah terdapat 2 tipe vaksin yaitu vaksin bivalen dan tetravalen. Untuk vaksin bivalen mencakup HPV tipe 16 dan 18, sedangkan vaksin tetravalen mencakup HPV tipe 6, 11, 16, dan 18. Pemberian vaksin dibagi menjadi 3 dosis yaitu pada bulan 0, 1 atau 2, dan 6.

    Pemeriksaan IVA merupakan sebuah alat skrining yang sangat berguna untuk mendeteksi kanker serviks secara dini. Pemeriksaan tersebut juga terjangkau karena relatif murah, cepat dilakukan, dan tidak memerlukan peralatan yang canggih. Bila Anda ingin mengetahui lebih lanjut mengenai pemeriksaan IVA atau tentang HPV, konsultasi dengan dokter atau tenaga kesehatan terdekat.

    Baca Juga: Mengapa Perlu Melakukan Pemeriksaan Pap Smear?

    Nah Sahabat Sehat, itulah mengenai pemeriksaan IVA untuk deteksi dini kanker serviks dan pencegahannya melalui vaksinasi HPV. Jika Sahabat Sehat membutuhkan layanan konsultasi dokter, layanan vaksinasi, imunisasi anak, layanan medical check uplayanan fisioterapipemeriksaan laboratorium, multivitamin, dan produk kesehatan lainnya, segera manfaatkan layanan Prosehat yang turut menyediakan layanan Chat Dokter 24 Jam

    Informasi lebih lanjut, silahkan hubungi WA Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik http://www.prosehat.com/wa.

    Ditulis oleh: dr. Jonathan Christopher
    Ditinjau oleh: dr. Nurul Larasati

     

    Referensi

    1. Cervical cancer [Internet]. Who.int. 2022. 
    2. Training Manual on Cervical Cancer Screening using Visual Inspection with Acetic Acid [Internet]. Wbhealth.gov.in. 2022.
    3. Ardahan M, Temel A. Visual Inspection With Acetic Acid in Cervical Cancer Screening. Cancer Nursing. 2011;34(2):158-163.
    4. Poli U, Bidinger P, Gowrishankar S. Visual inspection with acetic acid (via) screening program: 7 years experience in early detection of cervical cancer and pre-cancers in rural South India. Indian Journal of Community Medicine. 2015;40(3):203.
    5. Sekilas tentang Vaksin HPV [Internet]. idai.or.id. 2022. 
    Read More
  • Bagi sebagian besar wanita, pemeriksaan pap smear tentu tidak asing lagi didengar terutama bagi wanita yang sudah menikah. Sebenarnya apa yang dimaksud dengan pap smear dan apa saja manfaat serta kegunaan pemeriksaan pap smear? Apa Itu Pemeriksaan Pap Smear? Pap smear atau yang disebut juga dengan pap test adalah prosedur screening terhadap potensi kanker serviks. […]

    Mengapa Perlu Melakukan Pemeriksaan Pap Smear?

    Bagi sebagian besar wanita, pemeriksaan pap smear tentu tidak asing lagi didengar terutama bagi wanita yang sudah menikah. Sebenarnya apa yang dimaksud dengan pap smear dan apa saja manfaat serta kegunaan pemeriksaan pap smear?

    Mengapa Perlu Melakukan Pemeriksaan Pap Smear

    Mengapa Perlu Melakukan Pemeriksaan Pap Smear?

    Apa Itu Pemeriksaan Pap Smear?

    Pap smear atau yang disebut juga dengan pap test adalah prosedur screening terhadap potensi kanker serviks. Pemeriksaan ini bertujuan untuk melihat keberadaan sel kanker atau prakanker pada serviks atau leher rahim pada alat reproduksi seorang wanita. Pemeriksaan pap smear sangat dibutuhkan bagi wanita terutama wanita dengan rentang usia 21-65 tahun yang telah aktif secara seksual.

    Disarankan bagi wanita yang berusia lebih dari 21 tahun untuk melakukan pap smear setiap 1-3 tahun sekali. Tujuannya yaitu untuk mendeteksi secara dini atau lebih awal resiko keganasan atau kanker leher rahim yang disebabkan oleh Human papillomavirus (HPV).

    Dapatkan: Paket Pemeriksaan 2in1 Vaksinasi HPV + Cek Pap Smear ke Rumah

    Siapa Saja yang Memerlukan Pemeriksaan Pap Smear?

    Pemeriksaan pap smear disarankan bagi beberapa kondisi berikut, yakni:

    • Wanita yang memiliki riwayat seksual pada saat remaja
    • Mempunyai riwayat hubungan seksual dengan pasangan yang berbeda-beda
    • Riwayat menderita penyakit menular seksual sebelumnya
    • Riwayat kanker leher rahim atau kanker serviks dalam keluarga
    • Infeksi human papillomavirus (HPV)
    • Perokok aktif maupun pasif, zat nikotin serta “racun” lain yang masuk kedalam darah melalui asap rokok. Asap rokok mampu meningkatkan resiko timbulnya sel abnormal pada rahim.
    • Riwayat infeksi pada organ reproduksi
    • Gangguan daya tahan tubuh, misalnya pada pasien dengan riwayat transplantasi organ, sedang menjalani pengobatan kanker atau kemoterapi dan penggunaan obat kortikosteroid jangka panjang.
    • Penderita HIV/AIDS.

    Apa Saja Manfaat Pemeriksaan Pap Smear?

    Melakukan tes pap smear dapat meyakinkan seseorang terbebas dari kanker serviks bila hasilnya negatif. Test pap smear secara teratur membantu untuk mendeteksi secara dini apabila ditemukan keganasan, sehingga dapat segera diberikan penanganan. Pemeriksaan pap smear mampu mendeteksi kanker servik lebih awal sebelum memiliki gejala.

    Pemeriksaan pap smear mampu mendeteksi kanker serviks lebih awal sebelum kanker menyebar ke organ lain. Semakin cepat kanker serviks dideteksi maka akan semakin peluang untuk sembuh dan semakin tinggi harapan hidup.

    Baca Juga: Fakta tentang Pap Smear yang Perlu Diketahui

    Persiapan Pap Smear

    Sebelum melakukan pap smear, Dokter akan menyarankan pasien untuk tidak melakukan beberapa hal berikut:

    • Jangan berhubungan seks malam sebelum melakukan pemeriksaan
    • Hindari penggunaan gel lubrikan atau pelumas.
    • Hindari membersihkan vagina (douching) dengan sabun atau cairan antiseptik lainnya.
    • Hindari memasukkan tampon, krim vagina atau obat-obatan kedalam vagina

    Setelah Pap Smear

    Setelah pemeriksaan pap smear selesai, hasil pemeriksaan pap smear berupa:

    • Atipikal Sel Skuamosa
      Sel ini merupakan sel abnormal yang tumbuh di jaringan yang melapisi dinding luar leher rahim. Kondisi ini menandakan bahwa pasien sedang terinfeksi virus Human Papiloma, jamur atau tumor jinak dan polip.
    • Lesi Skuamosa Intrarepitel
      Merupakan sel epitel yang tidak normal, dan cepat atau lambat dapat berkembang menjadi sel kanker.
    • Sel Glandular Atipikal
      Sel ini merupakan sel yang tidak normal dan menghasilkan lendir vagina, namun belum dapat dipastikan bahwa sel ini dapat berubah menjadi sel kanker.
    • Kanker Sel Skuamosa dan Adenokarsinoma
      Apabila ditemukan sel jenis ini saat pemeriksaan maka dapat dipastikan pasien menderita kanker leher rahim atau kanker serviks.

    Nah Sahabat Sehat itulah mengenai perlunya pemeriksaan pap smear. Untuk mencegah kanker serviks, Sahabat Sehat dapat melakukan vaksinasi HPV bersama Prosehat. Layanan ini bisa dilakukan di rumah agar Sahabat Sehat mendapatkan kenyamanan dan tidak perlu repot keluar rumah. Tidak hanya itu, Anda dapat juga melakukan pemeriksaan pap smear sebelum vaksinasi.

    Baca Juga: Cegah Kanker Serviks dengan Vaksin HPV

    Jika Sahabat Sehat membutuhkan layanan vaksinasi, imunisasi anak, layanan medical check uplayanan fisioterapipemeriksaan laboratorium, multivitamin, dan produk kesehatan lainnya, segera manfaatkan layanan Prosehat.  

    Informasi lebih lanjut, silahkan hubungi WA Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik http://www.prosehat.com/wa.

    Ditulis oleh: dr. Jesica Chintia Dewi
    Ditinjau oleh: dr. Monica C

     

    Referensi

    1. Budiman S. Manfaat dan Cara Kerja Pemeriksaan Pap Smear. Indonesia : Primaya Hospital.
    2. Dinas Kesehatan Kabupaten Pakpak Bharat. PEMERIKSAAN PAP SMEAR PENTING BAGI WANITA. 
    3. Mayo Clinic. Pap smear. USA : Mayo Clinic.
    4. Lee S. Benefits and limitations of screening for cervical cancer. Canada : Canadian Cancer Society.
    5. Nazario B. What Is a Pap Test?. USA : WebMD.
    Read More
  • Pemeriksaan dini untuk mencegah kanker sangat bermanfaat. Dengan mengetahui kanker stadium awal maka tatalaksana yang tepat dapat segera diberikan sehingga persentase kesembuhan dari kanker tersebut menjadi lebih tinggi. Bagi wanita, salah satu kanker yang paling sering dijumpai adalah kanker serviks. Terdapat beberapa cara untuk skrining kanker serviks. Salah satunya adalah dengan melakukan pemeriksaan yang disebut […]

    Indikasi Pemeriksaan Pap Smear, Siapa Saja yang Harus Tes?

    Pemeriksaan dini untuk mencegah kanker sangat bermanfaat. Dengan mengetahui kanker stadium awal maka tatalaksana yang tepat dapat segera diberikan sehingga persentase kesembuhan dari kanker tersebut menjadi lebih tinggi. Bagi wanita, salah satu kanker yang paling sering dijumpai adalah kanker serviks.

    Indikasi Pemeriksaan Pap Smear, Siapa Saja yang Harus Tes

    Indikasi Pemeriksaan Pap Smear, Siapa Saja yang Harus Tes?

    Terdapat beberapa cara untuk skrining kanker serviks. Salah satunya adalah dengan melakukan pemeriksaan yang disebut pap smear. Tentu tidak semua wanita harus menjalani pemeriksaan pap smear. Lalu apa indikasinya untuk melakukan pemeriksaan ini?

    Apa itu Pemeriksaan Pap Smear?

    Pap smear merupakan sebuah pemeriksaan dimana sampel sel pada permukaan serviks dan area sekitarnya diambil dan diperiksakan di bawah mikroskop untuk mendeteksi kanker serviks atau sel yang memiliki kemungkinan untuk menjadi kanker serviks. Pemeriksaan ini disebut juga sebagai tes Pap atau tes Papanicolaou.

    Hampir 99% kanker serviks dihubungkan dengan human papilloma virus (HPV), sebuah virus yang sangat mudah menular saat kontak seksual. Selain kanker serviks, pemeriksaan Pap smear juga dapat menemukan kondisi lain seperti adanya infeksi atau peradangan. Pemeriksaan ini tidak membutuhkan waktu yang lama dan hanya menimbulkan rasa tidak nyaman yang ringan.

    Dapatkan: Paket Pemeriksaan 2in1 Vaksinasi HPV + Cek Pap Smear ke Rumah

    Siapa saja yang harus Pap smear?

    Pemeriksaan Pap smear merupakan bagian penting dari pemeriksaan kesehatan wanita. Hingga saat ini pemeriksaan Pap smear masih dijadikan alat skrining utama kanker serviks.3 Anda dapat mulai melakukan pemeriksaan Pap smear sejak usia 21 tahun meskipun belum aktif secara seksual. Seberapa sering Anda memerlukan pemeriksaan Pap smear bergantung pada usia dan riwayat penyakit Anda. Berikut adalah indikasinya:

    • Wanita berusia 21 hingga 29 tahun dapat melakukan pemeriksaan Pap smear setiap 3 tahun.
    • Wanita berusia 30 hingga 65 tahun dapat melakukan pemeriksaan Pap smear setiap 3 tahun atau tes Pap smear dan tes HPV (co-testing) setiap 5 tahun.
    • Wanita berusia diatas 65 tahun tidak perlu melakukan pemeriksaan Pap smear apabila memiliki hasil tes normal 3 kali berturut-turut, memiliki riwayat operasi pengangkatan serviks yang tidak berhubungan dengan kanker, atau tidak memiliki riwayat kanker serviks sebelumnya.

    Selain untuk mendeteksi kanker serviks, pemeriksaan Pap smear juga dapat menegakkan diagnosa lainnya seperti penyakit menular seksual, yaitu gonore dan klamidia.3 Hasil pemeriksaan Pap smear dapat membantu dokter untuk menentukan langkah selanjutnya agar saran dan tatalaksana yang diberikan sesuai. 

    Baca Juga: Kapan Waktu yang Tepat Bagi Perempuan untuk Pap Smear?

    Persiapan Sebelum Pap Smear

    Sebelum melakukan pemeriksaan Pap smear, ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar sampel dari pemeriksaan tersebut dapat diambil dengan baik dan benar. Jika Anda ingin melakukan pemeriksaan Pap smear dalam dua hari kedepan maka hindari kegiatan berikut:

    • Mencuci vagina dengan air atau cairan lain (douching)
    • Menggunakan tampon
    • Melakukan aktivitas seksual
    • Menggunakan krim atau gel kontrasepsi
    • Menggunakan obat pada vagina

    Pemeriksaan Pap smear merupakan alat skrining yang sangat berguna hingga dijadikan standar baku emas untuk skrining kanker serviks sampai saat ini. Selain itu, pemeriksaan Pap smear juga mudah dilakukan, tidak invasif, dan hasilnya dapat dipakai untuk menegakkan diagnosa penyakit lain bila ditemukan. Apabila Anda sudah termasuk dalam usia yang disarankan untuk pemeriksaan Pap smear,  jangan segan untuk memeriksakan diri Anda.

    Baca Juga: Bolehkah Vaksin HPV Tanpa Pap Smear?

    Jika Sahabat Sehat membutuhkan layanan vaksinasi, imunisasi anak, layanan medical check uplayanan fisioterapipemeriksaan laboratorium, multivitamin, dan produk kesehatan lainnya, segera manfaatkan layanan Prosehat.  

    Informasi lebih lanjut, silahkan hubungi WA Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik http://www.prosehat.com/wa.

    Ditulis oleh: dr. Jonathan Christopher
    Ditinjau oleh: dr. Nurul L

     

    Referensi

    1. Cervical cancer [Internet]. Who.int. 2022. 
    2. NCI Dictionary of Cancer Terms [Internet]. National Cancer Institute. 2022. 
    3. Kitchen F, Cox C. Papanicolaou Smear [Internet]. Ncbi.nlm.nih.gov. 2022. 
    4. What Should I Know About Cervical Cancer Screening? | CDC [Internet]. Cdc.gov. 2022. 
    5. Cervical Cancer Screening [Internet]. Acog.org. 2022. 
    Read More
  • Infeksi saluran kemih (ISK) adalah gangguan kesehatan yang terjadi ketika bakteri masuk dan menginfeksi saluran kemih melalui saluran kencing. Gangguan kesehatan ini sangat rentan dialami oleh ibu hamil. Bahkan, tergolong penyakit yang cukup berbahaya apabila tidak segera diobati. Selain dapat mempengaruhi janin di dalam kandungan, ISK juga dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur.  Ibu hamil umumnya […]

    Waspadai Dampak Infeksi Saluran Kemih Pada Ibu Hamil

    Infeksi saluran kemih (ISK) adalah gangguan kesehatan yang terjadi ketika bakteri masuk dan menginfeksi saluran kemih melalui saluran kencing. Gangguan kesehatan ini sangat rentan dialami oleh ibu hamil. Bahkan, tergolong penyakit yang cukup berbahaya apabila tidak segera diobati. Selain dapat mempengaruhi janin di dalam kandungan, ISK juga dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur. 

    Waspadai Dampak Infeksi Saluran Kemih Pada Ibu Hamil

    Waspadai Dampak Infeksi Saluran Kemih Pada Ibu Hamil

    Ibu hamil umumnya berisiko tinggi mengalami infeksi saluran kemih saat usia kehamilannya memasuki minggu ke-6, dan akan semakin parah pada minggu ke-22 sampai ke-24. Bentuk kemaluan wanita yang memiliki banyak lekukan dan lipatan, mengakibatkan mudahnya kuman berkembang biak di vagina atau daerah anus dan dapat menyebar ke saluran kemih.

    Gejala Infeksi Saluran Kemih Saat Hamil

    Ibu hamil terutama pada kehamilan yang pertama perlu waspada terhadap resiko infeksi saluran kemih karena hal ini bisa saja berulang pada kehamilan berikutnya. Sama halnya dengan wanita yang sebelumnya sudah pernah menderita infeksi salurah kemih, resiko kembali terinfeksi tetap ada. Berikut beberapa gejala ISK yang mungkin terjadi selama kehamilan, antara lain:

    • Nyeri saat buang air kecil, terasa menyakitkan disertai sensasi seperti terbakar.
    • Urin berwarna keruh, gelap, atau disertai noda darah.
    • Nyeri pada area punggung bagian bawah hingga ke panggul.
    • Sering buang air kecil.
    • Demam 
    • Nyeri perut bawah

    Apabila gejala terus memburuk beresiko mempengaruhi kondisi ibu hamil serta janin. Apabila hal ini terjadi, Sahabat Sehat perlu memeriksakan diri ke dokter agar diperiksa lebih lanjut.

    Dapatkan: KIMIA FARMA Lab Cek Urine Lengkap

    Penyebab Infeksi Saluran Kemih Pada Ibu Hamil

    Kehamilan memang dapat menyebabkan banyak perubahan pada tubuh wanita, terutama dalam meningkatkan risiko mengalami infeksi saluran kemih (ISK). Berikut beberapa faktor yang mungkin menyebabkan ISK pada ibu hamil, yakni:

    • Perubahan Hormonal

    Selama hamil, wanita akan mengalami kenaikan kadar progesteron sehingga dapat menurunkan otot saluran kemih, akibatnya rahim melebar dan aliran urine melambat. Adanya perubahan ini, ditambah dengan ukuran saluran kemih wanita yang pendek (sekitar 3-4 cm) semakin meningkatkan risiko terjadinya pada ibu hamil. Selain itu, kondisi tubuh ibu hamil dengan perut yang semakin membesar menyebabkan sulit nya ibu membersihkan area kemaluan sehingga organ intim menjadi kurang higienis dan menjadi tempat berkembang biaknya bakteri. 

    • Tekanan Pada Kandung Kemih

    ISK yang terjadi di masa kehamilan juga dapat disebabkan oleh adanya tekanan pada kandung kemih akibat terdesak rahim. Kondisi ini kemudian dapat membuat bakteri terjebak dan akhirnya berkembang biak menyebabkan peradangan pada saluran kemih. 

    • Aktivitas Seksual

    Seks selama kehamilan sebenarnya hal yang baik (kecuali pada beberapa kasus yang tidak disarankan oleh dokter). Meski demikian, Sahabat Sehat tetap perlu berhati-hati karena aktivitas seksual berpotensi menyebabkan ISK pada ibu hamil. 

    Hal ini disebabkan karena bakteri yang terdapat di sekitar vagina (termasuk E. coli) dapat terdorong masuk ke dalam saluran kemih ketika berhubungan seksual. Oleh karenanya penting untuk buang air kecil sebelum dan sesudah berhubungan seksual agar bakteri tersebut dapat keluar melalui urin. Membilas area intim di kamar mandi setelah berhubungan seksual juga dapat mengurangi risiko ISK.

    Dapatkan: Produk Kesehatan untuk Ibu Hamil & Menyusui

    Apa Akibatnya Infeksi Saluran Kemih Pada Ibu Hamil ?

    Meski merupakan hal yang kerap terjadi, infeksi saluran kemih pada ibu hamil sebaiknya jangan dianggap sepele. Sebab jika tidak segera ditangani, kondisi ini dapat berkembang menjadi penyakit yang lebih kronis. Adapun bahaya ISK pada ibu hamil yang perlu diketahui, diantaranya:

    • Infeksi Ginjal

    Infeksi ginjal merupakan penyakit serius yang dapat menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan seperti infeksi dalam aliran darah yang cepat menyebar ke organ lainnya, pneumonia, hingga persalinan prematur. 

    Bakteri dalam urin yang tidak segera diatasi selama kehamilan dapat meningkatkan berbagai risiko kesehatan bagi ibu dan janinnya, salah satunya pielonefritis. Pielonefritis adalah infeksi yang menyerang ginjal dan dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal bahkan bisa memicu gagal ginjal pada kondisi yang lebih kronis. 

    • Bayi Lahir Prematur

    Tak hanya dapat membahayakan ibu hamil, ISK juga berdampak buruk bagi kesehatan janin. Sebab selama terjadinya peradangan akibat ISK, sistem daya tahan ibu hamil akan menghasilkan senyawa prostaglandin. Sementara kadar prostaglandin yang terlalu tinggi dalam tubuh dapat memicu rahim terus berkontraksi. Sehingga infeksi saluran kemih pada ibu hamil dapat memicu proses persalinan yang dimulai sebelum waktunya, sehingga menyebabkan terjadinya bukaan pintu leher rahim (serviks) dan bayi lahir prematur. 

    • Mengganggu Aktivitas Sehari-hari

    Infeksi saluran kemih pada ibu hamil yang tidak ditangani dapat meningkatkan risiko infeksi pada kandung kemih. Infeksi saluran kemih diketahui dapat mengganggu aktivitas sehari-hari karena penderitanya menjadi lebih sering buang air kecil dan tidak nyaman saat buang air kecil.

    Baca Juga: Perlukah Pemeriksaan TORCH Saat Hamil ?

    Cara Mencegah ISK Pada Ibu Hamil 

    Untuk mencegah infeksi saluran kemih, bagi Sahabat Sehat yang sedang mengandung dianjurkan melakukan beberapa tips berikut :

    • Cukupi kebutuhan cairan, minimal 2 liter perhari atau setara dengan 8 gelas perhari.
    • Jangan menunda saat ingin buang air kecil
    • Hindari minuman berkafein, alkohol, serta minuman manis lainnya.
    • Konsumsi suplemen atau multivitamin tambahan.
    • Segera buang air kecil sebelum dan sesudah berhubungan seksual.
    • Setelah buang air kecil biasakan untuk membersihkan vagina secara perlahan dari atas ke bawah, bukan sebaliknya.
    • Gunakan pakaian yang lebih nyaman dan tidak ketat dengan bahan katun yang mudah menyerap keringat.
    • Apabila sudah mulai tak nyaman, segera ganti pakaian dalam.

    Baca Juga: 4 Hal Penting dari Pemeriksaan Kehamilan (Antenatal Care)

    Nah Sahabat Sehat, itulah berbagai informasi mengenai dampak infeksi saluran kemih pada ibu hamil. Jika Sahabat Sehat membutuhkan layanan konsultasi dokter, layanan vaksinasi, imunisasi anak, layanan medical check uplayanan fisioterapipemeriksaan laboratorium, multivitamin, dan produk kesehatan lainnya, segera manfaatkan layanan Prosehat yang turut menyediakan layanan Chat Dokter 24 Jam

    Informasi lebih lanjut, silahkan hubungi WA Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik http://www.prosehat.com/wa.

    Ditulis oleh : Redaksi Prosehat
    Ditinjau oleh : dr. Monica C

     

    Referensi

    1. John E. Delzell, J. and LeFevre, M. Urinary Tract Infections During Pregnancy. USA : American Academy Family Physician.
    2. Healthline. UTI During Pregnancy: How to Treat. USA : Healthline.
    3. American Pregnancy Association. Urinary Tract Infection During Pregnancy. USA : American Pregnancy Association.
    4. National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Disease. Symptoms & Causes of Kidney Infection (Pyelonephritis). USA : National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases.
    Read More
  • Sahabat Sehat, baru-baru ini pemerintah mengumumkan bahwa vaksin human papillomavirus (HPV) akan diberikan secara gratis dan bersifat wajib bagi kelompok anak-anak kelas 5 dan 6 SD/MI/ sederajat. Vaksinasi pencegahan kanker serviks ini akan disalurkan melalui Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS).  Sementara kelompok yang tidak termasuk dalam target program pemerintah dapat melakukan vaksinasi HPV secara mandiri. […]

    Ingin Vaksinasi HPV Mandiri? Ini Kisaran Harganya

    Sahabat Sehat, baru-baru ini pemerintah mengumumkan bahwa vaksin human papillomavirus (HPV) akan diberikan secara gratis dan bersifat wajib bagi kelompok anak-anak kelas 5 dan 6 SD/MI/ sederajat. Vaksinasi pencegahan kanker serviks ini akan disalurkan melalui Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS). 

    Sementara kelompok yang tidak termasuk dalam target program pemerintah dapat melakukan vaksinasi HPV secara mandiri. Berapa biayanya? Biaya vaksinasi berbeda-beda di tiap fasilitas kesehatan. Untuk melakukan vaksinasi mandiri, pastikan Anda mendapatkan harga terbaik dari fasilitas kesehatan yang berkualitas.

    Ingin Vaksinasi HPV Mandiri Ini Kisaran Harganya

    Ingin Vaksinasi HPV Mandiri? Ini Kisaran Harganya

    Biaya Vaksinasi HPV di ProSehat

    Biaya untuk melakukan Vaksinasi HPV bervariasi, tergantung fasilitas kesehatan yang menyediakan. Vaksin diberikan oleh dokter dalam bentuk suntikan.

    Vaksinasi HPV adalah salah satu layanan unggulan di ProSehat. Sebagai upaya melawan kanker serviks, ProSehat menyediakan Layanan Vaksinasi Kanker Serviks yang dapat dilakukan di klinik mitra ProSehat, seperti Klinik Kasih di Palmerah, dan di rumah dengan kisaran harga paket vaksin HPV sebagai berikut:

    Dapatkan:

    Layanan Vaksinasi HPV dari ProSehat

    Paket Pemeriksaan 2in1 Vaksinasi HPV 4 Strain *3 kali suntik + Cek Pap Smear ke Rumah

    Layanan di Klinik Kasih Palmerah

    1 Vaksinasi Kanker Serviks HPV 2 Strain

    (1 kali suntik)

    Rp 1.100.000
    2 Vaksinasi Kanker Serviks HPV 4 Strain

    (1 kali suntik)

    Rp 990.000
    3 Paket Vaksinasi Kanker Serviks HPV 4 Strain (Usia < 13 Tahun)

    (2 kali suntik)

    Rp 1.900.000
    4 Paket Vaksinasi Kanker Serviks HPV 4 Strain (Ibu dan Anak Perempuan > 13 Tahun) Rp 5.850.000
    5 Paket Vaksinasi Kanker Serviks HPV 4 Strain (Ibu dan Anak Perempuan 10 -13 Tahun) Rp 4.880.000
    6 Paket Vaksinasi Kanker Serviks HPV 4 Strain

    (3 kali suntik)

    Rp 2.800.000

    Layanan ke Rumah

    7 Vaksinasi Kanker Serviks HPV 2 Strain Rp 1.250.000
    8 Vaksinasi Kanker Serviks HPV 4 Strain Rp 1.700.000
    9 Paket Vaksinasi Kanker Serviks HPV 4 Strain (Ibu dan Anak Perempuan 10-13 Tahun) Rp 6.700.000
    10 Paket Vaksinasi Kanker Serviks HPV 4 Strain (Ibu dan Anak Perempuan >13 Tahun)  Rp 7.500.000
    11 Paket Vaksinasi Kanker Serviks HPV 4 Strain (Usia < 13 Tahun)

    (2 kali suntik)

    Rp 2.800.000
    12 Paket Vaksinasi Kanker Serviks HPV 2 Strain 

    (3 kali suntik)

    Rp 3.600.000
    13 Paket Vaksinasi Kanker Serviks HPV 4 Strain

    (3 kali suntik)

    Rp 4.500.000
    14 Paket Vaksinasi Kanker Serviks HPV 4 Strain (Grup 3 Orang)

    (1 kali suntik)

    Rp 1.250.000
    15 Paket Vaksinasi Kanker Serviks HPV 4 Strain (Grup 5 Orang)

    (3 kali suntik)

    Rp 13.500.000
    16 Paket Vaksinasi Kanker Serviks HPV 4 Strain (Grup 10 Orang)

    (3 kali suntik)

    Rp 25.800.000
    17 Paket Pemeriksaan 2 in 1 Vaksinasi HPV 4 Strain + Cek Pap Smear

    (3 kali suntik)

    Rp 4.800.000
    18 Paket Pemeriksaan 2 in 1 Vaksinasi HPV 4 Strain + Cek pap Smear

    (1 kali suntik)

    Rp 1.700.000

    Baca Juga: Waspadai Berbagai Risiko Komplikasi Akibat Kanker Serviks

    Harga paket layanan vaksinasi HPV yang ditawarkan oleh Prosehat berkisar 3 jutaan untuk 3 kali suntik. Lokasi vaksinasinya pun dapat Anda tentukan sendiri, bisa di klinik yang disediakan Prosehat maupun mendatangkan dokter ke rumah Anda. Jadi, Anda tak perlu repot keluar rumah. Tak hanya itu, Anda juga bisa mendapatkan diskon serta promo menarik lainnya. 

    Mengapa vaksinasi dengan ProSehat?

    • Produk dijamin asli
    • Ditangani langsung oleh dokter berizin resmi
    • Jadwal vaksinasi fleksibel
    • Dokter akan mengunjungi lokasi sesuai perjanjian
    • Proses pembayaran mudah dan dapat dicicil
    • Mudah tanya informasi melalui Asisten Kesehatan Maya

    Kisaran Harga Vaksinasi HPV di Jabodetabek 

    Sementara itu, beberapa rumah sakit swasta juga menyediakan layanan vaksinasi HPV dengan harga yang bervariasi. Anda perlu memastikan jenis vaksinnya dan apa saja yang sudah dan belum termasuk dalam biaya tersebut. Misalnya buku vaksinasi, biaya administrasi rumah sakit, biaya tindakan penyuntikan, dan sebagainya.

    Oleh sebab itu, dianjurkan agar Anda mempersiapkan dana lebih sebagai antisipasi adanya biaya tambahan yang tidak terduga, yakni sekitar 20-30% dari harga vaksin HPV yang diperkirakan.

    Berikut daftar harga layanan vaksinasi HPV di beberapa fasilitas kesehatan swasta di Jabodetabek:

    1 Siloam Hospital, Bogor Rp 2.500.000
    2 RS EMC, Tangerang Rp 2.300.000
    3 RS EMC, Sentul Rp 2.475.000
    4 Rumah Sakit Umum Melania, Bogor  Rp 1.120.515
    5 RSIA Family Penjaringan, Jakarta Rp 2.838.000
    6 Mitra Keluarga, Kemayoran Rp 2.800.000
    7 RSIA Grand Family, Pantai Indah Kapuk Rp 2.838.000

    Baca Juga: Takut Sama Kanker Serviks? Vaksinasi HPV Saja!

    Nah Sahabat Sehat, itulah kisaran biaya vaksin HPV di ProSehat dan di rumah sakit sekitar Jabodetabek. Segera hubungi ProSehat untuk layanan vaksinasi HPV di klinik maupun di rumah. Ajak juga keluarga dan kerabat perempuan Anda agar sama-sama terlindungi dari virus HPV!

    Jika Sahabat Sehat membutuhkan layanan vaksinasi, imunisasi anak, layanan medical check uplayanan fisioterapipemeriksaan laboratorium, multivitamin, dan produk kesehatan lainnya, segera manfaatkan layanan ProSehat.  

    Informasi lebih lanjut, silahkan hubungi WA Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik http://www.prosehat.com/wa.

    Ditulis oleh: Redaksi Prosehat
    Ditinjau oleh: dr. Nurul L

     

    Referensi

    1. ProSehat. 2022. Harga Paket Layanan Vaksinasi HPV Datang ke Rumah – Prosehat.
    2. Media, K., 2022. Bukan Sasaran Program Pemerintah, Berapa Harga Vaksin HPV Mandiri? Halaman all – Kompas.com.
    3. Keluarga, M., 2022. Promosi – Mitra Keluarga – Promo Vaksin Kanker Serviks
    4. Family, G., 2022. RSIA Grand Family – Paket Vaksin Kanker Serviks.
    Read More
  • Kanker serviks adalah kanker yang tumbuh pada sel-sel di leher rahim. Serviks merupakan organ kewanitaan yang lokasinya di sepertiga bawah rahim, berbentuk silindris dan menonjol serta berhubungan dengan vagina. Kanker serviks berkembang secara perlahan-lahan dan menunjukkan gejalanya apabila sudah memasuki stadium lanjut.  Seperti kanker pada umumnya, kanker serviks memiliki tingkat keparahan yang berbeda-beda sesuai dengan […]

    Kenali Gejala Kanker Serviks Sesuai dengan Stadiumnya

    Kanker serviks adalah kanker yang tumbuh pada sel-sel di leher rahim. Serviks merupakan organ kewanitaan yang lokasinya di sepertiga bawah rahim, berbentuk silindris dan menonjol serta berhubungan dengan vagina. Kanker serviks berkembang secara perlahan-lahan dan menunjukkan gejalanya apabila sudah memasuki stadium lanjut. 

    Seperti kanker pada umumnya, kanker serviks memiliki tingkat keparahan yang berbeda-beda sesuai dengan perkembangannya. Maka dari itu, gejalanya pun berbeda-beda. Yuk, simak pengelompokan tingkat keparahan kanker serviks dan gejala yang menyertainya.

    Kenali Gejala Kanker Serviks Sesuai dengan Stadiumnya

    Kenali Gejala Kanker Serviks Sesuai dengan Stadiumnya

    Stadium dan Gejala Kanker Serviks

    Stadium 0

    Pada stadium 0, sel pra kanker sudah muncul di area dinding rahim, namun belum sampai masuk ke dalam leher rahim. Kanker stadium 0 disebut juga dengan carcinoma in situ.

    Pada umumnya, pasien tidak merasakan gejala apapun pada stadium ini. Biasanya seseorang dengan stadium ini terdeteksi saat ia menjalani pemeriksaan Pap smear. Bila terdeteksi sedini mungkin, hal ini memungkinkan pengobatan segera dilakukan sebelum sel berkembang menjadi sel kanker.

    Dapatkan: Layanan Vaksinasi HPV dari ProSehat

    Stadium 1

    Pada kanker serviks stadium 1, di permukaan serviks sudah ditemukan sel kanker dan masuk semakin dalam ke jaringan. Namun, sel kanker belum menyebar ke kelenjar getah bening dan organ tubuh lainnya. Stadium 1 memiliki dua tingkatan, yaitu:

    • Stadium 1A

    Pada tahap ini sel kanker masih sangat sedikit sehingga belum ada gejala fisik. Sel kanker belum menyebar jauh dari area sel kanker pertama kali muncul.

    • Stadium 1A.1

    Jumlah sel kanker masih sangat sedikit dan pertumbuhannya masih kurang dari 3 mm dari permukaan serviks.

    • Stadium 1A.2

    Ukuran sel kanker sedikit lebih besar yaitu sekitar 3-5 mm ke dalam jaringan serviks.

    • Stadium 1B

    Kanker stadium 1B belum menyebar ke jaringan lain yang berada di dekat maupun jauh dari lokasi awal timbulnya kanker. Ada tiga tingkatan Stadium 1B:

    • Stadium 1B.1

    Sel kanker tumbuh sekitar 5 mm ke dalam jaringan serviks, namun ukurannya kurang dari 2 cm.

    • Stadium 1B.2

    Ukuran sel kanker kurang lebih mencapai 2-4 cm.

    • Stadium 1B.3

    Ukuran sel kanker berkembang hingga 4 cm. Lokasi kanker masih pada area serviks.

    Orang dengan kanker serviks stadium 1 biasanya tidak menunjukkan gejala atau gejalanya tidak begitu tampak. Gejala yang mungkin dikeluhkan juga biasanya tidak khas, diantaranya:

    • Perdarahan vagina

    Perdarahan ini menyerupai perdarahan menstruasi namun dengan durasi yang lama atau jumlah darah yang lebih banyak dari biasanya. Sebagian orang juga mengeluhkan timbulnya bercak darah atau flek diantara periode menstruasi.

    • Keputihan

    Pada pasien kanker serviks, keputihan berwarna merah muda atau coklat, berdarah, dan berbau busuk. Kadang-kadang keputihan disertai dengan potongan jaringan seperti gumpalan darah.

    • Nyeri panggul

    Sebagian orang merasakan nyeri pada area panggul tanpa alasan jelas. Selain nyeri panggul, sebagian lainnya mengalami sakit pada punggung bawah, serta nyeri pada bagian bawah perut.

    • Nyeri saat berhubungan intim

    Selain perdarahan dari vagina, sebagian penderita kanker serviks juga mengalami nyeri pada bagian bawah perut saat berhubungan seksual.

    Baca Juga: Jenis Kanker yang Sering Menyerang Wanita

    Stadium 2

    Kanker serviks stadium 2 diartikan sel kanker sudah menyebar ke jaringan serviks dan rahim namun belum terdapat penyebaran ke dinding panggul atau vagina bagian bawah. Pada stadium ini terdapat dua tingkatan:

    • Stadium 2A

    Sel kanker menyebar dari jaringan serviks dan rahim namun belum ke jaringan sebelah serviks (parametrium).

    • Stadium 2A.1

    Ukuran kanker kurang dari 4 cm.

    • Stadium 2A.2

    Ukuran kanker sudah melebihi dari 4 cm.

    • Stadium 2B

    Sel kanker menyebar ke seluruh jaringan serviks, rahim dan parametrium.

    Gejala pada stadium 2, sama dengan gejala awal yang terjadi pada stadium 1.

    Baca Juga: Cegah Kanker Serviks dengan Vaksin HPV

    Stadium 3

    Kanker serviks stadium 3 ditandai dengan menyebarnya sel kanker ke bagian bawah vagina atau dinding panggul. Sel kanker bisa menyumbat saluran kemih yang dilewati oleh urin yang bergerak menuju kandung kemih sehingga pada stadium ini pasien akan merasakan kesulitan berkemih. Ada tiga tingkatan pada stadium ini:

    • Stadium 3A

    Sel kanker sudah menyebar ke bagian bawah vagina, namun belum sampai ke dinding panggul dan kelenjar getah bening.

    • Stadium 3B

    Sel kanker menyebar ke dinding panggul dan menyebabkan sumbatan di salah satu saluran kemih. Pada stadium ini pasien biasanya ginjal pasien mengalami pembengkakan (hidronefrosis). Akibatnya, pasien sulit berkemih dan terjadi nyeri hebat di pinggang.

    • Stadium 3C

    Pada stadium 3C, kanker sudah menyebar ke kelenjar getah bening di panggul dan pembuluh darah besar (para aorta).

    Baca Juga: Vaksin Kanker Serviks, Apa dan Bagaimana Aturan Pemberiannya?

    Stadium 4

    Pada kanker serviks stadium 4, kanker sudah menyebar ke organ tubuh lain seperti tulang dan paru-paru.

    • Stadium 4A

    Kanker sudah menyebar ke kandung kemih dan rektum sampai ke area luar panggul.

    • Stadium 4B

    Tahapan paling parah kanker stadium 4 ditandai dengan penyebaran sel kanker ke organ yang sangat jauh seperti kelenjar getah bening di area jauh dari rahim, paru-paru dan tulang.

    Gejala kanker serviks stadium 4 mirip dengan gejala pada stadium awal namun dengan intensitas dan keparahan yang lebih tinggi. Berikut gejala yang timbul pada stadium lanjut kanker serviks:

    • Nyeri pada kaki
    • Berat badan berkurang secara drastis
    • Kelelahan
    • Nyeri pada punggung bawah
    • Keluarnya urin dan tinja dari vagina
    • Keluarnya darah bercampur dengan urin
    • Kesulitan buang air kecil
    • Tulang rapuh hingga mudah patah (apabila penyebaran kanker mencapai tulang). 

    Baca Juga: Kanker Serviks Bisakah Disembuhkan?

    Sahabat Sehat, gejala kanker serviks sangat beragam. Sayangnya, kanker serviks stadium awal jarang menunjukkan gejala yang khas. Oleh karena itu, penting sekali untuk melakukan skrining kanker serviks secara berkala melalui pemeriksaan Pap smear. Jangan lupa juga untuk melakukan vaksinasi HPV dan hindari faktor risiko yang masih dapat dicegah.

    Jika Sahabat Sehat membutuhkan layanan konsultasi dokter, layanan vaksinasi, imunisasi anak, layanan medical check uplayanan fisioterapipemeriksaan laboratorium, multivitamin, dan produk kesehatan lainnya, segera manfaatkan layanan ProSehat yang turut menyediakan layanan Chat Dokter 24 Jam

    Informasi lebih lanjut, silahkan hubungi WA Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik http://www.prosehat.com/wa.

    Ditulis oleh: dr. Jesica Chintia
    Ditinjau oleh: dr. Nurul Larasati

     

    Referensi

    1. Kanker.kemkes.go.id. 2021. PPKServiks.
    2. Cancer.org. 2020. Cervical Cancer Symptoms | Signs of Cervical Cancer.
    3. Medanta.org. 2021. 6 Signs and Symptoms of Cervical Cancer in Women.
    4. Markman, MD, M., 2021. What are the Symptoms and Signs of Cervical Cancer?.
    5. Hertiwi Putri, N. and Utari, d., 2021. Stadium Kanker Serviks dari 0 hingga 4, Ini Perbedaannya.
    Read More
  • Angka kejadian kanker serviks di Indonesia mencapai 15.000 hingga 21.000 kasus setiap tahunnya. Angka ini menjadikan kanker serviks sebagai penyebab kematian nomor satu bagi perempuan di Indonesia, sekaligus menempatkan Indonesia pada urutan kedua di dunia untuk kasus kanker serviks terbanyak di dunia. Penyebaran kasus kanker serviks sebenarnya dapat dicegah, salah satunya dengan melakukan vaksinasi kanker […]

    Apakah Boleh Melakukan Vaksin HPV Setelah Melahirkan?

    Angka kejadian kanker serviks di Indonesia mencapai 15.000 hingga 21.000 kasus setiap tahunnya. Angka ini menjadikan kanker serviks sebagai penyebab kematian nomor satu bagi perempuan di Indonesia, sekaligus menempatkan Indonesia pada urutan kedua di dunia untuk kasus kanker serviks terbanyak di dunia. Penyebaran kasus kanker serviks sebenarnya dapat dicegah, salah satunya dengan melakukan vaksinasi kanker serviks.

    Apakah Boleh Melakukan Vaksin HPV Setelah Melahirkan

    Apakah Boleh Melakukan Vaksin HPV Setelah Melahirkan?

    Vaksin human papillomavirus (HPV) atau vaksinasi untuk mencegah kanker serviks diindikasikan bagi semua perempuan berusia 9 tahun keatas, terutama yang belum aktif secara seksual karena vaksin lebih efektif bila diberikan sebelum aktif berhubungan seksual.

    Lalu apakah boleh perempuan yang baru saja melahirkan mendapatkan vaksinasi HPV? Simak penjelasannya di bawah ini.

    Jenis-jenis Vaksin HPV

    Virus HPV dapat menyerang laki-laki dan perempuan. Pada daerah kelamin, kanker dapat terjadi pada leher rahim, vulva atau bibir vagina, vagina dan penis. Sedangkan pada daerah non-kelamin, virus HPV dapat menyerang bagian mulut dan saluran napas atas.

    Ada beberapa tipe human papillomavirus, yaitu tipe 16, 18, 6, dan 11. HPV tipe 16 dan 18 adalah penyebab utama kanker serviks (sebanyak 70% kasus di dunia). Sedangkan HPV tipe 6 dan 11 diketahui menjadi 90% penyebab kasus kutil kelamin.

    Di Indonesia ada 2 jenis vaksin HPV yang beredar, yaitu bivalen dan tetravalen. Bivalen mengandung 2 tipe HPV (16 dan 18) yang dapat mencegah kanker leher rahim. Sedangkan vaksin tetravalent mengandung 4 tipe virus HPV (tipe 6, 11, 16 dan 18) yang dapat mencegah kanker leher rahim dan juga kutil kelamin.

    Efek samping yang mungkin timbul setelah dilakukan vaksinasi yaitu:

    • Nyeri dan kemerahan di area tempat suntikan
    • Pusing dan nyeri kepala
    • Mual dan muntah.

    Dapatkan: Layanan Vaksinasi HPV dari ProSehat

    Apakah Baksinasi boleh Diberikan Setelah Aktif Seksual?

    Idealnya, vaksinasi HPV diberikan mulai dari 9 tahun dan sebelum perempuan aktif secara seksual. Beberapa jurnal menyebutkan bahwa pada usia ini vaksinasi memberikan efek yang lebih maksimal.

    Maka, apabila vaksin HPV diberikan pada wanita yang telah aktif secara seksual, dikhawatirkan efektivitas vaksinnya kurang maksimal. Pasalnya, mereka sudah kemungkinan terpapar virus HPV setelah melakukan hubungan seksual.

    Tapi, bukan berarti vaksin HPV tidak direkomendasikan untuk orang yang sudah aktif berhubungan seksual. Vaksin ini tetap diberikan dengan sebelumnya melakukan Pap smear untuk melihat adanya resiko terinfeksi virus HPV.

    Pap Smear adalah pemeriksaan yang dianjurkan untuk mendeteksi kanker serviks, dimana dokter akan mengambil sampel sel dari leher rahim atau serviks dengan diusap dengan kapas cotton bud lalu dibawa ke laboratorium untuk diperiksa. Apabila didapatkan hasil kecurigaan infeksi HPV, maka vaksinasi tidak dapat diberikan.

    Baca Juga: Bolehkah Vaksin HPV Setelah Menikah? Cek Apa Kata Dokter

    Vaksin HPV untuk Ibu yang Baru Melahirkan

    Wanita yang melahirkan berkali-kali secara pervaginam dan wanita yang melahirkan pertama kali saat usia muda memiliki resiko lebih tinggi untuk terkena kanker serviks. Oleh karena itu, vaksinasi HPV masih menguntungkan bila diberikan bagi wanita postpartum atau yang baru saja melahirkan. Penelitian menunjukkan bahwa vaksinasi HPV aman dilakukan pasca melahirkan (postpartum) dan pada wanita yang menyusui.

    Mempertimbangkan bahwa wanita pasca melahirkan lebih rentan terhadap infeksi HPV, maka kongres Ahli Obstetri dan Ginekologi di Amerika atau American Congress of Obstetricians and Gynecologist (ACOG) dan Taiwan Society of Perinatology dan Taiwan Maternal Fetal Medicine Society merekomendasikan pemberian vaksinasi HPV saat kontrol pasca persalinan.

    Vaksinasi nantinya akan diberikan sebanyak 3 kali dengan jadwal pemberian vaksinasi pada bulan 0, lalu 1 atau 2 bulan setelah penyuntikan pertama dan terakhir adalah 6 bulan setelah penyuntikan pertama. Apabila pemberian vaksinasi ada yang terlewat, maka vaksinasi dapat terus dilanjutkan tanpa mengulangi dosisnya dari awal.

    Baca Juga: Mengapa Vaksinasi HPV Juga Diperlukan Untuk Si Gadis?

    Sahabat Sehat, vaksin HPV memberikan manfaat yang besar bagi wanita, salah satunya dengan melindunginya dari kanker serviks. Segera jadwalkan vaksinasi HPV Anda dan ajak keluarga dan kerabat perempuan Anda juga agar sama-sama terlindungi dari virus HPV.

    Jika Sahabat Sehat membutuhkan layanan vaksinasi, imunisasi anak, layanan medical check uplayanan fisioterapipemeriksaan laboratorium, multivitamin, dan produk kesehatan lainnya, segera manfaatkan layanan ProSehat.  

    Informasi lebih lanjut, silahkan hubungi WA Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik http://www.prosehat.com/wa.

    Ditulis oleh: dr. Jesica Chintia
    Ditinjau oleh: dr. Nurul L

     

    Referensi

    1. 6 Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Vaksin HPV [Internet]. Perdoski.id. 2021.
    2. IDAI | Sekilas tentang Vaksin HPV [Internet]. Idai.or.id. 2017.
    3. HPV Vaccination: What Everyone Should Know | CDC [Internet]. Cdc.gov. 2021.
    4. HPV Vaccine | What Is the HPV Vaccination [Internet]. Plannedparenthood.org. 2021.
    5. Human Papillomavirus (HPV) Vaccine [Internet]. Centers for Disease Control and Prevention. 2021.
    6. HPV vaccine: Get the facts [Internet]. Mayo Clinic. 2020.
    7. HPV Vaccine Information For Young Women [Internet]. Cdc.gov. 2016.
    8. Sulaiman M. Bagi yang Sudah Menikah, Lebih Baik Papsmear atau Vaksinasi HPV Dulu? [Internet]. detikHealth. 2017.
    9. Lee, C., Tseng, C., Chang, C., Lee, M. and Yang, S., 2021. Postpartum HPV Vaccination Rate and Differences in Background Characteristics Between HPV Vaccinated and Unvaccinated Postpartum Women: Strict Monitoring and Follow-Up of Postpartum HPV Vaccination Program. Frontiers in Immunology.
    Read More
  • Kanker serviks merupakan jenis kanker pada wanita yang menyebabkan kematian kedua terbanyak setelah kanker payudara. Sayangnya, gejala kanker serviks tidak muncul pada awal-awal infeksi, melainkan gejala baru dirasakan setelah memasuki stadium lanjut dimana harapan hidup penderita sudah menurun jauh. Banyak sekali komplikasi yang ditimbulkan dari kanker serviks, mulai terhadap organ kewanitaan sampai organ lainnya. Sebelum mengetahui […]

    Waspadai Berbagai Risiko Komplikasi Akibat Kanker Serviks

    Kanker serviks merupakan jenis kanker pada wanita yang menyebabkan kematian kedua terbanyak setelah kanker payudara. Sayangnya, gejala kanker serviks tidak muncul pada awal-awal infeksi, melainkan gejala baru dirasakan setelah memasuki stadium lanjut dimana harapan hidup penderita sudah menurun jauh.

    Waspadai Berbagai Risiko Komplikasi Akibat Kanker Serviks

    Waspadai Berbagai Risiko Komplikasi Akibat Kanker Serviks

    Banyak sekali komplikasi yang ditimbulkan dari kanker serviks, mulai terhadap organ kewanitaan sampai organ lainnya. Sebelum mengetahui komplikasi yang timbul akibat kanker serviks, ada baiknya kita memahami dulu apa itu kanker serviks dan gejala yang dialaminya.

    Kanker Serviks

    Kanker serviks adalah kanker atau keganasan yang tumbuh pada sel-sel rahim. Kanker ini berkembang secara perlahan-lahan dan menunjukkan gejalanya apabila sudah memasuki stadium lanjut.

    Serviks merupakan organ kewanitaan di sepertiga bawah rahim (uterus), berbentuk silindris dan menonjol serta berhubungan dengan vagina.

    Hampir 95% kanker serviks pada wanita disebabkan oleh human papillomavirus. Ada dua golongan HPV, yaitu HPV resiko tinggi atau HPV onkogenik (yang menjadi penyebab kanker), seperti HPV tipe 16, 18, dan 31, 33, 45, 52, 58. Sedangkan HPV yang resiko rendah atau non-onkogenik yaitu tipe 6, 11, 32 dan sebagainya.

    Cegah Kanker Serviks Sejak Dini, Cek: Harga Vaksin HPV di ProSehat

    Gejala Kanker Serviks

    Pada stadium awal, sebagian besar pasien tidak mengalami gejala apapun sampai akhirnya berkembang ke tahap stadium lanjut yang baru menimbulkan gejala. Gejala yang mungkin timbul berupa :

    • Perdarahan vagina
    • Keputihan
    • Nyeri panggul
    • Nyeri saat berhubungan intim.

    Kanker serviks kemungkinan akan bermetastasis atau menyebar ke organ tubuh lainnya seperti panggul, kelenjar getah bening, dan paru-paru pada stadium lanjut. Gejala kanker serviks pada stadium lanjut dapat berupa:

    • Nyeri pada kaki
    • Berat badan berkurang secara drastis
    • Kelelahan
    • Nyeri pada punggung bawah
    • Keluarnya urin dan tinja dari vagina
    • Keluarnya darah bercampur dengan urin
    • Kesulitan untuk buang air kecil
    • Tulang rapuh hingga mudah patah (apabila penyebaran kanker mencapai tulang).

    Baca Juga: Ayo Imunisasi Demi Kesehatan Si Kecil

    Komplikasi

    Wajib untuk Diwaspadai, Inilah Beberapa risiko komplikasi akibat kanker serviks yang bisa terjadi adalah seperti berikut: 

    Menopause dini

    Menopause dini biasanya disebabkan akibat komplikasi dari pengobatan radioterapi yang dapat merusak ovarium, sehingga banyak wanita mengalami menopause dini.

    Penyempitan vagina

    Radioterapi seringkali dapat menyebabkan vagina menjadi lebih sempit. Hal ini dapat menyebabkan nyeri saat berhubungan seksual.

    Limfedema

    Yaitu pembengkakan tungkai akibat penyumbatan pada pembuluh darah getah bening oleh sel kanker.

    Dampak emosional

    Bagi penderita kanker serviks, banyak sekali yang mengalami dampak emosional seperti rasa sedih yang berlebihan akibat didiagnosis kanker serviks yang berujung pada depresi.

    Komplikasi lainnya:

    • Nyeri hebat akibat kanker yang menyebar ke tulang, otot dan saraf.
    • Kejang jika sel kanker bermetastasis ke otak.
    • Penumpukan urin di ginjal (hidronefrosis) yang dapat memicu gagal ginjal.
    • Perdarahan akibat kanker menyebar ke vagina dan kandung kemih dan rektum.

    Vaksin HPV Melindungi dari Kanker Serviks

    Kabar baiknya, kanker serviks dapat dicegah dengan vaksinasi HPV. Vaksin ini dapat diberikan pada wanita mulai dari usia 9 tahun dan memang lebih efektif jika wanita tersebut belum pernah melakukan hubungan seksual.

    Pada wanita yang sudah pernah berhubungan seksual juga tetap bisa mendapatkan vaksinasi HPV. Dokter akan menyarankan untuk pemeriksaan Pap smear terlebih dahulu sebagai salah satu cara memastikan tidak adanya perubahan sel di leher rahim yang dicurigai sebagai sel kanker.

    Untuk mendapatkan perlindungan yang efektif, Anda memerlukan 3 dosis vaksin HPV dengan interval waktu 2 bulan dan 4 bulan.

    Baca Juga: Mengapa Vaksinasi HPV Juga Diperlukan Untuk Si Gadis?

    Jika Sahabat Sehat membutuhkan layanan konsultasi dokter, layanan vaksinasi, imunisasi anak, layanan fisioterapipemeriksaan laboratorium, multivitamin, dan produk kesehatan lainnya, segera manfaatkan layanan Prosehat yang turut menyediakan layanan Chat Dokter 24 Jam. Segera jadwalkan vaksinasi HPV bersama ProSehat.

    Informasi lebih lanjut, silahkan hubungi WA Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik http://www.prosehat.com/wa.

    Ditulis oleh: dr. Jesica Chintia D
    Ditinjau oleh: dr. Nurul L

     

    Referensi

    1. Kanker.kemkes.go.id. 2021. PPKServiks.
    2. Kata Data. 2021. Ini Jenis Kanker yang Paling Banyak Diderita Penduduk Indonesia.
    3. Direktorat P2PTM. 2016. Kenali Gejala Kanker Serviks Sejak Dini – Direktorat P2PTM.
    4. Cancer.org. 2020. Cervical Cancer Symptoms | Signs of Cervical Cancer.
    5. Medanta.org. 2021. 6 Signs and Symptoms of Cervical Cancer in Women.
    6. Markman, MD, M., 2021. What are the Symptoms and Signs of Cervical Cancer?.
    7. HSE.ie. 2022. Cervical cancer – complications.
    Read More
Chat Asisten Maya
di Prosehat.com