Cedera dalam Olahraga, Berikut Hal-hal yang Perlu Diketahui
Cedera dalam olahraga memang merupakan salah satu hal yang sering terjadi. Cedera kerap menjadi hal yang menakutkan bagi penggemar olahraga atau atlet profesional karena bisa mengganggu karier mereka. Selain untuk menyehatkan badan, olahraga juga dapat menghilangkan stres dan menguatkan imun tubuh yang sangat diperlukan di masa pandemi COVID-19. Olahraga pun dapat dijadikan sebagai investasi di masa depan terutama saat Sobat memasuki usia senja. Di usia itu Sobat akan lebih bugar dan tidak mudah sakit. Lalu, pertanyaannya, apa saja penyebab cedera dalam olahraga?
Baca Juga: Cedera Pelari
Penyebab Cedera dalam Olahraga
Pemanasan yang Tidak Ideal
Kurangnya pemanasan atau tidak melakukan pemanasan sama sekali sebelum berolahraga dapat menyebabkan cedera. Padahal, pemanasan penting sekali karena bertujuan untuk melemaskan otot-otot yang kaku dan tegang. Apabila pemanasan tidak adekuat, otot-otot yang kaku dan tegang itu akan tertarik sehingga timbul rasa sakit yang berakibat olahraga menjadi tidak nyaman.
Intensitas Olahraga yang Berlebihan
Selain kurangnya pemanasan, hal lainnya adalah berolahraga secara berlebihan supaya tujuan mendapatkan tubuh yang sehat dan ideal benar-benar tercapai. Biasanya ini dilakukan oleh mereka yang sedang diet. Olahraga yang berlebihan ini akan membuat tubuh secara terus-menerus menerima beban lebih dari biasanya atau melebihi batas, dan mengakibatkan cedera yang kronis.
Teknik Latihan yang Buruk
Teknik latihan olahraga yang baik akan memberikan manfaat positif ke tubuh sehingga menghindarkan diri dari cedera daripada teknik latihan yang buruk seperti melakukan suatu gerakan dengan cara yang salah atau posisi yang tidak benar sehingga otot menjadi kelebihan beban.
Tidak Layaknya Peralatan yang Dipakai
Peralatan dalam berolahraga sangat penting karena dapat menunjang aktivitas olahraga yang dilakukan seperti berlari atau bersepeda yang membutuhkan sepatu khusus lari dan sepeda. Peralatan-peralatan ini akan terus-menerus dipakai dan tentu saja akan cepat berubah keadaannya dan lama-kelamaan tidak layak. Namun masih banyak yang berpikir bahwa keadaan peralatan tidak akan berubah meskipun dipakai terus-menerus. Hasilnya, banyak yang kemudian memakai peralatan tidak layak tersebut yang mengakibatkan tubuh tidak terlindung dengan baik saat terkena benturan yang berakibat cedera.
Baca Juga: Penanganan Kecelakaan Ketika Bersepeda
Faktor Keturunan
Cedera bukan karena faktor kurang persiapan saja, melainkan juga karena faktor keturunan atau genetik yang biasanya terjadi dalam satu keluarga. Misalkan, ada orang yang mudah cedera pada pergelangan kaki sementara yang lain tidak sama sekali yang setelah ditelusuri ternyata berasal dari keluarga, yang memang mudah cedera pada bagian tubuh tersebut. Dapat disimpulkan, bahwa faktor ini membuat kondisi setiap orang berbeda-beda, dan faktor keturunan sendiri cukup berpengaruh pada bentuk tubuh dan struktur persendian.
Jenis-jenis Cedera dalam Olahraga
Selain penyebab, Sobat Sehat juga perlu tahu jenis-jenis cedera dalam olahraga, dan sering terjadi. Berikut adalah jenis-jenisnya:
Keseleo
Keseleo merupakan salah satu jenis cedera olahraga yang sering terjadi, dan biasanya ada di bagian pergelangan kaki. Istilah lainnya adalah kaki terkilir. Cedera ini terjadi pada orang-orang yang gemar bermain sepak bola, futsal, bulu tangkis, atau bahkan jogging. Keseleo terjadi karena adanya robekan pada urat di bagian pergelangan kaki, tendon, atau otot.
Produk Terkait: Jual Salep Keseleo
Robekan pada Hamstring
Robekan pada Hamstring juga menjadi cedera yang paling sering terjadi saat berolahraga. Cedera ini menimpa otot hamstring yang terletak di bagian belakang paha. Otot ini bisa kencang dan rentan terhadap ketegangan. Karena itulah jika teknik peregangan yang dilakukan buruk atau peregangan itu kurang otot ini akan mudah robek sehingga berakibat cedrera yang ditunjukkan dengan memar di bagian belakang paha atau lutut.
Cedera Tulang Kering
Cedera pada tulang kering terjadi karena adanya peradangan otot, dan sering terjadi saat berolahraga lari atau yang berhubungan dengan melompat seperti basket atau voli. Penyebab lain juga karena intensitas latihan yang berat seperti lari panjang di jalan beraspal, menanjak, dan menurun yang membuat Sobat mempercepat laju lari secara tiba-tiba. Nyeri yang dirasakan biasanya terasa di bagian tulang kaki bahkan bisa sampai betis.
Sobekan pada Ligamen
Sobekan pada ligament merupakan jenis cedera yang terjadi ketika mendarat dengan cara yang salah, mengubag arah atau berhenti dengan cepat atau karena pukulan langsung ke lutut. Ligamen sendiri merupakan penghubung tulang paha bagian bawah dengan tulang kering untuk menjaga kestabilan lutut. Gejala umum pada cedera ini adalah ketidakstabilan saat berjalan serta pembengkakan pada area lutut.
Cedera Siku
Buat Sobat Sehat yang gemar bermain tenis, badminton, golf atau gemar mengangkat alat-alat berat saat di nge-gym, sebaiknya harap memperhatikan jenis cedera yang satu ini, yang bakal dialami oleh mereka yang berolahraga dengan siku sebagai kekuatan utama. Cedera siku melibatkan peradangan tendon di bagian luar siku yang disebabkan oleh sobekan kecil pada area tendon.
Cedera Bahu
Cedera bahu adalah cedera yang terjadi pada semua jenis olahraga yang diakibatkan oleh dislokasi, misalignment, ketegangan pada otot, dan keselo ligamen. Bahu merupakan sendi tubuh terlemah, dan bekerja paling keras selama aktivitas yang bersifat atletik. Cedera yang menimpa salah satu bagian tubuh ini juga diakibatkan oleh kurangnya fleksibilutas, kekuatan, dan stabilisasi.
Kram
Kram merupakan cedera yang paling sering terjadi saat berolahraga terutama jika olahraga yang dilakukan tidak diawali dengan pemanasan atau peregangan. Kram biasanya terjadi pada semua bagian tubuh namun paling sering terjadi di bagian kaki. Kram tidak terlihat berbahaya jika dilakukan pada olahraga yang berhubungan dengan air seperti berenang. Jika kram terjadi pada saat berenang, Sobat akan tenggelam jika tidak tahu cara mengatasinya.
Cedera Pinggul
Cedera pinggul terjadi karena volume latihan yang berlebihan, terlalu banyak berlari di tanjakan, sesak, dan ketidakseimbangan otot. Masalah yang terjadi di pinggul karena kencang dan ketatnya IT band atau illotibital band, yaitu tendon yang memanjang dari tulang pinggul ke luar tibia atau tulang kaki bagian bawah. Hal ini kemudian akan berujung pada terjadinya sindrom IT band, yaitu nyeri yang terus-menerus dan signifikan di luar lutut. IT band juga bisa berisiko cedera karena pengaruh peralatan yang tidak layak yang bisa menyebabkan tubuh mendapatkan banyak benturan.
Baca Juga: Hindari Kesalahan Berolahraga Saat Pandemi Corona
Cara Mengatasinya
Jenis-jenis cedera di atas dapat diatasi tentunya. Mengatasi dan menangani cedera dalam olahraga bukanlah perkara yang harus dianggap enteng sebab dalam kenyataannya masih banyak orang yang langsung memijat bagian tubuh ketika baru mengalami cedera. Tindakan itu kurang dianjurkan karena justru dapat memperparah luka yang dialami. Ketika luka dipijat, hal ini akan membuat kondisi trauma yang terjadi semakin parah sehingga akan sulit disembuhkan. Karena itu, perlu penanganan yang tepat sebagai berikut:
Melakukan metode RICE
RICE yang terdiri atas rest, ice, compression, dan elevation untuk membantu menghilangkan rasa sakit, mengurangi pembengkakan, dan mempercepat penyembuhan. Rest maksudnya adalah istirahatkan bagian tubuh yang mengalami cedera, Ice adalah meletakkan bungkusan es pada bagian tubuh yang mengalami cedera selama 20 menit, 4-8 kali sehari. Compressing, yaitu membalut bagian tubuh yang mengalami cedera dan ditekan agar tidak terjadi pembengkakan sedangkan elevation adalah meninggikan posisi bagian tubuh yang mengalami cedera agar transportasi aliran darah kembali lancar.
Mengonsumsi Obat Anti-Inflamasi Nonstreoid (NSAIDs)
Obat jenis ini biasanya diberikan untuk mengurangi rasa sakit dan meredakan bengkak. Contoh obat ini adalah Aspirin dan Ibuprofen
Imobilisasi
Pengobatan umum pada cedera dengan sling, splint, dan gips untuk melindungi bagian tubuh yang cedera dari gerakan dan mencegah kerusakan yang lebih parah.
Operasi
Operasi pada cedera biasanya dilakukan pada kondisi tertentu, terutama pada kondisi cedera tendon robek, ligamen, dan fraktur (patah tulang).
Terapi
Terapi untuk penanganan cedera, yaitu arus listrik ringan (electrosimulation), gelombang suara (ultrasound), dan pijat (massage). Selanjutnya, pemulihan cedera memasuki tahap poliferasi, yaitu tahao jaringan otot yang rusak sudah berangsur hilang, dan mulai tumbuh jaringan otot baru sedikit demi sedikt. Pertumbuhan akan berlangsung hingga jaringan terbentuk dengan sempurna, dan siap menggantikan jaringan sebelumnya yang sudah rusak. Sedangkan tahapan terakhir adalah rehabilitasi, yaitu bagian tubuh yang mengalami cedera dilatih dan mulai digerakkan secara perlahan dan bertahap untuk mengembalikan fungsi normalnya termasuk pemulihan kekuatan, daya tahan, dan fleksibiltas. Tahapan ini tidak boleh dilakukan secara terburu-buru agar cedera dalam olahraga dapat sembuh total dan tidak terjadi lagi.
Baca Juga: Sport Massage pada Cedera Olahraga
Itulah perihal mengenai cedera dalam olahraga yang dapat terjadi saat berolahraga mulai dari penyebab, jenis, hingga penanganan. Intinya, olahraga sangat dianjurkan namun jangan dilakukan secara asal-asalan dan berlebihan sehingga mengakibatkan cedera. Apabila Sobat memerlukan informasi lebih lanjut mengenai cedera olahraga beserta penangananannya dan produk-produk kesehatan yang berkaitan silakan hubungi Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik http://www.prosehat.com/wa.
Referensi:
- Times I. 5 Penyebab Cedera Olahraga yang Kadang Tidak Kamu Sadari [Internet]. IDN Times. 2020 [cited 17 November 2020]. Available from: https://www.idntimes.com/health/fitness/muhammad-haris-irawan/5-penyebab-cedera-olahraga-yang-kadang-tidak-kamu-sadari-c1c2/5
- 8 Jenis Cedera Olahraga yang Sering Terjadi, Hati-hati! [Internet]. Parenting.orami.co.id. 2020 [cited 17 November 2020]. Available from: https://parenting.orami.co.id/magazine/jenis-cedera-olahraga/
- Media K. Cara Mengatasi Cedera Olahraga yang Benar, Jangan Langsung Dipijat Halaman all – Kompas.com [Internet]. KOMPAS.com. 2020 [cited 17 November 2020]. Available from: https://health.kompas.com/read/2020/09/26/163100968/cara-mengatasi-cedera-olahraga-yang-benar-jangan-langsung-dipijat?page=all