Ditulis oleh : dr. Jesica Chintia Dewi
Ditinjau oleh : dr. Monica Cynthia D

Menurut para ahli, cara menjaga kesehatan mental remaja seharusnya dimulai dengan membangun komunikasi antara orangtua dengan anak. Pada dasarnya masalah mental pada remaja terjadi akibat adanya tekanan pada para remaja. Entah itu tekanan dari keluarga, dari lingkungan sosialnya, maupun tekanan batin karena ada cita-cita yang ingin digapai.
Masa remaja, yaitu pada rentang usia 10-19 tahun merupakan masa transisi dari anak-anak menjadi dewasa. Perubahan fisik, emosional, sosial dan berbagai masalah lainnya dapat membuat seorang remaja rentan mengalami masalah mental. Untuk itu, beberapa langkah perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya masalah-masalah mental yang mungkin terjadi.
Jenis Masalah Kesehatan Mental Pada Remaja
Menurut ahli suciodologist, sekitar 4,2% orang siswa di Indonesia pernah berpikir untuk melakukan bunuh diri. Sementara itu, 3% orang siswa lainnya pernah melakukan percobaan bunuh diri. Depresi pada remaja biasanya diakibatkan oleh berbagai hal seperti tekanan dibidang akademik, perundungan (bullying), faktor keluarga dan faktor ekonomi.
Sahabat Sehat, setidaknya ada 3 masalah mental yang kerap dialami oleh para remaja. Masalah mental yang sering dialami remaja tersebut antara lain:
Depresi
Bukan hanya orang dewasa, remaja juga bisa mengalamai depresi. Depresi adalah masalah pada mental yang muncul dengan beberapa gejala berikut, yaitu:
- Sedih, cemas dan hampa terus menerus
- Lekas marah
- Merasa bersalah, tidak berharga dan tidak berdaya
- Kehilangan minat dan hobi atau kegiatan yang sebelumnya dilakukan dan menyenangkan
- Merasa lelah sepanjang waktu
- Gelisah
- Sulit mengambil keputusan
- Nafsu makan menurun dan berat badan menurun
- Muncul ide untuk mengakhiri hidup
- Nyeri dan sakit yang tidak dapat dijelaskan dan tidak hilang bila diobati.
Masalah depresi pada remaja harus dicegah atau segera diatasi. Depresi bukan hanya berdampak negatif pada psikologis (kesehatan mental). Pada tingkat lanjut, depresi dapat merusak otak penderitanya. Selain itu, berdasarkan beberapa penelitian, remaja yang mengalami depresi rentan mengalami penuaan dini, gangguan fungsi otak, dan penurunan kemampuan berpikir rasional.
Cemas
Semua orang tentu pernah merasa cemas. Cemas merupakan perasaan normal pada seseorang. Nemun jika memiliki kecemasan yang berlebihan maka hal tersebut digolongkan pada masalah mental. Remaja saat ini banyak yang mengalami masalah kecemasan yang berlebihan, terutama pada masa depan dan asmara. Berikut ini berbagai gejala cemas (anxiety) yang kerap dialami oleh remaja, yaitu:
- Mudah lelah
- Sulit berkonsentrasi
- Mudah tersinggung
- Takut dan khawatir berlebihan
- Sulit tidur dan mudah terbangun
- Otot tegang dan kaku.
Jika masalah kecemasan ini tidak segera diatasi maka otak penderita akan melepaskan hormon-hormon tertentu secara teratur sehingga menyebabkan munculnya gejala sakit kepala, mudah pusing, serta gangguan mental lain seperti depresi. Pada hubungan sosial, orang yang cemas berlebihan umumnya akan mudah tersinggung. Hal ini menyebabkan orang dengan rasa cemas berlebihan akan dijauhi oleh orang-orang di sekitarnya.
Sulit Bersosialisasi
Masalah mental yang selanjutnya dialami para remaja adalah sulitnya bersosialisasi. Apalagi ditambah dengan maraknya game online di gadget masing-masing remaja. Para remaja akan lebih mudah bersosialisasi melalui game dibandingkan bertemu orang secara langsung.
Beberapa gejala masalah mental sulit bersosialisasi dapat ditandai dari perilaku remaja berikut ini:
- Cemas apabila berada disekitar orang lain
- Merasa sulit memulai pembicaraan
- Tidak percaya diri, malu, khawatir akan penolakan dan khawatir bila menyinggung orang lain
- Cemas berhari-hari atau berminggu-minggu menjelang acara sosial.
- Menghindari bersosialisasi dengan teman
- Berkeringat dan gemetar bila berada dekat orang lain.
Salah satu kunci kesuksesan adalah kemampuan bersosialisasi dan melakukan persuasi (pendekatan) gagasan kepada orang lain. Mereka yang sulit bersosialisasi akan kesulitan dalam mencapai kesuksesan dalam karir pekerjaan, bisnis, ataupun asmara. Kebanyakan orang-orang sukses memang memiliki masalah sulit bersosialisasi dan cenderung orang-orang yang tertutup, namun kunci kesuksesan mereka adalah kemauan bersosialisasi dengan orang lain untuk membangun impian bersama.
Sebenarnya masih ada beberapa masalah mental lain yang juga dialami oleh para remaja. Namun pada umumnya 3 masalah mental di atas adalah yang paling sering terjadi dan paling sering ditemukan, khususnya di Indonesia. Lantas bagaimana cara menjaga kesehatan mental remaja di masa penuh tekanan seperti sekarang?
Panduan Cara Menjaga Kesehatan Mental Remaja
Untuk menjaga kesehatan mental para remaja maka diperlukan tindakan yang tepat. Tindakan pertama adalah bagaimana cara agar remaja tidak mengalami masalah mental. Sementara tindakan kedua adalah bagaimana cara mengatasi masalah mental yang sedang dialami oleh seorang remaja.
Agar Remaja Tidak Mengalami Masalah Mental
Mencegah munculnya masalah mental bisa dilakukan dengan komunikasi yang baik antara orang tua dan anak. Dukungan penuh orang tua dan kemauan anak akan membantu mencegah munculnya gejala-gejalan masalah mental. Beberapa tindakan lain yang diperlukan agar mental remaja tetap sehat dan kuat antara lain:
Berolahraga
Dengan berolahraga, tubuh akan tetap aktif, energi di dalam tubuh juga akan meningkat. Selain itu, olahraga dapat meningkatkan rasa percaya diri, mengurangi stress, serta meningkatkan kualitas tidur, dan menjaga pikiran agar tetap berpikir positif.
Menurut penelitian, berolahraga dapat meminimalisir gangguan-gangguan mental secara signifikan. Remaja disarankan melakukan olahraga seperti jogging, bersepeda, ataupun berenang ketika merasa sedang tertekan.
Jaga Pola Makan
Mengkonsumsi makanan bergizi seimbang seperti buah dan sayur, serta susu dan multivitamin akan menunjang kesehatan tubuh. Enzim-enzim baik akan keluar sehingga tubuh dan pikiran akan kuat menangani tekanan-tekanan yang muncul di sekitar.
Remaja juga sebaiknya menghindari mengkonsumsi makanan yang berdampak buruk pada kesehatan tubuh. Misalnya rokok, alkohol, gorengan, dan makanan-makanan penuh lemak jenuh. Karena masalah kesehatan pada diri remaja dapat mempengaruhi mental dan pikiran.
Beberapa mungkin akan merasa rokok dan alkohol dapat membantu melupakan tekanan yang ada. Namun pada kenyataannya, rokok dan alkohol justru akan menyebabkan rasa tertekan semakin besar. Pada akhirnya, konsumsi rokok dan alkohol menjadi semakin tidak terkendali karena ketika konsumsinya dihentikan maka rasa cemas dan gelisah akan muncul lebih besar. Oleh sebab itu, remaja jangan pernah mencoba mengurangi rasa tertekan pada dirinya dengan berlari ke rokok dan alkohol.
Istirahat yang Cukup
Waktu tidur yang cukup dan berkualitas akan membantu anak mendapatkan energi yang cukup untuk beraktivitas keesokan harinya, Tidur menjadi cara menjaga kesehatan mental remaja yang terbukti efektif. Pastikan tubuh mendapatkan istirahat tidur yang mencukupi. Jika mengalami gangguan tidur, segera konsultasikan kepada dokter karena gangguan tidur bukan hanya berdampak pada kesehatan mental, namun juga kesehatan tubuh.
Sebisa mungkin hindari penggunaan obat tidur. Agar tidur bisa lebih nyenyak, cobalah untuk berolahraga di sore hari serta mulai konsumsi makanan berupa buah dan sayur.
Jika Remaja Mengalami Masalah Mental
Jika masalah mental sudah muncul maka penanganan yang tepat sebagai bagian dari cara menjaga kesehatan mental remaja harus segera dilakukan. Sahabat Sehat disarankan melakukan beberapa perawatan, tindakan, maupun pengobatan untuk membantu mengembalikan kesehatan mentalnya agar pulih seperti sedia kala.
Bantuan dari Sisi Orang Tua
Tindakan-tindakan untuk mengembalikan kesehatan mental remaja harus dilakukan oleh dua pihak, yaitu pihak orang tua dan dari pihak sang remaja itu sendiri. Dari pihak orang tua, beberapa cara menjaga kesehatan mental remaja yang bisa dilakukan antara lain:
1. Tunjukkan cinta, kasih sayang, dan perhatian
2. Buka diri untuk menjadi teman mendengar dan solusi dari masalah mereka
3. Mulai puji usaha dan prestasi mereka
4. Beri motivasi bahwa mereka tetap menjadi kebanggan orang tua
5. Hargai dan beri apresiasi pendapat mereka
6. Biarkan anak remaja mencoba mengekspresikan diri dan cita-citanya
7. Dorong mereka untuk mau terlibat dalam kegiatan fisik seperti berolahraga bersama
8. Dorong mereka untuk mau terlibat dalam kegiatan rohani seperti doa makan bersama
9. Hindari pengekangan dan berikan ruang untuk mereka memberikan pendapat
10. Berikan makanan bergizi
11. Ingatkan mereka untuk beristirahat dan tidur yang cukup
12. Bantu mereka menyelesaikan masalah yang sedang mereka alami
13. Hindari pernyataan yang memojokkan serta membuat mereka merasa bersalah
14. Ajak untuk konsultasi ke dokter untuk membantu masalah mereka
15. Terus pantau kesehatannya sampai mereka benar-benar kembali sehat
Kemauan dari Sisi Remaja
Sementara itu, dari sisi remaja ada beberapa tindakan yang diperlukan agar proses pemulihan mental bisa berjalan dengan lancar. Beberapa tindakan yang perlu dilakukan remaja agar kembali sehat secara mental antara lain:
1. Mulai membuka diri kepada orang tua
2. Ceritakan masalah dan perasaan yang selama ini dipendam
3. Tingkatkan kesehatan fisik dengan berolahraga, makan makanan bergizi, dan beristirahat dengan cukup
4. Hindari faktor-faktor yang dapat membuat tertekan, misalnya social media
5. Berlibur maupun berwisata kuliner dapat membantu mengurangi rasa tertekan pada diri sendiri
6. Jangan ragu dan malu jika membutuhkan bantuan profesional seperti psikiater maupun psikolog
Sahabat Sehat, itulah solusi mencegah dan cara menjaga kesehatan mental remaja yang memang pada dasarnya sedang berada pada fase mencari jati diri. Jika Sahabat Sehat memerlukan bantuan untuk mengatasi masalah ini, Chat Dokter 24 Jam Prosehat siap membantu. Informasi lebih lengkap silakan hubungi Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik http://www.prosehat.com/wa.
Referensi
- World Health Organization. Adolescent mental health [Internet]. USA : World Health Organization. 2020 [cited 7 August 2021].
- Universitas Gadjah Mada. Darurat Kesehatan Mental bagi Remaja [Internet]. Indonesia : Universitas Gadjah Mada. 2020 [cited 7 August 2021].
- Penn Medicine. 6 Facts Parents Should Know about Mental Illness in Teens [Internet]. USA : Penn Medicine. 2018 [cited 7 August 2021].
- Raising Children. Mental health in pre-teens and teenagers [Internet]. USA : Raising Children Network. 2021 [cited 7 August 2021].
- Centers for Disease Control and Prevention. Mental Health[Internet]. USA : Centers for Disease Control and Prevention. 2021 [cited 7 August 2021].
Read More