Telp / WhatsApp : 0811-1816-800

Archive for Category: Kesehatan Umum

Showing 1–10 of 1371 results

  • Setiap satu tahun sekali umumnya asisten rumah tangga (ART) dan driver mengambil jatah cuti untuk kembali ke kampung halaman. Mereka tidak hanya menghabiskan satu atau dua hari di kampung halaman, tapi bisa hingga beberapa minggu.   Di era kebiasaan baru, ada hal-hal baru pula yang sebaiknya diadaptasi oleh Anda saat harus menerima ART dan driver […]

    Tips Menerima ART dan Driver Kembali dari Kampung Halaman

    Setiap satu tahun sekali umumnya asisten rumah tangga (ART) dan driver mengambil jatah cuti untuk kembali ke kampung halaman. Mereka tidak hanya menghabiskan satu atau dua hari di kampung halaman, tapi bisa hingga beberapa minggu.

    Tips Menerima ART dan Driver Kembali dari Kampung Halaman

    Tips Menerima ART dan Driver Kembali dari Kampung Halaman

     

    Di era kebiasaan baru, ada hal-hal baru pula yang sebaiknya diadaptasi oleh Anda saat harus menerima ART dan driver kembali, salah satunya adalah memeriksakan kesehatannya.

    Karantina mandiri sebelum bekerja

    Tidak perlu diragukan lagi, begitu ART mengabarkan bahwa mereka akan kembali dari kampung pasti membuat hati senang. Namun jangan terburu-buru, mengadaptasi kebiasaan baru, ada baiknya laksanakan karantina mandiri terlebih dahulu.

    Mengapa karantina penting? Karena virus Corona memiliki masa inkubasi hingga kurang lebih 10 hari sejak terpapar sebelum gejalanya muncul.

    Selama karantina, amati apakah ada gejala-gejala yang mengarah ke infeksi Covid-19, seperti:

    • Demam atau meriang, tidak enak badan
    • Batuk, pilek, nyeri tenggorokan, nyeri kepala atau pusing.
    • Badan pegal-pegal dan “masuk angin”
    • Hilang pembauan atau pengecapan
    • Gangguan pencernaan.

    Layanan: Pemeriksaan COVID-19

    Tes swab antigen atau PCR

    Walaupun ART dan sopir tidak mempunyai gejala-gejala seperti yang disebutkan diatas, ada baiknya ia tetap melakukan pemeriksaan swab antigen atau PCR.

    ART dan sopir disarankan melakukan tes PCR di antara hari ketiga sampai kelima setelah kembali dari kampung halaman. Bila hasilnya negatif, maka mereka bisa langsung bekerja. Namun bila hasilnya positif maka karantina tetap dilanjutkan selama 10 hari sampai bebas gejala.

    Baca Juga: Guru dan Pengasuh Daycare Perlu Vaksin Flu Sebelum Sekolah Tatap Muka

    Apabila ART dan sopir melakukan pemeriksaan swab antigen, maka lakukanlah pada hari kedua atau ketiga setelah kembali dari kampung halaman. Apabila hasilnya negatif, maka lanjutkan karantina sampai hari kelima untuk mengulang swab antigen atau PCR. Jika setelah karantina hasilnya masih tetap negatif, maka karantina selesai dilakukan.

    Namun, bila hasilnya positif maka karantina perlu dilanjutkan hingga bebas gejala atau sampai 10 hari.

    Selama isolasi mandiri, sarankan ART untuk tetap menggunakan masker dan melakukan protokol kesehatan ketat dan menjaga jarak dengan orang yang rentan.

    Tips penting lainnya

    Ada beberapa hal lain yang tidak kalah pentingnya untuk menyambut kedatangan ART dan sopir untuk meminimalkan penyebaran Covid-19, antara lain:

    • Menyediakan baju bersih
    • Desinfeksi semua bawaan ART dari kampung
    • Sediakan kamar serta kamar mandi khusus selama isolasi mandiri
    • Stok masker bersih
    • Sediakan peralatan makan yang berbeda selama isolasi mandiri.

    Nah Sahabat Sehat, itulah tips menerima ART dan sopir pribadi yang kembali dari kampung halaman pada era kebiasaan baru. Demi menjaga kesehatan di dalam rumah, pemeriksaan Covid-19 penting untuk dilakukan, terutama setelah perjalanan ke kampung halaman dimana orang-orang berkumpul dalam waktu yang panjang.

    Jika Sahabat Sehat membutuhkan layanan konsultasi dokter, tes Covid-19, vaksinasi, multivitamin, dan produk kesehatan lainnya, segera manfaatkan layanan Prosehat. Dapatkan juga harga terbaik tes Covid-19 di Prosehat.

    Informasi lebih lanjut, silahkan hubungi WhatsApp Asisten Kesehatan Maya di nomor 08111816800

    Ditulis oleh: dr. Jesica Chintia
    Ditinjau oleh: dr. Nurul L


    Referensi

    1. Sondang, E. Waspada Penularan Covid-19 Pascamudik dari ART Anda!
    2. Parenting.co.id. ART Kembali dari Mudik, Boleh Langsung Bekerja?
    Read More
  • Menurut Badan Kesehatan Dunia atau disebut juga WHO (World Health Organization), lansia dikelompokkan menjadi 4 kelompok yaitu usia pertengahan (usia 45 – 59 tahun), usia lanjut (usia 60 – 74 tahun), usia lansia tua (usia 75 – 90 tahun), dan usia sangat tua (usia > 90 tahun).   Proses menua merupakan yang wajar dialami setiap […]

    Ini Berbagai Manfaat Rajin Minum Susu Bagi Lansia

    Menurut Badan Kesehatan Dunia atau disebut juga WHO (World Health Organization), lansia dikelompokkan menjadi 4 kelompok yaitu usia pertengahan (usia 45 – 59 tahun), usia lanjut (usia 60 – 74 tahun), usia lansia tua (usia 75 – 90 tahun), dan usia sangat tua (usia > 90 tahun).

    Ini Berbagai Manfaat Rajin Minum Susu Bagi Lansia

    Ini Berbagai Manfaat Rajin Minum Susu Bagi Lansia

     

    Proses menua merupakan yang wajar dialami setiap manusia. Proses ini berlangsung secara alamiah, terus menerus dan berkesinambungan sehingga memengaruhi fungsi dan kemampuan tubuh secara keseluruhan. Faktor yang mempercepat proses penuaan dibedakan menjadi faktor internal yang ada di dalam tubuh, maupun faktor eksternal seperti salah satunya adalah asupan makanan.

    Proses Perubahan Biologis Pada Lansia

    Sahabat Sehat, berikut adalah berbagai perubahan yang terjadi pada tubuh seorang lansia:

    • Berkurangnya Massa Otot
      Tubuh mulai kehilangan massa otot, namun massa lemak bertambah. Selain itu, jumlah cairan tubuh berkurang sehingga kulit terlihat mengkerut dan kering. Tulang menjadi mudah rapuh dan rentan alami patah tulang.
    • Menurunnya Kemampuan Perasa
      Menurunnya fungsi indra perasa berkaitan dengan rendahnya kadar zink dalam tubuh, sehingga dapat berpengaruh pula pada berkurangnya nafsu makan.
    • Gangguan Penglihatan
      Usia lanjut kerap mengalami katarak, yang merupakan gangguan pada lensa mata akibat proses penuaan. Katarak pada usia lanjut sering dihubungkan dengan kekurangan vitamin A, C dan asam folat.
    • Gangguan Mengunyah
      Gigi-geligi yang mulai tanggal menyebabkan gangguan fungsi mengunyah yang mengakibatkan kurangnya asupan makanan pada lanjut usia.
    • Menurunnya Enzim Pencernaan
      Enzim yang berperan dalam sistem pencernaan mulai berkurang pada usia lanjut. Nafsu makan dan kemampuan penyerapan zat-zat gizi juga menurun terutama lemak dan kalsium. Menurunnya sekresi kelenjar ludah mengurangi kemampuan mengunyah dan menelan makanan.
    • Menurunnya Gerakan Usus
      Penurunan gerakan usus menyebabkan gangguan pada saluran pencernaan, seperti perut kembung, nyeri perut, dan susah buang air besar. Hal ini menyebabkan menurunnya nafsu makan pada lansia.
      Akibat berbagai hal yang terjadi pada tubuh lansia, maka Sahabat Sehat perlu memperhatikan asupan nutrisi sehari-hari. Salah satu asupan makanan yang dapat Sahabat Sehat berikan untuk lansia adalah susu.


    Baca Juga: Kenali 3 Vaksinasi yang Penting untuk Lansia

     

    Manfaat Susu Bagi Lansia

    Susu merupakan salah satu sumber kalsium yang berperan dalam menjaga kesehatan tulang lansia, dan turut mengandung vitamin D yang berperan dalam meningkatkan penyerapan kalsium ke dalam tubuh. Kekurangan kalsium dan vitamin D dapat menyebabkan tulang menjadi rapuh dan rentan mengalami patah tulang. Berikut adalah berbagai manfaat susu bagi lansia:

    1. Mencegah Osteoporosis
      Lansia beresiko mengalami osteoporosis seiring dengan pertambahan usia. Kandungan vitamin D dalam susu juga membantu tulang menjadi lebih padat sehingga mencegah osteoporosis. Dalam satu gelas susu, mengandung hingga 306 mg kalsium yang dapat membantu memenuhi kebutuhan kalsium harian pada lansia.
    2. Menjaga Kesehatan Jantung
      Susu mengandung kalium yang dapat menjaga tekanan darah serta kerja otot jantung. Makanan dan minuman yang kaya akan kalium dapat mengurangi efek natrium didalam tubuh. Artinya, semakin banyak asupan kalium yang dikonsumsi, maka akan semakin banyak natrium yang keluar dari urin.

      Baca Juga: Berat Badan Terus Menurun Saat Lansia, Apa Penyebabnya?

       

    3. Mencegah Osteoarthritis
      Osteoarthritis atau disebut juga dengan radang sendi, terjadi akibat kurangnya cairan pelumas sendi dan kondisi ini kerap dialami lansia. Kandungan kalsium, vitamin D serta protein dapat menurunkan resiko peradangan pada sendi.
    4. Menjaga Massa Otot
      Protein merupakan salah satu nutrisi penting bagi lansia yang dibutuhkan untuk menjaga massa dan kekuatan otot, kesehatan tulang dan berbagai fungsi sistem gerak manusia lainnya. Susu merupakan salah satu sumber protein, yang dapat dikonsumsi lansia.
    5. Menjaga Kesehatan Kulit
      Susu mengandung vitamin seperti riboflavin, vitamin B12 dan Vitamin A yang dapat membantu kesehatan dan kelembaban kulit, serta mengurangi kerutan halus.

    Sahabat Sehat, dalam memilih susu untuk lansia sebaiknya perhatikan kandungan gula  dan lemak pada susu terutama jika memiliki riwayat penyakit tertentu seperti diabetes dan kolesterol.

    medical check up hemat, medical check up murah, medical check up ke rumah

    Nah Sahabat Sehat, itulah mengenai berbagai manfaat susu bagi lansia. Jika Sahabat Sehat memerlukan produk susu lansia, produk kesehatan atau layanan vaksin untuk lansia, dapat menghubungi Asisten Kesehatan Maya di nomor WhatsApp 08111816800.

    Ditulis oleh: dr. Jesica Chintia Dewi
    Ditinjau oleh: dr. Monica Cynthia D

    Referensi

    1. Dinas Kesehatan Kulon Progo. Gizi untuk Lanjut Usia. 2021
    2. JPNN. 5 Manfaat Minum Susu untuk Lansia. 2020
    3. Medium. Top Benefits of drinking Milk in Old Age. 2019 
    4. The Daily Beacon. Milk For Older People. 2021 
    Read More
  • Seiring bertambahnya usia, proses penuaan, perubahan fisik dan mental tidak dapat dihindari. Bahkan, perubahan ini seringkali membuat lansia mudah marah dan emosional. Hal kecil bisa menjadi masalah besar bagi lansia. Pada usia ini, lansia sedang menghadapi masalah kesehatan baru, tekanan emosional akibat kehilangan teman atau pasangan, hingga merasa rentan akan masa depan mereka sendiri.   […]

    Tips Atasi Lansia Pemarah dan Keras Kepala

    Seiring bertambahnya usia, proses penuaan, perubahan fisik dan mental tidak dapat dihindari. Bahkan, perubahan ini seringkali membuat lansia mudah marah dan emosional. Hal kecil bisa menjadi masalah besar bagi lansia. Pada usia ini, lansia sedang menghadapi masalah kesehatan baru, tekanan emosional akibat kehilangan teman atau pasangan, hingga merasa rentan akan masa depan mereka sendiri.

    Tips Atasi Lansia Pemarah dan Keras Kepala

    Tips Atasi Lansia Pemarah dan Keras Kepala

     

    Bagi Sahabat Sehat yang memiliki orang tua memasuki usia senja, tentu merawat lansia tidak mudah bukan? Untuk memahami para lansia ini, mari simak penjelasan berikut:

    Penyebab Lansia Mudah Marah

    Secara medis, terdapat beberapa penyakit yang dapat menyebabkan lansia mudah marah tanpa sebab, yakni:

    • Penyakit Demensia Alzheimer

    Pada beberapa lansia, penyakit demensia alzheimer cukup sulit untuk dideteksi. Pada tahap lanjut, penyakit ini dapat mempengaruhi suasana hati sehingga dapat membuat lansia menjadi mudah marah secara tiba-tiba. 

    • Depresi dan Gangguan Kecemasan

    Salah satu gejala depresi dan gangguan kecemasan yang paling umum dialami oleh lansia biasanya ditandai dengan gejala fisik seperti berat badan menurun, pendiam, murung, dan mudah tersinggung hingga menjadi amarah yang meledak-ledak. 

    • Perubahan Suasana & Kondisi Lingkungan

    Salah satu pemicu lansia mudah marah yakni disebabkan oleh ketidakmampuan diri untuk menerima perubahan. Usia yang tidak lagi muda dapat merubah segalanya, mulai dari cara berpikir, kemampuan sosialisasi, ekonomi, fisik, dan lain sebagainya.

    Baca Juga: 10 Jenis Medical Check Up Rutin yang Perlu Dilakukan Lansia

     

    Tips Mengatasi Lansia Pemarah dan Keras Kepala

    Tidak semua orang dapat menghadapi keadaan lansia yang pemarah dan keras kepala. Sahabat Sehat dapat melakukan beberapa tips berikut yang dinilai efektif dalam mengatasi lansia pemarah dan keras kepala, di antaranya:

    1. Menjadi pendengar yang baik
    Lansia cenderung senang berbicara dan mengomentari apa saja. Agar tidak terjadi masalah, sebaiknya Sahabat Sehat meluangkan waktu untuk mendengarkan hal yang diceritakan lansia. Tunjukan antusiasme Sahabat Sehat ketika mendengarkan cerita lansia. 

    2. Bertutur kata sopan dan santun
    Meski saat marah lansia cenderung menggunakan kata-kata kasar dan terkadang menyakiti hati, sebaiknya Sahabat Sehat tidak membalas ucapannya dengan perkataan tidak sopan dan santun sebab dapat memicu konflik baru.

     

    Baca Juga: Pentingnya Memberi Vaksin Flu untuk Orang Tua atau Lansia

     

    3. Tetap menjawab pertanyaan meskipun pertanyaan yang sama
    Jika mengalami penurunan kemampuan mengingat, hal ini menyebabkan lansia kerap kali mengajukan pertanyaan yang sama secara berulang meski telah dijawab dengan jelas sebelumnya. Sahabat Sehat dianjurkan tetap menjawab pertanyaan tersebut meski sudah dijawab sebelumnya, sehingga lansia merasa di perhatikan dan tidak menjadi mudah marah.

    4. Lakukan berbagai aktivitas bersama
    Salah satu masalah yang dialami lansia saat mulai pensiun atau tidak lagi memiliki kegiatan rutin adalah munculnya kondisi post power syndrome. Kondisi ini dapat menyebabkan kelumpuhan dan perubahan emosi karena tidak ada kegiatan yang dapat dilakukan. Untuk mengatasinya, ajak lansia beraktivitas bersama atau mencari hobi baru untuk menghabiskan waktu. Lakukan olahraga, misal senam, jalan santai, dan lainnya.

     

    medical check up hemat, medical check up murah, medical check up ke rumah

    Nah, Sahabat Sehat, itulah mengenai berbagai penyebab lansia mudah marah dan cara mengatasinya. Jika Sahabat Sehat membutuhkan layanan kesehatan untuk lansia, silakan menghubungi Asisten Kesehatan Maya 08111816800.

    Ditulis oleh: Redaksi Prosehat
    Ditinjau oleh: dr. Monica C

    Referensi

    1. Aging Care. Dealing With an Elderly Parent’s Difficult Behavior [Internet]. 2020 
    2. My Caring Plan. How to deal with irrational elderly parents. 2021
    Read More
  • Pandemi Covid-19 masih berjalan hingga sekarang dan peningkatan angka kasus baru masih terus meningkat. Peningkatan tersebut terjadi karena banyak faktor, salah satunya adalah varian baru Covid-19 yaitu Omicron dan terkini adalah varian XBB, yang jauh lebih menular dibandingkan varian-varian sebelumnya. Apabila Sahabat Sehat berdekatan dengan orang yang tertular atau memiliki gejala COVID-19 dalam jarak 1 […]

    Jika Kontak Erat dengan Pasien Covid-19, Apa yang Harus Dilakukan?

    Pandemi Covid-19 masih berjalan hingga sekarang dan peningkatan angka kasus baru masih terus meningkat. Peningkatan tersebut terjadi karena banyak faktor, salah satunya adalah varian baru Covid-19 yaitu Omicron dan terkini adalah varian XBB, yang jauh lebih menular dibandingkan varian-varian sebelumnya.

    Jika Kontak Erat dengan Pasien Covid-19, Apa yang Harus Dilakukan?

    Jika Kontak Erat dengan Pasien Covid-19, Apa yang Harus Dilakukan?


    Apabila Sahabat Sehat
    berdekatan dengan orang yang tertular atau memiliki gejala COVID-19 dalam jarak 1 meter selama 15 menit atau lebih, bersentuhan fisik langsung dengan orang yang tertular COVID-19 atau memiliki gejala COVID-19 (seperti bersalaman, berpegangan tangan, berpelukan, dll) maka disebut juga kontak erat.
    Nah Sahabat Sehat, apa yang perlu dilakukan jika kontak erat dengan penderita Covid-19? Mari simak penjelasan berikut.

    Karantina Mandiri Setelah Kontak Erat Dengan Penderita Covid-19

    Berdasarkan KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.01.07/MENKES/4641/2021, tercantum beberapa aturan dalam penanganan Covid-19. Salah satunya yakni aturan mengenai karantina bagi seseorang yang telah kontak erat dengan penderita Covid-19. 

    Karantina dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19. Berikut adalah protokol kesehatan yang perlu dilakukan bagi Sahabat Sehat yang kontak erat dengan penderita Covid-19:

    1. Karantina harus dimulai segera setelah seseorang diinformasikan tentang statusnya sebagai seorang kontak erat, idealnya dalam waktu tidak lebih dari 24 jam sejak seseorang diidentifikasi sebagai kontak erat. Saat karantina dimulai, dilakukan pemeriksaan swab yang disebut entry test.
    2. Jika hasil pemeriksaan swab Covid-19 (entry test) menunjukan hasil yang negatif, maka karantina tetap dilanjutkan. Jika hasil pemeriksaan swab (entry test) menunjukan hasilnya positif maka harus menjalani isolasi mandiri.
    3. Seseorang dinyatakan selesai karantina apabila hasil pemeriksaan swab Covid-19 (exit test) pada hari kelima menunjukan hasil negatif. Jika hasil pemeriksaan swab (exit test) menunjukan positif, maka orang tersebut dinyatakan sebagai kasus terkonfirmasi Covid-19 dan harus menjalani isolasi. 
    4. Jika pemeriksaan swab Covid-19 (exit test) tidak dilakukan maka karantina harus dilakukan selama 14 hari. Jika tidak dapat dilakukan pemeriksaan PCR dan Rapid Antigen karena tidak tersedianya sumber daya yang memadai maka karantina harus dilakukan selama 14 hari.

    Baca Juga: Setelah Sembuh Covid-19, Cek Kesehatan Apa Saja yang Perlu Dilakukan?

    Untuk pemeriksaan swab Covid-19 dapat dilakukan dengan jeda 5 hari bagi seseorang yang tengah menjalani karantina. Ini disebabkan karena Covid-19 memiliki masa inkubasi kurang lebih 3-5 hari, bahkan ada yang lebih jarang dijumpai hingga 14 hari.5 Jika hasil pemeriksaan swab Covid-19 menunjukan hasil positif, maka harus menjalani isolasi mandiri sebagai pasien Covid-19.

    Produk Terkait: Suplemen/Vitamin

    Saat menjalani karantina mandiri, masih terdapat kemungkinan bahwa virus tengah dalam masa inkubasi, sehingga masih belum timbul gejala atau hasil pemeriksaan swab Covid-19 masih belum menunjukan hasil positif. Setelah karantina selesai, maka Sahabat Sehat baru dapat dinyatakan tidak mengalami Covid-19.

    Nah Sahabat Sehat, itulah mengenai hal yang perlu dilakukan apabila memiliki riwayat kontak erat dengan penderita Covid-19.  Jika Sahabat Sehat membutuhkan pemeriksaan laboratorium, produk imunisasi, pemeriksaan Covid-19, produk multivitamin, dan produk kesehatan lainnya, segera manfaatkan layanan Prosehat.

    Informasi lebih lanjut, silahkan hubungi WhatsApp Asisten Kesehatan Maya 08111816800 

    Ditulis oleh: dr. Jonathan Christopher
    Ditinjau oleh: dr. Monica C

    Referensi

    1. Satuan Tugas Covid-19. PETA SEBARAN COVID 19.
    2. World Health Organization. Update on Omicron.
    3. Satuan Tugas Covid-19. Apa itu Kontak Erat?
    4. KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA. KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.01.07/MENKES/4641/2021.
    5. Lauer S, et al. The Incubation Period of Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) From Publicly Reported Confirmed Cases: Estimation and Application.

     

    Read More
  • Cacar air merupakan penyakit kulit menular yang disebabkan oleh infeksi virus varicella zoster. Meski bukan penyakit yang berbahaya, penyakit ini sangat mudah menular pada anak kecil, terutama anak-anak usia dibawah 12 tahun. Kondisi ini dapat menyebabkan anak tidak nyaman dan rewel karena rasa gatal dan demam yang menyerangnya.     Virus penyebab cacar air sangat […]

    Apa yang Bisa Dilakukan Jika Si Kecil Menderita Cacar Air?

    Cacar air merupakan penyakit kulit menular yang disebabkan oleh infeksi virus varicella zoster. Meski bukan penyakit yang berbahaya, penyakit ini sangat mudah menular pada anak kecil, terutama anak-anak usia dibawah 12 tahun. Kondisi ini dapat menyebabkan anak tidak nyaman dan rewel karena rasa gatal dan demam yang menyerangnya.

     

    Apa yang Bisa Dilakukan Jika Si Kecil Menderita Cacar Air?

    Apa yang Bisa Dilakukan Jika Si Kecil Menderita Cacar Air?

     

    Virus penyebab cacar air sangat mudah menular melalui percikan dahak atau ludah, serta kontak langsung dengan penderita. Cacar air memiliki gejala yang sangat khas sehingga mudah untuk dikenali, yakni berupa ruam merah gatal berisi cairan atau seperti lepuhan. Kondisi ini juga dapat menyebabkan anak mengalami nyeri otot dan demam.

    Sahabat Sehat, apa yang dapat kita lakukan jika Si Kecil menderita cacar air? Mari simak penjelasan berikut.

    Tips Mengatasi Cacar Air Pada Si Kecil

    Sahabat Sehat, berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi dan mencegah cacar air yang dialami Si Kecil agar tidak menjadi lebih parah, yakni:

    • Jangan Menggaruk Ruam

    Munculnya ruam atau lepuhan di permukaan kulit merupakan gejala paling khas dari cacar air. Untuk mencegah gejalanya semakin berat, pastikan Si Kecil untuk tidak menggaruk ruam tersebut. Menggaruk ruam atau lepuhan cacar air hanya akan menyebabkan infeksi kulit dan membuat luka jadi berbekas setelah sembuh. 

    Gunting kuku Si Kecil, oleskan lotion yang mengandung calamine, kenakan pakaian yang nyaman dan longgar, gunakan krim pelembab, gel pendingin, atau obat antihistamin yang dikenal dengan chlorpheniramine yang dapat membantu mengurangi rasa gatal dan menenangkan kulit. 

    Baca Juga: Berbeda! Ini 5 Perbedaan Campak dan Cacar Air pada Anak

    • Berikan Obat Pereda Nyeri dan Demam

    Selain menyebabkan ruam di permukaan kulit, umumnya cacar air juga akan menimbulkan gejala lainnya seperti rasa nyeri diseluruh tubuh hingga demam tinggi. Sebagai penanganan awal, Sahabat Sehat dapat memberikan obat pereda nyeri dan demam yang dijual bebas. Apabila demam berlanjut hingga lebih dari 3 hari, konsultasikan dengan dokter.

    • Konsumsi Makanan Bergizi Seimbang

    Gejala ruam atau lepuhan tidak hanya muncul pada permukaan kulit, kondisi ini juga dapat muncul di dalam kulit dan tenggorokan sehingga akan menimbulkan rasa panas dan tidak nyaman saat menelan makanan. Akibatnya, Si Kecil dapat kehilangan nafsu makan dan membuatnya menolak makan dan minum. 

    Meski demikian, pastikan Si Kecil tetap mendapatkan asupan makanan sehat dan kaya nutrisi, serta cukupi kebutuhan cairannya dengan memberinya lebih banyak air putih agar terhindar dari dehidrasi dan mempercepat penyembuhan. 

    • Mencegah Penularan di Rumah

    Cacar air mudah menular, maka pastikan Si Kecil agar beristirahat di rumah. Selain itu, batasi pula ruang geraknya di dalam rumah selain agar cepat pulih dan mencegah penularan terhadap orang lain. 

    Biarkan Si Kecil tetap di rumah dan batasi bertemu orang lain hingga semua lepuhan cacar air di permukaan kulitnya mengering membentuk koreng dan tidak ada lagi lepuhan baru yang muncul.

    • Memeriksakan Ke Dokter

    Meski dapat sembuh tanpa pengobatan atau pertolongan medis. Namun pada beberapa kasus, Sahabat Sehat harus memeriksakan Si Kecil ke dokter. Berikut beberapa kasus cacar air yang memiliki risiko komplikasi sehingga perlu menghubungi dokter saat gejala pertama cacar air muncul, yakni:

    • Cacar air diderita ibu hamil
    • Bayi yang baru lahir
    • Anak-anak usia diatas 12 tahun
    • Memiliki daya tahan tubuh yang lemah
    • Penderita gangguan paru kronis 
    • Penderita penyakit yang sedang menjalani terapi steroid

    Mencegah Cacar Air Dengan Vaksinasi

    Selain itu, untuk mencegah penularan cacar air sebaiknya berikan imunisasi Varicella untuk memberi perlindungan tubuh terhadap cacar air. Pemberian imunisasi cacar air (setelah dosis kedua) efektif menurunkan risiko Si kecil terinfeksi cacar air hingga 94%. Vaksin cacar air dapat mulai diberikan saat Si Kecil berusia 12 bulan keatas. Diberikan dalam 2 dosis terpisah dengan jarak pemberian 6 minggu hingga 3 bulan.

    Baca Juga: Anak Terkena Cacar Air Bolehkah Mandi? Ini Penjelasannya

    Nah Sahabat Sehat, itulah mengenai berbagai informasi perihal cacar air serta hal-hal yang dapat Sahabat Sehat lakukan jika Si Kecil menderita cacar air. Waspadai apabila Si Kecil mengalami hal berikut :

    • Demam yang berlangsung lebih dari 3 hari 
    • Nanah yang mengalir dari lepuhan cacar air
    • Kesulitan bernapas, berjalan, atau bangun
    • Muntah
    • Kekakuan di leher
    • Sakit perut yang parah

    Jika Si Kecil mengalami keluhan di atas, segera konsultasikan lebih lanjut dengan dokter. Jika Sahabat Sehat membutuhkan pemeriksaan laboratorium, produk imunisasi anak dan dewasa, pemeriksaan Covid-19, produk multivitamin, dan produk kesehatan lainnya, segera manfaatkan layanan Prosehat. Informasi lebih lanjut, silahkan hubungi WhatsApp Asisten Kesehatan Maya di nomor 08111816800.

    Ditulis oleh: Redaksi Prosehat
    Ditinjau oleh: dr. Monica C

    Referensi

    1. Kidshealth.org. Chickenpox (for Parents). 2022
    2. American Academy of Dermatology Association. How to care for children with chickenpox. 2022
    3. Healthy Children. Varicella. 2022 
    4. Healthline. 7 Home Remedies for Chickenpox. 2022

     

    Read More
  • Peringatan Hari Fisioterapi Sedunia rutin dirayakan setiap 8 September sejak tahun 1996. Perayaan ini diadakan dalam rangka menghormati dan menegaskan kerja keras fisioterapis serta peran penting mereka dalam memulihkan kesehatan pasien lewat berbagai metode terapi yang disesuaikan dengan kebutuhan setiap pasien.  Apa Itu Fisioterapi? Fisioterapi alias terapi fisik adalah metode perawatan kesehatan rehabilitatif yang menggunakan […]

    Fisioterapi Berguna Pada Kasus Apa Saja?

    Peringatan Hari Fisioterapi Sedunia rutin dirayakan setiap 8 September sejak tahun 1996. Perayaan ini diadakan dalam rangka menghormati dan menegaskan kerja keras fisioterapis serta peran penting mereka dalam memulihkan kesehatan pasien lewat berbagai metode terapi yang disesuaikan dengan kebutuhan setiap pasien. 

    Fisioterapi Berguna Pada Kasus Apa Saja?

    Fisioterapi Berguna Pada Kasus Apa Saja?

    Apa Itu Fisioterapi?

    Fisioterapi alias terapi fisik adalah metode perawatan kesehatan rehabilitatif yang menggunakan profesional medis terlatih dan berlisensi, yang didukung dengan peralatan yang dirancang khusus dan rejimen olahraga guna memulihkan fungsi fisik yang abnormal. Singkatnya, fisioterapi adalah profesi dibidang kesehatan yang bertujuan untuk membantu proses pemulihan pasien dari sakit, cedera, atau disabilitas dengan memberikan perawatan yang tepat.

    Ahli fisioterapi disebut fisioterapis. Dalam hal ini fisioterapi harus berlisensi dan bekerja sama dengan tim medis lain di pusat rehabilitasi, rumah sakit, pusat olahraga dan kebugaran, sekolah, maupun kantor. Melalui fisioterapi pasien akan dibantu dan dibimbing untuk mengembalikan kemampuan fungsional dan gerakannya. Fisioterapis juga akan memberikan saran dan rekomendasi agar terhindar dari cedera dalam aktivitas tertentu, khususnya bagi atlet olahraga. 

    Baca Juga: Seperti Apa Fisioterapi pada Osteoartritis?

    Mengapa Fisioterapi Penting Dilakukan?

    Fisioterapis adalah seorang profesional medis yang memiliki pengetahuan tentang biomekanik tubuh. Jadi apabila ada kekurangan dalam gerakan fisik tubuh, fisioterapis akan mengidentifikasi akar penyebabnya dan mulai mengobatinya dengan perawatan yang sesuai.

    Bagian tubuh tertentu mungkin akan melemah setelah mengalami cedera atau perlu dipulihkan setelah menjalani operasi. Dengan melakukan fisioterapi, Sahabat Sehat akan menargetkan pola latihan pada area tubuh yang bermasalah agar lekas pulih sembari menghilangkan stres tanpa menimbulkan rasa sakit.

    Khusus untuk perawatan pasca operasi, fisioterapi dinilai sebagai solusi paling efektif dalam penyembuhan bebas stres. Dengan melakukan fisioterapi, mereka akan mengobati bagian tubuh yang melemah serta membantu meningkatkan kualitas hidup Sahabat Sehat. 

    Produk Terkait: Layanan Fisioterapi ke Rumah

    10 Gangguan Kesehatan yang Dapat Diatasi dengan Fisioterapi

    Fisioterapi dapat menjadi alternatif untuk memulihkan pasien dari berbagai gangguan kesehatan namun pasien harus berkonsultasi langsung dengan fisioterapi atau mendapatkan rujukan dari dokter yang menangani. Dalam sesi konsultasi tersebut fisioterapi akan mempelajari riwayat kesehatan pasien, menilai, mendiagnosis, untuk kemudian menyusun rencana perawatan yang sesuai dengan diagnosis tersebut. Berikut kegunaan fisioterapi dalam mengatasi beberapa gangguan kesehatan, antara lain:

    1. Sindrom Carpal Tunnel
    Carpal tunnel syndrome (CST) merupakan kondisi yang umum terjadi pada pergelangan tangan dan tangan yang jika dibiarkan dapat mempengaruhi fungsi tangan keseluruhan. Kondisi inni dipicu oleh tekanan pada saraf median (saraf yang terdapat di pangkal telapak tangan). Penyakit ini biasanya akan menimbulkan gejala berupa sering kesemutan dan kebas.

    2. Gangguan Pada Sendi Temporomandibular
    Persendian yang berada di kedua sisi kepala dan tepat di depan telinga bernama sendi temporomandibular (TMJ). Sendi ini berfungsi menghubungkan mandibula (tulang rahang) ke tulang temporal (tengkorak). Tanda dan gejala TMD berupa rasa sakit dan nyeri di atau sekitar telinga, otot-otot rahang, pelipis, wajah, atau sendi rahang.
    Selain itu, gangguan kesehatan ini juga memiliki gejala lainnya seperti masalah dalam membuka atau menutup mulut dan menimbulkan suara klik, saat menguap, mengunyah, atau sekedar membuka mulut. Kondisi ini sering dikaitkan dengan sakit kepala dan nyeri leher. 

    3. Cerebral Palsy
    Cerebral palsy merupakan penyakit yang menggambarkan kecacatan akibat kerusakan pada jaringan otak selama masa kehamilan, kelahiran, atau selama masa kanak-kanak. Perkembangan yang tidak normal atau cedera pada jaringan otak akan mengganggu sinyal saraf ke otot, sehingga hal ini dapat menyebabkan postur tubuh tampak kaku dan sulit berkoordinasi. 

    4. Penyakit Parkinson
    Penyakit Parkinson adalah penyakit yang mengganggu sistem saraf sehingga dapat mempengaruhi gerakan tubuh. Penyakit ini biasanya memiliki gejala yang muncul secara bertahap, yang terkadang dimulai dengan tremor pada tangan disertai dengan kekakuan atau lambatnya gerakan.

    Pada tahap awal, Parkinson mungkin akan membuat wajah kehilangan kemampuan berekspresi atau bahkan tanpa ekspresi. Saat berjalan pun, lengan mungkin akan berayun dengan sendirinya. Selain itu, gaya bicara juga menjadi kurang jelas. Apabila tidak segera ditangani, gejala penyakit Parkinson akan memburuk seiring waktu.  

    5. Nyeri Punggung Bagian Belakang
    Gangguan kesehatan yang satu ini sangat umum terjadi. Nyeri punggung bagian bawah biasanya diakibatkan karena riwayat cedera maupun ketegangan otot. Selain itu, nyeri punggung ini juga bisa menjadi pertanda adanya kondisi medis lain yang mendasarinya misalnya akibat saraf terjepit.

    Rasa sakit dan nyeri yang muncul secara tiba-tiba atau bertahap dan dapat terasa tumpul hingga sakit yang hebat dan tajam. Bahkan pada beberapa orang, kondisi ini muncul dengan rasa sakit yang luar biasa. 

    6. Nyeri Skiatika
    Skiatika merupakan rasa sakit yang menjalar di sepanjang jalur saraf skiatika, yang bercabang dari punggung bawah melalui area pinggul dan bokong, kemudian turun ke kaki. Umumnya, nyeri punggung ini hanya memengaruhi satu sisi tubuh Anda.

    Rasa nyeri panggul ini disebabkan oleh piringan hernia, taji tulang belakang, atau penyempitan pada tulang belakang (stenosis tulang belakang) sehingga menekan bagian saraf. Akibatnya menyebabkan peradangan yang menimbulkan rasa sakit hingga sensasi mati rasa pada kaki yang sakit. 

    7. Vertigo
    Vertigo merupakan sensasi perasaan ketidak seimbangan yang disertai dengan pusing berputar. Umumnya, vertigo disebabkan oleh masalah pada telinga bagian dalam. Penyebab vertigo yang paling banyak ditemukan adalah jenis vertigo posisi paroksismal jinak (BPPV), yang diakibatkan karena menggumpalnya partikel-partikel kalsium kecil pada kanal telinga bagian dalam. 

    medical check up hemat, medical check up murah, medical check up ke rumah

    8. Golfer elbow
    Golfer elbow merupakan sebuah kondisi yang dapat menyebabkan rasa sakit pada tendon otot lengan yang menempel pada tonjolan tulang di bagian dalam siku. Rasa sakit yang muncul mungkin akan menyebar hingga ke lengan dan pergelangan tangan.

    9. Ankle Sprain
    Ankle sprain atau disebut juga keseleo pada area mata kaki disebabkan oleh ligamen yang menghubungkan antara tulang-tulang pergelangan kaki yang akan terluka ketika digunakan dengan kekuatan pergelangan atau bahkan tarikan yang berlebih, yang disertai oleh tekanan kuat dari tubuh bagian atas. 

    10. Shin Splint
    Atlet yang menderita shin splint akan mengeluh kesakitan di tulang kaki bagian bawah. Kondisi ini paling sering terjadi pada atlet pelari atau yang berpartisipasi dalam olahraga lari, seperti atletik dan sepak bola. Atlet biasanya akan didiagnosa menderita shin splint pada babak awal pertandingan, karena mereka cenderung meningkatkan aktivitas atau jarak tempuh yang terlalu cepat. 

    Nah Sahabat Sehat, itulah informasi mengenai manfaat fisioterapi serta penyakit yang dapat diatasi dengan melakukan fisioterapi. Jika Sahabat Sehat membutuhkan pemeriksaan laboratorium, layanan fisioterapi, produk multivitamin, dan produk kesehatan lainnya, segera manfaatkan layanan Prosehat.

    Informasi lebih lanjut, silahkan hubungi WhatsApp Asisten Kesehatan Maya dengan nomor 08111816800.

    Ditulis oleh: Redaksi Prosehat
    Ditinjau oleh: dr. Monica C

    Referensi

    1. xopt1. Diseases Treated by Physical Therapy. 2022 
    2. VishwaRaj Hospital. 17 Diseases Treated by Physical Therapy. 2022
    3. Therapia. Common Physiotherapy Conditions. 2022
    4. Mentalfloss. 16 Conditions You Didn’t Know Physical Therapy Could Help Treat. 2022
    5. National Health Service. Physiotherapy – Techniques. 2022
    Read More
  • Bagi kamu yang akan melanjutkan kuliah ke Belanda, ada beberapa vaksin yang perlu kamu lengkapi sebelum berangkat, salah satunya yang penting adalah vaksin hepatitis B. Walaupun Belanda bukanlah negara endemi hepatitis B, namun penularan terhadap virus ini perlu diantisipasi.   Vaksinasi merupakan sebuah metode yang dinilai efektif untuk memberikan perlindungan pada orang-orang dari penyakit menular […]

    Kuliah di Belanda Perlu Booster Vaksin Hepatitis B

    Bagi kamu yang akan melanjutkan kuliah ke Belanda, ada beberapa vaksin yang perlu kamu lengkapi sebelum berangkat, salah satunya yang penting adalah vaksin hepatitis B. Walaupun Belanda bukanlah negara endemi hepatitis B, namun penularan terhadap virus ini perlu diantisipasi.

    Kuliah di Belanda Perlu Booster Vaksin Hepatitis B

    Kuliah di Belanda Perlu Booster Vaksin Hepatitis B

     

    Vaksinasi merupakan sebuah metode yang dinilai efektif untuk memberikan perlindungan pada orang-orang dari penyakit menular sebelum adanya kontak dengan penyakit tersebut. Bahkan dapat dikatakan bahwa vaksinasi merupakan investasi terbaik bagi kesehatan kita.

    Untuk melindungi diri dan komunitas, setiap negara mewajibkan rangkaian vaksinasi bagi warganya dan pendatang. Selain untuk melindungi diri, juga untuk mencegah terjadinya wabah penyakit di negara tersebut. Termasuk diantaranya adalah negara Belanda.

    Yuk pahami dulu kenapa vaksin ini penting untuk melindungimu selama pendidikan di sana.

    Vaksin Hepatitis B di Belanda

    Pada saat tubuh kita diberikan vaksin, maka vaksin tersebut akan merangsang respon imun tubuh untuk membuat antibodi terhadap penyakit tersebut. Vaksin hepatitis B sudah tersedia sejak lama dan bermanfaat untuk mencegah terjadinya infeksi hepatitis B yang jangka pendek maupun yang jangka panjang.

    Dengan pemberian vaksin hepatitis B, maka Anda dapat terhindari dari kanker hati yang disebabkan oleh virus tersebut.3 Di Belanda, vaksin tersebut sudah banyak diberikan. Dari data World Health Organization, cakupan pemberian vaksin Hepatitis B sebanyak 4 dosis mencapai angka 90% sejak tahun 2014.

    Layanan: Vaksinasi Hepatitis B (untuk Dewasa) ke Rumah

    Kapan Vaksin Hepatitis B Diberikan?

    Vaksin Hepatitis B berisi antigen dari virus yang sudah “dipurifikasi” sehingga vaksin tersebut tidak mungkin menyebabkan infeksi hepatitis B. Sebagian besar negara sudah merekomendasikan pemberian vaksin Hepatitis B saat bayi dilahirkan. Untuk dosis selanjutnya dapat diberikan diatas usia 19 tahun sebanyak 3 kali dengan jarak 0, 1, dan 6 bulan.

    Sebelum vaksin Hepatitis B diberikan, dokter dapat menyarankan Anda untuk melakukan pemeriksaan darah terlebih dahulu. Pemeriksaan tersebut bertujuan untuk mengetahui apakah saat ini Anda terinfeksi Hepatitis B dan untuk mengetahui kadar antibodi Anda terhadap Hepatitis B saat ini. Apabila sudah terinfeksi Hepatitis B, maka vaksin Hepatitis B dinilai tidak efektif lagi.

    Kadar antibodi terhadap Hepatitis B juga dapat menentukan apabila Anda perlu diberikan booster atau tidak. Jika antibodi terhadap Hepatitis B rendah maka Anda dapat melakukan vaksinasi booster, namun bila antibodinya sudah cukup maka booster tidak diperlukan.

    Melindungi Dari Kanker Hati

    Pemberian vaksin Hepatitis B memiliki efek positif yang jauh lebih bermanfaat dibandingkan risiko efek sampingnya. Efek proteksi terhadap Hepatitis B sangat bermanfaat karena virus tersebut dapat berdampak negatif jangka panjang, yaitu kanker hati dan kegagalan fungsi hati. And melindungi diri sendiri dari infeksi virus tersebut dan juga membantu menurunkan penyebaran Hepatitis B ke orang sekitar Anda.

    Efek samping yang dapat Anda alami antara lain pegal atau nyeri pada lokasi vaksin dan demam. Beberapa orang mungkin memiliki respon alergi terhadap vaksin ini dan sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter apabila memiliki riwayat alergi.

    Baca Juga: Yang Perlu Sahabat Sehat Ketahui Tentang Vaksin Hepatitis B

    Sahabat Sehat, kesehatan bukanlah suatu hal yang murah, maka hal tersebut perlu kita jaga. Dengan vaksinasi, tubuh dapat terhindar dari beberapa penyakit infeksi yang dapat memberikan dampak buruk bagi tubuh.

    Vaksin Hepatitis B merupakan salah satu vaksin yang penting, hingga diwajibkan untuk dapat tinggal di beberapa negara termasuk Belanda. Dengan mendapatkan vaksin tersebut, Anda dapat melindungi diri Anda dan juga orang disekitar Anda.

    Jika Sahabat Sehat ingin vaksinasi, segera hubungi Asisten Kesehatan Maya di nomor WhatsApp 08111816800. Layanan vaksinasi dapat dilakukan di klinik Prosehat di Bekasi dan Palmerah Jakarta, atau di rumah Anda.

    Ditulis oleh: dr. Jonathan Christopher
    Ditinjau oleh: dr. Nurul L

    Referensi

    1. WHO. Vaccines and immunization.
    2. CDC. Traveler’s Health: The Netherlands.
    3. Hepatitis B Foundation: Hepatitis B Vaccination.
    4. WHO. The Netherlands. 
    5. CDC. Hepatitis B Questions and Answers for the Public.
    6. Amsterdam G. National vaccination hepatitis B high risk groups.
    Read More
  • Sahabat Sehat, karena begitu banyak dan mematikannya kanker payudara, bulan Oktober telah didedikasikan sebagai bulan kesadaran kanker payudara (breast cancer awareness). Di Indonesia, kanker payudara adalah jenis kanker terbanyak dan menyebabkan kematian tertinggi kedua setelah kanker paru.   Tidak hanya pada wanita, pria juga banyak yang terdiagnosis kanker payudara. Maka, pencegahan dan pendeteksian dini kanker […]

    Deteksi Jenis Benjolan di Payudara dengan USG Mammae

    Sahabat Sehat, karena begitu banyak dan mematikannya kanker payudara, bulan Oktober telah didedikasikan sebagai bulan kesadaran kanker payudara (breast cancer awareness). Di Indonesia, kanker payudara adalah jenis kanker terbanyak dan menyebabkan kematian tertinggi kedua setelah kanker paru.

    Deteksi Jenis Benjolan di Payudara dengan USG Mammae

    Deteksi Jenis Benjolan di Payudara dengan USG Mammae

     

    Tidak hanya pada wanita, pria juga banyak yang terdiagnosis kanker payudara. Maka, pencegahan dan pendeteksian dini kanker payudara perlu dilakukan secara rutin oleh pria dan wanita, terutama yang memiliki risiko tinggi. Hal ini dikarenakan gejala kanker payudara baru tampak atau dirasakan jika sudah memasuki stadium lanjut sehingga menyebabkan pengobatan menjadi lebih berat.

    Deteksi dini kanker payudara yang paling mudah adalah dengan melakukan pemeriksaan payudara sendiri atau SADARI. Jika saat melakukan SADARI ditemukan atau dirasakan sesuatu yang mencurigakan atau berbeda, Sahabat Sehat perlu mengkonsultasikan kepada dokter. Salah satunya adalah dirasakannya benjolan di payudara.

    Gambar 1. Cara melakukan SADARI. Sumber: YKPI.

    Benjolan di payudara dapat disebabkan oleh beberapa kemungkinan, seperti kista, tumor jinak, dan tumor ganas. Kista adalah benjolan yang berisikan cairan, udara, nanah, atau zat padat lainnya. Terkadang benjolan ini menyebabkan rasa nyeri.

    Sedangkan, tumor merupakan pertumbuhan sel-sel abnormal dan berlebihan. Kondisi ini bisa terjadi ketika sel lama yang seharusnya mati masih tetap bertahan hidup sementara sel-sel baru juga terus tumbuh.

    Baca Juga: 7 Langkah Pencegahan Kanker Payudara yang Perlu Wanita Ketahui

    Tumor dibedakan menjadi dua jenis, yaitu jinak dan ganas. Tumor jinak adalah tumor yang tidak menyerang jaringan normal dan tidak menyebar ke bagian tubuh lainnya. Pada tumor ganas, sel-sel tumor menyerang jaringan normal di sekitarnya dan menyebar ke bagian tubuh lain.

    Pemeriksaan Benjolan Payudara

    Salah satu cara untuk mengetahui jenis benjolan yang terdapat di payudara adalah dengan melakukan pemeriksaan ultrasonografi atau USG. Alat ini menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi untuk dapat menghasilkan gambar payudara bagian dalam tanpa menyebabkan rasa sakit pada penderita, kecuali saat alat ditekan pada area yang bermasalah.

    USG mammae atau USG payudara memiliki fungsi yang luas, salah satunya yaitu untuk mendeteksi ukuran dan lokasi benjolan. Pemeriksaan ini umumnya disarankan oleh dokter jika Sahabat Sehat merasakan adanya benjolan atau kondisi lainnya sebagai berikut:

    • Perubahan warna kulit payudara
    • Bengkak payudara yang nyeri dan berwarna kemerahan
    • Keluar cairan yang tidak biasa dari puting.

    Proses pemeriksaan menggunakan USG payudara umumnya berlangsung selama 15-30 menit. Sebelum pemeriksaan dimulai, pastikan Sahabat Sehat sudah mempersiapkan diri, misalnya dengan tidak menggunakan skin care pada payudara, melepaskan aksesoris atau perhiasan, dan menggunakan pakaian yang memudahkan pemeriksaan. Sahabat Sehat juga tidak perlu melakukan puasa sebelum pemeriksaan.

    Setelah pemeriksaan USG payudara, dokter mungkin akan menyarankan pemeriksaan lanjutan jika diperlukan, seperti biopsi jika benjolan yang ditemukan adalah tumor.

    Baca Juga: Amankah Penderita Kanker Payudara Menyusui Bayinya?

    USG Payudara di Prosehat

    Sahabat Sehat, lakukan SADARI secara rutin untuk mendeteksi dini kelainan di payudara. Jika Anda merasa ada sesuatu yang tidak wajar, Anda dapat melakukan pemeriksaan lanjutan seperti USG payudara atas saran dokter.

    Prosehat kini memiliki pemeriksaan USG payudara dan juga medical check up lainnya bagi wanita. Informasi lebih lanjut, silakan hubungi Asisten Kesehatan Maya dengan nomor WhatsApp 08111816800.

    Ayo berikan kesehatan yang terbaik untuk payudaramu dan lindungi diri dari risiko kanker payudara bersama Prosehat.

    Ditulis oleh: dr. Nurul Larasati, BMedSc

    Referensi

    1. American Cancer Society (2019). Breast Ultrasound.
    2. Mayo Clinic (2020). Tests & Procedures. Ultrasound.
    3. WebMD (2019). Breast Cancer and Breast Ultrasound.
    4. Yayasan Kanker Payudara Indonesia (2020). Penjelasan Umum Kanker Payudara.
    Read More
  • Penyakit jantung dapat dialami oleh semua kalangan, tidak memandang usia, jenis kelamin dan ras. Penyakit jantung merupakan salah satu penyakit yang paling sering menyebabkan kematian di Indonesia, bahkan di dunia.     Menurut badan kesehatan dunia atau WHO (World Health Organization), jumlah kematian karena penyakit jantung sebanyak 17,7 juta orang di dunia pada tahun 2019. WHO […]

    Kenali Gangguan Irama Jantung yang Kerap Dialami Usia Muda

    Penyakit jantung dapat dialami oleh semua kalangan, tidak memandang usia, jenis kelamin dan ras. Penyakit jantung merupakan salah satu penyakit yang paling sering menyebabkan kematian di Indonesia, bahkan di dunia.

     

    Kenali Gangguan Irama Jantung yang Kerap Dialami Usia Muda

    Kenali Gangguan Irama Jantung yang Kerap Dialami Usia Muda

     

    Menurut badan kesehatan dunia atau WHO (World Health Organization), jumlah kematian karena penyakit jantung sebanyak 17,7 juta orang di dunia pada tahun 2019. WHO bahkan memprediksi pada 2030 mendatang orang yang meninggal akibat gangguan jantung bisa menyentuh angka 50 juta per tahunnya.

    Salah satu penyakit jantung yang biasa terjadi pada usia muda adalah gangguan irama jantung atau aritmia. Gangguan aritmia kerap tidak terdeteksi dengan baik sejak dini. Padahal hal ini dapat berakibat fatal dan dapat berakhir dengan kematian mendadak. Sahabat Sehat, apa saja gangguan irama jantung yang kerap dialami usia muda? Mari simak penjelasan berikut.

    Apa Itu Gangguan Irama Jantung?

    Permasalahan irama jantung dapat terjadi detak jantung yang terlampau cepat atau disebut takikardia adalah kondisi ketika jantung memompa darah terlampau cepat yaitu lebih dari 100x/menit. 

    Sementara jika detak jantung sangat lambat, disebut bradikardi merupakan kondisi ketika jantung memompa darah kurang dari 60x/menit atau detak jantung dengan irama yang tidak beraturan. 

    Irama jantung dengan detak yang lambat akan mengganggu aliran darah ke otak sehingga penderitanya sewaktu-waktu dapat pingsan. Sebaliknya, apabila detak jantung terlampau cepat dalam jangka waktu yang lama maka fungsi pompa jantung akan melemah.

    Baca Juga: Penting Nggak Check Up Rutin Untuk Jantung?


    Kenali Berbagai Jenis Aritmia

    Ada beberapa jenis gangguan irama jantung yang paling sering dialami, yaitu:

    1. Atrial FibrilasiMerupakan gangguan irama jantung dimana jantung berdetak lebih cepat dan tidak teratur.
    2. AV Blok. Kondisi ini merupakan kondisi dimana jantung berdetak lebih lambat karena adanya blok atau hambatan aliran listrik jantung.
    3. Supraventrikular Takikardia (SVT). SVT merupakan kondisi dimana jantung berdetak lebih cepat.
    4. Ventrikel Ekstra Sistol (VES). VES merupakan kondisi dimana ada denyutan tambahan lain diluar denyut jantung normal.
    5. Ventrikel FibrilasiMerupakan kondisi dimana jantung hanya bergetar saja dan tidak memompa darah secara maksimal.

    medical check up hemat, medical check up murah, medical check up ke rumah

    Apa Gejala Aritmia?

    Sahabat Sehat, walau seringkali gangguan irama jantung tidak menujukkan gejala, pasien dapat mengeluhkan gejala seperti di bawah ini:

    • Dada terasa berdebar
    • Denyut nadi tidak beraturan
    • Pusing
    • Sesak nafas
    • Dada terasa tidak nyaman
    • Kelemahan atau kelelahan
    • Pingsan.

    Apa Penyebab Aritmia?

    Aritmia terjadi karena sumber listrik yang mengatur detak jantung tidak bekerja dengan baik. Berikut adalah berbagai kondisi yang menyebabkan aritmia:

    • Penyakit jantung koroner
    • Hipertensi atau tekanan darah tinggi
    • Gangguan otot jantung (kardiomiopati)
    • Gangguan katup jantung
    • Gangguan elektrolit dalam darah seperti natrium dan kalium
    • Kerusakan jantung akibat serangan jantung
    • Penyembuhan pasca operasi jantung
    • Kondisi penyakit lainnya (hipertiroid, diabetes)
    • Efek samping obat
    • Stress
    • Kurang tidur
    • Konsumsi alkohol dan kafein
    • Penggunaan obat-obatan terlarang.

    Bagaimana Penanganan Aritmia?

    Jika Sahabat Sehat mengalami gejala diatas, dianjurkan melakukan konsultasi ke dokter agar dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Pada umumnya aritmia dapat diatasi dengan berbagai cara, seperti:

    1. Pemberian obat-obatan
    Dokter akan meresepkan berbagai obat-obatan antiaritmia yang dikonsumsi secara rutin.

    2. Perubahan gaya hidup
    Perubahan gaya hidup dapat dilakukan untuk mengurangi faktor resiko terjadinya gangguan irama jantung, seperti:

    • Hindari merokok
    • Hindari penggunaan alkohol secara berlebihan
    • Hindari mengkonsumsi kafein (beberapa orang yang sensitif terhadap kafein seperti coklat, teh dan kopi akan memperberat resiko terjadinya aritmia).
    • Hindari penggunaan obat yang bersifat stimulan, seperti penggunaan obat flu dan alergi sembarangan, selalu konsultasikan dengan dokter sebelum mengkonsumsi obat.6

    3. Manuver vagal
    Manuver vagal dilakukan dengan cara merelaksasi saraf vagus yang dapat membantu mengontrol detak jantung.

    4. Prosedur medis
    Selain dengan melakukan prosedur diatas, untuk mengatasi aritmia juga dapat dilakukan prosedur berikut :

    • AblasiProsedur ini bertujuan untuk menghancurkan sebagian kecil jaringan jantung yang menyebabkan gangguan irama jantung.
    • Alat Pacu Jantung.Alat ini bermanfaat untuk mengembalikan irama jantung yang melambat hingga menjadi normal. Alat pacu jantung dipasang dibawah kulit, biasanya di bawah tulang selangka.
    • ICDICD atau disebut juga Implantable Cardioverter Defibrillator adalah alat yang berukuran kecil dan dipasang di dada, yang digunakan pada penderita yang beresiko mengalami henti jantung mendadak. Alat ini akan mendeteksi tanda henti jantung dan otomatis mengalirkan listrik untuk mengatasi saat jantung berhenti mendadak.

    Baca Juga: Mengenal Tes Treadmil Jantung untuk Deteksi Dini Penyakit Jantung

    Nah Sahabat Sehat, itulah mengenai aritmia atau gangguan irama jantung yang kerap dialami pada usia muda. Untuk mendeteksi adanya gangguan jantung, Sahabat Sehat dianjurkan melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala.

    Jika Sahabat Sehat memerlukan pemeriksaan Medical Check Up, segera manfaatkan layanan Prosehat. Informasi lebih lanjut, silakan hubungi Asisten Kesehatan Maya di nomor WhatsApp 08111816800.

    Ditulis oleh: dr. Jesica Chintia
    Ditinjau oleh: dr. Monica C

    Referensi

    1. Info Datin: Situasi Kesehatan Jantung.
    2. CNN Indonesia: Angka Kematian Akibat Jantung Masih Lebih Tinggi dari Covid.
    3. Muhammad H. Gangguan Irama Jantung.
    4. RSUP Dr.Sardjito. Jangan Anggap Remeh Gangguan Irama Jantung.
    5. Mayo Clinic. Heart arrhythmia – Symptoms and causes.
    6. Beckerman J. Arrhythmia: Types, Symptoms, Causes, Diagnosis & Treatments.

     

    Read More
  • Polio merupakan penyakit yang menular dan berbahaya. Penyakit ini paling sering menginfeksi anak-anak dibawah usia 5 tahun dan menyerang sistem saraf sehingga dapat menyebabkan kelumpuhan. Karena polio sifatnya menular, vaksinasi polio menjadi vaksinasi wajib yang dilakukan sebelum menetap di luar negri. Walaupun di Indonesia kasusnya sangat jarang ditemui, namun ada risiko penularan saat berinteraksi dengan banyak […]

    Mengapa Perlu Booster Vaksin Polio Untuk Kuliah di Luar Negeri?

    Polio merupakan penyakit yang menular dan berbahaya. Penyakit ini paling sering menginfeksi anak-anak dibawah usia 5 tahun dan menyerang sistem saraf sehingga dapat menyebabkan kelumpuhan. Karena polio sifatnya menular, vaksinasi polio menjadi vaksinasi wajib yang dilakukan sebelum menetap di luar negri. Walaupun di Indonesia kasusnya sangat jarang ditemui, namun ada risiko penularan saat berinteraksi dengan banyak orang dari berbagai belahan dunia yang kita tidak ketahui status kesehatannya.

    Mengapa Perlu Booster Vaksin Polio Untuk Kuliah di Luar Negeri?

    Mengapa Perlu Booster Vaksin Polio Untuk Kuliah di Luar Negeri?

     

    Berdasarkan data Global Polio Eradication Initiative, pada tahun 2018-2019 kasus polio dilaporkan di 18 negara, yaitu Nigeria, Pakistan, Angola, Benin, Tiongkok, Ethiopia, Filipina, Ghana, Indonesia, Mozambik, Niger, Mozambik, Myanmar, Somalia, Papua New Guinea, Republik Afrika Tengah dan Republik Demokratik Kongo.

    Pada tanggal 19 September 2019, Kementerian Kesehatan Filipina mengeluarkan Press Release tentang Kejadian Luar Biasa (KLB) Polio di Filipina. Virus polio juga terkonfirmasi terdeteksi pada saluran limbah di Manila dan saluran air Davao saat dilakukan surveilans Polio di lingkungan secara rutin.

    Baca Juga: Vaksin, Menjadi Syarat Mutlak Sebelum Kuliah di Luar Negeri

    Vaksinasi Booster IPV

    Vaksinasi Booster yang dilakukan sebelum berangkat kuliah di luar negeri adalah vaksinasi IPV (Inactivated Polio Vaccine). Vaksin IPV ini diberikan dengan cara disuntikkan pada otot baik tunggal maupun diberikan bersamaan dengan vaksinasi lainnya.

    Orang dewasa dengan resiko tinggi akan mendapatkan 1 sampai 3 dosis IPV, tergantung pada riwayat vaksinasi sebelumnya. Apabila belum pernah mendapatkan vaksin polio, vaksin polio dilakukan tidak lengkap atau status vaksinasi tidak diketahui, maka pada dosis pertama diberikan dengan jarak 4-8 minggu dan dosis ketiga diberikan 6-12 bulan setelah pemberian dosis kedua.

    Orang dewasa yang telah mendapatkan polio lengkap semasa anak-anak dan akan berpergian ke negara yang beresiko atau negara yang mensyaratkan vaksin polio sebelum masuk ke suatu negara dapat diberikan vaksinasi IPV 4-12 bulan sebelum tanggal keberangkatan.

    Baca Juga: Mengenal Penyakit Polio dan Vaksin untuk Mencegahnya

    Efek Samping Vaksinasi Polio

    Vaksinasi polio sebaiknya tidak diberikan pada orang dengan riwayat reaksi alergi yang mengancam jiwa pada suntikan polio sebelumnya. Vaksinasi IPV dapat menyebabkan efek samping, meskipun resikonya sangat rendah. Berikut ini beberapa efek samping yang mungkin timbul, diantaranya:

    • Nyeri, bengkak dan kemerahan di lengan yang disuntik
    • Demam ringan
    • Nyeri sendi
    • Pusing dan
    • Muntah.

    Bagi Sahabat Sehat yang belum vaksin polio, Anda bisa melengkapi status vaksinasi Anda bersama Prosehat. Prosehat menyediakan layanan vaksinasi Polio IPV yang bisa dilakukan di Klinik Prosehat di Bekasi dan Palmerah Jakarta Barat, atau di rumah. 

    Apabila Anda memerlukan informasi lebih lanjut, silakan menghubungi Asisten Kesehatan Maya di nomor WhatsApp 08111816800 atau kunjungi website prosehat.

    Ditulis oleh: dr. Jesica Chintia
    Ditinjau oleh: dr. Nurul L


    Referensi

    1. PAPDI. Jadwal Imunisasi Dewasa Tahun 2021.
    2. Kementrian Kesehatan RI. Infeksi Emerging Kementerian Kesehatan RI.
    3. Reza Yunusi. Tetap Sehat Selama Liburan di Luar Negeri.
    4. Kementrian Kesehatan RI. Wabah Polio di Filipina, Indonesia Terus Waspada.

     

     

     

    Read More
Chat Asisten Maya
di Prosehat.com