Amankah Penderita Kanker Payudara Menyusui Bayinya?
Seorang ibu yang baru saja melahirkan tentunya berharap dapat menyusui bayinya. Namun sayangnya, ada beberapa kondisi yang membuat seorang ibu ragu menyusui Si Kecil. Salah satu penyebabnya adalah akibat kanker payudara. Kanker payudara merupakan salah satu penyakit kronis yang dapat dialami oleh wanita maupun pria.
Berdasarkan data kesehatan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada 31 Januari 2019, tercatat angka kasus penderita kanker payudara wanita mencapai 42,1 per 100.000 penduduk dengan angka kematian rata-rata 17 per 100.000 penduduk. Sahabat Sehat, apakah penderita kanker payudara tetap dapat menyusui bayinya? Mari simak penjelasan berikut:
Dampak Obat Kanker Pada Tubuh Ibu Menyusui
Saat seseorang menderita kanker payudara, sel dalam jaringan payudara tumbuh secara abnormal. Jika tidak segera mendapatkan penanganan, sel kanker akan semakin menyebar ke bagian tubuh lainnya. Terdapat beberapa jenis obat kanker payudara yang dapat mempengaruhi kualitas ASI, seperti tamoxifen, palbociclib, dan ribociclib (bahan kimia dalam kandungan obat tersebut akan bertahan selama tiga minggu di dalam tubuh), serta everolimus (akan bertahan selama dua minggu di dalam tubuh).
Bagi ibu yang tengah menjalani pengobatan kanker payudara sebaiknya tidak menyusui bayinya sementara waktu. Selain itu, pengobatan seperti terapi radiasi dapat mempengaruhi produktivitas dan kualitas ASI.
Konsultasi Dengan Dokter
Kanker payudara pada dasarnya bukanlah penyakit menular. Saat bayi kontak langsung dengan sang Ibu, misalnya melalui ASI maka bayi umumnya tidak akan tertular. Meski demikian, kondisi fisik seseorang pasca operasi pengangkatan sel kanker dapat berbeda-beda. Maka dari itu, alangkah baiknya jika Sahabat Sehat berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum mulai menyusui Si kecil.
Alternatif Lain Pengganti ASI
Sahabat Sehat tidak perlu sedih dan khawatir apabila tidak bisa menyusui Si kecil, sebab kebutuhan nutrisinya masih dapat dicukupi sementara dengan bantuan susu formula khusus bayi. Walaupun susu formula tidak mengandung antibodi untuk menambah kekebalan tubuh bayi dan beberapa jenis hormon dan enzim, namun bukan berarti susu tersebut tidak memiliki manfaat.
Jangan merasa bahwa ikatan ibu dengan anaknya hanya dapat terjalin melalui ASI dan proses menyusui. Menurut beberapa dokter anak, kualitas ikatan antara Ibu dengan bayinya dipengaruhi waktu dan aktivitas yang dilakukan bersama. Sahabat Sehat dapat memberikan susu formula sambil mengajak Si kecil berbicara, bersenandung, menatap kedua matanya, dan tersenyum.
Untuk mempercepat proses pemulihan kanker payudara, Sahabat Sehat dianjurkan mengkonsumsi buah dan sayur serta beristirahat yang cukup. Nah Sahabat Sehat, itulah mengenai penderita kanker payudara yang sebaiknya tidak menyusui sementara waktu selama menjalani pengobatan kanker payudara. Untuk mendeteksi kanker payudara, Sahabat Sehat dianjurkan melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala.
Baca Juga: Hubungan Antara Menyusui dan Kanker Payudara
Jika Sahabat Sehat membutuhkan layanan konsultasi dokter, layanan vaksinasi, imunisasi anak, layanan medical check up, layanan fisioterapi, pemeriksaan laboratorium, multivitamin, dan produk kesehatan lainnya, segera manfaatkan layanan Prosehat yang turut menyediakan layanan Chat Dokter 24 Jam.
Informasi lebih lanjut, silahkan hubungi WA Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik http://www.prosehat.com/wa.
Ditulis oleh: Redaksi Prosehat
Ditinjau oleh: dr. Monica C
Referensi
- Yayasan Kanker Payudara Indonesia. Bisakan Penderita Kanker Payudara Menyusui Bayinya?.
- Cordeiro B. Breastfeeding lowers your breast cancer risk.
- Medela. Breast Cancer and Breastfeeding: Facts to Know.