Telp / WhatsApp : 0811-1816-800

Archive for Category: Kesehatan Umum

Showing 51–60 of 1371 results

  • Imunisasi DPT (Difteri, Pertusis dan Tetanus) merupakan salah satu imunisasi wajib yang harus diberikan kepada anak, yang dapat mencegah infeksi difteri, pertussis (batuk rejan) dan tetanus. Jika riwayat imunisasi tidak lengkap, Si Kecil beresiko menderita penyakit tersebut dikemudian hari.  Sahabat Sehat, apa saja hal yang perlu diperhatikan saat Si Kecil akan diberi vaksin DPT ? […]

    Hal yang Harus Dilakukan Sebelum Si Kecil Di Vaksin DPT

    Imunisasi DPT (Difteri, Pertusis dan Tetanus) merupakan salah satu imunisasi wajib yang harus diberikan kepada anak, yang dapat mencegah infeksi difteri, pertussis (batuk rejan) dan tetanus. Jika riwayat imunisasi tidak lengkap, Si Kecil beresiko menderita penyakit tersebut dikemudian hari. 

    Hal yang Harus Dilakukan Sebelum Si Kecil Di Vaksin DPT

    Hal yang Harus Dilakukan Sebelum Si Kecil Di Vaksin DPT

    Sahabat Sehat, apa saja hal yang perlu diperhatikan saat Si Kecil akan diberi vaksin DPT ? Mari simak penjelasan berikut.

    Apa Itu Imunisasi DPT?

    Sahabat Sehat, imunisasi DPT dapat memberikan kekebalan tubuh terhadap penyakit Difteri, Pertusis dan Tetanus. Penyakit Difteri menyerang tenggorokan dan saluran pernapasan dan dapat menyebabkan kesulitan bernapas. Penyakit Tetanus merupakan penyakit yang menyerang sistem saraf akibat infeksi bakteri tetanus pada luka yang terkontaminasi. Sementara penyakit Pertusis merupakan penyakit yang menyerang sistem pernapasan yang ditandai dengan batuk berat dan kesulitan bernapas. 

    imunisasi anak di rumah, imunisasi anak hemat, imunisasi anak murah, imunisasi si kecil

    Persiapan Sebelum Imunisasi DPT

    Sebelum Si Kecil menerima imunisasi DPT, pastikan istirahat yang cukup dan berikan nutrisi yang seimbang. Apabila Si Kecil sedang demam maka dianjurkan menunda imunisasi. Apabila Si Kecil mengalami infeksi saluran nafas atas ringan tanpa disertai demam, maka umumnya bukan lah suatu penghalang untuk diberikan imunisasi DPT. 

    Bayi yang lahir prematur juga dapat tetap diberikan imunisasi sesuai dengan usia kronologis nya sejak dilahirkan. Apabila Si Kecil sedang menjalani pengobatan tertentu, dianjurkan berkonsultasi lebih dulu dengan dokter yang menangani. Pemberian imunisasi DPT dilakukan secara berhati-hati pada beberapa kondisi berikut:

    • Suhu tubuh mencapai 40,50C dalam 48 jam terakhir.
    • Tampak lemas dan tidak berespon dalam 48 jam terakhir.
    • Menangis hingga 3 jam atau lebih dan dialami dalam 48 jam terakhir. Dikhawatirkan setelah diberikan imunisasi DPT, Si Kecil menjadi semakin kurang nyaman dan rewel.
    • Kejang baik tanpa disertai demam maupun dengan demam dalam 3 hari terakhir. 

    Baca Juga: Imunisasi Untuk Si ABG yang Beranjak Remaja

    Jadwal Pemberian Imunisasi DPT

    Imunisasi DPT dasar diberikan sebanyak 3 kali sejak usia 2 bulan dengan interval 4-6 minggu.

    • Dosis pertama diberikan pada usia 2-4 bulan,
    • Dosis kedua diberikan pada usia 3-5 bulan
    • Dosis ketiga diberikan pada anak usia 4-6 bulan.
    • Dosis keempat diberikan dengan interval 1 tahun sejak imunisasi DPT dosis ketiga diberikan, yaitu 18-24 bulan.
    • Dosis kelima diulang saat usia masuk sekolah yaitu 5-7 tahun.

    Apabila imunisasi DPT terlambat diberikan, tetap lanjutkan imunisasi sesuai jadwal. Bila anak belum pernah diimunisasi dasar pada usia <12 bulan, lakukan imunisasi sesuai imunisasi dasar baik sesuai jumlah maupun intervalnya.

    Baca Juga: Bagaimana Mengatasi Efek Samping Vaksin DPT atau Sering Disebut KIPI

    Apa Saja Reaksi KIPI Pasca Imunisasi DPT?

    Bagi Sahabat Sehat yang sudah memiliki anak, perlu mewaspadai efek samping pasca pemberian imunisasi atau disebut juga sebagai Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (disebut juga KIPI). Beberapa reaksi KIPI yang kerap dialami pasca Si Kecil disuntik imunisasi DPT, yaitu:

    • Demam
    • Anak rewel
    • Kemerahan di tempat suntikan
    • Nyeri dan bengkak di bekas suntikan yang akan hilang dalam 2 hari.
    • Nafsu makan menurun
    • Muntah.

    Jika Si Kecil mengalami gejala diatas, Sahabat Sehat dapat melakukan beberapa tips berikut:

    • Berikan minum dan makanan yang cukup agar Si Kecil tidak rewel.
    • Jika Si Kecil demam, kenakan pakaian tipis dan menyerap keringat. Beri kompres air hangat di dahi. 
    • Berikan kompres air dingin pada bekas suntikan untuk meredakan nyeri dan bengkak di bekas suntikan.

    Perlu diwaspadai apabila gejala tersebut menetap hingga lebih dari 3 hari, atau jika Si Kecil tampak lemas maka konsultasikan ke dokter.

    Baca Juga: Berapa Lama Bayi Demam Setelah Imunisasi DPT? Begini Cara Mengatasinya

    Nah Sahabat Sehat, itulah berbagai persiapan sebelum Si Kecil diberikan imunisasi DPT. Jika Sahabat Sehat membutuhkan layanan konsultasi dokter, layanan vaksinasi, imunisasi anak, layanan medical check uplayanan fisioterapipemeriksaan laboratorium, multivitamin, dan produk kesehatan lainnya, segera manfaatkan layanan Prosehat yang turut menyediakan layanan Chat Dokter 24 Jam

    Informasi lebih lanjut, silahkan hubungi WA Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik http://www.prosehat.com/wa.

    Ditulis oleh: dr. Monica C

     

    Referensi

    1. Rusmil K. Melengkapi/ Mengejar Imunisasi (Bagian II).
    2. Saputra D. Imunisasi DPT, Manfaat, dan Kapan Vaksin DPT Diberikan.
    3. Joseph E. Your Child’s Immunizations: Diphtheria, Tetanus & Pertussis Vaccine (DTaP) (for Parents).
    4. Sari Pediatri. Jadwal Imunisasi Rekomendasi IDAI. Sari Pediatri. 2016;2(1):43. 
    5. Soedjatmiko. Penjelasan Kepada Orangtua Mengenai Imunisasi.
    6. Centers for Disease Control and Prevention. Safety Information for Diphtheria, Tetanus, and Pertussis Vaccines.
    7. Mayo Clinic. Diphtheria, Tetanus, And Acellular Pertussis Vaccine (Intramuscular Route) Side Effects.
    8. Centers for Disease Control and Prevention. Diphtheria, Tetanus, and Pertussis: Recommendations for Vaccine Use and Other Preventive Measures Recommendations of the Immunization Practices Advisory Committee (ACIP).
    Read More
  • Melakukan vaksinasi sebelum pergi liburan ke daerah tertentu merupakan hal yang perlu dipertimbangkan untuk meminimalkan resiko terjangkitnya penyakit. Vaksinasi yang dilakukan sebelum perjalanan banyak sekali jenisnya, tergantung daerah mana yang akan dikunjungi dan resiko penyakit apa yang ada di negara atau daerah tersebut. Melakukan vaksinasi sebelum bepergian juga bermanfaat agar tidak membawa pulang penyakit tersebut […]

    6 Jenis Vaksin Travel yang Penting Sebelum Pergi Liburan

    Melakukan vaksinasi sebelum pergi liburan ke daerah tertentu merupakan hal yang perlu dipertimbangkan untuk meminimalkan resiko terjangkitnya penyakit. Vaksinasi yang dilakukan sebelum perjalanan banyak sekali jenisnya, tergantung daerah mana yang akan dikunjungi dan resiko penyakit apa yang ada di negara atau daerah tersebut.

    6 Jenis Vaksin Travel yang Penting Sebelum Pergi Liburan

    6 Jenis Vaksin Travel yang Penting Sebelum Pergi Liburan

    Melakukan vaksinasi sebelum bepergian juga bermanfaat agar tidak membawa pulang penyakit tersebut ke daerah atau negara asal. Sahabat Sehat, apa saja jenis vaksin yang diperlukan sebelum traveling? Mari simak penjelasan berikut.

    Kapan Melakukan Vaksinasi Sebelum Bepergian?

    Sebelum berencana bepergian, buatlah janji dengan fasilitas kesehatan setempat untuk melakukan berbagai vaksinasi. Beberapa jenis vaksin membutuhkan waktu agar vaksin bekerja terlebih dahulu di dalam tubuh dan memberikan efek perlindungan.

    Vaksinasi sebelum berlibur menjadi hal yang penting terutama saat membawa anak-anak. Sebagai contoh, vaksinasi tifoid yang dapat melindungi dari infeksi Salmonella typhi yang menyebabkan tipes sebaiknya dilakukan sebelum bepergian.

    vaksin ke rumah, layanan ke rumah, vaksinasi di rumah aja

    Apa Saja Vaksinasi yang Diperlukan Sebelum Berlibur?

    Untuk memilih vaksinasi apa yang harus dilakukan, hal pertama yang perlu dilakukan adalah berkonsultasi dengan dokter. Dokter akan melihat riwayat vaksinasi apa saja yang sudah pernah dilakukan, serta ke daerah mana kamu akan berkunjung dan setelah itu dokter akan menentukan vaksinasi yang tepat.

    Berikut ini beberapa contoh vaksinasi yang dapat Sahabat Sehat lakukan sebelum bepergian, antara lain:

    1. Vaksin Meningitis
      Vaksin ini penting terutama bila mengunjungi negara-negara di Afrika. Negara lain seperti Saudi Arabia, Eropa, Australia, dan Amerika juga memiliki kasus meningitis walau tidak sebanyak di Afrika.
    2. Vaksin Demam Kuning (Yellow Fever)
      Jika hendak melakukan perjalanan ke negara Afrika (Gana, Kenya dan Nigeria) disarankan untuk melakukan vaksinasi Demam Kuning atau Yellow Fever.
    3. Vaksin Hepatitis A dan B
      Saat masih usia anak-anak, rata-rata sudah mendapatkan vaksinasi Hepatitis A dan B. Namun, ada baiknya, sebelum melakukan bepergian, hendaknya melakukan pemeriksaan antibodi terlebih dahulu, apabila antibodi terhadap hepatitis A dan B sudah rendah, maka ada baiknya melakukan vaksinasi Hepatitis A dan B ulang sebelum melakukan perjalanan.
    4. Vaksin Tifoid dan Paratifoid
      Vaksinasi tifoid dilakukan untuk mencegah penyakit tipes saat melakukan perjalanan ke daerah dengan kasus infeksi tifoid tinggi misalnya negara-negara Asia Tengah (India, Pakistan dan Bangladesh).
    5. Vaksin Influenza
      Apabila hendak berlibur saat musim hujan seperti saat ini, ada baiknya untuk melakukan vaksinasi flu dulu sebelumnya.
    6. Vaksin Japanese Encephalitis
      Negara-negara di Asia dan sebagian Australia adalah daerah endemik penyakit Japanese encephalitis. Untuk menghindari terinfeksi penyakit ini, lakukan vaksinasi Japanese encephalitis minimal 1 bulan sebelumnya.

    Baca Juga: Inilah 3 Persiapan Penting Sebelum Traveling

    Tips Menghindari Penularan Penyakit di Daerah Tujuan

    Ada beberapa hal yang dapat Sahabat Sehat lakukan saat bepergian untuk mengurangi resiko masalah kesehatan saat berlibur, antara lain:

    • Menerapkan protokol kesehatan
    • Konsumsi makanan dan minuman yang bersih
    • Hindari minum sembarangan dari air keran
    • Lindungi diri dari gigitan serangga dengan menggunakan lotion anti serangga.
    • Gunakan tabir surya dan pelindung matahari lainnya
    • Gunakan perlengkapan alat pelindung keselamatan sesuai dengan aktivitas (misalnya, gunakan sabuk pengaman saat berkendara dengan mobil di negara tujuan)
    • Berhati-hati dalam kondisi lalu lintas
    • Ketahui cara mendapatkan pertolongan atau kondisi medis ditempat tujuan
    • Berhati-hati dalam menggunakan alkohol dilingkungan yang tidak anda kenal. 

    Baca Juga: Pilek dan Flu Saat Traveling? Cegah Sekarang Juga

    Nah Sahabat Sehat, itulah berbagai jenis vaksin yang penting sebelum berlibur. Jika Sahabat Sehat membutuhkan layanan konsultasi dokter, layanan vaksinasi, imunisasi anak, layanan medical check uplayanan fisioterapipemeriksaan laboratorium, multivitamin, dan produk kesehatan lainnya, segera manfaatkan layanan Prosehat yang turut menyediakan layanan Chat Dokter 24 Jam

    Informasi lebih lanjut, silahkan hubungi WA Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik http://www.prosehat.com/wa.

    Ditulis oleh: dr. Jesica Chintia D
    Ditinjau oleh: dr. Monica C

     

    Referensi

    1. Citizens Information. Travelling abroad and vaccinations [Internet]. USA : Citizens Information. 2021.
    2. Chang L. Your Travel Vaccine Checklist [Internet]. USA : WebMD. 2010.
    3. Centers for Disease Control and Prevention. Holiday Tips [Internet]. USA : Centers for Disease Control and Prevention. 2021.
    4. National Health Service. Travel vaccinations [Internet]. UK : National Health Service. 2018.
    Read More
  • Memasuki akhir tahun, tidak jarang Sahabat Sehat mulai merencanakan bepergian ke berbagai destinasi. Salah satu persiapan yang harus Sahabat Sehat lakukan adalah mengikuti vaksinasi tifoid, sehingga rencana perjalanan berjalan dengan lancar. Tipes atau disebut juga sebagai demam tifoid, disebabkan oleh karena konsumsi makanan maupun minuman yang tercemar oleh bakteri Salmonella. Tipes dapat menyerang anak maupun […]

    Ketahui Pentingnya Vaksin Tifoid Sebelum Bepergian

    Memasuki akhir tahun, tidak jarang Sahabat Sehat mulai merencanakan bepergian ke berbagai destinasi. Salah satu persiapan yang harus Sahabat Sehat lakukan adalah mengikuti vaksinasi tifoid, sehingga rencana perjalanan berjalan dengan lancar.

    Ketahui Pentingnya Vaksin Tifoid Sebelum Bepergian

    Ketahui Pentingnya Vaksin Tifoid Sebelum Bepergian

    Tipes atau disebut juga sebagai demam tifoid, disebabkan oleh karena konsumsi makanan maupun minuman yang tercemar oleh bakteri Salmonella. Tipes dapat menyerang anak maupun orang dewasa, dengan gejala bervariasi mulai dari ringan bahkan hingga dirawat di rumah sakit.

    Sahabat Sehat, pentingkah vaksin tifoid sebelum bepergian? Mari simak penjelasan berikut.

    Apa Gejala Tipes?

    Gejala dapat dialami dalam 1-3 minggu sejak terpapar bakteri Salmonella. Jika Sahabat Sehat mengalami demam, sebaiknya diperiksakan ke dokter sebab mungkin merupakan tanda menderita tipes. Selain itu, penderita tipes dapat merasakan beberapa keluhan berikut:

    • Lemas
    • Nyeri perut
    • Sakit kepala
    • Diare maupun konstipasi
    • Mual atau muntah
    • Nyeri otot
    • Nafsu makan menurun. 
    • Batuk kering

    Untuk mendiagnosis tipes, nantinya dokter akan melakukan pemeriksaan fisik serta meminta Sahabat Sehat melakukan pemeriksaan lanjutan misal pemeriksaan darah dan feses.

    vaksin ke rumah, layanan ke rumah, vaksinasi di rumah aja

    Vaksin Tifoid Bagi Pelancong

    Tifoid atau disebut juga Tipes kerap ditemukan pada daerah yang sanitasinya buruk. Beberapa negara yang berisiko tinggi yaitu negara India, Afrika, Asia Tenggara, dan Amerika Selatan. Vaksinasi direkomendasikan jika Sahabat Sehat berencana bepergian ke daerah tersebut ataupun tinggal di daerah tersebut dalam jangka waktu lama.

    Baca Juga: Manfaat Vaksin Tifoid dan Jadwal Pemberian Vaksin Tifoid

    Vaksin Tifoid Dapat Mencegah Tipes

    Sahabat Sehat dapat mencegah tipes, salah satunya dengan menerima vaksin tifoid. Di Indonesia tersedia 2 jenis vaksin untuk mencegah tipes, yaitu:

    • Vaksin tifoid capsular Vi polisakarida

    Diberikan melalui suntikan, mulai dapat diberikan pada usia diatas 2 tahun dan dapat diulang setiap 3 tahun.

    • Vaksin tifoid oral Ty21a 

    Vaksin diberikan per oral, mulai dapat diberikan pada usia diatas 6 tahun dan dikemas dalam 3 dosis dengan interval pemberian selang sehari (hari 1,3, dan 5). Dapat diulang pemberiannya setiap 3-5 tahun sekali.

    Selain dengan pemberian vaksin, Sahabat Sehat tetap perlu melakukan beberapa hal berikut untuk mencegah tipes ketika bepergian yaitu :

    • Jaga kebersihan makanan dan minuman yang dikonsumsi. 
    • Cuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir, sebelum dan sesudah makan.
    • Hindari minum air mentah
    • Hindari membeli makanan di tempat yang kurang bersih
    • Membawa bekal makanan maupun alat makan pribadi

    Baca Juga: Yuk Vaksinasi Mumpung Liburan Sekolah

    Nah Sahabat Sehat itulah mengenai pentingnya vaksin tifoid sebelum bepergian. Jika Sahabat Sehat membutuhkan layanan konsultasi dokter, layanan vaksinasi, imunisasi anak, layanan medical check uplayanan fisioterapipemeriksaan laboratorium, multivitamin, dan produk kesehatan lainnya, segera manfaatkan layanan Prosehat yang turut menyediakan layanan Chat Dokter 24 Jam

    Informasi lebih lanjut, silahkan hubungi WA Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik http://www.prosehat.com/wa.

    Ditulis oleh: dr. Monica Cynthia Dewi

     

    Referensi

    1. Centers for Disease Control and Prevention.Typhoid Fever and Paratyphoid Fever [Internet]. USA : Centers for Disease Control and Prevention
    2. National Health Service. Vaccination Typhoid Fever [Internet]. UK : National Health Service.
    3. Satuan Tugas Imunisasi IDAI. Jadwal Imunisasi Rekomendasi IDAI. Sari Pediatri. 2000, June;02 (01): 43 – 47
    Read More
  • Penyakit menular melalui makanan bukanlah hal baru. Mungkin Sahabat Sehat juga sudah biasa diwanti-wanti saat kecil oleh orang tua harus cuci tangan sebelum makan agar tidak sakit. Ya, itu karena makanan bisa terkontaminasi kuman dari tangan yang kotor. Jaman sekarang, wisata kuliner adalah kegiatan yang sangat digemari. Ini menjadi salah satu agenda keluarga saat menghabiskan […]

    Penyakit Menular Melalui Makanan, Waspada Kulineran Selama Liburan

    Penyakit menular melalui makanan bukanlah hal baru. Mungkin Sahabat Sehat juga sudah biasa diwanti-wanti saat kecil oleh orang tua harus cuci tangan sebelum makan agar tidak sakit. Ya, itu karena makanan bisa terkontaminasi kuman dari tangan yang kotor.

    Jaman sekarang, wisata kuliner adalah kegiatan yang sangat digemari. Ini menjadi salah satu agenda keluarga saat menghabiskan waktu akhir pekan maupun liburan.

    Penyakit Menular Melalui Makanan, Waspada Kulineran Selama Liburan

    Penyakit Menular Melalui Makanan, Waspada Kulineran Selama Liburan

    Bagaimana rencana Sahabat Sehat berlibur panjang kali ini? Mungkin Anda sekeluarga sudah merencanakan untuk jalan-jalan ke luar kota atau ke luar negeri, mengunjungi tempat wisata, bertemu sanak saudara, dan sebagainya. Selain harus tetap memerhatikan protokol kesehatan, Anda juga harus tetap mewaspadai santapan makanan atau jajanan yang akan dikonsumsi.

    Tahukah Anda bahwa makanan yang tidak ditangani sesuai prosedur yang benar, berisiko terkontaminasi kuman, bakteri, ataupun virus hingga menyebabkan penyakit yang menyebar melalui makanan (food borne disease). Risiko kontaminasi makanan bisa terjadi pada tahap penyiapan bahan, proses pengolahan, penyajian, pengemasan, penyimpanan, hingga pengantaran.

    Bahaya Demam Tifoid dari Makanan

    Salah satu penyakit yang bisa ditularkan dari makanan yang terkontaminasi adalah demam tifoid atau yang lebih dikenal dengan tifus/ tipes. Demam tifoid merupakan infeksi saluran pencernaan yang disebabkan serangan bakteri Salmonella typhi. Setelah terinfeksi, penderita dapat terserang diare atau sulit buang air besar dan sakit perut. Bakteri kemudian akan masuk ke aliran darah sehingga terjadi demam.

    Demam tifoid bersifat endemis di seluruh dunia, bisa terjadi setiap tahun, dan tidak dipengaruhi oleh musim. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, terdapat 26 juta kasus demam tifoid di dunia setiap tahun. Penyakit ini menyebabkan 215.000 kematian setiap tahun.

    vaksin ke rumah, layanan ke rumah, vaksinasi di rumah aja

    Orang yang terinfeksi tifoid memiliki gejala demam yang bisa mencapai 39-40 derajat celcius, terutama pada malam hari. Gejala lainnya, antara lain, nyeri otot, sakit kepala, kelelahan, berkeringat, batuk kering, dan kehilangan nafsu makan.

    Selain itu, gejala paling umum saat seseorang terkena tifoid yaitu sakit perut. Pada anak-anak, tifoid akan menyebabkan diare, sedangkan orang dewasa cenderung mengalami konstipasi atau gangguan pencernaan yang membuat seseorang buang air besar kurang dari tiga kali dalam seminggu.

    Baca Juga: Perlukah Vaksin Tifoid Sebelum Bepergian?

    Virus Hepatitis A Menyebar Lewat Makanan Minuman

    Hepatitis A adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang menginfeksi sel-sel hati dan menyebabkan peradangan. Virus ini dengan mudah ditularkan melalui oral, terutama lewat makanan dan minuman yang terkontaminasi. Risiko ini meningkat pada makanan atau jajanan pinggir jalan yang umum ditemukan di jalanan-jalanan tanah air.

    Tanda dan gejala penyakit ini adalah demam, malaise (lemah lesu), anoreksia (tidak nafsu makan), gangguan perut serta mata tampak berwarna kuning (ikterus). Masa inkubasi (jarak antara virus masuk ke tubuh dan gejala timbul) berkisar antara 15 sampai 50 hari, rata-rata 28-30 hari.

    Baca Juga: Cara Mencegah Hepatitis A Bagi Kamu yang Suka Kulineran

    Pentingnya Vaksin Tifoid dan Vaksin Hepatitis A

    Selain pentingnya menjaga kebersihan seperti mencuci tangan dengan bersih, konsumsi makanan yang matang, selektif memilih jajanan, tentu ada langkah pencegahan yang dapat Moms lakukan bersama keluarga, yaitu vaksinasi.

    Vaksinasi tifoid dapat dilakukan setiap tiga tahun sekali, gunanya untuk meningkatkan kekebalan tubuh dari bakteri Salmonella typhi. Vaksin tersebut sudah bisa diberikan dalam satu dosis sejak anak berusia dua tahun hingga orang dewasa.

    Sedangkan vaksin hepatitis A dapat dilakukan pada:
    – Anak usia 12-24 bulan. Bila terlewat, ia bisa dapatkan pada usia 2-18 tahun.
    – Orang yang bepergian atau bekerja di negara endemi hepatitis A.
    – Orang dengan pekerjaan risiko tinggi terinfeksi virus hepatitis A.
    – Pekerja restoran atau penjual makanan.

    Bagi Anda yang membutuhkan layanan vaksin Tifoid dan Vaksin Hepatitis A kini tak perlu repot mencarinya, karena ProSehat sudah menyiapkan kebutuhan ini. Vaksin dapat dilakukan di Klinik maupun tenaga medis yang akan mendatangi rumah Anda.

    Baca Juga: Gejala Hepatitis A, Benarkah Mirip Influenza?

    Jika Sahabat Sehat membutuhkan layanan konsultasi dokter, layanan vaksinasi, imunisasi anak, layanan medical check uplayanan fisioterapipemeriksaan laboratorium, multivitamin, dan produk kesehatan lainnya, segera manfaatkan layanan Prosehat yang turut menyediakan layanan Chat Dokter 24 Jam

    Informasi lebih lanjut, silahkan hubungi WA Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik http://www.prosehat.com/wa.

    Ditulis oleh: Redaksi Prosehat
    Ditinjau oleh: dr. Nurul L


    Referensi

    1. kompas.id.2021. Waspadai Penularan Demam Tifoid lewat Kontaminasi Makanan
      2. detikhealth.2018. Jajan Sembarangan Saat Mudik? Waspadai Risiko Hepatitis A
      3. sehatnegeriku.kemkes.go.id.2015. Mengenal Hepatitis A.
    Read More
  • Berpuasa memang memiliki manfaat bagi kesehatan. Namun puasa bagi penderita diabetes melitus harus dilakukan dengan benar. Bulan Ramadhan adalah bulan yang dinantikan kedatangannya oleh umat Muslim seluruh dunia. Tidak hanya memberikan manfaat bagi kesehatan rohani, berpuasa di bulan Ramadhan juga memberikan manfaat baik bagi kesehatan jasmani. Namun, bagi orang yang memiliki penyakit diabetes, ibadah puasa […]

    Banyak Pantangan, Ini Cara Puasa Bagi Penderita Diabetes

    Berpuasa memang memiliki manfaat bagi kesehatan. Namun puasa bagi penderita diabetes melitus harus dilakukan dengan benar.

    Banyak Pantangan, Ini Cara Puasa Bagi Penderita Diabetes

    Banyak Pantangan, Ini Cara Puasa Bagi Penderita Diabetes

    Bulan Ramadhan adalah bulan yang dinantikan kedatangannya oleh umat Muslim seluruh dunia. Tidak hanya memberikan manfaat bagi kesehatan rohani, berpuasa di bulan Ramadhan juga memberikan manfaat baik bagi kesehatan jasmani. Namun, bagi orang yang memiliki penyakit diabetes, ibadah puasa harus dilakukan dengan benar agar terhindar dari komplikasi yang tidak diharapkan.

    Maka dari itu, penting sekali bagi penderita diabetes untuk melakukan persiapan sebelum puasa.

    Persiapan sebelum puasa

    Berpuasa bagi penderita diabetes sebaiknya didahului dengan berkonsultasi dengan dokter. Dokter akan melihat riwayat perjalanan penyakit Anda dan perkembangannya, termasuk kadar gula darah beberapa bulan terakhir, tekanan darah, dan profil lipid (kolesterol/ trigliserida). Setelah menerima informasi yang lengkap, dokter akan memberikan saran yang terbaik untuk Anda. 

    Anda juga perlu memahami apa saja risiko komplikasi bila berpuasa, terutama bila dilakukan dengan tidak berhati-hati. Contoh komplikasi yang mungkin terjadi antara lain gula darah rendah (hipoglikemi) atau tinggi (hiperglikemi) dan kekurangan cairan tubuh (dehidrasi).

    medical check up hemat, medical check up murah, medical check up ke rumah

    Beberapa hal yang mempengaruhi risiko komplikasi diantaranya

    1. Tipe diabetes (DM tipe 1 atau 2),
    2. Kestabilan gula darah Anda selama 3 bulan terakhir (lebih aman bila HbA1c pada level 7.5%),
    3. Jenis obat-obatan yang Anda gunakan untuk mengontrol gula darah Anda, terutama bila menggunakan golongan sulfonilurea dan insulin, dan
    4. Memiliki komplikasi diabetes, seperti gangguan penglihatan, kerusakan saraf, penyakit jantung dan ginjal.

    Bila dokter merasa Anda belum pada kondisi optimal untuk berpuasa, maka ia akan menyarankan agar Anda menunda hingga kondisi Anda membaik.

    Baca Juga: Berbagai Faktor Penyebab Diabetes yang Paling Banyak Ditemukan

    Hal-hal yang harus diperhatikan bila berpuasa

    Selain membicarakan risiko komplikasi dengan dokter, dapatkan informasi apa saja yang harus dilakukan dan diketahui agar aman berpuasa, antara lain

    1. Memeriksa kadar gula darah lebih sering dari biasanya,
    2. Hal yang harus dilakukan bila gula darah diketahui terlalu rendah atau tinggi, atau bila Anda merasa tidak sehat
    3. Penyesuaian obat diabetes, termasuk dosis, jenis, dan waktu minum, dan
    4. Penyesuaian dosis insulin.

    Baca Juga: Indeks Massa Tubuh yang Sehat bagi Penderita Diabetes

    Tips berpuasa aman dan nyama

    Setiap Muslim yang akan berpuasa mengharapkan momen beribadah yang khusyuk. Setelah berkonsultasi dengan dokter, tiba saatnya Anda melakukan manajemen puasa secara mandiri. Ikuti tips berpuasa di bawah ini agar aman dan nyaman.

    Pilih makanan dan minuman sehat selama Ramadhan

    • Sahur

    Sahur adalah bagian penting dalam berpuasa dan tidak boleh Anda lewati. Pilihlah makanan yang memiliki indeks glikemik rendah. Artinya, makanan akan dicerna tubuh secara lambat sehingga kenaikan gula darah terjadi perlahan-lahan. Dengan demikian, gula darah juga akan lebih stabil selama berpuasa. Contoh makanan dengan indeks glikemik rendah adalah oat, beras basmati, beras hitam, biji-bijian, kacang-kacangan.

    Bila hanya memungkinkan bagi Anda untuk mengonsumsi beras putih, diskusikan dengan Ahli Gizi atau dokter Anda mengenai porsinya karena beras putih termasuk makanan dengan indeks glikemik tinggi.

    Yang tidak kalah penting adalah minum air putih yang cukup. Hindari minuman manis dan berkafein seperti teh, kopi, soda untuk mencegah risiko dehidrasi. Kafein memiliki efek diuretik yang menyebabkan sering buang air kecil.

    • Iftar

    Sebagian orang membatalkan puasanya saat iftar dengan memakan kurma. Walau kurma memiliki kandungan nutrisi yang bagus, perlu diingat bahwa kurma mengandung karbohidrat yang tinggi. Dua buah kurma ukuran besar sama dengan sepotong roti berukuran sedang. Maka, batasi jumlah kurma yang Anda makan.

    Segera pulihkan cairan tubuh dengan minum air putih yang cukup. Hindari minuman manis atau jus buah karena akan meningkatkan gula darah dengan drastis. Selain itu, hindari makanan yang digoreng demi kesehatan jantung Anda.

    Baca Juga: Cara dan Manfaat Melakukan Pemantauan Gula Darah Mandiri

     

    Tetap aktif bergerak

     

    Orang dengan diabetes dapat tetap melakukan aktivitas ringan sehari-hari. Bila Anda sudah biasa berolahraga dan ingin melanjutkannya selama Ramadhan, pastikan Anda sudah mendiskusikannya dengan dokter karena olahraga dapat meningkatkan risiko hipoglikemia, terutama bila dilakukan di akhir waktu puasa.

    Tahu kapan harus membatalkan puasa

    Setiap orang dengan diabetes harus memahami sinyal tubuhnya dengan baik. Bila Anda merasa lemas dan kadar gula Anda rendah, segera batalkan puasa. Kadar gula darah < 70 mg/dL atau > 300 mg/dL memerlukan penanganan segera.

    Mari sambut bulan yang penuh berkah dengan segenap suka cita. Persiapkan diri sebaik-baiknya agar Anda dapat beribadah tanpa halangan. Lanjutkan pola hidup sehat walau Ramadhan telah usai untuk kebaikan diri.

    Baca Juga: Menjaga Pola Hidup Sehat untuk Penderita Diabetes

    Jika Sahabat Sehat membutuhkan layanan konsultasi dokter, layanan vaksinasi, imunisasi anak, layanan medical check uplayanan fisioterapipemeriksaan laboratorium, multivitamin, dan produk kesehatan lainnya, segera manfaatkan layanan Prosehat yang turut menyediakan layanan Chat Dokter 24 Jam

    Informasi lebih lanjut, silahkan hubungi WA Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik http://www.prosehat.com/wa.

    Ditulis oleh: dr. Nurul Larasati

     

    Referensi

    1. Castro R. Diabetes and fasting: can I fast during Ramadan? [Internet]. 2021.
    2. Diabetes and Ramadan [Internet]. 2022.
    3. Al-Arouj M et al. Recommendations for Management of Diabetes During Ramadan. Diabetes Care 2005;28(9):2305–2311 

     

    12 April 2022

    Read More
  • Diabetes adalah penyakit jangka panjang yang menyebabkan kadar gula darah dalam tubuh seseorang menjadi terlalu tinggi. Sekitar 415 juta orang di dunia mengidap diabetes pada tahun 2020. Indonesia menempati peringkat kelima dunia dengan 19,5 juta penderita diabetes, dimana 80% dari penderita tersebut tidak menyadari mereka memiliki diabetes. Diabetes tidak hanya menyerang dewasa, tapi juga anak-anak dan […]

    Menjaga Pola Hidup Sehat untuk Penderita Diabetes

    Diabetes adalah penyakit jangka panjang yang menyebabkan kadar gula darah dalam tubuh seseorang menjadi terlalu tinggi. Sekitar 415 juta orang di dunia mengidap diabetes pada tahun 2020. Indonesia menempati peringkat kelima dunia dengan 19,5 juta penderita diabetes, dimana 80% dari penderita tersebut tidak menyadari mereka memiliki diabetes. Diabetes tidak hanya menyerang dewasa, tapi juga anak-anak dan ibu hamil.

    Menjaga Pola Hidup Sehat untuk Penderita Diabetes

    Menjaga Pola Hidup Sehat untuk Penderita Diabetes

    Orang dengan diabetes memiliki risiko tinggi mengalami komplikasi bila tidak mengelola penyakitnya dengan baik. Komplikasi dari diabetes diantaranya penyakit jantung dan pembuluh darah, kebutaan, dan kerusakan saraf dan ginjal. Maka, pengelolaan penting sekali komitmen Anda dalam memperbaiki pola hidup ke arah yang lebih sehat.

    Mengelola diabetes

    Banyak faktor yang mempengaruhi munculnya diabetes, seperti usia, riwayat diabetes di keluarga, kebiasaan merokok, obesitas, dan jarang beraktivitas fisik atau olahraga. Akan sulit sekali bagi Anda untuk mengubah faktor keturunan, namun Anda memiliki kesempatan untuk memperbaiki faktor gaya hidup agar menjadi lebih sehat.

    • Pemilihan makanan yang tepat

    Mengelola kadar gula darah adalah kunci dari hidup dengan diabetes, dan makan makanan yang tepat adalah kunci dari mengelola kadar gula darah. Makan makanan yang tepat artinya makan dalam jumlah yang benar dan di waktu yang tepat. Pilihlah makanan sehat yang bervariasi dan mudah Anda dapatkan bahannya agar bisa selalu konsisten. Utamakan makanan tinggi protein dan rendah karbohidrat untuk mengendalikan rasa lapar dan nafsu makan, dan jangan lupa untuk minum air putih yang cukup. Konsultasikan dengan Ahli Gizi untuk mendapatkan saran diet yang terbaik sesuai kondisi Anda.

    • Turunkan berat badan dengan berolahraga

    Menurunkan berat badan sangat dianjurkan apabila Anda obesitas. Kadar gula darah akan menjadi lebih mudah dikendalikan ketika Anda mulai mengurangi berat badan. Alhasil, obat-obatan yang rutin dikonsumsi pun dapat berkurang dan kualitas tidur Anda menjadi lebih baik sehingga memiliki lebih banyak energi.(3) Turunkan berat badan secara bertahap dan pilihlah jenis olahraga yang sesuai dengan Anda. Bila berat badan Anda normal maupun kurang, olahraga juga akan membantu Anda menjadi lebih bugar dan, yang lebih penting, mengendalikan kadar gula darah.

    medical check up hemat, medical check up murah, medical check up ke rumah

    Panduan olahraga yang umum disarankan adalah sebagai berikut:

    1. Setiap minggu: minimal 150 menit olahraga intensitas ringan-sedang, misalnya jalan cepat, atau cukup 70 menit olahraga intensitas tinggi.
    2. Dua kali atau lebih setiap minggu: latihan kekuatan otot, biasanya menggunakan tambahan beban.

    Baca Juga: Indeks Massa Tubuh yang Sehat bagi Penderita Diabetes

    • Disiplin minum obat

    Minum obat dengan disiplin akan membantu Anda mengelola kadar gula darah dan menurunkan risiko komplikasi. Catat obat apa saja yang Anda konsumsi, dosis, dan jadwal minumnya. Simpan obat-obatan di tempat yang aman. Bicarakan dengan dokter bila Anda merasakan efek samping yang mengganggu. Jika Anda menggunakan insulin, pelajari juga alternatif area penyuntikan.

    • Rutin memantau kadar gula darah

    Pemantauan kadar gula darah penting untuk dilakukan oleh orang dengan diabetes. Pemeriksaan ini dapat dilakukan di fasilitas kesehatan ataupun secara mandiri. Pemantauan rutin memiliki banyak manfaat, diantaranya mengetahui respon pengobatan, memahami hal-hal yang memengaruhi naik turunnya kadar gula darah Anda (misalnya diet, stres, dll), dan mendeteksi hipo atau hiperglikemia. Sebelum Anda memilih untuk melakukan pemantauan gula darah secara mandiri, pastikan Anda berkonsultasi lebih dahulu dengan dokter.

    • Komitmen

    Rasa bosan dengan pengobatan dan hilangnya motivasi melakukan perubahan gaya hidup mungkin akan Anda rasakan. Namun ingatkan diri Anda kembali seberapa jauh Anda sudah berusaha dan betapa Anda menyayangi diri Anda. Temukan apa yang menjadi motivasi Anda. Kelilingi juga diri Anda dengan orang-orang yang setia mendukung, seperti keluarga dan sahabat.

    Baca Juga: Cara dan Manfaat Melakukan Pemantauan Gula Darah Mandiri

    Hidup dengan diabetes bukanlah akhir dari segalanya. Terapi jangka panjang dapat Anda ringankan melalui perubahan gaya hidup dan memiliki motivasi atau harapan. Ayo kelola diabetes dengan benar untuk hari esok yang lebih baik.

    Jika Sahabat Sehat membutuhkan layanan vaksinasi, imunisasi anak, layanan medical check uplayanan fisioterapipemeriksaan laboratorium, multivitamin, dan produk kesehatan lainnya, segera manfaatkan layanan Prosehat.  

    Informasi lebih lanjut, silahkan hubungi WA Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik http://www.prosehat.com/wa.

    Ditulis oleh: dr. Nurul Larasati

    Referensi

    1. World Diabetes Day [Internet]. 2020 January 2 [cited 2022 March 31]. NHS.
    2. Deshpande A, et al. Epidemiology of diabetes and Diabetes-Related Complications. Phys Ther. 2008 Nov; 88(11): 1254–1264.
    3. Eat Well [Internet]. 2021 August 10 [cited 2022 March 31]. CDC.
    4. Klonoff D. Benefits and Limitations of Self-Monitoring of Blood Glucose. J Diabetes Sci Technol. 2007 Jan; 1(1): 130–132.
    5. Taking Medication [Internet]. 2021 [cited 2022 March 31]. ADCES. 

     

     

    Read More
  • Setiap penderita diabetes wajib memantau kadar gula darahnya secara berkala. Hal ini bisa dilakukan secara mandiri menggunakan alat glukometer. Manfaat dari pemantauan gula darah mandiri banyak sekali, diantaranya mempelajari pola makan dan olahraga yang sesuai dengan Anda, pengaruh stres terhadap gula darah, juga respon pengobatan. Simak penjelasan dan cara melakukan pemantauan gula darah mandiri yang benar […]

    Cara dan Manfaat Melakukan Pemantauan Gula Darah Mandiri

    Setiap penderita diabetes wajib memantau kadar gula darahnya secara berkala. Hal ini bisa dilakukan secara mandiri menggunakan alat glukometer. Manfaat dari pemantauan gula darah mandiri banyak sekali, diantaranya mempelajari pola makan dan olahraga yang sesuai dengan Anda, pengaruh stres terhadap gula darah, juga respon pengobatan. Simak penjelasan dan cara melakukan pemantauan gula darah mandiri yang benar di bawah ini.

    Cara dan Manfaat Melakukan Pemantauan Gula Darah Mandiri

    Cara dan Manfaat Melakukan Pemantauan Gula Darah Mandiri

    Manfaat melakukan pemantauan mandiri

    Pemantauan gula darah mandiri sudah seharusnya menjadi bagian dari manajemen orang dengan diabetes. Tindakan ini memberikan informasi yang Anda butuhkan mengenai perkembangan profil gula darah Anda dan hal-hal yang mempengaruhinya. Berikut adalah beberapa manfaatnya:

    1. mengetahui naik turunnya kadar gula darah,
    2. mengetahui respon pengobatan,
    3. membantu penyesuaian dosis obat diabetes,
    4. membantu dalam pencapaian target HbA1c,
    5. dapat langsung mengetahui bila mengalami hipo atau hiperglikemia, dan
    6. memahami faktor-faktor yang mempengaruhi kadar gula darah, seperti jenis makanan (diet), olahraga, dan stres

    medical check up hemat, medical check up murah, medical check up ke rumah

    Untuk mendapatkan manfaat maksimal dari pemantauan gula darah mandiri, disarankan agar Anda belajar langsung dari tenaga kesehatan. Hal-hal yang perlu dipelajari termasuk:

    1. cara melakukan pemeriksaan darah
    2. target kadar gula darah
    3. kapan dan frekuensi pemeriksaan
    4. langkah yang harus diambil setelah mengetahui hasil
    5. kapan harus mengevaluasi ulang program pemantauan mandiri disesuaikan dengan kondisi Anda

    Baca Juga: Kenali Gejala Awal Diabetes Pada Anak

    Cara melakukan pemeriksaan gula darah mandiri

    Ada banyak sekali merk glukometer di pasaran dengan harga yang bervariasi. Anda boleh meminta saran dari tenaga kesehatan namun tetap sesuaikan dengan anggaran Anda. Karena Anda akan melakukan pemeriksaan secara mandiri, maka Anda harus paham cara penanganan alat dan prosedur pemeriksaannya. Untuk pencatatan, sebaiknya Anda memiliki buku catatan khusus.

    1. Penanganan ala
      • Cuci tangan dengan sabun sebelum menyiapkan alat.
      • Strip pemeriksaan (test strip) hanya digunakan satu kali. Strip harus disimpan di tabung tertutup yang disediakan untuk menjaga kualitasnya. Pastikan belum kadaluarsa.
      • Hanya sedikit sampel darah yang dibutuhkan. Sampel yang terlalu sedikit tidak akan bisa dibaca oleh alat.
      • Konsultasikan dengan tenaga kesehatan bila alat menunjukkan hasil yang tidak biasa.
    2. Memeriksa gula dara
      • Cuci tangan dengan sabun untuk mencegah infeksi.
      • Masukkan strip pemeriksaan ke dalam alat.
      • Masukkan lancet ke alat tusuk yang disediakan.
      • Tusuk salah satu ujung jari Anda.
      • Tekan-tekan jari agar sampel darah terkumpul cukup (bila diperlukan).
      • Teteskan sampel darah ke strip pemeriksaan.
      • Tunggu hasil muncul di layar.
      • Tulis hasil di buku catatan.

    Baca Juga: Panduan Asupan Sehat untuk Menurunkan Kadar Gula Darah

    Frekuensi pemeriksaan gula darah

    Pemeriksaan gula darah dilakukan sebanyak yang disarankan oleh dokter Anda, biasanya mulai dari satu kali sampai empat kali per hari. Waktunya dapat bervariasi, misalnya sebelum makan, saat mau tidur, 2 jam setelah makan, bila Anda merasa lemas, dan saat puasa. Pada kondisi-kondisi tertentu diperlukan pemeriksaan yang lebih sering, diantaranya

    1. Baru didiagnosis diabetes
    2. Memulai jenis pengobatan baru
    3. Belum mencapai target kadar gula
    4. Rencana hamil atau sedang hamil.

    Penelitian menunjukkan bahwa pemantauan gula darah mandiri dapat memperbaiki kadar HbA1c dan kondisi diabetes secara umum. Pemantauan mandiri juga menjaga Anda dari risiko hipo dan hiperglikemia dan memotivasi Anda untuk terus menjaga kesehatan. Jangan sungkan untuk berlatih bersama tenaga kesehatan sebelum memulai.

    Baca Juga: Berbagai Faktor Penyebab Diabetes yang Paling Banyak Ditemukan

    Jika Sahabat Sehat membutuhkan layanan vaksinasi, imunisasi anak, layanan medical check uplayanan fisioterapipemeriksaan laboratorium, multivitamin, dan produk kesehatan lainnya, segera manfaatkan layanan Prosehat. 

    Informasi lebih lanjut, silahkan hubungi WA Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik http://www.prosehat.com/wa.

    Ditulis oleh: dr. Nurul Larasati

    Referensi

    1. Self Monitoring of Blood Glucose [Internet]. Diabetes Québec Team of Health Professionals. 2017 March [cited 2022 March 31]. Available from: https://www.diabete.qc.ca/en/living-with-diabetes/care-and-treatment/self-control/self-monitoring-of-blood-glucose/.
    2. Kirk J, Stegner J. Self Monitoring of Blood Glucose: Practical Aspects. J Diabetes Sci Technol. 2010 Mar; 4(2): 435–439.
    3. Schnell O et al. Self Monitoring of Blood Glucose. A Prerequisite for Diabetes Management in Outcome Trials. J Diabetes Sci Technol. 2014 May; 8(3): 609–614.
    4. Klonoff D. Benefits and Limitations of Self-Monitoring of Blood Glucose. J Diabetes Sci Technol. 2007 Jan; 1(1): 130–132.
    Read More
  • Menjaga berat badan yang sehat merupakan hal penting bagi semua orang, tidak terkecuali orang dengan diabetes. Salah satu cara untuk mengetahui berat badan yang sehat bagi Anda bisa dengan menggunakan perhitungan Indeks Massa Tubuh (IMT).  Berat badan yang sehat memberikan dampak baik terhadap kesehatan, seperti menjaga kestabilan tekanan darah dan kolesterol, serta mengurangi risiko terjadinya […]

    Indeks Massa Tubuh yang Sehat bagi Penderita Diabetes

    Menjaga berat badan yang sehat merupakan hal penting bagi semua orang, tidak terkecuali orang dengan diabetes. Salah satu cara untuk mengetahui berat badan yang sehat bagi Anda bisa dengan menggunakan perhitungan Indeks Massa Tubuh (IMT). 

    Indeks Massa Tubuh yang Sehat bagi Penderita Diabetes

    Indeks Massa Tubuh yang Sehat bagi Penderita Diabetes

    Berat badan yang sehat memberikan dampak baik terhadap kesehatan, seperti menjaga kestabilan tekanan darah dan kolesterol, serta mengurangi risiko terjadinya komplikasi. Tidak hanya itu, memiliki berat badan yang sehat akan memengaruhi persepsi seseorang tentang dirinya. Ia akan merasa dan terlihat sehat.

    Dengan berbagai restriksi jenis makanan, bagaimana cara orang dengan diabetes dapat mengatur indeks massa tubuh yang sehat?

    Mengenal Indeks Massa Tubuh

    Indeks Massa Tubuh adalah alat skrining untuk pengkategorian berat badan berdasarkan tinggi badan dan berat badan. IMT tidak mengukur lemak tubuh secara langsung, namun Anda bisa mendapatkan gambaran umumnya. Dari IMT, Anda juga bisa mengetahui risiko penyakit metabolik dan penyakit lainnya.

    Berikut cara menghitung Indeks Massa Tubuh:

    Dari hasil perhitungan, Anda dapat mengetahui kategori berat badan Anda. Untuk orang Indonesia, nilai Indeks Massa Tubuh merujuk kepada kriteria Asia Pasifik, yaitu:

    Klasifikasi IMT (kg/m2)
    Berat badan kurang (underweight) < 18,5
    Berat badan normal 18,5 – 22,9
    Berat badan berlebih 23 – 24,9
    Obesitas > 25

    medical check up hemat, medical check up murah, medical check up ke rumah

    Menaikkan Berat Badan

    Tidak semua orang diabetes memiliki berat badan berlebih. Sebagian penderita diabetes justru memiliki berat badan kurang (underweight). Bila Anda ingin menaikkan berat badan untuk mencapai berat badan atau Indeks Massa Tubuh yang sehat, sangat disarankan untuk Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan Ahli Gizi dan dokter yang memantau diabetes Anda. Ahli Gizi akan menjelaskan program diet yang terbaik untuk menaikkan berat badan sesuai dengan kondisi diabetes yang Anda miliki.

    Beberapa tipsnya antara lain:

    1. Makan dengan porsi kecil tapi lebih sering.
    2. Gunakan produk tinggi lemak, misalnya susu, krim, keju, yogurt, sebagai snack, campuran makan, atau minuman.
    3. Tambahkan lemak tak jenuh (unsaturated fat) ke makanan, seperti minyak zaitun dan minyak bunga matahari.

    Selalu catat apa yang Anda makan dan minum, porsi dan waktunya sebagai bahan evaluasi bersama Ahli Gizi.

    Baca Juga: Berbagai Faktor Penyebab Diabetes yang Paling Banyak Ditemukan

    Menurunkan Berat Badan

    Menurunkan berat badan bisa jadi tantangan besar bagi Anda yang memiliki berat badan lebih. Namun, menurunkan berat badan memberikan banyak manfaat bagi orang dengan diabetes. Kadar gula darah Anda akan lebih mudah dikelola, Anda akan memiliki lebih berenergi, dan menurunkan risiko terjadinya komplikasi.

    Ada banyak sekali jenis diet untuk menurunkan berat badan. Bicarakan dengan Ahli Gizi untuk rekomendasi diet terbaik bagi Anda dan dengan pertimbangan bahan makanan yang mudah Anda akses dan sukai. Selain diet, olahraga akan sangat membantu penurunan berat badan.

    Baca Juga: Kenali Berbagai Macam Komplikasi Akibat Diabetes

    Menjaga Berat Badan yang Sehat

    Untuk menjaga berat badan yang sehat, diperlukan komitmen untuk terus memelihara kebiasaan baik yang telah Anda bangun. Secara umum, rekomendasinya adalah sebagai berikut:

    1. Makan dengan benar.
    2. Perhatikan berat badan dan lingkar perut. Lingkar perut yang sehat untuk perempuan adalah < 80 cm dan laki-laki < 90 cm.
    3. Aktif bergerak dan berolahraga.
    4. Kontrol kesehatan rutin dengan dokter.

    Bila Anda telah mencapai berat badan yang sehat atau memiliki Indeks Massa Tubuh normal, saatnya giliran Anda memberikan dukungan kepada mereka yang masih berusaha.

    Baca Juga: Kenali Berbagai Bahaya Diabetes Pada Pria

    Jika Sahabat Sehat membutuhkan layanan vaksinasi, imunisasi anak, layanan medical check uplayanan fisioterapipemeriksaan laboratorium, multivitamin, dan produk kesehatan lainnya, segera manfaatkan layanan Prosehat.  

    Informasi lebih lanjut, silahkan hubungi WA Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik http://www.prosehat.com/wa.

    Ditulis oleh: dr. Nurul Larasati

    Referensi

    • What’s Your Healthy Weight When You Have Diabetes 
    • About Adult BMI [Internet]. CDC. 2021
    • Tips to Gain Weight [Internet]. Diabetes UK. 2022
    Read More
  • Ikatan Dokter Indonesia (IDI) memaparkan bahwa Indonesia merupakan penyumbang kasus dan kematian tertinggi di Asia Tenggara akibat penyakit meningitis, yaitu kondisi peradangan dan infeksi selaput otak. Jika tidak ditangani dengan tepat 50% kasus meningitis akan berakhir pada kematian. Apa yang menjadi penyebab infeksi otak Meningitis dan bagaimana cara pencegahan penyakit meningitis ? Mari simak penjelasan […]

    Penyebab Infeksi Otak Meningitis dan Cara Mencegahnya

    Ikatan Dokter Indonesia (IDI) memaparkan bahwa Indonesia merupakan penyumbang kasus dan kematian tertinggi di Asia Tenggara akibat penyakit meningitis, yaitu kondisi peradangan dan infeksi selaput otak. Jika tidak ditangani dengan tepat 50% kasus meningitis akan berakhir pada kematian.

    Apa yang menjadi penyebab infeksi otak Meningitis dan bagaimana cara pencegahan penyakit meningitis ? Mari simak penjelasan berikut.

    Penyebab Infeksi Otak Meningitis dan Cara Mencegahnya

    Penyebab Infeksi Otak Meningitis dan Cara Mencegahnya

    Apa Itu Penyakit Meningitis?

    Meningitis merupakan kondisi peradangan pada selaput lapisan otak atau yang disebut dengan meninges. Kondisi ini dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, virus dan jamur yang menginfeksi cairan otak dan tulang belakang. Selain itu beberapa kondisi medis lainnya dapat menyebabkan meningitis, yaitu cedera kepala, kanker, efek samping obat dan komplikasi infeksi pada area tubuh lainnya.

    Penyebab Meningitis

    Berikut adalah beberapa organisme yang menyebabkan meningitis, yaitu:

    • Meningitis Bakteri
      Disebabkan oleh beberapa jenis bakteri, seperti Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenzae, Staphylococcus aureus, Neisseria meningitidis, Listeria monocytogenes.
    • Meningitis Virus
      Meningitis virus adalah infeksi selaput otak yang disebabkan karena infeksi virus, seperti enterovirus, mumps, virus HIV, virus herpes simplex, virus west nile. Biasanya meningitis virus memiliki gejala yang tergolong ringan dan dapat pulih dengan sendirinya dibandingkan dengan meningitis bakteri.

    vaksin ke rumah, layanan ke rumah, vaksinasi di rumah aja

    • Meningitis Jamur
      Meningitis jamur biasanya menyerang seseorang dengan daya tahan tubuh yang lemah, seperti penderita penyakit autoimun, kanker dan penyakit kronis tertentu (misalnya, HIV/AIDS). Beberapa jamur yang dapat menyebabkan meningitis antara lain cryptococcus, Blastomyces, histoplasma dan coccidioides yang terdapat pada kotoran hewan seperti burung dan kelelawar.
    • Meningitis Parasit
      Biasanya disebabkan karena parasit Angiostrongylus cantonensis dan Baylisascaris procyonis yang menginfeksi melalui makanan yang tercemar kotoran seperti siput, ikan dan unggas.
    • Meningitis Amoeba
      Meningitis yang disebabkan karena amoeba sangat jarang terjadi.Amoeba yang menyebabkan meningitis adalah Naegleria fowleri yang biasanya disebabkan karena mengkonsumsi air minum dari alam bebas yang tercemar amoeba ini.

    Baca Juga: Manfaat Vaksin Meningitis dan Yellow Fever Sebelum Umroh

    Gejala Meningitis

    Secara umum gejala meningitis pada fase awal sangat mirip dengan gejala influenza. Berikut ini gejala meningitis secara umum, yaitu:

    • Demam 
    • Leher kaku
    • Nyeri kepala berat
    • Nyeri kepala disertai dengan mual dan muntah
    • Sulit berkonsentrasi
    • Kejang
    • Mengantuk dan sulit berjalan 
    • Sensitif terhadap cahaya 
    • Nafsu makan menurun
    • Kemerahan pada kulit 

    Jika mengalami keluhan diatas, sebaiknya Sahabat Sehat segera memeriksakan ke dokter agar mendapatkan penanganan lebih lanjut.

    Baca Juga: Pentingnya Vaksin Meningitis Untuk Calon Mahasiswa Luar Negeri

    Tips Mencegah Meningitis

    Untuk mencegah meningitis Sahabat Sehat dianjurkan melakukan berbagai hal berikut: 

    • Mencuci tangan setiap kali selesai beraktivitas atau sebelum makan.
    • Memasak makanan hingga matang 
    • Menggunakan masker bila sedang sakit
    • Hindari kontak dengan pasien yang sedang terinfeksi
    • Jangan berbagi makanan atau minuman yang sedang dimakan atau barang pribadi (pisau cukur, lipstick, sikat gigi)
    • Menerapkan pola hidup sehat, misalnya olahraga teratur dan cukup istirahat minimal 7-9 jam
    • Mengikuti vaksinasi, seperti vaksin meningitis, vaksin PCV (pneumococcal), maupun Vaksin Hib (Haemophilus influenzae B), untuk melindungi dari kuman penyebab meningitis.

    Baca Juga: Selain Haji dan Umroh, Vaksin Meningitis Juga Penting untuk Ke Timur Tengah dan Afrika

    Nah Sahabat Sehat, itulah mengenai penyakit meningitis yang menginfeksi selaput otak. Jika Sahabat Sehat berminat menerima vaksinasi untuk mencegah meningitis, segera manfaatkan layanan imunisasi ke rumah dari Prosehat. Informasi lebih lanjut hubungi Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik http://www.prosehat.com/wa.

    Ditulis oleh: dr. Jesica Chintia Dewi
    Ditinjau oleh: dr. Monica C

     

    Referensi

    1. Antara News. Setahun mengenang Glenn Fredly, ketahui gejala meningitis pada anak. Indonesia : Antara News.
    2. Centers for Disease Control and Prevention. Meningitis. USA :  Centers for Disease Control and Prevention.
    3. Centers for Disease Control and Prevention. About Bacterial Meningitis Infection. USA : Centers for Disease Control and Prevention.
    4. Centers for Disease Control and Prevention. Viral Meningitis. USA : Centers for Disease Control and Prevention.
    5. Centers for Disease Control and Prevention. Fungal Meningitis. USA : Centers for Disease Control and Prevention.
    6. Centers for Disease Control and Prevention. Parasitic Meningitis. USA : Centers for Disease Control and Prevention.
    7. Centers for Disease Control and Prevention. Amebic Meningitis. USA : Centers for Disease Control and Prevention.
    8. Centers for Disease Control and Prevention. Non-Infectious Meningitis. USA : Centers for Disease Control and Prevention.
    9. Mayo Clinic. Meningitis – Symptoms and causes. USA : Mayo Clinic.
    10. Cassoobhoy A. Meningitis (Bacterial, Viral, and Fungal). USA : WebMD.
    Read More
  • Pneumonia merupakan infeksi pada saluran pernapasan dan paru yang dapat menjangkiti siapapun. Pneumonia dapat disebabkan oleh berbagai penyebab, misalnya bakteri, virus maupun jamur. Pneumonia merupakan salah satu penyakit infeksi penyebab kematian anak terbesar di dunia bila dibandingkan dengan penyakit infeksi lainnya. Di Indonesia, lebih dari 19.000 orang balita meninggal dunia pada tahun 2018 silam atau dapat […]

    Penyebab Pneumonia Pada Bayi Baru Lahir

    Pneumonia merupakan infeksi pada saluran pernapasan dan paru yang dapat menjangkiti siapapun. Pneumonia dapat disebabkan oleh berbagai penyebab, misalnya bakteri, virus maupun jamur. Pneumonia merupakan salah satu penyakit infeksi penyebab kematian anak terbesar di dunia bila dibandingkan dengan penyakit infeksi lainnya.

    Di Indonesia, lebih dari 19.000 orang balita meninggal dunia pada tahun 2018 silam atau dapat dikatakan setiap jam terdapat 2 orang anak yang meninggal dunia akibat penyakit infeksi pernapasan ini.

    Penyebab Pneumonia Pada Bayi Baru Lahir

    Penyebab Pneumonia Pada Bayi Baru Lahir

    Diketahui berdasarkan Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2013 menunjukkan angka penderita pneumonia pada balita cukup tinggi yaitu 4,5 per 100 balita. Sementara berdasarkan data Badan Kesehatan Dunia atau WHO (World Health Organization) diketahui bahwa angka kematian anak berusia dibawah 5 tahun akibat pneumonia mencapai 15% pada tahun 2017, atau setara dengan 5,5 juta orang anak.

    Apakah Pneumonia Dapat Menginfeksi Bayi Baru Lahir?

    Pneumonia pada bayi baru lahir disebut juga dengan pneumonia neonatal. Kondisi ini mengakibatkan peradangan paru dan saluran pernapasan, sehingga beresiko menyebabkan sesak nafas yang dapat berujung pada syok dan kematian. Pneumonia pada bayi baru lahir dapat terjadi beberapa jam hingga 7 hari setelah bayi dilahirkan.

    imunisasi anak di rumah, imunisasi anak hemat, imunisasi anak murah, imunisasi si kecil

    Penyebab Pneumonia Pada Bayi Baru Lahir

    Berbagai organisme penyebab pneumonia pada bayi yang baru dilahirkan kemungkinan besar didapatkan dari jalan lahir (kemaluan ibu) ketika proses persalinan. Berikut ada beberapa jenis organisme yang menyebabkan pneumonia pada bayi baru lahir, yaitu : Streptococcus grup A dan B, Staphylococcus aureus, Escherichia coli, Klebsiella, dan Proteus. Selain itu Pseudomonas, Citrobacter, Bacillus, Serratia dan virus (Rhinovirus, Adenovirus, Human Metapneumovirus, Enterovirus, Coronavirus dan Herpes simplex virus) serta jamur.

    Risiko pneumonia meningkat pada beberapa kondisi berikut, yaitu:

    • Ibu hamil mengalami ketuban pecah dini
    • Infeksi rahim atau pada area kemaluan di masa kehamilan
    • Bayi baru lahir menjalani perawatan di ruang ICU
    • Ibu mengkonsumsi obat antibiotik selama masa kehamilan
    • Ibu merokok di masa kehamilan
    • Bayi lahir sungsang 
    • Ibu mengalami demam saat persalinan
    • Ibu menderita infeksi saluran kemih berulang.

    Baca Juga: Kenali Berbagai Jenis Imunisasi Pneumonia

    Apa Gejala Pneumonia Pada Bayi Baru Lahir?

    Sahabat Sehat, berikut adalah berbagai gejala yang dialami bayi jika menderita pneumonia, yaitu: 

    • Sesak nafas dan kesulitan saat bernafas
    • Bayi terdengar seperti sedang merintih dan tidak kuat menangis.
    • Jari-jari serta bibir terlihat kebiruan
    • Wajah pucat
    • Jari dan tubuh teraba dingin 

    Pneumonia pada bayi baru lahir tidak selalu disertai dengan demam, berbeda dengan anak yang lebih besar yang mungkin akan disertai dengan demam. Selain itu, pneumonia pada bayi baru lahir dapat disertai dengan keluhan lain misalnya kulit tampak kemerahan, gula darah turun, perut membuncit dan bayi jarang buang air kecil.

    Baca Juga: Yuk, Kenali Bahaya Pneumonia dan Pencegahannya Lebih Lanjut

    Bagaimana Cara Mencegah Pneumonia?

    Untuk mencegah pneumonia pada bayi yang baru lahir, ibu hamil disarankan untuk kontrol rutin ke dokter selama kehamilan. Selain itu, usahakan untuk menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah terkena infeksi serta menjaga kebersihan tubuh terutama kemaluan. Hindari mengkonsumsi obat-obatan selama masa kehamilan tanpa saran dokter.

    Selain itu untuk mencegah pneumonia pada anak, Sahabat Sehat dapat memberikan imunisasi seperti pneumococcus conjugated vaccine (PCV), dan haemophilus influenzae type B (Hib). Imunisasi PCV dapat diberikan pada umur 2,4 dan 6 bulan dengan booster pada umur 12 – 15 bulan. Sementara imunisasi HiB dapat diberikan pada saat anak berusia 2, 3, dan 4 bulan, serta 18 bulan.

    Baca Juga: Imunisasi Anak di Rumah Bagi Warga Jakarta

    Nah Sahabat Sehat, itulah mengenai penyakit pneumonia yang dapat menyerang Si Kecil. Salah satu cara untuk mencegah pneumonia adalah dengan mengikuti imunisasi baik PCV (pneumococcus conjugated vaccine) dan HiB (haemophilus influenzae type B).

    Jika Sahabat Sehat membutuhkan layanan konsultasi dokter, layanan vaksinasi, imunisasi anak, layanan medical check uplayanan fisioterapipemeriksaan laboratorium, multivitamin, dan produk kesehatan lainnya, segera manfaatkan layanan Prosehat yang turut menyediakan layanan Chat Dokter 24 Jam

    Informasi lebih lanjut, silahkan hubungi WA Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik http://www.prosehat.com/wa.

    Ditulis oleh: dr. Jesica Chintia Dewi
    Ditinjau oleh: dr. Monica C

     

    Referensi

    1. UNICEF. Kenali 6 Fakta tentang Pneumonia pada Anak.
    2. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pneumonia Pada Anak bisa Dicegah dan Diobati.
    3. Ramdhani J. Hitung Napas Anak: Deteksi Awal Sesak Napas pada Anak dengan Pneumonia.
    4. M Cronan. Pneumonia (for Parents).
    5. ADA Health. Pediatric Pneumonia.
    Read More
Chat Asisten Maya
di Prosehat.com