Telp / WhatsApp : 0811-1816-800

Archive for Category: Kesehatan Umum

Showing 331–340 of 1371 results

  • Ditulis oleh : dr. Monica Cynthia Dewi Sahabat Sehat, selama pandemi Covid-19 ternyata masih banyak orang tua yang kurang waspada dan enggan mengajarkan anak menggunakan masker. Diketahui per Senin, 28 Juni 2021 sebanyak 1.244 orang anak terpapar Covid-19 di DKI Jakarta. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia mengungkapkan […]

    Bagaimana Gejala dan Penanganan Covid-19 Pada Anak ?

    Ditulis oleh : dr. Monica Cynthia Dewi

    vaksin flu bagi masyarakat

    Sahabat Sehat, selama pandemi Covid-19 ternyata masih banyak orang tua yang kurang waspada dan enggan mengajarkan anak menggunakan masker. Diketahui per Senin, 28 Juni 2021 sebanyak 1.244 orang anak terpapar Covid-19 di DKI Jakarta. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia mengungkapkan kasus Covid-19 pada anak tersebut menyumbang 13% dari angka kasus baru pada 28 Juni 2021 di Provinsi DKI Jakarta yang berjumlah 8.348 kasus. Nah Sahabat Sehat, bagaimana gejala dan penanganan Covid-19 pada anak ? Mari simak penjelasan berikut.

    Gejala Covid-19 Pada Anak

    Sahabat Sehat, kasus Covid-19 pada anak dapat diklasifikasikan sebagai berikut sesuai dengan derajat keparahannya :

    Tanpa Gejala

    Pada kondisi ini, hasil pemeriksaan SARS-CoV-2 menunjukan reaktif namun anak tidak ada keluhan apapun. 

    Gejala Ringan

    Selanjutnya pada infeksi Covid-19 dengan gejala ringan, anak mengalami beberapa gejala berikut :

    • Demam
    • Lelah dan nyeri otot
    • Batuk
    • Nyeri tenggorokan
    • Pilek dan bersin.

    Beberapa kasus mungkin tidak disertai demam, namun anak dapat mengalami gejala pada saluran pencernaan seperti mual, muntah, nyeri perut, diare, maupun keluhan lainnya.

    Baca Juga : Gejala Covid-19 pada Anak-Anak

    Gejala Sedang

    Sementara pada infeksi Covid-19 gejala sedang, ditandai dengan beberapa gejala berikut :

    • Demam
    • Batuk
    • Nafas cepat
    • Nafas berbunyi

    Keluhan di atas tanpa disertai dengan tanda kekurangan oksigen (bibir dan jari kebiruan) serta tanpa disertai gangguan pernapasan berat.

    Gejala Berat

    Apabila tidak ditangani dengan baik, dapat mengalami gejala berat. Pada kondisi ini, anak dapat menunjukan beberapa gejala berikut :

    • Sesak nafas
    • Bibir dan jari tampak kebiruan
    • Dada tampak cekung
    • Kadar oksigen dalam tubuh (saturasi oksigen) mencapai kurang dari 92%
    • Kejang maupun penurunan kesadaran
    • Muntah 

    Gejala Kritis

    Pada gejala kritis, anak mengalami perburukan ditandai dengan gagal nafas, gangguan saraf,  kerusakan miokard, gangguan pembekuan darah, gangguan ginjal maupun kerusakan multi organ dalam tubuh.

    Sindrom Peradangan Multisistem 

    Pada kondisi ini, anak mengalami demam lebih dari 3 hari disertai tanda peradangan multi organ yaitu :

    • Ruam kulit
    • Mata kemerahan
    • Peradangan rongga mulut
    • Tekanan darah menurun
    • Kelainan pada fungsi jantung dan gangguan pembekuan darah
    • Diare, muntah, ataupun nyeri perut

    Baca Juga : Waspada Kenaikan Angka Covid-19 pada anak

    Penanganan Covid-19 Pada Anak

    Kasus Covid-19 pada anak ditangani sesuai dengan derajat keparahannya. Orang tua harus lebih waspada dan memastikan keluhan yang dialami anak. Sahabat Sehat, berikut penanganan Covid-19 pada anak :

    Tanpa Gejala dan Gejala Ringan

    Anak dapat melakukan isolasi mandiri dirumah dan diberikan makanan bergizi seimbang seperti buah dan sayur. Berikan multivitamin sebagai berikut :

    • Vitamin C 

    Pada usia 1-3 tahun  : dosis maksimal 400 mg per hari

    Pada usia 4-8 tahun : dosis maksimal 600 mg per hari

    Pada usia 9-13 tahun : dosis maksimal 1200 mg per hari

    Pada usia 12-18 tahun : dosis maksimal 1800 mg per hari

    • Zink

    Sahabat Sehat dapat memberikan tablet Zink 20 mg per hari

    Gejala Sedang

    Pada infeksi Covid-19 gejala sedang, anak melakukan isolasi di ruang perawatan. Dokter akan menganjurkan beberapa pemeriksaan seperti laboratorium darah rutin, fungsi hati, fungsi ginjal, rontgen dan pemeriksaan lainnya sesuai indikasi. Orangtua penunggu pasien turut dilakukan pemeriksaan Covid-19 (swab antigen maupun swab PCR).

    Dokter akan memberikan oksigen tambahan, cairan infus, nutrisi yang bergizi seimbang, obat antivirus (Oseltamivir), antibiotik, kortikosteroid, serta multivitamin. Multivitamin yang diberikan yaitu Vitamin C dan Zink, dengan dosis anjuran seperti pada kondisi Tanpa Gejala dan Gejala Ringan.

    Produk Terkait : Cara Imunisasi Tetap Aman selama Covid-19

    Gejala Berat dan Kritis

    Pada infeksi Covid-19 dengan gejala berat dan kritis, anak akan diisolasi dalam ruangan perawatan bertekanan tinggi. Akan dilakukan beberapa pemeriksaan seperti laboratorium darah rutin, fungsi hati, fungsi ginjal, rontgen, pemeriksaan pembekuan darah, maupun rekam jantung.

    Pada kondisi ini anak akan diberikan penanganan seperti pada kondisi Gejala Sedang, namun ditambahkan dengan pemberian IVIG (terapi imunoglobulin intravena), kortikosteroid, antikoagulan, dan antiinflamasi sesuai dengan pertimbangan dokter. 

     

    Nah Sahabat Sehat, itulah mengenai gejala dan penanganan Covid–19 pada anak. Untuk mencegah anak terinfeksi Covid-19, terapkan protokol kesehatan 5M (mencuci tangan, menggunakan masker, menjauhi kerumunan, menjaga jarak, dan membatasi mobilisasi).

    Bagi Sahabat Sehat di rumah yang ingin melakukan pemeriksaan Covid-19, segera manfaatkan layanan Prosehat. Info lebih lengkap silahkan hubungi hubungi Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik http://www.prosehat.com/wa.

    Referensi :

    1. Wiryono S. 1.244 Anak di Jakarta Dinyatakan Positif Covid-19 Hari Ini [Internet]. Indonesia : Kompas. 2021 [updated 2021 June 28; cited 2021 June 29]. Available from :  https://nasional.kompas.com/read/2021/06/28/20074961/1244-anak-di-jakarta-dinyatakan-positif-covid-19-hari-ini.
    2. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia, Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia, Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia, Ikatan Dokter Anak Indonesia.Pedoman Tatalaksana Covid-19. Edisi 3. Indonesia:  Ikatan Dokter Indonesia; 2020
    Read More
  • Ditulis oleh : dr. Jesica Chintia Dewi Ditinjau oleh : dr. Monica Cynthia D Sahabat Sehat, angka kasus positif Covid-19 di Indonesia semakin lama semakin meningkat terutama dalam dua minggu terakhir. Akibatnya, tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit meningkat hingga lebih dari 80%. Banyak pasien yang mengantri untuk mendapatkan pelayanan medis.1,2 Sehingga disarankan bagi […]

    Bagaimana Cara Merawat Keluarga Isoman di Rumah?

    Ditulis oleh : dr. Jesica Chintia Dewi

    Ditinjau oleh : dr. Monica Cynthia D

    medical check up di masa pandemi

    Sahabat Sehat, angka kasus positif Covid-19 di Indonesia semakin lama semakin meningkat terutama dalam dua minggu terakhir. Akibatnya, tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit meningkat hingga lebih dari 80%. Banyak pasien yang mengantri untuk mendapatkan pelayanan medis.1,2 Sehingga disarankan bagi orang yang diduga ataupun terkonfirmasi menderita Covid-19 baik tanpa gejala maupun mengalami gejala ringan, untuk melakukan isolasi mandiri di rumah. 

    Nah Sahabat Sehat, bagaimana cara merawat anggota keluarga yang menderita Covid-19 di rumah ? Mari simak penjelasan berikut

    Kenali Gejala Covid-19

    Sahabat Sehat, secara umum penyakit Covid-19 dibagi menjadi beberapa derajat keparahan yaitu tanpa gejala, gejala ringan, gejala sedang, gejala berat, dan kritis.

    Sebelum menentukan apakah pasien perlu dirawat di rumah sakit atau cukup dengan isolasi mandiri di rumah, Sahabat Sehat perlu mengenali gejala dan berkonsultasi dengan dokter. Jika mengalami infeksi Covid-19 tanpa gejala maupun gejala ringan, Sahabat Sehat dapat melakukan isolasi mandiri di rumah. Namun pada kondisi gejala sedang, berat dan kritis maka penanganan harus di rumah sakit.3

    Produk Terkait : Rapidtest Covid19

    Gejala Ringan Covid-19

    Pada kondisi gejala ringan, pasien mengalami keluhan demam, batuk, kelelahan, nafsu makan menurun, nafas pendek, serta nyeri otot. Selain itu, dapat disertai gejala lain yang tidak spesifik seperti sakit tenggorokan, hidung tersumbat, sakit kepala, diare, mual dan muntah, kehilangan penciuman (anosmia) atau kehilangan kemampuan pengecap (ageusia). Gejala ringan tidak disertai dengan tanda kekurangan oksigen (hipoksia) yaitu bibir serta tangan dan kaki kebiruan, dan tidak disertai penurunan kesadaran.3

    Pasien dengan gejala seperti diatas dapat melakukan isolasi mandiri di rumah apabila dalam kondisi sebagai berikut :

    • Berusia dibawah 60 tahun
    • Tidak merokok
    • Tidak kelebihan berat badan
    • Tidak memiliki penyakit lain seperti penyakit jantung, kencing manis, penyakit paru-paru kronis, kanker, penyakit ginjal kronis dan gangguan sistem imun.4

    Produk Terkait : KASIH Pemeriksaan Swab Antigen in Clinic

    Bagaimana Penanganan Gejala Ringan Covid-19 ?

    Bagi Sahabat Sehat yang menderita Covid-19 dengan gejala ringan, tanpa gejala, atau jika saat ini sedang merawat anggota keluarga yang menderita Covid-19 di rumah, maka lakukan beberapa hal berikut :

    • Pasien harus tetap berada di rumah selama minimal 10 hari sejak timbulnya gejala atau dari kontak terakhir dengan seseorang yang terkonfirmasi menderita Covid-19.
    • Menjaga jarak minimal 2 meter dengan anggota keluarga lainnya.
    • Gunakan kamar terpisah dengan anggota keluarga yang lainnya.
    • Tetap gunakan masker dan membuang masker bekas ditempat khusus yang ditentukan.
    • Terapkan perilaku hidup bersih dan sehat
    • Konsumsi makanan yang bergizi
    • Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir 
    • Terapkan etika batuk dan bersin yaitu menutup hidung dan mulut dengan tisu apabila sedang batuk atau bersin.
    • Jaga kebersihan dan kesehatan rumah dengan cairan desinfektan untuk membersihkan lantai dan benda yang sering dipegang (seperti gagang pintu misalnya).
    • Lakukan pengecekan suhu harian. Apabila suhu mencapai diatas 380C, batuk memberat, dan sesak nafas maka segera konsultasikan ke Dokter.
    • Berjemur dibawah sinar matahari setiap pagi dibawah jam 10 pagi, selama 15-30 menit.
    • Buka jendela atau ventilasi agar udara bersih tetap masuk kedalam ruangan.
    • Berolahraga untuk menaikkan sistem daya tahan tubuh, seperti melakukan peregangan ringan didalam rumah.
    • Manfaatkan fasilitas telemedicine untuk berkonsultasi mengenai perkembangan kondisi Sahabat Sehat dengan dokter.5,6,7

    Hal yang Harus Dihindari Selama Isolasi Mandiri

    Selama menjalani isolasi mandiri, Sahabat Sehat harus melakukan beberapa hal berikut untuk memutus rantai penularan Covid-19 :

    • Jika Sahabat Sehat demam, batuk, pilek, maka tetap di rumah. Jangan pergi bekerja, ke sekolah, ke pasar atau ke tempat umum lainnya untuk menghindari penyebaran Covid-19 dalam masyarakat.
    • Hindari menggunakan transportasi umum.
    • Gunakan tempat tidur, alat makan dan handuk yang terpisah dengan anggota keluarga lainnya.
    • Hindari menerima tamu datang ke rumah.5,6,7

    Produk Terkait : KASIH Pemeriksaan Swab Antigen ke Rumah

    Waspadai Tanda Bahaya

    Selain itu, Sahabat Sehat perlu mengamai tanda-tanda bahaya sebagai berikut :

    • Kesulitan bernafas
    • Nyeri dada
    • Dada terasa sesak
    • Penurunan kesadaran
    • Pasien terlihat mengantuk dan malas membuka mata
    • Pucat
    • Bibir, dan jari tangan tampak kebiruan.7

    Apabila menemukan gejala di atas, segera hubungi Dokter atau bawa ke UGD terdekat sesegera mungkin untuk diberikan penanganan lebih lanjut.

    Nah Sahabat Sehat, itulah mengenai cara merawat keluarga yang sedang melakukan isolasi mandiri dirumah. Jika Sahabat Sehat mengalami keluhan selama dirumah, segera manfaatkan layanan Chat Dokter 24 Jam Prosehat. Informasi lebih lanjut, silahkan hubungi Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik http://www.prosehat.com/wa.

    Daftar Pustaka :

    1. Kontan. Covid-19 meledak, ini cara cek ketersediaan tempat tidur rumah sakit di Siranap [Internet]. Indonesia : Kontan. 2021 [2021 June 25; cited 2021 June 28]. Available from : https://kesehatan.kontan.co.id/news/covid-19-meledak-ini-cara-cek-ketersediaan-tempat-tidur-rumah-sakit-di-siranap?page=all
    2. Sari N. Cerita Dokter di RS UI: Terima Pasien Covid-19 yang Ditolak 10 RS hingga Banyak Rekan Terinfeksi Corona Halaman all – Kompas.com [Internet]. Indonesia : Kompas. 2021 [updated 2021 June 24; cited 2021 June 25]. Available from: https://megapolitan.kompas.com/read/2021/06/24/09321001/cerita-dokter-di-rs-ui-terima-pasien-covid-19-yang-ditolak-10-rs-hingga?page=all
    3. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia, Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia, Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia, Ikatan Dokter Anak Indonesia.Pedoman Tatalaksana Covid-19. Edisi 3. Indonesia:  Ikatan Dokter Indonesia; 2020.
    4. Rahmawati W. Cara melakukan isolasi mandiri di rumah bagi pasien Covid-19 [Internet]. Indonesia : Kontan. 2021 [updated 2021 June 24; cited 25 June 2021]. Available from: https://kesehatan.kontan.co.id/news/cara-melakukan-isolasi-mandiri-di-rumah-bagi-pasien-covid-19?page=all
    5. Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular. Protokol Isolasi Mandiri Covid-19 – Direktorat P2PTM [Internet]. Indonesia : Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2020 [updated 2020 Mar 26; cited 2021 June 25]. Available from: http://www.p2ptm.kemkes.go.id/kegiatan-p2ptm/dki-jakarta/protokol-isolasi-mandiri-covid-19
    6. Centers for Disease Control and Prevention. COVID-19 and Your Health [Internet]. USA : Centers for Disease Control and Prevention. 2021 [updated 2021 April 16l cited 2021 June 25]. Available from: https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/if-you-are-sick/care-for-someone.html
    7. Ministry of Health New Zealand. COVID-19: Self-isolation, managed isolation/quarantine [Internet]. New Zealand : Ministry of Health New Zealand. 2021 [updated 2021 March 16; cited 2021 June 25]. Available from: https://www.health.govt.nz/our-work/diseases-and-conditions/covid-19-novel-coronavirus/covid-19-health-advice-public/covid-19-self-isolation-managed-isolation-quarantine 
    8. Prihatini Z. Waktu Berjemur yang Baik untuk COVID-19 Ada di Jam Berapa? [Internet]. 2021 [updated 2021 Jan 16; cited 2021 June 29]. Available from : https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5336360/waktu-berjemur-yang-baik-untuk-covid-19-ada-di-jam-berapa

     

    Read More
  • Ladies, dalam kegiatan sehari-hari tentunya kita tidak luput dengan beban kerja, stres, lelah, dan mood yang tiba-tiba menurun, entah itu karena masalah pekerjaan, pertemanan maupun keuangan. Namun, bagaimana mekanisme terbentuknya stres? Sebelum membahas mengenai bagaimana cara menanggulangi stres, menu makanan apa saja yang dapat menurunkan stres dan kegiatan apa saja yang dapat meningkatkan mood, ada baiknya kita mengerti apa […]

    11 Makanan Sehat Pereda Stres yang Patut Dicoba

    Ladies, dalam kegiatan sehari-hari tentunya kita tidak luput dengan beban kerja, stres, lelah, dan mood yang tiba-tiba menurun, entah itu karena masalah pekerjaan, pertemanan maupun keuangan. Namun, bagaimana mekanisme terbentuknya stres? Sebelum membahas mengenai bagaimana cara menanggulangi stres, menu makanan apa saja yang dapat menurunkan stres dan kegiatan apa saja yang dapat meningkatkan mood, ada baiknya kita mengerti apa yang dimaksud dengan stres dan bagaimana mekanisme terjadinya stres di dalam tubuh.

    Baca Juga: Lakukan Langkah Ini Jika Stres Akibat Corona

    Stres merupakan suatu keadaan atau kondisi respons seseorang ketika menghadapi suatu masalah yang cukup serius dalam hidupnya, masalah dapat berkaitan dengan berbagai penyebab, baik dari segi lingkungan atau kehilangan anggota keluarga misalnya. Stres merupakan respons tubuh yang wajar.

    sakit kepala, stress

    Mekanisme Terjadinya Stres

    Terjadinya stres terjadi dalam 3 tahapan, tahapan pertama merupakan keadaan awal atau disebut keadaan alarm (The Initial Alarm), yaitu hormon adrenalin lepas ke dalam tubuh. Pada tahap ini, seseorang akan merespons menghadapi atau melarikan diri dari masalah tersebut. Kemudian masuk ke tahap dua, yaitu tahap jangka pendek yaitu mekanisme perlawanan (The Resistance Stage) yang disiapkan tubuh untuk berusaha mengatasi masalah dan tahap selanjutnya yang merupakan tahap terakhir adalah tahap kelelahan (The Exhaustion Stage), yaitu tubuh akan merasa lelah, pada tahap ini seseorang mulai merasakan dampak dari stres dan bisa menjadi dampak jangka panjang. Apabila seseorang tidak dapat menjaga daya tahan tubuhnya, maka akan rentan mengalami penyakit.

    Seseorang yang sedang mengalami stres, dapat dilihat dari perubahan tubuhnya, misalnya:

    • Otot terasa tegang atau kelelahan terus-menerus.
    • Kehilangan fokus dan konsentrasi.
    • Nyeri kepala berulang dan terus-menerus.
    • Tekanan darah meningkat.
    • Mudah marah.
    • Mudah tersinggung atau perasaannya lebih sensitif.
    • Nafsu makan yang berkurang atau malah meningkat.

    Stres ternyata sangat berkaitan dengan status nutrisi seseorang, beberapa penelitian mengungkapkan bahwa saat seseorang stres, akan ada kecenderungan tidak makan makanan yang bergizi, penurunan nafsu makan atau lebih memilih makanan siap saji. Berikut ini kebiasaan makanan ketika seseorang mengalami stres yang dapat memengaruhi status gizi seseorang:

    • Nafsu makan berkurang, sehingga status gizi seseorang berkurang, secara tidak langsung daya tahan tubuh juga menurun.
    • Seseorang yang stres, ada kemungkinan lebih memilih makanan yang cepat saji, makanan dalam kemasan, serta makanan yang mengandung gula tinggi.
    • Selain itu, karena terlalu sibuk atau sedang mengalami stres, seseorang cenderung melupakan jadwal makan utamanya. Hal ini menjadi pemicu konsumsi makanan ringan secara berlebihan.
    • Konsumsi kopi berlebihan. Saat stres, ada kecenderungan seseorang mencari stimulan untuk memulihkan tenaga dari kelelahan. Apabila hal ini berlangsung lama, maka akan menyebabkan ketergantungan kafein yang tentunya tidak baik bagi kesehatan tubuh. Selain itu, bahan campuran kopi seperti susu, gula, krimer dan perasa tambahan, tidak baik bagi tubuh karena menambah jumlah kalori yang masuk ke dalam tubuh.

    Adanya kaitan antara keadaan stres dengan asupan nutrisi yang mungkin kita konsumsi serta mempunyai dampak yang tidak baik bagi tubuh, maka kita harus mengantisipasi setiap makanan yang masuk ke dalam tubuh. Berikut ini anjuran makanan yang dapat dikonsumsi untuk meredakan stres dan tentunya baik untuk kesehatan tubuh:

    1. Sayuran Hijau

    Pada tahun 2012, sejumlah penelitian menyatakan konsumsi sayuran hijau pada saat stres seperti bayam yang kaya akan asam folat dapat membantu tubuh untuk membantu menyeimbangkan hormon serotonine dan dopamine, dan hormon ini membantu mencegah terjadinya stres.

    Produk Terkait: Vegefrut Kapsul Ekstrak Sayur dan Buah

    Sebuah penelitian di Universitas Otago membuktikan bahwa seseorang yang mengonsumsi sayur dan buah secara teratur, dapat membantu seseorang lebih tenang dan mempunyai mood yang lebih stabil.

    2. Kacang-kacangan

    Kacang-kacangan dipercaya mengandung tryptophan, dan asam amino yang berfungsi meningkatkan serotonin. Sehingga, seseorang yang mengonsumsi makanan yang mengandung tryptophan mempunyai mood yang lebih stabil.

    3. Makanan atau Minuman yang Difermentasi

    Suatu penelitian menyatakan bahwa kesehatan usus dimulai dari bakteri baik yang ada di dalamnya. Ketika jumlah bakteri baik jumlahnya lebih rendah dibandingkan bakteri jahat, maka akan memengaruhi neurotransmitter system otak untuk melepas hormon kortisol dan mencetuskan perasaan cemas, dan depresi. Makanan yang difermentasi contohnya minuman probiotik, yoghurt, sayuran yang difermentasi (kimchi, tape)

    Baca Juga: 5 Makanan Korea Ini Ternyata Menyehatkan

    4. Salmon

    Salmon mempunyai banyak sekali kandungan asam lemak bebas omega 3, EPA dan DHA. Omega 3 dipercaya merupakan senyawa antidepresan dan menurunkan efek cemas.

    5. Blueberries

    Anthocyanins merupakan pigmen yang terdapat pada buah berries (blueberries atau blackberries), merupakan senyawa antioksidan yang sangat tinggi. Antioksidan dipercaya meningkatkan produksi dopamine yang berfungsi meningkatkan pusar keseimbangan, fungsi memori serta menyeimbangkan mood.

    6. Dark Chocolate

    Selain rasanya yang enak, dark chocolate ternyata mempunyai segudang manfaat untuk mengatasi stres, karena di dalam kandungan dark chocolate mengandung senyawa anandamine yang dapat menghambat sinyal rasa nyeri dan depresi di otak.

    7. Biji-bijian

    Biji-bijian seperti biji labu, biji bunga matahari dan biji sesame mengandung magnesium, magnesium ini berfungsi mengaktifkan neurotransmitter serotonin. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, serotonin berfungsi mengatur emosi, perasaan cemas, marah, rasa nyeri dan depresi.

    8. Alpukat

    Selain rasanya yang enak, ternyata alpukat mengandung vitamin E, vitamin B dan asam folat. Sebuah penelitian menyatakan apabila seseorang mengonsumsi alpukat setelah makan siang, akan membuat perut terasa kenyang lebih lama. Hal ini akan menstabilkan gula darah yang akan membantu mood dalam keadaan stabil walaupun seseorang dalam keadaan stres.

    9. Vitamin C

    Sumber vitamin C dapat kita jumpai pada sayur dan buah-buahan seperti jeruk dan lemon. Vitamin C dapat menurunkan stres dan meningkatkan daya tahan tubuh. Mengonsumsi vitamin C dengan jumlah yang cukup dapat membantu menurunkan hormon stres (kortisol), serta membantu menurunkan tekanan darah saat dalam keadaan panik.

    Produk Terkait: Jual Layanan Suntik Vitamin C ke Rumah

    10. Oatmeal

    Oatmeal seperti sereal gandum, roti gandum dapat menurunkan kadar hormon stres dan meningkatkan serotonin yang akan menstimulasi efek tenang dan peningkatan mood.

    11. Produk Herbal

    Produk herbal seperti teh chamomilemint, teh barley serta passion blower dapat memberikan efek tenang, mencegah insomnia, gangguan perut selama stres, serta meningkatkan mood.

    Baca Juga: 7 Produk Kesehatan Indonesia yang Terkenal di Luar Negeri

    Selain memerhatikan asupan makanan, berikut ini beberapa saran untuk mengurangi stres dan memperbaiki mood:

    1. Ketika mempunyai masalah, cobalah untuk tenang terlebih dahulu dengan pikiran jernih, buang semua pikiran negatif, kemudian coba untuk menemukan solusinya.
    2. Cobalah untuk latihan meditasi, meditasi dapat membantu mengurangi pikiran negatif dan menenangkan tubuh.
    3. Istirahat yang cukup agar daya tahan tubuh tidak terganggu.
    4. Olahraga setiap pagi, selain meningkatkan daya tahan tubuh, dengan berolahraga dapat menurunkan hormon stres.
    5. Lakukan kegiatan atau hobi yang Anda sukai.
    6. Habiskan waktu bersama teman, bertukar pikiran serta rekreasi.

    Nah, Ladies itulah 11 makanan sehat yang dapat menghilangkan stres. Untuk informasi lebih lanjut dan produk-produk kesehatan yang berkaitan silakan hubungi Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik http://www.prosehat.com/wa.

     

    Daftar Pustaka

    1. Ritchie J. Combating Stres with a Balanced Nutritional Diet [Internet]. 1st ed. UK: Stres Management Society; 2018 [cited 21 September 2018]. Available from: mhit.org/assets/combat-nutritional-stres.pdf
    2. co is available at DomainMarket.com [Internet]. Health.co is available at DomainMarket.com. 2018 [cited 21 September 2018]. Available from: domainmarket.com/buynow/health.co
    3. Medicine U. Eat Right, Drink Well, Stres Less: Stres-Reducing Foods, Herbal Supplements, and Teas – Explore Integrative Medicine [Internet]. Explore Integrative Medicine. 2018 [cited 21 September 2018]. Available from: exploreim.ucla.edu/nutrition/eat-right-drink-well-stres-less-stres-reducing-foods-herbal-supplements-and-teas/
    4. C. Yau, Y. and N. Potenza, M. (2018). Stres and Eating Behaviors. NCBI, [online] (2013 Sep; 38(3): 255–267.). Available at: ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4214609/ [Accessed 22 Sep. 2018].
    5. Mental Health Foundation. (2018). How to manage and reduce stres. [online] Available at: mentalhealth.org.uk/publications/how-manage-and-reduce-stres [Accessed 22 Sep. 2018].
    Read More
  • Ditulis oleh : Redaksi Prosehat Ditinjau oleh : dr. Monica Cynthia Dewi Di masa pandemi Covid-19, sudah seharusnya Sahabat Sehat menjaga jarak dengan orang lain untuk meminimalisir penularan Covid-19. Namun jika Sahabat Sehat tidak sengaja berkontak dengan penderita Covid-19, apa saja yang harus dilakukan ? Nah Sahabat Sehat, mari simak penjelasan berikut. Apa yang Harus […]

    Apa yang Harus Dilakukan Jika Berkontak Dengan Penderita Covid-19 ?

    Ditulis oleh : Redaksi Prosehat

    Ditinjau oleh : dr. Monica Cynthia Dewi

    penderita TBC menghadapi Covid-19

    Di masa pandemi Covid-19, sudah seharusnya Sahabat Sehat menjaga jarak dengan orang lain untuk meminimalisir penularan Covid-19. Namun jika Sahabat Sehat tidak sengaja berkontak dengan penderita Covid-19, apa saja yang harus dilakukan ?

    Nah Sahabat Sehat, mari simak penjelasan berikut.

    Apa yang Harus Dilakukan ?

    Mungkin banyak diantara Sahabat Sehat yang khawatir terinfeksi Covid-19 setelah tidak sengaja berkontak dengan penderita Covid-19. Pertama-tama Sahabat Sehat harus tenang lebih dahulu, lalu lakukan beberapa hal berikut :

     

    • Karantina Mandiri Selama 14 Hari

     

    Pakar penyakit menular, Kristin Englund menyarankan agar seseorang melakukan karantina selama 14 hari setelah melakukan kontak erat dengan penderita Covid-19. Jika penderita Covid-19 batuk atau bersin di dekat Sahabat Sehat, maka peluang Sahabat Sehat tertular juga semakin meningkat. Selama melakukan karantina mandiri, Sahabat Sehat dirumah saja ya !

     

    • Menjaga Jarak

     

    Selanjutnya sesuai instruksi dari pemerintah dan Kementerian Kesehatan, Sahabat Sehat harus menjaga jarak dengan orang lain setelah melakukan kontak dengan penderita Covid-19. Hal ini penting untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

    Produk Terkait : KASIH Pemeriksaan Swab Antigen ke Rumah

     

    • Rajin Menjaga Kebersihan

     

    Jika Sahabat Sehat baru saja melakukan kontak dengan penderita Covid-19, Sahabat Sehat diharuskan lebih ekstra dalam menjaga kebersihan. Menjaga kebersihan juga menjadi kunci penting mencegah infeksi Covid-19.

    Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), cara terbaik untuk mencegah penyebaran virus Covid-19 adalah dengan mencuci tangan sesering mungkin baik dengan menggunakan cairan antiseptik berbasis alkohol maupun dengan sabun dan air mengalir.

     

    • Hindari Kontak dengan Orang Berisiko Tinggi

     

    Jika Sahabat Sehat baru berkontak dengan penderita Covid-19, maka disarankan Sahabat Sehat tidak berinteraksi dengan orang yang berisiko tinggi seperti bayi, anak, lansia, maupun penderita penyakit komorbid. 

     

    • Memakai Masker dan Desinfeksi Rumah

     

    Selanjutnya, Sahabat Sehat harus tetap menggunakan masker saat berinteraksi dengan orang lain terutama jika baru saja melakukan interaksi dengan penderita Covid-19. Sahabat Sehat juga disarankan untuk melakukan desinfeksi pada semua permukaan benda yang ada di rumah.

     

    • Melakukan Pemeriksaan Covid-19

     

    Menurut Juru bicara pemerintah Covid-19 dr. Achmad Yurianto, jika seseorang telah melakukan kontak langsung dengan penderita Covid-19 maka harus melakukan pemeriksaan Covid-19 ke fasilitas kesehatan terdekat.

    Produk Terkait : Rapidtest Covid19

     

    • Penelusuran Kasus

     

    Penelusuran kasus (contact tracing) merupakan elemen yang sangat penting dalam upaya memutus mata rantai penularan Covid-19. Tenaga medis akan menanyakan beberapa hal, seperti riwayat kontak dengan siapa saja atau baru bepergian ke daerah mana saja dalam 7 hingga 14 hari ke belakang.

    Bagaimana Jika Gejala Memburuk ?

    Bagi Sahabat Sehat yang memiliki riwayat kontak erat dengan penderita Covid-19 dan saat ini mengalami perburukan gejala, misalnya terasa sesak dan sulit bernafas maka disarankan melakukan pemeriksaan ke dokter. Sahabat Sehat bisa menghubungi dokter terdekat untuk penanganan yang lebih lanjut.

    Produk Terkait : KASIH Pemeriksaan Swab Antigen in Clinic

    Nah Sahabat Sehat, itulah mengenai hal-hal yang harus dilakukan jika Sahabat Sehat berkontak dengan penderita Covid-19. Tetap terapkan protokol kesehatan 5M yaitu mengenakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menghindari kerumunan dan membatasi mobilisasi. 

    Jika Sahabat Sehat ingin melakukan pemeriksaan Covid-19, segera manfaatkan layanan Prosehat dan Klinik Kasih. Informasi lebih lanjut, silahkan hubungi Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik http://www.prosehat.com/wa.

    Referensi:

     

    1. Anggraini A. Yang Harus Dilakukan Bila Pernah Kontak dengan Pasien Covid-19 [Internet]. Indonesia : Kompas. 2020 [updated 2020 May 12; cited 2021 June 25]. Available from : https://health.kompas.com/read/2020/05/12/180000468/yang-harus-dilakukan-bila-pernah-kontak-dengan-pasien-covid-19?page=all 
    2. Pamungkas P. Ini yang Wajib Dilakukan Jika Pernah Kontak dengan Orang Positif Covid-19, Salah Satunya Karantina [Internet]. Indonesia : Tribunnews Wiki. 2020 [updated 2020 Dec 06; cited 2021 June 25]. Available from : https://www.tribunnewswiki.com/2020/12/06/ini-yang-wajib-dilakukan-jika-pernah-kontak-dengan-orang-positif-covid-19-salah-satunya-karantina?page=3 
    3. Sehat Negeriku. Lakukan Tes Corona saat Bergejala dan Kontak Langsung dengan Pasien Positif [Internet]. Indonesia : Sehat Negeriku Sehatlah Bangsaku. 2021 [updated 2021 Jan 19; cited 2021 June 24]. Available from: https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20200320/3033453/lakukan-tes-corona-saat-bergejala-dan-kontak-langsung-pasien-positif/ 
    4. Kumparan. Kamu Kontak Erat dengan Kasus Positif Corona? Ini yang Harus Dilakukan [Internet]. Indonesia : Kumparan. 2020 [updated 2020 Sep 30; cited 2021 June 25]. Available from : https://www.google.co.id/amp/s/m.kumparan.com/amp/kumparannews/kamu-kontak-erat-dengan-kasus-positif-corona-ini-yang-harus-dilakukan-1uIdMv0J7We 

     

    Read More
  • Ditulis oleh : dr. Jesica Chintia Dewi Ditinjau oleh : dr. Monica Cynthia D Pada 20 April lalu di India tepatnya di New Delhi, pandemi Covid-19 menempati puncaknya dengan angka kasus positif Covid-19 sebanyak 28.395 kasus. Kemudian kasus Covid-19 turun hingga 80% menjadi 6.430 kasus pada tanggal 15 mei 2021. Angka kematian yang sebelumnya tertinggi […]

    Ivermectin sebagai Obat COVID-19 ?

    Ditulis oleh : dr. Jesica Chintia Dewi

    Ditinjau oleh : dr. Monica Cynthia D

    vaksin Covid-19 yang ideal

    Pada 20 April lalu di India tepatnya di New Delhi, pandemi Covid-19 menempati puncaknya dengan angka kasus positif Covid-19 sebanyak 28.395 kasus. Kemudian kasus Covid-19 turun hingga 80% menjadi 6.430 kasus pada tanggal 15 mei 2021. Angka kematian yang sebelumnya tertinggi pada tanggal 4 Mei 2021, turun sebanyak 25%.1

    Penurunan drastis kasus Covid-19 di India ini terjadi karena Negara Bagian Goa mengadopsi kebijakan pemberian obat Ivermectin bagi penderita Covid-19. Kepala Menteri Goa, dr. Pramond Sawant mengambil keputusan ini dengan mengacu pada hasil penelitian meta-analisis Dr. Pierre Kory, Dr. Tress Lawrie dan Dr. Andrew Hill. Setelahnya, kasus Covid-19 di Goa mengalami penurunan dari 3.124 sehari menjadi 1.314 pada lima hari kemudian.

    Kemudian 3 Negara bagian India lainnya turut mengikuti jejak Goa untuk menambahkan obat Ivermectin sebagai pengobatan Covid-19, yaitu negara bagian Uttar Khand, Karnataka dan Uttar Pradesh. Setelah menggunakan Ivermectin, kasus baru Covid-19 di ketiga negara bagian tersebut menurun sebanyak 75%.2

    Sama seperti kondisi di India beberapa bulan lalu, kini Indonesia juga tengah berjuang mengendalikan peningkatan kasus Covid-19 yang tiba-tiba meningkat hingga 50%. Nah Sahabat Sehat, apakah obat Ivermectin sudah mendapat izin edar dan memang terbukti efektif pada kasus Covid-19 ? Mari simak penjelasan berikut.

    Apa Kegunaan Obat Ivermectin?

    Sahabat Sehat, obat Ivermectin bukanlah termasuk dalam golongan obat antivirus. Apabila diberikan dalam dosis besar dapat berbahaya dan menyebabkan efek samping yang cukup serius.3 Dalam dunia kedokteran, Ivermectin merupakan obat yang direkomendasikan dalam penanganan infeksi parasit Onchocerciasis dan Strongyloidiasis serta infeksi lainnya yang disebabkan oleh cacing (helminthiasis). 3,4 

    Menurut World Health Organization (WHO), obat Ivermectin hanya boleh digunakan sebagai obat cacing saja dan untuk keperluan penelitian pada kasus Covid-19. Hingga kini WHO mengungkapkan Ivermectin belum dapat digunakan sebagai pengobatan spesifik Covid-19 karena minimnya data. 3,4 Sedangkan menurut FDA (Food and Drug Administration),  konsumsi obat yang belum disetujui penggunaannya dapat membahayakan tubuh sehingga FDA belum menyetujui penggunaan obat ini sebagai obat terapi Covid-19.5

    Penggunaan Ivermectin di Indonesia

    Di Indonesia, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan bahwa uji klinis untuk memastikan khasiat dan keamanan penggunaan Ivermectin dalam pengobatan Covid-19 baru akan dimulai oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbngkes) Kemenkes.6

    Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengungkapkan bahwa data khasiat Ivermectin dalam mencegah dan menangani Covid-19 belum tersedia, oleh karena itu Ivermectin belum dapat disetujui untuk indikasi pengobatan Covid-19. Penggunaan Ivermectin diperkenankan  dengan pengawasan Dokter, mengingat obat ini termasuk obat keras yang mempunyai efek samping seperti nyeri otot sendi, ruam kulit, demam, pusing, sembelit, diare, mengantuk dan terjadi sindrom steven Johnson.6

    Izin Edar Ivermectin di Indonesia

    Hingga kini, BPOM memberikan izin edar Ivermectin tablet 12 mg hanya sebagai pengobatan untuk infeksi cacing (Strongyloidiasis dan Onchocerciasis) dengan dosis tunggal 150-200 mcg/kg berat badan dan diberikan satu tahun sekali. 

    Nah Sahabat Sehat, itulah mengenai penggunaan Ivermectin dalam kasus Covid-19 yang masih harus dilakukan serangkaian uji klinis pada manusia di bawah Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan serta Kementrian Kesehatan RI dengan melibatkan beberapa Rumah Sakit yang terlibat penelitian.7

    Sahabat Sehat disarankan tetap menerapkan protokol kesehatan 5M (menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun dan air bersih, menjauhi kerumunan, menjaga jarak, serta membatasi mobilisasi). Jika Sahabat Sehat ada keluhan selama dirumah, segera manfaatkan layanan Chat Dokter Prosehat.

    Informasi lebih lanjut, silahkan hubungi Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik http://www.prosehat.com/wa.

    Referensi

    1. Rachma T. India lolos dari tsunami korona karena obat cacing ivermectin? [Internet]. Indonesia : Lokadata. 2021 [updated 2021 May 24; cited 23 June 2021]. Available from: https://lokadata.id/artikel/india-lolos-dari-tsunami-korona-karena-obat-cacing-ivermectin
    2. CNN Indonesia. India Kekeh Pakai Ivermectin Obati Covid-19 [Internet]. Indonesia : CNN Indonesia. 2021 [updated 2021 May 13; cited 23 June 2021]. Available from: https://www.cnnindonesia.com/internasional/20210513160300-113-642245/india-kekeh-pakai-ivermectin-obati-covid-19
    3. Dent G. Ivermectin: why a potential COVID treatment isn’t recommended for use [Internet]. Indonesia : The Conversation. 2021 [updated 2021 April 19; cited 23 June 2021]. Available from: https://theconversation.com/ivermectin-why-a-potential-covid-treatment-isnt-recommended-for-use-157904
    4. World Health Organization. WHO advises that ivermectin only be used to treat COVID-19 within clinical trials [Internet]. USA : World Health Organization. 2021 [updated 2021 March 31; cited 23 June 2021]. Available from: https://www.who.int/news-room/feature-stories/detail/who-advises-that-ivermectin-only-be-used-to-treat-covid-19-within-clinical-trials
    5. US Food and Drug Administration. Why You Should Not Use Ivermectin to Treat or Prevent COVID-19 [Internet]. USA : U.S. Food and Drug Administration. 2021 [updated 2021 May 03; cited 23 June 2021]. Available from: https://www.fda.gov/consumers/consumer-updates/why-you-should-not-use-ivermectin-treat-or-prevent-covid-19
    6. CNN Indonesia. Kemenkes Akan Mulai Uji Klinik Ivermectin untuk Obat Covid-19 [Internet]. Indonesia : CNN Indonesia. 2021 [updated 2021 June 23; cited 2021 June 23]. Available from: https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210622191517-20-657935/kemenkes-akan-mulai-uji-klinik-ivermectin-untuk-obat-covid-19
    7. Sahara W. Bukan untuk terapi pengobatan Covid-19, izin Ivermectin dari BPOM untuk obat cacing [Internet]. Indonesia : Kontan. 2021 [updated 2021 June 23; cited 2021 June 23]. Available from: https://nasional.kontan.co.id/news/bukan-untuk-terapi-pengobatan-covid-19-izin-ivermectin-dari-bpom-untuk-obat-cacing 

     

    Read More
  • Ditulis oleh : dr. Erika Gracia Ditinjau oleh : dr. Monica Cynthia Dewi Sistem kekebalan tubuh merupakan sekumpulan sel, jaringan, dan organ yang bekerja untuk melawan infeksi maupun penyakit lainnya yang masuk ke dalam tubuh. Sistem kekebalan tubuh mengenali zat tertentu yang dinilai berbahaya atau asing bagi tubuh, yang dikenal juga sebagai antigen. Saat tubuh […]

    Rekomendasi Suplemen Selama Pandemi Covid-19

    Ditulis oleh : dr. Erika Gracia

    Ditinjau oleh : dr. Monica Cynthia Dewi

    Sistem kekebalan tubuh merupakan sekumpulan sel, jaringan, dan organ yang bekerja untuk melawan infeksi maupun penyakit lainnya yang masuk ke dalam tubuh. Sistem kekebalan tubuh mengenali zat tertentu yang dinilai berbahaya atau asing bagi tubuh, yang dikenal juga sebagai antigen. Saat tubuh mengenali adanya antigen yang masuk ke dalam tubuh, maka sistem kekebalan tubuh akan melawannya dengan mengeluarkan antibodi untuk melawan, melumpuhkan, dan mematikan antigen tersebut. Sahabat Sehat perlu menjaga sistem kekebalan tubuh untuk mencegah penyakit di kemudian hari.

    Pola hidup yang sehat dengan mengkonsumsi makanan bernutrisi, tidur yang cukup dan melakukan olahraga secara rutin dapat menjaga sistem kekebalan tubuh. Selain itu, berdasarkan sejumlah penelitian diketahui bahwa penggunaan suplemen yang mengandung vitamin dan mineral dapat membantu meningkatkan kinerja sistem kekebalan tubuh.1,2  Nah Sahabat Sehat, apa saja suplemen yang perlu dikonsumsi selama masa pandemi Covid-19 ? Mari simak penjelasan berikut.

    Rekomendasi Suplemen Selama Pandemi Covid-19

    Sahabat Sehat, berikut adalah beberapa jenis suplemen yang dapat dikonsumsi untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh selama dirumah : 1,2 

    Vitamin C

    Vitamin C merupakan suplemen yang dikenal dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Vitamin C menguatkan kerja sel tubuh serta membantu regulasi sel yang sudah lama. Vitamin C berperan sebagai zat antioksidan yang dapat menjaga tubuh dari stres oksidatif akibat radikal bebas. 

    Menurut sebuah penelitian, konsumsi Vitamin C 1-2 gram per hari dapat mengurangi durasi dan keparahan penyakit infeksi saluran napas bagian atas pada 8% orang dewasa dan 14% anak-anak. Rekomendasi dosis harian Vitamin C pada pria dan wanita dewasa adalah 90 mg dan 75 mg.3,4

    Vitamin D

    Vitamin D merupakan vitamin yang larut dalam lemak, serta turut berperan dalam menjaga kekebalan tubuh. Vitamin D dapat meningkatkan kerja monosit dan makrofag yaitu sel darah putih yang memberikan pertahanan dari penyakit. Banyak orang tanpa disadari mengalami kekurangan Vitamin D, padahal kekurangan Vitamin D dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit infeksi saluran napas bagian atas. Sahabat Sehat dapat mengkonsumsi Vitamin D sebesar 1.000-4.000 IU per hari. 

    Menurut penelitian, Vitamin D turut berperan dalam proses penyembuhan dan mengurangi kejadian peradangan pada sistem pernafasan. Sahabat sehat dapat berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan dosis Vitamin D yang dikonsumsi agar tidak melebihi batas aman konsumsi harian.5–7 

    Zinc

    Zinc merupakan mineral yang turut berperan dalam produksi dan komunikasi antar sel kekebalan tubuh. Kekurangan Zinc dapat meningkatkan risiko infeksi dan penyakit pneumonia. Menurut sebuah penelitian,16% penyakit saluran pernafasan berkaitan dengan kekurangan Zinc dalam tubuh. 

    Konsumsi Zinc dapat menurunkan durasi penyakit infeksi saluran pernafasan. Sahabat Sehat dapat mengkonsumsi Zinc dengan dosis tidak melebihi 40 mg per hari pada orang dewasa dan 4 mg pada bayi dibawah 6 bulan.8

    Nah Sahabat Sehat, itulah mengenai berbagai rekomendasi suplemen yang dapat dikonsumsi selama masa pandemi Covid-19. Namun perlu diingat bahwa suplemen tidak dapat menggantikan obat-obatan maupun prosedur medis lain untuk mengatasi maupun mencegah suatu penyakit. 

    Jika Sahabat Sehat mengalami keluhan selama dirumah, segera manfaatkan layanan Chat Dokter Prosehat. Informasi lebih lanjut, silahkan hubungi Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik http://www.prosehat.com/wa.

    Referensi

    1. Medline Plus. Immune System and Disorders [Internet]. USA : National Library of Medicine. 2021; [cited 2021 June 24]. Available from: https://medlineplus.gov/immunesystemanddisorders.html 
    2. Kubala J. Can Supplements Fight Coronavirus (COVID-19)? 15 Immune Boosters [Internet]. USA : Healthline. 2021 [updated 2021 April 19; cited 2021 June 24]. Available from: https://www.healthline.com/nutrition/immune-boosting-supplements 
    3. Carr A, Maggini S. Vitamin C and Immune Function. Nutrients. 2017 Nov; 9(11): 1211.
    4. National Institutes for Health and Care Excellence. Vitamin C [Internet]. USA : National Institutes for Health and Care Excellence; [cited 2021 June 24]. Available from: https://ods.od.nih.gov/factsheets/VitaminC-HealthProfessional/ 
    5. National Institutes for Health and Care Excellence. COVID-19 rapid guideline: vitamin D Guidance [Internet]. USA : National Institutes for Health and Care Excellence. Available from: https://www.nice.org.uk/guidance/ng187 
    6. Kubala J. Can Vitamin D Lower Your Risk of COVID-19? [Internet]. USA : Healthline. 2020 [updated 2020 Oct 12; cited 2021 June 24]. Available from: https://www.healthline.com/nutrition/vitamin-d-coronavirus 
    7. Murez C. Vitamin D Might Help Fight COVID-19 [Internet]. USA : WebMD. 2021 [updated 2021 Jan 28; cited 2021 June 24]. Available from: https://www.webmd.com/lung/news/20210128/vitamin-d-might-help-fight-covid-19 
    8. Mayo Clinic. Zinc [Internet]. USA : Mayo Clinic. 2020 [updated 2020 Nov 17; cited 2021 June 24]. Available from: htTps://www.mayoclinic.org/drugs-supplements-zinc/art-20366112 
    Read More
  • Ditulis oleh : Redaksi Prosehat Ditinjau oleh : dr. Monica Cynthia Dewi Melonjaknya kasus Covid-19 dalam beberapa hari terakhir, membuat perintah kembali memperketat kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis Mikro (PPKM Mikro) selama 14 hari yang terhitung sejak 22 Juni – 5 Juli 2021. Kebijakan tersebut merupakan keputusan yang diambil oleh Presiden Joko Widodo dan […]

    PPKM Mikro Kembali Berlaku 22 Juni – 5 Juli 202. Simak Aturan Lengkapnya!

    Ditulis oleh : Redaksi Prosehat

    Ditinjau oleh : dr. Monica Cynthia Dewi

    Melonjaknya kasus Covid-19 dalam beberapa hari terakhir, membuat perintah kembali memperketat kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis Mikro (PPKM Mikro) selama 14 hari yang terhitung sejak 22 Juni – 5 Juli 2021. Kebijakan tersebut merupakan keputusan yang diambil oleh Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin beserta sejumlah Menteri dan kepala lembaga terkait pada Rapat Terbatas mengenai Penanganan Pandemi Covid-19 Senin lalu.

    Setidaknya terdapat 87 Kabupaten/Kota dalam 29 provinsi memiliki tingkat keterisian tempat tidur mencapai di atas 70% berdasarkan data Komite Pengendalian Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN). Oleh sebab itu pemerintah dengan cepat mengambil keputusan untuk memperketat beberapa aturan dalam pelaksanaan PPKM kali ini.

    Aktivitas Perkantoran

    Kegiatan perkantoran baik di kantor pemerintahan (kementerian/lembaga/daerah) maupun di kantor BUMN/BUMD/swasta di berlakukan beberapa ketentuan mengikuti Surat Edaran Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, yaitu penerapan kerja dari rumah atau work from home (WFH) sebesar 75% dan kerja dari kantor sebesar 25% untuk wilayah zona merah.

    Sedangkan, untuk wilayah selain zona merah akan diterapkan kebijakan 50% bekerja dari rumah dan 50% lainya bekerja dari kantor. Selain itu, Airlangga Hartarto meminta perkantoran untuk memperketat penerapan protokol kesehatan serta mengatur kerangka kerja dari rumah agar pekerja tidak melakukan kecurangan seperti melakukan mobilitas ke daerah lain. 

    Produk Terkait : Rapidtest Covid19

    Kegiatan Belajar Mengajar

    Kegiatan belajar mengajar bagi sekolah di wilayah zona merah kembali dilakukan secara daring. Sedangkan untuk wilayah diluar zona merah dapat mengikuti kebijakan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi yaitu kegiatan pembelajaran tatap muka terbatas dengan protokol kesehatan yang diperketat.

    Sektor Esensial

    Dengan pengaturan jam operasional, kapasitas dan penerapan protokol kesehatan yang telah diperketat, kegiatan pada sektor esensial dapat beroperasi hingga 100%. Yang termasuk kedalam sektor esensial diantaranya adalah kegiatan industri, utilitas publik, pelayanan dasar, objek vital nasional, dan tempat untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat seperti pasar, toko, swalayan, supermarket, dan sebagainya. 

    Pelayanan Restoran

    Dalam PPKM mikro kali ini restoran, kafe, warung makan, pedagang kaki lima dan lapak jajanan yang berdiri sendiri maupun yang berada di lingkungan pasar dan pusat perbelanjaan hanya diperbolehkan untuk makan di tempat dengan kapasitas maksimal 25% dari kapasitas ruangan. Sementara untuk layanan makanan dibawa pulang, pesanan akan disesuaikan dengan jam operasional dan dibatasi hingga pukul 20.00 WIB.

    Pusat Perbelanjaan

    Sahabat Sehat, kegiatan di pusat perbelanjaan yang berada di wilayah zona merah hanya diizinkan beroperasi hingga pukul 20.00 WIB dengan jumlah pengunjung maksimal 25% dari kapasitas normal.

    Tempat Konstruksi

    Berbeda halnya dengan kegiatan di lokasi proyek atau konstruksi, pemerintah tetap mengizinkan pekerja hadir 100% dengan memperketat protokol kesehatan.

    Produk Terkait : KASIH Pemeriksaan Swab Antigen in Clinic

    Tempat Ibadah

    Selama masa PPKM ini, pemerintah menghimbau agar tempat ibadah di wilayah zona merah untuk sementara waktu tidak menyelenggarakan kegiatan keagamaan hingga telah dinyatakan aman. Sedangkan, untuk kegiatan Hari Raya Idul Adha akan diatur lebih lanjut oleh Menteri Agama melalui surat edaran khusus yang mengatur perihal kegiatan, termasuk penyembelihan hewan kurban.

    Tempat Wisata 

    Area publik, fasilitas umum, hingga tempat wisata di zona merah juga akan ditutup sementara oleh pemerintah. Sedangkan untuk wilayah diluar zona merah, tempat wisata dan fasilitas umum diizinkan beroperasi dengan pembatasan pengunjung 25% dari kapasitas normal dengan memperketat protokol kesehatan.

    Pertunjukan Seni, Sosial, dan Budaya

    Setiap kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan  dan keramaian seperti, di lokasi seni, sosial, dan budaya di wilayah zona merah akan ditutup sementara hingga telah dinyatakan aman. Sedangkan wilayah di zona lainnya tetap dapat beroperasi dengan ketentuan pengunjung maksimal 25% dari kapasitas normal dengan menerapkan protokol kesehatan dan tentunya telah mengantongi izin dari pemerintah daerah setempat. Aturan ini berlaku juga untuk kegiatan hajatan (kemasyarakatan), maksimal 25% dari kapasitas dan tidak diijinkan menyediakan hidangan prasmanan.

    Rapat dan Seminar Ditiadakan

    Pemerintah menghimbau untuk meniadakan kegiatan rapat dan seminar secara tatap muka di wilayah zona merah. Sementara itu, wilayah di zona lain dapat menyesuaikan pelaksanaan rapat dan seminar tatap muka dengan membatasi audiens maksimal 25% dari kapasitas ruangan. 

    Pembatasan Transportasi Umum

    Bagi Sahabat Sehat pengguna transportasi umum, selama masa PPKM Mikro tetap dapat menggunakan transportasi umum. Namun kapasitas dan jam operasional nya diperketat oleh pemerintah daerah.

    Produk Terkait : KASIH Pemeriksaan Swab Antigen ke Rumah

    Nah Sahabat Sehat, meskipun PPKM Mikro telah kembali diberlakukan sebaiknya Sahabat Sehat tetap menerapkan protokol kesehatan dan mengikuti program vaksinasi Covid-19. Jika Sahabat Sehat mengalami keluhan selama dirumah, segera konsultasikan dengan Chat Dokter Prosehat. Informasi lebih lanjut, silakan hubungi Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik http://www.prosehat.com/wa.

    Referensi:

    1. Farisa F. PPKM Mikro Diperkuat 22 Juni-5 Juli, Ini Aturan Pembatasannya [Internet]. Indonesia : Kompas. 2021 [updated 2021 June 21; cited 2021 June 23]. Available from : https://nasional.kompas.com/read/2021/06/21/13184611/ppkm-mikro-diperkuat-22-juni-5-juli-ini-aturan-pembatasannya?page=all 
    2. Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. Berlaku Mulai 22 Juni, Inilah Ketentuan Pengetatan PPKM Mikro [Internet]. 2021 [updated 2021 June 21; cited 2021 June 23]. Available from : https://setkab.go.id/berlaku-mulai-22-juni-inilah-ketentuan-pengetatan-ppkm-mikro/ 
    3. CNN Indonesia. Aturan Lengkap PPKM Mikro yang Diperketat Hingga 5 Juli 2021 [Internet]. Indonesia : CNN Indonesia. 2021 [updated 2021 June 21; cited 2021 June 23]. Available from : https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210621124703-20-657207/aturan-lengkap-ppkm-mikro-yang-diperketat-hingga-5-juli-2021 
    Read More
  • Ditulis oleh : dr. Monica Cynthia Dewi Pada kelompok lanjut usia (lansia) diketahui telah terjadi penurunan massa otot dan sistem kekebalan tubuh. Sahabat Sehat, salah satu cara untuk menjaga kesehatan lansia agar tetap produktif di usia senja adalah dengan menjaga asupan nutrisi dan pemberian suplemen. Nah Sahabat Sehat, apa saja jenis suplemen yang dapat menunjang […]

    Ketahui Beragam Jenis Suplemen Penunjang Kesehatan Lansia

    Ditulis oleh : dr. Monica Cynthia Dewi

    beli suplemen dan multivitamin liburan dengan lansia prosehat

    Pada kelompok lanjut usia (lansia) diketahui telah terjadi penurunan massa otot dan sistem kekebalan tubuh. Sahabat Sehat, salah satu cara untuk menjaga kesehatan lansia agar tetap produktif di usia senja adalah dengan menjaga asupan nutrisi dan pemberian suplemen. Nah Sahabat Sehat, apa saja jenis suplemen yang dapat menunjang kesehatan lansia ? Mari simak penjelasan berikut !

    Pentingnya Asupan Gizi Bagi Lansia

    Diketahui lebih dari 60% populasi lansia kekurangan asupan vitamin D, vitamin E, asam folat, kalsium, dan serat. Kekurangan nutrisi pada lansia dapat meningkatkan resiko penyakit degeneratif, gangguan tulang dan sendi, penyakit jantung dan pembuluh darah, maupun gangguan gigi dan mulut.

    Produk Terkait :  Perawatan Lansia

    Memasuki usia 50 tahun keatas, direkomendasikan asupan energi per hari pada pria mencapai 2.300 kilo kalori dan 1.900 kilo kalori untuk wanita. Termasuk diantaranya kebutuhan protein sebanyak 63 gram per hari untuk pria dan 50 gram per hari untuk wanita yang berusia 50 tahun keatas.

    Jenis Suplemen Penunjang Kesehatan Lansia

    Sahabat Sehat, berikut beberapa jenis vitamin dan mineral yang disarankan dikonsumsi para lansia :

    Vitamin D dan Kalsium

    Lansia, terutama pada wanita yang sudah menopause dapat mengakibatkan tubuh kekurangan hormon estrogen untuk menjaga massa tulang sehingga tulang rentan keropos serta patah tulang. Asupan vitamin D dapat diperoleh dari ikan tuna, ikan mackerel, hati sapi, keju, merah telur. Sementara sumber kalsium dapat diperoleh dari keju, yoghurt, susu dan produk olahannya.

    Omega 3

    Omega 3 dapat membantu mencegah gangguan irama jantung, mengurangi penyumbatan di pembuluh darah, melawan proses peradangan, serta menjaga kadar gula darah agar tetap stabil. Disarankan asupan EPA dan DHA Omega 3 sekitar 1.000 mg per hari. Sumber omega 3 alami dapat diperoleh dari minyak biji rami, ikan salmon, kacang kenari dan edamame.

    Vitamin B12

    Vitamin B12 dapat menjaga kesehatan sel darah merah, sel DNA, dan fungsi sel saraf. Kekurangan vitamin B12 pada lansia dapat menyebabkan gangguan kognitif, misal dementia. Sumber alami vitamin B12 dapat diperoleh dari ikan, daging, unggas, telur, susu dan produk olahannya, serta kacang polong.

    Asam Folat

    Kekurangan asam folat dapat menyebabkan kekurangan darah (anemia). Pada orang yang jarang mengkonsumsi buah dan sayur atau sereal tanpa fortifikasi asam folat, rentan mengalami kekurangan asam folat.

    Produk Terkait : Multivitamin

    Kalium

    Asupan kalium yang cukup dapat membantu menjaga kekuatan tulang. Kalium berperan penting dalam menjaga fungsi sel, menurunkan tekanan darah, serta menurunkan resiko batu ginjal. Sahabat Sehat dapat memperoleh asupan kalium dari pisang, plum, maupun kentang.

    Magnesium

    Magnesium berperan pada proses fisiologi tubuh termasuk menjaga sistem kekebalan tubuh serta menjaga kesehatan jantung dan tulang. Sumber magnesium dapat Sahabat Sehat peroleh dari buah, sayur, kacang-kacangan, maupun biji-bijian utuh.

    Serat

    Serat dapat membantu kesehatan saluran cerna manusia. Serat dapat diperoleh dari biji-bijian utuh, kacang-kacangan, sayur dan buah. Diketahui asupan serat turut membantu menjaga kesehatan jantung.

    Nah Sahabat Sehat,itulah mengenai beragam jenis suplemen untuk menunjang kesehatan lansia agar tetap produktif. Selain itu agar tetap menjaga kesehatan tubuh, Sahabat Sehat disarankan untuk istirahat yang cukup, minum air putih minimal 8 gelas per hari serta melakukan olahraga.

    Baca Juga : Vaksin Sinovac Untuk Lansia

    Sahabat Sehat dapat memperoleh produk kesehatan seperti suplemen maupun multivitamin di ProSehat. Jika ada keluhan terkait kondisi kesehatan selama Sahabat Sehat di rumah, segera manfaatkan Chat Dokter ProSehat untuk berkonsultasi dengan dokter secara daring. Info lebih lengkap silahkan hubungi hubungi Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik http://www.prosehat.com/wa.

    Referensi :

    1. Paturel A. Supplements to Take in Your 50s, 60s and 70s [internet]. USA : American Association of Retired Persons; [cited 2021 June 02]. Available from : https://www.aarp.org/health/drugs-supplements/info-2015/must-have-supplements.html
    2. Jaret P. Older Adults: 9 Nutrients You May Be Missing [internet]. USA : WebMD; [cited 2021 June 02]. Available from : https://www.webmd.com/healthy-aging/features/missing-nutrients#1
    3. British Nutrition Foundation. Older Adults [internet]. UK : British Nutrition Foundation; [cited 2021 June 02]. Available from : https://www.nutrition.org.uk/nutritionscience/life/older-adults.html?showall=1
    4. Foote J, Giuliano A, Harris R. Older Adults Need Guidance to Meet Nutritional Recommendations. J Am Coll Nutr. 2000 Oct; 19(5): 628–640.
    Read More
  • Ditulis oleh : dr. Monica Cynthia Dewi Pemerintah kini tengah gencar menyelenggarakan vaksinasi Covid-19 sebagai salah satu cara untuk menanggulangi Covid-19. Kementerian Kesehatan telah melakukan penyederhanaan alur pelayanan vaksinasi Covid-19 untuk menghemat waktu selama pemberian vaksinasi, serta mengurangi potensi terjadinya kerumunan.  Kini alur vaksinasi hanya terbagi menjadi dua meja dari sebelumnya empat meja yaitu meja […]

    Cek Disini ! Alur Pelayanan Vaksinasi Covid-19

    Ditulis oleh : dr. Monica Cynthia Dewi

    Foto: Aditya Danamurti/Prosehat

    Pemerintah kini tengah gencar menyelenggarakan vaksinasi Covid-19 sebagai salah satu cara untuk menanggulangi Covid-19. Kementerian Kesehatan telah melakukan penyederhanaan alur pelayanan vaksinasi Covid-19 untuk menghemat waktu selama pemberian vaksinasi, serta mengurangi potensi terjadinya kerumunan. 

    Kini alur vaksinasi hanya terbagi menjadi dua meja dari sebelumnya empat meja yaitu meja 1 untuk  skrining dan pemberian vaksinasi dan meja 2 untuk pencatatan serta observasi. Lalu bagaimana tahapan alur pelayanan vaksin Covid-19 ? Sahabat Sehat, mari simak penjelasan berikut.

    Pelayanan Vaksinasi Meja 1 

    Setelah Sahabat Sehat dari ruang tunggu, selanjutnya akan diarahkan menuju meja 1 untuk melakukan penapisan (skrining) dan pemberian vaksin Covid-19. Di meja 1 petugas kesehatan akan melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital seperti tekanan darah, denyut nadi, suhu, serta laju pernapasan. 

    Jika suhu tubuh mencapai diatas 37.50C maka pemberian vaksin Covid-19 akan ditunda. Sementara itu apabila tekanan darah Sahabat Sehat mencapai diatas 180/110 mmHg, maka pemberian vaksin Covid-19 dapat ditunda hingga tekanan darah terkontrol. Selanjutnya, Sahabat Sehat akan diminta menjawab beberapa pertanyaan berikut sebagai penapisan kesehatan sebelum divaksin :

    Riwayat Alergi

    Jika baru pertama kali disuntik vaksin Covid-19, Sahabat Sehat perlu menjawab apakah sebelumnya memiliki riwayat alergi berat seperti sesak napas, bengkak dan urtikaria seluruh badan atau reaksi berat lainnya karena vaksin? Jika ya, maka vaksinasi dapat diberikan di rumah sakit.

    Produk Terkait : Rapidtest Covid19

    Jika sebelumnya Sahabat Sehat sudah pernah divaksin Covid-19 dan hendak menerima vaksin dosis kedua, maka perlu menjawab apakah Sahabat Sehat memiliki riwayat alergi berat setelah divaksinasi Covid-19 sebelumnya? Jika ya, maka Sahabat Sehat tidak dapat diberikan vaksin Covid-19.

    Ibu Hamil & Menyusui

    Jika Sahabat Sehat saat ini tengah mengandung, maka pemberian vaksin Covid-19 dapat ditunda hingga melahirkan. Sementara bagi ibu menyusui, kini diperbolehkan mendapat vaksin Covid-19.

    Riwayat Penyakit Autoimun

    Jika Sahabat Sehat memiliki riwayat penyakit autoimun seperti asma, lupus dan lainnya maka pemberian vaksin Covid-19 ditunda jika masih dalam kondisi akut atau belum terkontrol.

    Riwayat Pengobatan Gangguan Darah

    Jika Sahabat Sehat tengah menjalani pengobatan untuk gangguan pembekuan darah, kelainan darah, gangguan sistem imun dan menerima transfusi darah, maka vaksinasi Covid-19 akan ditunda serta Sahabat Sehat perlu memeriksakan diri ke dokter.

    Riwayat Penggunaan Obat Penekan Sistem Imun

    Jika Sahabat Sehat saat ini tengah menjalani pengobatan dengan obat penekan sistem imun (immunosuppressant), seperti kortikosteroid dan obat kemoterapi maka vaksinasi Covid-19 akan ditunda. Sahabat Sehat disarankan memeriksakan diri kembali ke dokter.

    Riwayat Penyakit Jantung

    Jika Sahabat Sehat memiliki riwayat penyakit jantung berat dan dalam keadaan sesak, maka pemberian vaksin Covid-19 akan ditunda dan Sahabat Sehat dirujuk ke rumah sakit.

    Produk Terkait : KASIH Pemeriksaan Swab Antigen in Clinic

    Khusus Lansia

    Khusus bagi peserta vaksinasi Covid-19 yang berusia ≥ 60 tahun, petugas akan menanyakan beberapa hal yaitu:

    • Apakah Sahabat Sehat mengalami kesulitan naik 10 anak tangga?
    • Apakah Sahabat Sehat sering merasa kelelahan?
    • Apakah Sahabat Sehat memiliki paling sedikit 5 dari 11 macam penyakit yaitu darah tinggi (hipertensi), diabetes, kanker, penyakit paru kronis, serangan jantung, gagal jantung kongestif, nyeri dada, asma, nyeri sendi, stroke dan penyakit ginjal?
    • Apakah Sahabat Sehat mengalami kesulitan berjalan kira-kira 100 sampai 200 meter?
    • Apakah Sahabat Sehat mengalami penurunan berat badan yang bermakna dalam setahun terakhir?

    Jika Sahabat Sehat menjawab ya pada 3 atau lebih dari pertanyaan diatas, maka vaksin Covid-19 tidak dapat diberikan. Setelah menjawab pertanyaan diatas, tenaga kesehatan yang bertugas akan menentukan apakah Sahabat Sehat memenuhi kriteria untuk menerima vaksin Covid-19 atau pemberian vaksin akan ditunda.

    Produk Terkait : KASIH Pemeriksaan Swab Antigen ke Rumah

    Pelayanan Vaksinasi Meja 2

    Di meja 2, petugas akan melakukan pencatatan serta observasi pada para peserta vaksinasi. Jika dalam kurun waktu 15-30 menit sejak divaksin, Sahabat Sehat merasa ada keluhan maka segera laporkan ke petugas kesehatan yang bertugas agar segera mendapatkan penanganan. 

    Nah Sahabat Sehat, itulah mengenai alur pelayanan vaksinasi Covid-19 serta berbagai pertanyaan yang harus dijawab sebelum diberikan vaksin Covid-19. Bagi Sahabat Sehat yang mengalami keluhan selama dirumah, segera manfaatkan layanan Chat Dokter Prosehat.  Informasi lebih lanjut, silahkan hubungi Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik http://www.prosehat.com/wa.

    Referensi :

    1. Kontan. Jadi lebih singkat, ini alur terbaru layanan vaksinasi Covid-19 [Internet]. Indonesia : Kontan. 2021 [updated 2021 May 05; cited 2021 June 22]. Available from : https://kesehatan.kontan.co.id/news/jadi-lebih-singkat-ini-alur-terbaru-layanan-vaksinasi-covid-19?page=all
    2. Panitia Bersama Sentra Vaksinasi Atma Jaya Berdaya. Kartu Kendali Pelayanan Vaksinasi Covid-19. Indonesia : Panitia Bersama Sentra Vaksinasi Atma Jaya Berdaya; 2021.
    Read More
  • Ditulis oleh : dr. Jesica Chintia Dewi Ditinjau oleh : dr. Monica Cynthia D Situasi pandemi Covid-19 di Indonesia kian memburuk, ditambah dengan masuknya varian virus baru mutasi SARS-COV 2 sebelumnya yaitu varian Delta (B.1.617.2) yang pertama kali ditemukan di India. Per tanggal 20 juni 2021, kasus pasien yang terkonfirmasi menderita Covid-19 meningkat sebanyak 13.737 […]

    Cara Menggunakan Masker Efektif Mencegah Penularan Covid-19

    Ditulis oleh : dr. Jesica Chintia Dewi

    Ditinjau oleh : dr. Monica Cynthia D

    memakai masker

    Situasi pandemi Covid-19 di Indonesia kian memburuk, ditambah dengan masuknya varian virus baru mutasi SARS-COV 2 sebelumnya yaitu varian Delta (B.1.617.2) yang pertama kali ditemukan di India.

    Per tanggal 20 juni 2021, kasus pasien yang terkonfirmasi menderita Covid-19 meningkat sebanyak 13.737 kasus sehingga total pasien yang terinfeksi Covid-19 di Indonesia mencapai 1.989.909 kasus dengan kasus aktif mencapai 142,719 kasus. Jika dibandingkan dengan bulan Mei 2021, angka kasus meningkat tajam hingga lebih dari 50%. Sedangkan kasus meninggal akibat infeksi COVID-19 pada tanggal 20 juni 2021 sebanyak 371 orang, artinya diperkirakan setiap 1 jam di Indonesia ada 15 orang meninggal akibat Covid-19.

    Pemerintah telah menjalankan program vaksinasi sebagai upaya mencegah penularan Covid-19. Namun, vaksinasi saja tidaklah cukup untuk memutuskan rantai penularan Covid-19. Perilaku hidup bersih serta penggunaan masker menjadi salah satu tindakan yang dapat dilakukan Sahabat Sehat untuk membatasi penyebaran Covid-19.

    Produk Terkait : Rapidtest Covid19

    Cara Menggunakan Masker yang Benar

    Sahabat Sehat, menggunakan masker yang benar terbukti dapat melindungi dari infeksi Covid-19. Namun ternyata tidak semua jenis masker dapat memberikan perlindungan yang sama. Berikut ini cara menggunakan masker yang benar :

    • Pastikan masker yang digunakan menutupi hidung dan mulut, serta tidak ada celah.
    • Pilih masker dengan 3 atau 4 lapisan 
    • Gunakan masker berlapis jika diperlukan. Sahabat Sehat dapat menggunakan masker kain diatas masker bedah sehingga tidak ada celah di sekitar sisi wajah dan hidung.
    • Pilih masker dengan kawat di area pangkal hidung untuk menjaga kerapatan masker
    • Jika Sahabat Sehat menggunakan masker KN95, maka tidak perlu menggunakan masker berlapis.

    Gambar 1. Contoh Penggunaan Masker.

    Produk Terkait : KASIH Pemeriksaan Swab Antigen in Clinic

    Efektifkah Menggunakan Masker Berlapis ?

    Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), penggunaan dua masker memberikan perlindungan lebih dari pada hanya menggunakan satu masker saja. Para peneliti menemukan bahwa menggunakan satu masker bedah atau satu masker kain dapat memblokir 40% partikel yang masuk ke saluran pernapasan. Namun jika menggunakan masker berlapis (double), maka dapat memblokir partikel yang masuk ke saluran nafas hingga 80%.

    Produk Terkait : KASIH Pemeriksaan Swab Antigen ke Rumah

    Nah Sahabat Sehat, itulah mengenai cara menggunakan masker yang efektif untuk mencegah penularan Covid-19. Bagi Sahabat Sehat yang ingin melakukan pemeriksaan Covid-19, segera manfaatkan layanan Prosehat. Informasi lebih lanjut, silahkan hubungi Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik http://www.prosehat.com/wa.

    Referensi :

    1. Febiani D. Waspada! Angka Kematian Anak Penderita Covid-19 Indonesia Tertinggi di Dunia [Internet]. Indonesia : Okezone. 2021 [updated 2021 June 20; cited 2021 June 21]. Available from: https://nasional.okezone.com/read/2021/06/20/337/2428067/waspada-angka-kematian-anak-penderita-covid-19-indonesia-tertinggi-di-dunia?page=1
    2. Komite Penanggulangan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional. Peta Sebaran COVID-19 [Internet]. Indonesia : Komite Penanggulangan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional; [cited 2021 June 21].  Available from: https://covid19.go.id/peta-sebaran-covid19
    3. Brinston J, Rumore K, Berlin J. How to properly wear two masks and other mask-fitting tips following recent CDC advice [Internet]. USA : Chicago Tribune. 2021 [updated 2021 Feb 15; cited 2021 June 21]. Available from: https://www.chicagotribune.com/coronavirus/ct-viz-how-to-wear-two-masks-20210215-zhqyp7mwgrf2fbwm5fyvjsnoaq-story.html 
    4. Centers for Disease Control and Prevention. COVID-19 and Your Health [Internet]. USA :  Centers for Disease Control and Prevention. 2021 [updated 2021 April 06; cited 2021 June 21]. Available from: https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/your-health/effective-masks.html

     

    Read More
Chat Asisten Maya
di Prosehat.com