Telp / WhatsApp : 0811-1816-800

Archive for Category: Kesehatan Umum

Showing 321–330 of 1371 results

  • Ditulis oleh : dr. Monica Cynthia D Sahabat Sehat, sebelumnya Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan bahwa pemberian vaksin Covid-19 untuk anak berusia 12-17 tahun sudah dapat dimulai sesuai dengan Surat Edaran nomor HK.02.02/I/1727/2021 tentang Vaksinasi Tahap 3 Bagi Masyarakat Rentan serta Masyarakat Umum dan Vaksinasi Anak Usia 12-17 Tahun.  Pemberian vaksin Covid-19 untuk anak […]

    Catat ! Lokasi dan Tanggal Vaksinasi Covid-19 Anak dan Remaja

    Ditulis oleh : dr. Monica Cynthia D

    vaksin di bulan Ramadan

    Sahabat Sehat, sebelumnya Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan bahwa pemberian vaksin Covid-19 untuk anak berusia 12-17 tahun sudah dapat dimulai sesuai dengan Surat Edaran nomor HK.02.02/I/1727/2021 tentang Vaksinasi Tahap 3 Bagi Masyarakat Rentan serta Masyarakat Umum dan Vaksinasi Anak Usia 12-17 Tahun. 

    Pemberian vaksin Covid-19 untuk anak dan remaja tentu didasarkan atas rekomendasi dari Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) serta pelaksanaan pemberian vaksin Covid-19 di dunia. Nah bagi Sahabat Sehat yang memiliki anak, dimana saja lokasi dan tanggal vaksinasi Covid-19 untuk anak dan remaja ? Mari simak penjelasan berikut.

    Jenis Vaksin Covid-19 

    Dalam program vaksinasi Covid-19 untuk anak dan remaja, jenis vaksin yang digunakan merupakan vaksin asal produksi Sinovac dengan dosis 0,5 ml. Vaksin disuntikan pada otot lengan atas, serta diberikan sebanyak 2 kali dengan jarak 1 bulan.

    Baca Juga : Waspada Kenaikan Angka Covid-19 pada Anak

    Keamanan Vaksin Covid-19 Bagi Anak dan Remaja

    Sahabat Sehat, vaksin Covid-19 asal Sinovac telah memiliki hasil uji klinis fase 1 dan 2 serta telah tersedia di Indonesia. Dalam penelitian, setelah 28 hari disuntik vaksin Covid-19 ditemukan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) pada 26-29% kelompok subjek yang secara statistik tidak berbeda atau bermakna dengan kelompok plasebo (24 %). KIPI terbanyak berupa nyeri ringan dan sedang pada lokasi penyuntikan yang dialami pada 13 % subjek. Sementara itu, kasus KIPI serius hanya terjadi pada 1 kasus dan tidak berkaitan dengan vaksin. 

    Kemungkinan efek samping yang dialami pada kelompok usia 3-11 tahun adalah demam, sedangkan pada kelompok usia 12-17 tahun dapat mengalami nyeri di lokasi suntikan dan tidak ada laporan demam.

    Produk Terkait : Vitamin Anak

    Lokasi dan Tanggal Vaksinasi Covid-19 Anak dan Remaja

    Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menghimbau bahwa pemberian vaksin Covid-19 dilakukan di sekolah dan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan setempat atau Kanwil Kementerian Agama setempat, khusus bagi madrasah atau pesantren. Selain itu, berikut adalah beberapa daftar lokasi vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 12-17 tahun :

    Universitas Budi Luhur, Auditorium Grha Mahardika Bujana (Jakarta Selatan)

    Vaksinasi dijadwalkan setiap hari Senin-Jumat pukul 08.00-14.00 WIB (Sabtu tentative). Dengan persyaratan sebagai berikut :

    • Berusia 12 tahun ke atas.
    • Menerima semua KTP tanpa syarat domisili.
    • Membawa KTP atau fotokopi Kartu Keluarga (KK).
    • Melakukan pendaftaran d https://form.budiluhur.ac.id/Vaksinasiubl

    Universitas Pancasila, Aula Masjid At-Taqwa (Jakarta Selatan)

    Vaksinasi dijadwalkan pada 5-8 Juli 2021 pukul 08.00-15.00 WIB. Berikut adalah persyaratannya :

    • Minimal berusia 12 tahun.
    • Membawa Kartu Keluarga (KK) atau KTP DKI Jakarta asli dan fotokopi/surat keterangan domisili/surat keterangan bekerja di DKI Jakarta.
    • Melakukan pendaftaran di : https://bit.ly/sentravaksinup
    • Informasi lebih lanjut hubungi (021) 7270086 ext. 133.

    RSUD Matraman (Jakarta Timur)

    Vaksinasi dijadwalkan setiap hari Senin-Jumat pukul 10.00-12.00 WIB, dengan persyaratannya sebagai berikut :

    • Berusia 12 tahun ke atas.
    • Melakukan pendaftaran melalui aplikasi JAKI (Jakarta Kini).

    Menara M-Ten (Jakarta Selatan)

    Sahabat Sehat, vaksinasi dijadwalkan pada 5-10 Juli 201 dan dimulai pada pukul 09.00-14.00 WIB. Berikut adalah persyaratannya :

    • Berlaku untuk semua domisili.
    • Berlaku untuk anak 12 tahun ke atas dengan membawa Kartu Keluarga atau NIK anak.
    • Wajib membawa KTP.
    • Melakukan pendaftaran di https://bit.ly/Sentravaksinasiumum

    Klinik Cinta Anak Bangsa (Jakarta Barat)

    Vaksinasi dijadwalkan pada 7-31 Juli 2021, kecuali hari Senin, Minggu, dan tanggal merah dengan persyaratan sebagai berikut :

    • Mempunyai e-KTP. Bagi peserta vaksin berusia dibawah 18 tahun membawa Kartu Keluarga (KK) atau Kartu Identitas Anak (KIA).
    • Membawa alat tulis pribadi.
    • Melakukan pendaftaran di tautan www.ycabfoundation.org
    • Vaksinasi dilakukan secara drive thru.

    Sekretariat DPW PAN DKI Jakarta (Jakarta Selatan)

    Vaksinasi dijadwalkan pada Rabu, 7 Juli 2021 dan dimulai pada pukul 08.00 sampai dengan selesai. Berikut adalah persyaratannya :

    • Berusia 12 tahun ke atas.
    • Melakukan pendaftaran ke Whatsapp 0822-9990-4755.

    Rumah Sakit Kanker Dharmais, Lantai 1 (Jakarta Barat)

    Pemberian vaksin Covid-19 dijadwalkan setiap hari Senin-Jumat pukul 08.00-12.00 WIB. Berikut adalah persyaratannya :

    • Membawa KTP asli atau Kartu Keluarga bagi pendaftar berusia 12-17 tahun.
    • Membawa surat keterangan layak vaksin bagi peserta vaksinasi yang memiliki penyakit.
    • Melakukan pendaftaran melalui https://simrspknrskd.com/vaksin/
    • Diharapkan untuk tidak membawa kendaraan pribadi.

    Mall Kota Kasablanka (Jakarta Selatan)

    Vaksinasi dilaksanakan di Mall Kota Kasablanka lantai 3, diberikan dalam dua periode yaitu  periode 1 pada 5-9 Juli dan periode 2 pada 12-16 Juli. Berikut adalah persyaratannya :

    • Membawa lembar pre screening yang sudah dicetak
    • KTP asli atau Kartu Keluarga (KK) bagi yang berusia 12-17 tahun.
    • Membawa pulpen
    • Pendaftaran dengan mengunduh aplikasi JAKI (Jakarta Kini)

    Sentra Vaksinasi Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan

    Vaksinasi dilaksanakan di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan (Zona A) pada 1 Juli – 16 Agustus 2021, setiap hari Senin – Jumat dengan kuota sebanyak 600 peserta vaksin per hari. Berikut adalah persyaratannya :

    • Berusia 12 tahun ke atas.
    • Membawa fotokopi KTP 2 lembar untuk usia 18 tahun keatas
    • Membawa fotokopi Kartu Keluarga (KK) atau Kartu Identitas Anak (KIA) 2 lembar untuk usia 12-17 atau dokumen lain yang mencantumkan NIK anak.
    • Tidak terdaftar di vaksin gotong royong.
    • Info pendaftaran langsung di tempat registrasi jam 08.00-12.00 WIB.

    Puri Begawan (Kota Bogor)

    Vaksinasi Covid-19 di Puri Begawan dijadwalkan pada 6-9 Juli 2021, dengan persyaratan sebagai berikut :

    • Memiliki KTP atau NIK Kota Bogor
    • Usia 12 tahun ke atas
    • Mendaftar di https://bit.ly/DAFTARVAKSIN_3
    • Pendaftaran ditutup setelah mencapai kuota 5.000 orang.

    Rumah Sakit Lapangan Artha Graha Peduli (Rumkitlap AGP) (Jakarta Utara)

    Sahabat Sehat, vaksinasi dijadwalkan setiap hari Senin-Sabtu pukul 10.00-14.00 WIB dengan syarat sebagai berikut :

    • Terbuka untuk semua WNI berusia 12 tahun keatas yang memiliki NIK.
    • Penyandang disabilitas.
    • Membawa identitas diri berupa KTP atau Kartu Keluarga.
    • Melakukan pendaftaran online melalui https://agparthakes.id/vaksin-umum

    Mall Artha Gading, Function Hall Lantai 5 (Jakarta Utara)

    Vaksinasi dijadwalkan setiap hari Senin-Sabtu pukul 10.00-14.00 WIB. Berikut adalah persyaratannya :

    • Terbuka untuk semua WNI berusia di atas 12 tahun yang memiliki NIK.
    • Penyandang disabilitas.
    • Membawa identitas diri berupa KTP atau Kartu Keluarga.
    • Melakukan pendaftaran online melalui http://agparthakes.id/vaksin-umum

    SCBD, Lot 8 (Jakarta Selatan)

    Vaksinasi Covid-19 dijadwalkan setiap hari Senin-Sabtu pukul 10.00-14.00 WIB dengan persyaratan sebagai berikut :

    • Terbuka untuk semua WNI berusia di atas 12 tahun yang memiliki NIK.
    • Penyandang disabilitas.
    • Membawa identitas diri berupa KTP atau Kartu Keluarga.
    • Melakukan pendaftaran online melalui http://agparthakes.id/vaksin-umum

    Hotel Borobudur Jakarta, Hall Majapahit (Jakarta Pusat)

    Sahabat Sehat, vaksinasi dijadwalkan setiap hari Senin-Sabtu pukul 10.00-14.00 WIB dengan persyaratan sebagai berikut :

    • Terbuka untuk semua WNI berusia di atas 12 tahun yang memiliki NIK.
    • Penyandang disabilitas.
    • Membawa identitas diri berupa KTP atau Kartu Keluarga.
    • Melakukan pendaftaran online melalui http://agparthakes.id/vaksin-umum

    Summarecon Mall Serpong, Gedung Parkir L6 SMS 2 (Kabupaten Tangerang)

    Vaksinasi diberikan pada Minggu 4 Juli 2021 pukul 08.00-14.00 WIB, dengan persyaratan sebagai berikut :

    • Membawa KTP/Kartu Keluarga/surat keterangan domisili di Kabupaten Tangerang
    • Berusia 12 tahun ke atas.
    • Belum pernah terdaftar vaksinasi.
    • Melakukan pendaftaran di https://bit.ly/css_daftarvaksinc19
    • Informasi lebih lanjut hubungi (021) 5422-0811 atau 0813-1772-0859.

    RS St. Carolus Summarecon Serpong (Kabupaten Tangerang)

    Vaksinasi diberikan pada Senin 5 Juli 2021 pukul 08.00-12.00 WIB, dengan syarat sebagai berikut :

    • Membawa KTP/Kartu Keluarga/surat keterangan domisili di Kabupaten Tangerang
    • Berusia 12 tahun ke atas.
    • Belum pernah terdaftar vaksinasi.
    • Melakukan pendaftaran di https://bit.ly/css_daftarvaksinc19
    • Informasi lebih lanjut hubungi (021) 5422-0811 atau 0813-1772-0859.

    Mal Taman Anggrek (Jakarta Barat)

    Sahabat Sehat, vaksinasi Covid-19 dijadwalkan setiap hari Senin-Minggu pukul 10.00-16.00 WIB di Ground Floor – The Kitchen untuk tahap registrasi dan verifikasi data. Sementara di lantai 4 – North Wing untuk tahap screening kesehatan, vaksinasi, dan observasi. Berikut adalah persyaratannya :

    • Anak berusia 12-17 tahun.
    • Membawa Kartu Keluarga atau dokumen lain yang mencantumkan NIK anak.
    • Bagi anak yang berdomisili di luar DKI Jakarta, maka diharuskan juga untuk membawa surat keterangan domisili.
    • Melakukan pendaftaran di https://tinyurl.com/vaccinejkt

    Klinik Pediacare (Jakarta Selatan)

    Klinik Pediacare menyediakan layanan vaksinasi Covid-19 untuk anak dan remaja, dengan persyaratan sebagai berikut :

    • Anak berusia 12-17 tahun.
    • Membawa Kartu Keluarga DKI Jakarta atau identitas lain yang mencantumkan NIK anak.
    • Melakukan pendaftaran melalui https://bit.ly/vaksincovidanak

    Informasi lebih lanjut hubungi 0819-1000-0019.

    Stadion Utama Gelora Bung Karno (Jakarta Pusat)

    Sahabat Sehat, vaksinasi Covid-19 di Stadion Utama Gelora Bung Karno di jadwalkan pada 3-4 Juli 2021. Berikut adalah persyaratannya :

    • Membawa lembar pre-screening yang telah dicetak.
    • Membawa KTP asli atau fotokopi Kartu Keluarga bagi pendaftar berusia 12-17 tahun.
    • Melakukan pendaftaran dan memilih jadwal vaksinasi melalui aplikasi JAKI (Jakarta Kini).

    RSIA SamMarie Basra (Jakarta Timur)

    Vaksinasi Covid-19 dijadwalkan setiap hari Rabu dan Jumat pukul 09.00-14.00 WIB, yang di mulai pada 7 Juli 2021. Berikut adalah persyaratannya :

    • Anak dan remaja berusia 12-17 tahun.
    • Membawa Kartu Keluarga atau dokumen lain yang mencantumkan NIK anak.
    • Informasi lebih lanjut dan pendaftaran dapat menghubungi (021) 8661-3145 atau Whatsapp 0877-8400-2551/0821-5712-2323/0812-1913-5501.

    Baca Juga : Gejala Covid-19 pada Anak-Anak

    Nah Sahabat Sehat, itulah mengenai lokasi dan tanggal pemberian vaksin Covid-19 untuk anak dan remaja. Setelah divaksin, tetap terapkan protokol kesehatan 5M (menggunakan masker, mencuci tangan, menghindari kerumunan, menjaga jarak, serta membatasi mobilisas). 

    Jika Sahabat Sehat mengalami keluhan selama dirumah, segera manfaatkan layanan Chat Dokter 24 Jam Prosehat. Info lebih lengkap silahkan hubungi hubungi Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik http://www.prosehat.com/wa.

    Referensi :

    1. Destria. 5 Fakta Vaksinasi COVID-19 untuk Anak 12-17 Tahun, Syarat hingga Dosisnya [Internet]. Indonesia : DetikHealth. 2021 [updated 2021 July 05; cited 2021 July 06]. Available from : https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5630689/5-fakta-vaksinasi-covid-19-untuk-anak-12-17-tahun-syarat-hingga-dosisnya
    2. Nabila A. Gaskeun! Daftar Lokasi Vaksin COVID-19 yang Sudah Layani Anak 12-17 Tahun [Internet]. Indonesia : DetikHealth. 2021 [updated 2021 July 06; cited 2021 July 07]. Available from : https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5628223/gaskeun-daftar-lokasi-vaksin-covid-19-yang-sudah-layani-anak-12-17-tahun
    Read More
  • Ditulis oleh : dr. Jesica Chintia Dewi Ditinjau oleh : dr. Monica Cynthia D Sahabat Sehat, infeksi virus Sars CoV-2 mayoritas menyerang saluran pernafasan sehingga menyebabkan keluhan batuk hingga sesak nafas.1 Seiring dengan semakin terbatasnya ruang perawatan dan ketersediaan oksigen, dianjurkan bagi penderita Covid-19 dengan gejala ringan maupun tanpa gejala untuk melakukan isolasi mandiri di […]

    Posisi Proning Untuk Mengatasi Sesak Nafas Saat Isolasi Mandiri

    Ditulis oleh : dr. Jesica Chintia Dewi

    Ditinjau oleh : dr. Monica Cynthia D

    Sahabat Sehat, infeksi virus Sars CoV-2 mayoritas menyerang saluran pernafasan sehingga menyebabkan keluhan batuk hingga sesak nafas.1 Seiring dengan semakin terbatasnya ruang perawatan dan ketersediaan oksigen, dianjurkan bagi penderita Covid-19 dengan gejala ringan maupun tanpa gejala untuk melakukan isolasi mandiri di rumah.2 Salah satu hal penting yang harus dipantau selama dirumah adalah kadar saturasi oksigen dalam tubuh. Nah Sahabat Sehat, apa yang perlu dilakukan selama isolasi mandiri dirumah untuk mengatasi sesak nafas akibat menurunnya kadar oksigen dalam tubuh ? Mari simak penjelasan berikut.

    Pentingnya Mengecek Kadar Saturasi Oksigen

    Salah satu pemeriksaan yang harus Sahabat Sehat lakukan setiap hari saat menjalani isolasi mandiri adalah pemeriksaan kadar saturasi oksigen dengan menggunakan alat oksimetri. 

    Jika Sahabat Sehat mengalami kesulitan bernafas, serta kadar saturasi oksigen menunjukkan angka dibawah 95% sebaiknya melakukan posisi proning yang bertujuan untuk meningkatkan kadar saturasi oksigen didalam tubuh.3

    Baca Juga : Perlukah Tabung Oksigen Saat Isoman di Rumah

    Apa Itu Posisi Proning ?

     

    Proning adalah posisi tubuh yang disetujui secara medis dan dianjurkan oleh Kementerian Kesehatan yaitu dengan memposisikan tubuh berbaring tengkurap dengan wajah menghadap ke bawah untuk meningkatkan kadar oksigen dalam tubuh. 

    Posisi proning cukup bermanfaat dalam meningkatkan kadar saturasi oksigen tubuh terutama bagi pasien yang tengah menjalani isolasi mandiri di rumah, sehingga meminimalkan kebutuhan tabung oksigen.3,4

    Bagaimana Cara Posisi Proning ?

    Gambar 1.Ilustrasi Posisi Proning.3

     

    Sahabat Sehat dapat memposisikan tubuh berbaring tengkurap menggunakan bantal atau berbaring ke salah satu sisi (kanan atau kiri) maupun duduk dengan sudut 60-900. Secara medis, dokter menyarankan agar pasien tetap tengkurap minimal 30 menit hingga maksimal 2 jam dengan tujuan untuk meningkatkan ventilasi udara yang masuk ke dalam paru-paru serta menjaga alveolar paru terbuka sehingga lebih mudah bernafas dan meningkatkan kadar oksigen dalam tubuh.3-5

    Gambar 2. Ilustrasi Posisi Proning.5

    Baca Juga : Yuk Kenali Bahaya Pneumonia dan Pencegahannya Lebih Lanjut 2

    Kondisi Penting Saat Melakukan Posisi Proning

    Sahabat Sehat, saat melakukan posisi proning di rumah sebaiknya perhatikan beberapa kondisi berikut :

    • Ibu hamil tidak dianjurkan melakukan posisi proning
    • Tidak dianjurkan pada pasien yang menderita Deep Venous Thrombosis, maupun riwayat penyakit jantung berat.
    • Tidak dianjurkan bagi Sahabat Sehat yang mengalami patah tulang paha dan panggul, serta kelainan bentuk tulang belakang.
    • Hindari melakukan posisi proning setelah makan. Lakukan minimal 1 jam setelah makan
    • Pastikan ventilasi udara di ruangan sangat baik.3-5

    Kapan Waktu yang Tepat Melakukan Posisi Proning ?

    Posisi proning dapat dilakukan jika kadar saturasi oksigen Sahabat Sehat mencapai dibawah 94% dengan menggunakan alat ukur oksimetri.3,4 Namun Sahabat Sehat tetap perlu waspada, jika kadar saturasi oksigen mencapai dibawah 90%, pucat, lemas, bibir dan jari kebiruan serta sesak nafas, maka jangan menunda mencari pertolongan medis ke fasilitas kesehatan terdekat.

    Baca Juga : Asma dan Covid-19

    Nah Sahabat Sehat, itulah mengenai mengenai posisi proning untuk membantu meningkatkan kadar saturasi oksigen dalam tubuh saat menjalani isolasi mandiri di rumah. Jika selama di rumah, Sahabat Sehat memiliki keluhan maka segera manfaatkan layanan Chat Dokter 24 Jam Prosehat. 

    Info lebih lengkap silahkan hubungi hubungi Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik http://www.prosehat.com/wa.

    Referensi

    1. Centers for Disease Control and Prevention. Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) – Symptoms [Internet]. USA : Centers for Disease Control and Prevention. 2021 [updated 2021 Feb 22; cited 2021 July 06]. Available from: https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/symptoms-testing/symptoms.html
    2. BBC News Indonesia. IGD dan ICU sejumlah rumah sakit penuh, pasien dirawat di tenda – ‘Kondisinya darurat mirip perang’ [Internet]. Indonesia : BBC News Indonesia. 2021 [updated 2021 July 05; cited 2021 July 06]. Available from: https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-57711018
    3. Jagga R. Explained: Proning, and how it can help Covid-19 patients breathe easier [Internet]. India : The Indian Express. 2021 [updated 2021 May 11; cited 2021 July 06].  Available from: https://indianexpress.com/article/explained/what-is-proning-covid-patients-breathing-7302520/
    4. Ministry of Health & Family Welfare Government of India. COVID-19 Proning for Self care [Internet]. India : Ministry of Health & Family Welfare Government of India; [cited 2021 July 06]. Available from: https://www.mohfw.gov.in/pdf/COVID19ProningforSelfcare3.pdf
    5. Bentley S, Iavicoli L, Cherkas D, Lane R, Wang E, Atienza M et al. Guidance and Patient Instructions for Proning and Repositioning of Awake, Nonintubated COVID‐19 Patients. Academic Emergency Medicine. 2020;27(8):787-791.
    Read More
  • Ditulis oleh : dr. Monica Cynthia Dewi Sahabat Sehat, akhir-akhir ini program vaksinasi Covid-19 semakin ditingkatkan di seluruh Indonesia. Namun masih menjadi pertanyaan di tengah masyarakat, apakah seseorang yang memiliki riwayat penyakit (komorbid) diperbolehkan menerima vaksin Covid-19 ? Nah Sahabat Sehat, mari simak penjelasan berikut. Rekomendasi PAPDI Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) memberikan […]

    Bolehkah Penderita Riwayat Penyakit/Komorbid Divaksin Covid-19 ?

    Ditulis oleh : dr. Monica Cynthia Dewi

    divaksin covid-19 saat berpuasa

    Sahabat Sehat, akhir-akhir ini program vaksinasi Covid-19 semakin ditingkatkan di seluruh Indonesia. Namun masih menjadi pertanyaan di tengah masyarakat, apakah seseorang yang memiliki riwayat penyakit (komorbid) diperbolehkan menerima vaksin Covid-19 ? Nah Sahabat Sehat, mari simak penjelasan berikut.

    Rekomendasi PAPDI

    Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) memberikan informasi perihal vaksinasi Covid-19 bagi peserta vaksin yang memiliki riwayat penyakit penyerta, sebagai berikut :

    • Penyakit Autoimun

    Penderita penyakit autoimun layak mendapatkan vaksin Covid-19 jika sudah dinyatakan stabil, sesuai rekomendasi dokter yang menangani.

    • Riwayat Alergi

    Bagi Sahabat Sehat yang memiliki riwayat alergi makanan maupun obat, serta penderita rhinitis alergi, maka dapat diberikan vaksin Covid-19. Sementara bagi individu yang memiliki riwayat reaksi anafilaktik dan urtikaria, perlu berhati-hati ketika diberikan vaksin Covid-19. Lakukan konsultasi lebih lanjut dengan dokter yang menangani.

    • Penyakit Paru

    Bagi Sahabat Sehat yang menderita asma, Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK), dan Interstitial Lung Disease (ILD) yang terkontrol dapat diberikan vaksin Covid-19.

    Baca Juga : Rentan Tertular Virus Covid-19

    • Penyakit Hati

    Bagi Sahabat Sehat yang memiliki riwayat penyakit hati, lakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebab efektivitas vaksin Covid-19 dapat menurun seiring dengan progresivitas penyakit. 

    Sementara pada individu yang sudah menjalani transplantasi hati, dapat diberikan vaksin Covid-19 minimal 3 bulan pasca transplantasi dan telah menggunakan obat penekan sistem imun (imunosupresan) dosis minimal.

    • Hipertensi

    Bagi Sahabat Sehat yang memiliki riwayat hipertensi, dapat diberikan vaksin Covid-19 selama tekanan darah kurang dari 180/110 mmHg 

    • Penyakit Ginjal Kronis

    Bagi Sahabat Sehat yang memiliki riwayat penyakit ginjal kronis yang saat ini dalam kondisi stabil, dapat diberikan vaksin Covid-19. Lakukan konsultasi lebih dahulu dengan dokter yang menangani.

    • Transplantasi Ginjal

    Pada individu yang baru menerima transplantasi ginjal dan mendapatkan obat penekan sistem imun serta kini dalam kondisi stabil, dapat diberikan vaksin Covid-19. Sahabat Sehat perlu berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter yang menangani

    Baca Juga : Cara Penderita Penyakit Ginjal Menghadapi Covid-19

    • Penyakit Jantung

    Bagi Sahabat Sehat yang menderita gagal jantung, penyakit jantung koroner, dan aritmia yang dalam kondisi stabil maka dapat diberikan vaksin Covid-19.

    • Penyakit Saluran Cerna

    Bagi penderita penyakit saluran cerna selain Inflammatory Bowel Disease (IBD) akut, dapat diberikan vaksin Covid-19. Bagi penderita IBD yang akut, ditandai dengan BAB berdarah, berat badan turun, demam, nafsu makan menurun sebaiknya vaksinasi ditunda dan konsultasikan kembali ke dokter yang menangani.

    • Diabetes melitus

    Bagi Sahabat Sehat yang menderita diabetes melitus, dapat menerima vaksin Covid-19 kecuali dalam kondisi metabolik akut.

    • Obesitas

    Bagi penderita obesitas tanpa riwayat penyakit (komorbid) yang berat, dapat diberikan vaksin Covid-19.

    • Penyakit Tiroid

    Bagi Sahabat Sehat yang memiliki riwayat penyakit hipertiroid maupun nodul tiroid, dan kini kondisi sudah stabil maka dapat diberikan vaksin Covid-19.

    • Kanker darah, kanker tumor padat, kelainan darah seperti thalasemia, imunohematologi, hemofilia, gangguan koagulasi dan kondisi lainnya.

    Lakukan konsultasi dengan dokter yang merawat sebelum diberikan vaksin Covid-19.

    • Gangguan Psikosomatis

    Bagi individu yang memiliki riwayat gangguan cemas maupun depresi berat, dianjurkan diperbaiki kondisi klinisnya sebelum menerima vaksinasi. 

    • HIV dan Gangguan Sistem Kekebalan Tubuh

    Bagi penderita HIV, vaksin Covid-19 dapat diberikan jika kadar CD4 mencapai diatas 200 sel/mm3.

    Baca juga : Orang yang Tidak Boleh Menerima Vaksin Covid-19

    Apabila Sahabat Sehat ragu, konsultasikan kembali dengan dokter yang merawat. Jika Sahabat Sehat memiliki keluhan selama dirumah, segera manfaatkan layanan konsultasi Chat Dokter 24 Jam Prosehat. Info lebih lengkap silahkan hubungi hubungi Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik http://www.prosehat.com/wa.

    Referensi :

    1. Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia. Rekomendasi PAPDI tentang Pemberian Vaksinasi COVID-19 pada Pasien dengan Penyakit Penyerta/ Komorbid (Revisi 18 Maret 2021) [Indonesia]. Indonesia : Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia. 2021 [updated 2021 March 18]. Available from : https://www.papdi.or.id/berita/info-papdi/1024-rekomendasi-papdi-tentang-pemberian-vaksinasi-covid-19-pada-pasien-dengan-penyakit-penyerta-komorbid-revisi-18-maret-2021
    2. Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia. Pertanyaan yang Sering Ditanyakan Tentang Vaksin Covid-19 [Internet]. Indonesia : Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia. 2021 [updated 2021 Mar 01; cited 2021 July 05]. Available from :https://www.papdi.or.id/download/1026-fqa-pertanyaan-yang-sering-ditanyakan-tentang-vaksin-covid-19-update-24-maret-2021 
    Read More
  • Ditulis oleh : dr. Jesica Chintia Dewi Ditinjau oleh : dr. Monica Cynthia D Sahabat Sehat, setiap hari kasus terkonfirmasi Covid-19 semakin meningkat di Indonesia. Seperti yang kita ketahui, virus Covid-19 sangat mudah menyebar terutama jika memiliki riwayat kontak langsung dengan penderita Covid-19. Untuk memastikan terinfeksi Covid-19 atau tidak, Sahabat Sehat perlu melakukan pemeriksaan Covid-19 […]

    Kontak Erat ? Ini Waktu yang Tepat Untuk Tes Covid-19

    Ditulis oleh : dr. Jesica Chintia Dewi

    Ditinjau oleh : dr. Monica Cynthia D

    tes covid-19 di Indonesia

    Sahabat Sehat, setiap hari kasus terkonfirmasi Covid-19 semakin meningkat di Indonesia. Seperti yang kita ketahui, virus Covid-19 sangat mudah menyebar terutama jika memiliki riwayat kontak langsung dengan penderita Covid-19. Untuk memastikan terinfeksi Covid-19 atau tidak, Sahabat Sehat perlu melakukan pemeriksaan Covid-19 seperti pemeriksaan swab antigen maupun pemeriksaan swab PCR.1 Nah Sahabat Sehat, kapan waktu yang tepat untuk melakukan pemeriksaan Covid-19 setelah kontak erat dengan penderita Covid-19 ? Mari simak penjelasan berikut.

    Gejala Covid-19

    Sebagian besar orang yang terinfeksi Covid-19 tidak memiliki gejala, namun sebagian orang lainnya dapat mengalami keluhan mulai dari gejala ringan sampai berat. Berikut beberapa gejala yang seringkali dialami penderita Covid-19 :

    • Demam
    • Nyeri otot
    • Kelelahan
    • Meriang
    • Nyeri kepala
    • Nyeri tenggorokan
    • Pilek
    • Nafsu makan menurun. 
    • Hilangnya penciuman maupun pengecapan
    • Gejala saluran cerna : mual, muntah, diare dan nyeri perut.

    Pada gejala berat, dapat disertai dengan keluhan batuk berat, serta sesak nafas.1,2

    Produk Terkait : Rapidtest Covid19

    Kriteria Kontak Erat 

    Sahabat Sehat, semakin bertambahnya kasus Covid-19 membuat setiap masyarakat harus waspada terutama apabila mengetahui orang yang baru ditemui ternyata terkonfirmasi menderita Covid-19. Berikut adalah kriteria kontak erat dengan penderita Covid-19 :

    • Berinteraksi dengan jarak kurang dari 6 kaki atau 2 meter dengan pasien yang terkonfirmasi penderita Covid-19 selama minimal 15 menit.
    • Sedang merawat anggota keluarga yang terkonfirmasi menderita Covid-19 di rumah.
    • Melakukan kontak fisik dengan penderita Covid-19.
    • Berbagi makanan atau minuman dengan penderita Covid-19.
    • Pasien Covid-19 bersin atau batuk di dekat Sahabat Sehat.3

    Waktu yang Tepat Pemeriksaan Covid-19

    Jika Sahabat Sehat memiliki riwayat kontak erat dengan penderita Covid-19, sebaiknya lakukan pemeriksaan Covid-19 yang meliputi pemeriksaan swab antigen maupun swab PCR (Polymerase Chain Reaction). Kedua pemeriksaan tersebut dapat digunakan untuk mendeteksi Covid-19.1,4,5

    Pemeriksaan swab PCR bertujuan untuk mendeteksi material genetik virus SARS-COV-2, dengan pengambilan sampel dari hidung ataupun usap tenggorokan. Secara umum, pemeriksaan swab PCR sangat akurat untuk menegakkan diagnosis Covid-19.

    Sementara pemeriksaan swab antigen merupakan pemeriksaan yang dapat mendeteksi protein virus penyebab Covid-19 dengan cepat. Namun pemeriksaan ini tidak dapat menilai ada atau tidaknya materi genetik virus SARS-COV-2. Sahabat Sehat, pemeriksaan swab antigen termasuk cepat sehingga dapat digunakan untuk deteksi dini dan mempercepat mulainya pengobatan Covid-19. 1,4,5

    Layanan Terkait : KASIH Pemeriksaan Swab Antigen in Clinic

    Kemampuan Swab PCR & Antigen Dalam Mendeteksi Covid-19

    Pada kondisi awal infeksi Covid-19, pemeriksaan swab PCR rata-rata mulai dapat mendeteksi virus Covid-19 pada hari ketiga setelah kontak dengan penderita Covid-19. Sementara pemeriksaan swab antigen rata-rata mulai dapat mendeteksi Covid-19 dalam beberapa jam hingga satu hari setelah terdeteksi melalui pemeriksaan swab PCR, atau sejak 3-4 hari setelah kontak dengan penderita Covid-19.1

    Sahabat Sehat, gejala Covid-19 mulai muncul pada hari kelima sejak terpapar virus Covid-19. Pada saat itu juga jumlah virus Covid-19 mencapai puncaknya sehingga pada hari ke 5 – 7, pemeriksaan swab PCR maupun swab antigen memiliki akurasi yang cukup tinggi dalam mendeteksi virus Covid-19.4 Setelah 5-7 hari sejak muncul gejala, hasil pemeriksaan swab antigen bisa saja negatif karena jumlah virus sudah mulai menurun namun hasil pemeriksaan  PCR masih dapat menunjukan hasil reaktif hingga hari ke 17-21 sejak masuknya virus Covid-19 ke dalam tubuh.4

    Memilih Pemeriksaan Covid-19

    Dalam memilih pemeriksaan Covid-19, perlu mempertimbangkan kondisi serta gejala yang dialami. 1,4,5 Jika Sahabat Sehat kontak erat dengan penderita Covid-19, disarankan untuk segera melakukan isolasi mandiri di rumah dan melakukan pemeriksaan Covid-19.

    Jika hasil pemeriksaan Covid-19 menunjukan reaktif namun Sahabat Sehat tidak merasakan gejala apapun atau mengalami gejala ringan, maka segera lanjutkan isolasi mandiri dirumah. Jika hasil pemeriksaan Covid-19 menunjukan non reaktif, tetap lanjutkan karantina mandiri dirumah lalu lakukan pemeriksaan ulang pada hari kelima sejak kontak erat sebab hasil pemeriksaan akurat apabila dilakukan pada hari ke 3-5 sejak terpapar virus Covid-19.4,5

    Layanan Terkait : KASIH Pemeriksaan Swab Antigen ke Rumah

    Nah Sahabat Sehat, itulah mengenai waktu yang tepat untuk melakukan pemeriksaan Covid-19. Apabila Sahabat Sehat membutuhkan pemeriksaan Covid-19, segera manfaatkan layanan Prosehat dan Klinik Kasih. Info lebih lengkap silahkan hubungi hubungi Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik http://www.prosehat.com/wa.

    Referensi

    1. Harvard Medical School. If you’ve been exposed to the coronavirus [Internet]. USA : Harvard Medical School; [cited 2021 July 05]. Available from: https://www.health.harvard.edu/diseases-and-conditions/if-youve-been-exposed-to-the-coronavirus
    2. Centers for Disease Control and Prevention. Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) – Symptoms [Internet]. USA : Centers for Disease Control and Prevention. 2021 [updated 2021 Feb 22; cited 2021 July 05]. Available from: https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/symptoms-testing/symptoms.html
    3. Centers for Disease Control and Prevention. When To Quarantine [Internet]. USA : Centers for Disease Control and Prevention. 2021 [updated 2021 Mar 12; cited 2021 July 05]. Available from: https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/if-you-are-sick/quarantine.html
    4. Winkelhake H. How long does it take after exposure to test positive for COVID-19? [Internet]. USA : Norton Healthcare. 2020 [updated 2020 Dec 17; cited 2021 July 05] . Available from: https://nortonhealthcare.com/news/how-long-after-exposure-to-test-positive-for-covid/
    5. Gavin K. Confused About What to Do After a COVID Exposure? Start Here [Internet]. USA : Michigan Health. 2021 [updated 2021 April 29; cited 2021 July 05]. Available from: https://healthblog.uofmhealth.org/health-management/confused-about-what-to-do-after-a-covid-exposure-start-here  

     

    Read More
  • Ditulis oleh : dr. Jesica Chintia Dewi Ditinjau oleh : dr. Monica Cynthia D Sahabat Sehat, angka kasus terkonfirmasi Covid-19 kian meningkat setiap harinya. Cukup banyak pasien yang kesulitan mendapatkan pelayanan kesehatan akibat mulai kolaps nya sistem pelayanan kesehatan di Indonesia.1 Sehingga dihimbau bagi pasien Covid-19 tanpa gejala maupun bergejala ringan, untuk melakukan isolasi mandiri […]

    Perlukah Tabung Oksigen Saat Isoman di Rumah?

    Ditulis oleh : dr. Jesica Chintia Dewi

    Ditinjau oleh : dr. Monica Cynthia D

    Sahabat Sehat, angka kasus terkonfirmasi Covid-19 kian meningkat setiap harinya. Cukup banyak pasien yang kesulitan mendapatkan pelayanan kesehatan akibat mulai kolaps nya sistem pelayanan kesehatan di Indonesia.1 Sehingga dihimbau bagi pasien Covid-19 tanpa gejala maupun bergejala ringan, untuk melakukan isolasi mandiri di rumah.1 Nah Sahabat Sehat, apakah perlu menyediakan tabung oksigen selama menjalani isolasi mandiri di rumah ? Mari simak penjelasan berikut. 

    Mengapa Pasien Covid-19 Membutuhkan Bantuan Oksigen ?

    Virus Covid-19 menyebabkan peradangan pada saluran nafas dan paru yang dapat ditandai dengan menurunnya saturasi oksigen. Berdasarkan beberapa data, hanya 10% pasien Covid-19 bergejala berat yang memerlukan bantuan oksigen.2 Peradangan pada paru menyebabkan berkurangnya jumlah oksigen dalam tubuh sehingga menyebabkan pasien mengalami sesak napas. Berkurangnya oksigen dalam tubuh ditandai dengan gejala berikut :

    • Nyeri dada
    • Kesulitan bernapas
    • Napas pendek
    • Lemas dan kelelahan 
    • Pucat dan kebiruan pada bibir dan jari.3

    Baca Juga : Alat Pemantau Kesehatan

    Berapa Kadar Saturasi Oksigen Normal ?

    Sahabat Sehat, kadar saturasi oksigen dalam tubuh dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut :

    • Kadar oksigen yang dihirup
    • Fungsi organ paru
    • Sistem peredaran darah yang optimal

    Normalnya, saturasi oksigen dalam tubuh berkisar antara 94-99%. Sahabat Sehat dapat menggunakan alat pulse oksimetri untuk mengetahui kadar saturasi oksigen dalam tubuh. Ketika terjadi infeksi pada saluran napas dan paru, maka kadar saturasi oksigen menurun di bawah nilai normal. Pada kondisi ini, pasien memerlukan bantuan tambahan oksigen untuk membantu menjaga kadar saturasi oksigen dalam tubuh tetap dalam rentang normal serta mengurangi sesak nafas.3

    Bisakah Menggunakan Oksigen Portable ?

    Oksigen portable atau oksigen kaleng tidak dapat menangani keluhan sesak nafas pada pasien Covid-19. Jika Sahabat Sehat atau keluarga mengalami sesak nafas dan kadar saturasi oksigen mencapai dibawah 95% maka segera diperiksakan ke IGD terdekat. Pemberian oksigen tambahan dapat diberikan dengan berbagai cara misalnya menggunakan High-Flow Nasal Canul yang berisi tekanan oksigen 30-50 liter. Sementara itu, oksigen portable hanya berisi 1-2 liter oksigen sehingga tidak mencukupi kebutuhan pasien Covid-19 yang sesak nafas.4

    Baca Juga : Pulse Oximeter untuk Pasien Isolasi Mandiri Covid-19

    Bahaya Menyimpan Tabung Oksigen Medis di Rumah

    Sahabat Sehat, tabung oksigen medis tidak dianjurkan untuk disimpan di rumah karena berbagai alasan berikut:

    • Oksigen merupakan gas yang mudah terbakar, terutama jika disimpan dekat dengan sumber api (misal kompor) atau apabila ada anggota keluarga yang merokok.
    • Penggunaan oksigen yang terlalu tinggi tanpa tahu dosis pakainya dapat menyebabkan iritasi pada hidung.
    • Tabung oksigen rentan jatuh dan dapat menyebabkan ledakan.5

    Hal Penting Untuk Dilakukan Selama Isoman

    Bagi Sahabat Sehat yang sedang menjalani isolasi mandiri di rumah, lakukan beberapa hal berikut :

    • Rutin memantau kadar saturasi oksigen dengan menggunakan oksimetri. Jika kadar saturasi oksigen dibawah 95 % segera diperiksakan ke IGD terdekat.
    • Jika sesak nafas semakin memberat, segera periksakan ke IGD terdekat. Sembari menunggu penanganan dari fasilitas kesehatan, posisikan tubuh duduk atau berbaring miring untuk mengurangi sesak nafas.1,5

    Produk Terkait : Wish Health Watch

    Nah Sahabat Sehat, meski sudah mendapatkan vaksin Covid-19 sebaiknya tetap melakukan protokol kesehatan 5M (menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, serta membatasi mobilisasi). Bagi Sahabat Sehat yang ingin melakukan pemeriksaan Covid-19, segera manfaatkan layanan Prosehat dan Klinik Kasih.

    Info lebih lengkap silahkan hubungi hubungi Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik http://www.prosehat.com/wa.

    Daftar Pustaka

    1. CNN Indonesia. Pertolongan Pertama Sesak Napas pada Pasien Covid-19 [Internet]. Indonesia : CNN Indonesia. 2021 [updated 2021 June 28; cited 2021 July 02]. Available from: https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20210624165231-255-659021/pertolongan-pertama-sesak-napas-pada-pasien-covid-19/1
    2. The Times of India. Coronavirus: For how long does a COVID-19 patient require oxygen therapy? How does it help? – Times of India [Internet]. India :  The Times of India. 2021 [updated 2021 May 19; cited 2021 July 01]. Available from: https://timesofindia.indiatimes.com/life-style/health-fitness/health-news/how-long-oxygen-support-required-for-covid-19-coronavirus-for-how-long-does-a-covid-19-patient-require-oxygen-therapy-how-does-it-help/articleshow/82769525.cms
    3. US Food and Drug Administration. Pulse Oximeters and Oxygen Concentrators: What to Know [Internet]. USA : U.S. Food and Drug Administration. 2021[updated 2021 Feb 19; cited 2021 July 01] . Available from: https://www.fda.gov/consumers/consumer-updates/pulse-oximeters-and-oxygen-concentrators-what-know-about-home-oxygen-therapy
    4. National Health Services. Home oxygen therapy [Internet]. UK : National Health Services. 2020 [updated 2020 Aug 18; cited 2021 July 01]. Available from: https://www.nhs.uk/conditions/home-oxygen-treatment/
    5. ABIM Foundation. Home Oxygen After a Hospital Stay | Choosing Wisely [Internet]; [cited 2021 July 01]. Available from: https://www.choosingwisely.org/patient-resources/home-oxygen-after-a-hospital-stay/ 

     

    Read More
  • Ditulis oleh : dr. Monica Cynthia Dewi Sahabat Sehat, Kementerian Kesehatan melalui Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit telah mengeluarkan Surat Edaran percepatan vaksinasi Covid-19 nomor HK.02.02/I/1727/2021 tentang Vaksinasi Tahap 3 bagi Masyarakat Rentan, Masyarakat Umum Lainnya, dan Anak Usia 12-17 tahun. Dalam surat edaran tersebut, diketahui anak dan remaja berusia 12-17 tahun telah diperkenankan […]

    SAH ! Anak 12-17 Tahun Dapat Menerima Vaksin Covid-19

    Ditulis oleh : dr. Monica Cynthia Dewi

    perceraian di tengah pandemi covid-19

    Sahabat Sehat, Kementerian Kesehatan melalui Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit telah mengeluarkan Surat Edaran percepatan vaksinasi Covid-19 nomor HK.02.02/I/1727/2021 tentang Vaksinasi Tahap 3 bagi Masyarakat Rentan, Masyarakat Umum Lainnya, dan Anak Usia 12-17 tahun. Dalam surat edaran tersebut, diketahui anak dan remaja berusia 12-17 tahun telah diperkenankan mendapatkan vaksinasi Covid-19. Nah Sahabat Sehat, bagaimana skema pemberian vaksin Covid-19 untuk anak ? Mari simak penjelasan berikut

    Kasus Covid-19 Pada Anak Meningkat

    Salah satu alasan pemberian vaksinasi Covid-19 untuk anak didasarkan dari peningkatan kasus terkonfirmasi Covid-19 di Indonesia. Tercatat hingga 29 Juni 2021 terdapat lebih dari 2 juta orang terkonfirmasi menderita Covid-19, dengan 10,6% diantaranya merupakan kasus aktif. Hampir 260 ribu kasus terkonfirmasi merupakan anak usia 0-18 tahun, dan lebih dari 108 ribu kasus Covid-19 berada pada rentang usia 12-17 tahun. Lebih dari 600 orang anak berusia 0-18 tahun dan 197 orang berusia 12-17 tahun  meninggal dunia. Angka Case Fatality Rate pada kelompok usia tersebut mencapai 0,18%.

    Produk Terkait : Waspada Kenaikan Angka Covid-19 pada Anak

    Vaksinasi Covid-19 Pada Anak

    Kementerian Kesehatan telah menerbitkan surat edaran yang berisi panduan pelaksanaan program vaksinasi Covid-19 bagi kelompok sasaran anak berusia 12-17 tahun. Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi, Kamis 1 Juli 2021 mengungkapkan bahwa program vaksinasi anak sudah bisa dimulai dengan terbitnya surat edaran secara resmi pada Rabu 30 Juni 2021

    Pemberian vaksin Covid-19 untuk anak dapat dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan, sekolah, madrasah atau pesantren yang berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kantor Pelayanan Wilayah Kementerian Agama setempat untuk mempermudah pendataan dan monitoring pelaksanaan. Mekanisme skrining, pelaksanaan dan observasi dilakukan sama seperti vaksinasi pada dewasa. Vaksin Covid-19 yang digunakan untuk anak usia 12-17 adalah vaksin Sinovac, dengan dosis 0,5 ml sebanyak 2 kali pemberian dengan jarak minimal 28 hari.

    Baca Juga : Gejala Covid-19 pada Anak-anak

    Tanggapan IDAI

    Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) memberi tanggapan atas surat edaran Kementerian Kesehatan perihal pemberian vaksin Covid-19. IDAI mengungkapkan bahwa vaksinasi Covid-19 dapat digunakan dengan vaksin Covid-19 inactivated produksi Sinovac karena sudah tersedia di Indonesia dan sudah ada uji klinis fase 1 dan 2 dengan hasil yang aman dan serokonversi tinggi.

    Pemberian vaksin Covid-19 untuk anak berusia 12–17 tahun dapat dilakukan dengan pertimbangan bahwa jumlah subjek uji klinis memadai, tingginya mobilitas dan kemungkinan berkerumun di luar rumah, serta mampu menyatakan keluhan KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) bila ada. Sementara untuk anak berusia 3 – 11 tahun, pemberian vaksin Covid-19 masih menunggu hasil kajian untuk menilai keamanan dan dosis dengan jumlah subjek yang memadai. 

    Sahabat Sehat, IDAI menganjurkan vaksin Covid-19 tidak dapat diberikan pada kondisi berikut :

    • Gangguan kekebalan tubuh (defisiensi imun primer), penyakit autoimun tidak terkontrol
    • Menderita Sindrom Guillain Barre, mielitis transversa, acute demyelinating encephalomyelitis
    • Menderita kanker dan sedang menjalani kemoterapi/radioterapi
    • Sedang menjalani pengobatan dengan obat penekan sistem imun (imunosupresan/sitostatika berat).
    • Demam 37,50C atau lebih. 
    • Baru sembuh dari Covid-19 kurang dari 3 bulan. 
    • Pasca imunisasi lain dalam kurun waktu kurang dari 1 bulan. 
    • Hamil. 
    • Hipertensi tidak terkendali. 
    • Diabetes melitus tidak terkendali. 
    • Menderita penyakit kronis atau kelainan bawaan

    Produk Terkait : Vitamin Anak

    Nah Sahabat Sehat, itulah mengenai pemberian vaksin Covid-19 yang saat ini dapat diberikan untuk anak berusia 12-17 tahun. Meski telah divaksin, Sahabat Sehat disarankan tetap menerapkan protokol kesehatan 5M (menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan membatasi mobilisasi).

    Jika Sahabat Sehat memiliki keluhan setelah divaksin, segera manfaatkan layanan konsultasi Chat Dokter 24 Jam Prosehat. Info lebih lengkap silahkan hubungi hubungi Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik http://www.prosehat.com/wa.

    Referensi :

    1. Sehat Negeriku. Vaksinasi Tahap 3 Dimulai, Sasar Masyarakat Rentan dan Anak Usia 12-17 Tahun [Internet]. Indonesia : Kementerian Kesehatan. 2021 [updated 2021 July 01; cited 2021 July 01]. Available from : https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/berita-utama/20210701/0537998/vaksinasi-tahap-3-dimulai-sasar-masyarakat-rentan-dan-anak-usia-12-17-tahun/
    2. Ikatan Dokter Anak Indonesia. Rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia Terkait Pemberian Vaksin COVID-19 pada Anak dan Remaja [Internet]. Indonesia : Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2021 [updated 2021 July 01; cited 2021 July 01]. Available from : https://www.idai.or.id/tentang-idai/pernyataan-idai/rekomendasi-ikatan-dokter-anak-indonesia-terkait-pemberian-vaksin-covid-19-pada-anak-dan-remaja
    Read More
  • Ditulis oleh : dr. Jesica Chintia Dewi Ditinjau oleh : dr. Monica Cynthia D Sahabat Sehat, pada 30 Juni 2021 Indonesia kembali memecahkan rekor angka kasus positif Covid-19 bertambah sebanyak 21.807 kasus. Penambahan kasus tersebut menambah total kasus terkonfirmasi Covid-19 hingga 2.178.272 kasus. Daerah yang menyumbang kasus Covid-19 tertinggi yaitu DKI Jakarta sebanyak 7.680 kasus, […]

    Tips Menghindari dan Mencegah Klaster Covid-19 Dalam Keluarga

    Ditulis oleh : dr. Jesica Chintia Dewi

    Ditinjau oleh : dr. Monica Cynthia D

    memantau kesehatan diri sendiri, keluarga, dan masyarakat

    Sahabat Sehat, pada 30 Juni 2021 Indonesia kembali memecahkan rekor angka kasus positif Covid-19 bertambah sebanyak 21.807 kasus. Penambahan kasus tersebut menambah total kasus terkonfirmasi Covid-19 hingga 2.178.272 kasus. Daerah yang menyumbang kasus Covid-19 tertinggi yaitu DKI Jakarta sebanyak 7.680 kasus, disusul dengan Jawa Barat  sebanyak 4.473 kasus baru, Jawa Tengah sebanyak 2.335 kasus, Jawa Timur sebanyak 1.203 kasus dan Yogyakarta sebanyak 892 kasus baru.1

    Penyebab Kasus Covid-19 Kembali Naik

    Sebelumnya Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dwi Oktavia mengungkapkan bahwa terdapat 988 klaster keluarga pasca libur lebaran 2021. Klaster keluarga menjadi salah satu faktor yang menyebabkan peningkatan signifikan jumlah kasus Covid-19 di DKI Jakarta.2

    Selain itu, aktivitas anak-anak yang masih bermain di luar rumah serta abai nya masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan turut berdampak pada peningkatan kasus  Covid-19.3 Sahabat Sehat dihimbau jika mengalami gejala flu seperti batuk, pilek dan nyeri tenggorokan atau bila tidak ada gejala apapun namun hasil pemeriksaan swab antigen maupun swab PCR menunjukan positif terinfeksi Covid-19, maka sebaiknya melakukan isolasi mandiri di rumah dan tidak keluar rumah.4

    Produk Terkait : Rapidtest Covid19

    Tips Menghindari Penularan Covid-19 Dalam Keluarga

    Jika Sahabat Sehat menderita Covid-19 sementara anggota keluarga lainnya tidak terinfeksi Covid-19, atau sebaliknya maka lakukan beberapa hal berikut untuk melindungi anggota keluarga lain yang masih sehat :

    • Tidak berdekatan dengan anggota keluarga yang sedang sakit
    • Gunakan masker saat berinteraksi dengan orang lain. 
    • Menerapkan etika batuk dan bersin yaitu dengan menutup hidung dan mulut menggunakan tisu lalu buang ke tempat sampah
    • Mencuci tangan dengan menggunakan sabun selama minimal 20 detik atau bila tidak memungkinkan dapat menggunakan handsanitizer maupun alkohol 70%.
    • Gunakan kamar tidur dan kamar mandi terpisah dengan anggota keluarga lain yang sedang sakit.
    • Gunakan alat makan seperti gelas, piring dan sendok secara terpisah. 
    • Gunakan alat mandi pribadi
    • Pastikan ventilasi udara di dalam kamar baik dengan membuka jendela setiap pagi
    • Hindari menerima tamu berkunjung ke rumah 
    • Cuci pakaian, sprei dan handuk anggota keluarga yang menderita Covid-19 dengan menggunakan deterjen dan air panas. Gunakan sarung tangan saat mencuci.
    • Bersihkan alat yang biasa digunakan bersama, seperti saklar lampu dan gagang pintu dengan desinfektan.4,5

    Baca Juga : Memantau Kesehatan Diri Sendiri Keluarga dan Masyarakat

    Untuk mencegah penyebaran dalam masyarakat, Sahabat Sehat yang sedang terinfeksi Covid-19 sebaiknya melakukan beberapa hal berikut :

    • Tetap berada dirumah dan lakukan isolasi mandiri selama minimal 10 hari bagi penderita Covid-19 tanpa gejala maupun gejala ringan, terkecuali untuk keperluan mengunjungi fasilitas kesehatan.
    • Anggota keluarga lain yang kontak erat dengan penderita Covid-19 dianjurkan turut melakukan karantina mandiri selama kurang lebih 14 hari.

     

    Pencegahan Kasus Covid-19 Klaster Keluarga

    Nah Sahabat Sehat, untuk mencegah terjadinya kasus Covid-19 dalam klaster keluarga, lakukan beberapa hal berikut :

    • Jaga jarak

    Penyebaran Covid-19 dapat terjadi ketika udara yang dihirup terkontaminasi oleh virus Covid-19 yang berasal dari batuk, bersin, dan berbicara dengan penderita Covid-19. Menjaga jarak minimal 2 meter dapat membantu mencegah penyebaran virus Covid-19.

    • Tetap waspada selama berada di tempat umum

    Sahabat Sehat tetap perlu waspada saat berada di tempat umum, terutama apabila belum mendapatkan vaksinasi Covid-19. Bersihkan troli belanja di supermarket dengan menggunakan cairan desinfektan ataupun alkohol.

    • Menggunakan masker

    Tetap menggunakan masker apabila sedang berada di luar rumah untuk mencegah masuknya virus Covid-19 ke dalam saluran napas.

    • Desinfeksi rumah

    Berdasarkan sebuah penelitian, terungkap bahwa virus Covid-19 dapat bertahan hidup selama berhari-hari pada permukaan benda. Sahabat Sehat sebaiknya membersihkan peralatan rumah secara berkala.

    • Ajarkan anak-anak untuk tidak sering memegang wajah dan mencuci tangan
    • Batasi mobilisasi.
    • Ikuti program vaksinasi Covid-19

    Produk Terkait : KASIH Pemeriksaan Swab Antigen ke Rumah

    Yang terakhir, Sahabat Sehat dianjurkan mengikuti program vaksinasi dari pemerintah untuk membantu mencegah terinfeksi Covid-19 dan mencegah jatuh ke gejala berat jika Sahabat Sehat terinfeksi Covid-19.6,7

    Nah Sahabat Sehat, itulah mengenai tips menghindari dan mencegah penyebaran Covid-19 dalam keluarga. Jika Sahabat Sehat memerlukan pemeriksaan Covid-19, segera manfaatkan layanan Prosehat dan Klinik Kasih. Info lebih lengkap silahkan hubungi hubungi Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik http://www.prosehat.com/wa.

    Daftar Pustaka

    1. Masabi S. UPDATE 30 Juni: Sebaran 21.807 Kasus Baru Covid-19, Paling Tinggi DKI Jakarta [Internet]. Indonesia : Kompas. 2021 [updated 2021 June 30; cited 2021 June 30 2021]. Available from: https://nasional.kompas.com/read/2021/06/30/17541471/update-30-juni-sebaran-21807-kasus-baru-covid-19-paling-tinggi-dki-jakarta?page=all
    2. Wiryono S. Dinkes DKI: Ada 988 Klaster Keluarga Setelah Libur Lebaran 2021 [Internet]. Indonesia : Kompas. 2021 [updated 2021 June 10; cited 2021 June 30]. Available from: https://megapolitan.kompas.com/read/2021/06/10/20130081/dinkes-dki-ada-988-klaster-keluarga-setelah-libur-lebaran-2021
    3. Adelayanti N. UGM Epidemiologist: Community Gathering Might Cause COVID Transmission in Family Clusters [Internet]. Indonesia : Universitas Gadjah Mada. 2020 [updated 2020 Sep 10; cited 2021 June 30]. Available from: https://www.ugm.ac.id/en/news/20037-ugm-epidemiologist-community-gathering-might-cause-covid-transmission-in-family-clusters
    4. Miller J, Joseph E. Coronavirus (COVID-19): Home Care & Precautions [Internet]. USA : Nemours KidsHealth. 2021 [updated 2021 April; cited 2021 June 30]. Available from: https://kidshealth.org/en/parents/coronavirus-stop-spread.html
    5. University of Iowa Stead Family Children’s Hospital. How to safeguard your home if a family member has COVID-19 [Internet]. USA : University of Iowa Stead Family Children’s Hospital; [cited 2021 June 30]. Available from: https://uichildrens.org/health-library/how-safeguard-your-home-if-family-member-has-covid-19
    6. Haris N. 8 Ways to Decrease Your Family’s Chances of Getting the Coronavirus [Internet]. USA : Parents. 2021 [updated 2021 June 28; cited 2021 June 30]. Available from: https://www.parents.com/health/how-to-prepare-for-coronavirus-as-a-parent/
    7. Centers for Disease Control and Prevention. How to Protect Yourself & Others [Internet]. USA : Centers for Disease Control and Prevention. 2021 [updated 2021 June 11; cited 2021 June 30]. Available from: https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/prevent-getting-sick/prevention.html 
    Read More
  • Ditulis oleh : dr. Monica Cynthia Dewi Mungkin tidak jarang diantara Sahabat Sehat sering merasakan nyeri di punggung ataupun pinggang. Nyeri tentu dapat berdampak pada aktivitas sehari-hari. Salah satu penyebab nyeri pada punggung dan pinggang adalah akibat saraf terjepit, atau secara medis disebut sebagai Hernia Nucleus Pulposus (HNP). Lantas apakah fisioterapi dapat membantu mengatasi gangguan […]

    Benarkah Fisioterapi Bantu Atasi Saraf Terjepit ?

    Ditulis oleh : dr. Monica Cynthia Dewi

    Mungkin tidak jarang diantara Sahabat Sehat sering merasakan nyeri di punggung ataupun pinggang. Nyeri tentu dapat berdampak pada aktivitas sehari-hari. Salah satu penyebab nyeri pada punggung dan pinggang adalah akibat saraf terjepit, atau secara medis disebut sebagai Hernia Nucleus Pulposus (HNP). Lantas apakah fisioterapi dapat membantu mengatasi gangguan saraf terjepit ? Sahabat Sehat, mari simak penjelasan berikut.

    Apa Itu Saraf Terjepit ?

    Saraf terjepit disebabkan karena bantalan saraf bergeser sehingga menekan saraf di tulang belakang dan menimbulkan rasa nyeri hingga kelemahan pada tangan dan kaki. Gejala yang dialami akan tergantung dari saraf yang mengalami gangguan.

    Saraf terjepit paling sering terjadi di daerah punggung bawah (HNP lumbalis) dan hampir 90% mengenai saraf pada tulang L5-S1 dan L4-L5. Sementara saraf terjepit pada  daerah punggung atas hingga leher jarang terjadi, hanya sekitar 8% dari seluruh kasus saraf terjepit.

    Produk Terkait : Fisioterapi

    Gejala Saraf Terjepit

    Sahabat Sehat perlu waspada jika mengalami keluhan berikut, mungkin diakibatkan karena adanya gangguan saraf terjepit :

    • Nyeri pada tangan atau kaki
    • Kesemutan pada tangan atau kaki
    • Lemas
    • Nyeri dirasa memberat saat duduk atau berdiri dalam waktu lama, batuk atau bersin, atau ketika punggung dibungkukkan ke arah depan
    • Nyeri bokong, sisi samping paha dan depan betis. 
    • Tidak mampu menahan kencing dan buang air besar.

    Produk Terkait : Nyeri Pinggang

    Peran Fisioterapi Pada Kasus Saraf Terjepit

    Selain dengan pemberian obat dan prosedur operasi, Sahabat Sehat yang menderita saraf terjepit dapat menjalani fisioterapi. Fisioterapi bermanfaat untuk mengurangi nyeri, meningkatkan relaksasi otot, memperbaiki gerak otot dan persendian, mengurangi pembengkakan otot, serta mengurangi keperluan untuk mengkonsumsi obat pereda nyeri. Berikut adalah beberapa metode fisioterapi yang dapat dilakukan untuk mengatasi saraf terjepit:

    • Terapi Sinar Infra Merah

    Terapi sinar infra merah (infrared) menggunakan gelombang elektromagnetik yang memiliki efek pada kulit luar, pembuluh darah, dan jaringan otot. Sinar infra merah dapat meningkatkan suhu tubuh, otot menjadi lebih rileks, serta membuang sisa metabolisme tubuh.   

    • Terapi TENS (Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation) 

    Terapi TENS menggunakan alat khusus yang menyalurkan rangsangan listrik sebagai penghambat rangsangan nyeri, sehingga nyeri akan terasa berkurang. Terapi ini dipercaya dapat mengeluarkan hormon endorphin yang dapat meningkatkan relaksasi kemudian diikuti oleh penurunan nyeri. 

    • Terapi PNF (Proprioceptive Neuromuscular Facilitation)

    Terapi ini dilakukan dengan cara merangsang saraf proprioseptif  yang melibatkan gerakan peregangan, kontraksi otot, dan peregangan kembali. Umumnya terapi ini diulang beberapa kali.

    • Latihan McKenzie

    Latihan McKenzie dilakukan dengan gerakan ekstensi tulang punggung, sehingga dapat mempertahankan postur normal tulang belakang. 

    Latihan fisioterapi dapat Sahabat Sehat lakukan dengan bantuan terapis maupun dokter. Selain itu, Sahabat Sehat juga perlu melakukan aktivitas fisik serta konsumsi makanan bergizi seimbang untuk mempercepat proses pemulihan.

    Produk Terkait : Korset Hotplus Terapi Nyeri Pinggang dan Lutut

    Nah Sahabat Sehat, itulah mengenai manfaat fisioterapi bagi penderita saraf terjepit. Jika Sahabat Sehat berminat melakukan fisioterapi, segera manfaatkan layanan Prosehat. Layanan Prosehat mempunyai banyak keunggulan, yaitu:

    • Produk dijamin asli
    • Ditangani oleh dokter yang profesional dan berizin resmi
    • Tanya jawab dengan Asisten Kesehatan Maya
    • Proses pembayaran yang mudah dan dapat dicicil
    • Jadwal vaksinasi yang fleksibel
    • Dokter akan mengunjungi lokasi sesuai perjanjian

    Informasi lebih lanjut, silahkan hubungi Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik http://www.prosehat.com/wa.

    Referensi :

    1. Mayo Clinic. Herniated Disk [Internet]. USA : Mayo Clinic. 2019 [updated 2019 Sept 26; cited 2021 June 30]. Available from : https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/herniated-disk/diagnosis-treatment/drc-20354101
    2. Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia. Peran Fisioterapi Pada Kasus Hernia Nukleus Pulposus : Problem Muskuloskeletal [Internet]. Indonesia : Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia. 2021 [updated 2021 Jan 16; cited 2021 June 30]. Available from : http://imfi.or.id/index.php/2021/01/16/peran-fisioterapi-pada-kasus-hernia-nukleus-pulposus-problem-musculoskeletal/
    3. Flex Free Clinic. 3 Jenis dan Cara Latihan Peregangan yang Penting [Internet]. Indonesia : Flex Free Clinic. 2017 [updated 2017 Aug 28; cited 2021 June 30]. Available from : https://flexfreeclinic.com/artikel/detail/189?title=3-jenis-dan-cara-latihan-peregangan-yang-penting
    4. RSI Aisyiyah Malang. Nyeri Pinggang dan Herniated Nucleus Pulposus [Internet]. Indonesia : RSI Aisyiyah Malang. 2013 [updated 2013 April 29; cited 2021 June 30]. Available from : https://rsiaisyiyah-malang.or.id/2013/04/29/nyeri-pinggang-dan-herniated-nucleus-pulposus-hnp/ 
    Read More
  • Ditulis oleh : dr. Jesica Chintia Dewi Ditinjau oleh : dr. Monica Cynthia D Berdasarkan data dari Pokja Infeksi Saluran Reproduksi Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) dan POGI cabang, selama bulan April 2020 hingga April 2021 terdapat 536 kasus Covid-19 pada ibu hamil. Dari data tersebut sekitar 51,9% diantaranya merupakan kasus tanpa gejala (OTG […]

    Bagaimana Penanganan Covid-19 Pada Ibu Hamil ?

    Ditulis oleh : dr. Jesica Chintia Dewi

    Ditinjau oleh : dr. Monica Cynthia D

    rentan terkena penyakit kritis

    Berdasarkan data dari Pokja Infeksi Saluran Reproduksi Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) dan POGI cabang, selama bulan April 2020 hingga April 2021 terdapat 536 kasus Covid-19 pada ibu hamil. Dari data tersebut sekitar 51,9% diantaranya merupakan kasus tanpa gejala (OTG / Orang Tanpa gejala). Tercatat Ibu hamil yang menderita Covid-19 dengan usia kehamilan diatas 37 minggu sebanyak 72%, dengan angka kematian ibu hamil akibat komplikasi Covid-19 sebanyak 3%. Selain itu, jumlah ibu hamil yang dirujuk untuk mendapatkan perawatan intensif di ruang ICU sebanyak 4,5%.1

    Nah Sahabat Sehat, bagaimana penanganan Covid-19 pada ibu hamil ? Mari simak penjelasan berikut.

    Dampak Covid-19 Pada Ibu Hamil 

    Meningkatnya kasus Covid-19 pada ibu hamil pada sejumlah kota besar di Indonesia serta ditemukannya varian baru Covid-19 yang telah masuk di Indonesia, menyebabkan populasi ibu hamil menjadi lebih rentan dan beresiko mengalami perburukan. Ibu hamil yang menderita Covid-19 beresiko 2 hingga 3 kali lebih besar melahirkan lebih awal (prematur) dibandingkan dengan ibu hamil yang tidak terinfeksi Covid-19.2

    Menurut CDC (Centers for Disease Control and Prevention), kehamilan akan meningkatkan resiko keparahan serta kematian pada ibu hamil yang terpapar Covid-19. Ibu hamil yang terpapar Covid-19 dapat menunjukkan gejala pernapasan yang lebih serius sehingga membutuhkan perawatan intensif atau ICU dan menggunakan alat bantu napas (ventilator), jika dibandingkan ibu yang tidak sedang hamil.

    Gejala dan Faktor Resiko Covid-19 Pada Ibu Hamil

    Sebagian besar gejala Covid-19 pada ibu hamil seperti flu biasa, bahkan tidak bergejala sama sekali. Namun pada beberapa kasus dapat menunjukkan gejala yang cukup berat. Berikut ini kondisi ibu hamil yang meningkatkan resiko keparahan infeksi Covid-19 :

    • Ibu hamil yang memiliki riwayat penyakit penyerta lainnya seperti penyakit autoimun, diabetes, hipertensi, penyakit jantung dan asma. 
    • Berat badan berlebih
    • Berusia lebih dari 35 tahun 
    • Usia kehamilan trimester terakhir (lebih dari 28 minggu).3

    Bagaimana Penanganan Covid-19 Pada Ibu Hamil ?

    Jika Sahabat Sehat saat ini tengah mengandung dan mengalami gejala yang mengarah pada Covid-19, sebaiknya lakukan beberapa hal berikut :

    1. Tetap di rumah

    Sahabat Sehat dianjurkan melakukan isolasi mandiri apabila gejala yang dialami cukup ringan. Hindari menerima tamu datang ke rumah untuk meminimalisir resiko paparan Covid-19.

    1. Lakukan pemeriksaan Covid-19

    Sahabat Sehat sebaiknya melakukan pemeriksaan Covid-19, seperti tes swab antigen maupun swab PCR apabila sebelumnya memiliki riwayat kontak dengan penderita Covid-19 atau jika Sahabat Sehat mengalami gejala Covid-19. 

    1. Berkonsultasi dengan dokter secara daring

    Dimasa pandemi Covid-19, Sahabat Sehat dianjurkan memanfaatkan layanan telemedicine untuk berkonsultasi dengan dokter sehingga dapat meminimalisir paparan Covid-19. Konsultasikan dengan dokter perihal keluhan yang dialami saat ini, serta obat dan multivitamin yang perlu dikonsumsi.

    1. Terapkan protokol kesehatan, seperti menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, menghindari kerumunan, serta  membatasi mobilisasi. 
    2. Tetap aktif dan lakukan olahraga ringan di dalam rumah.

    Produk Terkait : Susu Ibu Hamil

    Sahabat Sehat dapat melakukan olahraga khusus ibu hamil, seperti senam ibu hamil maupun yoga didalam rumah.

    1. Minum air putih yang cukup
    2. Konsumsi makanan bergizi seimbang, serta multivitamin.

    Produk Terkait : Vitamin Ibu Hamil

    Sahabat Sehat dapat memperbanyak konsumsi buah, sayur, serta multivitamin seperti asam folat dan vitamin D3 untuk tetap menjaga kesehatan janin.

    1. Berjemur dibawah sinar matahari 

    Selanjutnya, Sahabat Sehat dapat berjemur dibawah sinar matahari sebelum jam 10 pagi selama 15-30 menit. Jika berjemur di luar rumah atau teras, sebaiknya tetap menggunakan masker.2,4

    Ibu Hamil Divaksin Covid-19

    Pengurus Pusat POGI, dr. Ari K Januarto, Sp.OG (K) mengungkapkan bahwa pemberian vaksin Covid-19 untuk ibu hamil di masa kehamilan dapat mencegah ibu hamil mengalami kondisi berat apabila terinfeksi Covid-19.5

    Baca Juga : Ibu Hamil boleh di Vaksin Covid-19 Cek Faktanya disini

    Bagaimana Mencegah Penularan Covid-19 Ke Bayi?

    Jika Sahabat Sehat baru melahirkan dan terinfeksi Covid-19, lakukan beberapa hal berikut untuk mengurangi resiko penularan Covid-19 pada bayi baru lahir :

    • Cuci tangan dengan menggunakan sabun minimal 20 detik sebelum menggendong bayi. Pada kondisi ketika Sahabat Sehat tidak dapat mencuci tangan menggunakan sabun, sebaiknya cuci tangan dengan menggunakan hand-sanitizer atau alkohol 60%.
    • Gunakan masker apabila berada dalam jarak kurang dari 2 meter dengan bayi.
    • Menjaga jarak dengan bayi minimum 2 meter.
    • Konsultasikan dengan dokter mengenai pemberian ASI selama menjalani penanganan Covid-19.6

     

    Nah Sahabat Sehat, itulah mengenai kasus Covid-19 pada ibu hamil. Jika Sahabat Sehat memiliki keluhan selama dirumah, segera manfaatkan layanan konsultasi Chat Dokter 24 Jam Prosehat. Info lebih lengkap silahkan hubungi hubungi Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik http://www.prosehat.com/wa.

    Daftar Pustaka

     

    1. Yuniar N. Rekomendasi POGI terkait lonjakan kasus ibu hamil dengan COVID-19 [Internet]. Indonesia : Antara News. 2021 [updated 2021 June 27; cited 2021 June 29]. Available from: https://www.antaranews.com/berita/2234374/rekomendasi-pogi-terkait-lonjakan-kasus-ibu-hamil-dengan-covid-19
    2. Centers for Disease Control and Prevention. COVID-19 and Your Health [Internet]. USA : Centers for Disease Control and Prevention. 2021 [updated 2021 June 10; cited 2021 June 29]. Available from: https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/need-extra-precautions/pregnant-people.html
    3. Royal College of Obstetricians & Gynaecologists. Coronavirus infection and pregnancy [Internet]. UK : Royal College of Obstetricians & Gynaecologists. 2021 [updated 2021 April 23; cited 2021 June 29]. Available from: https://www.rcog.org.uk/en/guidelines-research-services/guidelines/coronavirus-pregnancy/covid-19-virus-infection-and-pregnancy/
    4. National Health Service. Pregnancy and coronavirus (COVID-19) [Internet]. UK : National Health Service. 2021 [updated 2021 June 24; cited 2021 June 29]. Available from: https://www.nhs.uk/conditions/coronavirus-covid-19/people-at-higher-risk/pregnancy-and-coronavirus/
    5. Pranita E. Efek Samping Vaksin Covid-19 pada Ibu Hamil yang Mungkin Muncul [Internet]. Indonesia : Kompas. 2021 [updated 2021 June 26; cited 2021 June 29]. Available from: <https://www.kompas.com/sains/read/2021/06/26/110500323/efek-samping-vaksin-covid-19-pada-ibu-hamil-yang-mungkin-muncul?page=all>.

    Prihatini Z. Waktu Berjemur yang Baik untuk COVID-19 Ada di Jam Berapa? [Internet]. 2021 [updated 2021 Jan 16; cited 2021 June 29]. Available from : https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5336360/waktu-berjemur-yang-baik-untuk-covid-19-ada-di-jam-berapa

    Read More
Chat Asisten Maya
di Prosehat.com