Telp / WhatsApp : 0811-1816-800

Archive for Category: Kesehatan Umum

Showing 281–290 of 1371 results

  • Ditulis oleh : dr. Monica Cynthia Dewi Sebagai orang tua, kita perlu dengan segala cara melindungi anak dari bullying teman-temannya. Terutama saat dia berada di sekolah. Jangan sampai dia malas, takut, dan tidak mau lagi berangkat ke sekolah. Karena jika hal tersebut terjadi tentunya akan berdampak pada kegiatannya menimba ilmu. Sahabat Sehat pasti merasa sedih […]

    5 Cara Melindungi Anak Dari Bullying Teman di Sekolahnya

    Ditulis oleh : dr. Monica Cynthia Dewi

    Panduan Cara Melindungi Anak Dari Bullying Teman Sekolahnya

    Sebagai orang tua, kita perlu dengan segala cara melindungi anak dari bullying teman-temannya. Terutama saat dia berada di sekolah. Jangan sampai dia malas, takut, dan tidak mau lagi berangkat ke sekolah. Karena jika hal tersebut terjadi tentunya akan berdampak pada kegiatannya menimba ilmu.

    Sahabat Sehat pasti merasa sedih dan kecewa saat mengetahui Si Kecil menjadi korban perundungan (bullying) dari teman-temannya. Tidak jarang anak menutupi hal ini agar tidak membebani orang tua. Lantas bagaimana mengetahui Si Kecil menjadi korban perundungan, serta cara melindungi nya dari perundungan? Mari simak penjelasan berikut.

    Apa Itu Perundungan atau Bullying?

    Sahabat Sehat, para pelaku perundungan memiliki niat untuk menimbulkan rasa sakit pada korbannya baik secara fisik, verbal, maupun psikologis. Berdasarkan penelitian, anak laki-laki lebih berisiko mengalami perundungan fisik, sedangkan anak perempuan lebih berisiko mengalami perundungan secara psikologis.

    Kini perundungan dapat terjadi secara langsung maupun secara daring. Perundungan secara daring dapat terjadi melalui media sosial, pesan instan, email, maupun platform online tempat Si Kecil berinteraksi dengan teman-temannya.

    Dampak Perundungan Pada Si Kecil

    Selain berdampak pada kondisi fisik, perundungan turut beresiko menimbulkan masalah kesehatan mental dan emosional seperti depresi, kecemasan, penyalahgunaan obat terlarang, serta penurunan prestasi di sekolah. 

    Tidak jarang, perundungan ini menyebabkan anak menjadi malas belajar, takut ke sekolah, bahkan lebih memilih bolos daripada harus bertemu dengan mereka yang akan membully dirinya.

    Tanda Si Kecil Mengalami Perundungan atau Bully

    Korban bully jarang melaporkan kejadian yang dia alami. Maka dari itu, sebagai orang tua harus lebih peka dan mau mencari tahu kondisi anak di sekolah. Sahabat Sehat perlu mewaspadai, jika Si Kecil mengalami beberapa hal berikut sebab dikhawatirkan menjadi tanda bahwa dia adalah korban perundungan teman di sekolahnya:

    • Muncul memar, luka, goresan pada tubuh
    • Ketika ditanya mengapa luka maka akan dijawab “tidak tahu”
    • Takut pergi ke sekolah 
    • Tampak cemas dan gelisah
    • Pakaian dan barang pribadi lainnya sering hilang atau hancur
    • Seringkali meminta uang untuk alasan yang mencurigakan
    • Prestasi yang menurun
    • Ketidakhadiran, bolos, atau menelepon dari sekolah meminta pulang
    • Terus menerus mencoba ingin dekat dengan orang dewasa
    • Sulit tidur dan mungkin mengalami mimpi buruk
    • Sakit kepala
    • Menutup diri dari orang lain
    • Emosi tidak stabil
    • Menjadi lebih kasar kepada adiknya sendiri, atau pada orang-orang terdekatnya

    Jika dia mengalami satu atau lebih tanda tersebut, tanyakanlah apa yang terjadi secara hati ke hati. Pada pertanyaan pertama mungkin anak tidak akan langsung berkata jujur, namun seiring dengan Sahabat Sehat menunjukkan perhatian dan keinginan membantu maka perlahan dia pasti akan berani bercerita.

    Kebanyakan korban bully tidak berani mengadukan hal tersebut kepada orang tuanya karena merasa malu dan takut dianggap cengeng karena melaporkan hal tersebut. Sahabat Sehat perlu menjelaskan kepada anak bahwa mengadukan temannya yang nakal bukanlah sikap cengeng, bahkan mereka yang nakal tersebut pasti akan mengadu pada orang tuanya jika diperlakukan dengan hal yang sama.

    Cara Melindungi Anak Dari Bullying Teman di Sekolahnya

    Melabrak mereka yang nakal dan membully si kecil bukanlah solusi. Sahabat Sehat perlu melindungi si kecil dengan cara lain. Adapun cara melindungi anak dari bullying yang sebaiknya dilakukan adalah dengan:

    Meluangkan Waktu Bersama Si Kecil

    Sahabat Sehat sebaiknya menyisihkan sebagian waktu untuk berbincang dengan Si Kecil. Hal ini penting dilakukan agar Si Kecil terbuka dan mau menceritakan masalah yang dihadapi. Di momen ini Sahabat Sehat bisa memberikan saran apa saja yang perlu dilakukan oleh dia agar tidak lagi menjadi korban bully.

    Beberapa saran yang bisa sahabat berikan misalnya:

    – Meminta dia melapor kepada guru di kelas
    – Tanyakan apakah anda sebagai orang tua boleh datang dan berbicara kepada pelaku bully
    – Minta dia sabar dan katakan bahwa anda akan menelepon orang tua si pelaku bully
    – Atau saran dan solusi lain yang menurut Sahabat Sehat tepat untuk dilakukan

    Membangun Kepercayaan Diri

    Dorong Si Kecil mengikuti berbagai kegiatan yang disukai, dan dukung hobinya untuk melatih kepercayaan diri. Dengan memiliki rasa kepercayaan diri yang baik, Si Kecil tidak akan mudah menjadi korban perundungan.

    Kebanyakan korban bully terjadi karena memiliki fisik yang lemah. Bahkan walaupun misalnya dibully karena masalah warna kulit, ada kelainan tertentu, ataupun karena kondisi lain yang berbeda dari teman-temannya, para pelaku bully akan segan tidak mencari masalah jika anak memiliki fisik yang kuat, serta keberanian dan kepercayaan diri yang tinggi.

    Korban perundungan seringkali berada di posisi yang tidak berdaya dan tidak dapat  menolak perlakuan buruk. Untuk mencegah hal tersebut, Sahabat Sehat sebaiknya melatih Si Kecil untuk berani mengutarakan pendapatnya dan berani mengatakan “tidak” jika dirasa kurang nyaman.

    Agar kondisi fisiknya meningkat dan menjadi lebih percaya diri, cobalah untuk memberikan konsumsi makanan yang ideal dengan gizi seimbang.

    Melihat Sisi yang Membuat Si Kecil Dibully

    Sahabat Sehat harus mencari tahu mengapa si kecil yang menjadi korban bully. Walaupun pelaku biasanya memang nakal, namun pelaku biasanya tidak akan membully atau merundung semua orang. Biasanya yang menjadi korban bully adalah orang yang berbeda dengan teman-teman lain di kelasnya.

    Biasanya korban bully dirundung karena badannya terlihat lemah, atau karena memiliki fisik yang berbeda dengan temannya. Misalnya terlalu gemuk. Pada beberapa kasus, seorang anak dibully karena pakaiannya berbeda dengan teman-temannya. Misal terlalu rapi dan flamboyan sehingga membuat teman-temannya merasa aneh.

    Setelah mengetahui sisi-sisi tersebut, Sahabat Sehat tentu akan bisa menentukan dengan bijak langkah apa yang perlu dilakukan.

    Menjaga Kesehatan Si Kecil

    Kebanyakan kasus perundungan terjadi pada anak yang terlihat lemah. Sahabat Sehat sebaiknya memastikan Si Kecil istirahat yang cukup, berikan makanan bergizi seimbang seperti buah dan sayur, serta ajak Si Kecil berolahraga untuk menjaga kebugaran tubuh. 

    Jika diperlukan, Sahabat Sehat bisa mengajak dan mendaftarkannya di tempat latihan bela diri agar rasa kepercayaan diri dan kemampuan fisiknya meningkat.

    Adukan Kepada Guru dan Orang Tua Pelaku Bully

    Tidak ada salahnya untuk mengadukan masalah yang dialami oleh anak kepada gurunya di sekolah. Selain itu, masalah ini juga perlu dibicarakan dengan orang tua pelaku bully. Dengan demikian, diharapkan orang tua pelaku bully bisa membantu menegur anaknya agar tidak lagi melakukan bully. Karena pada dasarnya, menjadi pelaku maupun menjadi korban bully akan berdampak pada masa depan anak.

    Nah Sahabat Sehat, itulah mengenai berbagai cara melindungi anak dari bullying teman di sekolahnya. Untuk menunjang kesehatan Si Kecil, sebaiknya lengkapi asupan gizi nya dengan pemberian multivitamin. 

    Jika Sahabat Sehat berminat dengan produk multivitamin untuk Si Kecil, segera manfaatkan layanan pesan-antar Prosehat. Informasi lebih lengkap silakan hubungi Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik http://www.prosehat.com/wa.

    Referensi :

    1. United Nations Children’s Fund. Cara Membicarakan Bullying dengan Anak Anda [Internet]. Indonesia : United Nations Children’s Fund; [cited 2021 Aug 09].
    2. Tashandra N. 6 Cara Mencegah Anak Jadi Korban “Bullying” [Internet]. Indonesia : Kompas. 2020 [updated 2020 Jan 22; cited 2021 Aug 09].
    3. Syarifah F. 5 Cara Melindungi Anak dari Bullying Online [Internet]. Indonesia : Liputan 6. 2020 [updated 2020 Sep 27; cited 2021 Aug 09].
    Read More
  • Ditulis oleh : dr. Jesica Chintia Dewi Ditinjau oleh : dr. Monica Cynthia D Dalam upaya pencegahan dan penanganan Covid varian Delta yang semakin menyebar, perlu ada peran serta antara pemerintah dan masyarakat. Ketika seseorang sudah terinfeksi Covid varian Delta, diperlukan juga penanganan khusus agar mempercepat proses penyembuhan. Diketahui bahwa virus SARS COV-2 penyebab Covid-19 […]

    Panduan Cara Pencegahan dan Penanganan Covid Varian Delta

    Ditulis oleh : dr. Jesica Chintia Dewi
    Ditinjau oleh : dr. Monica Cynthia D

    Protokol Penanganan Covid 19 Varian Delta

    Dalam upaya pencegahan dan penanganan Covid varian Delta yang semakin menyebar, perlu ada peran serta antara pemerintah dan masyarakat. Ketika seseorang sudah terinfeksi Covid varian Delta, diperlukan juga penanganan khusus agar mempercepat proses penyembuhan.

    Diketahui bahwa virus SARS COV-2 penyebab Covid-19 telah bermutasi menjadi berbagai varian. Salah satu varian yang menjadi sorotan adalah Varian Delta atau B 1.617.2, yang telah mendominasi 83% kasus baru Covid- 19 di Amerika Serikat dan telah menyebar lebih dari 130 negara di dunia dengan sangat cepat.

    Menurut ahli epidemiologis WHO (World Health Organization), penyebaran Covid-19 varian delta jauh lebih cepat karena bersifat lebih menular dibandingkan dengan varian lainnya. Covid-19 akibat varian delta diprediksi telah mendominasi 76% dari kasus Covid-19 yang telah menyebar ke 22 provinsi di Indonesia.2 Sahabat Sehat, bagaimana cara mengatasi Covid-19 varian delta ? Mari simak penjelasan berikut.

    Gejala Covid-19 Varian Delta

    Sebenarnya dalam test swab antigen dan PCR tidak menyebutkan jenis varian yang terdeteksi. Sahabat Sehat biasanya sulit menentukan varian Covid hanya melalui gejala yang ditimbulkan. Karena pada dasarnya varian delta memiliki gejala serupa dengan varian lainnya yaitu :

    ◉ Demam (94%)
    ◉ Batuk (79%)
    ◉ Sesak nafas (55%)
    ◉ Batuk berdahak (23%)
    ◉ Nyeri otot (15%)
    ◉ Lelah (23%)
    ◉ Sakit kepala (8%)
    ◉ Pilek (7%)
    ◉ Batuk berdarah (5%)
    ◉ Diare (5%)
    ◉ Kehilangan penciuman (3%)
    ◉ Mual (4%).

    Apabila Sahabat Sehat merasa terinfeksi Covid-19 varian delta yang katanya merupakan varian lebih ganas dan berbahaya namun hanya mengalami gejala ringan, maka pada umumnya kondisi Sahabat Sehat akan segera membaik dalam beberapa hari. Hanya sekitar 0,1% kasus Covid-19 varian delta tanpa gejala yang mengalami perburukan.

    Orang yang Tidak Divaksinasi Lebih Beresiko

    Sebanyak 97% pasien yang dirawat di rumah sakit akibat Covid-19 merupakan pasien yang belum mendapatkan vaksinasi. Jika Sahabat Sehat belum divaksin atau belum lengkap mendapatkan dosis vaksin Covid-19, maka Sahabat Sehat berisiko terinfeksi Covid-19.

    Di beberapa negara bagian Amerika Serikat dengan persentase vaksinasi rendah, jumlah kasus Covid-19 diketahui meningkat tajam. Sementara menurut para ahli, kelompok usia muda diketahui lebih rentan terinfeksi virus Covid-19 varian delta dibandingkan dengan varian Covid-19 lainnya.

    Tips Mencegah Covid-19 Varian Delta

    Pada dasarnya Sahabat Sehat perlu melakukan protokol 5M untuk mencegah penularan Covid-19. Namun untuk varian Delta yang lebih menular, Sahabat Sehat perlu melakukan protokol kesehatan yang lebih ketat.

    Sahabat Sehat, berikut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah infeksi Covid-19 varian delta yang diketahui mudah sekali menyebar :

    Batasi Keluar Rumah

    Jika memang harus keluar rumah, pastikan untuk melakukan semua protokol kesehatan yang diperlukan. Misalnya menjaga jarak, selalu gunakan masker, dan usahakan tidak berinteraksi pada mereka yangg terlihat sedang sakit atau tidak menggunakan masker.

    Hindari Berkerumun

    Varian Delta akan sangat mudah menyebar, terutama pada kerumunan. Pastikan untuk tidak menghadiri acara-acara yang mengundang kerumunan. Bahkan jika Sahabat Sehat datang ke sentra vaksinasi, pastikan untuk menjaga jarak dengan peserta vaksin lainnya.

    Menjaga Jarak

    Pastikan untuk menjaga jarak dengan orang lain minimal 2 meter jika bertemu dengan orang lain, bahkan dengan teman ataupun keluarga beda rumah yang terlihat sehat. Karena varian Delta bisa menyebar melalui orang-orang yang positif namun tanpa gejala apapun.

    Cuci Tangan

    Gunakan hand sanitizer atau mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama 20 detik. Setelah mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer, pastikan untuk menunggu beberapa saat agar virus hancur oleh hand sanitizer ataupun sabun. Beberapa kesalahan yang umum terjadi adalah menggunakan sanitizer lalu segera menggosok mata, memegang hidung, ataupun memegang mulut. Selain itu, jangan terlalu pelit menggunakan hand sanitizer agar seluruh area telapak dan punggung tangan benar-benar tersanitasi.

    Hati-Hati Terhadap Uang Tunai

    Benda yang menjadi sarana penyebaran virus namun kerap diwaspadai adalah uang tunai. Uang berisiko membawa virus yang menempel dari bersin ataupun nafas orang yang memegang uang tersebut sebelumnya. Oleh sebab itu, kurangi penggunaan uang tunai agar tidak perlu memegang kembalian. Atau jika habis menerima uang tunai, bersihkan tangan dengan hand sanitizer.

    Gunakan Dua Masker

    Varian Delta diketahui sangat menular. Bahkan satu kain masker saja belum cukup ampuh. Oleh sebab itu, disarankan menggunakan dua lapis masker minimal 2 meter jika bertemu dengan orang lain. Dua lapis masker terdiri dari 1 masker kain di luar, dan 1 masker medis di dalam.

    Melakukan Vaksinasi Covid-19

    Vaksin sangat penting untuk menghindari gejala berat jika sampai terinfeksi Covid-19. Dengan sudah divaksin, apabila terkena Covid varian Delta maka tubuh relatif lebih sehat, serta lebih cepat pulih.

    Lalu apa penanganan yang harus dilakukan jika sampai positif terkena Covid varian Delta? Ada beberapa perawatan dan penanganan covid varian Delta yang bisa Sahabat Sehat lakukan.

    Penanganan Covid Varian Delta Agar Cepat Sembuh

    Jika Sahabat Sehat mengalami gejala yang mengarah pada Covid-19, dianjurkan melakukan pemeriksaan ke dokter untuk melakukan pemeriksaan Covid-19 seperti pemeriksaan swab antigen dan PCR. Selanjutnya dokter akan memberikan penanganan sesuai kondisi Sahabat Sehat.

    Menurut WHO, jika Sahabat Sehat tidak memiliki gejala apapun namun telah terkonfirmasi menderita Covid-19 maka wajib melakukan isolasi mandiri selama 10 hari sejak dinyatakan terkonfirmasi menderita Covid-19. Sementara bagi Sahabat Sehat yang memiliki gejala ringan, dianjurkan melakukan isolasi mandiri selama minimal 10 hari ditambah 3 hari bebas gejala.

    Untuk mempercepat proses penyembuhan, Sahabat Sehat bisa mengkonsumsi vitamin, makan makanan yang bergizi, pastikan cukup beristirahat. Jika memang kondisi memang terlihat mengalami perburukan, pastikan untuk sudah mengecek ketersediaan ruangan untuk penanganan darurat penderita Covid-19.

    Berikut ini beberapa panduan penanganan Covid varian Delta agar bisa lebih cepat pulih dan sehat:

    • Ikuti Instrusi Tenaga Medis
    • Minum parasetamol sesuai dosis dari dokter jika mengalami sakit kepala
    • Cek kadar oksigen secara berkala, hubungi dokter jika kadar oksigen kurang dari 90
    • Gunakan oksigen dan minum steroid sesuai resep dan anjuran nakes

    Nah Sahabat Sehat, itulah berbagai fakta mengenai virus Covid-19 dan upaya yang bisa kita lakukan dalam rangka membantu penanganan Covid Varian Delta yang diketahui lebih mudah menyebar. Jika Sahabat Sehat ingin melakukan pemeriksaan Covid-19, segera manfaatkan layanan Prosehat dan Klinik Kasih. Informasi lebih lengkap silakan hubungi Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik http://www.prosehat.com/wa.

    Referensi

    • Lee Y. 3 charts show how far Covid delta variant has spread around the world [Internet]. USA : CNBC. 2021 [updated 2021 Aug 05; cited 2021 Aug 09].
    • Syahri K. Satgas Covid-19: 76% Kasus Didominasi Corona Varian Delta [Internet]. Indonesia : CNBC Indonesia. 2021 [updated 2021 Aug 04; cited 2021 Aug 09].
    • Heriagus A. Covid-19 Varian Delta dan Penularannya [Internet]. Indonesia : Universitas Indonesia. 2021 [updated 2021 July 13; cited 2021 Aug 09].
    • Katella K. 5 Things To Know About the Delta Variant [Internet]. USA : Yale Medicine. 2021 [updated 2021 Aug 03; cited 2021 Aug 09].
    • UC Davis Health. Delta variant: 8 things you should know about this COVID-19 strain [Internet]. USA : UC Davis Health. 2021 [updated 2021 July 23; cited 2021 Aug 09].
    Read More
  • Ditulis oleh : dr. Monica Cynthia Dewi Protokol 5M bisa menjadi cara mencegah terkena flu saat masa pandemi. Mencegah flu penting karena orang flu saat ini cenderung dijauhi. Hampir semua ruang publik menerapkan protokol tidak memperbolehkan masuk bagi orang yang sedang flu. Bahkan otoritas bandara bisa saja melarang Sahabat Sehat terbang karena sedang menderita flu, […]

    Ini Rahasianya, 5 Cara Mencegah Terkena Flu Saat Pandemi

    Ditulis oleh : dr. Monica Cynthia Dewi

    Demam Akibat Kurang Menerapkan Prosedur Cara Mencegah Terkena Flu

    Protokol 5M bisa menjadi cara mencegah terkena flu saat masa pandemi. Mencegah flu penting karena orang flu saat ini cenderung dijauhi. Hampir semua ruang publik menerapkan protokol tidak memperbolehkan masuk bagi orang yang sedang flu. Bahkan otoritas bandara bisa saja melarang Sahabat Sehat terbang karena sedang menderita flu, padahal hasil PCR menunjukkan hasil negatif. Hal ini wajar mengingat gejala Covid-19 sangat identik dengan ciri-ciri orang yang sedang menderita flu.

    Sahabat Sehat, Influenza dan Covid-19 mempunyai gejala yang hampir mirip yaitu pilek, bersin, hidung tersumbat, serta demam. Jika Sahabat Sehat kurang menjaga kesehatan tubuh maka dikhawatirkan dapat terjadi twindemic, yaitu situasi ketika influenza dan Covid-19 menyerang tubuh secara bersamaan. Sahabat Sehat, bagaimana cara mencegah influenza selama masa pandemi Covid-19 ? Mari simak penjelasan berikut.

    Cara Mencegah Terkena Flu Selama Pandemi Covid-19

    Sebagai penyakit paling menyebar di seluruh dunia, flu sangat mudah menyebar dan menular kepada siapa saja. Namun sebenarnya ada beberapa cara yang bisa dilakukan agar badan tidak tertular penyakit ini.

    Berikut adalah berbagai cara yang dapat Sahabat Sehat terapkan untuk mencegah infeksi atau penularan influenza di masa pandemi Covid-19, yaitu :

    Menjaga Jarak

    Hindari berkontak langsung dengan seseorang yang terlihat sedang sakit. Jika memang diperlukan, sebaiknya menjaga jarak minimal 1 meter untuk mencegah penularan Influenza maupun Covid-19.

    Harusnya hal ini sangat mudah mengingat protokol menjaga jarak juga sedang digencarkan sehubungan dengan meningkatnya kasus Covid-19.  Orang-orang juga akan memahami mengapa saat ini Sahabat Sehat tidak ingin terlalu dekat dengan orang, terutama orang asing.

    Tetap Dirumah Jika Sedang Sakit

    Apabila Sahabat Sehat merasa kurang enak badan, sebaiknya beristirahatlah sejenak di rumah untuk mengembalikan daya tahan tubuh. Dengan di rumah saja, Sahabat Sehat turut memutus rantai penularan penyakit.

    Gunakan Masker

    Di masa pandemi Covid-19, Sahabat Sehat mungkin telah terbiasa menggunakan masker. Pastikan masker menutupi area wajah dan hidung, serta hindari membuka masker di tempat umum. Dengan menggunakan masker, Sahabat Sehat dapat mencegah penularan influenza maupun Covid-19.

    Mencuci Tangan Secara Rutin

    Setelah menyentuh berbagai benda di fasilitas umum, Sahabat Sehat dianjurkan segera mencuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir. Jika tidak tersedia tempat cuci tangan, maka dapat menggunakan hand sanitizer yang berbahan dasar alkohol.

    Hindari Menyentuh Area Wajah

    Virus dan bakteri akan mudah masuk ke dalam tubuh apabila Sahabat Sehat menyentuh area mata, hidung, dan mulut. Sebaiknya hindari menyentuh area wajah, apabila Sahabat Sehat berada di luar rumah dan belum mencuci tangan dengan sabun.

    Membersihkan Rumah Secara Rutin

    Untuk memastikan area tempat tinggal terbebas dari virus dan bakteri penyebab berbagai macam penyakit, Sahabat Sehat dianjurkan membersihkan rumah secara rutin. Buka jendela agar ventilasi udara tetap baik, serta bersihkan tempat penampungan sampah.

    Menerima Vaksin Influenza

    Disamping pemberian vaksin Covid-19, Sahabat Sehat turut dianjurkan menerima vaksin influenza sebagai pencegahan agar tidak terjadi kondisi twindemic (kondisi ketika influenza dan Covid-19 menyerang tubuh secara bersamaan). Secara umum pemberian vaksin influenza mulai dapat diberikan saat usia 6 bulan keatas, dan dilakukan setahun sekali.

    Terapkan Pola Hidup Sehat

    Istirahat yang cukup, mengkonsumsi makanan bergizi seimbang seperti buah dan sayur, minum air putih yang cukup, serta mengelola stress dengan baik dapat membantu Sahabat Sehat meningkatkan daya tahan tubuh untuk melawan berbagai macam penyakit.

    Bagi Sahabat Sehat yang berminat melakukan vaksinasi influenza, segera manfaatkan layanan Prosehat yang turut menyediakan layanan vaksinasi ke rumah. Layanan Prosehat mempunyai banyak keunggulan, yaitu:

    • Produk dijamin asli
    • Ditangani oleh dokter yang profesional dan berizin resmi
    • Tanya jawab dengan Asisten Kesehatan Maya
    • Proses pembayaran yang mudah dan dapat dicicil
    • Jadwal vaksinasi yang fleksibel
    • Dokter akan mengunjungi lokasi sesuai perjanjian

    Informasi lebih lanjut mengenai cara mencegah terkena flu ataupun vaksin influenza, silakan hubungi Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik http://www.prosehat.com/wa.

    Referensi:

    1. Media K. Kenapa Vaksin Influenza Penting di Masa Pandemi Corona? Halaman all – Kompas.com [Internet]. KOMPAS.com. 2020 [cited 10 November 2020].
    2. Anwar F. Waspada Flu Musiman, WHO Rekomendasikan Vaksin Flu Saat Wabah Corona [Internet]. detikHealth. 2020 [cited 10 November 2020].
    3. Centers for Disease Control and Prevention. Healthy Habits to Help Prevent Flu [Internet]. USA : Centers for Disease Control and Prevention. 2021 [updated 2021 June 24; cited 2021 Aug 09].
    Read More
  • Ditulis oleh : dr. Jesica Chintia Dewi Ditinjau oleh : dr. Monica Cynthia D Selain harus mengkonsumsi makanan sehat, ibu menyusui dilarang mengkonsumsi beberapa jenis makanan agar ASI tidak amis dan terasa asam. Karena rasa ASI bukan hanya sekedar masalah ASI basi akibat adanya kesalahan dalam proses penyimpanan. Faktor makanan yang dikonsumsi ibu sangat mempengaruhi […]

    Makanan Agar Asi Tidak Amis yang Wajib Dikonsumsi Busui

    Ditulis oleh : dr. Jesica Chintia Dewi
    Ditinjau oleh : dr. Monica Cynthia D

    Sayur Menjadi Pilihan Makanan Agar ASI Tidak Amis yang Perlu Dikonsumsi Ibu Menyusui

    Selain harus mengkonsumsi makanan sehat, ibu menyusui dilarang mengkonsumsi beberapa jenis makanan agar ASI tidak amis dan terasa asam. Karena rasa ASI bukan hanya sekedar masalah ASI basi akibat adanya kesalahan dalam proses penyimpanan. Faktor makanan yang dikonsumsi ibu sangat mempengaruhi hal ini.

    Mengapa masalah rasa ASI ini begitu penting?

    ASI pertama yang keluar setelah melahirkan (kolostrum) tampak berwarna kekuningan, pekat dan kental. Seiring berjalannya waktu, warna ASI terlihat putih susu dan tidak terlalu pekat. Perubahan warna dan kekentalan ASI sangatlah wajar dan tidak mempengaruhi kualitas ASI. Pada beberapa kondisi, ASI dapat mengalami perubahan aroma dan rasa sehingga Si Kecil tiba-tiba tidak mau menyusu. Nah Sahabat Sehat, apa saja penyebab ASI berbau dan berubah rasa ? Mari simak penjelasan berikut.

    Ciri ASI Berkualitas Baik

    Karena ketidaktahuan, beberapa ibu tidak menyadari bahwa rasa ASI yang asam dan bau amis menandakan ada yang salah pada kualitas ASI. Oleh sebab itu, sangat penting mengetahui apa ciri ASI yang berkualitas baik.

    Secara garis besar, ASI berkualitas baik memiliki ciri sebagai berikut:

    Rasa ASI

    Pada umumnya ASI terasa manis dan kental seperti susu sapi. Namun, rasa ASI bisa saja berbeda-beda karena tergantung dari asupan nutrisi yang Sahabat Sehat konsumsi. Sebagian besar orang menyebutkan ASI terasa manis seperti gula atau madu, namun sebagian orang lain menyebut ASI terasa asin.

    Jadi jika ASI terasa seperti gula, madu, ataupun terasa asin maka rasa ASI masih dalam kategori normal dan berkualitas baik.

    Warna ASI

    Warna ASI idealnya kuning, putih, bening, cream atau agak kecoklatan. Namun, warna ASI juga dapat terkontaminasi dengan warna makanan atau minuman yang Sahabat Sehat konsumsi.

    Jika warna ASI berubah, terutama jika ditemukan bercak darah, segera konsultasikan kepada dokter untuk mencari tahu penyebab munculnya masalah ini, serta tindakan terbaik apa yang perlu dilakukan.

    Namun kondisi ASI bisa berubah. Entah rasanya maupun kualitasnya. Ada beberapa faktor yang menyebabkan perubahan rasa, bau, dan kualitas ASI.

    Penyebab ASI Berbau dan Berubah Rasa

    Seorang ibu yang masih dalam masa menyusui perlu menjaga kualitas ASI yang diproduksi. Jangan sampai ASI berubah rasa dan bau karena dapat menyebabkan si kecil tidak mau lagi minum ASI.

    Berikut adalah beberapa penyebab ASI berbau dan berubah rasa, yaitu :

    Faktor Makanan

    Beberapa makanan seperti asparagus, makanan pedas, dan bawang putih diketahui dapat mempengaruhi aroma dan rasa ASI. Sahabat Sehat dianjurkan membatasi makanan pedas selama menyusui untuk meminimalisir perubahan rasa ASI.

    Selain makanan pedas, perubahan rasa dan bau juga dapat terjadi karena ibu menyusui mengkonsumsi alkohol, merokok, maupun konsumsi obat-obatan tertentu.

    Hormon Tubuh

    Bagi Sahabat Sehat yang baru saja melahirkan, hormon tubuh belum kembali seimbang. Selain itu saat memasuki masa subur, kadar garam dalam tubuh meningkat sehingga menyebabkan rasa ASI terasa asin.

    Selain itu, hormon tubuh pada ibu menyusui juga bisa berubah karena tingkat stress maupun jenis makanan yang dikonsumsi. Oleh sebab itu dapat dikatakan makanan yang tidak mengganggu hormon tubuh merupakan pilihan terbaik untuk Sahabat Sehat yang mencari makanan agar asi tidak amis yang perlu dikonsumsi.

    Selain makanan, agar hormon tubuh tidak berubah maka Sahabat Sehat perlu memastikan untuk menjaga pikiran sehingga terbebas dari stress, terutama stress pasca melahirkan.

    Infeksi Payudara

    Infeksi payudara (mastitis) yang kerap kali dialami ibu menyusui dapat berimbas pada perubahan rasa dan aroma ASI. Jika Sahabat Sehat merasa nyeri dan bengkak pada payudara, segera konsultasikan lebih lanjut ke dokter.

    Infeksi ini bisa terjadi dari beberapa penyebab. Misalnya karena digigit si kecil. Oleh sebab itu, jika terjadi luka dalam bentuk apapun pada payudara, Sahabat Sehat sebaiknya segera melakukan sterilisasi pada area luka.

    ASI Perah yang Kadaluarsa

    Jika Sahabat Sehat memompa ASI dan menyimpan pada lemari pendingin, sebaiknya catat tanggal memerah ASI agar dapat diperkirakan waktu kadaluarsa ASI. Apabila ASI tampak berubah warna dan berbau tidak sedap, maka sebaiknya jangan diberikan pada Si Kecil.

    Batas penyimpanan ASI berbeda-beda tergantung tempat penyimpanannya. Pada kulkas, ASI perah bisa bertahan 5-8 hari, namun pada tempat lain yang suhunya tidak sedingin dan sestabil kulkas maka ASI bisa hanya bertahan 1 hari, atau bahkan hanya beberapa jam.

    Makanan Agar ASI Tidak Amis

    Agar ASI ibu tidak mengeluarkan rasa amis, pola makan harus dijaga. Ada beberapa makanan yang boleh dimakan karena dapat membantu menjaga kualitas ASI, namun ada juga makanan yang dilarang dikonsumsi karena dapat membuat rasa ASI berubah amis.

    Makanan yang Tidak Boleh Dikonsumsi

    Untuk menjaga kualitas ASI, terutama rasa, ada beberapa makanan yang tidak boleh dikonsumsi karena menyebabkan perubahan rasa ASI menjadi terasa amis atau lebih asam. Rasa amis itu sendiri umumnya terjadi karena kandungan enzim lipase di ASI yang berlebihan. Beberapa makanan yang dapat menyebabkan enzim lipase meningkat antara lain:

    Kefir

    Merupakan minuman yogurt yang berasa dari biji-bijian yang dicampur dengan ragi, proyein susu, dan bakteri. Sebagai minuman fermentasi, kefir memiliki rasa asam dan creamy. Minuman ini sebaiknya tidak dikonsumsi oleh ibu yang sedang menyusui karena dapat meningkatkan kandungan enzim lipase di ASI dan menyebabkan rasa ASI berubah asam.

    Kimchi

    Selain kefir, makanan fermentasi lain yang tidak boleh dikonsumsi karena dapat meningkatkan kadar enzim lipase adalah kimchi. Makanan khas Korea ini walaupun menyehatkan namun ada baiknya untuk tidak Sahabat Sehat konsumsi kala masih harus menyusui si kecil.

    Alpukat

    Alpukat sangat bermanfaat membantu menjaga pencernaan tubuh. Selain itu alpukat juga membantu mengurangi tingkat peradangan. Sayangnya alpukat bukan termasuk makanan agar asi tidak amis. Justru sebaliknya, alpukat berisiko menyebabkan perubahan rasa pada ASI. Ibu menyusui sebaiknya menghindari konsumsi alpukat karena alpukat mengandung enzim lipase yang dapat menyebabkan perubahan rasa pada ASI menjadi lebih amis.

    Obat-obatan

    Beberapa jenis obat diketahui dapat terserap ke dalam ASI dan menyebabkan perubahan kepada rasa (misalnya menjadi terasa amis), bau, maupun kualitas ASI menjadi tidak layak minum bagi si kecil.  Oleh sebab itu, sebelum Sahabat Sehat mengkonsumsi obat sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu ke Dokter.

    Catatan: Ada mitos bahwa mengkonsumsi ikan dapat menyebabkan rasa ASI dapat berubah menjadi amis. Hal ini tidak sepenuhnya benar, namun tidak juga sepenuhnya salah. Beberapa jenis ikan tidak menyebabkan kenaikan enzim lipase pada kandungan ASI, namun beberapa jenis ikan dapat meningkatkan kenaikan enzim lipase pada kandungan ASI. Ibu menyusui disarankan tidak mengkonsumsi ikan yang difermentasi.

    Makanan Wajib Agar ASI Tidak Amis

    Untuk menjaga produksi ASI tetap lancar, dan menjaga agar rasa dan bau ASI tetap bagus dan disukai Si Kecil, maka ada beberapa jenis makanan agar asi tidak amis yang baik untuk dikonsumsi. Makanan tersebut antara lain adalah:

    Daging Ayam

    Ayam tergolong aman untuk dikonsumsi. Namun disarankan untuk mengurangi konsumsi ayam goreng untuk mengurangi tingkat risiko kolestrol dari makanan-makanan yang digoreng.

    Apel

    Konsumsi apel juga baik untuk kesehatan ibu. Produksi ASI tidak akan mengalami gangguan jika ibu menyusui mengkonsumsi jenis buah ini.

    Nasi atau Gandum

    Ibu menyusui membutuhkan karbohidrat agar produksi ASI tetap lancar. Silahkan konsumsi nasi ataupun gandum sesuai dengan kebutuhan ibu menyusui.

    Nah Sahabat Sehat, itulah makanan agar asi tidak amis yang perlu Sahabat Sehat konsumsi, dan makanan apa yang perlu dihindari karena dapat menyebabkan perubahan rasa ASI.

    Jika Sahabat Sehat memiliki keluhan selama dirumah, segera manfaatkan layanan Chat Dokter 24 Jam Prosehat .Informasi lebih lengkap silakan hubungi Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik http://www.prosehat.com/wa.

    Referensi

    World Health Organization. Breastfeeding [Internet]. USA : World Health Organization; [cited 2021 Aug 02].
    Rindi. Bagaimana Aroma ASI yang Normal? [Internet]. Indonesia : Pop Mama. 2021 [updated 2021 March 29; cited 2021 Aug 02].
    Patwal S. What Does Breast Milk Taste Like And Factors That Affect It [Internet]. USA : MomJunction. 2021 [updated 2021 July 27; cited 2021 Aug 02].
    Smith A. 15 Things That Will Make Mom’s Breast Milk Taste Bad [Internet]. USA : BabyGaga. 2021 [updated 2021 Feb 09; cited 2021 Aug 02].
    Rocky Dad. Foods That Make Breast Milk Taste Bad (8 Foods You Should Avoid) [Internet]. USA : Rocky Dad; [cited 2021 Aug 02].

    Read More
  • Ditulis oleh : Redaksi Prosehat Ditinjau oleh : dr. Monica Cynthia Dewi Terdapat risiko serta bahaya mencabut bulu ketiak jika dilakukan secara sembarangan. Bahkan menyebabkan masalah serius pada kesehatan. Oleh karena itu, setidaknya ada beberapa hal penting yang perlu diketahui. Hal penting pertama adalah apa saja yang menjadi bahaya dari kegiatan mencabut bulu ketiak. Selanjutnya […]

    Gawat, Ada 8 Bahaya Mencabut Bulu Ketiak Bagi Kesehatan

    Ditulis oleh : Redaksi Prosehat
    Ditinjau oleh : dr. Monica Cynthia Dewi

    Risiko Bahaya Mencabut Bulu Ketiak Secara Sembarangan Bagi Kesehatan

    Terdapat risiko serta bahaya mencabut bulu ketiak jika dilakukan secara sembarangan. Bahkan menyebabkan masalah serius pada kesehatan. Oleh karena itu, setidaknya ada beberapa hal penting yang perlu diketahui.

    Hal penting pertama adalah apa saja yang menjadi bahaya dari kegiatan mencabut bulu ketiak. Selanjutnya tentu Sahabat Sehat perlu mengetahui bagaimana seharusnya menghilangkan bulu ketiak yang aman dan tidak memberikan risiko ataupun bahaya bagi kesehatan.

    Bahaya Mencabut Bulu Ketiak dari Sisi Kesehatan

    Sahabat Sehat, ketiak adalah salah satu area tubuh yang cukup sensitif. Merupakan hal yang wajar jika tumbuh rambut di area ketiak, sebab bulu ketiak secara alami dapat mencegah timbulnya bakteri penyebab bau badan. Mungkin banyak diantara Sahabat Sehat yang memilih menghilangkan bulu ketiak dengan cara mencukur maupun atau mencabuti bulu ketiak. 

    Namun perlu Sahabat Sehat ketahui bahwa ada berbagai risiko jika Sahabat Sehat tidak berhati-hati saat mencabut bulu ketiak. Berikut ini adalah beberapa efek samping yang dapat terjadi jika Sahabat Sehat kurang berhati-hati atau sembarangan saat mencabut bulu ketiak, yaitu:

    Bulu Ketiak Jadi Lebih Cepat Tumbuh

    Bulu Ketiak Menjadi Lebih Cepat Tumbuh

    Pada beberapa orang, mencabut bulu ketiak justru menyebabkan bulu ketiak lebih cepat tumbuh. Menjadikan kegiatan menghilangkan bulu ketiak harus lebih sering dilakukan. Masalah ini merupakan risiko ringan yang mungkin terjadi akibat kebiasaan mencabut bulu ketiak. Selain itu, walaupun cukup sering terjadi namun tidak semua orang mengalaminya.

    Jika mengalami masalah ini, sebenarnya cukup lebih bersabar dan lebih rajin membersihkan area ketiak. Konsultasikan pada dokter kulit jika Sahabat Sehat merasa memerlukannya.

    Iritasi Kulit

    Warna Kemerahan Akibat Ketiak Mengalami Iritasi

    Salah satu bahaya mencabut bulu ketiak yang paling sering terjadi adalah adanya  iritasi kulit. Setelah mencabut bulu ketiak, Sahabat Sehat mungkin merasa nyeri dan terlihat kemerahan pada kulit. Apabila terus dibiarkan, iritasi pada kulit dapat meninggalkan luka terbuka.

    Sebenarnya masalah iritasi ini dapat membaik sendiri dalam waktu 1-4 minggu tergantung tingkat regenerasi sel kulit. Untuk mempercepat proses penyembuhan, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan seperti mandi dengan sabun yang mengandung pelembab, tidak menggaruk ketiak ketika gatal (gunakan kompres dingin ketika ketiak gatal), serta konsultasikan ke dokter jika masalah iritasi tidak menunjukkan tanda-tanda pemulihan.

    Infeksi Kulit

    Luka yang Membesar di Area Ketiak Karena Salah Cara Cabut Bulu Ketiak

    Ketika mencabut bulu ketiak, ada risiko terjadi luka pada area ketiak. Luka tersebut menjadi jalan masuk kuman serta bakteri yang bisa menyebabkan luka menjadi infeksi serius. Jika luka tidak segera ditangani maka luka bisa menjadi lebih besar dan ketiak mengalami rasa sakit atau perih yang tidak tertahankan.

    Oleh sebab itu, jika dirasa ada perih-perih di kulit setelah mencabut bulu ketiak, maka kemungkinan besar hal tersebut terjadi karena ada luka pada kulit ketiak. Segera bersihkan area ketiak menggunakan air bersih, sabun, dan cairan antiseptik untuk mencegah terjadinya infeksi.

    Jika memang sudah terjadi infeksi di ketiak, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan solusi medis yang tepat.

    Ingrown Hair

    Ingrown Hair Akibat Sering Mencabut Bulu Ketiak

    Ingrown Hair merupakan kondisi bulu atau rambut yang tumbuh ke dalam kulit, bukan keluar ke  arah permukaan kulit seperti pada umumnya. Salah satu penyebab ingrown hair adalah akibat mencabut bulu ketiak. Pertumbuhan rambut yang tidak normal pada ketiak dapat menimbulkan kerusakan pada kulit yang ditandai dengan kulit bengkak, kemerahan, dan terasa gatal. 

    Jika sudah mengalami ingrown hair, warna kulit ketiak bisa semakin menghitam. Nantinya akan meninggalkan bekas yang tentunya kurang cantik untuk dilihat. Solusi untuk mengatasi ingrown hair adalah dengan melakukan bedah kecil untuk membuka kulit dan membantu rambut tumbuh kembali sesuai dengan yang seharusnya. Solusi ini hanya bisa dilakukan oleh dokter yang memang memiliki spesialisasi masalah kulit. Beberapa dokter mungkin akan memberikan antibiotik dan kortikosteroid tergantung pada kondisi ingrown hair yang dialami oleh Sahabat Sehat.

    Kulit Ketiak Menghitam (Hiperpigmentasi)

    Bahaya Mencabut Bulu Ketiak Salah Satunya Adalah Membuat Ketiak Semakin Menghitam

    Kulit ketiak yang tampak kehitaman tentu sangat mengganggu estetika. Hal ini dapat disebabkan karena pada saat Sahabat Sehat mencabut bulu ketiak, terjadi peradangan pada sel pigmen kulit. Jika Sahabat Sehat terus menerus menghilangkan bulu ketiak dengan cara dicabut, dapat memperparah peradangan dan kulit tampak semakin menghitam.

    Sahabat Sehat perlu melihat menghitamnya kulit ketiak ini karena masalah Ingrown Hair atau memang hiperpigmentasi. Jika memang karena hiperpigmentasi maka langkah yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan krim oles yang mengandung hidrokuinon (Hydroquinone). Silahkan konsultasikan kepada dokter kulit untuk mengatasi masalah ini serta untuk mendapatkan obat yang tepat.

    Folikulitis

    Bintik Putih di Ketiak yang Disebut Folikulitis

    Folikulitis adalah kondisi peradangan pada folikel rambut, yang diakibatkan infeksi bakteri kulit. Ketika bulu ketiak dicabut secara paksa akan menyebabkan folikel rambut meradang sehingga kulit tampak kemerahan, terasa gatal hingga nyeri. Ciri mengalami folikulitis adalah adanya titik-titik kecil putih menggelembung yang sebenarnya berisi pembuluh darah yang mati. Biasanya akan disertai rasa nyeri serta gatal di area ketiak.

    Solusi untuk mengatasi folikulitis adalah dengan membersihkan area yang terinfeksi dengan air hangat serta selalu menggunakan sabun antibakteri ketika mandi. Lakukan selama 1-4 minggu sampai folikulitis benar-benar hilang. Selama proses penyembuhan, pastikan untuk tidak mencukur ataupun menggaruk area yang terinfeksi. Jika memang sudah sangat gatal, ambil air dingin dan kompres area tersebut dengan air dingin.

    Bakteri kulit menyukai kondisi lembab, oleh sebab itu, hindari menggunakan pakaian yang terlalu ketat. Sebaiknya gunakan pakaian longgar sehingga bisa mempercepat proses penyembuhan.

    Peradangan Kelenjar Getah Bening

    Masalah di Kelenjar Getah Bening Akibat Infeksi di Ketiak

    Apabila kulit ketiak mengalami peradangan maupun infeksi kulit, dapat menyebabkan peradangan pada kelenjar getah bening di ketiak sebagai respon dari proses peradangan yang terjadi pada kulit ketiak. 

    Bukan sekedar radang, pada beberapa kasus bahkan terjadi kanker kelenjar getah bening akibat sembarangan mencukur bulu ketiak. Hal ini terjadi ketika bulu ketiak dicabut maka ada celah atau lubang yang terbuka. Dari celah tersebut maka racun-racun atau zat asing dapat masuk dan mengendap di dalam tubuh dan menyebabkan munculnya sel kanker getah bening.

    Jika Sahabat Sehat mengalami masalah di kelenjar getah bening akibat sering mencabut bulu ketiak, sangat disarankan untuk segera melakukan pemeriksaan ke dokter. Dokter akan memberikan solusi terbaik apa yang harus segera dilakukan. Biasanya dokter akan memberikan solusi pengobatan jalan dimana Sahabat Sehat harus meminum obat selama jangka waktu tertentu. Atau harus melakukan operasi agar kelenjar getah bening tidak semakin menyebar.

    Kanker Payudara

    Kanker Payudara Bisa Terjadi Jika Sembarangan Cabut Bulu Ketiak

    Selain menyebabkan masalah di kelenjar getah bening, bahaya mencabut bulu ketiak selanjutnya adalah menyebabkan kanker payudara. Kasus ini juga terjadi akibat lubang yang terjadi akibat bulu ketiak dicabut menjadi celah masuknya racun ke dalam tubuh. Racun tersebut mengendap di area payudara dan menyebabkan timbulnya kanker.

    Jika merasa memiliki gejala kanker payudara akibat kebiasaan mencabut bulu ketiak, segera lakukan pemeriksaan ke dokter spesialis untuk mendapatkan saran dan solusi terbaik. Dokter akan memberikan solusi yang sesuai dengan kondisi kanker pada tubuh Sahabat Sehat.

    Itulah beberapa bahaya mencabut bulu ketiak yang bisa terjadi pada kesehatan akibat melakukan prosedur cabut bulu ketiak secara sembarangan. Oleh sebab itu, kebiasaan mencabut bulu ketiak harus dihilangkan.

    Cara Menghilangkan Bulu Ketiak dengan Benar

    Setelah membaca beberapa bahaya dari mencabut bulu ketiak, tentu Sahabat Sehat akan menghilangkan kebiasaan buruk mencabut bulu ketiak.  Namun jika Sahabat Sehat merasa terganggu dengan adanya bulu ketiak, berikut adalah beberapa tips yang dapat Sahabat Sehat terapkan untuk  bahaya mencabut bulu ketiak yang mungkin terjadi:

    Hindari mencabut bulu ketiak yang patah

    Jika Sahabat Sehat mencukur rambut ketiak dan terlihat masih ada sisa bulu ketiak yang kecil, sebaiknya tidak dicabut sebab beresiko menyebabkan iritasi dan infeksi kulit.

    Gunakan alat cukur yang higienis

    Jika Sahabat Sehat ingin menghilangkan bulu ketiak dengan menggunakan alat cukur, sebaiknya pastikan alat cukur higienis dan gunakan krim cukur untuk mengurangi iritasi kulit.

    Menggunakan alat epilator

    Epilator merupakan alat untuk menghilangkan bulu ketiak hingga ke akar rambut. Pastikan menggunakan alat ini dalam keadaan bersih dan higienis untuk memastikan tidak membawa bakteri masuk ke celah yang ditinggalkan oleh bulu-bulu ketiak.

    Menggunakan depilatori

    Depilatori adalah krim, gel, maupun lotion yang dapat menghilangkan bulu dengan cara melemahkan struktur rambut sehingga lepas dengan sendirinya.

    Waxing bulu ketiak

    Setelah melakukan waxing, umumnya kulit tampak kemerahan, terasa nyeri dan gatal. Namun hal ini akan berangsur-angsur berkurang dalam beberapa jam hingga 1-2 hari. Rata-rata rambut tidak akan tumbuh dalam 3-6 minggu sejak dilakukan waxing bulu ketiak.

    Terapi sinar laser

    Sinar laser intense pulsed lights (IPL) umumnya dapat mengganggu folikel rambut sehingga mempengaruhi pertumbuhan bulu ketiak. Umumnya prosedur ini dilakukan oleh dokter. 

    Nah Sahabat Sehat, itulah mengenai berbagai resiko mencabut bulu ketiak. Jika Sahabat Sehat memiliki keluhan selama di rumah, segera manfaatkan layanan Chat Dokter 24 Jam Prosehat. Informasi lebih lengkap silakan hubungi Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik http://www.prosehat.com/wa.

    Referensi:

    1. Whelan C.. Plucking Hair: Best Locations & Safety Tips [Internet].USA : Healthline. 2020 [updated 2020 July 23; cited 2021 Aug 05].
    2. Jackson K. Should You Pluck Your Armpit Hair? What An Expert Dermatologist Has to Say [Internet]. 2016 [updated 2016 May 30; cited 2021 Aug 05].
    3. Brennon H.. Learn These Different Ways to Get Rid of Unwanted Hair for Good [Internet]. 2020 [updated 2020 Sep 17; cited 2021 Aug 05].
    4. Murdianto M. 7 Bahaya Mencabut Bulu Ketiak Ini Perlu Kamu Tahu, Jangan Sembarangan! [Internet]. Indonesia : IDN Times. 2019 [updated 2019 May 09; cited 2021 Aug 05].
    5. Ghoshal M. All About Shaving Your Armpits [Internet]. USA : Healthline. 2021 [updated 2021 Jan 22; cited 2021 Aug 05].
    Read More
  • Ditulis oleh : dr. Jesica Chintia Dewi Ditinjau oleh : dr. Monica Cynthia D Mengetahui cara meningkatkan produksi ASI menjadi hal wajib bagi para ibu yang sedang menyusui. Terutama ketika produksi ASI berkurang. Karena ASI adalah sumber nutrisi utama si kecil di masa-masa awal kelahirannya. Sahabat Sehat, ASI (Air Susu Ibu) merupakan asupan nutrisi yang […]

    7 Cara Meningkatkan Produksi ASI Agar Melimpah dan Sehat

    Ditulis oleh : dr. Jesica Chintia Dewi
    Ditinjau oleh : dr. Monica Cynthia D

    Cara Meningkatkan Produksi ASI Bagi Ibu di Masa Menyusui Anak

    Mengetahui cara meningkatkan produksi ASI menjadi hal wajib bagi para ibu yang sedang menyusui. Terutama ketika produksi ASI berkurang. Karena ASI adalah sumber nutrisi utama si kecil di masa-masa awal kelahirannya.

    Sahabat Sehat, ASI (Air Susu Ibu) merupakan asupan nutrisi yang diperlukan Si Kecil karena mengandung vitamin dan mineral yang penting untuk tumbuh kembang Si Kecil. Bagi sebagian besar Sahabat Sehat yang baru memiliki anak, jumlah produksi ASI mungkin belum sesuai dengan yang diharapkan. Namun Sahabat Sehat tidak perlu khawatir, sebab hal ini cukup sering dialami ibu yang baru menyusui.

    Untuk menjaga produksi dan kualitas ASI tetap baik, Sahabat Sehat harus memperhatikan berbagai aspek. Nah Sahabat Sehat, apa saja hal yang dapat meningkatkan produksi ASI ? Mari simak penjelasan berikut.

    Cara Meningkatkan Produksi ASI Secara Alami

    Ada beberapa obat yang dapat memacu tubuh untuk memproduksi ASI. Tetapi penggunaan obat ini sebaiknya harus atas resep dokter karena tentunya ada efek samping yang bisa saja ditimbulkan. Namun jika Sahabat Sehat ingin meningkatkan produksi ASI secara alami maka ada beberapa tips yang bisa dilakukan, yaitu:

    Pastikan Asupan Gizi Seimbang

    Saat masa menyusui, tubuh memerlukan kalori dalam jumlah yang lebih banyak dari biasanya. Selain makanan utama, Sahabat Sehat dapat mengkonsumsi cemilan sehat di sela jadwal makan utama. Pilih makanan bergizi seimbang seperti gandum, buah, sayur, daging, susu atau produk dari olahan susu sapi seperti keju dan yoghurt.

    Contoh menu makanan yang dapat Sahabat Sehat konsumsi dengan kalori yang cukup, yaitu:

    • 2 potong roti gandum + 1 telur rebus
    • 2 gelas sayuran
    • Segelas susu sapi
    • 1 porsi buah-buahan

    Makanan sumber protein seperti daging sapi, telur, susu, yoghurt, dan keju mengandung asam amino yang baik bagi tubuh ibu dan dapat merangsang lebih banyak produksi susu. Sahabat Sehat dianjurkan menambahkan sumber makanan tersebut dalam menu makanan sehari-hari.

    Disamping itu, selama menyusui kerap kali Sahabat Sehat merasa mudah lapar. Hal ini cukup wajar sebab Sahabat Sehat membutuhkan energi serta kalori yang tinggi untuk memproduksi ASI.

    Penuhi Asupan Cairan Tubuh 

    Kandungan utama yang diperlukan dalam memproduksi ASI adalah air. Sahabat Sehat dianjurkan mencukupi kebutuhan cairan tubuh, yaitu minum air putih sekitar 2 liter per hari atau setara dengan 8 gelas per hari agar menjaga produksi ASI tetap baik. Selain itu untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh, Sahabat Sehat dapat mengkonsumsi minuman jus buah, kuah sayur dan susu.

    Tentunya asupan cairan ini adalah air putih ya. Walaupun membutuhkan cairan tubuh, pastikan untuk menghindari minuman-minuman beralkohol, berkafein, dan terlalu banyak mengkonsumsi minuman mengandung gula.

    Makanan dan minuman yang mengandung kafein,  seperti coklat, kopi dan teh. Kafein diketahui turut berperan dalam menurunnya produksi ASI. Selain itu, kafein dapat terserap ke dalam ASI sehingga dikhawatirkan tertelan Si Kecil dan menyebabkan kualitas tidur Si Kecil terganggu. Maka dari itu, sebagai bagian cara meningkatkan produksi ASI adalah dengan menghindari makanan-minuman yang mengandung kafein serta alkohol.

    Kelola Stress Dengan Baik

    Berdasarkan penelitian, kondisi psikis yang cemas, stress dan kelelahan dapat berdampak pada menurunnya produksi ASI. Sebaiknya Sahabat Sehat menenangkan diri dan berkonsultasi dengan keluarga atau pasangan untuk mengeluarkan unek-unek, sehingga produksi ASI tetap baik.

    Dalam kondisi bahagia, seorang ibu akan menghasilkan produksi ASI yang jauh lebih melimpah. Oleh sebab itu, perasaan seorang ibu yang sedang menyusui perlu diperhatikan dan dipahami dengan baik. Sahabat Sehat bisa lebih banyak memutarkan lagu-lagu yang menenangkan agar stress bisa berkurang. Selain itu, menonton film-film lucu dan favorit bisa menjadi cara meringankan stress khususnya stress di masa menyusui sekaligus secara langsung upaya dan cara meningkatkan produksi ASI.

    Ganti Sumber Lemak

    Walaupun lemak identik sebagai penyebab berat badan meningka, nyatanya lemak sangat dibutuhkan oleh tubuh. Pastikan kebutuhan lemak tubuh tercukupi agar produksi susu dapat optimal. Namun tentunya Sahabat Sehat harus memilih sumber lemak dengan bijak. Pastikan untuk memilih makanan-makanan yang hanya mengandung sumber lemak baik.

    Makanan yang mengandung lemak baik, seperti omega 3 dan omega 6 dianjurkan bagi Sahabat Sehat yang tengah menyusui.  Selain itu, omega 3 dan omega 6 turut berperan bagi tumbuh kembang dan sistem saraf Si Kecil. Makaan dengan kandungan lemak baik contohnya adalah buah alpukat, minyak zaitun, dan kacang-kacangan. Makanan-makanan tersebut dapat menjadi pilihan Sahabat Sehat. 

    Lakukan Aktivitas Fisik

    Berdasarkan penelitian, aktivitas fisik rutin seperti senam, jalan santai, bersepeda, yoga, dan berenang turut berperan dalam meningkatkan produksi ASI, mengatasi stress, dan menjaga kebugaran tubuh.

    Bagi ibu yang sedang menyusui tentunya harus memahami batasan aktivitas fisik yang dilakukannya. Jika memang ingin berolahraga untuk meningkatkan produksi ASI, pastikan untuk berolahraga secukupnya. Olahraga terlalu lelah justru dapat membuat produksi ASI semakin menurun. Adapun lama berolahraga bagi ibu menyusui adalah 15 sampai 30 menit dengan jenis olahraga ringan dan santai. Jika dirasa sudah lelah, sebaiknya segera beristirahat.

    Tingkatkan Frekuensi Menyusui

    Jika produksi ASI Sahabat Sehat menurun, sebaiknya jangan berhenti menyusui sebab  hisapan pada puting payudara dapat memberikan rangsangan untuk mengeluarkan hormon oksitosin yang berperan dalam produksi ASI.

    Namun apabila produksi ASI sedikit dan hal itu menyebabkan si kecil jadi agak malas dan berkurang frekuensi menyusuinya, Sahabat Sehat bisa mengambil alternatif memompa ASI sehingga frekuensi keluarnya ASI menjadi lebih sering dan akan merangsang tubuh memproduksi lebih banyak ASI. Sebelum memulai, berikan kompres air hangat pada payudara untuk melancarkan pengeluaran ASI

    Menyusui Pada Kedua Payudara

    Sahabat Sehat dianjurkan menyusui secara bergantian pada kedua payudara untuk menstimulasi produksi ASI di kedua payudara. Cara ini cukup terbukti efektif dalam meningkatkan produksi ASI pada masa menyusui. Pada beberapa bayi mungkin akan lebih menyukai menyusui pada payudara sebelah kiri saja atau kanan saja. Solusi untuk masalah ini bisa dengan menggunakan pompa pada payudara yang jarang disusui oleh si kecil.

    Lihat Juga: Memilih Kantong ASI

    Nah Sahabat Sehat, itulah mengenai berbagai cara meningkatkan produksi ASI dengan alami namun efektif. Jika Sahabat Sehat membutuhkan suplemen/multivitamin selama masa menyusui, segera manfaatkan layanan pesan-antar Prosehat. Informasi lebih lengkap silakan hubungi Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik http://www.prosehat.com/wa.

    Referensi

    1. Baby and Child. 10 things you can do to boost the quality of your breastmilk [Internet]. UAE : BabyandChild. 2020 [updated 2020 April 26; cited 2021 July 31].
    2. Pregnancy Birth Baby. Increasing your breast milk [Internet]. Australia : Pregnancy Birth Baby. [updated 2019 Aug; cited 2021 July 31].
    3. Longhurst A. How to Increase Breast Milk: Home Remedies, Diet, Supplements [Internet]. USA : Healthline. 2018 [updated 2018 May 07; cited 2021 July 31].
    4. Institute of Medicine (US) Committee on Nutritional Status During Pregnancy and Lactation. Nutrition During Lactation. USA
    5. Ballem L. 7 Foods to Boost your Brestmilk [Internet]. USA : Today’s Parent. 2020 [updated 2020 Feb 01; cited 2021 July 31].
    Read More
  • Ditulis oleh : Redaksi Prosehat Ditinjau oleh : dr. Monica Cynthia Dewi Kebanyakan orang tidak sadar ada kesalahan setelah olahraga yang dilakukan. Alhasil olahraga tersebut hanya membuat lelah atau cidera. Padahal tujuan berolahraga adalah agar badan sehat dan kuat. Pada kesempatan kali ini yuk kita cek jangan-jangan olahraga yang Sahabat Sehat lakukan selama ini tidak […]

    10 Kesalahan Setelah Olahraga yang Bisa Berakibat Fatal

    Ditulis oleh : Redaksi Prosehat
    Ditinjau oleh : dr. Monica Cynthia Dewi

    Contoh Kesalahan Setelah Olahraga Yakni Langsung Tidur Setelah Berolahraga

    Kebanyakan orang tidak sadar ada kesalahan setelah olahraga yang dilakukan. Alhasil olahraga tersebut hanya membuat lelah atau cidera. Padahal tujuan berolahraga adalah agar badan sehat dan kuat.

    Pada kesempatan kali ini yuk kita cek jangan-jangan olahraga yang Sahabat Sehat lakukan selama ini tidak memberikan efek positif apapun karena ada kesalahan yang dilakukan setelah berolahraga. Dengan demikian Sahabat Sehat bisa memperbaiki cara berolahraga.

    Kesalahan Setelah Olahraga yang Kerap Terjadi

    Berolahraga bukan sekedar “mencari keringat”. Setelah berolahraga ada beberapa pantangan yang sebaiknya tidak dilakukan karena bisa mengakibatkan tubuh cidera, masalah kesehatan, atau membuat manfaat berolahraga tersebut hilang. Adapun beberapa kesalahan yang kerap dilakukan setelah berolahraga antara lain adalah:

    Tidak Melakukan Pendinginan

    Setelah berolahraga, Sahabat Sehat dianjurkan melakukan pendinginan. Saat berolahraga suhu tubuh meningkat dan pembuluh darah melebar. Dengan melakukan pendinginan, denyut jantung menurun dan tekanan darah kembali normal, selain itu otot tubuh kembali relaks. Sahabat Sehat dianjurkan melakukan pendinginan selama 5 – 10 menit. 

    Efek buruk tidak melakukan pendinginan adalah keram dan nyeri di beberapa bagian tubuh. Selain itu ada resiko pusing dan lemas setelah berolahraga tanpa melakukan pendinginan karena detak jantung dan tekanan darah belum dalam posisi normal.

    Menunda Waktu Makan

    Setelah berolahraga biasanya Sahabat Sehat akan merasa lapar. Hal ini menunjukan bahwa asupan nutrisi di dalam tubuh telah digunakan untuk menghasilkan energi selama berolahraga. Para ahli merekomendasikan untuk mengkonsumsi makanan sumber karbohidrat dan protein dengan jumlah yang cukup agar menggantikan nutrisi penting yang hilang selama berolahraga.

    Walaupun tujuan berolahraga adalah untuk diet, namun sangat disarankan untuk segera makan jika merasa lapar setelah berolahraga. Tentunya dengan jenis makanan yang baik bagi kesehatan tubuh dan program diet Sahabat Sehat.

    Konsumsi Makanan Berlemak

    Jika Sahabat Sehat mengkonsumsi makanan berlemak setelah berolahraga, hal ini justru dapat memperlambat sistem pencernaan dan meningkatkan jumlah asupan kalori harian. Oleh sebab itu, setelah berolahraga dianjurkan mengkonsumsi makanan tinggi protein dan karbohidrat agar mudah dicerna tubuh.

    Selain itu, jika tujuan berolahraga adalah untuk membakar lemak (mengurangi berat badan) maka mengkonsumsi makanan berlemak justru membuat olahraga yang baru saja dilakukan menjadi sia-sia.

    Merokok Setelah Berolahraga

    Banyak yang mengatakan merokok setelah melakukan olahraga itu sangat menyenangkan dan menenangkan. Faktanya kegiatan tersebut merupakan kesalahan setelah olahraga yang sangat berbahaya dan berisiko tinggi menyebabkan kegagalan jantung. Apalagi jika sebelumnya tidak melakukan pendinginan maka risiko masalah jantung dan tekanan darah akan semakin tinggi.

    Alih-alih merokok, Sahabat Sehat bisa mencoba meminum lebih banyak air putih untuk mengalihkan perhatian dari keinginan merokok. Cara ini cukup efektif apalagi jika dilakukan berulang-ulang.

    Membiarkan Tubuh Kekurangan Cairan

    Kekurangan cairan tubuh atau disebut juga dehidrasi, kerap kali dialami setelah berolahraga. Hal ini berdampak pada timbulnya rasa mengantuk.  Sahabat Sehat dianjurkan mencukupi kebutuhan cairan tubuh dengan mengkonsumsi air putih agar otak dan tubuh kembali berfungsi optimal, serta menjaga kesimbangan elektrolit tubuh. 

    Menurut American College of Sport Medicine, jika durasi berolahraga kurang dari 1 jam maka Sahabat Sehat membutuhkan asupan cairan mencapai 240 ml per 15 menit. Namun jika Sahabat Sehat melakukan olahraga intensif dengan durasi lebih dari 1 jam, sebaiknya konsumsi cairan isotonik agar dapat segera mengganti cairan tubuh yang hilang.

    Langsung Istirahat Setelah Berolahraga

    Rasa lelah setelah berolahraga kerap kali membuat Sahabat Sehat ingin segera beristirahat. Namun menurut para ahli, sebaiknya melakukan kegiatan ringan terlebih dahulu setelah berolahraga agar membantu proses pemulihan tubuh lebih cepat dan efektif dibandingkan dengan langsung berhenti beraktivitas secara mendadak. 

    Jika Sahabat Sehat merasa tidak memiliki tenaga untuk melakukan kegiatan ringan, sebaiknya lakukan pijatan ringan pada otot tubuh yang kelelahan. Dalam Journal of Strength and Condition Research, terungkap bahwa melakukan pijatan ringan pada otot turut berperan dalam memulihkan otot setelah berolahraga.

    Melakukan Pekerjaan Berat

    Setelah berolahraga, otot dapat mengalami kelelahan. Jika Sahabat Sehat langsung melakukan aktivitas berat tanpa waktu jeda istirahat dapat membuat otot mengalami cedera dan tegang. Oleh sebab itu, sebaiknya Sahabat Sehat memberi jeda waktu agar otot dapat beristirahat dan pulih kembali.

    Jikapun harus melakukan pekerjaan berat setelah cukup beristirahat, pastikan mengecek kondisi tubuh terlebih dahulu. Mulailah dari mengangkat barang yang ringan. Dengan demikian anda bisa mengetahui apakah sudah bisa mulai mengangkat barang-barang berat dan bisa menghindari terjadinya kecelakaan kerja serta cidera.

    Mengenakan Pakaian Basah

    Jika produksi keringat cukup banyak selama berolahraga, sebaiknya Sahabat Sehat segera mengganti pakaian yang basah dengan pakaian yang kering. Mengenakan pakaian basah dalam waktu lama berpotensi menimbulkan ruam, infeksi kulit, maupun jerawat.

    Maka dari itu, sangat penting sebelum berolahraga menyiapkan pakaian pengganti agar tidak mengenakan pakaian basah tersebut terlalu lama.

    Membiarkan Rasa Sakit

    Kesalahan setelah olahraga selanjutnya adalah menganggap sepele rasa sakit setelah melakukan olahraga. Bisa saja rasa sakit tersebut adalah respon tubuh atas adanya sesuatu yang tidak biasa. Misalnya merasa pusing dan lemas, atau merasa terkilir dan keram.

    Oleh sebab itu, jika merasakan rasa sakit setelah berolahraga segera cari tempat untuk beristirahat. Jangan memaksakan melanjutkan kegiatan. Tunggulah sampai rasa sakit itu hilang. Jika rasa sakit tidak kunjung sembuh, segera konsultasikan kepada dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan diagnosis yang tepat, serta mendapatkan penanganan yang tepat.

    Begadang

    Setelah berolahraga memang tidak boleh langsung beristirahat seperti tidur. Namun jika setelah lelah berolahraga Sahabat Sehat malah begadang semalaman tentunya dapat berakibat buruk bagi kesehatan dan menyebabkan olahraga yang sebelumnya dilakukan menjadi sia-sia. Tidur yang cukup tetap dibutuhkan agar memulihkan stamina yang sebelumnya telah terkuras setelah berolahraga.

    Jika memang harus begadang, pastikan untuk sebelumnya cukup beristirahat. Setelah begadang pastikan untuk mengambil jam istirahat yang cukup sehingga badan bisa kembali pulih.

    Lihat Juga: Cara Meningkatkan Produksi ASI

    Nah Sahabat Sehat, itulah mengenai berbagai kesalahan fatal setelah berolahraga. Jika Sahabat Sehat memiliki keluhan selama di rumah, segera manfaatkan layanan Chat Dokter 24 Jam Prosehat. Informasi lebih lengkap silakan hubungi Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik http://www.prosehat.com/wa.

    Referensi:

    1. Frey M. Post-Workout Recovery Mistakes That Are Easy to Fix [Internet]. USA : Very Well Fit. 2021 [updated 2021 April 06; cited 2021 Aug 03].
    2. Graves G. 10 Mistakes You’re Making After Your Workouts [Internet]. USA : Prevention. 2015 [updated 2015 May 26; cited 2021 Aug 03].
    3. Balfour L. 11 Post-Workout Mistakes That Are Ruining Your Fitness Goals [Internet]. USA : Lifehack; [cited 2021 Aug 03].
    4. Salfatira S. 9 Kesalahan Setelah Olahraga Ini Bikin Sakit & Susah Turun Berat Badan [Internet]. Indonesia : IDN Times. 2019 [updated 2019 Nov 05; cited 2021 Aug 03].
    5. Eat Smart. 8 Things You Should Never Do After a Workout [Internet]. USA : Eat Smart; [cited 2021 Aug 03].
    Read More
  • Ditulis oleh : Redaksi Prosehat Ditinjau oleh : dr. Monica Cynthia Dewi Pola makan ibu menyusui harus dijaga karena ada beberapa makanan penyebab ASI tidak keluar yang mungkin sering Sahabat Sehat konsumsi. Bahkan beberapa makanan yang konon katanya menyehatkan tubuh ternyata tidak baik dikonsumsi ketika masih harus menyusui si kecil karena dapat menghambat produksi ASI. […]

    8 Jenis Makanan Penyebab ASI Tidak Keluar saat Menyusui

    Ditulis oleh : Redaksi Prosehat
    Ditinjau oleh : dr. Monica Cynthia Dewi

    Minuman Berkafein Masuk Daftar Makanan Penyebab ASI Tidak Keluar yang Harus Dihindari Ibu Menyusui

    Pola makan ibu menyusui harus dijaga karena ada beberapa makanan penyebab ASI tidak keluar yang mungkin sering Sahabat Sehat konsumsi. Bahkan beberapa makanan yang konon katanya menyehatkan tubuh ternyata tidak baik dikonsumsi ketika masih harus menyusui si kecil karena dapat menghambat produksi ASI.

    Bagi Sahabat Sehat yang sedang menyusui, penting untuk mengenali berbagai faktor yang mempengaruhi jumlah dan kualitas ASI seperti halnya stress, pengaruh hormon, maupun makanan yang dikonsumsi. Berbagai penelitian menunjukan bahwa makanan yang Sahabat Sehat konsumsi dapat mempengaruhi kualitas dan jumlah ASI. Nah Sahabat Sehat, apa saja makanan yang harus diwaspadai selama menyusui ? Mari simak penjelasan berikut.

    8 Jenis Makanan Penyebab ASI Tidak Keluar

    Banyak mitos makanan dan minuman yang tidak boleh diminum ketika sedang hamil ataupun saat sedang menyusui. Berdasarkan berbagai penelitian, berikut 8 jenis makanan yang harus dibatasi bahkan dihindari selama Sahabat Sehat menyusui yaitu:

    Daun Seledri

    Diketahui daun seledri memiliki sifat diuretik sehingga dapat menarik cairan dalam tubuh dan berdampak pada kekurangan cairan tubuh. Sementara itu, cairan berperan penting dalam produksi  ASI. Semakin sedikit jumlah air dalam tubuh Sahabat Sehat maka produksi ASI semakin sedikit. Namun, jika Sahabat Sehat hanya mengkonsumsi beberapa helai daun seledri maka tidak akan begitu mempengaruhi jumlah ASI. Sahabat Sehat tetap dapat mengkonsumsi daun seledri selama dalam jumlah yang tidak berlebihan.

    Minuman Berkafein

    Konsumsi kopi, teh, dan soda yang mengandung kafein diketahui dapat berdampak pada bayi. Kandungan kafein dalam minuman tersebut dapat menyebabkan bayi gelisah, sulit tidur, dan rewel. Selain itu, kafein turut diperkirakan menjadi salah satu penghambat produksi ASI.

    Alkohol

    Jika Sahabat Sehat mengkonsumsi alkohol, diketahui dapat terserap ke dalam ASI dan berdampak pada terhambatnya proses tumbuh kembang bayi. Bayi dapat mengalami gangguan makan dan tidur, serta terlambatnya perkembangan kemampuan motorik dan kognitif. Seringkali juga konsumsi alkohol menurunkan produktifitas kelenjar susu menghasilkan ASI. Oleh sebab itu konsumsi alkohol harus dibatas atau bahkan dihilangkan, terutama saat masa menyusui.

    Ikan Bermerkuri

    Ikan merupakan salah satu sumber docosahexaenoic acid (DHA) dan eicosapentaenoic acid (EPA). Kedua jenis asam lemak omega-3 ini sangat penting untuk perkembangan otak bayi. Namun, beberapa jenis ikan dan makanan laut juga diketahui mengandung merkuri.

    Paparan merkuri yang tinggi dapat mempengaruhi sistem saraf pusat bayi dan bayi beresiko mengalami gangguan perkembangan bicara, motorik, serta spasial. Beberapa jenis ikan yang diketahui mengandung merkuri, yaitu ikan tuna mata besar, ikan marlin, ikan hiu, ikan mackerel, ikan todak, ikan jeruk kasar, dan ikan ubin. Oleh sebab itu, sebisa mungkin menghindari dahulu makanan-makanan yang merupakan makanan olahan laut.

    Suplemen Herbal

    Stamina dan daya tahan tubuh selama masa menyusui si kecil sangatah penting. Oleh sebab itu tidak heran banyak ibu menyusui yang mengkonsumsi suplemen herbal Beberapa minuman herbal dan teh diketahui dapat terserap ke dalam ASI. Hal ini dapat mempengaruhi kualitas ASI bagi bayi dan pada tingkat tertentu dapat menyebabkan ASI tidak keluar saat Sahabat Sehat sedang menyusui si kecil. Jika Sahabat Sehat ingin mengkonsumsi minuman dan suplemen herbal, sebaiknya konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.

    Makanan Bergas

    Menu makanan seperti kacang-kacangan, kubis, brokoli, dan kubis brussel diketahui mengandung gas yang turut masuk dalam daftar makanan penyebab asi tidak keluar dan wajib dihindari oleh ibu menyusui. Untuk itu, cobalah konsumsi makanan-makanan lain yang dikenal justru dapat meningkatkan produksi ASI.

    Daun mint, Seledri, dan Daun Sage

    Meski jenis dedaunan herbal ini memiliki banyak khasiat, namun berdasarkan penelitian diketahui bahwa mengkonsumsi daun mint, seledri, dan daun sage dapat menghambat suplai ASI.

    Susu dan Daging Tinggi Lemak

    Daging dan susu tinggi lemak, diperkirakan turut mengandung pestisida dan bahan kimia lainnya. Bagi Sahabat Sehat yang tengah menyusui, konsumsilah susu dan daging rendah lemak. 

    Lihat Juga: Cara Menjaga Stamina Ibu Menyusui

    Nah Sahabat Sehat, itulah mengenai 8 jenis makanan yang harus diwaspadai ibu menyusui karena menjadi makanan penyebab asi tidak keluar atau jumlahnya sangat sedikit. Jika Sahabat Sehat membutuhkan multivitamin selama menyusui, segera manfaatkan layanan pesan-antar Prosehat. Informasi lebih lengkap silakan hubungi Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik http://www.prosehat.com/wa.

    Referensi:

    1. Rahma C. 13+ Makanan Penghambat ASI, Pantang Dikonsumsi Ibu Menyusui! [Internet]. Indonesia : Orami. 2021 [updated 2021 June 17; cited 2021 Aug 02]. 
    2. McGrane K. 5 Foods to Limit or Avoid While Breastfeeding. [Internet]. USA : Healthline. 2020 [updated 2020 April  24; cited 2021 Aug 02].
    3. Neuman A. Are There Foods To Avoid While Breastfeeding? [Internet]. USA : The Bump. 2020 [updated 2020 Aug 29; cited 2021 Aug 02].
    4. Brennan D. Foods to Eat or Avoid When Breastfeeding [Internet]. USA : WebMD. 2020 [updated 2020 May 26; cited 2021 Aug 02].
    5. Sari N. Waspada, ini 5 makanan & minuman yang bisa mengurangi ASI! [Internet]. Indonesia : The Asian Parent; [cited 2021 Aug 02].
    Read More
  • Ditulis oleh : dr. Monica Cynthia Dewi Pastikan Sahabat Sehat memilih cara menghilangkan stretch mark dalam waktu singkat namun tetap aman dan tidak membuat ketergantungan. Karena menggunakan sembarangan obat penghilang stretch mark kerap menimbulkan efek samping seperti kegemukan ataupun ketergantungan. Dibandingkan pria, stretch mark lebih sering dialami oleh wanita. Stretch mark kerap kali dijumpai pada […]

    5 Cara Menghilangkan Stretch Mark dalam Waktu Singkat

    Ditulis oleh : dr. Monica Cynthia Dewi

    Panduan Cara Menghilangkan Stretch Mark dalam Waktu Singkat Namun Tetap Aman

    Pastikan Sahabat Sehat memilih cara menghilangkan stretch mark dalam waktu singkat namun tetap aman dan tidak membuat ketergantungan. Karena menggunakan sembarangan obat penghilang stretch mark kerap menimbulkan efek samping seperti kegemukan ataupun ketergantungan.

    Dibandingkan pria, stretch mark lebih sering dialami oleh wanita. Stretch mark kerap kali dijumpai pada area perut dan bokong. Hal ini dapat mempengaruhi rasa percaya diri bagi sebagian besar Sahabat Sehat yang mengalaminya. Nah pada kesempatan ini kita akan membahas bagaimana mengatasi stretch mark yang ada di perut, bokong, dan area lainnya. Semoga bermanfaat ya!

    Yuk Kenalan Dulu dengan Si Stretch Mark

    Sahabat Sehat, stretch mark ditandai dengan munculnya guratan berwarna kemerahan maupun kecoklatan di permukaan kulit lalu seiring waktu akan pudar sehingga tampak berupa guratan berwarna putih. Stretch mark dapat ditemukan pada area perut, dada, lengan atas, kaki, payudara, hingga bokong.

    Nah bagian penting selanjutnya adalah apa yang menyebabkan munculnya stretch mark ini. Karena beda penyebab beda juga cara menghilangkan stretch mark dalam waktu singkat yang harus Sahabat Sehat lakukan, dan cara pencegahan agar tidak ada stretch mark di tubuh.

    Penyebab Utama Munculnya Stretch Mark

    Cukup banyak faktor yang menyebabkan munculnya stretch mark di tubuh. Walaupun kerap dialami cukup banyak wanita namun stretch mark ini dapat mempengaruhi penampilan dan rasa percaya diri. Walaupun tergolong tidak berbahaya bagi kesehatan namun akan mengganggu penampilan dan rasa percaya diri, khususnya bagi kaum wanita.

    Stretch mark sebenarnya disebabkan karena adanya peregangan jaringan kulit. Peregangan jaringan kulit ini biasanya dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti :

    • Kehamilan
    • Berat badan yang bertambah atau turun secara drastis
    • Masa pubertas
    • Berat badan berlebih
    • Efek samping obat steroid
    • Riwayat keluarga yang memiliki stretch mark

    Hal-hal yang menjadi penyebab munculnya stretch mark pada dasarnya sulit dihindari, apalagi bagi wanita yang tentunya ingin memiliki keturunan. Namun dengan penanganan yang tepat, masalah ini dapat diatasi.

    Cara Menghilangkan Stretch Mark dalam Waktu Singkat

    Cukup banyak obat dan krim yang mengklaim dapat menghilangkan stretch mark secara tuntas, bahkan dalam waktu singkat. Beberapa dari obat dan krim tersebut memang terbukti dapat menghilangkan stretch mark, namun tidak jarang menimbulkan berbagai efek samping.

    Pada dasarnya cara terbaik untuk mengatasi atau mencegah munculny stretch mark adalah dengan menjaga agar berat badan tetap stabil. Selain itu, lakukan beberapa tips berikut untuk membantu menghilangkan stretch mark di tubuh:

    Mengkonsumsi Vitamin A 

    Berdasarkan penelitian, produk kulit yang mengandung vitamin A dapat membantu memudarkan stretch mark. Namun, apabila Sahabat Sehat tengah mengandung maka disarankan berkonsultasi lebih dahulu ke Dokter. Selain itu, makanan alami yang mengandung Vitamin A seperti wortel dan kentang dapat membantu meningkatkan kadar vitamin A dalam tubuh sehingga kulit lebih cepat beregenerasi, lebih cerah, dan mengembalikan jaringan otot kulit ke kondisi idealnya.

    Asam Hialuronat

    Selanjutnya, produk kulit yang mengandung asam hialuronat dapat Sahabat Sehat gunakan. Asam hialuronat turut berperan dalam merangsang pembentukan kolagen sehingga memperbaiki susunan jaringan kulit. Bagi yang ingin meningkatkan asam hialuronat dalam tubuh dapat melakukannya dengan mengkonsumsi makanan atau suplemen yang mengandung vitamin C.

    Minyak Kelapa

    Berdasarkan penelitian pada hewan percobaan, minyak kelapa berperan dalam proses pemulihan luka di kulit. Sahabat Sehat dapat mencoba mengoleskan ekstrak minyak kelapa pada area stretch mark secara rutin. Silahkan pijat menggunakan minyak kelapa hangat di area strecth mark dengan lembut selama 5 hingga 10 menit.

    Setelah melakukan perawatann pijat dengan minyak kelapa biasanya stretch mark akan mulai memudar pada minggu ke 3 sampai minggu ke 4 (tergantung pada kondisi tubuh pasien dan kondisi stretch mark).

    Lidah Buaya

    Untuk melembutkan kulit dan mempercepat proses pemulihan luka di kulit, Sahabat Sehat dapat mengoleskan lidah buaya setiap kali selesai mandi. 

    Cara menggunakan lidah buaya untuk stretch mark cukup mudah. Campurkan saja 1/4 cangkir gel lidah buaya dengan 2-3 sendok gula pasir. Oleskan dengan lembul campuran tersebut pada area stretch mark dan diamkan selama kurang lebih 15 menit. Bilas dan keringkan dengan handuk bersih.

    Penanganan Lain 

    Selain dengan cara alami seperti disebutkan sebelumnya, Sahabat Sehat dapat menjalani prosedur mikrodermabrasi maupun terapi sinar laser. Prosedur tersebut dapat dilakukan oleh dokter profesional. Dengan menjalani mikrodermabrasi maupun terapi sinar laser, sel kulit dapat terangkat sehingga memperbaiki bentuk kulit.

    Proses mikrodermabrasi maupun terapi sinar laser pada umumnya lebih cepat memberikan efek menhilangkan stretch mark. Namun tentunya pastikan untuk melalui prosedur ini di dokter yang memang profesional dan berpengalaman.

    Catatan: Stretch Mark tidak bisa hilang secara instan namun bisa dipercepat dengan metode-metode di atas. Hasil penggunaan pada setiap orang bisa berbeda. Pada beberapa orang stretch mark dapat hilang secara total, namun pada beberapa orang lain mungkin hanya akan tampak memudar.

    Lihat Juga: Deteksi Kanker Payudara

    Nah Sahabat Sehat, itulah mengenai berbagai cara menghilangkan stretch mark dalam waktu singkat dan telah terbukti aman dan berhasil. Jika Sahabat Sehat membutuhkan multivitamin dan produk kesehatan lainnya untuk membantu proses menghilangkan stretch mark ini, segera manfaatkan layanan pesan-antar Prosehat. Info lebih lengkap silakan hubungi Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik http://www.prosehat.com/wa.

    Referensi :

    1. National Health Service. Stretch marks [Internet]. UK : National Health Service. 2019 [updated 2019 Jan 31; cited 2021 Aug 31].
    2. Watson K. Home Remedies for Stretch Marks: 5 Ingredients to Try [Internet]. USA : Healthline. 2020 [updated 2020 Jan 15; cited 2021 Aug 02].
    Read More
  • Ditulis oleh : dr. Jesica Chintia Dewi Ditinjau oleh : dr. Monica Cynthia D Faktor penyebab hepatitis B pada ibu hamil biasanya adalah karena tertular dari suami. Penyakit ini mempengaruhi bayi dalam kandungan. Maka dari itu, sangat penting untuk mempelajari apa saja hal yang bisa membuat seorang ibu hamil tertular hepatitis B. Selain itu, perlu […]

    Penyebab Hepatitis B pada Ibu Hamil dan Dampaknya pada Bayi

    Ditulis oleh : dr. Jesica Chintia Dewi
    Ditinjau oleh : dr. Monica Cynthia D

    Mewaspadai Penyebab Hepatitis B pada Ibu Hamil Serta Risikonya pada Janin

    Faktor penyebab hepatitis B pada ibu hamil biasanya adalah karena tertular dari suami. Penyakit ini mempengaruhi bayi dalam kandungan. Maka dari itu, sangat penting untuk mempelajari apa saja hal yang bisa membuat seorang ibu hamil tertular hepatitis B. Selain itu, perlu juga mengetahui apa dampaknya pada bayi akan dilahirkan, serta apa yang harus dilakukan jika terindentifikasi tertular penyakit ini.

    Hepatitis merupakan peradangan hati yang dapat diakibatkan karena infeksi virus Hepatitis B maupun karena kebiasaan buruk dari penderitanya. Ada beberapa jenis virus penyebab penyakit hepatitis dengan virus hepatitis yang paling sering menyebabkan komplikasi pada hati bahkan kematian adalah infeksi virus Hepatitis B.

    Penyebab Hepatitis B pada Ibu Hamil

    Penyebab Seorang Ibu Hamil Bisa Terjangkit Hepatitis

    Berdasarkan Sistem Informasi Hepatitis dan Penyakit Infeksi Saluran Pencernaan (SIHEPI) pada tahun 2018-2019 diketahui bahwa dari total 1.643.204 orang ibu hamil di 34 provinsi, sebanyak 30.965 orang ibu hamil terinfeksi Hepatitis B.

    Pentingnya memeriksakan diri saat kehamilan adalah untuk mengetahui kesehatan ibu dan pengaruhnya pada bayi dalam kandungan. Ada beberapa faktor yang menyebabkan seorang ibu hamil bisa terjangkit penyakit ini, yaitu:

    1. Hubungan Seksual

      Ketika seorang ibu hamil terjangkit virus hepatitis B, ada kemungkinan penyababnya adalah karena suami juga terjangkit virus hepatitis B. Suami dapat menularkan penyakit ini melalui air mani saat hubungan seksual.

      Maka dari itu, bagi pasangan yang hendak menikah ataupun sedang melakukan program hamil, hendaknya terlebih dahulu melakukan vaksinasi Hepatitis B. Dengan demikian, kesehatan masing-masing akan terjaga dengan baik.

    2. Penggunaan Barang Bersama

      Barang-barang seperti jarum suntik dan alat cukur dapat menjadi sarana penyebaran virus hepatitis B. Oleh sebab itu, penggunaan jarum suntik dan alat cukur secara bersamaan sangat tidak direkomendasikan. Meskipun jarum suntik dan alat cukur merupakan milik suami. Selain jarum suntik dan alat cukur, penggunaan bersama peralatan seperti sikat gigi juga sangat tidak direkomendasikan.

      Pada beberapa orang yang menderita hepatitis B sering ditemukan bahwa mereka tidak memiliki gejala sehingga sangat mungkin tidak tahu bahwa mereka sebenarnya terinfeksi. Oleh sebab itu, ibu hamil ada baiknya melakukan pemeriksaan kesehatan untuk mendeteksi hepatitis B di dalam tubuh. Dengan demikian ibu hamil dan suami bisa memilih apa tindakan terbaik yang harus dilakukan.

    3. Alkohol dan Efek Samping Obat

      Penggunaan obat terus menerus dapat menimbulkan berbagai efek samping. Salah satu efek tersebut adalah terjangkit hepatitis B. Selain itu, kebiasaan konsumsi alkohol saat hamil juga sangat berpotensi menjadi penyebab hepatitis B pada ibu hamil.

      Ibu hamil diwajibkan menjaga pola hidup dan pola makannya. Kebiasaan konsumsi minuman mengandung alkohol harus dihilangkan. Sementara untuk penggunaan obat sebaiknya dilakukan dengan pengawasan ketat dokter sehingga efek samping seperti hepatitis dapat dicegah.

    Setelah mengetahui apa saja yang menjadi penyebab seorang ibu hamil terjangkit hepatitis B, tentunya Sahabat Sehat menjadi tahu apa yang harus dilakukan agar tidak sampai tertular penyakit ini. Apalagi penyakit ini sebenarnya berdampak besar pada perkembangan bayi dan kesehatan bayi dalam kandungan.

    Dampak Hepatitis B Terhadap Kesehatan Bayi

    Efek Buruk Hepatitis B dari Ibu pada Bayinya

    Bagi ibu hamil, hepatitis B dapat menyebabkan komplikasi kesehatan. Misalnya mengalami diabetes gestasional, ketubah yang pecah sebelum waktunya, pendarahan saat kehamilan. Juga sering terjadi kasus ibu hamil yang mengidap hepatitis B mengidap batu empedu.

    Lihat Juga: Obat Diabetes Alami

    Namun hepatitis B tidak hanya berdampak pada kesehatan sang ibu. Bayi juga bisa mengalami dampak serius. Walaupun infeksi Hepatitis B pada ibu hamil tidak meningkatkan resiko kematian dan cacat janin, namun penyakit ini beresiko menyebabkan bayi mengalami hal-hal seperti:

    1. Bayi terlahir dengan berat badan rendah
    2. Bayi terlahir prematur
    3. Bayi tertular dan lahir dengan kondisi mengidap hepatitis B
    4. Bayi kemungkinan besar harus lahir dengan operasi sesar

    Risiko penularan Hepatitis B dari ibu ke janin mencapai sekitar 90-95%. Bayi turut beresiko menderita Hepatitis B kronis bila tidak dideteksi sejak dini. Untuk mencegah hal ini, penting bagi ibu hamil menjauhi hal-hal yang dapat menjadi penyebab hepatitis B pada ibu hamil. Selain itu, melakukan pemeriksaan rutin selama masa kehamilan juga menjadi sebuah kebutuhan. Setelah melahirkan beberapa tindakan juga harus segera dilakukan setelah bayi lahir.

    Penanganan yang Dibutuhkan

    Pemberian Vaksin Hepatitis B pada Bayi yang Lahir dari Ibu Penderita Hepatitis B

    Jika Sahabat Sehat kini tengah mengandung dan terkonfirmasi menderita Hepatitis B, maka umumnya dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut agar segera diberikan penanganan. Sementara itu, untuk bayi yang lahir dari Ibu yang menderita Hepatitis B akan diberikan imunoprofilaksis atau pemberian antibody HBV Immune globulin (HBIG) pada 12 jam pertama setelah lahir.

    Sebelum melakukan pemberian ASI, ada baiknya Sahabat Sehat berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Jika puting payudara timbul luka dan berdarah, maka Sahabat Sehat harus berhenti menyusui hingga payudara sembuh.

    Untuk mencegah penularan Hepatitis B pada bayi, Sahabat Sehat dianjurkan melakukan beberapa tips berikut :

    Melakukan pemeriksaan atau skrining Hepatitis B

    Selain skrining Hepatitis B sebaiknya dilakukan juga skrining berbagai penyakit lain seperti Toxoplasma, Rubella, CMV (Cytomegalovirus), dan Herpes sebelum hamil.

    Lakukan kunjungan rutin ke dokter kandungan

    Bisa juga melakukan kunjungan ke bidan. Kunjungan harus dilakukan secara rutin selama masa kehamilan untuk mengetahui perkembangan penyakit, perkembangan kesehatan ibu, dan perkembangan bayi dalam kandungan.

    Jaga asupan gizi seimbang

    Mengkonsumsi makanan bergizi selama masa hamil adalah hal yang wajib dilakukan. Ibu hamil sebaiknya meningkatkan konsumsi buah dan sayuran secara seimbang dan sesuai kebutuhan.

    Berikan vaksinasi Hepatitis B pada Bayi

    Berikan vaksinasi Hepatitis B secara rutin pada bayi baru lahir, dengan dosis pertama diberikan dalam kurun waktu 24 jam setelah bayi dilahirkan.

    Nah Sahabat Sehat, itulah beberapa hal mengenai penyebab hepatitis B pada ibu hamil yang turut dapat ditularkan dari ibu ke janin dalam kandungan. Untuk mencegah terinfeksi Hepatitis B, lakukan vaksinasi Hepatitis B. Jika Sahabat Sehat berminat mendapatkan vaksinasi Hepatitis B, segera manfaatkan layanan Prosehat. Info lebih lengkap silakan hubungi Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik http://www.prosehat.com/wa.

    Referensi

    1. World Health Organization. Hepatitis B [Internet]. USA : World Health Organization. 2021 [updated 2021 July 27; cited 26 July 2021].
    2. World Health Organization. Prevention of mother-to-child transmission of hepatitis B virus: Guidelines on antiviral prophylaxis in pregnancy [Internet]. USA : World Health Organization. 2020 [updated 2020 July 27; cited 26 July 2021].
    3. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 1,5 Juta Lebih Ibu Hamil Dideteksi Dini Hepatitis B [Internet]. Indonesia : Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2021 [updated 2019 July 22; cited 26 July 2021]. 
    4. Hepatitis B Foundation. Pregnancy and Hepatitis B [Internet]. USA : Hepatitis B Foundation. 2020 [updated 2020 Sep; cited 26 July 2021].
    5. de Bellefonds o. Hepatitis B (HBV) in Pregnancy: Symptoms, Causes & Treatment [Internet]. USA : What to Expect. 2020 [updated 2002 Oct 23; cited 26 July 2021]. https://www.whattoexpect.com/pregnancy/pregnancy-health/complications/hepatitis-b.aspx
    6. Borgia G. Hepatitis B in pregnancy. World Journal of Gastroenterology. 2012;18(34):4677. 
    7. Centers for Disease Control and Prevention. Perinatal Transmission of Hepatitis B virus [Internet]. USA : Centers for Disease Control and Prevention. 2020 [updated 2020 July 21; cited 26 July 2021].
    Read More
Chat Asisten Maya
di Prosehat.com