5 Cara Melindungi Anak Dari Bullying Teman di Sekolahnya
Ditulis oleh : dr. Monica Cynthia Dewi
Sebagai orang tua, kita perlu dengan segala cara melindungi anak dari bullying teman-temannya. Terutama saat dia berada di sekolah. Jangan sampai dia malas, takut, dan tidak mau lagi berangkat ke sekolah. Karena jika hal tersebut terjadi tentunya akan berdampak pada kegiatannya menimba ilmu.
Sahabat Sehat pasti merasa sedih dan kecewa saat mengetahui Si Kecil menjadi korban perundungan (bullying) dari teman-temannya. Tidak jarang anak menutupi hal ini agar tidak membebani orang tua. Lantas bagaimana mengetahui Si Kecil menjadi korban perundungan, serta cara melindungi nya dari perundungan? Mari simak penjelasan berikut.
Apa Itu Perundungan atau Bullying?
Sahabat Sehat, para pelaku perundungan memiliki niat untuk menimbulkan rasa sakit pada korbannya baik secara fisik, verbal, maupun psikologis. Berdasarkan penelitian, anak laki-laki lebih berisiko mengalami perundungan fisik, sedangkan anak perempuan lebih berisiko mengalami perundungan secara psikologis.
Kini perundungan dapat terjadi secara langsung maupun secara daring. Perundungan secara daring dapat terjadi melalui media sosial, pesan instan, email, maupun platform online tempat Si Kecil berinteraksi dengan teman-temannya.
Dampak Perundungan Pada Si Kecil
Selain berdampak pada kondisi fisik, perundungan turut beresiko menimbulkan masalah kesehatan mental dan emosional seperti depresi, kecemasan, penyalahgunaan obat terlarang, serta penurunan prestasi di sekolah.
Tidak jarang, perundungan ini menyebabkan anak menjadi malas belajar, takut ke sekolah, bahkan lebih memilih bolos daripada harus bertemu dengan mereka yang akan membully dirinya.
Tanda Si Kecil Mengalami Perundungan atau Bully
Korban bully jarang melaporkan kejadian yang dia alami. Maka dari itu, sebagai orang tua harus lebih peka dan mau mencari tahu kondisi anak di sekolah. Sahabat Sehat perlu mewaspadai, jika Si Kecil mengalami beberapa hal berikut sebab dikhawatirkan menjadi tanda bahwa dia adalah korban perundungan teman di sekolahnya:
- Muncul memar, luka, goresan pada tubuh
- Ketika ditanya mengapa luka maka akan dijawab “tidak tahu”
- Takut pergi ke sekolah
- Tampak cemas dan gelisah
- Pakaian dan barang pribadi lainnya sering hilang atau hancur
- Seringkali meminta uang untuk alasan yang mencurigakan
- Prestasi yang menurun
- Ketidakhadiran, bolos, atau menelepon dari sekolah meminta pulang
- Terus menerus mencoba ingin dekat dengan orang dewasa
- Sulit tidur dan mungkin mengalami mimpi buruk
- Sakit kepala
- Menutup diri dari orang lain
- Emosi tidak stabil
- Menjadi lebih kasar kepada adiknya sendiri, atau pada orang-orang terdekatnya
Jika dia mengalami satu atau lebih tanda tersebut, tanyakanlah apa yang terjadi secara hati ke hati. Pada pertanyaan pertama mungkin anak tidak akan langsung berkata jujur, namun seiring dengan Sahabat Sehat menunjukkan perhatian dan keinginan membantu maka perlahan dia pasti akan berani bercerita.
Kebanyakan korban bully tidak berani mengadukan hal tersebut kepada orang tuanya karena merasa malu dan takut dianggap cengeng karena melaporkan hal tersebut. Sahabat Sehat perlu menjelaskan kepada anak bahwa mengadukan temannya yang nakal bukanlah sikap cengeng, bahkan mereka yang nakal tersebut pasti akan mengadu pada orang tuanya jika diperlakukan dengan hal yang sama.
Cara Melindungi Anak Dari Bullying Teman di Sekolahnya
Melabrak mereka yang nakal dan membully si kecil bukanlah solusi. Sahabat Sehat perlu melindungi si kecil dengan cara lain. Adapun cara melindungi anak dari bullying yang sebaiknya dilakukan adalah dengan:
Meluangkan Waktu Bersama Si Kecil
Sahabat Sehat sebaiknya menyisihkan sebagian waktu untuk berbincang dengan Si Kecil. Hal ini penting dilakukan agar Si Kecil terbuka dan mau menceritakan masalah yang dihadapi. Di momen ini Sahabat Sehat bisa memberikan saran apa saja yang perlu dilakukan oleh dia agar tidak lagi menjadi korban bully.
Beberapa saran yang bisa sahabat berikan misalnya:
– Meminta dia melapor kepada guru di kelas
– Tanyakan apakah anda sebagai orang tua boleh datang dan berbicara kepada pelaku bully
– Minta dia sabar dan katakan bahwa anda akan menelepon orang tua si pelaku bully
– Atau saran dan solusi lain yang menurut Sahabat Sehat tepat untuk dilakukan
Membangun Kepercayaan Diri
Dorong Si Kecil mengikuti berbagai kegiatan yang disukai, dan dukung hobinya untuk melatih kepercayaan diri. Dengan memiliki rasa kepercayaan diri yang baik, Si Kecil tidak akan mudah menjadi korban perundungan.
Kebanyakan korban bully terjadi karena memiliki fisik yang lemah. Bahkan walaupun misalnya dibully karena masalah warna kulit, ada kelainan tertentu, ataupun karena kondisi lain yang berbeda dari teman-temannya, para pelaku bully akan segan tidak mencari masalah jika anak memiliki fisik yang kuat, serta keberanian dan kepercayaan diri yang tinggi.
Korban perundungan seringkali berada di posisi yang tidak berdaya dan tidak dapat menolak perlakuan buruk. Untuk mencegah hal tersebut, Sahabat Sehat sebaiknya melatih Si Kecil untuk berani mengutarakan pendapatnya dan berani mengatakan “tidak” jika dirasa kurang nyaman.
Agar kondisi fisiknya meningkat dan menjadi lebih percaya diri, cobalah untuk memberikan konsumsi makanan yang ideal dengan gizi seimbang.
Melihat Sisi yang Membuat Si Kecil Dibully
Sahabat Sehat harus mencari tahu mengapa si kecil yang menjadi korban bully. Walaupun pelaku biasanya memang nakal, namun pelaku biasanya tidak akan membully atau merundung semua orang. Biasanya yang menjadi korban bully adalah orang yang berbeda dengan teman-teman lain di kelasnya.
Biasanya korban bully dirundung karena badannya terlihat lemah, atau karena memiliki fisik yang berbeda dengan temannya. Misalnya terlalu gemuk. Pada beberapa kasus, seorang anak dibully karena pakaiannya berbeda dengan teman-temannya. Misal terlalu rapi dan flamboyan sehingga membuat teman-temannya merasa aneh.
Setelah mengetahui sisi-sisi tersebut, Sahabat Sehat tentu akan bisa menentukan dengan bijak langkah apa yang perlu dilakukan.
Menjaga Kesehatan Si Kecil
Kebanyakan kasus perundungan terjadi pada anak yang terlihat lemah. Sahabat Sehat sebaiknya memastikan Si Kecil istirahat yang cukup, berikan makanan bergizi seimbang seperti buah dan sayur, serta ajak Si Kecil berolahraga untuk menjaga kebugaran tubuh.
Jika diperlukan, Sahabat Sehat bisa mengajak dan mendaftarkannya di tempat latihan bela diri agar rasa kepercayaan diri dan kemampuan fisiknya meningkat.
Adukan Kepada Guru dan Orang Tua Pelaku Bully
Tidak ada salahnya untuk mengadukan masalah yang dialami oleh anak kepada gurunya di sekolah. Selain itu, masalah ini juga perlu dibicarakan dengan orang tua pelaku bully. Dengan demikian, diharapkan orang tua pelaku bully bisa membantu menegur anaknya agar tidak lagi melakukan bully. Karena pada dasarnya, menjadi pelaku maupun menjadi korban bully akan berdampak pada masa depan anak.
Nah Sahabat Sehat, itulah mengenai berbagai cara melindungi anak dari bullying teman di sekolahnya. Untuk menunjang kesehatan Si Kecil, sebaiknya lengkapi asupan gizi nya dengan pemberian multivitamin.
Jika Sahabat Sehat berminat dengan produk multivitamin untuk Si Kecil, segera manfaatkan layanan pesan-antar Prosehat. Informasi lebih lengkap silakan hubungi Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik http://www.prosehat.com/wa.
Referensi :
- United Nations Children’s Fund. Cara Membicarakan Bullying dengan Anak Anda [Internet]. Indonesia : United Nations Children’s Fund; [cited 2021 Aug 09].
- Tashandra N. 6 Cara Mencegah Anak Jadi Korban “Bullying” [Internet]. Indonesia : Kompas. 2020 [updated 2020 Jan 22; cited 2021 Aug 09].
- Syarifah F. 5 Cara Melindungi Anak dari Bullying Online [Internet]. Indonesia : Liputan 6. 2020 [updated 2020 Sep 27; cited 2021 Aug 09].