Vaksinasi Turunkan Risiko Kanker Serviks Pada Wanita Muda
Kanker serviks adalah kanker paling umum keempat pada wanita di seluruh dunia, dengan perkiraan 604.000 kasus baru dan 342.000 kematian pada tahun 2020. Sekitar 90% dari kasus baru dan kematian di seluruh dunia pada tahun 2020 terjadi di negara berpenghasilan rendah dan menengah, seperti Indonesia. Sebagian besar kanker serviks (lebih dari 95%) disebabkan oleh human papillomavirus (HPV). Sekitar 50% pra kanker serviks disebabkan oleh dua jenis human papillomavirus (HPV) yakni strain 16 dan 18
Apa peran vaksinasi dalam mencegah kanker serviks? Mari simak penjelasannya.
Kanker Serviks Berkembang Secara Perlahan
HPV adalah infeksi virus yang paling umum pada saluran reproduksi. Jalur penularan utama HPV adalah melalui hubungan seksual. Meskipun sebagian besar infeksi HPV sembuh dengan sendirinya dan sebagian besar lesi pra-kanker sembuh secara spontan, ada risiko bagi semua wanita bahwa infeksi HPV dapat menjadi kronis dan lesi pra-kanker berkembang menjadi kanker serviks invasif.
Kanker serviks berkembang secara perlahan-lahan, sekitar 15-20 tahun setelah infeksi HPV awal. Sementara pada wanita dengan sistem kekebalan tubuh yang rendah, waktu kanker serviks lebih singkat, yakni hanya 5 sampai 10 tahun pasca infeksi HIV yang tidak diobati. Vaksinasi HPV, skrining awal serta pengobatan lesi pra-kanker secara dini adalah cara yang efektif dan hemat biaya untuk mencegah kanker serviks.
Dapatkan: Layanan Vaksinasi HPV dari ProSehat
Proteksi Vaksin HPV terhadap Kanker Serviks
Kini terdapat beberapa tipe vaksin HPV yang sudah diakui oleh WHO, semuanya melindungi dari HPV tipe 16 dan 18. Strain ini adalah strain onkogenik yang merupakan penyebab dari 70% kasus kanker serviks. Beberapa vaksin HPV ialah:
- Vaksin HPV 9-valent (Gardasil 9, 9vHPV): mengandung 9 strain (16,18 dan 5 strain onkogenik tambahan), belum tersedia di Indonesia
- Vaksin quadrivalent HPV (Gardasil, 4vHPV) : mengandung 4 strain (16,18, 11, 6), sudah tersedia di Indonesia; strain 6 &11 dapat memproteksi terhadap kutil kemaluan dan anus
- Vaksin HPV bivalen (Cervarix, 2vHPV): mengandung 2 strain (16,18), sudah tersedia di Indonesia.
Berikut ini adalah berbagai fungsi vaksin HPV:
- Mencegah timbulnya kutil pada kemaluan dan anus
- Infeksi HPV dapat menimbulkan papilloma/ kutil seperti kembang kol pada area kemaluan. Vaksin HPV berfungsi untuk mencegah hal ini.
- Mencegah lesi pra kanker yang disebabkan oleh HPV
- Mencegah lesi kanker yang invasif
Vaksin HPV berfungsi untuk melindungi terhadap kanker serviks sebesar 90%.
Vaksin HPV bekerja dengan optimal bila diberikan sebelum paparan virus HPV. Oleh karena itu, WHO merekomendasikan vaksinasi HPV pada perempuan mulai usia 9 tahun, dimana mayoritas perempuan belum berhubungan seksual.
Baca Juga: Ingin Vaksinasi HPV Mandiri? Ini Kisaran Harganya
Jadwal Vaksinasi HPV
Ada 2 jenis jadwal pemberian vaksin HPV:
- Jadwal 2 dosis direkomendasikan untuk orang yang mendapatkan dosis pertama sebelum usia 15 tahun. Dalam seri 2 dosis, dosis kedua harus diberikan 6-12 bulan setelah dosis pertama (jadwal 6-12 bulan).
- Jadwal 3-dosis dianjurkan untuk orang-orang yang mendapatkan dosis pertama pada atau setelah usia 15 tahun, dan untuk orang-orang dengan kondisi imun rendah. Dalam seri 3 dosis, dosis kedua harus diberikan 1-2 bulan setelah dosis pertama, dan dosis ketiga harus diberikan 6 bulan setelah dosis pertama (jadwal 0, 1-2, 6 bulan).
Di Indonesia, vaksin HPV sudah diwajibkan pada anak perempuan kelas 5 dan 6 SD. Hal ini dilaksanakan dalam program kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) yang dilaksanakan pada bulan Agustus setiap tahunnya.
Baca Juga: Apakah Boleh Melakukan Vaksin HPV Setelah Melahirkan?
Bagi Moms yang anaknya tidak mendapatkan kesempatan vaksinasi HPV di sekolah, vaksin HPV juga dapat dilakukan dengan pembiayaan mandiri bersama Prosehat. Layanan ini dapat dilakukan di rumah maupun di klinik mitra Prosehat. Ayo, jangan tunda mendapatkan vaksin HPV.
Jika Moms membutuhkan layanan konsultasi dokter, layanan vaksinasi, imunisasi anak, layanan medical check up, layanan fisioterapi, pemeriksaan laboratorium, multivitamin, dan produk kesehatan lainnya, segera manfaatkan layanan Prosehat yang turut menyediakan layanan Chat Dokter 24 Jam.
Informasi lebih lanjut, silahkan hubungi WA Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik http://www.prosehat.com/wa.
Ditulis oleh: dr. Gloria Teo
Ditinjau oleh: dr. Nurul L
Referensi
- Sung H, Ferlay J, Siegel RL, Laversanne M, Soerjomataram I, Jemal A, et al. Global cancer statistics 2020.
- World Health Organization. Cervical Cancer [Internet]. Geneva: WHO; 2022.
- National Cancer Institute. Large Study Confirms that HPV Vaccine Prevents Cervical Cancer [Internet]. Maryland: National Cancer Institute; 2020.
- CDC. HPV Vaccine Schedule and Dosing [Internet]. Maryland: Centers for Disease Control and Prevention; 2021.