Apakah susu baik untuk dijadikan pengganti makanan bagi penderita diabetes? Pertanyaan itu pasti terngiang-ngiang di benak kalian ya. Benar lho! Susu rendah kalori berfungsi sebagai pengganti makanan bagi pasien diabetes. Mengapa? Kita bahas lebih lanjut yuk!
Sebelumnya penting ya, untuk mengetahui rekomendasi asupan nutrisi bagi pasien diabetes, termasuk susu. Ternyata hal tsb harus disesuaikan dengan kebutuhan kalori per hari. Porsi makanan diabetesi yang direkomendasikan dianjurkan seimbang dengan komposisi sebagai berikut:
- Energi dari karbohidrat 45-65%,
- Protein 15-20%,
- Lemak 20-25%,
- Vitamin, mineral, dan serat dalam jumlah yang cukup.
Untuk itu, pada pengaturan konsumsi makanan dan minuman, termasuk susu rendah kalori untuk diabetesi ditentukan oleh beberapa hal berikut:
- kebutuhan kalori per hari,
- kebutuhan bahan makanan per hari, dan
- daftar bahan makanan pengganti serta cara penggunaannya.
Jenis Susu untuk Diabetesi
Susu adalah minuman dengan indeks glikemik rendah. American Diabetes Association (ADA) merekomendasi 2 hingga 3 gelas susu rendah lemak dengan nol atau rendah kalori untuk diabetesi setiap hari. Pilihan produk susu yang baik adalah:
- Susu tanpa lemak,
- Susu rendah lemak, dan
- Susu kedelai terfortifikasi.
Fungsi Susu Bagi Diabetesi
Berdasarkan data American Diabetes Association (ADA), Diabetesi memiliki risiko osteoporosis dan patah tulang lebih tinggi daripada seseorang tanpa penyakit diabetes. Oleh karena itu fungsi susu untuk diabetes adalah sebagai pencegah terjadinya osteoporosis. Konsumsi makanan atau minuman yang kaya akan kalsium dan protein, seperti susu, membantu menjaga kekuatan tulang dan melindungi terhadap kejadian osteoporosis.
Susu Rendah Kalori
Sebagian besar produk susu yang mengandung pemanis rendah kalori akan mengandung pula sejumlah kalori dan karbohidrat dari bahan komposisi lainnya. Hal ini berarti makanan dengan keterangan seperti “bebas gula” atau “rendah gula” tidak selalu rendah atau nol kalori. Sebelum mengonsumsi, penting untuk memperhatikan label kandungan nutrisi yang tertera pada kemasan susu tersebut. Perlu juga untuk memperhatikan rasa susu. Susu dengan rasa coklat dan vanila cenderung memiliki kadar gula atau pemanis buatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan susu tanpa rasa.
Terdapat 6 jenis pemanis buatan yang telah diuji dan disetujui aman oleh U.S. Food and Drug Administration (FDA), di antaranya:
- Acesulfame potassium (disebut juga acesulfame K),
- Aspartame,
- Saccharin,
- Sucralose,
- Neotame, dan
- Advantame.
Pemanis buatan di atas memiliki tingkat kemanisan yang 100 kali lebih tinggi daripada gula biasa sehingga hanya sedikit jumlah yang dibutuhkan untuk konsumsi pemanis ini. Terkecuali aspartame, pemanis buatan ini tidak dimetabolisme oleh tubuh untuk energi sehingga mengandung 0 kalori.
Ternyata penting ya susu untuk diabetes itu. Terutama bagi pasien yang memiliki sweet-tooth, adanya pemanis buatan yang sudah resmi aman untuk digunakan sebagai pengganti gula dapat menjadi salah satu solusi. Dan ternyata susu bukan hanya untuk anak-anak saja tapi susu bagi penderita diabetisi juga bermanfaat, lho. Konsumsi rutin susu jenis ini juga bermanfaat untuk jaga kadar gula serta jaga pola makan seimbang penderita diabetes. Selain itu, siapa bilang susu ini hanya untuk penderita diabetes? Bagi kamu yang hendak mengendalikan berat badan, boleh lho untuk coba mengganti susu yang kami minum dengan susu rendah kalori ini.
Pesan online susu rendah lemak, langsung diantar tanpa ribet dengan kemacetan adalah bukti perhatian kita bagi orang yang dicintai yang saat ini menderita diabetes atau bahkan bisa untuk dia yang kamu sayangi yang ingin turunkan berat badan.
Narasumber: dr. Novita Liman
Referensi:
- American Diabetes Association. Dairy. [Internet]. 2015 [cited November 14, 2015]. Available from: http://www.diabetes.org/food-and-fitness/food/what-can-i-eat/making-healthy-food-choices/dairy.html.
- American Diabetes Association. Foundations of Care: Education, Nutrition, Physical Activity, Smoking Cessation, Psychosocial Care, and Immunization. Diabetes Care 2015;38(Suppl. 1):S20–S30.
- American Diabetes Association. Low-Calorie Sweeteners. [Internet]. 2015 [cited November 14, 2015]. Available from: http://www.diabetes.org/food-and-fitness/food/what-can-i-eat/understanding-carbohydrates/artificial-sweeteners/
- Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia. Konsensus Pengelolaaln dan Pencegahan Diabets Melitus Tipe 2 di Indonesia 2006.PDF. [Internet]. 2006 [cited November 14, 2015]. Available from: http://www.pbpapdi.org/images/file_guidelines/12_Konsensus%20Pengelolaaln%20dan%20Pencegahan%20Diabets%20Melitus%20Tipe%202%20di%20Indonesia%202006.PDF.