Telp / WhatsApp : 0811-1816-800

Penyebab Gangguan Kesehatan Mental yang Perlu Dideteksi Sejak Dini

Seseorang yang bisa memiliki keadaan sehat jiwanya adalah seseorang yang mampu menempatkan dan memberikan porsi atau potensi terbaik di dalam hidupnya, beradaptasi baik dengan kehidupannya, mampu memberikan peran terbaik dalam lingkungan sekolah, kampus, pekerjaan atau tempat kerja, masyarakat, komunitas dan lain hal yang menyangkut sosialisasi di kehidupan. Bicara soal kesehatan mental, psikiater dan psikososial dari RS Siloam Bogor mengatakan bahwa gangguan jiwa bisa menyerang siapa saja, tidak memandang latar belakang ekonomi, pendidikan, jabatan, atau status sosialnya. Gangguan jiwa juga bisa menyerang dalam jangka waktu yang cepat maupun lambat.

Penyebab Gangguan Kesehatan Mental

 

Baca Juga: Gangguan Kesehatan Jiwa, dari Penyebab hingga Cara Mengatasi

Perasaan tidak nyaman akan satu waktu dalam kehidupan adalah hal yang wajar, namun akan dikategorikan dalam hal yang tidak wajar sehingga dibutuhkan penanganan invertensi dan pertolongan lebih lanjut apabila seseorang mengalami merasakannya dalam satu waktu dan berlangsung terus-menerus.

Adanya gangguan mental ini dapat memicu perubahan keseimbangan dan kestabilan zat kimia yang ada di otak (neurotransmiter) yang menyebabkan seseorang mengalami perubahan sikap, perubahan pola pikir, perasaan, dan perilaku. Terdapat beberapa penyebab seseorang menderita gangguan mental kesehatan, yaitu:

1. Faktor genetik

Sebuah penelitian yang dilakukan dari Amerika Serikat, menemukan adanya variasi genetik pada 33.000 pasien yang didiagnosis mengalami skizofrenia, autis, gangguan bipolar, ADHD, dan depresi. Penelitian tersebut menemukan adanya variasi pada gen CACNA1C dan CACNAB2 yang mempengaruhi memori, cara berpikir, perhatian, dan emosi. Orangtua ke anak menurunkan gen sebesar 10%, dari keponakan atau cucu sebesar 2-4%, sedangkan saudara kembar 48%.

2. Penggunaan narkoba/alkohol

Penggunaan alkohol dan obat-obatan serta narkoba seperti ganja (cannabis), synthe, shabu-shabu, ekstasi, obat penenang, dan heroin (putaw) sangat mempengaruhi pola pikir, perasaan, dan emosional yang akan dilakukan di luar batas. Selain itu, penderita akan membahayakan dan melukai diri sendiri ataupun orang lain diluar kesadarannya. Pada pengguna narkoba/alkohol yang sudah mengalami kecanduan memiliki risiko efek samping yang lebih berbahaya karena sekalipun sedang tidak mengonsumsi obat-obatan terlarang tersebut, mereka akan mengalami gangguan sistem saraf yang bekerja di luar normal dan mungkin juga akan mengalami sakau.

3. Ibu hamil

Pada ibu hamil, jika mengalami gangguan mental maka kondisi ini akan berpengaruh besar pada perkembangan saraf otak janin yang dikandungnya. Selain itu, jika ibu mengalami gangguan kondisi kejiwaan, seperti depresi atau gelisah saat hamil, risiko kelahiran prematur juga bisa meningkat. Itulah mengapa seringkali kita mendengar bahwa ibu hamil tidak boleh terlalu banyak fikiran yang mengakibatkan stress.

4. Riwayat trauma

Kejadian traumatis bisa disebabkan oleh banyak hal, biasanya yang menyangkut dalam kehidupan sehari-hari namun tanpa disadari seperti pelecehan seksual ataupun pengalaman hidup yang pahit, misalnya patah hati terus menerus, mendapatkan olokan atau dikucilkan terus-menerus oleh lingkungan sekitar, kesedihan yang mendalam, kemarahan yang terpendam, tujuan yang tidak tercapai, dan adanya masalah yang sulit diselesaikan.

Baca Juga: Rangkuman Webinar Tips Menjaga Kesehatan Mental di Tengah Pandemi

5. Riwayat gangguan mental

Jika sebelumnya seseorang pernah mengalami gangguan mental jenis apapun, akan ada kemungkinan mereka akan mengalami gangguan mental lagi, walaupun sudah dikatakan pulih. Untuk menjaga kepulihannya dan tetap jadi produktif, penderita harus tetap menjaga pola pikir yang tidak terlalu berat, perbanyak hiburan dan tetap harus konsultasi dengan psikiater sebelumnya, agar selalu mendapatkan arahan.

6. Putus obat

Biasanya seseorang yang mengalami gangguan jiwa akan terus mengkonsumsi obat seumur hidupnya untuk tetap mengkontrol aktifitas dalam kehidupannya agar selalu normal. Sebagian orang yang mengalami gangguan jiwa akan lelah dalam mengonsumsi obat terus-menerus tanpa henti dan membuat keputusan untuk berhenti minum. Jika benar sampai putus obat seperti itu, maka penderita tersebut akan rentan mengalami gangguan jiwa lagi.

7. Konflik dengan keluarga atau teman

Beberapa konflik yang besar dengan keluarga atau teman bisa jadi pemicu untuk mengalami gangguan jiwa, apalagi jika memiliki perasaan bersalah, mau menang sendiri, merasa benar sendiri, dan tidak mau menerima pendapat orang lain, biasanya tingkat emosional seseorang akan meningkat. Konflik dengan keluarga yang dimaksud bisa berupa pertengkaran soal harta dan warisan, sedangkan masalah dengan teman bisa jadi karena hubungan atau cinta segitiga dengan pasangan yang bisa membuat penyebab gangguan kesehatan mental terjadi.

8. Beban yang terlalu berat

Beban hidup yang terlalu berat pada umumnya berhubungan dengan masalah ekonomi. Sebagian orang dewasa yang memiliki masalah tersebut bisa saja memutuskan untuk pisah rumah dengan orangtua atau menghidupi dirinya sendiri, baik dari biaya kuliah, sandang, pangan, maupun papan. Belum lagi pada anak yang harus menanggung beban orangtua atau harus melunasi hutang piutang, cicilan, biaya sekolah adiknya, maka beratnya beban yang harus ditanggung akan mempengaruhi kesehatan mental seseorang selama proses hidupnya menjadi dewasa.

Baca Juga: 14 Masalah Kesehatan Mental pada Anak

Nah, dengan demikian Sahabat perlu mewaspadai penyebab dan gejala gangguan mental sehingga dapat mendeteksinya lebih awal dan ditangani dengan cepat. Karena pada orang dengan gangguan mental yang ditangani lebih cepat akan lebih mudah diterapi dan mereka akan segera pulih dan bisa kembali melakukan kegiatan normal dengan produktif.

Apabila Sahabat memerlukan informasi lebih lanjut mengenai penyebab gangguan kesehatan mental dan produk-produk kesehatan yang berkaitan silakan hubungi Asisten Kesehatan Maya 08111816800 atau klik http://www.prosehat.com/wa.

Referensi

  1. Mengenal gejala dan penyebab gangguan jiwa[Internet]. Pustaka.unpad.ac.id. 2021 [diakses pada 11 Februari 2021]. Tersedia di: http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/04/12-Mengenal-gejala-dan-penyebab-gangguan.pdf
  2. Anggraini AP. Memahami Tanda Gangguan Kesehatan Mental dan Cara Menanganinya Halaman [Internet]. Kompas.com. 2021 [diakses pada 11 Februari 2021]. Tersedia di: https://health.kompas.com/read/2020/10/17/181500668/memahami-tanda-gangguan-kesehatan-mental-dan-cara-menanganinya?page=all
  3. Virdhani MH. Ketahui 7 Penyebab Seseorang Bisa Alami Gangguan Mental [Internet]. JawaPos.com. 2021 [diakses pada 11 Februari 2021]. Tersedia di: https://www.jawapos.com/kesehatan/11/10/2020/ketahui-7-penyebab-seseorang-bisa-alami-gangguan-mental/
  4. Family Health Service. Kesehatan Mental Prapersalinan [Internet]. Fhs.gov.hk. 2021 [Diakses pada 11 Februari 2021]. Tersedia di: https://www.fhs.gov.hk/english/other_languages/bahasa_indonesia/women_health/postnatal_care/30098.html

Chat Asisten Maya
di Prosehat.com