Tuberkulosis (TBC) pada anak disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis yang sering menyerang paru-paru, tetapi dapat menyerang organ lain seperti tulang, mata, ginjal, selaput otak, kelenjar getah bening, jantung, hati, kulit, dan usus. Indonesia merupakan negara dengan peringkat kelima prevalensi TBC paru terbanyak. Setiap tahun didapatkan 250.000 kasus baru dan 100.000 kematian karena TBC. Di negara berkembang, TBC pada anak <15 tahun adalah 15% dari seluruh kasus TBC, sedangkan di negara maju 5%-7%.1,2
Tuberkulosis paru menular melalui percikan dahak orang dewasa sewaktu bersin, berbicara, atau bernyanyi, lalu terhirup dan masuk ke dalam paru-paru anak. Faktor risiko terjadinya TBC paru pada anak antara lain riwayat kontak dengan penderita TBC paru dewasa, daerah endemis, kemiskinan, lingkungan tidak sehat, dan tempat penampungan umum yang terdapat orang dewasa dengan TBC aktif.
Gejala TBC pada anak terkadang sulit didiagnosis menyebabkan penanganan TBC dengan anak terabaikan. Gejala TBC pada anak antara lain adalah:
- Demam lama > 2 minggu atau demam berulang (umumnya demam tidak terlalu tinggi)
- Batuk yang menetap atau memburuk > 3 minggu
- Nafsu makan turun, berat badan turun atau tidak naik dalam 2 bulan berturut-turut
- Teraba benjolan di leher (umumnya lebih dari satu)
- Anak tampak lesu dan tidak kelihatan seaktif biasanya
- Kontak erat dengan penderita TBC paru aktif1
Apabila anak anda diduga menderita TBC paru, maka segera lakukan pemeriksaan penunjang yaitu tes mantoux. Tes ini dilakukan dengan menyuntikkan cairan tuberkulin di bawah kulit dan hasilnya dapat dilihat dalam 48-72 jam dengan timbulnya benjolan kurang lebih 10 mm, berati tes positif, anak pernah terpapar dengan kuman tersebut. Selanjutnya, pemeriksaan rontgen dada dilakukan untuk melihat adanya gambaran infeksi paru.3
Pencegahan dari penyakit ini adalah dengan diberikannya vaksinasi BCG. Vaksin ini diberikan sekali pada saat bayi baru lahir. Pemberian vaksin ini dilakukan secara intrakutan di otot lengan atas. Vaksin BCG merupakan vaksin yang berisi bakteri yang dilemahkan, sehingga tidak boleh diberikan pada wanita hamil dan orang dengan penurunan sistem imun. Selain itu, skrining terhadap orang-orang di sekitar anak yang kemungkinan mengidap TBC juga sebaiknya dilakukan agar anak dapat terhindar dari penularannya.
Nah, bila ingin mendapatkan vaksin dengan nyaman, ada cara praktis. Coba akses www.prosehat.com atau install aplikasi ProSehat, Anda bisa mendapatkan layanan vaksin ke rumah loh!
Info lebih lanjut mengenai vaksinasi, hubungi segera Asisten Kesehatan Maya melalui Telp / SMS / WhatsApp : 0811-18-16-800 sekarang juga!
Referensi:
- Indawati W. Amankan buah hati anda dari tuberkulosis.2013. [internet]. Retrieved from: .idai.or.id
- Kartasasmita CB. Epidemiologi Tuberkulosis.Sari Pediatri 2009;11(2):124-9.
- Esposito S, Tagliabue C, Bosis S. Tuberculosis in children. Mediterranean Journal of Hematology and Infectious Diseases. 2013;5.